mawaris

Upload: devi-eriska

Post on 29-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengertian Mawaris

TRANSCRIPT

Pengertian Mawaris

MAWARISMengapa harus belajar Mawaris?Oleh: - Devi Eriska - Diah Widya PitalokaPengertian MawarisKewarisan merupakan pengalihan pemilikan harta benda dari seorang yang meninggal dunia kepada seseorang yang masih hidupDalam ilmu fiqh biasa disebut Ilmu Faraidh, yaitu ilmu yang membicarakan tentang pembagian harta peninggalan dari seorang muslim yang meninggal.Harta waris adalah harta yang ditinggalkan setelah dikurangi keperluan biaya yang meninggalAhli waris adalah orang yang menerima harta warisFurudhul Muqaddarah adalah ketentuan yang diterima ahli warisAda 3 unsur dalam kewarisan, yaitu : orang yang meninggal atau orang yang mewariskan, harta milik yang meninggal, dan beberapa orang hidup sebagai keluarga yang ditinggalkan yang disebut ahli waris.Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Harta Waris DibagiZakat bila sudah mencapai nisabBiaya mengurus jenazahHutang bila adaWasiatsyarat : 1. tidak boleh lebih dari 1/3 2. tidak boleh wasiat kepada ahli waris kecuali ahli waris yang lain ridha 3. tidak untuk maksiatNazar bila adaAhli WarisJumlah ahli waris yang berhak ada 25 orang. 15 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.Jika ahli waris dari laki-laki ada semua, maka yang mendapat warisan hanya 3 orang, yaitu :AnakBapakSuami

Jika ahli waris dari perempuan ada semua, maka yang mendapat warisan hanya 5 orang, yaitu :IstriAnak perempuanIbuCucu perempuan dari anak laki-lakiSaudara perempuan sekandung

Selanjutnya bila semua ahli waris baik laki-laki atau perempuan ada semua, maka hanya 5 orang saja yang mendapat bagian, yaitu :suami/istriIbuBapakAnak laki-lakiAnak perempuanFurudhul MuqaddarahDzawil Furudh : ahli waris yang mendapat bagian dari harta peninggalan menurut ketentuan yang telah diterangkan pada Al-Quran/Al-Hadits, yaitu :a) yang mendapat : - anak perempuan tunggal - cucu perempuan tunggal - saudara perempuan tunggal sekandung - saudara perempuan tunggal sebapak - suami bila tidak ada anak/cucu

b) yang mendapat :- suami bila ada anak/cucu- istri bila tidak ada anak/cucuc) yang mendapat 1/8 :- istri bila ada anak/cucud) yang mendapat 2/3 :- dua orang anak perempuan/lebih bila tidak ada anak/cucu laki-laki- dua orang cucu perempuan/lebih bila tidak ada anak/cucu laki-laki- dua orang saudara perempuan/lebih sekandung- dua orang saudara perempuan/lebih sebapakd) yang mendapat 1/3 :- ibu bila tidak ada anak/cucu/saudara- dua orang saudara/lebih, baik laki- laki/perempuan yang sibuf) yang mendapat 1/6 :- ibu bila ada anak/cucu/saudara- bapak bila ada anak laki-laki/cucu laki-laki- nenek bila tidak ada ibu- cucu perempuan bila bersama anak perempuan tunggal- kakek bila tidak ada bapak- seorang saudara yang seibu, baik laki-laki maupun perempuan- saudara perempuan seorang/lebih bila bersama seorang saudara perempuan sekandung2. Ashabah : ahli waris yang ketentuannya mendapat sisa atau menghabiskan harta waris. Ashabah dibagi menjadi 3, yaitu :a) Ashabah binafsih : ahli waris yang menjadi Ashabah dengan sendirinya. b) Ashabah bil ghair : ahli waris yang menjadi Ashabah karena sebab orang lain (ditarik oleh saudara laki-laki)c) Ashabah maal ghair : ahli waris yang menjadi Ashabah bila bersama ahli waris wanita lain.Hijab dan MahjubHijab adalah halangan untuk tidak mendapat warisan dan orangnya disebut mahjub.Ada halangan yang sifatnya mengurangi, seperti suami bila tidak ada anak mendapat tapi bila ada , disebut hijab Nuqsan. Sedang hijab penuh seperti cucu tidak mendapat bagian bila ada ayahnya disebut hijab Hirman.

Sebab-Sebab Seseorang Menerima WarisanAdanya pertalian darah dengan yang meninggal (Nasab)Adanya hubungan pernikahanAdanya pertalian agamaKarena memerdekakanHalangan-Halangan Seseorang dari Menerima WarisanHamba, karena seorang hamba dipandang tidak dapat berbuat sesuatuMembunuh ahli warisMurtadBerbeda agama dengan ahli warisnyaHikmah WarisanUntuk menghindari perselisihan yang mungkin terjadi antar sesama ahli warisUntuk menjalin persaudaraan berdasarkan hak dan kewajiban yang seimbangMenghindari keserakahan terhadap ahli waris lainnyaUntuk menghilangkan pilih kasih dari orang tuaUntuk melindungi hak anak yang masih kecil atau dalam keadaan lemah Perhitungan Menbagi WarisHal-hal yang harus diperhatikan sebelum menghitung pembagi waris, yaitu :Perhatikan susunan ahli waris, apakah ada yang terhalangBedakan ahli waris dzawil furudh dan ashabahAshabah Al AulAr RadGharawain Ketentuan Hukun Waris di IndonesiaUU No. 7 tahun 1989 terdiri dari 5 bab terbatas 37 pasal.Bab I : terdiri 1 pasal berisi ketentuan umumBab II : terdiri 5 pasal berisi tentang ahli warisBab III : terdiri 16 pasal berisi tentang besarnya bagian ahli warisBab IV : terdiri 2 pasal berisi tentang Al Aul dan Ar RadBab V : terdiri 13 pasal berisi tentang masalah wasiat

Contoh Pelaksanaan Hukum Waris di IndonesiaSebab-sebab terjadinya warisan menurut adat di Indonesia ialah :KeturunanDaerah yang sifat kekeluargaanya parental, anak menjadi ahli waris utama, tapi daerah yang sifat kekeluargaannya patrialchart atau matrialchart punya cara sendiri. Contoh 1. Di Tapanuli anak tidak menjadi ahli waris ibunya2. Di Minangkabau anak tidak menjadi ahli waris bapaknya2. Perkawinan3. AdopsiAnak angkat mendapat bagian waris, tapi daerah yang sudah diwarnai Islam tidak mendapatkannya4. Masyarakat Jika ahli waris sama sekali tidak ada, maka harta waris menjadi kekuasaan kepala masyarakat untuk kepentingan umum.