media informatika edisi i tahun i juni · pdf filegelar lomba edukasi edisi i tahun i juni...
TRANSCRIPT
EDISI I TAHUN I JUNI 2016MEDIA INFORMATIKA
BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL2
MON VIEW
Marhaban Ya Ramadhan
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa
1437 Hijriyah
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 3
BUKANNYA tak setuju pada William Shakespeare yang
pernah mengatakan, “What’s in a name?” Bukan juga tak
sependapat dengan penjelasannya bahwa, “Andaikata
kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia
tetap akan berbau wangi.” Sekali lagi bukannya tak
sepaham dengan pendapat sastrawan besar asal Inggris
itu. Tetapi nyatanya, banyak orang termasuk kami,
ternyata tak cukup mudah untuk membuat sebuah nama.
Bagi kami nama bukan sebatas sebutan atau julukan.
Di baliknya mesti ada makna, di belakangnya harus ada
arti. Nama juga bisa menjadi harapan, keinginan juga cita-
cita. Lebih dari itu, juga bisa berarti doa-doa. Karenanya
sebuah nama mestilah mencerminkan esensinya, harus menggambarkan hakikatnya.
Minimal menjadi dentitas, menjadi pembeda. Sampai di sini, bagi kami, membuat
sebuah nama ternyata tak bisa dibilang mudah.
Proses itu benar-benar kami alami sewaktu memilih nama untuk buletin Museum
Olahraga Nasional ini. Banyak usulan yang mengemuka dalam serangkaian pertemuan
yang kami lakukan. Tetapi, setelah melewati proses diskusi yang konstruktif, kami
akhirnya memutuskan untuk memilih MORA sebagai identitasnya. Pertimbangannya,
selain cukup singkat dan mudah diingat, MORA juga bisa menjadi Media Informasi
Museum Olahraga Nasional.
MORA memang merupakan kepanjangan tangan, penyambung lidah dan jembatan
penghubung antara Museum Olahraga Nasional dengan Anda, para pembaca
yang budiman. MORA menyajikan informasi komprehensif seputar museum yang
menyimpan beragam informasi terpenting ihwal peristiwa-peristiwa bersejarah di
bidang olahraga. Kami ingin menjadi bagian dari semangat yang diwarisakan pendiri
bangsa, “Jangan sekali-sekali melupakan sejarah.”
Tentu MORA tak sedang mengajak para pembaca sekalian untuk sekadar
bernostalgia. Sejatinya kami hanya ingin membantu Anda mendapatkan informasi
yang dibutuhkan, mengapresiasi kerja keras dan prestasi olahragawan di tanah air,
kemudian secara berjamaah membudayakan perilaku-perilaku positif dan sportif.
Seperti kata pepatah, bukankah dengan cara itu, antara lain, kita bisa menjadi bangsa
yang besar. Begitulah niat besar di balik terbitnya MORA.
Selamat membaca dan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.....
TERAS
SALAM MORA
PENASEHATIMAM NAHRAWI, S.AG
PEMBINADR. H. ALFITRA SALAMM, APUDR. RADEN ISNANTA, M.Pd.
M. YUSUF KHUSEIN SULAIMAN
PIMPINAN UMUM/PENANGGUNGJAWAB
DR. HERMAN CHANIAGO, M.M
DEWAN REDAKSIEKO SUPRIATNO, ATMAN AHDIAT, SUMARNO, SE, H. RACHMATULLOH
PIMPINAN REDAKSIWINDRIA SETIATAMA, SS., M. HUM
WAKIL PIMPINAN REDAKSIBASUKI LASMONO
KOORDINATOR LIPUTANYAYAN AHDIAT
REPORTERBUDI SANTOSO, KEMAL FIRDAUS, SUZANA
TARIGAN, YASIR SUMARDI
FOTOGRAFERBUDI SANTOSO, BASUKI LASMONO
SEKRETARIATABDUL RAZAK, SE,
NICO ARDIANSYAH, SE, RIYANTO, SETJATUR WIDJENAK HP, SE, MUDZAKIR
BENDAHARAMOCH. SANTOSO
SIRKULASISUMINTA, LILI RUSLI, WARSIKUN,
RAHMAWATI, RIJAL FAJARNUR
DESAIN GRAFISKRISNA LANANG SATRIANI
ALAMAT REDAKSIMUSEUM OLAHRAGA NASIONAL
JL. RAYA TAMAN MINI, JAKARTA TIMUR 13560
TELP. (021) 8401685WEBSITE:
http://www.museumor.kemenpora.go.id
EMAIL MUSEUM :[email protected]
EMAIL MORA : [email protected]
FB : MUSEUM OLAHRAGATWITTER :@MUSEUM_OLAHRAGA
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL4
[12] MOMEN
[16] SOROT [18] KOLEKSI
[14] PROFIL IMAM NAHRAWI
PERTANDINGAN YANG MENGESANKAN DAN TIDAK TERLUPAKAN
SYUTING 3 SRI KANDI BCL MAU PINGSAN
RAIHAN PRESTASIELFIRA ROSA NASUTION
MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA YANG SUKA MENGAJI
[8] FOKUS
MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL
KONTEN MORA l MEI l 2016
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 5
[20] TRADISI
[22] VIEW
[30] AGENDA
[24] SPORTIVA
MENJAGA TRADISIKARAPAN SAPI
FIFA WORLD FOOTBALL MUSEUM
[26] KOMUNITAS
SAHABAT MUSEUM
[28] GALERI
MUSEUM OLAHRAGA NASIONALGELAR LOMBA EDUKASI
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL6
TEGUR SAPA
KETIKA hendak mulai menulis halaman ini, tiba-tiba saya jadi
teringat sebuah peribahasa yang berbunyi, tak kenal maka
tak sayang. Kurang lebih arti bebasnya adalah: jika kita tidak
mengerti atau memahami sesuatu hal, baik benda maupun
orang, maka kita tidak akan tahu dan menghargai hal tersebut
apalagi menyayanginya. Yang turun ke dalam hati memang
selalu dimulai dari tatapan mata: sederhananya karena kenal
lebih dahulu.
Isi pesan peribahasa tersebut selalu menjadi penyemangat
saya dan seluruh staf di Museum Olahraga Nasional. Karena
itulah kami tak henti-hentinya memikirkan berbagai macam cara
baru yang lebih kreatif dan juga inovatif, supaya kami makin
menarik perhatian Anda sekalian. Kami tak sudah-sudahnya
melakukan banyak kegiatan, supaya kami tambah dikenal dan
lebih disayang oleh khalayak yang budiman.
Kami hendak menjadikan Museum Olahraga Nasional
sebagai tempat yang tepat untuk bisa sekali mengayuh dayung
tapi dapat melampaui dua-tiga pulau sekaligus. Kami hendak
menjadikannya sebagai destinasi untuk bermain sekaligus
belajar, tujuan rekreasi sekaligus edukasi. Museum Olahraga
Nasional ingin menerjemahkan makna mouseion dalam arti
yang sesungguhnya, baik dalam konteks wujud fisiknya maupun
esensinya.
Demi maksud itu, masalah sumber daya manusia
merupakan agenda utama yang terus dibenahi. Misalnysa,
secara bekesinambungan seluruh jajaran di Museum Olahraga
Nasional mendapat kesempatan untuk mengikuti kelas-kelas
kursus, pelatihan, seminar, workshop dan sejenisnya baik
formal maupun informal. Materinya mulai dari pengetahuan
dan keterampilan praktis tentang permuseuman, keolahragaan,
TIADA KENAL TIADA SAYANGmanajerial, kepribadian, komunikasi dan lainnya.
Secara komprehensif kami juga selalu mengevaluasi dan
memperbaiki sistem pengelolaan Museum Olahraga Nasional
serta sarana pendukung lainnya. Belum lama ini misalnya, kami
baru saja mengubah penampilan ruang-ruang pamer, menata
ulang barang-barang koleksi, serta menambah dan melengkapi
daftar koleksi museum. Bersamaan dengan itu, yang tak kalah
penting adalah terus berupaya mempraktekkan sistem pelayanan
publik yang prima.
Dalam kaitan dengan pelayanan publik itu, kami juga sedang
dan akan terus memperbaiki serta melengkapi sejumlah fasilitas
yang ada. Antara lain mengkomputerisasi sistem perpustakaan
yang mengoleksi ribuan buku dan majalah, memperbaiki tempat
ibadah, sarana olahraga, arena permainan anak, taman bermain,
lapangan parkir, kantin dan sebagainya. Hakikatnya Museum
Olahraga Nasional memang milik Anda, kita semua.
Untuk Anda pula sesungguhnya, buletin MORA ini kami
terbitkan. Media ini menyajikan informasi seputar Museum
Olahraga Nasional dan informasi lain yang berkaitan. MORA
dimaksudkan sebagai salah satu alat bantu kami supaya
makin dekat dan lebih kenal dengan Anda di manapun berada.
Dalam waktu dekat kami juga akan menerbitkan sebuah buku
berisi kompilasi catatan prestasi para olahragawan terbaik di
Indonesia.
Karena tak ada gading yang tak retak, maka segala hal yang
kami lakukan tentu saja belum bisa disebut paripurna. Oleh
sebab itu, bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan
1437 Hijriyah, mohon dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya.
Selebihnya, kami tunggu Anda di Museum Olahraga Nasional.
Tak kenal maka tak sayang, kata peribahasa.
Dr Herman Chaniago, MMKepala Museum Olahraga Nasional
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 7
SUARA PEMBACA
SAYA mengucapkan selamat atas terbitnya buletin MORA.
Media sejenis ini sangat berguna, bukan hanya bagi mereka yang
membutuhkan informasi tentang permuseuman, tetapi juga bagi
mereka yang haus informasi olahraga.
Sungguh ini sebuah keputusan yang cerdas yang telah dibuat
oleh Museum Olahraga Nasional dan tim redaksi. Media ini bukan
sekadar alternatif bacaan, tapi bisa jadi media satu-satunya yang
menginformasikan peristiwa-peristiwa historis olahraga.
Itulah mengapa, saya kira, peluang MORA untuk ditunggu-
ditunggu oleh para pembacanya menjadi sangat besar. Sekali
lagi selamat.
YA. Idrus
Dosen Komunikasi
Jakarta
Kirimkan surat Anda pada Alamat Redaksi MORA [Museum Olahraga Nasional]
Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur 13560
@museum_olahraga[021] 8401685 http://www.museumor.kemenpora.go.id [email protected] Museum Olahraga
BEBERAPA kali saya mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah.
Beberapa kali juga saya mengajak anak-anak saya ke Museum
Olahraga. Terbitnya buletin MORA tentu sangat membantu saya
dan orangtua lain untuk menjelaskan tentang apa saja yang bisa
dilihat dan dipelajari di Museum Olahraga.
Lebih dari itu, buletin ini juga dapat menjadi salah satu
rujukan untuk mempelajari masalah keolahragaan di tanah air.
Valencia Farisya
Ibu Rumah Tangga
Serang Banten
JADI RUJUKAN
INFORMASINYA MAKIN BERAGAM
SAYA salah seorang yang suka sekali mengunjungi museum.
Selain untuk jalan-jalan, saya juga bisa banyak dapat
pengetahuan. Saya gembira mendengar Museum Olahraga
Nasional menerbitkan media MORA. Berarti sumber informasi
museum yang tersedia makin bertambah.
Pasti bulletin ini akan saya rekomendasikan kepada teman-
teman saya di komunitas pencita museum atau pencita sejarah.
Saya yakin mereka akan merasa senang seperti saya.
Amira Aisha
Pelajar
Karawaci Tangerang
SAYA pernah mengalami kesulitan sewaktu mencari atau riset
perihal data-data sejarah olahraga, mulai dari prestasi-prestasi
penting, momen-momen spesial, rekor-rekor altet, atau olahraga
secara umum. Saya sempat heran mengapa hal ini bisa terjadi?
Apakah kita tidak punya sejarah olahraga?
Kesulitan-kesulitan yang pernah saya alami ketika
menyusun tugas akhir di kampus itu, mungkin akan bisa diatasi
sekiranya sudah ada media seperti MORA ini. Karena itu saya
mengacungkan dua jempol atas diterbitkannya buletin ini.
Supaya isisnya lebih beragam, jangan lupa sajikan juga
informasi museum-museum olahraga di luar. Misalnya klub
sepakbola seperti Manchester United, Chelsea atau museum
olahraga yang lainnya. Terima kasih.
Baskara Limanjaya
Mahasiswa
Ulujami Ciputat
DATA OLAHRAGA
JARANG atau mungkin belum ada media yang mengulas fakta-
fakta sejarah olahraga Indonesia. Padahal cukup banyak prestasi
olahragawan kita di berbagai gelanggang. Karenanya saya
menyambut baik terbitnya buletin MORA.
Informasinya sangat berguna. Bisa menjadi pelajaran
berharga bagi siapa saja yang haus akan informasi olahraga,
termasuk juga museum.
Farhan Komarudin
Pemerhati Olahraga
Bekasi
INFORMASINYA BERGUNA
SELAMAT ATAS TERBITNYA MORA
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
mornas [email protected] Museum Olahraga(021) 8401685 http://www.museumor.kemenporabulletin [email protected]
@museum_olahraga
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL8
MORA FOKUS
erletak di kawasan Taman Mini
Indonesia Indah (TMII), Museum
Olahraga Nasional adalah salah
satu tempat menarik yang penuh dengan
beragam koleksi dari dunia olahraga
nasional. Museum olahraga merupakan
museum yang berisi tentang berbagai
macam informasi yang berkenaan
dengan dunia olahraga.
Mengunjungi Museum Olahraga
Nasional , selain sebagai untuk liburan
keluarga pastinya akan menambah
wawasan dan pengetahuan tantang
dunia Olahraga yang ada di Indonesia.
Mengunjugi museum memang bukan
hal populer bagi masyarakat Indonesia,
tapi tidak ada salahnya untuk mengajak
anggota keluarga Anda mengetahui,
MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL
SEJARAH BERDIRINYAOLEH: KML
mengenal, dan menghargai sejarah
khususnya dalam hal ini mengenai
sejarah Olahraga.
Ide awal pendirian Museum
ini berawal saat Sri Sultan
Hamengkubuwono IX yang menjabat
sebagai Ketua Umum Komite Olahraga
Nasional (KONI), menginginkan sebuah
wadah untuk memberikan apresiasi
pada perjuangan atlet-atlet Indonesia.
Melalui Yayasan Panji Olahraga beliau
menyalurkan idenya dengan memberikan
dorongan moril dan menganjurkan
agar dana pembangunan digali dari
masyarakat.
Dr. Abdul Gafur yang saat itu
menjabat Menteri Pemuda dan
Olahraga, kemudian mengembangkan
ide ini hingga akhirnya pada tanggal 4
Oktober 1987, peletakan batu pertama
pembangunan Museum Olahraga
dimulai. Proses peletakan batu pertama
dilakukakan oleh Menko Kesra saat itu
yang dijabat oleh Alamsyah Ratu Perwira
Negara. Setelah hampir 18 bulan masa
pengerjaan, bertepatan dengan HUT TMII
ke-14 yang jatuh pada tanggal 20 April
1989, Presiden Soeharto meresmikan
beroperasinya Museum Olahraga
Nasional.
Museum Olahraga Nasional sebagai
unit Pelaksana Teknis Kementerian
Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas
dan kewajiban memberikan informasi
keolahragaan kepada masyarakat,
sekaligus merawat dan memelihara
T
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 9
benda-benda bersejarah hasil prestasi
dan dokumentasi para anak bangsa di
bidang Olahraga.
Pelestarian dan perawatan koleksi
dilakukan setiap tahun, hal ini dilakukan
dengan tujuan agar koleksi yang telah
dimiliki tidak cepat mengalami proses
pelapukan. Konservasi sebagai salah
satu metode perawatan secara periodic
dilaksanakan.
Sejak berdiri dan diresmikannya
Museum Olahraga Nasional belum
pernah sekalipun pembenahan dan tata
ulang renovasi museum yang berarti,
namun sejak tahun 2008 mulai tahap
demi tahap dilakukan renovasi secara
sporadis, dimulai dari renovasi fasilitas
pendukung, pengadaan koleksi sampai
tata ulang ruang pameran, sekaligus
mempublikasikan kepada masyarakat
dengan melakukan pameran keliling
diberbagai propinsi di Indonesia.
Museum yang didirikan pada tahun
1989 ini, memiliki desain bangunan yang
sangat menarik sehingga memudahkan
Anda untuk menemukan museum ini
yaitu berupa bentuk bola yang cukup
besar dengan dihiasi warna bangunan
dengan warna-warna yang sangat cerah.
Luas bangunannya sendiri sekitar 3.000
meter persegi dengan luas tanahnya
mencapai 1,5 hektar. Museum ini terdiri
dari 3 lantai yang masing-masing
lantainya menampilkan informasi yang
berbeda-beda.
Selain bangunan utama dari museum
ini, terdapat juga fasilitas pendukung
seperti auditorium, lapangan tenis,
ruang serbaguna, ruang fitnes, hingga
kantin yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Ada sejumlah koleksi
berupa informasi yang berkaitan dengan
sekitaran dunia olahraga, seperti sejarah
perkembangan olahraga yang ada di
Indonesia, informasi tentang prestasi
olahraga, jenis olahraga tradisional,
informasi tokoh-tokoh olahraga hingga
atlet-atlet olahraga yang berprestasi .
Di lantai dasar museum ini,terdapat
informasi mengenai sejarah olahraga
di Indonesia seperti sejarah olahraga
nasional, lalu sejarah berdirinya stadion
pertama di Indonesia, dan Pelaksanaan
Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama
kali yang diselenggarakan pada tahun
1948 di Kota Solo.
Selain itu, ditampilkan pula informasi
sejarah Olahraga antarbangsa yaitu
perjuangan atlet-atlet olahraga khususnya
atlet Indonesia yang berjuang dalam
mengikuti kegiatan olahraga internasional
demi mengharumkan nama bangsa
Indonesia di dunia khususnya di bidang
keolahragaan. Seperti pagelaran olahraga
Asian Games, hingga Olimpiade Helsinki.
Di lantai dua Museum Olahraga
Nasional terdapat informasi yang lebih
dalam tentang beragam peralatan yang
digunakan oleh para atlet Indonesia
saat mengharumkan nama bangsa di
ajang pertandingan internasional. Di
tempat ini juga terdapa beragam koleksi
medali dari beragam kejuaraan yang
diikuti atlet-atlet Indonesia dari masa
ke masa. Bagi yang ingin mengetahui
siapa saja atlet-atlet olahraga yang telah
mengharumkan bangsa ini disertai
macam-macam medali dan piala yang
telah diraih, tempat ini adalah tujuan
yang tepat.
Lantai tertinggi di Museum Olahraga
Nasional berisi informasi mengenai
beragam permainan tradisional yang
berasal dari seluruh penjuru nusantara.
Anda bisa mendapatkan berbagai
macam informasi tentang permainan
tradisional dari berbagai provinsi yang
ada di Indonesia dalam bentuk diorama,
lukisan atau patung. Makin penasaran
kan ? yuk kunjungi Museum Olahraga
Nasional bersama keluarga. n
MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL SEBAGAI UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MEMPUNYAI TUGAS DAN KEWAJIBAN MEMBERIKAN INFORMASI KEOLAHRAGAAN KEPADA MASYARAKAT, SEKALIGUS MERAWAT DAN MEMELIHARA BENDA-BENDA BERSEJARAH HASIL PRESTASI DAN DOKUMENTASI PARA ANAK BANGSA DI BIDANG OLAHRAGA.
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL10
MORA FOKUS
useum olahraga berdiri diatas lahan dengan luas 1,5 hektar dengan luas
bangunan ± 3000 m3 dan tinggi 17 meter. Rancangan bentuk dan gaya
diserahkan kepada Ir. Zaini Rachiman sebagai pimpinan PT Exotica. Sedangkan
pola serta isi museum di susun oleh tim yang diketuai I Nyoman Nuarte.
Pembangunan museum olahraga mempunyai bentuk seperti bola dan dikelilingi
taman yang indah, museum olahraga menampilkan sejarah-sejarah olahraga yang
megharumkan nama Indonesia. Bentuk bangunan museum olahraga adalah bola. Hal
ini dilakukan karena bola merupakan salah satu perangkat yang universal di dunia
olahraga.
Museum olahraga terbagi menjadi tiga lantai dan setiap lantainya memiliki bagian-
bagian tertentu yang membahas dan menampilkan koleksi serta display dari dunia
olahraga. Segera setelah kita memasuki pintu utama gedung ada sebuah lobby yang
memajang patung peloncat indah yang diabadikan dalam beberapa gerakan. Di ruangan
ini pula terdapat motto-motto olahraga yang mencerminkan nilai-nilai hakiki olahraga
seperti sportivitas dan perjuangan.
Sejarah olahraga, hingga beragam jenis pernak pernik olahraga ditampilkan dilantai
ini. Mulai dari olahraga tradisional seperti bola takraw, hingga replica perahu layar
MEMBEDAH ISI MUSEUM OLAHRAGA NASIONALOLEH: KML
MBENTUK BANGUNAN MUSEUM OLAHRAGA ADALAH BOLA. HAL INI DILAKUKAN KARENA BOLA MERUPAKAN SALAH SATU PERANGKAT YANG UNIVERSAL DI DUNIA OLAHRAGA.
dewa ruci yang legendaris. Beragam
atribut seragam berbagai jenis olahraga
juga dipamerkan di lantai ini, bahkan
di satu sudut terdapat sebuah replika
motor balap lengkap dengan manikin
pembalapa dengan seragamnya.
Beranjak ke arah belakang, terdapat
sebuah sudut yang didedikasikan
khusus untuk mengenang beragam
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 11
penyelenggaraan Pekan Olahraga
Nasional (PON). Sebuah patung yang
memegang obor menjadi pusat perhatian
ruangan ini. Beragam obor PON dari masa
ke masa juga dapat disaksikan ditempat
ini.
Tak jauh, display yang mengenang
penyelenggaraan Asian Games Jakarta
BENTUK BANGUNAN MUSEUM OLAHRAGA ADALAH BOLA. HAL INI DILAKUKAN KARENA BOLA MERUPAKAN SALAH SATU PERANGKAT YANG UNIVERSAL DI DUNIA OLAHRAGA.
1962 dan GANEFO 1963 juga terlihat
disana. Berdampingan dengan beragam
seragam atlet Indonesia yang digunakan
diberagam ajang olahraga multi event
tersebut.
Display terakhir dilantai ini adalah
deratan piala yang pernah digunakan
dalam beragam kejuaraan bergengsi yang
di gelar di Indonesia. Mulai dari sepasang
piala dari cabang olahraga tennis
untuk ajang Indonesia Terbuka hingga
trofi piala Presiden yang merupakan
pencapaian tertinggi dunia tinju amatir
Indonesia saat itu.
Beralih ke lantai dua, kita akan
disambut dengan jejeran piala, trofi dan
medali dari beragam cabang olahraga.
Seluruh memorabilia ini merupakan
pengakuan bagi prestasi cemerlang
atlet-atlet Indonesia yang berkiprah di
beragam cabang olahraga.
Dilantai ini kita bisa menyaksikan
beragam display milik atlet-atlet
Indonesia. Semua display menampilkan
barang-barang pribadi milik para atlet
tersebut. Dilengkapi dengan beragam
BENTUK BANGUNAN MUSEUM OLAHRAGA ADALAH BOLA. HAL INI DILAKUKAN KARENA BOLA MERUPAKAN SALAH SATU PERANGKAT YANG UNIVERSAL DI DUNIA OLAHRAGA.
medali dan piala, serta kisah dibalik
perjuangan mereka, membuat siapa
saja yang mengunjungi tempat ini akan
disesaki dengan rasa bangga di dada.
Terdapat puluhan bahkan ratusan
koleksi yang bisa disaksikan ditempat ini.
Waktu terasa berjalan ditempat saat Anda
terlena oleh kebesaran sejarah olahraga
Indonesia. Koleksi apparel dan perlatan
olahraga dari atlet-atlet besar seperti
Mardi Lestari, Yayuk Basuki, Ramang,
hingga Utut Adianto tertata rapi lengkap
dengan baragam kisah karir mereka.
Menaiki lantai 3, terdapat sebuah
auditorium besar yang ditengahnya
terdapat sebuah piala dengan ukuran
yang amat luar biasa. Piala tersebut
adalah piala kejuaraan Atletik Nasional
yang merupakan piala terbesar yang
menjadi koleksi Museum Olahraga
Nasional.
Di lantai ini juga terdapat
memorabilia dari legenda-legenda
Indonesia yang memiliki segudang
BENTUK BANGUNAN MUSEUM OLAHRAGA ADALAH BOLA. HAL INI DILAKUKAN KARENA BOLA MERUPAKAN SALAH SATU PERANGKAT YANG UNIVERSAL DI DUNIA OLAHRAGA.
prestasi. Koleksi para peraih medali emas
Olimpiade seperti Susi Susanti, Alan Budi
Kusuma, Ricky Subagja dan Rexy Mainaki
dapat disaksikan disini. Raket yang
mereka gunakan, sepatu hingga seragam
yang dipakai saat bertempur membela
merah putih. Raket dan sepatu miliki
legenda All England, Rudi Hartono pun
terpajang rapih berseberangan dengan
para juniornya tadi.
Tanpa terasa waktu cepat berlalu
saat menjelejahi setiap sudut Museum
Olahraga Nasional. Beragam koleksi yang
dipamerkan ditempat ini menjadi saksi
bisu kejayaan perjuangan para atlet
Indonesia. Sebuah warisan berharga bagi
para generasi penerus untuk dapat terus
menghargai jerih payah para pejuang
olahraga Indonesia. n
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL12
MORA MOMEN
asa keemasannya yang berlangsung cukup panjang,
berpuncak pada juara tunggal putri bulutangkis
Olimpiade Barcelona, Spanyol (1992). Dia peraih emas
pertama Indonesia di Olimpiade. Ketika itu Alan, pacarnya,
juga juara di tunggal putra sehingga media asing menjuluki
mereka sebagai “Pengantin Olimpiade”. Predikat pengantin ini
rupanya terus melekat, terbukti saat mereka dipercaya menjadi
pembawa obor Olimpiade Athena 2004. Kita Semua Ingat
Peristiwa Olimpiade 1992 Barcelona, Salahsatu momen yang
paling menggetarkan jiwa kita bangsa Indonesia. Bulutangkis,
adalah olahraga paling digemari di Indonesia, semua orang
memainkannya. Dan ini adalah final kejuaraan antar bangsa
yang terbesar. Disini Susi harus berhadapan dengan rival
terkuatnya dari Korea, Bang Soo-Hyun. Dari semua kejuaran
dunia, ini akan menjadi yang paling prestisius. Kedua pemain
dan kedua bangsa, sama-sama memimpikan kemenangan ini.
Dan setelah berjuang secara dramatis, Susi-lah yang akhirnya
merebut medali tertinggi olahraga dunia itu bagi Indonesia.
Indonesia menang!
Benar-benar saat yang mengharukan, ketika Susi Susanti
akhirnya naik diatas panggung kehormatan Olimpiade itu,
sang Merah Putih dikerek ke atas dengan gagah, dan lagu
kebangsaan kita “Indonesia Raya” mulai diperdengarkan.Jiwa
ke-Indonesiaan kita tersentuh. Kita benar-benar bangga sebagai
orang Indonesia. Saat itu kita seperti diingatkan kembali, bahwa
kita adalah bangsa para juara, bangsa pemenang, bangsa yang
besar.Dan itu menjadi sempurna karena Alan Budikusuma
juga mempersembahkan medali emas bulutangkis putera bagi
Indonesia. Lengkaplah kejayaan Indonesia.
Tidak hanya emas Olimpiade, Susi Susanti juga nyaris
mendominasi bulutangkis dunia dalam jangka waktu yang
cukup panjang. Menjuarai puluhan kejuaraan dunia, termasuk
All England, dan merebut Piala Uber sepanjang awal 1990-an.
Saat itu, Susi Susanti adalah yang terbesar. Gayanya sangat
PERTANDINGAN YANG MENGESANKAN DAN TIDAK TERLUPAKAN
Nama : LUCIA FRANCISCA SUSI SUSANTI
Nama Beken: SUSI SUSANTI
Tempat / Tanggal Lahir: TASIKMALAYA 11 FEBRUARI 1971
Tinggi: 161 CM
Pegangan Raket: TANGAN KANAN
Klub: PB TUNAS DAN PB JAYA RAYA SEJAK TAHUN 1985
Suami: ALAN BUDI KUSUMA (PERAIH MEDALI EMAS TUNGGAL PUTRA 1992)
Anak: LOURENCIA AVERINA, ALBERTUS EDWARD, SEBASTIANUS FREDERICK
M
BIODATA:
OLEH: KML
tenang. Nyaris tanpa emosi, tapi serangan smash-nya cepat
dan mematikan seperti ular kobra, kelenturannya seperti
batang bambu yang tidak terpatahkan, penempatan bolanya
sulit ditebak, dan keteguhannya sekokoh benteng batu yang
nyaris tidak tertembus. Smash, lob, rally, dropshot, netting
yang sangat tipis dan menegangkan, semuanya dilayani sampai
lawannya tidak berkutik.
Benar-benar saat yang mengharukan, ketika Susi Susanti
akhirnya naik diatas panggung kehormatan Olimpiade itu,
sang Merah Putih dikerek ke atas dengan gagah, dan lagu
kebangsaan kita “Indonesia Raya” mulai diperdengarkan.Jiwa
ke-Indonesiaan kita tersentuh. Kita benar-benar bangga sebagai
orang Indonesia. Saat itu kita seperti diingatkan kembali, bahwa
kita adalah bangsa para juara, bangsa pemenang, bangsa yang
besar.Dan itu menjadi sempurna karena Alan Budikusuma
juga mempersembahkan medali emas bulutangkis putera bagi
Indonesia. n
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
EDISI I TAHUN I JUNI 2016 MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 13
SEJARAH MEDALI PERTAMA INDONESIA DI OLIMPIADE
OLEH: KML
ketiga srikadi Indonesia berhasil
mengalahkan tim panahan Amerika Serikat
dan melahirkan legenda sembilan anak
panah. Dengan keberhasilan tersebut
Indonesia berhasil keluar sebagai juara
ke 2 dan berhak atas medali perak. Kabar
keberhasilan 3 srikandi panahan Indonesia
yang mengharumkan nama bangsa sampai
ke tanah air dan mereka disambut bak
seorang pahlawan.
Keberhasilan 3 srikandi Indonesia
selain mengharumkan nama Indonesia di
kancah internasional ternyata juga menjadi
penyemangat dan berhasil mengilhami
atlit-atlit lain untuk lebih keras berjuang
mendapatkan medali. Buktinya, pada
olimpiade berikutnya tahun 1992 di
Athena Indonesia berhasil meraih medali
emas lewat tangan Susi Susanti dan Alan
Budikusuma, dan tradisi menyabet medali
terus berlanjut pada setiap olimpiade
berikutnya.
Momen bersejarah bagi Indonesia terjadi saat olimpiade Seoul tahun 1988, karena pada olimpiade di negeri ginseng ini Indonesia berhasil membawa pulang medali pertama walaupun hanya medali perak dari cabang panahan. Sebelum Susi Susanti, Alan Budikusuma dan pasangan ganda putra Ricky Subagja/Rexy Mainaki merasakan kemegahan podium utama dan dikalung-kan medali di olimpiade, adalah 3 srikandi Indonesia yaitu Nurfitriyana S. Lantang, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani yang pertama kali berhasil memboyong medali pertama untuk Indonesia di ajang olahraga dunia tersebut. .
Pada olimpiade ke 24 yang digelar diSeoul pada 17 September - 2 Oktober 1988 itu, .
Sejarah Medali Pertama Indonesia diOlimpiade 1988 seperti menambah keyakinan bahwa KITA BISA, mewujud-kan mimpi meraih medali di ajang olahraga dunia. .
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL14
MORA PROFIL
MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA YANG SUKA MENGAJI
IMAM NAHRAWI
OLEH: SZN
Imam Nahrawi (41), Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Kerja pilihan Presiden Jokowi saat ini, adalah sosok baru di dunia olahraga nasional. Sama sekali tak memiliki sejarah yang bersentuhan dengan dunia olahraga, keterpilihan Imam Nahrawi
awalnya mendapat banyak sorotan, terutama dari kalangan pemerhati dan pelaku olahraga nasional.
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL14
MORA PROFIL
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 15
eraguan sekaligus harapan
besar ditumpukan kepada
Imam. Mampukah sosok muda
dari kalangan Nahdiyin ini memimpin
Kementerian Pemuda dan Olahraga,
sekaligus memajukan dunia olahraga
nasional?
BESAR BERSAMA PKB
Bertahun -tahun menjadi anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Imam
terakhir tercatat sebagai anggota Komisi
V, membawahi bidang perhubungan, PU,
perumahan rakyat, dan pembangunan
desa; disamping jabatannya sebagai
Sekretaris Jendral PKB.
Karir politik pria yang lahir 8 Juli 1973,
di Bangkalan , Jawa Timur ini, dirintis sejak
dirinya aktif dalam Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) Surabaya. Tahun
1995 Imam menjadi Ketua Umum PMII
Surabaya, dan berlanjut sebagai Ketua
Umum PMII Jawa Timur pada 1997.
Tahun 1999, alumnus Universitas
K
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
ini menjabat Ketua Divisi Pemuda pada
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa
Timur. Karirnya terus menanjak hingga
menjabat Ketua Umum Dewan Koordinasi
Nasional (DKN) Garda Bangsa pada 2004,
setelah sebelumnya menjabat Ketua
Dewan Koordinasi Wilayah Garda Bangsa
Jawa Timur.
Imam berhasil masuk Senayan sejak
tahun 1999, sebagai anggota DPR dari
fraksi PKB, dan awet menjabat hingga 3
periode berikutnya. Di PKB sendiri, ayah
dari 7 orang anak ini memuncaki karirnya
dengan menjabat Sekretaris Jendral
Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB sejak
tahun 2008.
Sebagai pemimpin muda di kalangan
Nahdiyin, Imam yang dikenal dekat dengan
masyarakat Jawa Timur ini memiliki hobi
istimewa yakni “mengaji”. Imam meyakini
“mengaji” adalah bentuk pengabdian yang
menjadi sumber kekuatan.
Tak heran Imam lantas mencanangkan
“Gerakan Nusantara Mengaji”, dimana
ia ingin menjadikan kegiatan mengaji
sebagai benteng kaum muda dari berbagai
pengaruh negatif. “Al-Quran jangan hanya
dijadikan hiasan dan pajangan,” ujar
Imam.
PEKERJAAN BERAT
Yang menarik, sebagai sosok menteri
yang tak datang dari latar belakang
bidang yang kini dipimpinnya, Imam
justru mendapat tantangan yang cukup
berat, melebihi para pendahulunya. Tahun
2018 mendatang, Indonesia akan menjadi
tuan rumah Asian Games XVIII. Ini jelas
membutuhkan persiapan dan kerja yang
tidak main-main.
Sebelumnya, ada pula Olimpiade
2016 di Rio de Janeiro, dan SEA Games di
Singapura, yang membutuhkan perhatian
dan upaya yang tak kalah besar. Belum
lagi masalah pelik seputar persepakbolaan
nasional yang harus dihadapi Imam sejak
awal menjabat.
Imam sendiri menyadari betul beratnya
tugas yang menantinya. Karenanya suami
dari Shobibah Rohmah ini tak jumawa saat
namanya diumumkan sebagai Menteri
Pemuda dan Olahraga Kabinet Kerja oleh
Presiden Joko Widodo.
“Ini pekerjaan yang berat. Izinkan saya
menelpon ibu saya dulu untuk minta restu.
Saya juga mau bermuhasabah dan berpikir
dalam,” ujar Imam kepada wartawan usai
pengumuman menteri kabinet kerja yang
terpilih, di Istana Merdeka.
OPTIMALISASI SPORT SCIENCE
Ya, menjabat sebagai Menpora, banyak
hal yang harus dibuktikan oleh Imam. Tak
hanya membangkitkan kembali dunia
olahraga Indonesia yang belakangan
lesu prestasi, Imam juga dituntut untuk
mengatasi berbagai pertikaian yang
banyak terjadi pada institusi-institusi di
bawah kementeriannya.
Selain itu, satu pe-er yang juga
menunggu Imam adalah peningkatan
kesejahteraan atlet Indonesia. Sudah
menjadi rahasia umum, kehidupan atlet di
negara kita tercinta ini masih jauh di bawah
para atlet di negara lain. Sampai-sampai
beberapa atlet nasional berprestasi milik
Indonesia, memilih hijrah dan pindah
kewarganegaraan, karena mengharapkan
peningkatan taraf hidup.
Beberapa langkah nyata sudah
ditempuh Imam selama menjabat Menpora.
Imam terutama memberi perhatian pada
peningkatan prestasi olahraga nasional,
melalui peningkatan pelatihan terpadu,
sekaligus pemanfaatan teknologi yang
menunjang latihan dan kesiapan para
atlet menghadapi kompetisi.
Salah satunya dengan mendorong
pemanfaatan secara maksimal
peralatan sport science yang ada di
Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON).
“Sejumlah peralatan sport science yang
canggih di RSON harus dioptimalkan
pemanfaatannya, agar prestasi olahraga
kita meningkat, dan dapat mengejar
ketertinggalan daari negara lain yang
sudah lebih dulu menggunakannya,” ujar
Nahrawi.
Sejumlah peralatan canggih yang
harganya mahal ini memang sudah lazim
digunakan oleh negara-negara lain dalam
meningkatkan prestasi para atletnya.
Alat-alat digital ini berfungsi dalam
pengukuran kapasitas Paru, pengukuran
kapasitas Jantung, pengukuran Vo2
max, pengukuran tingkat metabolisme
tubuh, pengukuran persentase lemak,
pengukuran densitas tulang, pengukuran
kekuatan otot tubuh, dan pengukuran
postur tubuh.
Ke depan, semoga semakin banyak
langkah maju yang diambil Imam guna
mendukung kebangkitan dunia olahraga
nasional, yang sudah ditunggu-tunggu
oleh seluruh rakyat Indonesia. n
SUDAH MENJADI RAHASIA UMUM, KEHIDUPAN ATLET DI NEGARA KITA TERCINTA INI MASIH JAUH DI BAWAH PARA ATLET DI NEGARA LAIN. SAMPAI-SAMPAI BEBERAPA ATLET NASIONAL BERPRESTASI MILIK INDONESIA, MEMILIH HIJRAH DAN PINDAH KEWARGANEGARAAN, KARENA MENGHARAPKAN PENINGKATAN TARAF HIDUP.
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL16
MORA SOROT
OLEH: SZN
etua Umum Penyeleggara
PON 2016, Ahmad Heryawan,
mengatakan semua venue untuk
Pekan Olahraga Nasional yang akan
digelar pada 17-29 September 2016
selesai pada akhir Juni.“Panitia Besar
PON bisa melihat langsung ke lapangan
nanti Juni selesai, sekarang 80 persen
sudah selesai, 18 persen percepatan dan
sisanya perpindahan,” ujar pria yang
kerap disapa Aher ini.
Ia menuturkan terdapat masalah di
venue yang rencananya akan digunakan
untuk pembukaan dan penutupan, yakni
bangunan non inti Stadion Bandung
Lautan Api. “Terhambat kasus hukum,
ada temuan di lapangan soal teknis, ada
amblasan kawasan non inti,” tuturnya.
Lingkar dan struktur utama gedung tidak
ada masalah, katanya, hanya struktur
pendukung dan taman yang bermasalah
dengan adanya penurunan tanah itu.
Ia menuturkan, bangunan itu sedang
VENUE PON 2016 SEGERA RAMPUNG
Kdiperbaiki lagi setelah
mendapat izin dari Bareskrim
Polri dan diharapkan dapat
tetap digunakan untuk
pembukaan dan penutupan.
Sementara itu, untuk akses
menuju venue, ia menjanjikan
akan selesai pada Agustus.
“Jadi Juni ke sana tidak ada
masalah venue, lalu awal
Agustus tol sudah selesai. Kami terus
memantau letak persoalan,” ujar dia.
Ia memastikan pemda berkomitmen
dalam melaksanakan PON dan terus
berkoordinasi dengan bimtek dalam
pergelaran olahraga dua tahunan itu.
Semua persiapan dan pembangunan
venue untuk PON, ujar Aher, memerlukan
anggaran sebesar Rp2,8 triliun dari APBD
dan Rp135 miliar dari APBN, tetapi belum
cair. “Saya tekankan biaya besar bukan
penghamburan, misalnya Rp800 miliar
untuk penyelenggaraan. Infrastruktur
venue ini memang jalan penunjang venue.
Venue juga pasti digunakan,” kata Aher
Sementara itu lima venue PON 2016
untuk cabang olahraga bulu tangkis,
balap motor, menembak, drumband dan
tarung derajat dipindahkan ke tempat
lain dengan beragam alasan. “Ada lima
perpindahan venue dengan alasan yang
berbeda-beda,” kata Aher.
Bulu tangkis yang semula akan
digelar di Bandung, dipindah ke Cirebon
karena proses lelang terlambat sehingga
jika diteruskan, dikhawatirkan tidak
selesai sesuai target. Balap motor akan
digelar di Kota Tasikmalaya, sedangkan
sebelumnya direncanakan digelar di
Subang. Venue tarung derajat yang
awalnya GOR Bandung, diganti menjadi
GOR Jatinangor Padjadjaran.
Selanjutnya, cabang olahraga
drumband akan dilangsungkan di
Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten
Bogor dan terakhir menembak dipindah
ke Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung.
Venue PON sendiri tersebar di 16 kota/
kabupaten se-Jawa Barat, di antaranya
Kota Bandung, Kabupaten Bandung,
Kabupaten Sumedang, Kota Cirebon dan
Kota Tasikmalaya. PON 2016 akan diikuti
9.766 atlet dari seluruh Indonesia untuk
756 nomor pertandingan di 44 cabang
olahraga. n
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 17
DIREKTUR MANOR SAYANGKAN INSIDEN RIO HARYANTO OLEH: SZN
JELANG PERSIAPAN ASIAN GAMES 2018
Indonesia Siap Gelar Ta�sa ke -6 2016
Direktur Balap Manor Racing, Dave Ryan menyayangkan kecelakaan menimpa Rio Haryanto saat sesi latihan bebas di Sirkuit Monaco, Kamis (26/5/2016) kemarin WIB sebagai peringatan.“Awal yang menarik jelang balapan Formula 1 (F1) di Monako akhir pekan ini, dengan berbagai insiden, memperingatkan semua orang betapa bahayanya sirkuit ini. Sayangnya, Rio adalah salah satu yang terkena insiden,” kata Dave seperti dilansir akun facebook resmi Manor.Sebel-umnya diberitakan, Rio Haryanto mengalami kecelakaan saat memasu-ki tikungan St Devote. Terlalu fokus menjajal ban ultrasoft, Rio kehil-angan kendali atas mobilnya tersebut.Dave menambahkan, meski menyayangkan insiden itu, ia bersyukur kecelakaan yang dialami Rio Haryanto tidak parah. Sembari bercanda, Dave menyindir Rio agar mentraktir minum kru mekanik Manor.“Kecelakaannya kecil dan tidak akan membuat para mekanik bekerja hingga larut malam. Tapi, Rio mungkin bisa mentraktir mereka satu atau dua minuman sepanjang akhir pekan ini,” kata Dave.Rio akan menjalani balapan F1 seri Monaco akhir pekan ini. Jelang balapan tersebut, pembalap asal Solo ini masih dihantui pelunasan dana ke Manor yang masih tersendat.Seperti diketahui, Rio Haryanto harus membayar 15 juta euro untuk bisa tampil di F1 bersama Manor. Akan tetapi, Rio Haryanto baru melunasi 7 juta euro. .
MORA SOROT
Jakarta - Indonesia akhirnya dipastikan menjadi tuan rumah penyelengga-raan Asian Games 2014. Kepastian itu diketahui dari pertemuan Badan Eksekutif OCA (Olympic Council of Asia) dalam pertemuan di Incheon. Kini segudang pekerjaan sedang menanti untuk mempersiapkan segala persiapan menjadi tuan rumah. .
Saat ini ada empat pekerjaan yang menjadi tugas untuk menyukseskan tuan rumah. Pertama, penyusunan Peraturan Presiden tentang Penyelenggaraan Asian Gamea 2018. Perpres ini dinilai penting karena selain tidak hanya menjadi dasar hukum dan panduan persiapan, tetapi menjadi dasar koordinasi. Kedua, mempersiapkan alokasi anggaran. . Ketiga, mempersiapkan infrastruktur arena pertandingan. Sebelumnya, catatan Wakil Presiden OCA meminta Indonesia harus merenovasi sejum-lah fasilitas olahraga dan membangun velodrom yang baru. Keempat hal yang perlu dilakukan adalah mengintensifkan koordinasi baik dengan OCA maupun internalnya, khususnya untuk memastikan cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan baik yang berbasis olimpiade maupun non olimpiade. .
Tempat penyelenggaraan Asian Games 2018 akan berlangsung di DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Barat, pemerintah tetap berkomitmen untuk lebih mengedepankan Indonesia. .
Sebagaimana pernah disampaikan oleh Menko Kesra saat memimpin rapat koordinasi persiapan Asian Games 2018, tidak tertutup kemungkinan pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta dan penutupannya di Palembang atau sebaliknya. .
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, usai memimpin rapat koordinasi persiapan Penyelenggaraan 6th Tafisa World Sport For All 2016 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (27/5). “Kita sudah siap untuk melaksanakannya! Semua lembaga saya harapkan juga akan kerja sama untuk sukseskan acara ini,” tegas Puan Maharani. .
Tafisa (The Association for International Sport For All) merupakan organi-sasi olahraga dunia yang membidangi olahraga rekreasi (sport game). Di Jakarta, Tafisa akan menggelar sejumlah kegiatan seperti festival dan pertunjukkan olahraga, serta pertunjukkan tradisional. Selain itu juga olahraga disabilitas, olahraga masal, festival kebugaran jasmani, kongres dan forum internasional. .
JAKARTA – Indonesia sudah siap menjadi penyelenggara The 6th Tafisa World Sport For All 2016, 6-12 Oktober 2016 mendatang. Pemerintah yakin semua peserta kegiatan olahraga tersebut akan menikmati Indonesia dengan merujuk pada sejumlah persiapan yang sudah dilakukan saat ini. .
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL18
MORA KOLEKSI
idak banyak atlet Renang
yang bisa menyaingi torehan
prestasi yang dibuat oleh
Elfira Rosa Nasution. Atlet kelahiran
Jakarta 1 Maret 1970, berhasil meraih
beragam medali dan penghargaan
selama kiprahnya dalam beragam
kejuaraan nasional maupun
internasional.
Elfira mulai berlatih renang sejak
usia 4 tahun dibawah asuhan sang
ayah, Radja M. Nasution, yang juga merupakan
salah satu pelatih renang legendaris bangsa ini.
Latihan rutin setiap pagi diawali mulai pukul
04.00 sampai 06.30. Dengan latihan yang begitu
keras, tak heran jika Elfira kemudian berhasil
meraih lima medali emas, pada kejuaraan
renan Antarklub nasional di Bandung. Saat itu
usia Elfira baru menginjak 8 tahun, sebuah
pencapaian yang amat fenomenal.
Torehan prestasi ini kemudian membuat
Elfira semakin sering mengikuti beragam
kejuaraan di dalam maupun luar negeri. Hingga
akhirnya pada tahun 1982, dia berkesempatan
untuk berlatih di Amerika Serikat bersama klub renang Cypres Aquatic.
Selepas dari pelatihannya, kiprah Elfira seolah tidak tertahankan.
Pada Kejurnas Antarklub di Jakarta, Desember 1983, Elfira menyabet
sembilan medali emas dan menorehkan empat rekor nasional. .Dia juga
berhasil meraih satu medali perak di ajang Asian Games 1983 yang digelar
di Seoul, Korea Selatan. Tak heran jika kemudian Elfira terpilih sebagai Atlet
terbaik versi SIWO/PWI Jaya selama tiga tahun berturut-turut dari 1980
RAIHAN PRESTASI ELFIRA ROSA NASUTIONOLEH: SZN
T
TERCATAT HINGGA SAAT INI ADA 28 MEMORABILIA MILIK ELFIRA ROSA NASUTION YANG MENJADI SALAH SATU KOLEKSI MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL.
sampai 1983.
Sepak terjang Elfira tidak sampai disitu, dalam gelaran
PON XI, Jakarta, 1985, dia berhasil meraih delapan medali
emas dan dua medali perak, serta membukukan delapan
rekor PON dan lima rekor nasional.
Elfira telah terjun dalam lima kali ajang Sea Games,
dan prestasi terbaiknya diukir saat bertanding di Sea
Games Manila pada tahun 1991 dengan berhasil meraih
lima medali emas. Pasca kegagalan di Sea Games
Singapura 1993, Elfira memutuskan mengundurkan diri
dari olahraga renang, setelah hanya berhasil meraih satu
medali perak.
Museum Olahraga Nasional menyimpan beberapa
medali dan penghargaan yang diterima oleh Elfira.
Tercatat hingga saat ini ada 28 memorabilia milik Elfira
Rosa Nasution yang menjadi salah satu koleksi Museum
Olahraga Nasional. Terhitung mulai medali yang diraih dari
kejuaraan antar klub hingga Asian Games di pamerkan di
lantai dua Museum Olahraga Nasional. Salah satu koleksi
memorabilia yang paling menyita perhatian adalah plakat
penghargaan perenang Putri Terbaik 1989 yang terletak
ditengah medali yang berhasil diraih oleh Elfira. n
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 19
ada dekade 80an, dunai atletik Indonesia
memiliki seorang sprinter atau pelari jarak
pendek yang prestasi kala itu mampu menembus
kancah internasional. Mardi Lestari adalah namanya.
Dia pernah dijuluki sebagai manusia tercepat Asia’
setelah menjadi satu-satunya atlet Asia yang berhasil
menembus semifinal lari 100 m Olimpiade Seoul (1988).
Pada Olimpiade Seoul 1988 di lintasan atletik
Stadion Olimpiade Seoul, Korea Selatan Mardi Lestari
adalah satu-satunya wakil benua Asia yang masih
bertahan dari 16 pelari yang masuk semifinal lomba
100 meter atletik olimpiade. Dengan waktu 10,32 detik
yang dicatat saat babak kedua seri keenam dia masuk
babak semifinal bersama dengan Carl Lewis (AS), Ben
Johnson (Canada), Linford Christie (Inggris).
MEDALI MANUSIA TERCEPATOLEH: KML
P
Sebelumnya pada babak pertama, Mardi berhasil
masuk tiga besar seri ke tiga dengan catatan waktu 10,40
detik. Di depan Mardi ada pelari pemegang rekor dunia
waktu itu, Calvin Smith (AS) dengan waktu 10,28 detik
dan berselisih 0,01 detik dengan sprinter Attila Kovacs
dari Italia yang menyentuh
finish dalam 10,39 detik.
Sesudah prestasi 1988
Mardi ini, tidak seorang
pelari Indonesia pun
mampu lolos ke semifinal
kejuaraan tingkat dunia,
termasuk pada kejuaraan
dunia atletik.
Di Asia Tenggara
prestasi Mardi tidak
ada saiangnnya , dia
berhasil merebut medali
emas dari ajang lari 100
meter dan 200 meter SEA Games 1989 Kuala Lumpur.
Hebatnya, Mardi berhasil meraih emas juga pada dua
penyelenggaraan Sea Games berikutnya saat berlaga di
nomor lari 100 meter. Sebuah prestasi yang luar biasa.
Museum Olahraga Nasional cukup beruntung
untuk memiliki beberapa benda memorabilia peraih
penghargaan olahragawan terbaik tahun 1988 dan 1989
versi SIWO/PWI. Selain sebuah seragam merah putih
dah jaket yang digunakan saat bertanding di Ajang
Sea Games, Medali emas pun menjadi pusat perhatian
bagi koleksi yang terletak di lantai dua gedung Museum
Olahraga Nasional. Sepasang sepatu yang telah menjadi
saksi kehebatan Mardi, seolah mengajak kita untuk
mengenang beragam prestasi yang berhasil ditorehkan
oleh pria yang dikenal murah senyum ini. n
PADA OLIMPIADE SEOUL 1988 DI LINTASAN ATLETIK STADION OLIMPIADE SEOUL, KOREA SELATAN MARDI LESTARI ADALAH SATU-SATUNYA WAKIL BENUA ASIA YANG MASIH BERTAHAN DARI 16 PELARI YANG MASUK SEMIFINAL LOMBA 100 METER ATLETIK OLIMPIADE.
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL20
MORA TRADISI
inggal di negeri yang memiliki keanekaragaman budaya membuat
Indonesia menjadi sebuah negara dengan segudang tradisi.
Warisan budaya dan tradisi dari nenek moyang, harus kita jaga dan
lestarikan. Salah satu budaya dan tradisi yang namanya sudah mendunia
adalah karapan sapi.
Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan
sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini,
sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri
dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu
cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.
Seorang joki dan 2 ekor sapi yang di paksa untuk berlari sekencang
mungkin sampai garis finis. Joki tersebut berdiri menarik semacam kereta
kayu dan mengendalikan gerak lari sapi. Panjang lintasan pacu kurang
lebih 100 meter dan berlangsung dalam kurun waktu 10 detik sampai 1
menit.
Bagi masyarakat Madura, perhelatan ini biasanya dilaksanakan setelah
sukses menuai hasil panen padi atau tembakau Beberapa kota di Madura
menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap
tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di
eks Kota Karesidenan, Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir
MENJAGA TRADISI KARAPAN SAPIOLEH: KML
T
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 21
Presiden.
Ajang ini merupakan ajang pesta rakyat dan
tradisi yang prestis dan bisa mengangkat status
sosial seseorang. Bagi mereka yang ingin mengikuti
perlombaan karapan sapi, harus mengeluarkan
dana yang tidak sedikit untuk melatih dan merawat
sapi-sapi yang akan bertanding sebelumnya. Untuk
membentuk tubuh sepasang sapi yang akan ikut
karapan agar sehat dan kuat, dibutuhkan biaya hingga
Rp4 juta per pasang sapi untuk makanan maupun
pemeliharaan lainnya. Sapi karapan diberikan aneka
jamu dan puluhan telur ayam per hari, terlebih-lebih
menjelang diadu di arena karapan.
Karapan sapi juga merupakan ajang adu gengsi
baga para pemilik sapi. Mereka akan yang mempunya
sapi pemenang lomba menjadi orang yang terhormat
di mata masyarakat. Belum lagi harga pasangan sapi
pemenang karapan langsung melambung. Sebagai
contoh sepasang sapi yang sapi yang memenangkan
lomba Karapan Sapi pada perlombaan piala presiden
2003 melambung menjadi Rp200 juta dari 2 tahun
sebelumnya hanya Rp40 juta.
Namun untuk memperoleh pasangan sapi karangan
yang siap tampil membutuhkan banyak usaha. Untuk
membentuk tubuh pasangan sapi karapan yang sehat
saja bisa menelan biaya sampai Rp4 juta per pasang
sapi. Biaya teresebut mencakup makanan maupun
pemeliharaan lainnya. Sapi karapan juga diberikan aneka jamu dan
puluhan telur ayam per hari, terlebih-lebih menjelang diadu di arena
karapan.
Menurut cerita rakyat Madura, karapan sapi dimulai dari seorang
ulama penyebar agama Islam bernama Syech Ahmad Baidawi yang dikenal
dengan sebutan Pangeran Katandur, yaitu putra Pangeran Pakaos, cucu
Sunan Kudus. Selain menyebarkan Islam, Pangeran Katandur juga ahli
bercocok tanam dengan mengajarkan penduduk setempat cara membajak
tanah yang disebut naggala atau salaga yaitu menggunakan 2 bambu yang
ditarik 2 ekor sapi.
Kemudian banyak petani yang menggunakan tenaga sapi untuk
menggarap sawahnya sehingga timbul saling
lomba dalam menyelesaikannya. Akhirnya
perlombaan untuk menggarap sawah itu menjadi
semacam olahraga adu cepat yang disebut karapan
sapi.
Layakanya sebuah pagelarn budaya setiap kali
penyelenggaraan Karapan Sapi mampu menyedot
animo hingga 1500 orang. Tak heran jika ajang
ini kemudian dianggap sebagai salah satu
bentuk pesta rakyat, dimana berbagai kalangan
masyarakat Madura berbaur menjadi satu dalam
atmosfir sportifitas dan kegembiraan. n
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MORA VIEW
PROGRAM EDUKASI OLAHRAGA DI MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL
Artikel ini membahas tentang fungsi edukasi di Museum Olahraga Nasional. Melalui observasi yang dilakukan dapat diidentifikasi bahwa sangat sedikit program edukasi untuk pengunjung yang ada di Museum Olahraga Nasional, padahal salah satu tanggungjawab museum adalah merancang program edukasi kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sementara itu teori yang digunakan adalah teori pendidikan. Teori belajar konstruktif digunakan untuk mengaplikasikan program edukasi di Museum Olahraga Nasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa Museum Olahraga Nasional harus membuat suatu program edukasi yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang ada. Program edukasi yang ada harus berdasarkan kepada klasifikasi Olahraga yakni, Olahraga Pendidikan, Olahraga Prestasi, Olahraga Rekreasi, Olahraga kesehatan, Olahraga Rehabilitatif, Olahraga Adaptif. .
Di bidang pendidikan, menurut Van Mensch (1992), museum memiliki tanggung jawab etis untuk mengap-likasikan koleksi dan sumber daya yang dimilikinya untuk pengembangan pengetahuan publiknya. Kaidah yang harus diupayakan adalah membuat museum dan koleksinya dapat diakses secara fisik, emosional dan intelektual oleh publik sebanyak mungkin. Terjadi perubahan paradigma dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena bertambah majunya tehnologi. Pola hidup semakin modern dan konsumtif. Banyak kalan-gan lebih memilih mengunjungi mall atau pusat perbe-lanjaan sebagai tempat rekreasi. Museum sebagai tempat yang edukatif jarang menjadi tujuan wisata yang menarik. .
Dunia olahraga tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Olahraga selain sebagai kebutuhan untuk menjaga kebugaran tubuh, juga telah merasuk dalam semua sektor kehidupan. Lebih jauh lagi, prestasi olahraga dapat mengangkat harkat dan martabat manusia baik secara individu, kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara. Prestasi olahraga suatu negara menjadi tolok ukur kemajuan bangsa dan Negara. Persaingan menca-pai prestasi olahraga antar negara terus berjalan dengan berbagai pengembangan teknik dan teknologi bidang olahraga, “sport science – sport technology” merupakan tantangan bagi pengurus dan pengelola olahraga di tanah air kita ini. .
Globalisasi menuntut setiap orang di Indonesia bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Workaholic menjadi mode dari negara-negara maju dan berkembang, termasuk juga Indonesia. Aktivitas olahraga menjadi nomor sekian, hingga terlupakan. Merasa olahraga bukan hal yang penting sehingga tidak dapat menjadikan olah raga sebagai budaya di masyarakat. .
Olahraga sangat penting, merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit serta stress. Banyak cabang olahraga yang bisa dipilih, yang dapat melatih kondisi fisik dan otot, menstim-ulasi kesegaran psikis, atau merangsang kerja otak.
Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik dengan sikap terbuka dengan cara mengkoleksi, mengkonservasi,meriset,mengkomuni-kasi, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan dan kesenangan (ICOM). Museum mempunyai tanggungjawab pelayanan edukasi terhadap masyarakatnya. Museum mempunyai tiga peranan dalam masyarakat yaitu memastikan perawatan dan konservasi warisan budaya; memberikan dukungan kepada institusi pendi-dikan, fasilitas kegiatan belajar, kegiatan budaya; dan membangun identitas di lokasi tempat mereka berada (Amrose dan Paine. 1993). .
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 22
OLEH: Windria Setiatama,SS,M.Hum
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MORA VIEW
Olahraga cukup populer di Indonesia. Namun sayang, peran masyarakat lebih banyak sebagai penonton diband-ing sebagai pelaku. Padahal olahraga memiliki setidaknya 30 manfaat dalam kehidupan, seperti dikutip dari buku ‘Olahraga Sumber Kesehatan’ karya Dr. Jonathan Kuntaraf dan dr. Kathleen L. Kuntaraf. Museum Olahraga Nasional (selanjutnya disingkat Musornas) didirikan dengan harapan dapat menjadi tujuan wisata yang menar-ik, menambah pengetahuan, dan menginspirasi dalam bidang olahraga. Diresmikan pada 20 April 1989, merupakan satu-satunya museum yang menampilkan perjalanan olahraga di Indonesia. Bernaung dibawah Kementerian Pemuda dan Olahraga, dibawah Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, lebih khusus berada dibawah pembinaan Asisten Deputi Olahraga Rekreasi.
Musornas memiliki koleksi khusus tentang keolahragaan di Indonesia, yang merupakan hasil perjuangan anak-anak terbaik bangsa Indonesia dalam mengharumkan nama bangsa dan mengumandangkan lagu serta bendera merah putih di kancah Internasional. Koleksi ini diharapkan dapat memberi inspirasi dan semangat kepada generasi muda untuk dapat menghayati serta memaknai tentang prestasi olahraga Indonesia.
Selain koleksi, Musornas juga menyediakan fasilitas antara lain ruang fitness, ruang aerobic, ruang bilyard, lapangan tenis, lapangan futsal dan panjat dinding. Hal ini sesuai dengan visi Musornas untuk mewujudkan masyarakat gemar belajar dan berkehidupan yang sehat fisik, mental dan spiritual. Dalam ilmu museology, ditegaskan oleh Peter Van Mensch, bahwa museum memiliki tiga fungsi utama, yaitu melakukan preservasi, penelitian dan komunikasi (Van Mensch.2003). Sebagaimana tergambar pada bagan berikut ini
Untuk menggalakkan olahraga, pemerintah membuat beber-apa kebijakan antara lain : UU No 4 tahun 1950, bab IV pasal 9 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah, di mana pendidikan jasmani perlu diadakan di sekolah; Keputusan Presiden No 17 tahun 1984, mengenai pelaksanaan jam krida Olahraga pada setiap hari Jum’at di instansi pemerintah; Keputusan Presiden No 67 tahun 1985, mengenai penetapan hari Olahraga Nasional setiap tanggal 9 September; UU No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. .
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 23EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL24
MORA SPORTIVA
ebagai salah satu cabang olahraga
paling populer di muka bumi,
sepakbola seolah menyihir kita
dengan segala aksinya di atas lapangan
hijau. Tak heran jika kemudian klub-
klub besar dunia seperti Barcelona,
Bayern Munchen, AC Milan dan
lainnya, memiliki sebuah museum yang
didedikasikan untuk mengenang segala
perjuangan mereka saat merengkuh
beragam gelar juara.
Tempat ini seolah menjadi
tambang emas tersembunyi bagi
klub. Para penggemar yang datang
FIFA WORLD FOOTBALL MUSEUMOLEH: KML
Sdari seluruh penjuru dunia, rela
merogoh kocek dalam-dalam untuk
menyambangi tempat yang berisi
beragam pernak-pernik serta memori
dari klub kesayangan mereka. Belum
lagi penjualan merchandise yang biasa
terdongkrak setelah pengunjung selesai
melakukan turnya.
FIFA sebagai asosiasi sepakbola
dunia, tampaknya ingin mengekor
kesuksesan klub-klub dengan ikut
membuka sebuah museum yang
bernama FIFA World Football Museum
(FWFM), pada akhir februari 2016 lalu.
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 25
Museum yang terletak di kota Zurich,
Swiss ini memiliki luas sebesar 3500
meter persegi dan terletak di dekat
markas besar FIFA. Dengan menelan
biaya sebesar 30 juta dollar, masa
pengerjaan FWFM mulai dilakukan sejak
tahun 2013 silam, hingga akhirnya
rampung pada Desember 2015.
Presiden FIFA saat ini, Giani Infantino,
mendapatkan kehormatan untuk
meresmikan museum tiga lantai ini.
FIFA membangun museum ini untuk
merayakan warisan kebesaran sepakbola
dan untuk menunjukan dunia betapa
sepakbola mampu mempersatukan
beragam lapisan masyarakat. Museum
ini juga merupakan sebuah monumen
bagi keberhasilan FIFA sebagai sebuah
asosiasi yang berhasil mempopulerkan
sepakbola menjadi olahraga terfavorit di
dunia.
FWFM memiliki beragam koleksi
penting dari seluruh dunia. Mulai dari
document, foto, hinngga memorabilia
dari beragam asosiasi sepakbola
internasional yang tergabung dalam
FIFA. Museum ini juga menunjukan
perkembangan sepakbola dari era awal
hingga modern dan tumbuh berkembang
menjadi sebuah industri global.
Museum ini dilengkapi dengan
dukungan multimedia canggih hingga
para pengunjungnya akan merasakan
sensasi modern. FWFM menampilkan
lebih dari 1000 memorabilia, 1480 foto
dan 500 video yang mencakup cabang
olahraga sepakbola pria dan wanita.
Salah satu koleksi paling berharganya
di tempat ini adalah trofi piala dunia. Baik
trofi piala dunia pria dan wanita saat ini
menjadi koleksi paling berharga ditempat
ini. Sebelumnya trofi-trofi ini disimpan
dalam sebuah lemari besi di sebuah
bank yang identitasnya dirahasiakan
untuk menghindari terulangnya kasus
pencurian trofi piala dunia.
FMWM buka setiap hari mulai
pukul 10.00 sampai dengan pukul
19.00, namun untuk pemeliharaan
koleksi, meseum ini tutup setiap hari
senin. Harga tiket yang ditawarkan pun
beragam , mulai dari yang termurah
sekitar 190 ribu rupiah hingga yang
termahal hingga 350 ribu rupiah. Bagi
mereka yang memiliki anak dibawah 6
tahun, jangan khawatir karena museum
ini membebaskan mereka dari tiket
masuk. n
MUSEUM INI JUGA MENUNJUKAN PERKEMBANGAN SEPAKBOLA DARI ERA AWAL HINGGA MODERN DAN TUMBUH BERKEMBANG MENJADI SEBUAH INDUSTRI GLOBAL.
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL26
MORA KOMUNITAS
erwisata mengunjungi tempat-
tempat baru nan eksotis memang
digemari oleh semua orang. Kita
bisa berjalan-jalan mengunjungi sebuah
tempat untuk menenal lebih dalam
tentan sejarah atau kisah yang terjadi.
Museum memang bukan merupakan
tujuan populer namun bagi mengunjungi
museum bisa menjadi hobi yang
mengasyikan.
Ada sebuah komunitas penggila
museum yang bernama Sahabat
Museum. Komunitas yang telah ada
sejak tahun 2002 ini menghimpun siapa
saja yang ingin belajar sejarah dengan
cara lebih santai sambil pelesiran.
Penggagas sekaligus ketua komunitas
ini, Ade purnama mengatakan bahwa
awal dari komunitas ini dipicu dengan
ketertarikannya pada sejarah kota Jakart.
Ade kemudian bertemu dengan beberapa
teman sejawat yang memiliki kesamaan
ide dan kemudian memberanikan diri
membentuk komunitas yang mereka
sebut dengan nama Sahabat museum.
SAHABAT MUSEUMOLEH: SZN
“Kami ingin, melalui komunitas ini,
orang semakin mencintai sejarah dan
kebudayaan kita,” kata Ade yang lulusan
Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI).
Kegiatan Sahabat Museum dapat
dikatakan hampir sama dengan
komunitas pencinta sejarah lainnya.
Kadang, plesiran sejarah dilakukan
sebulan sekali, tetapi dapat pula sepekan
sekali bahkan hingga beberapa bulan
sekali. Semua itu diakui Ade tergantung
kondisi dari alam yang kadang tak
menentu. Keanggotaan komunitas ini
termasuk yang cair dan sangat terbuka.
Tidak ada pendaftaran keanggotaan atau
persyaratan apapun untuk bergabung
dengan ini.
Konsisten dalam menjadikan wisata
bermuatan sejarah menjadi kunci awal
Ade dalam menawarkan kegiatannya
kepada para anggota lain. Wisata yang
ditawarkan tidak hanya sebatas jalan-
jalan, tetapi juga mengenal. Sejarah
tempat dan semua yang berkaitan
menjadi bobot tersendiri dalam
perjalanannya.
Menjalani komunitas ini dengan
komitmen penuh ditunjukkan Ade
dengan benar-benar mengonsep plesiran
sejarah yang membuat semua anggota
merasa nyaman dan senang dalam
menelusuri rekam jejak sejarah bangsa.
“Kami berusaha memberikan
pengetahuan sejarah melalui media-
media baik secara visual melalui
poster-poster atau gambar bukti sejarah,
ditambah secara oral melalui penuturan,”
kata Ade. “Memang membutuhkan usaha
lebih, tetapi yang penting orang jelas
dapat memahaminya,”
Ketika mengikuti program wisata
komunitas ini, para anggota memang
akan disajikan media berupa gambar
mengenai bukti sejarah tempat tersebut
pada masa lampau ataupun yang terkait
dengannya. Ditambah dengan penuturan
yang runut, cukup menjadi sumber
masukan informasi yang menyenangkan.
Ade dan kawan-kawan pun berusaha
menjelaskan sejarah dengan cara
semudah mungkin agar dapat dimengerti
orang lain, tanpa harus mengurangi
ataupun mengarang bebas mengenai
sejarah yang ada dalam berbagai versi
tersebut.
B
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 27
Hingga saat ini Sahabat Museum
terhitung telah melakukan acara
wisata bersama yang mereka sebut
dengan nama Plesiran Tempoe Doeloe
sebanyak 120 kali. Agenda Plesiran
Tempo Doeloe itu digelar rata-rata
setiap bulan dua hingga tiga kali.
Setiap menggelar agenda tersebut, Ade
mengundang pakar-pakar sejarah untuk
membimbing. Di antaranya, yang sudah
pernah ikut bergabung adalah Andy
Alexander, pemerhati sejarah Vereniging
Oost Indische Compagnie (VOC); Lilie
Suratminto, dosen UI; dan Alwi Shahab.
Selain itu, Mona Lohanda dan Dawid Kwa.
Perjalanan pertama Plesiran
Tempo Doeloe dilakukan pada 25 Mei
2003 dengan mengujungi kawasan
Weltevreden. Kawasan tersebut adalah
daerah tempat tinggal utama orang-orang
Eropa di pinggiran Batavia, Hindia-
Belanda. Jaraknya kurang lebih sepuluh
kilometer dari Batavia lama ke selatan.
Letaknya kini di sekitar Gambir, Jakarta
Pusat
Ade mengakui bahwa masalah dana
tetap menjadi masalah klasik yang
dihadapi oleh komunitas apa pun.
“Tantangan pasti ada, terutama terkait
dengan dana. Namun sebenarnya uang
yang dipatok pun untuk kepentingan
plesir ini, jadi kami putar. Tapi dana
bukan menjadi masalah, pola pikirnya
adalah potensi dalam menyajikan wisata
sejarah,” kata Ade.
Ade mengatakan, rata-rata iuran
sekali agenda Plesiran Tempo Doeloe
untuk di dalam Kota Jakarta adalah
Rp 30 ribu hingga Rp 300 ribu. Harga
itu bisa naik lagi jika member ingin
mendapatkan fasilitas lainnya. Iuran
dikenakan sebagai keperluan akomodasi
keberlangsungan Sahabat Museum. Ade
menjelaskan, iuran yang ditentukan
itu relatif murah. “Apa lagi jika
dibandingkan dengan ilmu sejarah yang
didapat,” katanya.
Kendati memberikan layanan
Profesional pada setiap pesertanya Ade
selalu mengganggap bahwa Komunitas
Sahabat Museum adalah sebuah
komunitas swadaya yang tidak memiliki
sponsor dan donator tetap. Ade terobsesi
untuk menyajikan wisata sejarah yang
menyenangkan, terutama kaum muda
yang dilihatnya sudah minim minat
terhadap sejarah tempatnya sendiri.
Keinginan untuk membuat orang lain
mengenal sejarah tempatnya sendiri
cukup menjadi semangat menjalani
Sahabat Museum. n
KAMI BERUSAHA MEMBERIKAN PENGETAHUAN SEJARAH MELALUI MEDIA-MEDIA BAIK SECARA VISUAL MELALUI POSTER-POSTER ATAU GAMBAR BUKTI SEJARAH, DITAMBAH SECARA ORAL MELALUI PENUTURAN
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL28
MORA GALERI
MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL“ Museum harus lebih maju, harus dikembangkan lebih lanjut agar kedepannya bisa menjadi coronginformasi bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga.
KEGIATAN
DALAM BINGKAI FOTO
Lomba Edukasi Tingkat TK SEJABOTABEK, 30 APRIL 2016.
Kunjungan Perguruan Sholin dari Hongkong Tiongkok,20 April 2016.
Bapak Imam Nahrawi saat berkunjung ke Stand Museum Olahraga Nasional, 12 Februari 2016.
Pameran "museum goes to ponpes" pada kamis, 12 Mei 2016 di Pondok pesantren Darrunajah, Ulujami, Jakarta Selatan.
Pameran Museum Olahraga Nasional dalam rangka Hari Ulang Tahun Taman Mini Indonesia Indah yang ke-41, 17 - 20 April 2016.
Kunjungan Deputi Pembudayaan Olahraga Prof Faisal Abdullah, 11 Februari 2016.
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga,dalam salah satu lawatannya ke Museum Olahraga beserta Eselon 1 dan 2 pada tanggal 15 Maret 2016 mengatakan bahwa : museum harus lebih maju, harus dikembangkan lebih lanjut agar kedepannya bisa menjadi coronginformasi bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga. .
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL 29
useum Olahraga Nasional di
kawasan Taman Mini Indonesia
Indah (TMII) akan diberi tambahan
bank musik untuk menarik lebih banyak
pengunjung. Gagasan Bank Musik muncul
ditengah banyaknya persoalan dalam
industri musik Tanah Air. Seperti maraknya
pembajakan, kurangnya penghargaan
kepada musisi, hingga banyaknya pengaruh
budaya musik barat yang mengancam
orisinilitas musik Indonesia.
Bank musik merupakan upaya dan
kepedulian pemerintah dalam hal ini
Kemenpora untuk memfasilitasi dan
mengapresiasi kreativitas pemuda di
bidang musik serta memberikan edukasi
BANK MUSIK SIAP RAMAIKAN MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL
masyarakat. “Bank musik adalah cita-
cita, harapan dan sejarah menjadi
wadah apresiasi musisi muda dengan
menyediakan panggung apresiasi
yang boleh diakses siapapun sehingga
karakter pemuda melestarikan musik
nasional terfasilitasi dengan baik,”
kata Menpora, Imam Nahrawi saat
menghadiri peringatan Hari Musik
Nasional pada Maret lalu.
“Ini merupakan upaya pemerintah
dalam mendukung, mengembangkan dan
menyelamatkan musik Indonesia serta
memberikan inspirasi bagi generasi muda
agar tidak lelah berkarya, nantinya di
Bank Musik akan ada selain karya mereka,
jenis alatnya, pakaian dan lain sebagainya
untuk di museumkan, tahun ini sebagai
pencanangan akan kita tempatkan di
sekitar Museum Olahraga di TMII” tambah
Menpora.
Musik Indonesia memiliki banyak
corak dan ragamnya. Dari sisi jenis terdiri
dari musik daerah, keroncong, dangdut,
langgam, pop dan lainnya. Saat ini musisi
Indonesia menciptakan sajian lain berupa
perpaduan musik barat dan asli nusantara.
“Saat ini banyak anak muda lebih
mengenal lagu dan musik dari negara lain
dibandingkan mengenal lagu daerah dan
alat musik tradisional, padahal pemuda
adalah pewaris dan penerus warisan
budaya bangsa,” tandas Menpora.
Menurut dia, banyak alat musik, ragam
bunyi, musisi dan karya-karya yang perlu
diinventarisir dalam satu tempat sehingga
lebih mudah mengenal dan mempelajarinya.
“Upaya inventarisir warisan budaya harus
dikemas menarik, cantik sehingga mudah
dikenal dan dipelajari sekaligus menjadi
benteng pemuda tidak mudah terpengaruh
budaya asing dan melupakan budaya
sendiri,” tutur Menpora.
Sementara itu Deputi III Bidang
Pembudayaan Olahraga Kemenpora,
Raden Isnanta, mengatakan bahwa Bank
musik itu diharapkan akan menarik
generasi muda yang berkunjung untuk
mengetahui lagu-lagu daerah dan lagu
populer yang membanggakan Tanah
Air. Bank musik di Museum Olahraga
itu rencananya juga akan menjadi lokasi
digelarnya festival musik. “Aktivitas tidak
hanya melihat, juga melakukan musik.
Musik apa pun, musik masa lalu, sekarang,
daerah, keroncong, perpaduan,” kata
Isnanta.
Pihak TMII rencananya juga akan
menambah koleksi gambar serta video
variasi sejarah olahraga, sejarah aktivitas
masa lalu serta prestasi yang pernah
diraih agar menambah daya tarik. “Akan
dikembangkan museum bergambar, video,
teater dan banyak isinya. Jaman sekarang
kalau tidak dipamerkan dalam media
elektronik seperti bukan dunia anak-anak
muda,” jelas Raden. n
OLEH: KML
M
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL30
AGENDA
1-30 JUNI 2016PENGADAAN KOLEKSI OLAHRAGA PRESTASI
21 - 24 JULI 2016PAMERAN HARKOPNAS EXPO DI JAMBI(AKAN DIHADIRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA)
17 AUSTUS 2016LOMBA-LOMBA EDUKASI MUSEUM OLAHRAGA NASIONALTINGKAT SEKOLAH DASAR
20 SEPTEMBER 2016PESTA SENI ANAK (ISTANA ANAK ANAK INDONESIA)
14 - 21 AUGUST 2016FESTIVAL OLAHRAGA TRADIISIONAL TINGGKATSEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL
GALERI NASIONAL
3 - 20 JUNI 2016 PAMERAN TUNGGAL KARYA RB. ALI “TEMBANG SUNYI”
24 JUNI - 31 JULI 2016 PAMERAN KEDUTAAN BESAR REPUBLIK POLANDIA DI JAKARTA “SOCIAL DESIGN FOR SOCIAL LIVING”
26 JULI - 8 AGUSTUS 2016PAMERAN DUTCH DIASPORA II:
17 - 29 SEPTEMBER 2016PEKAN OLAHRAGA NASIONAL XIX JAWA BARAT
6 - 12 OKTOBER 2016TAFISA VI JAKARTA
7 - 18 SEPTEMBER 2016PARALIMPICS GAMES
THE ORPHANS OF THE DUTCH EAST INDIES COMPANY
OLAHRAGA NASIONAL - INTERNASIONAL
EDISI I TAHUN I JUNI 2016
BULETIN MUSEUM OLAH RAGA NASIONAL2
MON VIEWThe 6th TAFISA
World Sport for All Games
Jakarta 2016