documentme
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia,
karena dimanapun dan kapanpun didunia terdapat pendidikan. Pendidikan pada
hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mamanusiakan manusia itu sendiri yaitu
untuk membudayakan manusia.
Apresiasi sastra berarti memberikan penilaian-penilaian terhadap sastra. Apresiasi sastra
terbagi atas tiga yaitu:
1. Drama
2. Puisi
3. Prosa (cerpen dan Novel)
Istilah drama berasal dari kata drame (Perancis) yang dugunakan untuk
menjelaskan lakon-lakon tentang kehidupan kelas menengah (Harmsworth dalam
Soemanto,2001). Sedangkan puisi adalah jenis sastra yang ditulis sesuai dengan bentuk,
fungsi dan cirri, serta tujuannya melalui bentuk dan isinya, Puisi dituangkan penulis
dengan emotif memuat keindahan dan suanana pada makna kata-katanya.sedangkan
Sajak bahagian dari puisi yang terdiri dari atas kata-kata yang membentuk baris dan bait
sebagai efek penyusunan kata-kata (Atmazaki,2005:40-41). Novel dan cerpen sering
disebut prosa fiksi disebut cerita rekaan.
The Advenced of Current English (1960:853) mengemukakan novel adalah suatu
yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap kehidupan manusia
yang bersifat imajinatif. Cerpen adalah salah satu bentuk karya fiksi memperlihatkan sifat
yang serba pendek, baik peristiwa yang diungkapkan, isi cerita , jumlah pelaku, dan
jumlah kata yang digunakan.
Mengapa sastra harus menghibur ? menghibur bukan berarti membuat pembaca
terpingkal-terpingkal karena tidak dapat menahan tawanya. Namun lebih pada kepuasan
batin ketika mengikiuti alur cerita atau menikmati aspek-aspek kehidupan.
Luxemburg,dkk (1989) mengemukakan bahwa sastra berfungs memberikan
pemanfaatan secara rohaniah, dengan ,e,baca sastra kita memperoleh wawasan yang
dalam tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual dengan cara yang khusus.
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan penulis untukmeneliti bagaimana cara
pengajran apresiasi sastra dan seperti apa pengajarannya disekolah, dan teknik-teknik apa
yang dilakukan oleh pendidik dalampengajran sastra disekolah.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dibahas
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka permasalahan itu dapat dirumuskan.
Bagaimana cara pengajaran dan teknik-teknik apresiaasi sastra yang dilakukan oleh
pendidi disekolah
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana cara pengajran apresiasi
sastra bagi pendidik.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis ,untuk menambah wawasan dalambidang pengajran apresisi sastra.
2. Guru , menambah pengetahuan dalam teknik-teknik pengajran apresiasi satra.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Hakikat Pembelajaran Sastra
Rosenblaat (1983:16) menegaskan bahwa pengajaran sastra melibatkan
peneguhan kesdaran tentang sikap etika ( ilmu tentang akhlak kesopanan ) dalam
pengajran sastra melebihi disiplin ilmu yang lain harus disadari bahwa pusat dan
porosnya terletak didalam sastra itu sendiri, karena sastra tidak berkaitan langsung
dengan sains dan data yang dapat digenerelasikan, melainkan dengan manusia yang harus
menghadapi dunianya. Pengajaran sastra akan eracu pada posisi sastra sebagai nilai
sejarah. Hakikat pengajran sastra adalah memampukan siswa menemukanhubungan
antara pengalaman batinna dengan esensi cipta yang dipelaarnya. Proses-proses
pembelajaran sastra disekolah, seorang guru hendaknya memberikan kesempatan yang
sehat dan wajar pada siswa untuk merespon dan memanfaatkan pengalaman batinnya
siswa diberi kesempatan atau kepercayaan untuk melihat dan memecahkan masalah dari
sudut pandangnya
II. Teknik Pembelajaran Sastra
Adapun teknik-teknik pembelajaran sastra menurut Suyamo adalah sebagai berikut:
1. Awali Cerita
Tujuan :
Siswa dapat membuat sebuah awalan (paragraf pertama) cerita yang sudah
ada dengan benar dan runtut berdasarkan isi cerita yang sudah ada.
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan hari itu.
b. Guru membagikan lembar cerita yang paragraf pertamanya sudah dibuang
kepada masing-masing siswa (kelompok).
c. Siswa mengidentifikasi lembar cerita yang diterimanya.
d. Siswa membuat satu pararaf untuk paragraf pertama atau awalan cerita yang
sudah ada isi ceritanya.
e. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas.
f. Siswa lain memberikan tanggapan dari hasil presentasi temannya.
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
2. Akhiri Cerita
Tujuan :
Siswa dapat mengakhiri cerita dengan benar dan runtut berdasarkan isi
cerita yang sudah ada
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagikan lembar cerita yang paragraf akhir sudah dihilangkan kepada
massing-masing siswa (kelompok)
c. Siswa mengedintefikasi lembar cerita yang diterimanya
d. Siswa membuat ending dari sebuah cerita yang sudah ada ceritanya
e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas
f. Siswa yang lain memberikan tanggapan dari hasil presentasi temannya
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
3. Ganti Tokoh
Tujuan :
Siswa dapat mengingat dan lebih mengenal nama seseorangberdasarkan
pengtahuansiswa baik karakter maupun sifatnya yang cocok dalam cerita tersebut
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru memberikan lembar cerita yang nama-nama tokohnya sudah dikosongi
kepada masing-masing siswa (kelompok)
c. Siswa mengidentifikasi lembar cerita yang dierimanya
d. Siswa memberi nama pada lembar cerita yang nama tokohnya tidak ada
e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas, mengapa nama
tersebut muncul atau diberikan
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
4. Ganti Setting
Tujuan :
Siswa dapat mengingat dan lebih mengenal nama-nama daerah
berdasarkan pengetahuan siswa terutama karakteristik tempat yang cocok dalam
cerita tersebut
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru memberikan lembar cerita yang setting tempatnya sudah dikosongi
kepada masing-masing siswa (kelompok)
c. Siswa mengidentifikasi lembar cerita yang dierimanya
d. Siswa memberi nama pada lembar cerita yang nama tokohnya tidak ada
e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas, mengapa nama
tersebut muncul atau diberikan
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
5. Urutan Plot
Tujuan :
Siswa dapat mengurutkan sebuah cerita dengan benar, urut dan runtut
berdasarkan potongan-potongan plot yang ada
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagikan amplop yang berisi potongan plot kepada masing-masing
siswa (kelompok)
c. Siswa mengidentifikasi potongan plot yang dierimanya
d. Siswa mendiskusikan dan mengurutkan plot tersebut
e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas
f. Siswa (kelompok) yang lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
6. Diagram /Skema Tokoh
Tujuan :
Siswa dapat membuat sebuah skema tokoh dengan benar dan lengkap
berdasarkan cerita yang dibacanya
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagikan lembar fotocopy cerita kepada masing-masing siswa
(kelompok)
c. Siswa membaca dan mengidentifikasi cerita yang dierimanya
d. Siswa mendiskusikan dan membuat skema tokoh tersebut
e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas
f. Siswa (kelompok) yang lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
7. Tabel Kesan Tokoh
Tujuan :
Siswa dapat membuat kesan pribadi terhadap tokoh sebuah cerita dalam
bentuk table dengan benar berdasarkan cerita yang dibacanya. Siswa membuat
table berdasarkan kesan yang dibacanya.
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagikan lembar fotocopy cerita kepada masing-masing siswa
(kelompok)
c. Siswa membaca dan mengidentifikasi cerita yang dierimanya
d. Siswa mendiskusikan dan membuat tabelkesan tokoh tersebut
e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas
f. Siswa (kelompok) yang lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
8. Bursa Gaya Bahasa
Tujuan :
Siswa dapat mengidentifikasi sebuah cerita dengan cepat dan benar
berdasarkan gaya bahasa yang dipakai dalam cerita tersebut.
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Siswa (kelompok) mengambil potongan cerita
c. Siswa membaca dan mengidentifikasi potongan cerita yang diambilnya
d. Siswa mendiskusikan dan mengartikan gaya bahasa dalam cerita tersebut
e. Siswa mengelompokkan potongan gaya yang sama
f. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas
g. Siswa (kelompok) yang lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya
h. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
9. Putar Peribahasa
Tujuan :
Siswa dapat memaknai berbagai macam peribahasa secara cepat dan benar
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membentuk kelompok masing-masing 2 orang
c. Guru membagikan lembar manila yang berisi peribahasa yang berbeda-beda,
kepada masing-masing siswa (kelompok)
d. Siswa yang menerima langsung mengucapkan arti peribahasa tersebut
e. Siswa mencatat hasil diskusinya
f. Siswa menukarkan lembar tersebut kepada siswa (kelompok) lain
g. Jika dirasa sudah cukup perputarannya siswa mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas
h. Siswa (kelompok) yang lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya
i. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
10. Ubah Tema kedalam Gerakan
Tujuan :
Siswa dapat membuat sebuah gerakan tanpa harus bersuara dengan cepat
dan benar sesuai tema cerita yang ada
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Siswa (kelompok) mengidentifikasi lembar cerita
c. Siswa (kelompok) membuat sebuah gerakan yang sesuai dengan tema secra
urut
d. Siswa memperesentasikan hasil gerakannya didepan kelas
e. Siswa lain mengartikan gerakan tersebut kedalam sebuah tulisan, jika belum
jelas gerakan minta diulang
f. Setelah selesai kelompok saling menilai pekrjaan temannya
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
11. Ubah ke dalam Gambar
Tujuan :
Siswa dapat membuat sebuah alur cerita dalam bentuk gambar dengan
benar berdasarkan cerita yang dibacanya
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagikan lembar cerita singkat kepada masing-masing siswa
(kelompok)
c. Siswa (kelompok) mengidentifikasi lembar cerita
d. Siswa (kelompok) membuat beberapa gambar yang sesuai dengan cerita secara
urut
e. Siswa memperesentasikan hasil didepan kelas
f. kelompok lain member komentar tentang hasil pekerjaan temannya
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
12. Menulis Cerita Singkat
Tujuan :
Siswa dapat membuat sebuah cerita dengan cepat berdasarkan gagasan
yang terdapat dalam fikiran mereka
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru memberikan waktu 5-10 menit untuk siswa melamunkan sebuah
peristiwa atau kejadian sehari-hari atau hal lain yang mereka inginkan
c. Siswa menulis cerita singkat yang berdasrkan lamunannya
d. Siswa memperesentasikan hasil didepan kelas
e. kelompok lain memberikan komentar tentang hasil pkerjaan temannya
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
13. Bursa Judul Cerita
Tujuan :
Siswa dapat memahami dengan cepat isi sebuah cerita berdasarkan judul
yang dibaca
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru memberikan waktu 5-10 menit untuk siswa membaca bermacam-
macambuku cerita secara bergantian
c. Siswa menganalisis isi buku cerita
d. Guru menarik kembali buku cerita
e. Guru bertanya kepada siswa apa isi dari buku cerita yang judulnya dibacakan
f. Siswa yang mengrti menjawab dengan megangkat tangan
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu, siswa yang berhasil menjawab
dngan benar diberi penghargaan sebaiknya kegiatan dilaksanakan berulang-
ulang
14. Komentari Cerita
Tujuan :
Siswa dapat mengembangkan wawasan berfikir da;am memahami isi
cerita lewat komentar cerita
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membentuk kelompok dan membagikan fotokopi cerita serta lembar folio
kosong
c. Siswa menganalisis dan mndiskusikan diantara anggota kelompoknya
d. Siswa menulis komentar tentang isi cerita di sisi kir atau kanan bacaan
e. siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
f. Siswa lain memberikan tanggapan
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
15. Baca Puisi Serempak
Tujuan :
Siswa dapat membaca puisi dengan benar tentang lafal, intonasi dan
gerakan sesuai temanya secara serentak
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Siswa membentuk kelompok
c. Siswa bereksplorasi tentang membaca puisi secara bersama-sam atau
bergantiantiap bait didalam kelompok
d. Siswa menampilkan hasil eksplorasinya di depan kelas
e. Siswa lain memberikan komentar tentang isi dari puisi itu
f. Secara serempak, siswa satu kelas membaca besama-sama
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
16. Baca Puisi Individu
Tujuan :
Siswa dapat mengapresiasi puisi dengan ekspresi lisannya
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Siswa membaca puisi secara perseorangan di depan kelas
c. Siswa lain memberikan komentar tentang isi dari puisi itu
d. Siswa lain memberikan penilaian tentang penampilan temannya
e. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
17. Melagukan Puisi
Tujuan :
Siswa dapat dengan cepat membuat sebuah lagu berdasarkan puisi yang
disenanginya
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Siswa mengidentifikasikan lagu yang disenanginya
c. Siswa menganti bait lagu dengan bait puisi yang disenanginya
d. Siswa menyanyikan di depan kelas
e. Siswa lain memberikan penilaian tentang penampilan temannya
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
18. Memerankan Puisi
Tujuan :
Siswa dapat mmerankan isi puisi dengan benar berdasarkan imajinasi
mereka
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Siswa membentuk kelompok
c. Siswa mengidntifikasi puisi yang dipilihnya kedalam peran-peran yang akan
ditampilkannya
d. Siswa berlatihbermain peran di dalam kelompoknya
e. Siswa secara berkelompok menampilkan peran yang akan dimainkan di depan
kelas
f. Siswa lain memberikan penilaian tentang penampilan temannya
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
19. Menarasikan Puisi
Tujuan :
Siswa dapat mngubah bermacam-macam bentuk puisi menjadi sebuah
cerita narasi dengan cepat dan benar
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Siswa mengidentifikasikan yang dipilihnya
c. Siswa mengubah puisi yang telah diidentifikasikan itu kedalam cerita/narasi
secara perseorangan
d. Siswa melaporkan hasilnya di depan kelompoknya
e. Siswa lain di kelompoknya memberikan penilaian tentang penampilan
temannya
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
20. Mengganti Puisi
Tujuan :
Siswa dapat membuat variasi puisi itu berdasarkan imajinasi yang dimiliki
dengan benar
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagikan lembar fotokopi puisi dan folio kosong
c. Siswa menggantikan sebagian persajakan puisi dengan kata-atanya sendiri
d. Siswa membacakan hasil pekerjaannya di depan kelompok
e. Siswa lain memberikan komentar tentang penampilan temannya
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
21. Menulis Puisi Berdasarkan Objek Langsung
Tujuan :
Siswa dapat menulis puisi dengan cepat dan tepat berdasarkan objek yang
dilihatnya secara langsung
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru mengajak siswa untuk jalan-jalan keluar kelas dan melihat-lihat
lingkungan sekitarnya
c. Guru memberikan tugas siswa untuk membuat puisi berdasarkan objek yang
dilihatnya dengan tema yang dipilihnya
d. Siswa mengidntifikasi objek dan menuangkan imajinasinya ke dalam puisi
berdasarkan pengamtan terhadap objek
e. Guru dan siswa kembali ke kelas, siswa membacakan hasil pekerjaannya di
depan kelas
f. Siswa lain memberikan tanggapan tentang penampilan temannya
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
22. Menulis Puisi Berdasarkan Lamunan
Tujuan :
Siswa dapat menulis puisi dengan cepat dan benar berdasarkan lamunan
atau imajinasinya
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru mengajak siswa untuk melamun sejenak 5-10 menit tentang sesuatu
sesuai tema hari itu (contohnya tokoh idola, hewan, alam, dan sebagaimya)
c. Siswa menuliskan hasil lamunannya ke dalam bentuk puisi
d. Siswa membaca puisi secara perseorangan di depan kelas
e. Siswa lain memberikan penilaian tentang penampilan temannya
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
23. Menulis Puisi Berdasarkan Gambar
Tujuan :
Siswa dapat membuat puisi dengan cepat dan benar berdasarkan gambar
yang dilihatnya
Cara menerakan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Siswa menerima gambar dari guru
c. Siswa mengidentifikasi gambar tersebut
d. Siswa menulis puisi berdasarkan hasil identifikasi yang dibuatnya
e. Siswa lain memberikan komentar dan penilaian tentang puisi itu
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
24. Menulis Puisi Berdasarkan Cerita
Tujuan :
Siswa dapat membuat puisi dengan cepat berdasarkan cerita yang
dibacanya
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagi siswa dalam kelompok
c. Guru membagikan cerita
d. Siswa membaca cerita secara kelompok
e. Siswa membuat puisi sesuai ide cerita
f. Siswa membacakan puisinya di depan kelompok/kelas
g. Siswa lain memberikan penilaian tentang isi dari puisi itu
h. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
25. Meneruskan Puisi
Tujuan :
Siswa dapat meneruskan sebuah puisi dengan benar dan runtut sesuai
dengan temanya.
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagikan lembar fotokopi puisi yang belum selesai
c. Siswa meneruskan puisi tersebut sehingga menjadi puisi yang utuh
d. Siswa membacakan hasil pekerjaannya di depan kelompok/kelas
e. Siswa lain memberikan komentar tentang penampilan temannya
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
26. Mengawali Puisi
Tujuan :
Siswa dapat membuat bait pertama puisi yang belum ada awalnya dengan
cepat, benar dan runtut sesuai isi
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagikan membagikan siswa dalam kelompok maksimal 2 orang
c. Guru membagi lembar puisi sesuai jumlah kelompok, antar kelompok
berlainan judulnya
d. Siswa mendiskusikan dan meneruskan puisi sesuai dengan gagasannya
e. Siswa membacakan puisi yang dibuatnya di depan kelompok/kelas
f. Siswa lain memberikan komentar tentang isi dari puisi itu
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
27. Baca Puisi Berpasangan
Tujuan :
Siswa dapat membaca puisi secara berpasangan dengan benar tentang
lafal, intonasi, dan gerakan sesuai dengan gerakan sesuai temanya
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membentuk kelompok
c. Siswa dengan pasangannya mengidentifikasi puisi yang telah dipilihnya
d. Siswa membaca puisi secara bersama-sam atau bergantian tiap bait
e. Siswa memberikan komentar tentang dari puisi itu
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
28. Memerankan Tokoh
Tujuan :
Siswa dapat menampilkan berbagai macam karakter tokoh cerita dengan
tepat
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
c. Guru membagikan buku cerita ke keompok, masing-masing kelompok berbeda
judul
d. Siswa mendiskusikan isi dan membagi tugas
e. Anggota kelompok memerankan tokoh dalam cerita secra tunggal di depan
kelompok/kelas
f. Siswa merefleksikan hasil belajar
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
29. Membuat Naskah Drama
Tujuan :
Siswa dapat membuat naskah drama dengan cepat dan runtut.
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil
c. Siswa mendiskusikan tema dan membuat naskah drama berdasarkan
kesepakatan kelompok
d. Kelompok melaporkan hasil pekerjaan di depan kelas
e. Siswa lain memperhatikan dan memberikan komentar tentang penampilan
temannya
f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
30. Bermain Drama
Tujuan :
Siswa dapat mengekspresikan diri dan mengeksploitasi kemampuannya ke
dalam sebuah drama
Cara menerapkan:
a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu
b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil
c. Kelompok mengidentifikasikan naskah dram yang akan dipentaskan dengan
membagi peran kepada anggota kelompok
d. Kelompok berlatih dan mendiskusikan format pementasan
e. Di hari berikutnya, siswa mementaskaan dram di depan kelas/panggung dengan
setting yang bagus
f. Siswa lain memperhatikan dan memberikan komentar tentang penampilan
temannya
g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu
III. Pendekatan Dalam Apresiasi
Pendekatan dalam apresiasi satra dapat ditentukan oleh tujuan terhadap apa yang akan
diapresiasikan dalam teks sastra tersebut. Pendekatan apresiasi sastra terproses lewat
kegiatan memahami atau memaknai sebuah karya sastra. Proses memahami atau
memaknai suatu karya sastra dapat dilakua dengan beberaa pendekatan antara lain :
1. Pendekatan Emotif
Pendekatan emotif adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara
menemukan unsure-unsur yang mengajuk emosi dan perasaan pembaca. Ajukan
emosi dapat berupa keindahan atau sesuatu yang baru bisa menghibur para penikmat
karya sastra, ataupun tentang ide-ide serta gagasan yang lucu dan menarik yang
terdapat dalam karya sastra yang mereka nikmati.
Dasar –dasar pendekatan emotif adalah :
Karya sastra hadir untuk dinikmati, member hiburan dan kesenangan.
Menemukan wujud keindahan dalam kara sastra, oleh sebab itu dengan
melakukan pendekatan emotif, para penikmat karya sastra dapat mersakan
keindahan dari tiap karya sastra yang mereka baca, dengar atau lihat.
2. Pendekatan Didaktis
Pendekatan didaktis adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara
memahami gagasan, tanggapan evaluative dan sikap pengarang terhadap kehidupan.
Dalam penerapannya, pendekatan didaktis menuntut daya kemampuan intelektual,
kepekaan rasa, maupun sikap yang mapan dari pembacanya. Penggunaan pendekatan
ini diawali dengan upaya pemahaman satua-satuan pokok pikiran yang terdapat dalam
suatu cipta sastra. Satuan pokok pikiran itu pada dasarnya disarikan dari papara
gagasan pengarang.
3. Pendekatan Analisis
Pendekatan analisis sadlah pendekatan aprsiasi karya sastra denga cara membedah
dan memahami unsure-unsur atau elemen-elemen yang membangun karya sastra itu
sendiri. Unsure yang membangun karya sastra terbagi atas dua unsure yakni :
a. Unsur Intrinsik
Unsure inrtinsik adalah unsure pembentuk karya satra yang terdapat dalam
karya itu sendiri seperti tema, alur, amanat, bahasa, dan sebagainya.
b. Unsur ekstrensik
Unsur ekstrensik adalah unsure pembentuk karya sastra yang berasal dari
luar karya sastra tersebut seperti latar belakang pengarang, politik, budaya,
agama, dan sebagainya.
Dasar-dasar pendekatan analisis
Karya sastra terbentuk dari unsure-unsur
Setiap elemen mempunyai fungsinya sendiri dalam suatu karya sasra
Elemen-elemen dalam suatu jarya sastra harus disikapi sebagai satu
kesatuan
4. Pendekatan Parafratis
Pendekatan paraphrase atau parafratis adalah proses pendekatan apresiasi karya
sastra yang bertujuan mempermudah pemahaman kandungan makna dari arya sastra,
dengan cara mengungkapkan kembali karya sastra tersebut ke dalam paragraf atau
bentuk lain. Pengungkapan kembali karya sastra tersebut dapat menggunakan kata
atau kalimat yang berbeda dengan yang digunakan pengarang.
5. Pendekatan Sosiopsikologis
Pendekatan sosiopsikologis merupakan pendekatan :
a. Berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial budaa pada saat kara sastra
diciptakan.
b. Berusaha memahami latar belakang kehidupan masyarakat pada saat karya sastra
diciptakan.
c. Berusaha memahami sikap pengarnag terhadap lingkungannya ataupun zman saat
karya sasra diciptakan.
6. Pendekatan Historis
Pendekatan histors adalah pendekatan yang menekankan pada pemahaman
tentang biography pengarang, latar belakang, peristiwa kesejarahan yang
melatarbelakangi masa-masa erwujudna karya sastra yang dibaca, serta tentang
bagaimana perkembangan kehidupan pencipta a maupun kehidupan sastra sendiri
pada umumnya dari zaman ke zaman.
Adapun cara pengalikasian pendekatan ini dalam pengajaran sastra adalah sebagai
berikut :
IV. Pembelajaran Apresiasi Prosa
Pembelajaran apresiasi sastra meliputi pembelajaran prosa, puisi, dan drama.
Pembelajaran yang ditawarkan antara lain sebagai berikut:
a. Membaca cerita pendek atau novel dan mendiskusikan cara penyampaian pesan
atau amanat yang terdpat dalam karya sasra ersebut.
b. Membahas konflik yang terdapat dalam cerita pendek atau novel/roman
Kegiatan awal yang dilakukan guru dalah mempersiapkan cerpen atau novel yang
akan digunakan sebagai bahan pembelajaran apresisi prosa. Pada kegiatan tersebut
guru menandai bagian mana yang akan didiskusikan dengan siswanya, apakah alur,
tema, tokoh, sudut pandang, atau amanat dalam prosa tersebut. Selain itu guru harus
memperhitungkan waktu yang tersedia dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Hal
lain yang penting adalah adanya gagasan pokok yang akan disampaikan kepada siswa
yang merupakan acuan kearah pembentukan moral mereka. Gagasan pokok tersebut
ibarat niat guru dalam membelajarkan siswa di dalam pembentukan moral,
pembentukan kepribadian siswa sesuai dengan tujuan pemebeljaran sastra di dalam
kurikulum.
Selain persiapan guru, persiapan siswa juga diperlukan. Mengingat membaca
cerpen memerlukan waktu yang cukup lama, diperlukan dulu membaca diluar jam
tatap muka di kelas (misalnya dengan tugas membaca di rumah). Pada waktu
membaca, siswa ditugasi member tanda pda bagian-bagian yang perlu dipertanyakan,
atau member tanda bagian yang menarik perhatiannya didalam cerpen yang
dibacanya.
Setelah guru dan siswa mempunyai kesiapan untuk pembelajara cerpen, dikelas
berlangsung kegiatan diskusi tentang cerpen tersebut. Hal ini tentunya guru sudah
mempersiapkan rambu-rambu dalam kegiatan dskusi tersebut. Rambu-rambu tersebut
antara lain adalah sebagai berikiut:
1. Peristiwa cerita, dapat dimulai dengan cara mengajukan pertanyaan berikut:
a. Peristiwa apa yang dikemukakan pengarang untuk mengawali ceritanya?
b. Apa peristiwa selanjutnya?
c. Adakah hubungan antara peristiwa-peristiwa tersebut?
2. Tokoh dan penokohan, diskusi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Melihat para tokoh, siapa tokoh utama, bawahan atau tambahan?
b. Mengapa disebut sebagai tokoh utama atau tambahan?
c. Dari sudut fungsinya, siapakah yang disebut sebagai tokoh protagonist dan
antagonis?
d. Mengapa disebut tokoh protagonist dan antagonis?
e. Jika dikaitkan dengan kehidupan nyata, adakah tokoh seperti itu?
3. Latar (waktu, tempat, dan suasana), dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Dimana peristiwa itu terjadi?
b. Kapan peristiwa itu terjadi?
c. Berapa lama peristiwa itu berlangsung?
d. Pada suasana apa peristiwa itu terjadi?
4. Sudut pandang, diskusi dapat dilakukan dengan cara berikut:
a. Dari sudut pandang siapa peristiwa itu diceritakan pengarang?
b. Bukti-bukti apa yang memperlihatkan sudut pandang tersebut?
5. Tema , kegiatan diskusi dapat dilakukan sebagiai berikut:
a. apa tema cerita?
b. Di bagian mana tersirat tentang tema?
c. Apa yang menjadi bukti bahwa tema tersurat dalam cerita?
6. Amanat , dapat didiskusikan sebagai berikut:
a. Apakah amanat yang ada dalam cerita?
b. Apakah amanat tersebut secara tersurat atau tersirat?
c. Apakah amanat tersebut dapat diterima dalam kehidupan sehari-hari
7. Kesan
Apa kesan siswa tentang cerita yang didiskusikan merupakan pertanyaan untuk
membangkitkan persaan siswa terhadap isi cerita.
V. Pembelajaran Apresiasi Puisi
Pembelajaran apresiasi puisi dapat dilakukan dengan memadukannya dengan empat
aspek keterampilan berbahasa, yakni: mendenarkan, membaca, dan menulis. Dalam
pembelajaran apresiasi sastra baik prosa, pusi, maupun drama, siswa tidak hanya sekedar
sebagai penikmat hasil sastra (pembaca atau pendengar) saja, namun siswa juga untuk
kreatif menulis.
Pembelajaran yang berkaitan dengan tujuan dapat dilakukan dengan caramembaca,
mendeklamasikan, menciptakan puisi, dan mendiskusikan tema, keindhan bahasa, serta
hal-hal yang menarik dari puisi tersebut. Kegiatan yang dilakukan siswa antara lain
berikut ini:
1. Puisi yang telah disiapkan guru (dapat juga yang telah ditulis oleh siswa) dibaca oleh
siswa atau dideklamasikan siswa. Setelah siswa membaca atau mendeklamasikan
puisi, tentu siswa memperoleh pengalaman tentang isi, bahasa dan gaya bahasa yang
digunakan, dan sebagainya.
2. Puisi yang telah dibaca didiskusikan dari berbagai segi yang menarik untuk
didiskusikan. Misalnya wujudnya, sudut penuturan, pokok yang diungkapkan, sudut
pandang, persaan yang terlibat di dalamnya, amanat, tema, dan sebagaina. Tentang
wujud puisi, dibahas antara lain bai, larik, dan sajak. Tentang sudut penuturan,
misalnya dibahas siapa yang bertutur dan kepada siapa dia bertutur, serta bagaimana
nada penuturannya. Tentang pokok yang diungkapkan, dibahas hal-hal apa yang
dikisahkan, digambarkan, ataudidialogkan. Tentang perasaan, dibicarakan tentang
perasaan yang terlihat didalamnya, misalnya sedih, gembira, rindu, benci, dan
tertekan. Tentang amanat, dibicarakan tentang apa yang diingin bicarakan penyair
melalui puisi ersebut, juga apakah amanat dalam puisi tersebt tersirat ataukah tersurat.
3. Setelah dilakukan pembahasan, puis tersebut dibaca lagi, dinikmati lagi secara ituh.
Dengan demikian diharapkan pemahaman yang lebih inggi lagi serta pemahaman
yang lebih jelas tentang puisi yang akan dibaca.
4. Hasil pembahasan puisi itu dihubungkan pila dengan kehidupan masing-masing
siswa, sehingga puisi menjadi lebih bermakna dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Demekian kemungkinan penyajian bahan pengajaran puisi di sekolah. Untuk pencapaian
penulisan kreatif, dapt juga dilakukan kegiatan menulis puisi yang sesuai dengan tema
yang ditentukan atau dipilih siswa. Untuk menulis puisi bukanlah pekerjaan yang nudah,
tetapi perlu motivasi yang tinggi oleh guru untuk membangkitkan semangat menulis
puisi. Puisi yang nereka tulis dapat dipajang di majalah dinding atau majalah sekolah.
Kebermaknaan sebuah puisi dapat dilakukan dengan memadukan bidang seni lainnya.
Misalnya, teknik yag dapat dilakukan guru di sekolah adalah musikalisasi puisi ini
diperlukan alat-alat music yang dikuasai siswa. Keterpaduan lain yang dapat dilakukan
adalah keterpaduan antara seni lukis dengan puisi. Sebuah lukisan bunga, misalnya, dapat
ditulis dengan sebuah puisi yang berkaitan denganbunga tersebut sehingga ekspersi kedua
bidang seni terasa.
VI. Pembelajaan Apresiasi Drama
Drama adalah salah astu genre serta yang berada pada dua dunia seni, yaitu seni
sastra dan eni pertunjukkan atau teater. Orang yang melihat drama sebagai seni sastra
menunjukkan perhatiannya pada seni tulis teks drama yang dinamakan juga dengan seni
lakon yang teknik penulisannya berbeda dengan teknik penulisa puisi atau prosa. Orang
yang menganggap drama sebagai seni pertunjukkan teaer) focus perhatianya ditujukan
pada pertnjukkannya atau pementasanya,tidak semata pada teksnya saja. Teks sastra
menurut pandangan mereka hanyalah bagian dari seni pertunjukkan yang harus berpadu
dengan unsure lainnya, yaitu gerak, suara, bunyi, music, dan rupa. Bahkan sumber
ekspresi seni pertunjukan tidak hanya teks drama melainkan juga teks-teks lainnya diluar
unsure sastra, seperti teks pidato, pledoi, dan penyidikan, berita di media massa, esai, dan
lain-lain.
Akan tetapi, baik drama sebagai karya sastra maupun sebagai bagian dari
kelengkapan teater, teks drama selalu mengarah pada pementasan. Hal inilah yang
membedakan genre sastra drama dengan genre sastra puisi maupun prosa fiksi. Arah
terhadap pementasan itu menebabka drama identik dengan pementasan.
Berdasarkan pembelajaran yang ditawarkan, guru dapat meancang pembelajaran
drama yang mengajak siswa beraktivitas denga kegiatan drama. Miasalnya, guru akan
melaksanakan pembelajaran menulis pengalaman yang menarik dalam bentuk drama.
Untuk menulis naskah drama, tentunya diperlukan pemahaman tentang unsure-unsur
yang terdapat didalam teks drama.
Sebagai sebuah teks sastra, drama merupakan suatu genre sastra yang mempunyai
konvensi yang dikelompokkan kedalam dua kelompok besar. Pertama, yang berhubungan
dengan kaidah bentuk, yaitu adanya alur dan pengaluran, tokohdan penokohan, latar
ruang dan waktu, dan pelengkapan (sarana). Kedua, yang berhubungan dengan kaidah
stilistika, yaitu bahasa serta dialog yang digunakan sesuai dengan lingkungan sosial,
watak yang diemban tokoh, serta amnat yang disampaikan melalui dialog-dialog yang
dikemukaan.
Disisi lain, Remy Silado mengemukakan, dalam memahami teks drama terdapat
empat kualifikasi yang perlu diperhatikan. Keempat kualifikasi tersebut adalah: 1. Isi
dramatic, 2.bahasa dramatic, 3.bentuk dramtik, dan 4. Struktur dramatic.
Isi dramatic adalah gagasan yang akan dikemukakan dalam drama. Miasalnya,
“sepandai-pandai tupai melompat sekali jatuh juga”. Dari gagasan tersebut, dapat
dikembangkan sebuah drama bagaimana seseorang harus berjalanpada jalan yang benar,
tidak sombong, karena manusi mempuyai kelemahan.
Bahasa dramatic adalah bahasa drama yang digunakan, apakah bahasa prosaic,
puitik, atau sosiologik yang akan digunakan.
Bentuk dramatik adalah ragam ekspresi, gaya ekspersi, dan pilot liteter. Ragam
ekspresi yang digunakan secra umum adalah tragedi, komedi, tragedy, komedi, tragedy-
komedi,melodrama, dan banolan (force). Gaya ekspresi adalah visi dan pandangan
penulis yang penuangannya sesuai dengan paham atau aliran yang dianut pengarang.
Apakah realism, ekspresionisme, eksistensialisme, aau absurdisme. Plot leterer adalah
plot yang terdapat dalam teks drama.
Struktur dramatic adalah perkembangan antara konflik yang muncul, memuncak,
dan berakhir. Penampilan bentuk fisik teks drama yang berbeda dengan eks fiksi adalah
dialog. Melalui dialoglah berkembangnya jalan cerita. Penunjukkan tentang latar yang
dikehendaki dtuliskan dengan rinci.
Berdasarkan atas pandangan tentang stuktur drama, siswa dapat mengembangkan
pengalamanya yang menarik untuk dituliskan menjadi sebuah teks drama. Mereka bebas
memilih tokoh yang akan dituangkan dalam dialognya. Demekian juga denga latar yang
dikehendakinya. Kebebasan berekspresi dalam akan dapat membangkitkan aktualisasi
diri mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apresiasi adalah suatu penghargaan sastra sesuatu kekuatan penting dalam proses
peumbuhan sikap kritis, pribadi ang terbatas dari emosi, pribadi yang memiliki energy
dan kemauan untuk menciptakan sijap hidup ang lebih bahagia bagi diri sendirinya.
Dalam pembelajaran sastra, ada beberapa penekatan yaiyu emotif, didaktis, analisis,
parafratis, sosiopsikologis, dan historis. Pembelajaran apresiasi sastra meliputi
pembelaran prosa, puisi, dan drama.
B. Saran
Dalam makalah ini, semoga bermanfaat bagi:
1. Guru, pengajaran apresiasi sastra agar memahami bagaimana pengajran apresiasi
sastra dilakukan dengan baik
2. Pembaca, agar bertambah ilmunya tentang sastra dan pengajarannya.
KEPUSTAKAAN
Suyatno (2004). Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra.Surabaya: S I C
Gani risa nur.1998. Pengajaran Sastra Indonesia dan respon dan analisis. Padang : Dian
Dinamika press