mau apa di kmhdi.doc

21
Untuk apa saya dan anda berada di KMHDI ? I. Pengantar Tulisan ini adalah sebuah penjelasan tentang untuk apa seseorang perlu berada dan beraktivitas di KMHDI. Tulisan ini mencoba menjawab kebingungan sebagian pengurus KMHDI yang di dalam hatinya masih bertanya-tanya “mau dibawa kemana organisasi ini ? Tulisan ini juga dialamatkan bagi anggota-anggota baru KMHDI yang di dalam hatinya pasti bertanya-tanya “ngapain saya ikut-ikutan organisasi ini ?” Mohon dibaca hingga habis tulisan ini dan semoga pertanyaan- pertanyaan tersebut bisa terjawab seluruhnya. Sebenarnya sebagian isi tulisan ini sudah ada secara terpencar di berbagai tulisan lain di buku-buku KMHDI atau di diskusi-diskusi di milis dan forum KMHDI (KMHDI.org) namun karena tidak semua anggota KMHDI sempat dan mampu menyimak berbagai tulisan dan diskusi tersebut maka tulisan ini akan menjadi semacam kesimpulan dan himpunan pengetahuan tentang KMHDI. Tulisan ini sengaja dibuat agar para pengurus, anggota dan partisipan KMHDI memiliki orientasi arah tentang pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai keberadaan mereka di KMHDI dan agar selanjutnya bisa mengarahkan kegiatan KMHDI seperti sebagaimana seharusnya. Untuk mempermudah pengertian pembaca maka judul tulisan ini dapat dibagi dalam empat pertanyaan mendasar yaitu : 1. Untuk apa saya,anda dan mereka berada dan beraktivitas di KMHDI ? 2. Untuk apa KMHDI ini ada dan perlu dijaga keberadaannya ? 3. Apa hubungan antara keberadaan KMHDI dengan masa depan umat Hindu Indonesia ? 4. Untuk apa KMHDI memfokuskan kegiatannya pada pendidikan dan pelatihan dalam bentuk kaderisasi ?

Upload: blogpanik

Post on 26-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Seputar mengenai pertanyaan tentang apa itu KMHDI dsb. Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia merupakan sebuah Organisasi Mahasiswa Hindu yang berada di Indonesia khususnya. Menjadikan KMHDI sebagai wadah pemersatu Mahasiswa Hindu khususnya

TRANSCRIPT

Page 1: Mau apa di KMHDI.doc

Untuk apa saya dan anda berada di KMHDI ?

I. PengantarTulisan ini adalah sebuah penjelasan tentang untuk apa seseorang perlu berada dan beraktivitas

di KMHDI. Tulisan ini mencoba menjawab kebingungan sebagian pengurus KMHDI yang di dalam hatinya masih bertanya-tanya “mau dibawa kemana organisasi ini ?

Tulisan ini juga dialamatkan bagi anggota-anggota baru KMHDI yang di dalam hatinya pasti bertanya-tanya “ngapain saya ikut-ikutan organisasi ini ?”

Mohon dibaca hingga habis tulisan ini dan semoga pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa terjawab seluruhnya. Sebenarnya sebagian isi tulisan ini sudah ada secara terpencar di berbagai tulisan lain di buku-buku KMHDI atau di diskusi-diskusi di milis dan forum KMHDI (KMHDI.org) namun karena tidak semua anggota KMHDI sempat dan mampu menyimak berbagai tulisan dan diskusi tersebut maka tulisan ini akan menjadi semacam kesimpulan dan himpunan pengetahuan tentang KMHDI. Tulisan ini sengaja dibuat agar para pengurus, anggota dan partisipan KMHDI memiliki orientasi arah tentang pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai keberadaan mereka di KMHDI dan agar selanjutnya bisa mengarahkan kegiatan KMHDI seperti sebagaimana seharusnya.

Untuk mempermudah pengertian pembaca maka judul tulisan ini dapat dibagi dalam empat pertanyaan mendasar yaitu :

1. Untuk apa saya,anda dan mereka berada dan beraktivitas di KMHDI ?2. Untuk apa KMHDI ini ada dan perlu dijaga keberadaannya ?3. Apa hubungan antara keberadaan KMHDI dengan masa depan umat Hindu Indonesia ?4. Untuk apa KMHDI memfokuskan kegiatannya pada pendidikan dan pelatihan dalam bentuk

kaderisasi ?

Jawaban atas empat pertanyaan ini harus dimulai dari gambaran besar tentang situasi kebangsaan secara umum dan kondisi umat Hindu di Indonesia.

II. Situasi Kebangsaan

Umat Hindu Indonesia berada di Indonesia dan karena itu perbincangan tentang umat Hindu Indonesia mau tidak mau harus mengikutsertakan situasi kebangsaan Indonesia. Mari kita mulai dengan pendapat dua orang Proklamator Indonesia tentang situasi kebangsaan kita :

Ir Soekarno (Bung Karno) pernah mengatakan

“Aku menghadapi kenyataan bahwa negeriku miskin, malang dan dihinakan oleh bangsa-bangsa lain”.

Page 2: Mau apa di KMHDI.doc

Pernyataan ini adalah sebuah cetusan hati yang jujur dari seorang pendiri bangsa Indonesia dan tragisnya, sampai saat inipun masih dapat dirasakan bahwa pernyataan tersebut masih relevan. Menimpali keprihatinan Bung Karno tentang kedaulatan dan kehormatan bangsa, proklamator yang lain yaitu M.Hatta (Bung Hatta) memberi arahan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan keprihatinan tersebut yaitu :

“Kita harus mengajar para intelektual yang muda-muda, yang pada suatu saat akan menggantikan kita untuk meneruskan cita-cita bangsa ini. Mendidik bangsa ini agar menjadi bangsa yang rasional dan berpengetahuan. Tujuan akhir dari semua ini adalah untuk mewujudkan suatu keadaan dimana diri kita dan kader-kader kita akan menjadi pemikir, pejuang dan pemimpin bagi agama, bangsa dan kemanusiaan. Ini adalah janji kepada tanah air. Ini merupakan soal prinsip. Soal kehormatan suatu bangsa.”

Dua masalah itu yaitu kehormatan bangsa dan pendidikan bagi anak-anak bangsa adalah masalah Ke-Indonesiaan pada saat Republik ini didirikan, namun jangan salah karena sesungguhnya hingga saat inipun kedua kondisi tersebut masih terjadi dan masih menjadi tantangan untuk dibenahi. Dua masalah kebangsaan ini mengantar kita untuk masuk ke bagian selanjutnya yaitu :

III. Situasi Umat Hindu di Indonesia

Hindu adalah sebuah agama yang dianut oleh begitu banyak manusia dan mampu survive dalam waktu yang sangat panjang. Sejarah Indonesia banyak yang dipengaruhi oleh tradisi-tradisi Hindu, yang walaupun seringkali dibantah oleh pelaku sejarah, namun tidak terbantahkan dalam realitasnya. Sampai saat inipun beberapa aspek kehidupan sosial dan religius masyarakat luas masih dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Hindu. Namun dominasi kesejarahan tetaplah sebuah cerita masa lalu dan karena sejarah tidak pernah bergerak mundur maka yang penting bukanlah cerita lalu tetapi kemampuan menghadapi masa depan.

Sampai akhir abad ke-20 umat Hindu di Indonesia adalah umat yang minoritas secara kuantitas dan rendahnya kuantitas tersebut (sayangnya !!!) tidak disertai dengan kualitas SDM yang memadai. Data Biro Pusat Statistik tahun 1997 menunjukkan bahwa jumlah umat Hindu di Indonesia adalah sekitar 10 juta jiwa, terbesar berada pada usia muda, dengan tingkat penyebaran yang tidak merata, dimana jumlah umat Hindu di Pulau Bali adalah sekitar 35% dari keseluruhan umat Hindu di Indonesia. Dengan penguasaan alat produksi yang terbatas pada alat-alat produksi tradisional maka sebagian besar umat Hindu di Indonesia adalah umat dengan status ekonomi yang berada pada level menengah ke bawah.

IV. Masalah Umat Hindu Indonesia

Itulah situasi umat Hindu Indonesia menjelang pergantian Millenium dahulu dan sepertinya saat inipun (tahun 2010) masih seperti itu. Lantas apa yang menjadi masalah dari kondisi semacam ini ?

Page 3: Mau apa di KMHDI.doc

a. Ego umat beragama - Perbandingan antar agama sering dilakukan oleh umat lain terhadap umat Hindu dan seringkali menempatkan umat Hindu sebagai pihak yang “kalah”. Ini bukan karena ajaran Hindu yang “kalah” namun karena kecerobohan dan kebodohan umat kita sendiri yang tidak menguasai konsep-konsep dasar agamanya sehingga cercaan dan hinaan sebagai agama “kuno”, “ketinggalan jaman”, “ciptaan manusia” dll harus kita telan mentah-mentah. Berbagai masalah ini membuat penampilan umat Hindu Indonesia menjadi “ndeso”, “kampungan”, “tahayul banget”, “kafir”, “penyembah berhala” dll

b. Politik - Umat Hindu seperti pelanduk yang terjepit diantara beberapa gajah yang sedang bertarung. Gajah ini bisa berupa penganut agama lain seperti umat Islam (yang memiliki jaringan kuat dengan Pan-Islamisme dan Pan-Arabisme) atau penganut agama Kristen (yang memiliki jaringan Zending yang kuat di seluruh dunia). Gajah yang lain adalah ideology modern seperti Kapitalisme, konsumerisme, individualisme dll (dengan jaringan yang kuat di di USA dan Eropa Barat). Umat Hindu Indonesia hampir mati terjepit di tengah-tengah semua gajah ini dan apabila tidak ada tindakan penyelamatan yang dimulai dari saat ini maka dapat dipastikan umat Hindu Indonesia pasti akan benar-benar mati terjepit di masa depan

c. Sindrom Minoritas - Selalu merasa jadi korban tapi enggan memperbaiki diri, kecenderungan berperilaku pecundang dan lain sebagainya

Inti dari berbagai kelemahan ini adalah KEBODOHAN dalam arti yang luas dan sejarah serta pendiri republik telah mengajarkan kepada kita bahwa kebodohan semacam ini hanya bisa ditanggulangi dengan pendidikan dan pelatihan berorganisasi. Kebodohan semacam ini bersifat jangka panjang sehingga penanganannya juga harus bersifat jangka panjang. Tidak ada shortcut (jalan pintas) dalam mengatasi masalah-masalah mendasar seperti ini

V. Solusi atas masalah

Kita telah menemukan satu dari sekian banyak akar masalah yaitu Kebodohan dalam arti luas, yang menurut pengalaman sejarah, masalah ini hanya dapat ditanggulangi dengan dua cara yaitu :

1. Pendidikan2. Pelatihan Organisasi

Dan karena itulah, KMHDI difokuskan pada pendidikan nilai-nilai dan pelatihan kemampuan organisasi pada generasi muda Hindu. Dalam bahasa Purwaka KMHDI, ini disebut dengan “mewujudkan intelektual Hindu yang Moksartham Jagadhita Ya Caiti Dharma”

Sekarang ingat baik-baik bahwa KMHDI berfokus kepada pendidikan nilai-nilai dan pelatihan berorganisasi bukan karena KMHDI tidak punya fokus yang lain tapi karena memang dua tindakan inilah yang dibutuhkan oleh umat Hindu Indonesia. Tanpa dua tindakan ini maka semua bayangan buruk tentang masa depan umat Hindu Indonesia yang suram, kemungkinan besar akan jadi kenyataan. Ingat juga baik-baik bahwa pentingnya keberadaan KMHDI bukanlah bagi keuntungan dirinya sendiri dan juga bukan semata-mata bagi keuntungan individu-individu yang menjadi pengurus atau anggota KMHDI, namun dalam skala yang lebih luas, KMHDI adalah aset bagi umat Hindu Indonesia.

Page 4: Mau apa di KMHDI.doc

Pertanyaan selanjutnya adalah

Dengan cara bagaimana pendidikan dan pelatihan organisasi dapat memecahkan masalah-masalah tersebut ?

1. Pendidikan (bukan hanya pengajaran !) meneruskan dua hal penting yaitu tata nilai dan cara berpikir. Tata nilai dan cara berpikir akan menentukan jati diri seseorang dalam jangka panjang

2. Pendidikan membuat seseorang menyadari tentang karakter dirinya sendiri dan bisa bersikap terhadap perubahan lingkungannya

3. Pendidikan membuat seseorang dibekali dengan cara berpikir yang terbuka sehingga akan memiliki kemampuan mengendalikan, mengkajiulang praktek yang ada, berani mengambil sikap dan tindakan, memiliki serta membagikan visi dan nilai-nilai yang memberikan arah bagi orang lain di sekelilingnya

4. Pelatihan organisasi membekali seseorang dengan kemampuan :a. Komunikasib. Koordinasic. Interaksi dengan orang dari berbagai latar belakangd. Berjaringane. Berpikir komprehensif dan lintas wilayah/sektoralf. Dipimpin dan memimpin

VI. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di KMHDIOke, itu tadi semuanya adalah adalah latar belakang kenapa KMHDI berfokus kepada pendidikan

(transfer nilai-nilai dan cara berpikir) serta pelatihan organisasi. Selanjutnya ada pertanyaan,

Dengan cara apa KMHDI melakukan pendidikan dan pelatihan itu ?

Jawabannya :KMHDI melakukannya melalui Kaderisasi

Pesan Sponsor :

Untuk memperjelas tulisan ini, kita perlu tahu tentang terminologi KMHDI yang berhubungan dengan kaderisasi. Sebenarnya apa sih arti dari kata-kata ini ?1. Kader KMHDI : Seorang individu (bisa pengurus, bisa anggota, bisa

alumni, bisa partisipan KMHDI) yang telah pernah dibekali dengan nilai-nilai KMHDI dan masih mempraktekkan nilai-nilai itu.

2. Kaderisasi KMHDI : Proses pendidikan nilai-nilai KMHDI dan pembekalan kemampuan berorganisasi yang dilakukan oleh kader-kader KMHDI bagi kader-kader KMHDI yang lain

3. Sistem Kaderisasi KMHDI : Serangkaian kegiatan pelatihan formal dan informal yang rasional, standar, sistematis dan berhubungan antara satu dengan lainnya sehingga membentuk interkoneksi pelatihan yang ditujukan bagi terbentuknya nilai-nilai KMHDI dan kemampuan berorganisasi pada kader-kader KMHDI

Page 5: Mau apa di KMHDI.doc

5W 1H Kaderisasi KMHDI

Apa tujuan Kaderisasi KMHDI ?Mempersiapkan generasi muda Hindu pada saat ini dengan cara membekali dan melatihnya dengan nilai-nilai dan berbagai kemampuan berorganisasi agar dapat menjadi pemimpin-pemimpin Hindu yang siap mengatasi masalah – masalah umat Hindu Indonesia di masa depan. Dalam bahasa Purwaka KMHDI, inilah yang disebut dengan :1. Visi KMHDI : yaitu Wadah pemersatu dan alat pendidikan kader 2. Misi KMHDI : yaitu Memperbesar jumlah kader mahasiswa Hindu yang berkualitas.

Siapa yang mengkader ? Ya, kader KMHDI

Siapa yang dikader ? Ya, kader KMHDI

Apa yang dikader ? Nilai-nilai KMHDI yang meliputi nilai-nilai KEBEBASAN, KEADILAN dan SOLIDARITAS dalam level INDIVIDU dan DEMOKRASI, HUKUM dan NEGARA dalam level KOMUNITAS

Untuk apa mereka dikader? Agar nantinya kader KMHDI dapat menjadi orang yang RELIGIUS, HUMANIS, NASIONALIS dan PROGRESIF sehingga bisa melakukan DHARMA AGAMA dan DHARMA NEGARA secara benar dan akhirnya dapat menjadi pemimpin umat Hindu di masa depan

Kapan dikader ? Semasa dia masih menjadi Kader KMHDI

Dengan cara apa kaderisasi dilakukan ? Dengan menggunakan Sistem Kaderisasi KMHDI

Kapan dan bagaimana kita tahu kalau proses kaderisasi KMHDI sudah terlaksana dengan benar?

Ada empat jawaban :1. Kalau pada diri kader telah terbangun KESADARAN AKAN MASA DEPAN umat Hindu.

Kader KMHDI seharusnya sadar bahwa mereka adalah golongan yang terpilih dari umat Hindu Indonesia. Sangat sedikit rakyat Indonesia yang berkesempatan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan karena itu mahasiswa Hindu Indonesia adalah

Page 6: Mau apa di KMHDI.doc

golongan yang terpilih dari umat Hindu Indonesia dan tanggungjawabnya adalah jelas yaitu mengemban tanggung jawab kemuliaan Hindu di masa depan

2. Kalau pada diri kader telah timbul KESADARAN TENTANG HAK, KEWAJIBAN DAN HARGA DIRINYA. Kenapa begini ? Karena hanya manusia – manusia yang sadar yang akan mampu merubah keadaan. Buruk baiknya nasib si manusia dan langkah-langkah yang akan dijalankannya untuk memperbaiki nasib tersebut harus merupakan pertimbangan dan perbuatan sendiri dan bukan atas perintah dari luar

3. Kalau pada diri kader telah terbangun KESADARAN SEJARAH. Jangan terbutakan oleh kebanggaan sejarah Hindu di Indonesia yang pernah menjadi penguasa di masa lampau. Ingat baik-baik diktum sejarah itu sendiri, yaitu “Panta Rei”, sejarah itu mengalir dan hukum sejarah adalah keras seperti baja dan karena itu orang-orang yang tidak mau belajar dari sejarah akan dikutuk oleh sejarah untuk melakukan kesalahan sejarah yang sama. Pengurus dan anggota KMHDI perlu menumbuhkan kesadaran sejarah dengan berkaca pada kejadian-kejadian yang pernah terjadi pada umat Hindu

4. Tiga kesadaran di atas akan membangun KESADARAN DIRI dan LINGKUNGAN dimana kader KMHDI memahami kelemahan dan kekuatan dirinya dan memahami dengan cara bagaimana kelemahan dan kekuatan tersebut mempengaruhi lingkungannya. Kesadaran diri dan lingkungan juga seharusnya akan membimbing kader KMHDI memahami berbagai hal yang berhubungan dengan dirinya seperti kesukaan, hobi, potensi diri, level emosional, daya tahan mental, batas mampu fisik dll

Apa acuan idealis kaderisasi KMHDI ?

Acuannya adalah sebuah kalimat bermakna dari salah satu pendiri Republik Indonesia yaitu Sutan Sjahrir yang mengatakan :

“Dengan segala peradaban, semua peri kemanusiaan, agama, etika, yang dikatakan dimiliki oleh manusia, tetap dalam diri kita ada unsur kebinatangan yang membuat semua kebudayaan, perikemanusiaan dan agama menjadi bahan tertawaan. Kita tidak boleh menggunakan idiom irasional yang walaupun lebih mudah untuk memikat rakyat, justru akan

Iklan Layanan Masyarakat:

Cara penanaman kesadaran ini adalah dengan cara meyakinkan melalui contoh dan perbuatan, bukan dengan omong kosong, bukan dengan cara paksaan dan bukan dengan tipuan. Omong kosong dan tipuan mungkin bisa menghimpun anggota yang banyak tapi semua itu tidak bisa mempertahankan kesadaran dalam diri anggota. Hanya dengan kesadaran yang timbul dari diri sendiri maka kekuatan moral dan mental untuk bertanggung jawab penuh atas segala tindakan yang dilakukannya dapat dijalankan.

Page 7: Mau apa di KMHDI.doc

menjatuhkan rakyat dalam jurang kebodohan. Kita harus mengangkat kesadaran rakyat banyak dari dunia irasional ke tingkat yang rasional, dan mendidik rakyat untuk berpikir dan berbuat secara rasional pula. Metode perjuangan kita harus rasional, sistematis dan terstandarisasi.”.

Perkataan Sutan Syahrir inilah yang menjadi acuan dasar dalam pelaksanaan Sistem Kaderisasi KMHDI dan karena itu dalam mewujudkan bakti bagi agama dan negara, KMHDI memilih untuk menggunakan cara pendidikan melalui gerakan kaderisasi yang rasional, sistematis dan terstandarisasi. Apabila anggota dan pengurus KMHDI bisa konsisten melakukan Sistem Kaderisasi KMHDI dalam jangka panjang maka KMHDI sebagai sebuah organisasi sebenarnya telah secara langsung ikut dalam proses pembangunan bangsa dan tentunya juga mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi umat Hindu Indonesia. Dalam istilah KMHDI inilah yang disebut dengan DHARMA AGAMA dan DHARMA NEGARA.

Tulisan diatas semuanya bersifat mendasar dan berjangka panjang, agar realistis dan tidak mengawang-awang, mari kita turunkan tujuan-tujuan itu ke atas bumi dalam bentuk penjelasan tentang SISTEM KADERISASI KMHDI.

VII. Sistem Kaderisasi KMHDI

Kaderisasi KMHDI bukan hanya berbentuk kegiatan pelatihan yang sekali-sekali diadakan oleh pengurus organisasi seperti MPAB, DMO, Diklat Jurnalistik dll. Tolong diingat baik-baik bahwa kaderisasi di KMHDI mengacu kepada proses yang menekankan contoh dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan organisasi. Jadi proses kaderisasi KMHDI bukanlah hanya sebentuk kegiatan dimana seorang senior bermonolog dalam sebuah acara resmi seperti Seminar atau Dharma Santi atau MPAB atau kegiatan lainnya

Sistem Kaderisasi KMHDI adalah seluruh proses berorganisasi itu sendiri

Misalnya :

Bagaimana seorang Ketua PC memimpin sebuah kerja bakti di Pura, bisakah dia berkomunikasi dengan baik ? Bisakah dia berkoordinasi dengan baik ?

Atau saat seorang kader PC sakit dan opname di rumah sakit, bisakah pengurus PC dan rekan-rekannya yang lain menunjukkan rasa solidaritas ?

Atau saat seorang Sekretaris PC akan membuat surat tertentu, bisakah dia menunjukkan dan mencontohkan kepada kader yang lain tentang keteladanan administrasi seperti membuat struktur surat yang benar dan melakukan pengarsipan yang baik ?

Atau saat seorang Bendahara PC dalam mengelola keuangan PC, bisa dia menunjukkan sikap yang bertanggungjawab seperti pencatatan dan pengelolaan keuangan yang baik kepada kader-kader yang lain ?

Page 8: Mau apa di KMHDI.doc

Atau saat seorang kader diberikan tugas tertentu oleh organisasi, bisakah dia menunjukkan kerja yang total dan tanpa pamrih (ngayah) ?

Atau saat seorang kader diundang mengunjungi organisasi lain dan diajak berdiskusi, bisakah dia menunjukkan dan menjunjung nilai-nilai religiusitas, humanisme, nasionalisme dan progresifitas dalam diskusi lintas organisasi itu ?

Kegiatan-kegiatan seperti MPAB, DMO dan lain-lain adalah semacam tonggak bagi eksistensi organisasi namun jangan salah mengartikan bahwa apabila kepengurusan telah melakukan hal ini lantas proses kaderisasi telah dilaksanakan, bukan, sekali lagi bukan seperti itu, … proses kaderisasi KMHDI termaktub secara inheren dalam seluruh proses berorganisasi dan bukan hanya dalam tonggak-tonggak eksistensi itu. Tolong pahami ini dengan baik karena tanpa praktek lapangan yang sesungguhnya maka seluruh nilai-nilai yang ditransfer dalam segala macam pelatihan tidak akan ada gunanya.

Di titik inilah, saat ilmu harus bertemu dengan praktek lapangan, filosofi pendidikan Paulo Freire dengan model “Dewasa dan Partisipatif” yang menjadi acuan kaderisasi KMHDI menjadi bermakna. Coba baca kembali filosofi pendidikan Paulo Freire yang menekankan pada istilah PRAXIS. Setiap kader KMHDI seharusnya sadar dan yakin bahwa seluruh ilmu yang diajarkan di KMHDI tidak akan ada gunanya apabila tidak dipraktekkan dan tidak disesuaikan dengan lingkungannya.

Lalu apa bedanya proses kaderisasi yang duduk-duduk di ruangan (MPAB, Seminar, Dharma Santi dll) dengan proses kaderisasi yang praktek langsung di lapangan ?

Dalam terminologi KMHDI,

1. Yang duduk-duduk itu disebut dengan KADERISASI FORMAL

Petatah petitih dari Mbah Anusbolduburectum :

Jangan takut atau kecewa kalau semua tindakan kita seolah-olah tidak berguna karena misalnya sudah payah-payah melatih seseorang lantas orang itu pergi dari KMHDI.

Lakukanlah yang terbaik yang bisa dilakukan saat ini dan serahkan hasilnya pada waktu dan sejarah untuk menilainya (katanya sih ini nilai Hindu juga, entah benar entah tidak, he, he, he, …). Jangan takut kalau karya kita dilecehkan orang, jangan takut dengan penilaian yang merendahkan, jangan takut dengan hasil yang dirasa mengecewakan. Bukan itu yang penting karena di KMHDI, takutlah kamu apabila kamu tidak lagi berkarya.

Sejelek apapun karyamu, selama itu adalah hasil dari pikiranmu sendiri, kerja dari tanganmu sendiri, hasil gerak kakimu sendiri, maka banggalah dan saya yakin setiap orang yang mengaku KMHDI akan menghargai karya itu. Hanya ada satu hal yang perlu kamu takuti di KMHDI

Yaitu apabila kamu tidak lagi berkarya

Page 9: Mau apa di KMHDI.doc

2. Yang langsung turun ke lapangan seperti kerja bakti di panti asuhan, donor darah, membuat buletin bulanan, diskusi dengan organisasi lain, menyebar proposal cari dana, belajar membuat laporan keuangan organisasi, menjual buku-buku agama di pura dll, disebut dengan KADERISASI INFORMAL

Jadi dalam Sistem Kaderisasi KMHDI, ada dua jenis proses kaderisasi yaitu kaderisasi formal dan kaderisasi informal. Kaderisasi formal yang terbaru meliputi dua jenis yaitu :

1. Kaderisasi wajib yaitu MPAB dan DMO serta praktek DMO2. Kaderisasi pilihan yang meliputi dua jenis lagi yaitu Kaderisasi Lanjutan dan Diklat Khusus

Apabila Sistem Kaderisasi KMHDI dibuat dalam bentuk gambar maka modelnya adalah sebagai berikut :

Dalam gambar diatas, perhatikan baik-baik bahwa antara Praktek DMO dan Diklat-diklat Khusus dengan Kaderisasi Informal terdapat garis putus-putus yang menghubungkan mereka, anda bisa menebak arti dari garis putus-putus ini kan ? kalau tidak bisa menebak, segera hubungi customer services KMHDI di PC atau PD terdekat, he, he, he, …

Oke, itu dulu tentang Sistem kaderisasi KMHDI yang menekankan pada PRAXIS, pertanyaan selanjutnya adalah :

Sistem Kaderisasi KMHDI

Kaderisasi Formal Kaderisasi Informal

DMO

Wajib Pilihan

MPAB

Praktek DMO Jurnalistik

Diklat Khusus

Tahap 1

Politik

KewirausahaanTahap 2

Tahap 3

Lanjutan

MPAB ++

Pertemanan

Pelibatan

Kepanitiaan

dll

Page 10: Mau apa di KMHDI.doc

Bagaimana caranya agar proses kaderisasi yang seabrek-abrek ini dapat dijalankan ?

Ada dua hal yang harus dibenahi agar segala proses ini dapat berjalan.

1. KMHDI harus punya STRUKTUR (wadah, badan, kegiatan dll) yang kuat dan yang memang dirancang untuk melaksanakan visi dan misi KMHDI itu

2. KMHDI harus mempersiapkan ISI (materi kaderisasi, ide, nilai-nilai, buku-buku, teknik pelatihan dll) yang akan ditransfer ke kader-kadernya

Nah, sekarang kita masuk ke pembahasan tentang STRUKTUR KMHDI (point VIII), baru setelah itu kita akan masuk ke pembahasan tentang ISI KADERISASI KMHDI (Point IX)

VIII. Struktur KMHDI

Yang dimaksud dengan struktur KMHDI antara lain :

1. Struktur organisasi KMHDI , di dalamnya ada PP, PD, PC, Departemen, Lembaga Non Departemen, Biro , Komisariat dll

2. Peraturan-peraturan KMHDI seperti Purwaka, AD dan ART, Keputusan PP, Rekomendasi Mahasabha dll

3. Permusyawaratan KMHDI yang isinya antara lain Mahasabha, Lokasabha, Rakernas, Rakorda, Rapimcab, Diskusi bulanan, Rapat panitia dll

4. Alat komunikasi dan koordinasi yang meliputi Garis Instruksi, Garis Koordinasi, Web KMHDI.org, Milis di Yahoo, Chatting di YM, Jarkom lewat SMS, Ngobrol-ngobrol di Sekretariat, Nongkrong-nongkrong di Pura sambil ngelirik cowok/cewek yang menarik dll

5. Simbol dan atribut – Lambang KMHDI, Bendera KMHDI, Pin KMHDI, Jas KMHDI, Mars KMHDI, Hymne KMHDI dll (kayaknya kita juga butuh Topi KMHDI, ada usulan ?)

6. Pengakuan eksistensi KMHDI yang berupa pengakuan eksistensi dari orang-orang atau organisasi lain seperti :a. Siapakah pejabat negara yang datang saat pembukaan Mahasabha KMHDI ?b. Seberapa sering KMHDI masuk berita di koran atau TV ?c. Seberapa sering KMHDI menerima undangan ikut acara kenegaraan atau kedaerahan ?d. dll

Pesan Sponsor lagi, tahukah anda hubungan antara struktur dan isi ?

Struktur membuat isi dapat mencapai tujuannya sehingga tanpa wadah yang baik sebuah isi tidak akan pernah mencapai tujuannya

Isi membuat struktur menjadi bermakna sehingga tanpa isi yang cukup baik, struktur hanya akan tinggal menjadi struktur yang kosong tanpa makna

Page 11: Mau apa di KMHDI.doc

Struktur KMHDI ini harus kuat dan sesuai dengan tujuan-tujuan KMHDI namun jangan terkecoh dengan gemerlapnya suasana struktur (ini yang sering terjadi !) dengan semata-mata hanya berfokus kepada struktur KMHDI sehingga segala sumber daya justru dikerahkan semata-mata pada penguatan struktur. Ingat baik-baik bahwa struktur KMHDI ini ada dan diadakan karena ada tujuan-tujuan dibaliknya dan tujuan-tujuan itu adalah :

“Pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda Hindu agar siap menjadi pemimpin yang akan memecahkan masalah umat Hindu Indonesia di masa depan”

Inilah tujuan besar kenapa struktur KMHDI itu ada. Untuk memudahkan pengertian dari kader-kader yang lemot (kayaknya yang beginian ada banyak di KMHDI ya ? jia, kak, kak, kak, …) maka berikut ini akan diberikan contoh tentang hubungan antara wadah dan isi :

Teh botol SOSRO

Pernah lihat Teh Botol ? Yang produksi Sosro itu lho !Lihat di dalam botolnya, ada cairan coklat kemerahan yang terdiri dari campuran air, gula dan teh yang ditujukan untuk melepas dahaga bagi orang yang meminumnya. Botol kacanya itu adalah “wadah” (struktur) dan cairan itu adalah “isi”Tujuan dari “isi” itu adalah untuk menghilangkan dahagaJadi “wadah”nya bisa saja diganti dengan kemasan kertas seperti wadah Susu Ultra atau dengan botol plastik seperti wadah Coca-cola atau dengan wadah kaleng alumunium seperti Bir Haiken (ini yang paling sedap, he, he, he, … ) tapi tujuan dari “isi” (cairan) itu tetap saja sama yaitu untuk menghilangkan dahaga.

Apa hubungannya Teh Botol Sosro dengan struktur KMHDI ?

Hubungannya sederhana, yaitu jangan terlalu menghabiskan sumber daya untuk membentuk struktur KMHDI yang glamour, yang penting adalah :

Apakah struktur KMHDI sudah dibuat untuk mencapai tujuan KMHDI ?

Memperkuat struktur KMHDI untuk memudahkan pencapaian tujuan KMHDI tentu adalah sebuah langkah bagus dan rasional tapi membuat struktur menjadi mewah dan berat adalah langkah yang irasional (kecuali kasus khusus tergantung budaya di wilayahnya).

Otre dech, saya mulai bosan ngomong tentang struktur, untuk masalah ini silahkan yang lain menambahkan. Sekarang kita masuk ke inti KMHDI yaitu ISI KADERISASI KMHDI

Page 12: Mau apa di KMHDI.doc

IX. Isi Kaderisasi KMHDI

Isi kaderisasi KMHDI adalah serangkaian soft skill yang dibutuhkan oleh setiap orang yang memproyeksikan diri untuk menjadi pemimpin di masa depan. Ini bisa berarti pemimpin bagi diri sendiri, bagi keluarga, bagi lingkungan kecil seperti Banjar, RW, komunitas atau bahkan dalam level negara. Soft skill tidak diajarkan atau dilatihkan di sekolah formal karena soft skill bersifat informal namun dalam kehidupan riil penguasaan soft skill adalah penentu bagi kesuksesan seseorang

Soft skill berbeda dengan hard skill karena hard skill adalah skill yang dapat menghasilkan sesuatu yang terlihat dan segera . Contohnya adalah hard skill memasak. Seseorang bisa langsung memperlihatkan hasil masakan dan rasa masakan setelah selesai memasak. Sementara soft skill bersifat tidak terlihat dan tidak segera. Contoh soft skill antara lain: kemampuan beradaptasi, komunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, conflict resolution dll. Seorang koki yang hanya berinteraksi dengan kompor, penggorengan, bumbu dll, mungkin bisa membuat masakan yang enak tapi pada saat dia membuka rumah makan dan harus berinteraksi dengan pelanggan dan anak buahnya maka tanpa kemampuan soft skill yang memadai, si mantan koki akan kesulitan dan rumah makan bisa bangkrut

Penelitian di Harvard University, USA, menemukan bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh sekitar 20% hard skill dan 80% soft skill. Ups !!! apakah anda menguasai hard skill dengan baik namun tidak menguasai soft skill ? oke, bersiap-siaplah untuk jadi pesuruh seumur hidup, he, he, he, …

Terdapat dua jenis Soft skill :

1. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience).

2. Interpersonal skill mencakup : social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy)

Sebagai bawahan, seseorang tidak banyak menghadapi masalah yang berhubungan dengan soft skill. Masalah ini baru muncul saat seseorang berada di posisi pengambil keputusan atau saat harus berinteraksi dengan banyak orang. Semakin tinggi posisi manajerial maka semakin penting penguasaan soft skill karena di posisi ini dibutuhkan kecerdasan emosional untuk berinteraksi dan mengelola orang yang berbeda-beda karakter. Soft skill bukan sesuatu yang sudah jadi dan tidak bisa berubah, kemampuan ini bisa dilatih dan ditingkatkan seiring pengalaman. Cara paling efektif melatih soft skill adalah dengan learning by doing yang dalam prosesnya berinteraksi dan beraktivitas dengan orang lain.

Di kampus-kampus dan ruang perkuliahan, yang diajarkan adalah hard skill yang berguna bagi kemampuan spesialisasi namun dalam dunia kerja dan hidup yang sesungguhnya soft skill adalah

Page 13: Mau apa di KMHDI.doc

penentu keberhasilan. Untuk mempermudah pengertian atas perbedaan soft skill dan hard skill, berikut akan diberikan tabel perbedaan antara kedua konsep ini :

Soft Skill Hard SkillEfek Jangka panjang Jangka pendekBentuk Penguasaan emosi Penguasaan ketrampilanWilayah kerja Komunal/sosial IndividualKecerdasan EQ IQHasil Kebiasaan KeahlianPenyelesaian masalah Efektivitas EfisiensiPembentukan Intra dan interpersonal Teknis dan akademis

Soft skill adalah kemampuan utama yang dididik dan dilatihkan di KMHDI sehingga dalam jangka panjang, seorang kader KMHDI diharapkan memiliki atribut-atribut mental sebagai berikut :

1. Keuletan dan daya tahan mental saat berada dalam kondisi sulit 2. Kemampuan mengelola emosi sehingga menjadi produktif3. Kemampuan berkomunikasi, berkoordinasi dan bekerjasama4. Kemampuan berpikir kritis, perduli lingkungan dan multi dimensi5. Kemampuan bernegosiasi dan kompromi dalam mengatasi konflik

Cara agar kader-kader KMHDI bisa mencapai soft skill itu

1. Pengalaman dipimpin dan memimpin serta dilatih dan melatih2. Pengalaman lintas vertikal dan lintas horisontal3. Pengalaman dan kemampuan mengelola organisasi dalam bidang perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan serta evaluasi4. Pengalaman dan pengetahuan ke Hinduan5. Pengalaman dan pengetahuan Ke Indonesiaan

Tujuan antara sebelum menjadi pemimpin Hindu di masa depan (tujuan akhir)

1. Pembentukan karakter kader KMHDI agar mampu berpikir bebas (terbuka), adil dan solider2. Pembentukan kepercayaan pada kader-kader KMHDI pada kebenaran sistem demokrasi, hukum

dan negara3. Pembentukan jati diri agar kader KMHDI memiliki cara berpikir dan bertindak yang religius,

humanis, nasionalis dan progresif

Langkah Jangka Pendek membentuk soft skill

Yang harus dilakukan oleh pengurus dan anggota KMHDI dalam jangka pendek adalah mendidik anggota-anggotanya dalam lingkungan yang terkecil dengan materi-materi pendidikan dan pelatihan KMHDI, ini bisa berarti dalam level Komisariat, PC atau PD. Yang terpenting penting adalah mereka harus

Page 14: Mau apa di KMHDI.doc

di didik dengan nilai-nilai KMHDI secara benar (melalui contoh dan tindakan dan bukan hanya omongan) dan dibekali ilmu berorganisasi dengan baik (melalui berbagai pelatihan di MPAB, DMO, Diklat-diklat khusus dll)

X. Kesimpulan Tulisan ini cukup panjang jadi kemungkinan kesimpulannya juga panjang, he, he, he, …. Ya ndak

lah, santai saja brur, …. Untuk memudahkan mengambil kesimpulan, pertama kita akan kembali dulu ke judul tulisan ini yaitu :

“Untuk apa saya dan anda berada di KMHDI ?Pertanyaan ini diuraikan dalam 4 sub pertanyaan yaitu :

1. Untuk apa saya,anda dan mereka berada dan beraktivitas di KMHDI 2. Untuk apa KMHDI ini ada dan perlu dijaga keberadaannya ?3. Apa hubungan antara keberadaan KMHDI dengan masa depan umat Hindu Indonesia ?4. Untuk apa KMHDI memfokuskan kegiatannya pada pendidikan dan pelatihan dalam bentuk

kaderisasi ?

Berdasarkan tulisan diatas mari kita simpulkan satu persatu jawabannya.

Jawaban 1. Tujuan kita berada dan beraktivitas di KMHDI adalah untuk mendidik dan melatih diri sendiri serta orang-orang di sekeliling kita dengan kemampuan yang berguna bagi diri sendiri dan bagi orang-orang di sekitar kita

Jawaban 2. KMHDI ada sebagai jawaban atas kewajiban dharma agama dan dharma negara mahasiswa Hindu Indonesia, kewajiban ini harus dilaksanakan agar masalah kita sebagai bangsa yang dihinakan dan dibodohi dapat ditanggulangi dan masalah umat Hindu Indonesia yang terjepit di segala sisi juga dapat dibereskan

Jawaban 3. KMHDI adalah aset umat Hindu Indonesia karena di KMHDI para calon pemimpin Hindu di masa depan akan dididik dan dilatih. Tanpa keberadaan KMHDI, masa depan umat Hindu Indonesia akan menjadi suram

Jawaban 4.

Page 15: Mau apa di KMHDI.doc

Kaderisasi KMHDI yang berfokus kepada pendidikan dan pelatihan ditujukan untuk membekali kader KMHDI dengan kemampuan soft skill yang diperlukan untuk kesuksesan kader KMHDI di masa depan sebagai pemimpin-pemimpin umat Hindu.

Nah sekarang mari kita jawab judul tulisan ini :Jawaban final :

Ya, itu saja, sederhana ya ?Kedengarannya sih sederhana tapi coba lakukan secara konsisten dengan pikiran, tangan dan kaki kita sendiri, pasti deh rasanya bikin lumayan gempor, he, he, he, …

Okeh, itu saja dulu dan semoga tulisan ini berguna bagi senior-senior KMHDI yang sedang kehilangan orientasi (mau dibawa kemana organisasi ini ?) dan juga bagi junior-junior KMHDI yang bertanya-tanya dalam hati (ngapain saya ikut-ikutan organisasi ini ?)Semoga berguna

Saya dan anda berada di KMHDI adalah untuk mendidik dan melatih diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita dengan kemampuan soft skill yang tidak didapatkan di bangku kuliah namun bisa di dapatkan dari pendidikan, pelatihan dan praktek berorganisasi di KMHDI. Tujuan kita mendidik dan melatih diri adalah agar memiliki kemampuan kepemimpinan sehingga di masa depan, saya dan anda akan siap menjadi pemimpin umat Hindu Indonesia yang bisa melaksanakan dharma agama dan dharma negara.

Page 16: Mau apa di KMHDI.doc

Om shanti Shanti Shanti Om