documentme

40
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena dimanapun dan kapanpun didunia terdapat pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mamanusiakan manusia itu sendiri yaitu untuk membudayakan manusia. Apresiasi sastra berarti memberikan penilaian-penilaian terhadap sastra. Apresiasi sastra terbagi atas tiga yaitu: 1. Drama 2. Puisi 3. Prosa (cerpen dan Novel) Istilah drama berasal dari kata drame (Perancis) yang dugunakan untuk menjelaskan lakon-lakon tentang kehidupan kelas menengah (Harmsworth dalam Soemanto,2001). Sedangkan puisi adalah jenis sastra yang ditulis sesuai dengan bentuk, fungsi dan cirri, serta tujuannya melalui bentuk dan isinya, Puisi dituangkan penulis dengan emotif memuat keindahan dan suanana pada makna kata-katanya.sedangkan Sajak bahagian dari puisi yang terdiri dari atas kata-kata yang membentuk baris dan bait sebagai efek penyusunan kata-kata (Atmazaki,2005:40-41). Novel dan cerpen sering disebut prosa fiksi disebut cerita rekaan.

Upload: cici-cweety-chaniago

Post on 10-Dec-2014

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Documentme

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia,

karena dimanapun dan kapanpun didunia terdapat pendidikan. Pendidikan pada

hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mamanusiakan manusia itu sendiri yaitu

untuk membudayakan manusia.

Apresiasi sastra berarti memberikan penilaian-penilaian terhadap sastra. Apresiasi sastra

terbagi atas tiga yaitu:

1. Drama

2. Puisi

3. Prosa (cerpen dan Novel)

Istilah drama berasal dari kata drame (Perancis) yang dugunakan untuk

menjelaskan lakon-lakon tentang kehidupan kelas menengah (Harmsworth dalam

Soemanto,2001). Sedangkan puisi adalah jenis sastra yang ditulis sesuai dengan bentuk,

fungsi dan cirri, serta tujuannya melalui bentuk dan isinya, Puisi dituangkan penulis

dengan emotif memuat keindahan dan suanana pada makna kata-katanya.sedangkan

Sajak bahagian dari puisi yang terdiri dari atas kata-kata yang membentuk baris dan bait

sebagai efek penyusunan kata-kata (Atmazaki,2005:40-41). Novel dan cerpen sering

disebut prosa fiksi disebut cerita rekaan.

The Advenced of Current English (1960:853) mengemukakan novel adalah suatu

yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap kehidupan manusia

yang bersifat imajinatif. Cerpen adalah salah satu bentuk karya fiksi memperlihatkan sifat

yang serba pendek, baik peristiwa yang diungkapkan, isi cerita , jumlah pelaku, dan

jumlah kata yang digunakan.

Mengapa sastra harus menghibur ? menghibur bukan berarti membuat pembaca

terpingkal-terpingkal karena tidak dapat menahan tawanya. Namun lebih pada kepuasan

batin ketika mengikiuti alur cerita atau menikmati aspek-aspek kehidupan.

Page 2: Documentme

Luxemburg,dkk (1989) mengemukakan bahwa sastra berfungs memberikan

pemanfaatan secara rohaniah, dengan ,e,baca sastra kita memperoleh wawasan yang

dalam tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual dengan cara yang khusus.

Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan penulis untukmeneliti bagaimana cara

pengajran apresiasi sastra dan seperti apa pengajarannya disekolah, dan teknik-teknik apa

yang dilakukan oleh pendidik dalampengajran sastra disekolah.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dibahas

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka permasalahan itu dapat dirumuskan.

Bagaimana cara pengajaran dan teknik-teknik apresiaasi sastra yang dilakukan oleh

pendidi disekolah

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana cara pengajran apresiasi

sastra bagi pendidik.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Penulis ,untuk menambah wawasan dalambidang pengajran apresisi sastra.

2. Guru , menambah pengetahuan dalam teknik-teknik pengajran apresiasi satra.

Page 3: Documentme

BAB II

PEMBAHASAN

I. Hakikat Pembelajaran Sastra

Rosenblaat (1983:16) menegaskan bahwa pengajaran sastra melibatkan

peneguhan kesdaran tentang sikap etika ( ilmu tentang akhlak kesopanan ) dalam

pengajran sastra melebihi disiplin ilmu yang lain harus disadari bahwa pusat dan

porosnya terletak didalam sastra itu sendiri, karena sastra tidak berkaitan langsung

dengan sains dan data yang dapat digenerelasikan, melainkan dengan manusia yang harus

menghadapi dunianya. Pengajaran sastra akan eracu pada posisi sastra sebagai nilai

sejarah. Hakikat pengajran sastra adalah memampukan siswa menemukanhubungan

antara pengalaman batinna dengan esensi cipta yang dipelaarnya. Proses-proses

pembelajaran sastra disekolah, seorang guru hendaknya memberikan kesempatan yang

sehat dan wajar pada siswa untuk merespon dan memanfaatkan pengalaman batinnya

siswa diberi kesempatan atau kepercayaan untuk melihat dan memecahkan masalah dari

sudut pandangnya

II. Teknik Pembelajaran Sastra

Adapun teknik-teknik pembelajaran sastra menurut Suyamo adalah sebagai berikut:

1. Awali Cerita

Tujuan :

Siswa dapat membuat sebuah awalan (paragraf pertama) cerita yang sudah

ada dengan benar dan runtut berdasarkan isi cerita yang sudah ada.

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan hari itu.

b. Guru membagikan lembar cerita yang paragraf pertamanya sudah dibuang

kepada masing-masing siswa (kelompok).

c. Siswa mengidentifikasi lembar cerita yang diterimanya.

d. Siswa membuat satu pararaf untuk paragraf pertama atau awalan cerita yang

sudah ada isi ceritanya.

e. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas.

Page 4: Documentme

f. Siswa lain memberikan tanggapan dari hasil presentasi temannya.

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.

2. Akhiri Cerita

Tujuan :

Siswa dapat mengakhiri cerita dengan benar dan runtut berdasarkan isi

cerita yang sudah ada

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagikan lembar cerita yang paragraf akhir sudah dihilangkan kepada

massing-masing siswa (kelompok)

c. Siswa mengedintefikasi lembar cerita yang diterimanya

d. Siswa membuat ending dari sebuah cerita yang sudah ada ceritanya

e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas

f. Siswa yang lain memberikan tanggapan dari hasil presentasi temannya

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

3. Ganti Tokoh

Tujuan :

Siswa dapat mengingat dan lebih mengenal nama seseorangberdasarkan

pengtahuansiswa baik karakter maupun sifatnya yang cocok dalam cerita tersebut

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru memberikan lembar cerita yang nama-nama tokohnya sudah dikosongi

kepada masing-masing siswa (kelompok)

c. Siswa mengidentifikasi lembar cerita yang dierimanya

d. Siswa memberi nama pada lembar cerita yang nama tokohnya tidak ada

e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas, mengapa nama

tersebut muncul atau diberikan

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 5: Documentme

4. Ganti Setting

Tujuan :

Siswa dapat mengingat dan lebih mengenal nama-nama daerah

berdasarkan pengetahuan siswa terutama karakteristik tempat yang cocok dalam

cerita tersebut

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru memberikan lembar cerita yang setting tempatnya sudah dikosongi

kepada masing-masing siswa (kelompok)

c. Siswa mengidentifikasi lembar cerita yang dierimanya

d. Siswa memberi nama pada lembar cerita yang nama tokohnya tidak ada

e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas, mengapa nama

tersebut muncul atau diberikan

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

5. Urutan Plot

Tujuan :

Siswa dapat mengurutkan sebuah cerita dengan benar, urut dan runtut

berdasarkan potongan-potongan plot yang ada

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagikan amplop yang berisi potongan plot kepada masing-masing

siswa (kelompok)

c. Siswa mengidentifikasi potongan plot yang dierimanya

d. Siswa mendiskusikan dan mengurutkan plot tersebut

e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas

f. Siswa (kelompok) yang lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 6: Documentme

6. Diagram /Skema Tokoh

Tujuan :

Siswa dapat membuat sebuah skema tokoh dengan benar dan lengkap

berdasarkan cerita yang dibacanya

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagikan lembar fotocopy cerita kepada masing-masing siswa

(kelompok)

c. Siswa membaca dan mengidentifikasi cerita yang dierimanya

d. Siswa mendiskusikan dan membuat skema tokoh tersebut

e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas

f. Siswa (kelompok) yang lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

7. Tabel Kesan Tokoh

Tujuan :

Siswa dapat membuat kesan pribadi terhadap tokoh sebuah cerita dalam

bentuk table dengan benar berdasarkan cerita yang dibacanya. Siswa membuat

table berdasarkan kesan yang dibacanya.

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagikan lembar fotocopy cerita kepada masing-masing siswa

(kelompok)

c. Siswa membaca dan mengidentifikasi cerita yang dierimanya

d. Siswa mendiskusikan dan membuat tabelkesan tokoh tersebut

e. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas

f. Siswa (kelompok) yang lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 7: Documentme

8. Bursa Gaya Bahasa

Tujuan :

Siswa dapat mengidentifikasi sebuah cerita dengan cepat dan benar

berdasarkan gaya bahasa yang dipakai dalam cerita tersebut.

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Siswa (kelompok) mengambil potongan cerita

c. Siswa membaca dan mengidentifikasi potongan cerita yang diambilnya

d. Siswa mendiskusikan dan mengartikan gaya bahasa dalam cerita tersebut

e. Siswa mengelompokkan potongan gaya yang sama

f. Siswa memperesentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas

g. Siswa (kelompok) yang lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya

h. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

9. Putar Peribahasa

Tujuan :

Siswa dapat memaknai berbagai macam peribahasa secara cepat dan benar

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membentuk kelompok masing-masing 2 orang

c. Guru membagikan lembar manila yang berisi peribahasa yang berbeda-beda,

kepada masing-masing siswa (kelompok)

d. Siswa yang menerima langsung mengucapkan arti peribahasa tersebut

e. Siswa mencatat hasil diskusinya

f. Siswa menukarkan lembar tersebut kepada siswa (kelompok) lain

g. Jika dirasa sudah cukup perputarannya siswa mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas

h. Siswa (kelompok) yang lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya

i. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 8: Documentme

10. Ubah Tema kedalam Gerakan

Tujuan :

Siswa dapat membuat sebuah gerakan tanpa harus bersuara dengan cepat

dan benar sesuai tema cerita yang ada

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Siswa (kelompok) mengidentifikasi lembar cerita

c. Siswa (kelompok) membuat sebuah gerakan yang sesuai dengan tema secra

urut

d. Siswa memperesentasikan hasil gerakannya didepan kelas

e. Siswa lain mengartikan gerakan tersebut kedalam sebuah tulisan, jika belum

jelas gerakan minta diulang

f. Setelah selesai kelompok saling menilai pekrjaan temannya

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

11. Ubah ke dalam Gambar

Tujuan :

Siswa dapat membuat sebuah alur cerita dalam bentuk gambar dengan

benar berdasarkan cerita yang dibacanya

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagikan lembar cerita singkat kepada masing-masing siswa

(kelompok)

c. Siswa (kelompok) mengidentifikasi lembar cerita

d. Siswa (kelompok) membuat beberapa gambar yang sesuai dengan cerita secara

urut

e. Siswa memperesentasikan hasil didepan kelas

f. kelompok lain member komentar tentang hasil pekerjaan temannya

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 9: Documentme

12. Menulis Cerita Singkat

Tujuan :

Siswa dapat membuat sebuah cerita dengan cepat berdasarkan gagasan

yang terdapat dalam fikiran mereka

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru memberikan waktu 5-10 menit untuk siswa melamunkan sebuah

peristiwa atau kejadian sehari-hari atau hal lain yang mereka inginkan

c. Siswa menulis cerita singkat yang berdasrkan lamunannya

d. Siswa memperesentasikan hasil didepan kelas

e. kelompok lain memberikan komentar tentang hasil pkerjaan temannya

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

13. Bursa Judul Cerita

Tujuan :

Siswa dapat memahami dengan cepat isi sebuah cerita berdasarkan judul

yang dibaca

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru memberikan waktu 5-10 menit untuk siswa membaca bermacam-

macambuku cerita secara bergantian

c. Siswa menganalisis isi buku cerita

d. Guru menarik kembali buku cerita

e. Guru bertanya kepada siswa apa isi dari buku cerita yang judulnya dibacakan

f. Siswa yang mengrti menjawab dengan megangkat tangan

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu, siswa yang berhasil menjawab

dngan benar diberi penghargaan sebaiknya kegiatan dilaksanakan berulang-

ulang

Page 10: Documentme

14. Komentari Cerita

Tujuan :

Siswa dapat mengembangkan wawasan berfikir da;am memahami isi

cerita lewat komentar cerita

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membentuk kelompok dan membagikan fotokopi cerita serta lembar folio

kosong

c. Siswa menganalisis dan mndiskusikan diantara anggota kelompoknya

d. Siswa menulis komentar tentang isi cerita di sisi kir atau kanan bacaan

e. siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya

f. Siswa lain memberikan tanggapan

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

15. Baca Puisi Serempak

Tujuan :

Siswa dapat membaca puisi dengan benar tentang lafal, intonasi dan

gerakan sesuai temanya secara serentak

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Siswa membentuk kelompok

c. Siswa bereksplorasi tentang membaca puisi secara bersama-sam atau

bergantiantiap bait didalam kelompok

d. Siswa menampilkan hasil eksplorasinya di depan kelas

e. Siswa lain memberikan komentar tentang isi dari puisi itu

f. Secara serempak, siswa satu kelas membaca besama-sama

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 11: Documentme

16. Baca Puisi Individu

Tujuan :

Siswa dapat mengapresiasi puisi dengan ekspresi lisannya

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Siswa membaca puisi secara perseorangan di depan kelas

c. Siswa lain memberikan komentar tentang isi dari puisi itu

d. Siswa lain memberikan penilaian tentang penampilan temannya

e. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

17. Melagukan Puisi

Tujuan :

Siswa dapat dengan cepat membuat sebuah lagu berdasarkan puisi yang

disenanginya

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Siswa mengidentifikasikan lagu yang disenanginya

c. Siswa menganti bait lagu dengan bait puisi yang disenanginya

d. Siswa menyanyikan di depan kelas

e. Siswa lain memberikan penilaian tentang penampilan temannya

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

18. Memerankan Puisi

Tujuan :

Siswa dapat mmerankan isi puisi dengan benar berdasarkan imajinasi

mereka

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Siswa membentuk kelompok

c. Siswa mengidntifikasi puisi yang dipilihnya kedalam peran-peran yang akan

ditampilkannya

Page 12: Documentme

d. Siswa berlatihbermain peran di dalam kelompoknya

e. Siswa secara berkelompok menampilkan peran yang akan dimainkan di depan

kelas

f. Siswa lain memberikan penilaian tentang penampilan temannya

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

19. Menarasikan Puisi

Tujuan :

Siswa dapat mngubah bermacam-macam bentuk puisi menjadi sebuah

cerita narasi dengan cepat dan benar

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Siswa mengidentifikasikan yang dipilihnya

c. Siswa mengubah puisi yang telah diidentifikasikan itu kedalam cerita/narasi

secara perseorangan

d. Siswa melaporkan hasilnya di depan kelompoknya

e. Siswa lain di kelompoknya memberikan penilaian tentang penampilan

temannya

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

20. Mengganti Puisi

Tujuan :

Siswa dapat membuat variasi puisi itu berdasarkan imajinasi yang dimiliki

dengan benar

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagikan lembar fotokopi puisi dan folio kosong

c. Siswa menggantikan sebagian persajakan puisi dengan kata-atanya sendiri

d. Siswa membacakan hasil pekerjaannya di depan kelompok

e. Siswa lain memberikan komentar tentang penampilan temannya

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 13: Documentme

21. Menulis Puisi Berdasarkan Objek Langsung

Tujuan :

Siswa dapat menulis puisi dengan cepat dan tepat berdasarkan objek yang

dilihatnya secara langsung

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru mengajak siswa untuk jalan-jalan keluar kelas dan melihat-lihat

lingkungan sekitarnya

c. Guru memberikan tugas siswa untuk membuat puisi berdasarkan objek yang

dilihatnya dengan tema yang dipilihnya

d. Siswa mengidntifikasi objek dan menuangkan imajinasinya ke dalam puisi

berdasarkan pengamtan terhadap objek

e. Guru dan siswa kembali ke kelas, siswa membacakan hasil pekerjaannya di

depan kelas

f. Siswa lain memberikan tanggapan tentang penampilan temannya

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

22. Menulis Puisi Berdasarkan Lamunan

Tujuan :

Siswa dapat menulis puisi dengan cepat dan benar berdasarkan lamunan

atau imajinasinya

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru mengajak siswa untuk melamun sejenak 5-10 menit tentang sesuatu

sesuai tema hari itu (contohnya tokoh idola, hewan, alam, dan sebagaimya)

c. Siswa menuliskan hasil lamunannya ke dalam bentuk puisi

d. Siswa membaca puisi secara perseorangan di depan kelas

e. Siswa lain memberikan penilaian tentang penampilan temannya

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 14: Documentme

23. Menulis Puisi Berdasarkan Gambar

Tujuan :

Siswa dapat membuat puisi dengan cepat dan benar berdasarkan gambar

yang dilihatnya

Cara menerakan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Siswa menerima gambar dari guru

c. Siswa mengidentifikasi gambar tersebut

d. Siswa menulis puisi berdasarkan hasil identifikasi yang dibuatnya

e. Siswa lain memberikan komentar dan penilaian tentang puisi itu

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

24. Menulis Puisi Berdasarkan Cerita

Tujuan :

Siswa dapat membuat puisi dengan cepat berdasarkan cerita yang

dibacanya

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagi siswa dalam kelompok

c. Guru membagikan cerita

d. Siswa membaca cerita secara kelompok

e. Siswa membuat puisi sesuai ide cerita

f. Siswa membacakan puisinya di depan kelompok/kelas

g. Siswa lain memberikan penilaian tentang isi dari puisi itu

h. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 15: Documentme

25. Meneruskan Puisi

Tujuan :

Siswa dapat meneruskan sebuah puisi dengan benar dan runtut sesuai

dengan temanya.

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagikan lembar fotokopi puisi yang belum selesai

c. Siswa meneruskan puisi tersebut sehingga menjadi puisi yang utuh

d. Siswa membacakan hasil pekerjaannya di depan kelompok/kelas

e. Siswa lain memberikan komentar tentang penampilan temannya

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

26. Mengawali Puisi

Tujuan :

Siswa dapat membuat bait pertama puisi yang belum ada awalnya dengan

cepat, benar dan runtut sesuai isi

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagikan membagikan siswa dalam kelompok maksimal 2 orang

c. Guru membagi lembar puisi sesuai jumlah kelompok, antar kelompok

berlainan judulnya

d. Siswa mendiskusikan dan meneruskan puisi sesuai dengan gagasannya

e. Siswa membacakan puisi yang dibuatnya di depan kelompok/kelas

f. Siswa lain memberikan komentar tentang isi dari puisi itu

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 16: Documentme

27. Baca Puisi Berpasangan

Tujuan :

Siswa dapat membaca puisi secara berpasangan dengan benar tentang

lafal, intonasi, dan gerakan sesuai dengan gerakan sesuai temanya

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membentuk kelompok

c. Siswa dengan pasangannya mengidentifikasi puisi yang telah dipilihnya

d. Siswa membaca puisi secara bersama-sam atau bergantian tiap bait

e. Siswa memberikan komentar tentang dari puisi itu

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

28. Memerankan Tokoh

Tujuan :

Siswa dapat menampilkan berbagai macam karakter tokoh cerita dengan

tepat

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

c. Guru membagikan buku cerita ke keompok, masing-masing kelompok berbeda

judul

d. Siswa mendiskusikan isi dan membagi tugas

e. Anggota kelompok memerankan tokoh dalam cerita secra tunggal di depan

kelompok/kelas

f. Siswa merefleksikan hasil belajar

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 17: Documentme

29. Membuat Naskah Drama

Tujuan :

Siswa dapat membuat naskah drama dengan cepat dan runtut.

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil

c. Siswa mendiskusikan tema dan membuat naskah drama berdasarkan

kesepakatan kelompok

d. Kelompok melaporkan hasil pekerjaan di depan kelas

e. Siswa lain memperhatikan dan memberikan komentar tentang penampilan

temannya

f. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

30. Bermain Drama

Tujuan :

Siswa dapat mengekspresikan diri dan mengeksploitasi kemampuannya ke

dalam sebuah drama

Cara menerapkan:

a. Guru memberikan pejelasan singkat tentang kegiatan hari itu

b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil

c. Kelompok mengidentifikasikan naskah dram yang akan dipentaskan dengan

membagi peran kepada anggota kelompok

d. Kelompok berlatih dan mendiskusikan format pementasan

e. Di hari berikutnya, siswa mementaskaan dram di depan kelas/panggung dengan

setting yang bagus

f. Siswa lain memperhatikan dan memberikan komentar tentang penampilan

temannya

g. Guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu

Page 18: Documentme

III. Pendekatan Dalam Apresiasi

Pendekatan dalam apresiasi satra dapat ditentukan oleh tujuan terhadap apa yang akan

diapresiasikan dalam teks sastra tersebut. Pendekatan apresiasi sastra terproses lewat

kegiatan memahami atau memaknai sebuah karya sastra. Proses memahami atau

memaknai suatu karya sastra dapat dilakua dengan beberaa pendekatan antara lain :

1. Pendekatan Emotif

Pendekatan emotif adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara

menemukan unsure-unsur yang mengajuk emosi dan perasaan pembaca. Ajukan

emosi dapat berupa keindahan atau sesuatu yang baru bisa menghibur para penikmat

karya sastra, ataupun tentang ide-ide serta gagasan yang lucu dan menarik yang

terdapat dalam karya sastra yang mereka nikmati.

Dasar –dasar pendekatan emotif adalah :

Karya sastra hadir untuk dinikmati, member hiburan dan kesenangan.

Menemukan wujud keindahan dalam kara sastra, oleh sebab itu dengan

melakukan pendekatan emotif, para penikmat karya sastra dapat mersakan

keindahan dari tiap karya sastra yang mereka baca, dengar atau lihat.

2. Pendekatan Didaktis

Pendekatan didaktis adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara

memahami gagasan, tanggapan evaluative dan sikap pengarang terhadap kehidupan.

Dalam penerapannya, pendekatan didaktis menuntut daya kemampuan intelektual,

kepekaan rasa, maupun sikap yang mapan dari pembacanya. Penggunaan pendekatan

ini diawali dengan upaya pemahaman satua-satuan pokok pikiran yang terdapat dalam

suatu cipta sastra. Satuan pokok pikiran itu pada dasarnya disarikan dari papara

gagasan pengarang.

3. Pendekatan Analisis

Pendekatan analisis sadlah pendekatan aprsiasi karya sastra denga cara membedah

dan memahami unsure-unsur atau elemen-elemen yang membangun karya sastra itu

sendiri. Unsure yang membangun karya sastra terbagi atas dua unsure yakni :

Page 19: Documentme

a. Unsur Intrinsik

Unsure inrtinsik adalah unsure pembentuk karya satra yang terdapat dalam

karya itu sendiri seperti tema, alur, amanat, bahasa, dan sebagainya.

b. Unsur ekstrensik

Unsur ekstrensik adalah unsure pembentuk karya sastra yang berasal dari

luar karya sastra tersebut seperti latar belakang pengarang, politik, budaya,

agama, dan sebagainya.

Dasar-dasar pendekatan analisis

Karya sastra terbentuk dari unsure-unsur

Setiap elemen mempunyai fungsinya sendiri dalam suatu karya sasra

Elemen-elemen dalam suatu jarya sastra harus disikapi sebagai satu

kesatuan

4. Pendekatan Parafratis

Pendekatan paraphrase atau parafratis adalah proses pendekatan apresiasi karya

sastra yang bertujuan mempermudah pemahaman kandungan makna dari arya sastra,

dengan cara mengungkapkan kembali karya sastra tersebut ke dalam paragraf atau

bentuk lain. Pengungkapan kembali karya sastra tersebut dapat menggunakan kata

atau kalimat yang berbeda dengan yang digunakan pengarang.

5. Pendekatan Sosiopsikologis

Pendekatan sosiopsikologis merupakan pendekatan :

a. Berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial budaa pada saat kara sastra

diciptakan.

b. Berusaha memahami latar belakang kehidupan masyarakat pada saat karya sastra

diciptakan.

c. Berusaha memahami sikap pengarnag terhadap lingkungannya ataupun zman saat

karya sasra diciptakan.

Page 20: Documentme

6. Pendekatan Historis

Pendekatan histors adalah pendekatan yang menekankan pada pemahaman

tentang biography pengarang, latar belakang, peristiwa kesejarahan yang

melatarbelakangi masa-masa erwujudna karya sastra yang dibaca, serta tentang

bagaimana perkembangan kehidupan pencipta a maupun kehidupan sastra sendiri

pada umumnya dari zaman ke zaman.

Adapun cara pengalikasian pendekatan ini dalam pengajaran sastra adalah sebagai

berikut :

IV. Pembelajaran Apresiasi Prosa

Pembelajaran apresiasi sastra meliputi pembelajaran prosa, puisi, dan drama.

Pembelajaran yang ditawarkan antara lain sebagai berikut:

a. Membaca cerita pendek atau novel dan mendiskusikan cara penyampaian pesan

atau amanat yang terdpat dalam karya sasra ersebut.

b. Membahas konflik yang terdapat dalam cerita pendek atau novel/roman

Kegiatan awal yang dilakukan guru dalah mempersiapkan cerpen atau novel yang

akan digunakan sebagai bahan pembelajaran apresisi prosa. Pada kegiatan tersebut

guru menandai bagian mana yang akan didiskusikan dengan siswanya, apakah alur,

tema, tokoh, sudut pandang, atau amanat dalam prosa tersebut. Selain itu guru harus

memperhitungkan waktu yang tersedia dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Hal

lain yang penting adalah adanya gagasan pokok yang akan disampaikan kepada siswa

yang merupakan acuan kearah pembentukan moral mereka. Gagasan pokok tersebut

ibarat niat guru dalam membelajarkan siswa di dalam pembentukan moral,

pembentukan kepribadian siswa sesuai dengan tujuan pemebeljaran sastra di dalam

kurikulum.

Selain persiapan guru, persiapan siswa juga diperlukan. Mengingat membaca

cerpen memerlukan waktu yang cukup lama, diperlukan dulu membaca diluar jam

tatap muka di kelas (misalnya dengan tugas membaca di rumah). Pada waktu

membaca, siswa ditugasi member tanda pda bagian-bagian yang perlu dipertanyakan,

Page 21: Documentme

atau member tanda bagian yang menarik perhatiannya didalam cerpen yang

dibacanya.

Setelah guru dan siswa mempunyai kesiapan untuk pembelajara cerpen, dikelas

berlangsung kegiatan diskusi tentang cerpen tersebut. Hal ini tentunya guru sudah

mempersiapkan rambu-rambu dalam kegiatan dskusi tersebut. Rambu-rambu tersebut

antara lain adalah sebagai berikiut:

1. Peristiwa cerita, dapat dimulai dengan cara mengajukan pertanyaan berikut:

a. Peristiwa apa yang dikemukakan pengarang untuk mengawali ceritanya?

b. Apa peristiwa selanjutnya?

c. Adakah hubungan antara peristiwa-peristiwa tersebut?

2. Tokoh dan penokohan, diskusi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Melihat para tokoh, siapa tokoh utama, bawahan atau tambahan?

b. Mengapa disebut sebagai tokoh utama atau tambahan?

c. Dari sudut fungsinya, siapakah yang disebut sebagai tokoh protagonist dan

antagonis?

d. Mengapa disebut tokoh protagonist dan antagonis?

e. Jika dikaitkan dengan kehidupan nyata, adakah tokoh seperti itu?

3. Latar (waktu, tempat, dan suasana), dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Dimana peristiwa itu terjadi?

b. Kapan peristiwa itu terjadi?

c. Berapa lama peristiwa itu berlangsung?

d. Pada suasana apa peristiwa itu terjadi?

4. Sudut pandang, diskusi dapat dilakukan dengan cara berikut:

a. Dari sudut pandang siapa peristiwa itu diceritakan pengarang?

b. Bukti-bukti apa yang memperlihatkan sudut pandang tersebut?

5. Tema , kegiatan diskusi dapat dilakukan sebagiai berikut:

a. apa tema cerita?

b. Di bagian mana tersirat tentang tema?

c. Apa yang menjadi bukti bahwa tema tersurat dalam cerita?

6. Amanat , dapat didiskusikan sebagai berikut:

Page 22: Documentme

a. Apakah amanat yang ada dalam cerita?

b. Apakah amanat tersebut secara tersurat atau tersirat?

c. Apakah amanat tersebut dapat diterima dalam kehidupan sehari-hari

7. Kesan

Apa kesan siswa tentang cerita yang didiskusikan merupakan pertanyaan untuk

membangkitkan persaan siswa terhadap isi cerita.

V. Pembelajaran Apresiasi Puisi

Pembelajaran apresiasi puisi dapat dilakukan dengan memadukannya dengan empat

aspek keterampilan berbahasa, yakni: mendenarkan, membaca, dan menulis. Dalam

pembelajaran apresiasi sastra baik prosa, pusi, maupun drama, siswa tidak hanya sekedar

sebagai penikmat hasil sastra (pembaca atau pendengar) saja, namun siswa juga untuk

kreatif menulis.

Pembelajaran yang berkaitan dengan tujuan dapat dilakukan dengan caramembaca,

mendeklamasikan, menciptakan puisi, dan mendiskusikan tema, keindhan bahasa, serta

hal-hal yang menarik dari puisi tersebut. Kegiatan yang dilakukan siswa antara lain

berikut ini:

1. Puisi yang telah disiapkan guru (dapat juga yang telah ditulis oleh siswa) dibaca oleh

siswa atau dideklamasikan siswa. Setelah siswa membaca atau mendeklamasikan

puisi, tentu siswa memperoleh pengalaman tentang isi, bahasa dan gaya bahasa yang

digunakan, dan sebagainya.

2. Puisi yang telah dibaca didiskusikan dari berbagai segi yang menarik untuk

didiskusikan. Misalnya wujudnya, sudut penuturan, pokok yang diungkapkan, sudut

pandang, persaan yang terlibat di dalamnya, amanat, tema, dan sebagaina. Tentang

wujud puisi, dibahas antara lain bai, larik, dan sajak. Tentang sudut penuturan,

misalnya dibahas siapa yang bertutur dan kepada siapa dia bertutur, serta bagaimana

nada penuturannya. Tentang pokok yang diungkapkan, dibahas hal-hal apa yang

dikisahkan, digambarkan, ataudidialogkan. Tentang perasaan, dibicarakan tentang

perasaan yang terlihat didalamnya, misalnya sedih, gembira, rindu, benci, dan

tertekan. Tentang amanat, dibicarakan tentang apa yang diingin bicarakan penyair

melalui puisi ersebut, juga apakah amanat dalam puisi tersebt tersirat ataukah tersurat.

Page 23: Documentme

3. Setelah dilakukan pembahasan, puis tersebut dibaca lagi, dinikmati lagi secara ituh.

Dengan demikian diharapkan pemahaman yang lebih inggi lagi serta pemahaman

yang lebih jelas tentang puisi yang akan dibaca.

4. Hasil pembahasan puisi itu dihubungkan pila dengan kehidupan masing-masing

siswa, sehingga puisi menjadi lebih bermakna dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Demekian kemungkinan penyajian bahan pengajaran puisi di sekolah. Untuk pencapaian

penulisan kreatif, dapt juga dilakukan kegiatan menulis puisi yang sesuai dengan tema

yang ditentukan atau dipilih siswa. Untuk menulis puisi bukanlah pekerjaan yang nudah,

tetapi perlu motivasi yang tinggi oleh guru untuk membangkitkan semangat menulis

puisi. Puisi yang nereka tulis dapat dipajang di majalah dinding atau majalah sekolah.

Kebermaknaan sebuah puisi dapat dilakukan dengan memadukan bidang seni lainnya.

Misalnya, teknik yag dapat dilakukan guru di sekolah adalah musikalisasi puisi ini

diperlukan alat-alat music yang dikuasai siswa. Keterpaduan lain yang dapat dilakukan

adalah keterpaduan antara seni lukis dengan puisi. Sebuah lukisan bunga, misalnya, dapat

ditulis dengan sebuah puisi yang berkaitan denganbunga tersebut sehingga ekspersi kedua

bidang seni terasa.

VI. Pembelajaan Apresiasi Drama

Drama adalah salah astu genre serta yang berada pada dua dunia seni, yaitu seni

sastra dan eni pertunjukkan atau teater. Orang yang melihat drama sebagai seni sastra

menunjukkan perhatiannya pada seni tulis teks drama yang dinamakan juga dengan seni

lakon yang teknik penulisannya berbeda dengan teknik penulisa puisi atau prosa. Orang

yang menganggap drama sebagai seni pertunjukkan teaer) focus perhatianya ditujukan

pada pertnjukkannya atau pementasanya,tidak semata pada teksnya saja. Teks sastra

menurut pandangan mereka hanyalah bagian dari seni pertunjukkan yang harus berpadu

dengan unsure lainnya, yaitu gerak, suara, bunyi, music, dan rupa. Bahkan sumber

ekspresi seni pertunjukan tidak hanya teks drama melainkan juga teks-teks lainnya diluar

unsure sastra, seperti teks pidato, pledoi, dan penyidikan, berita di media massa, esai, dan

lain-lain.

Page 24: Documentme

Akan tetapi, baik drama sebagai karya sastra maupun sebagai bagian dari

kelengkapan teater, teks drama selalu mengarah pada pementasan. Hal inilah yang

membedakan genre sastra drama dengan genre sastra puisi maupun prosa fiksi. Arah

terhadap pementasan itu menebabka drama identik dengan pementasan.

Berdasarkan pembelajaran yang ditawarkan, guru dapat meancang pembelajaran

drama yang mengajak siswa beraktivitas denga kegiatan drama. Miasalnya, guru akan

melaksanakan pembelajaran menulis pengalaman yang menarik dalam bentuk drama.

Untuk menulis naskah drama, tentunya diperlukan pemahaman tentang unsure-unsur

yang terdapat didalam teks drama.

Sebagai sebuah teks sastra, drama merupakan suatu genre sastra yang mempunyai

konvensi yang dikelompokkan kedalam dua kelompok besar. Pertama, yang berhubungan

dengan kaidah bentuk, yaitu adanya alur dan pengaluran, tokohdan penokohan, latar

ruang dan waktu, dan pelengkapan (sarana). Kedua, yang berhubungan dengan kaidah

stilistika, yaitu bahasa serta dialog yang digunakan sesuai dengan lingkungan sosial,

watak yang diemban tokoh, serta amnat yang disampaikan melalui dialog-dialog yang

dikemukaan.

Disisi lain, Remy Silado mengemukakan, dalam memahami teks drama terdapat

empat kualifikasi yang perlu diperhatikan. Keempat kualifikasi tersebut adalah: 1. Isi

dramatic, 2.bahasa dramatic, 3.bentuk dramtik, dan 4. Struktur dramatic.

Isi dramatic adalah gagasan yang akan dikemukakan dalam drama. Miasalnya,

“sepandai-pandai tupai melompat sekali jatuh juga”. Dari gagasan tersebut, dapat

dikembangkan sebuah drama bagaimana seseorang harus berjalanpada jalan yang benar,

tidak sombong, karena manusi mempuyai kelemahan.

Bahasa dramatic adalah bahasa drama yang digunakan, apakah bahasa prosaic,

puitik, atau sosiologik yang akan digunakan.

Bentuk dramatik adalah ragam ekspresi, gaya ekspersi, dan pilot liteter. Ragam

ekspresi yang digunakan secra umum adalah tragedi, komedi, tragedy, komedi, tragedy-

komedi,melodrama, dan banolan (force). Gaya ekspresi adalah visi dan pandangan

penulis yang penuangannya sesuai dengan paham atau aliran yang dianut pengarang.

Apakah realism, ekspresionisme, eksistensialisme, aau absurdisme. Plot leterer adalah

plot yang terdapat dalam teks drama.

Page 25: Documentme

Struktur dramatic adalah perkembangan antara konflik yang muncul, memuncak,

dan berakhir. Penampilan bentuk fisik teks drama yang berbeda dengan eks fiksi adalah

dialog. Melalui dialoglah berkembangnya jalan cerita. Penunjukkan tentang latar yang

dikehendaki dtuliskan dengan rinci.

Berdasarkan atas pandangan tentang stuktur drama, siswa dapat mengembangkan

pengalamanya yang menarik untuk dituliskan menjadi sebuah teks drama. Mereka bebas

memilih tokoh yang akan dituangkan dalam dialognya. Demekian juga denga latar yang

dikehendakinya. Kebebasan berekspresi dalam akan dapat membangkitkan aktualisasi

diri mereka.

Page 26: Documentme

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Apresiasi adalah suatu penghargaan sastra sesuatu kekuatan penting dalam proses

peumbuhan sikap kritis, pribadi ang terbatas dari emosi, pribadi yang memiliki energy

dan kemauan untuk menciptakan sijap hidup ang lebih bahagia bagi diri sendirinya.

Dalam pembelajaran sastra, ada beberapa penekatan yaiyu emotif, didaktis, analisis,

parafratis, sosiopsikologis, dan historis. Pembelajaran apresiasi sastra meliputi

pembelaran prosa, puisi, dan drama.

B. Saran

Dalam makalah ini, semoga bermanfaat bagi:

1. Guru, pengajaran apresiasi sastra agar memahami bagaimana pengajran apresiasi

sastra dilakukan dengan baik

2. Pembaca, agar bertambah ilmunya tentang sastra dan pengajarannya.

Page 27: Documentme

KEPUSTAKAAN

Suyatno (2004). Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra.Surabaya: S I C

Gani risa nur.1998. Pengajaran Sastra Indonesia dan respon dan analisis. Padang : Dian

Dinamika press