maternal weight gain risk during pregnancy based on …
TRANSCRIPT
MATERNAL WEIGHT GAIN RISK DURING PREGNANCY BASED ON
BODY MASS INDEX AND CHILD GROWTH ON RSKD IBU DAN ANAK
SITI FATIMAH MAKASSAR.
RISIKO PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN
BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TUMBUH
KEMBANG ANAK DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
MAKASSAR.
FRISTYA LANGKOLE
NIM 10542 0381 12
Skripsi ini diiajukan Sebagai Pemenuhan Syarat untuk Mendapatkan Gelar
Sarjana Fakultas Kedokteran
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
MATERNAL WEIGHT GAIN RISK DURING PREGNANCY BASED ON
BODY MASS INDEX AND CHILD GROWTH ON RSKD IBU DAN ANAK
SITI FATIMAH MAKASSAR.
RISIKO PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN
BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TUMBUH
KEMBANG ANAK DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
MAKASSAR.
FRISTYA LANGKOLE
NIM 10542 0381 12
Skripsi ini diiajukan Sebagai Pemenuhan Syarat untuk Mendapatkan Gelar
Sarjana Fakultas Kedokteran
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
1
RISIKO PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH
DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
Fristya Langkole Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Makassar
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar - 90221 Telp: (0411) 866 972 Fax: (0411) 865 588
E-mail : [email protected]
ABSTRACT BACKGROUND : The death of a baby and the disturbance of the child’s growth is one of the indicators of the healthy of a mother during the pregnant period. In Indonesia, according to Millennium Development Goals, the number of under 5 years old baby death decrease from 2003 to 2012, it was 40 per 100 of the life delivery. Pneumonia, diarrhea, and malaria become the main cause of the baby death globally and about the nutrient problem is almost a half of this death. One of the causing factor is the increasing of the mother’s weight during the pregnant period. PURPOSE: To know the risk of the increasing of mother’s weight during the pregnant period based on the index of body weight with the growth of the baby after the delivery in RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. METHOD: The method of this research was observational analytic with the cross sectional study approach. The sample of this research was the whole mother and under five years old baby who were the outpatient and checking their health in RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. The sampling technique was total sampling technique with the amount of the subject of this research was 100 respondents. RESULT: The variable of mother’s characteristic who has the significant related value with the disturbance of the growth of the baby is the whole variable of increasing of the mother’s weight during the pregnant period by using chi-square analysis with the result p=0.006 (p<0.05) adjusted OR 0.189; 95% CI= 0.684-0.052 with the disturbance of the baby’s growth. CONCLUSION: There is the significant relation between the whole increasing of the mother’s weight during the pregnant period with the disturbance of the baby’s growth. The other additional factor is the index of mother’s weight before the pregnant period and nutrient of mother during the pregnant period become on of the risk factor of the baby’s growth. Keywords: The increasing of the mother’s weight during the pregnant period with the disturbance of the baby’s growth.
2
PENDAHULUAN
Normalnya, seorang ibu
mengalami peningkatan berat badan
selama kehamilan berlangsung.
Kenaikan berat badan yang optimal
akan berdampak baik pada
kehamilan maupun output
persalinannya. Dengan berat badan
yang ideal untuk seorang ibu hamil,
pertumbuhan janin pada umumnya
akan berlangsung normal.
Komplikasi timbulnya gangguan
kesehatan dan penyakit lain juga bisa
dihindari.
Kematian bayi dan gangguan
tumbuh kembang anak dapat dicegah
dengan pemantauan kesehatan dan
status gizi ibu hamil baik pada awal
kehamilan dan selama kehamilan.
Pemeriksaan antropometrik dapat
digunakan untuk menentukan status
gizi ibu hamil misalnya dengan cara
mengukur berat badan sebelum
hamil, tinggi badan, Indeks Massa
Tubuh (IMT), dan lingkar lengan
atas. Cara tersebut sederhana dan
mudah dikerjakan oleh siapa saja
misalnya petugas kesehatan di
lapangan, kader kesehatan maupun
masyarakat sendiri meskipun cara
tersebut tidak bisa dipakai untuk
memantau status gizi dalam waktu
pendek, tetapi cara ini dapat
digunakan dalam deteksi dini dan
menepis risiko kesakitan maupun
kematian.1
Beberapa penelitian telah
membuktikan bahwa peningkatan
berat badan ibu sebelum dan selama
kehamilan dapat beresiko kepada ibu
dan utamanya pada bayi yang
dilahirkan. Wanita hamil dengan
status gizi rendah atau disebut
dengan IMT rendah, memiliki
dampak negatif pada ibu hamil
seperti; berat bayi baru lahir rendah
dan kelahiran preterm. Sedangkan
wanita hamil dengan status gizi
berlebihan atau IMT obesitas,
memiliki resiko tinggi terhadap
kehamilan seperti makrosomia,
preeklampsi, section caesar,
kematian janin,
hipoglikemia.12,13,14,15
Gizi ibu pada saat ataupun
sebelum hamil yang kurang dari
batas normal status gizi akan
berdampak buruk pada tumbuh
kembang anak. Dampak dari keadaan
status gizi ibu hamil dari kurang
sampai lebih yaitu retardasi mental,
3
bayi lebih mudah terkena infeksi dan
apabila berlanjut maka akan
menghasilkan wanita dewasa yang
berat dan tinggi badanya kurang.2
Melihat dari latar belakang diatas
maka penulis tertarik untuk
mengetahui apakah pertambahan
berat badan ibu selama kehamilan
berisiko terhadap tumbuh kembang
anak setelah kelahiran.
METODE
Desain penelitian yang
digunakan adalah observasional
analitik dengan pendekatan Cross
Sectional Study. Tehnik sampling
yang digunakan adalah tehnik Total
Sampling dengan mengambil seluruh
sampel yang akan diteliti sehingga
pengambilan sampel secara
menyeluruh untuk diketahui
pertambahan berat badan ibu selama
hamil dengan tumbuh kembang anak.
Populasi pada penelitian adalah
Ibu yang datang berkunjung yang
mengalami pertambahan berat badan
selama hamil dan memeriksakan
tumbuh kembang anaknya di RSKD
Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
Populasi pada penelitian berjumlah
100 orang.
Data yang dikumpulkan berupa
data primer yang diperoleh dari hasil
wawancara dalam bentuk daftar tilik
pada pasien ibu dan anak di RSKD
Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
Pengumpulan data dilakukan secara
observasi sistematis. Pengeditan data
dilakukan dengan cara
mempertimbangkan untuk memilih
atau memasukkan data yang penting
dan benar-benar diperlukan. Uji
statistik yang digunakan adalah uji
Chi-square dengan nilai kemaknaan
α = (0.05) serta tingkat kepercayaan
95%.
HASIL
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh sebelum hamil
IMT sebelum
hamil
Frekuensi Persentase (%)
Normal Kurang
91 9
91.0 9.0
Total 100 100.0% Sumber : Data primer 2016
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa
sebagian besar responden memiliki
indeks massa tubuh ibu sebelum
hamil yang normal yaitu 91 ibu
(91.0%) dan sisanya 9 ibu (9.0%)
memiliki indeks massa tubuh kurang.
4
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pertambahan berat badan selama hamil. Pertambaha
n berat badan selama hamil
Frekuensi
Persentase (%)
Normal Tidak
normal
72 28
72.0 28.0
Total 100 100.0% Sumber : Data primer 2016
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa
responden yang memiliki normal
pertambahan berat badan selama
hamil yaitu 72 ibu (72.0%) dan yang
tidak normal pertambahan berat
badan selama hamil yaitu 28
(28.0%).
Tabel 3. Distribusi responden
berdasarkan kesehatan selama
tumbuh kembang anak.
Kesehatan selama tumbuh
kembang anak
Frekuensi Persentase (%)
Tidak Sehat Sehat
69 31
69.0 31.0
Total 100 100.0% Sumber : Data primer 2016
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa
responden yang memiliki kesehatan
yang baik selama tumbuh kembang
anak yaitu 31 anak (31.0%) dan yang
memiliki kesehatan yang tidak baik
selama tumbuh kembang anak yaitu
69 anak (69.0%).
Tabel 4. Hubungan keseluruhan pertambahan berat badan selama hamil dengan kesehatan selama tumbuh kembang anak
Pertambahan berat badan
selama hamil
Tumbuh kembang anak Total P Value (α = 0.05)
Odd Ratio 95% CI Tidak Sehat sehat
N % N % N % Normal
Tidak Normal 44 25
61.1 89.3
28 3
38.9 10.7
72 28
100.0 100.0
0.006
0.189 (0.684-0.052)
Total 69 69.0 31 31.0 100 100.0% Sumber : Data primer 2016
Dari tabel 4 diketahui bahwa anak
yang tidak sehat pada tumbuh
kembang dengan pertambahan berat
badan yang normal selama hamil
sebanyak 44 responden (61.1%) dan
hasil pertambahan berat badan tidak
normal selama hamil yaitu 25
responden (89.3%). Sedangkan anak
5
yang sehat pada tumbuh kembangnya
dengan pertambahan berat badan
normal selama hamil sebanyak 28
responden (38.9%) dan hasil
pertambahan berat badan tidak
normal selama hamil yaitu 3
responden (10.7%).
Dengan uji Chi-Square didapatkan p
value 0.006 (< 0.05) artinya Ha
diterima yang berarti terdapat
hubungan signifikan antara
pertambahan berat badan ibu selama
hamil dengan tumbuh kembang anak.
PEMBAHASAN
1. Pertambahan Berat Badan Ibu
Hamil Berdasarkan IMT
Pada kehamilan terjadi perubahan
metabolik yang menyebabkan
pertambahan berat badan selama
hamil.3 Pertambahan berat badan
rata-rata selama kehamilan adalah
12,5 kg (sekitar 25 hingga 30 pon).4
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa berat badan ibu bertambah
saat hamil yang diukur berdasarkan
IMT yang menunjukkan bahwa 72
ibu memiliki pertambahan berat
badan yang normal ataupun yang
sesuai dengan pertambahan berat
badan ibu hamil. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Lailatul
Maghfiroh di puskesmas Pamulang
kota Tanggerang Selatan bahwa
pertambahan berat badan selama
masa kehamilan merupakan indikator
penting untuk menentukan kondisi
kesehatan ibu maupun janin. Salah
satu faktor yang mempengaruhi
pertambahan berat badan selama
masa kehamilan adalah asupan
makanan gizi dan energi selama
masa kehamilan.5
Sehingga secara pasti bisa ditentukan
seberapa besar pertambahan berat
badan pada seorang ibu hamil.
Kenaikan berat badan akan lebih
baik bila terjadi secara kontinyu.
Dari penelitian Sri Mintarsih bahwa
pengaturan pola makan dengan cara
tepat, membuat ibu hamil dan bayi
dalam kandungan akan mendapatkan
asupan zat gizi seimbang dan sesuai
yang dibutuhkan selama kehamilan.
Berat badan ibu sebelum hamil dan
kenaikan berat badan selama hamil
ternyata dapat berpengaruh terhadap
kesehatan serta pertumbuhan janin
dalam kandungannya.6
6
Namun demikian ditemukan juga
ibu hamil yang mengalami
pertambahan berat badan yang tidak
normal atau tidak sesuai IMT. Hal ini
dimungkinkan karena banyak faktor
yang mempengaruhi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertambahan
berat badan ibu hamil diantaranya
adalah usia ibu, aktivitas, status
kesehatan (kondisi tidak sehat),
lingkungan, pengetahuan tentang
gizi, kemampuan membeli makanan
dan kondisi psikis ibu serta kondisi
lingkungan sosial.7
2. Penyakit Anak Selama Tumbuh
Kembang Anak
Tumbuh kembang anak
merupakan hasil dari interaksi antara
faktor genetik dan faktor lingkungan,
baik lingkungan sebelum anak
dilahirkan maupun lingkungan
setelah anak itu lahir. Betapa
majemuknya faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak, sehingga
dampaknya dapat dilihat dari
hasilnya apakah tumbuh kembang
anak akan optimal ataukah tidak
sesuai.2
Hal yang harus diperhatikan
dalam kehamilan adalah kebutuhan
nutrisi ibu yang didalamnya akan
menentukan kelangsungan hasil
akhir kehamilan karena ibu yang
kurus akan beresiko melahirkan bayi
dengan berat lahir rendah.
Sedangkan berat badan lahir
mempunyai peranan penting
terhadap perkembangan anak
selanjutnya. Dampak kesehatan
tersebut diantaranya adalah terjadi
keterlambatan pertumbuhan pada
bayi, gangguan perkembangan
kognitif, mudah terserang komplikasi
penyakit (gangguan pada sistem
pernafasan, kardiovaskular,
gastrointestinal, ginjal) bahkan
terjadi peningkatan angka kesakitan
dan kematian pada bayi.8
Hasil penelitian menunjukkan
kesehatan anak yang kurang baik
yaitu 69 anak, dimana dapat dilihat
dari faktor status gizi anak dan
penyakit infeksi. Banyak faktor yang
memengaruhi status gizi diantaranya
adalah faktor penyebab langsung
yang meliputi asupan gizi dan
penyakit infeksi. Balita yang sering
mendapat infeksi dalam waktu yang
7
lama tidak hanya berpengaruh
terhadap berat badannya akan tetapi
juga berdampak pada pertumbuhan
linier.9
3. Hubungan pertambahan berat
badan selama hamil berdasarkan
IMT dengan penyakit anak selama
tumbuh kembang anak
Di negara berkembang, kesakitan
dan kematian pada anak umur 1-4
tahun banyak dipengaruhi oleh
keadaan gizi. Pengaruh keadaan gizi
pada umur itu lebih besar dari pada
umur kurang dari satu tahun. Dengan
demikian, periode umur ini sering
disebut sebagai umur prasekolah.
Keadaan prasekolah adalah masa
yang rawan terhadap masalah gizi,
penyakit infeksi, dan tekanan emosi
atau stress. Pada umur ini, sering
terjadi asupan makanan anak yang
tidak mencukupi dan anak sering
terkena penyakit infeksi karena
praktik pemberian makanan dan
kontak yang lebih luas dengan dunia
luar.4
Hasil penelitian menunjukkan p-
value 0.006 (p = 0.05) yang artinya
terdapat signifikan antara
pertambahan berat badan selama
hamil berdasarkan indeks massa
tubuh dengan penyakit anak selama
tumbuh kembang anak. Mayoritas
ibu yang memilki pertambahan berat
badan selama hamil yang normal
didapatkan anak mengalami sakit
pada tumbuh kembangnya pada saat
kunjungan. Anak mengalami sakit
dapat dilihat dari beberapa faktor
seperti faktor multidimensional yang
mempengaruhi status gizi seorang
anak adalah faktor sosio-ekonomis
sampai faktor fisik-biologis.4
Sedangkan sebagian kecil ibu
hamil yang tidak sesuai pertambahan
berat badan selama hamil didapatkan
anak mengalami sakit selama tumbuh
kembangnya. Hasil penelitian ini
sejalan dengan teori yang
mengatakan bahwa meskipun
kenaikan berat badan ibu kecil
selama trimester I kehamilan, namun
sangat penting artinya karena pada
waktu inilah janin dan plasenta
dibentuk. Kegagalan kenaikan berat
badan ibu pada trimester I dan II
akan meningkatkan bayi BBLR yang
akan berdampak pada masa tumbuh
8
kembang anak dimasa yang akan
datang.2
Ibu memiliki pengaruh biologis
langsung dan peranan interaktif post
natal dalam kaitannya dengan
perkembangan anak. Pengaruh
biologis langsung yang dimaksud
adalah kondisi ibu pada saat
kehamilan mempengaruhi
perkembangan intrauterin, seperti ibu
hamil kurang nutrisi akan
menyebabkan bayi dengan berat
badan lahir rendah, fungsi mental
rendah, kapasitas kognitif yang
rendah pula. kondisi interaktif post
natal yang dimaksudkan adalah
interaksi, peranan, dan fungsi ibu
bagi perkembangan balita.10
Dengan melihat grafik
pertumbuhan barat badan anak dari
setiap bulan pada KMS, seorang
ibu dapat mengetahui dan secara
dini dapat segera melakukan
tindakan penanggulangan sesuai
dengan pengetahuan dan sikap yang
dimiliki oleh ibu, sehingga keadaan
gizi yang memburuk dapat dicegah
dan mempertahankan gizi baik bagi
balita.11
Berat Bayi Lahir Rendah, bayi
prematur bahkan bayi lahir mati
merupakan salah satu kondisi bayi
dengan status lemah. Oleh karena itu,
diharapkan bagi ibu hamil agar tetap
menjaga kondisi kesehatan selama
masa kehamilan dan menjaga
pertambahan berat badan secara
ideal. Hal ini bertujuan agar ibu
terhindar dari komplikasi kehamilan,
yang mana komplikasi atau penyakit
penyerta selama masa kehamilan
dapat memberikan dampak yang
buruk bagi kondisi kesehatan janin.5
KESIMPULAN
Pertambahan berat badan ibu
hamil selama kehamilan sebagian
besar 72.0% orang yang sesuai
dengan standar World Health
Organisation berdasarkan Institute of
Medicine , maka sebagian besar ibu
memiliki asupan gizi yang baik
selama kehamilan. Asupan gizi ibu
selama hamil dan status gizi ibu
sebelum hamil berdasarkan indeks
massa tubuh yang menjadi faktor
risiko terhadap gangguan tumbuh
kembang anak. Adanya hubungan
yang signifikan pertambahan berat
badan pada ibu hamil dimasa
9
kehamilan dengan gangguan tumbuh
kembang anak pada penelitian ini.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih
atas dukungan dari RSKD Ibu dan
Anak Siti Fatimah Makassar,
khususnya bagian poliklinik Anak.
Dan untuk pembimbing skripsi yaitu
Juliani Ibrahim, M.Sc, Ph.D terima
kasih atas dukungan dari beliau.
REFERENSI 1. Handayani S. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Saat Hamil Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Dengan Berat Bayi Baru Lahir. Jurnal Kebidanan: 2013: 4 (2); 41-45. 2. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Ranuh IG.N Gde, editor ketua. Jakarta: EGC, 2012. 3. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Ed.4. Saifuddin AB, editor ketua. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2014. 6 leaves. 4. Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC, 2001. 5. Maghfiroh L. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015. Skripsi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: 2015.
6. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Ed.4. Sastroasmoro S, editor ketua. Jakarta: Sagung Seto, 2011. 7. Lusa,2011. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Hamil. Tersedia dalam http://www.lusa.web.id/. diakses 14 februari 2016. 8. WHO. Low Birth Weight, Country Regional and Global Estimates. UNICEF: New York. 2009. 9. Welasih BD, Wirjatmadi RB. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting. Jurnal Kesehatan Masyarakat . 2012: 8(3). pp 99-104. 10. Depkes 2010. http:www.depkes.go.id. diakses tanggal 19 februari 2016.
11. Soepardan, Suryani, Hajjah. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC, 2007. 12. Karima K, Achadi El. Status Gizi Ibu dan Berat Badan Lahir Bayi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Oktober 2012; 7(3): 111-112. 13. Quedarusman H, Wantania J, Kaeng JJ. Hubungan Indeks Massa Tubuh Ibu dan Peningkatan Berat Badan saat Kehamilan dengan Preeklampsia. Jurnal e-Biomedik (eBM). Maret 2013; 1(1) :309-310. 14. Fikawati S, Wahyuni D, Syafiq A. Status Gizi Ibu Hamil dan Berat Lahir Bayi pada Kelompok
10
Vegetarian. Jurnal Makara Kesehatan. Juni 2012; 16(1) :30-31.
15. Lissauer T, Fanaroff AA. At a Glance Neonatologi. Safitri A, editor. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama,2009.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Fristya Langkole
Tempat/Tanggal Lahir : Sorong, 12 Juni 1994
Alamat : jl. Satelit 2, No. 46 Telkomas
Status Keluarga : Belum menikah
Telp/Hp : 081242501815
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. SD INPRES 176 Jambi, pidahan tahun 2002
2. SD Karua Tondon Toraja Utara, pindahan tahun 2003
3. SD Negeri Cempaka Baru 13 Pagi Jakarta Pusat, lulus tahun 2006
4. SMP Negeri 10 Jakarta Pusat, lulus tahun 2009
5. SMA Negeri 03 Makassar, lulus tahun 2012
6. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, tahun 2012
i
FACULTY OF MEDICINE
MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITY Undergraduate Thesis, May 2016
FRISTYA LANGKOLE (10542 0381 12) JULIANI IBRAHIM MATERNAL WEIGHT GAIN RISK DURING PREGNANCY BASED ON BODY MASS INDEX AND CHILD GROWTH ON RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR (xii + 82 pages + 39 appendices)
ABSTRACT BACKGROUND : The death of a baby and the disturbance of the child’s growth
is one of the indicators of the healthy of a mother during the pregnant period. In Indonesia, according to Millennium Development Goals, the number of under 5 years old baby death decrease from 2003 to 2012, it was 40 per 100 of the life delivery. Pneumonia, diarrhea, and malaria become the main cause of the baby death globally and about the nutrient problem is almost a half of this death. One of the causing factor is the increasing of the mother’s weight during the pregnant
period. PURPOSE: To know the risk of the increasing of mother’s weight during the
pregnant period based on the index of body weight with the growth of the baby after the delivery in RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. METHOD: The method of this research was observational analytic with the cross sectional study approach. The sample of this research was the whole mother and under five years old baby who were the outpatient and checking their health in RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. The sampling technique was total sampling technique with the amount of the subject of this research was 100 respondents. RESULT: The variable of mother’s characteristic who has the significant related value with the disturbance of the growth of the baby is the whole variable of increasing of the mother’s weight during the pregnant period by using chi-square analysis with the result p=0.006 (p<0.05) adjusted OR 0.189; 95% CI= 0.684-0.052 with the disturbance of the baby’s growth. CONCLUSION: There is the significant relation between the whole increasing of the mother’s weight during the pregnant period with the disturbance of the baby’s
growth. The other additional factor is the index of mother’s weight before the
pregnant period and nutrient of mother during the pregnant period become on of the risk factor of the baby’s growth. Keywords: The increasing of the mother’s weight during the pregnant period with
the disturbance of the baby’s growth. References : 36 (2003 - 2014)
ii
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Skripsi, May 2016
FRISTYA LANGKOLE (10542 0381 12) JULIANI IBRAHIM
“RISIKO PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN
BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR” (xii + 82 halaman + 39 lampiran)
ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Kematian bayi dan gangguan tumbuh kembang anak merupakan salah satu indikator kesehatan ibu selama masa kehamilan. Di indonesia menurut Millenium Development Goals angka kematian balita mengalami penurunan dari tahun 2003 sampai 2012 yaitu 40 per 100 kelahiran hidup. Pneumonia, diare, dan malaria menjadi penyebab utama kematian anak secara global dan masalah gizi adalah hampir setengah dari kematian ini. Salah satu faktor penyebab adalah pertambahan berat badan ibu selama masa kehamilan. TUJUAN: Untuk mengetahui adanya risiko pertambahan berat badan ibu selama kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh dengan tumbuh kembang anak setelah kelahiran di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. METODE: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian adalah seluruh ibu dan balita pasien rawat jalan yang memeriksakan kesehatan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik total sampling dengan jumlah subjek penelitian 100 responden. HASIL: Variabel karakterisik ibu yang memiliki nilai hubungan signifikan dengan kejadian gangguan tumbuh kembang anak adalah variabel keseluruhan pertambahan berat badan ibu selama hamil yang menggunakan analisis Chi-Square dengan hasil p = 0.006 (p<0.05) Adjusted OR: 0.189; 95% CI= 0.684-0.052 dengan gangguan tumbuh kembang anak. KESIMPULAN: Terdapat hubungan signifikan antara keseluruhan pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan gangguan tumbuh kembang anak. Faktor penyerta yang lain yaitu indeks massa tubuh ibu sebelum hamil dan asupan gizi ibu selama hamil menjadi salah satu faktor risiko terhadap tumbuh kembang anak. Kata Kunci: Pertambahan berat badan ibu selama hamil dan gangguan tumbuh kembang anak. Daftar Bacaan : 36 (2003 - 2014)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan Tugas Akhir Skripsi ini
dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Baginda Besar Nabi Muhammad SAW.
Skripsi berjudul “Risiko Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Dengan Tumbuh Kembang Anak di RSKD Ibu
dan Anak Siti Fatimah Makassar” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk menyeesaikan studi menempuh
jenjang S1 pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum sempurna adanya dan
memiliki keterbatasan tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,
baik moral maupun material sehingga dapat berjalan dengan baik. Oleh karena
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Juliani Ibrahim, Ph.D selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu memberikan arahan dan bimbingan sejak penyusunan
proposal hingga penulisan skripsi selesai.
Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima
kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. dr. Machmud Gaznawie, Ph.D, Sp.PA(K) selaku dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar.
iv
2. Kedua orang tua penulis yang dicintai Muh. Langkole (Alm.) dan Dina
Linggi, beserta kakak dan adek ku yang kucintai, yang telah memberikan
semangat, doa, moral dan material kepada penulis selama penulisan skripsi
ini berlangsung.
3. dr. A. Tenri Padad, M.Edu selaku Penasehat Akademik yang telah
memberikan bantuan dan ilmu yang tiada henti kepada penulis
4. Staf dan para dosen Fakultas Kedokteran yang telah memberikan bantuan dan
ilmu yang tiada henti kepada penulis.
5. Sahabat dan teman-teman Jagoan Neon, Alfi, Ratu, Dian, Ino, Windy, Icha,
Irda, Isriana, Fadhliani yang selalu menyemangati dan membantu dalam
penulisan skripsi ini.
6. Kepada kedua sahabat penulis Khaerunnisa Sofyan dan Nur Asni yang selalu
memberikan semangat dalam skripsi ini.
7. Teman-teman kelompok bimbingan, Moch.fardan, Anugrah Insani, Fernizha
Mentari, A.wahyuni yang selalu kompak dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada dokter anak dan staf RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar
yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi dan kepada ibu-ibu
selaku responden pada penelitian ini.
9. Keluarga besar Trigeminus yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu atas
dorongan semangat dan doanya masing-masing atas selesainya skripsi ini.
v
Penulis mengucapkan banyak terima kasih semoga segala bantuan yang
telah diberikan sebagai amal sholeh senantiasa mendapat Ridho Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi penelitian ini belum
sempurna adanya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
membangun dari para pembaca demi tercapainya kesempurnaan. Sehingga
proposal penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Makassar, Mei 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
RIWAYAT HIDUP
ABSTRACT ........................................................................................................ i
ABSTRAK ..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN.................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7
A. Pertambahan Berat Badan Selama Kehamilan ............................................. 7
1. Gizi Wanita Hamil ................................................................................... 7
2. Antropometri .......................................................................................... 12
3. Kunjungan Asuhan Antenatal ................................................................. 14
vii
4. Transpor Zat-zat Makanan Bagi Janin .................................................... 15
5. Peranan Plasenta .................................................................................... 16
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang .............................. 18
1. Faktor Genetik ........................................................................................ 18
2. Faktor Lingkungan ................................................................................. 19
C. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak ............................................................... 21
D. Akibat Gangguan Gizi Ibu Hamil pada Tumbuh Kembang Anak ............. 29
1. Kekurangan Energi dan Protein ............................................................ 22
2. Infeksi Neonatus .................................................................................... 26
E. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak ........................................... 27
F. Kerangka Teori ........................................................................................... 29
BAB III KERANGKA KONSEP ...................................................................... 30
A. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................................... 30
B. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 30
C. Definisi Operasional ................................................................................ ...31
D. Hipotesis ..................................................................................................... 32
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 34
A. Desain Penelitian ........................................................................................ 34
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................................... 34
C. Populasi dan Sampel ................................................................................... 34
D. Rencana Analisis Data ................................................................................ 37
viii
E. Manajemen Penelitian ............................................................................... 39
F. Etika Penelitian ........................................................................................... 41
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 42
A. Gambaran Umum Populasi dan Sampel...................................................... 42
B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................... 42
C. Analisis Univariat ....................................................................................... 43
D. Analisis Bivariat ......................................................................................... 48
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................. 56
A. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................................ 56
1. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil berdasarkan IMT ........................ 56
2. Frekuensi Sakit Selama Tumbuh Kembang Anak .................................. 60
3. Karakterisik Ibu Hamil di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah ................ 62
4. Hubungan Pertambahan Berat Badan Selama Hamil berdasarkan IMT
dengan Frekuensi Sakit Selama Tumbuh Kembang Anak ..................... 65
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 70
BAB VII TINJAUAN KEISLAMAN ............................................................... 72
A. Awal Penciptaan Manusia .......................................................................... 72
B. Kesehatan Ibu Hamil Dalam Al-Qur’an ..................................................... 77
C. Tumbuh Kembang Anak Dalam Al-Qur’an ............................................... 78
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 81
A. Kesimpulan ................................................................................................. 81
ix
B. Saran ......................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekomendasi pertambahan berat badan saat hamil ............................ 13
Tabel 2. Standar Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Tiap Trimester ........... 13
Tabel 3. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak ................................... 27
Tabel 5.1. Distribusi Responden berdasarkan umur, pendidikan responden, pekerjaan responden ................................................................................ 43 Tabel 5.2. Distribusi responden berdasarkan usia kelahiran, pertolongan persalinan, penyakit penyerta ibu ............................................................... 44 Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh per trimester kehamilan ............................................................................................... 45
Tabel 5.4. Distribusi responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh sebelum hamil, asupan gizi ibu selama hamil, dan pertambahan berat badan selama hamil .............................................................................................................. 46
Tabel 5.5. Distribusi responden berdasarkan karakteristik tumbuh kembang anak .............................................................................................................. 47
Tabel 1. Hubungan Indeks Massa Tubuh Ibu Sebelum Hamil dengan Tumbuh Kembang Anak (Berat badan anak, tinggi badan anak, keaktifan anak dalam bermain, asupan gizi anak terpenuhi, nafsu makan anak, kunjungan Antenatal Care) ..................................................................................................... 48
Tabel 2. Hubungan Asupan Gizi Ibu Tercukupi Selama Kehamilan dengan Tumbuh Kembang Anak (Tinggi anak, berat badan anak, penyakit anak, keaktifan anak dalam bermain, periksa tumbuh kembang anak, asupan gizi anak, nafsu makan anak ) .................................................................................. 50
Tabel 3. Hubungan Keseluruhan Pertambahan Berat Badan Selama Hamil dengan Tumbuh Kembang Anak (Berat badan anak, tinggi anak, penyakitnya anak, keaktifan anak dalam bermain, periksa tumbuh kembang anak, asupan gizi anak, nafsu makan anak, kunjungan Antenatal Care) .................................... 52
Tabel 4. Hubungan Status Gizi Anak dengan Frekuensi Sakit Anak Selama Tumbuh Kembang ..................................................................................... 54
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengaruh gizi ibu terhadap tumbuh kembang. (Dikutip dari Ebrahim
GJ, 1985) ............................................................................................................ 19
xii
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN
1. WHO : World Health Organization.
2. ANC : Antenatal care.
3. IMT : Indeks Massa Tubuh.
4. RSKD : Rumah Sakit Khusus Daerah.
5. UNICEF: United Nations Children’s Fund.
6. SDKI : Survei Demografi Kesehatan Indonesia
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu dinantikan oleh
seorang perempuan. Seorang Ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana
seharusnya menjaga kondisi tubuh untuk kelancaran kehamilan dan
perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya kebutuhan gizi yang
dikonsumsi oleh ibu hanya untuk diri sendiri, sekarang kebutuhan gizi
diperlukan untuk perkembangan janinnya.
Indonesia merupakan negara berkembang dengan angka kematian balita
mengalami penurunan dari tahun 2003 sampai tahun 2012 yang tercapai 40
per 1000 kelahiran hidup.1 Indonesia termasuk ke dalam kelompok 24 negara
dari 81 negara berpenghasilan rendah dan menengah yang berhasil
mengurangi kematian balita hingga dua pertiga dalam periode tersebut, yang
merupakan target Tujuan Pembangunan Millenium Empat (Millennium
Development Goal Four). Pneumonia, diare, dan malaria masih menjadi
penyebab utama kematian anak secara global, mengklaim kehidupan sekitar
6.000 anak balita setiap hari. Masalah gizi adalah hampir setengah dari
kematian ini.2
Status kesehatan bayi dan anak sangat berhubungan dengan beberapa
faktor ibu selama hamil dan melahirkan, seperti rendahnya pemeriksaan
selama hamil, rendahnya persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan,
2
dan juga status gizi ibu hamil yang masih rendah, salah satunya adalah
pengontrolan berat badan ibu selama kehamilan.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa peningkatan berat badan
ibu sebelum dan selama kehamilan dapat beresiko kepada ibu dan utamanya
pada bayi yang dilahirkan. Wanita hamil dengan status gizi rendah atau
disebut dengan IMT rendah, memiliki dampak negatif pada ibu hamil seperti;
berat bayi baru lahir rendah dan kelahiran preterm. Sedangkan wanita hamil
dengan status gizi berlebihan atau IMT obesitas, memiliki resiko tinggi
terhadap kehamilan seperti makrosomia, preeklampsi, section caesar,
kematian janin, hipoglikemia.3,4,5,6,7,8
Adanya gangguan dari bayi baru lahir dapat memberikan dampak
berkelanjutan pada tumbuh kembang anak jika tidak ditangani dengan baik
sesuai prosedur medis. Beberapa gangguan tumbuh kembang anak
berkelanjutan yaitu, retardasi mental, infeksi pascanatal, obesitas pada anak,
dan cerebral palsy.9,10,11
Normalnya, seorang ibu mengalami peningkatan berat badan selama
kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak
baik pada kehamilan maupun output persalinannya. Dengan berat badan yang
ideal untuk seorang ibu hamil, pertumbuhan janin pada umumnya akan
berlangsung normal. Komplikasi timbulnya gangguan kesehatan dan penyakit
lain juga bisa dihindari.
Oleh karena itu, Indeks Masa Tubuh (IMT) memberikan panduan kisaran
berat badan yang paling tepat bagi kesehatan sebelum hamil, tanpa
3
memperhatikan usia dan jenis tubuh. Dari buku kehamilan sehat menjelaskan
bahwa, berat badan biasanya mulai naik setelah 12 minggu. Selama
kehamilan, pertambahan berat ibu tergantung dari jumlah berat bayi, plasenta,
cairan ekstra, dan lain-lain. Rata-rata keseluruhan berat badan ibu saat hamil
yaitu 12 kilogram. Pertambahan berat badan ibu saat hamil antara 5 sampai
15,5 kilogram dianggap normal. Pada 3 bulan pertama kehamilan ibu hamil
tidak mengalami kenaikan berat badan. Pada minggu 13-20 kenaikan berat
badan ibu hamil yaitu 3 kg, minggu 21-30 bertambah 5,5-6,5 kg, dan pada
minggu 31-36 pertambahan berat badan ibu hamil 3 kg. Pada trimester akhir
kehamilan, ibu hamil mengalami penurunan berat badan karena volum
ketuban dan cairan tubuh yang lain menurun.12
Kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan menunjukkan
peningkatan prevalensi yang cukup tinggi (gestational weight gain) dari
tahun ke tahun , Olehnya itu pencegahan agar supaya resiko komplikasi dapat
dicegah baik pada ibu hamil maupun pada calon bayinya dapat dilakukan
dengan memantau status gizi ibu hamil dengan cara antenatal care (ANC).
Ibu hamil diberikan jadwal sesuai masa kehamilan seuai dengan ANC yaitu 4
kali pemeriksaan; trimester 1 dilakukan 1 kali pemeriksaan kehamilan,
trimester 2 dilakukan 1 kali pemeriksaan kehamilan, dan trimester 3
dilakukan 2 kali pemeriksaan kehamilan.6
Kematian bayi dan gangguan tumbuh kembang anak dapat dicegah dengan
pemantauan kesehatan dan status gizi ibu hamil baik pada awal kehamilan
dan selama kehamilan. Pemeriksaan antropometrik dapat digunakan untuk
4
menentukan status gizi ibu hamil misalnya dengan cara mengukur berat
badan sebelum hamil, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan lingkar
lengan atas. Cara tersebut sederhana dan mudah dikerjakan oleh siapa saja
misalnya petugas kesehatan di lapangan, kader kesehatan maupun masyarakat
sendiri meskipun cara tersebut tidak bisa dipakai untuk memantau status gizi
dalam waktu pendek, tetapi cara ini dapat digunakan dalam deteksi dini dan
menepis risiko kesakitan maupun kematian.8
Dari buku tumbuh kembang anak menjelaskan bahwa, ibu hamil harus
mencukupi gizi selama hamil, salah satunya status gizi yang dilihat yaitu
Indeks Massa Tubuh (IMT) selama hamil. Gizi ibu pada saat ataupun
sebelum hamil yang kurang dari batas normal status gizi akan berdampak
buruk pada tumbuh kembang anak. Dampak dari keadaan status gizi ibu
hamil dari kurang sampai lebih yaitu retardasi mental, bayi lebih mudah
terkena infeksi dan apabila berlanjut maka akan menghasilkan wanita dewasa
yang berat dan tinggi badanya kurang.9
Dari hasil beberapa penelitian yang diuraikan diatas, penulis sebagai
penulis tertarik untuk meneliti apakah pertambahan berat badan ibu selama
kehamilan berisiko terhadap tumbuh kembang anak setelah kelahiran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian yaitu apakah terdapat risiko pertambahan berat badan ibu selama
kehamilan berdasarkan indeks massa tubuh terhadap tumbuh kembang anak
setelah kelahiran?
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
risiko pertambahan berat badan ibu selama kehamilan berdasarkan
indeks massa tubuh dengan tumbuh kembang anak setelah kelahiran.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini:
a. Mengetahui prevalensi pertambahan berat badan ibu hamil selama
kehamilan di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah
Kota Makassar.
b. Mengetahui faktor risiko lain dari gangguan tumbuh kembang anak
c. Mengetahui pertambahan berat badan pada ibu hamil dimasa kehamilan
berhubungan dengan gangguan tumbuh kembang anak.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti :
Sebagai menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas bagi
peneliti dan menambah pengalaman peneliti dalam membuat penelitian.
Terutama, untuk mengetahui adanya pengaruh pertambahan berat badan
ibu saat hamil dengan tumbuh kembang anak.
2. Bidang pendidikan :
Diharapkan hasil penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan
bagi mahasiswa lainnya, khususnya mahasiswa kedokteran di
Universitas Muhammadiyah Makassar.
6
3. Bidang Pelayanan Kesehatan :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi
kesehatan bagi masyarakat dan diharapkan dapat menjadi bahan
pengetahuan pada ibu hamil terkhusus pada pemeriksaan asuhan
antenatal yang teratur jadwal kunjungan di Puskesmas maupun di
Rumah Sakit.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertambahan Berat Badan Selama Kehamilan
Sebagian besar peningkatan berat badan dalam kehamilan disebabkan
oleh uterus dan isinya, payudara, dan meningkatnya volum darah dan
cairan ekstrasel ekstravaskular. Sebagian kecil peningkatan berat badan
disebabkan oleh perubahan metabolik yang menyebabkan peningkatan air
sel dan pengendapan lemak dan protein baru, yang juga disebut sebagai
cadangan ibu (maternal reserves). Pertambahan berat badan rata-rata
selama kehamilan adalah 12,5 kg (sekitar 25 hingga 30 pon). 11
1. Gizi Wanita Hamil
a. Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi wanita hamil meliputi evaluasi terhadap faktor
resiko, diet, pengukuran antropometrik dan biokimiawi. Penilaian tentang
asupan pangan dapat diperoleh melalui ingatan 24 jam (24-hour recall)
atau metode lainnya. Faktor risiko diet dibagi kedalam dua kelompok,
yaitu risiko selama hamil dan risiko selama perawatan (antenatal). Risiko
yang pertama ialah (a) usia dibawah 18 tahun, (b) keluarga prasejahtera,
(c) food fadism, (d) perokok berat, (e) pecandu obat dan alkohol, (f) berat
< 80% atau > 120% berat baku, (g) terlalu sering hamil: >8 kali dengan
sela waktu <1 tahun, (h) riwayat obstetrik buruk: pernah melahirkan anak
mati, dan (i) tengah menjalani terapi gizi untuk penyakit sistemik.
8
Sementara itu, pertambahan berat tidak adekuat (<1 kg/bulan),
pertambahan berat berlebihan (>1kg/minggu), dan Hb <11 g (terendah 9,5
g) dan Ht < 33 (terendah 30) termasuk kedalam risiko kedua. Risiko lain
yang tidak langsung berkaitan dengan gizi adalah (1) tinggi badan < 150
cm, (2) tungkai terkena polio, (3) hemoglobin < 8,5 mg%, (4) tekanan
darah >140/90mmHg, edema dan albuminuria > 2+, (5) presentasi bokong,
(6) janin kembar, (7) pendarahan vagina, dan (8) malaria endemik.
b. Faktor yang memengaruhi status gizi
Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh (disamping faktor genetis)
status gizi janin. Status gizi janin ditentukan antara lain oeh status gizi ibu
waktu melahirkan dan keadaan ini dipengaruhi pula oleh status gizi ibu
pada waktu konsepsi. Status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh
(1) keadaan sosial dan ekonomi ibu sebelum hamil, (2) keadaan kesehatan
dan gizi ibu, (3) jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anak pertama,
(4) paritas, dan (5) usia kehamilan pertama. Status gizi ibu pada waktu
melahirkan ditentukan berdasarkan keadaan kesehatan dan status gizi
waktu konsepsi, juga berdasarkan (a) keadaan sosial dan ekonomi waktu
hamil, (b) derajat pekerjaan fisik, (c) asupan pangan, dan (d) pernah
tidaknya terjangkit penyakit infeksi.
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang
akan diberikan. Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan hidup
dibawah garis kemiskinan (keluarga prasejahtera), berguna untuk
pemastian apakah ibu berkemampuan membeli dan memilih makanan
9
yang bernilai gizi tinggi. Manfaat riwayat obstetri ialah membantu
menentukan besaran kebutuhan akan zat gizi karena terlalu sering hamil
dapat menguras cadangan zat gizi tubuh.13
c. Pola Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
Laju pertambahan berat selama hamil merupakan petunjuk yang sama
pentingnya dengan pertambahan berat itu sendiri. Karena itu, sebaiknya
kita menentukan patokan besaran pertambahan berat sampai kehamilan
berakhir sekaligus memantau prosesnya, dan kemudian mencatat dalam
“KMS Ibu Hamil”. Selama trimester I, kisaran pertambahan berat
sebaiknya 1-2 kg (350-400 g/mg); sementara trimester II & III sekitar
0,34-0,50 kg tiap minggu. Pertambahan yang berlebihan setelah minggu
ke-20 menyiratkan terjadinya retensi air dan juga berkaitan dengan janin
besar dan risiko penyulit Disproporsi Kepala-Panggul (DKP). Retensi
berlebihan juga merupakan tanda awal pre-eklampsia. Sebaliknya,
pertambahan berat < 1 kg selama trimester II, apalagi trimester III, jelas
tidak cukup dan dapat memperbesar risiko kelahiran berat badan rendah,
pemunduran pertumbuhan dalam rahim, serta kematian perinatal.
Namun demikian, masih ada pengecualian dalam penggunaan patokan
umum diatas karena pada hakekatnya tujuan pertambahan berat kumulatif
itu didasarkan pada berat dan tinggi badan sebelum hamil. Meskipun
begitu, pertambahan berat kumulatif wanita pendek (150 cm) cukup ditata
sampai sekitar 8,8-13,6 kg. Mereka yang hamil kembar dibatasi sekitar
10
15,4-20,4 kg. Mereka dengan berat berlebih, pertambahan berat
diperambat sampai 0,3 kg/ minggu.
Meskipun laju pertumbuhan berat ibu pada trimester II dan III pada
dasarnya sama, penimbunan porsi ibu dan pertambahan jaringan janin
tidak berlangsung serentak. Pertambahan komponen dalam tubuh ibu
terjadi sepanjang trimester II. Sementara pertumbuhan janin dan plasenta
serta penambahan jumlah cairan amnion berlangsung sangat cepat selama
trimester III.
Status gizi ibu, baik sebelum maupun ketika sedang hamil, merupakan
faktor di samping faktor lain seperti multiparitas, jarak kehamilan dan
keadaan kesehatan yang sangat berpengaruh terhadap hasil konsepsi. Jika
status gizi ibu baik dan status kesehatannya selama hamil tidak buruk
(tidak menderita hipertensi, misalnya), serta tidak berkebiasaan buruk
(perokok atau pecandu alkohol), maka status gizi bayi yang kelak
dilahirkannya juga baik, begitu pula sebaliknya.
Wanita yang menderita malnutrisi sebelum hamil atau selama minggu
pertama kehamilan cenderung melahirkan bayi yang menderita kerusakan
otak dan sumsum tulang, karena sistem saraf pusat sangat peka pada 2-5
minggu pertama. Ibu penderita malnutrisi sepanjang minggu terakhir
kehamilan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (<2500
g), karena jaringan lemak banyak ditimbun selama trimester III.
11
d. Kebutuhan gizi selama hamil
Tujuan penataan gizi pada wanita hamil adalah untuk menyiapkan: (1)
Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral, dan
cairan untuk memnuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin, serta plasenta. (2)
Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh
bukan lemak. (3) Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan
berat baku selama hamil. (4) Perencanaan perawatan gizi yang
memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status
gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan
berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan
memperoleh cukup energi untuk menyusui serta merawat bayi kelak. (5)
Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang
tidak diinginkan, seperti mual dan muntah. (6) Perawatan gizi yang dapat
membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan (diabetes
kehamilan). (7) Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk
mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang dapat diajarkan kepada
anaknya selama hidup.
Perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada RDA.
Dibandingkan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein
meningkat sampai 68%, asam folat 100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-
300%.
Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam kelompok, yaitu (1)
makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati), (2) susu dan
12
olahannya, (3) roti dan bebijian, (4) buah dan sayur yang kaya akan
vitamin C, (5) sayuran berwarna hijau tua, (6) buah dan sayur lain. jika
keenam bahan makanan ini digunakan, maka seluruh zat gizi yang
dibutuhkan oleh wanita hamil akan terpenuhi, kecuali zat besi dan asam
folat. Itulah sebabnya mengapa suplementasi kedua zat ini tetap diperlukan
meskipun status gizi wanita yang hamil itu terposisi pada “jalur hijau”
KMS ibu hamil.14
2. Antropometri
a. Pengertian Antropometri
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya
tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari
tubuh. Sedangkan pengertian antropometri gizi adalah berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh
antara lain: berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak
dibawah kulit. Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur
status gizi dari berbagai ketidak seimbangan antara asupan protein dan
energi. Gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan
proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.
Menghitung IMT
IMT = (
)
13
Interpretasi IMT:
Rekomendasi pertambahan berat badan saat hamil Berikut ini rekomendasi pertambahan berat badan selama kehamilan, berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) Status berat badan sebelum
hamil
Pertambahan yang direkomendasikan
Underweight (IMT kurang dari 18,5)
28 sampai 40 lb (12,7 sampai 18,1 kg)
Berat badan normal (IMT 18,5 sampai 24,9)
25 sampai 35 lb (11,3 sampai 15,9 kg)
Overweight (IMT 25 sampai 29,9) 15 sampai 25 lb (6,8 sampai 11,3 kg) Obesitas (IMT 30 atau lebih) Setidaknya 15 lb (6,8 kg) Kehamilan kembar 35 sampai 45 lb (15,9 sampai 20,4 kg)
Tabel 1. Rekomendasi pertambahan berat badan saat hamil
IMT sebelum hamil
Total pertambahan berat badan pada trimester I
Pertambahan berat badan pada trimester ke II dan III per minggu
Kurang (<18.5 kg/m2) 1-3 kg 0.44-0.58 kg Normal (18.5-24.9 kg/m2)
1-3 kg 0.35- 0.5 kg
Overweight (25-29.9 kg/m2)
1-3 kg 0.23-0.33 kg
Obesitas (>30 kg/m2) 0.2-2 kg 0.17-0.27 kg Sumber: (WHO, 2004; Institute of Medicine and National Research Council, 2009) Tabel 2. Standar Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Tiap Trimester
14
3. Kunjungan Asuhan Antenatal
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu:
a. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
b. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya
c. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya
d. Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan risiko tinggi
e. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga
kualitas kehamilan dan merawat bayi
f. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
Bila kehamilan termasuk risiko tinggi perhatian dan jadwal kunjungan
harus lebih ketat. Namun, bila kehamilan normal jadwal asuhan cukup
empat kali. Dalam bahasa program kesehatan ibu dan anak, kunjungan
antenatal diberi kode angka K yang merupakan singkatan dari kunjungan.
Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3, K4. Kunjungan
pertama (K1), K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan
terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan
sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8.17
15
Kunjungan K4, minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga usia
kehamilan 28 minggu, sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36
minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamlian
diatas 36 minggu.
Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil
akan mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya
memastikan ada tidaknya kehamilan dan penelusuran berbagai
kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan
yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan.6
4. Transpor Zat-zat Makanan Bagi Janin
Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan
yang adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat
makanan tersebut.
Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi pada stadium
akhir kehamilan. Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan berat janin
hanya sekitar 30 g dan kecepatan maksimum pertumbuhan janin terjadi
pada minggu 32-38. Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan
pada stadium akhir kehamilan tersebut.
1. Protein
Transpor protein melalui plasenta terutama asam amino, yang kemudian
disintesis oleh fetus menjadi protein jaringan.
16
2. Lemak
Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara minggu
35-40 kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak yang
ditimbun kecuali lipid esensial dan fosfolipid untuk pertumbuhan susunan
saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf. Sampai pertengahan kehamilan
hanya sekitar 0,5% lemak dalam tubuh janin, setelah itu jumlahnya
meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir.
Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g lemak per hari ditimbun.
Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak ibu,
sisanya disintesa oleh janin.
Baik lemak maupun protein meningkat dengan cepat pada 3 bulan
terakhir kehamilan bersamaan dengan meningkatnya BB janin. Sebagian
besar lemak ditimbun pada daerah subkutan, oleh karena itu pada bayi
aterm 80% jaringan lemak tubuh terdapat pada jaringan subkutan.
3. Karbohidrat
Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat ada minggu ke 33 kehamilan,
dan pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g. Konsentrasi glikogen pada
hati dan otot-otot skelet meningkat pada akhir kehamilan.
5. Peranan Plasenta
Plasenta bukan sekedar organ untuk transport makanan yang sederhana,
tetapi juga mampu menseleksi zat-zat makanan yang masuk dan proses
lain/resintesis sebelum mencapai janin. Suplai zat-zat makanan kejanin
yang sedang tumbuh tergantung pada jumlah darah ibu yang mengalir
17
melalui plasenta dan zat-zat makanan yang diangkutnya. Efisiensi plasenta
dalam mengkonsentrasikan, mensintesis dan transport zat-zat makanan
menentukan suplai makanan ke janin.
Janin yang malnutrisi pada umumnya disebabkan oleh gangguan suplai
makanan dari ibu, misalnya pada kelainan pembuluh darah plasenta, ibu
dengan KEP atau akibat berkurangnya transport zat-zat makanan melalui
plasenta. Diperkirakan 1/3-1/2 BBLR mempunyai lama dikandung lebih
dari 37 minggu, jadi BBLR tersebut disebabkan gangguan pertumbuhan
sejak dikandung.
Berbagai bagian dari plasenta ikut aktif dalam mentransfer, memproses
dan mensintesis zat-zat makanan dalam pengaruh hormon ibu, janin dan
plasenta. Udara dan air berdifusi bebas menembus plasenta, tetapi
bagaimana mekanismenya belum diketahui. Zat-zat makanan tidak
langsung dari darah ibu ke darah janin, tetapi dari darah ibu ke sisi ibu dari
plasenta, dimana protein, enzim dan asm nukleat disintesis. Konversi dan
sintesis selanjutnya terjadi pada sisi janin dari plasenta.
Karbohidrat merupakan sumber utama bagi janin dan ini diperoleh
secara kontinu dari transfer glukosa darah ibu melalui plasenta. Sedangkan
lemak bukan sumber energi utama, hanya ditransfer secara terbatas dalam
bentuk asam lemak melalui plasenta. Pertumbuhan sel janin adalah hasil
dari sintesis protein yang berasal dari asam amino yang ditransfer melalui
plasenta.
18
Ibu yang malnutrisi/ yang berasal dari golongan sosial ekonomi rendah,
mempunyai plasenta yang beratnya lebih rendah dibandingkan dengan ibu
yang gizinya baik. Dari berbagai penelitian penurunan berat plasenta
berkisar 14-50%, jumlah DNA juga menurun, rasio protein/DNA
menurun, permukaan villous berkurang, akibatnya pertukaran darah janin-
ibu juga menurun. Berat badan lahir ada korelasi yang bermakna dengan
beratnya plasenta. Infeksi berat plasenta oleh karena malaria, dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin.9
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anak, yaitu:
1. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung
di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan
pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur
pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor genetik
antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis
kelamin, suku bangsa atau bangsa. Dinegara yang sedang berkembang,
gangguan pertumbuhan selain diakibatkan faktor genetik, juga faktor
lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang
19
optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menyebabkan kematian anak-anak
sebelum mencapi usia balita.
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai
atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik
akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-fisiko-
psiko-sosial” yang mempengruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi
sampai akhir hayatnya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi
menjadi:
a. Faktor lingkungan pranatal
Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembag
janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain adalah:
1. Gizi ibu pada waktu hamil
Gambar 1. Pengaruh gizi ibu terhadap tumbuh kembang. (Dikutip dari
Ebrahim GJ, 1985).9
20
2. Mekanis; trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan
kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan.
3. Toksin/zat kimia; masa organogenesis adalah masa yang sangat peka
terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidomide,
phenitoin, methadion, obat-obat anti kanker, dan lain sebagainya dapat
menyebabkan kelainan bawaan.
4. Endokrin; Hormon-hormon yang berperan pada pertumbuhan janin, adalah
somatotropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida
lain dengan aktivitas mirip insulin (Insulin-like growth factors/IGFs)
5. Radiasi; pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat
bawaan lainnya.
6. Infeksi; infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex).
7. Stres; stress yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengarhui
tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan. kelainan kejiwaan, dan
lain-lain.
8. Imunitas; Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus,
hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.
9. Anoksia embrio; menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada
plasenta atau tali pusat, menyebabkan berat bdan lahir rendah.
21
b. Faktor lingkungan post-natal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem
yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke
suatu sistem yang tergantung pada kemampuan genetik dan mekanisme
homeostatik bayi itu sendiri. Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit
peranan ibu dalam ekologi anak, yaitu peran ibu sebagai “para genetik
faktor” yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertumbuhan janin dan
pengaruh psikologisnya terhadap pertumbuhan post natal dan
perkembangan kepribadian.
C. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa
mempunyai ciri-ciri tersendiri yaitu:
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa
perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-
organ. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat adalah pada masa janin,
masa bayi 0-1 tahun, dan masa pubertas. Sedangkan pertumbuhan organ-
organ tubuh mengikuti 4 pola, yaitu pola umum, limfoid, neural dan
reproduksi.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi
kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4. perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
22
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respons indivdu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal. Langkah pertama sebelum
berjalan adalah perkembangn menegakkan kepala.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang
sebelum gerakan volunter tercapai.9
D. Akibat Gangguan Gizi Ibu Hamil Pada Tumbuh Kembang Anak
1. Kekurangan energi dan protein (KEP)
Meskipun kenaikan berat badan ibu, kecil selama trimester I kehamilan,
namun sangat penting artinya karena pada waktu inilah janin dan plasenta
dibentuk. Kegagalan kenaikan berat badan ibu pada trimester I dan II akan
meningkatkan bayi BBLR. Hal ini disebabkan adanya KEP akan
mengakibatkan ukuran plasenta kecil dan kurangnya suplai zat-zat
makanan ke janin. Bayi BBLR mempunyai risiko kematian lebih tinggi
dari pada bayi cukup bulan. Kekurangan gizi pada ibu lebih cenderung
mengakibatkan BBLR atau kelainan yang bersifat umum daripada
menyebabkan kelainan anatomik yang spesifik. Kekurangan gizi pada ibu
yang lama dan berkelanjutan selama masa kehamilan akan berakibat lebih
buruk pada janin daripada malnutrisi akut.
Pada saat ini dikembangkan penelitian tentang mekanisme selular
pertumbuhan organ-organ tubuh, yaitu dengan cara mengukur banyaknya
DNA dari organ sebagai indeks dari banyaknya sel dan kandungan protein
untuk indeks dari besarnya sel. Pertumbuhan organ tubuh pada awalnya
dimulai dengan pembelahan sel, kemudian diikuti dengan pembesaran sel.
23
Kalau terdapat gangguan gizi pada saat pembelahan sel, maka secara
bermakna akan mempengaruhi besarnya organ, dimana perubahan ini tidak
bisa normal kembali.
Akibat lain dari KEP adalah kerusakan struktur SSP terutama pada
tahap pertama pertumbuhan otak (hiperplasia) yang terjadi selama dalam
kandungan. Dikatakan bahwa masa rawan pertumbuhan sel-sel saraf
adalah trimester III kehamilan sampai sekitar 2 tahun setelah lahir.
Kekurangan gizi pada masa dini perkembangan otak akan menghentikan
sintesis protein dan DNA. Akibatnya adalah berkurangnya pertumbuhan
otak, sehingga lebih sedikit sel-sel otak yang berukuran normal.
Dampaknya akan terlihat pada struktur dan fungsi otak pada masa
kehidupan mendatang, sehingga berpengaruh pada intelektual anak.
Pemberian suplementasi makanan kepada ibu hamil akan mengurangi
kematian perinatal dan menaikkan berat badan bayi. Sedangkan
mekanisme terjadinya BBLR pada ibu hamil yang menderita KEP adalah
sebagai berikut:
Ibu malnutrisi
Volume darah menurun
Cardiac output tidak adekuat
Menurunnya aliran darah ke plasenta
Plasenta lebih kecil Berkurang transfer zat zat makanan
Retardasi pertumbuhan janin
24
Pentingnya gizi ibu hamil telah diketahui sejak lama, dimana gizi ibu
hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayinya. Diet ibu yang
baik sebelum hamil mapun selama hamil akan memberikan dampak yang
positif yaitu bayi yang ahir dengan berat badan cukup, sehat dan
mortalitasnya rendah, ibunya pun sehat. 9
a. Berat Badan Lahir Rendah
Sekitar 7% kelahiran di Inggris merupakan kelahiran dengan berat
badan lahir rendah, yang didefinisikan sebagai berat lahir 2500 g atau
kurang. Kelompok bayi dengan berat badan lahir rendah meliputi
sejumlah bayi dengan masalah. Berat badan lahir rendah dihubungkan
dengan keadaan sosial ekonomi rendah, kelainan kongenital, infeksi
intrauterin, kehamilan multiple, fungsi plasenta yang buruk, gizi buruk
pada ibu, penyakit ibu, serta kebiasaan-kebiasaan ibu seperti merokok,
penyalahgunaan obat dan kecanduan alkohol. Berat badan lahir rendah
dapat disebabkan oleh kelahiran prematur kurang dari 37 minggu (bayi
prematur), atau pertumbuhan janin terhambat (kecil untuk masa
kehamilan).17
b. Prematur
Menurut WHO, persalinan prematur adalah persalinan dengan usia
kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat bayi kurang dari 2500 g.
Dengan demikian, persalinan prematur dapat terdiri dari:
a) Persalinan prematur dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu
dengan berat badan janin sama untuk masa kehamilan (SMK).
25
b) Persalinan prematur dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu
dengan berat badan kecil untuk masa kehamilan (KMK).
Persalinan prematur murni sesuai dengan definisi WHO masih dapat
digolongkan menurut usia kehamilan dan berat badan lahir.
Faktor yang dapat menimbulkan persalinan prematur adalah:
a. Faktor yang berasal dari maternal:
a) Penyakit maternal : Ginjal, Hipertensi, Penyakit diabetes melitus,
penyakit hati, dan kelainan uterus.
b) Faktor gaya hidup wanita
b. Pertumbuhan janin yang kurang selaras dan serasi:
a) Pertumbuhan janin terhambat dan menimbulkan “Kecil untuk Masa
Kehamilan” (KMK) : Akibat gangguan sirkulasi retroplasenta dan
kekurangan nutrisi/ gizi menahun.
b) Terdapat pemicu persalinan prematur: Solusio plasenta, plasenta previa,
terjadi infeksi yang menimbulkan korioamnionitis tanpa disertai ketuban
pecah, dan persalinan hamil ganda.
c) Terdapat faktor inkompatibilitas darah: faktor rhesus inkompatibilitas,
dan faktor inkompatibilitas darah; AB/O.
c. Faktor khusus: serviks inkompeten ; Dapat dijumai pada abortus/
persalinan prematur berulang, overdistensi uterus, khamilan ganda, dan
kehamilan dengan hidramnion.
Bayi prematur terutama yang mempunyai masalah adaptasi ringan
terhadap kehidupan ekstrauterin, mempunyai prognosis yang baik. Sampai
26
beberapa waktu yang lalu, dianggap bahwa bayi yang dilahirkan sebelum
26 minggu tidak mempunyai harapan hidup. Saat itu jarang sekali bayi
dengan berat lahir kurang dari 750 g dapat hidup. Sekarang dengan
perawatan intensif, termasuk ventilasi mekanik dan nutrisi parenteral bila
perlukan, lebih banyak bayi yang hidup. Lima sampai 10% bayi dengan
berat lahir kurang dari 1500 g mempunyai cacat mayor seperti palsi
serebral, keterlambatan perkembangan, kebutaan, atau ketulian. Bayi
dengan berat lahir kurang dari 1000 g mempunyai cacat mayor sekitar
20%.13
2. Infeksi Neonatus
Bayi-bayi baru lahir sangatlah rentan terhadap sepsis bakterial (infeksi
sistemik dengan kultur darah ataupun kultur sentral lainnya yang positif).
Sepsis onset dini yaitu kurang dari 72 jam setelah kelahiran, kondisi ini
disebabkan oleh pajanan vertikal ke jumlah bakteri yang tinggi selama
kelahiran dan jumlah antibodi pelindung yang sedikit. Sepsis onset lambat
yaitu lebih dari 72 jam setelah kelahiran, Organisme biasanya didapat
melalui transmisi nosokomial dari orang-orang.
Mikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat mencapai neonatus
melalui beberapa cara, yaitu:
a. Pada masa antenatal atau sebelum lahir.
Pada masa antenatal kuman dari ibu setelah melewati plasenta dan
umbilikus masuk ke dalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah janin.
Kuman penyebab infeksi adalah kuman yang dapat menembus plasenta,
27
antara lain virus rubella, herpes, sitomegalo, koksaki, hepatitis, influenza,
parotitis. Bakteri yang dapat melalui jalur ini, antara lain malaria, sifilis,
dan toksoplasma.
b. Infeksi pascanatal atau sesudah persalinan.
Infeksi yang terjadi sesudah kelahiran umumnya terjadi infeksi
nosokomial dari lingkungan di luar rahim (mis. melalui alat-alat: pengisap
lendir, selang endotrakea, infus, selang nasogastrik, botol minuman atau
dot). Perawat atau profesi lain yang ikut menangani bayi dapat
menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial. Infeksi juga dapat terjadi
melalui luka umbilikus.
E. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak
Dilakukan pengukuran status gizi anak berdasarkan Z-Score yang dihubungan
dengan kejadian penyakit infeksi pada balita.
Tabel 3. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak18
28
penyakit infeksi dengan keadaan gizi kurang merupakan hubungan
timbal balik, yaitu hubungan sebab akibat. Penyakit infeksi dapat
memperburuk keadaan gizi, dan keadaan gizi yang jelek dapat
mempermudah terkena infeksi. Penyakit yang umumnya terkait dengan
masalah gizi antara lain diare, tuberkulosis, campak, dan batuk rejan
(whooping cough).15
Infeksi mempunyai efek terhadap status gizi untuk semua umur, tetapi
lebih nyata pada kelompok anak. Infeksi juga mempunyai kontribusi
terhadap defisiensi energi, protein, dan gizi lain karena menurunya nafsu
makan sehingga asupan makanan berkurang.19
29
F. Kerangka Teori
Keadaan kesehatan & status gizi waktu hamil:
2. Status sosial ekonomi ibu
3. derajat pekerjaan fisik
4. Asupan pangan
5. pernah tidaknya terjangkit penyakit infeksi
Status gizi ibu hamil menggunakan IMT ibu hamil : 1. Kurang (underweight) 2. Normal 3. Obesitas
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang :
1. Faktor genetik
2. Faktor lingkungan:
TUMBUH KEMBANG
ANAK
Asuhan Antenatal
Care
1. Status gizi ibu
a. Faktor lingkungan pranatal
b. Faktor lingkungan postnatal
Keadaan masa perinatal: - Kelahiran Prematur - BBLR
Keadaan masa post-natal: - infeksi - Obesitas
Genetik
Sumber : Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC, 2012. Lissauer T, Fanaroff AA. At a Glance Neonatologi. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama,2009.
30
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
A. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, maka
kerangka konsep pada penelitian ini adalah:
Variabel independen (X) Variabel dependen (Y)
kerangka konsep penelitian
B. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Indeks massa tubuh ibu selama kehamilan.
2. Variabel terikat : Tumbuh kembang anak.
Tumbuh kembang anak
Indeks Massa Tubuh (IMT) selama kehamilan
RENDAH
NORMAL
OBESITAS
- Ada gangguan
tumbuh kembang
anak
- Tidak ada
Gangguan tumbuh
kembang anak
31
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian ini perlu dijelaskan untuk
menghindarkan perbedaan persepsi dalam menginterpretasikan masing-
masing penelitian.
Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pertambahan berat badan ibu hamil berdasarkan Indeks Massa
Tubuh.
Pertambahan berat badan ibu selama hamil dalam menentukan status gizi
seseorang yang di ukur dari tinggi badan dan berat badan dengan hasil yang
menentukan apakah seseorang tersebut termasuk dalam status gizi rendah,
dan normal.
Alat ukur : daftar tilik
Cara ukur : wawancara.
Skala ukur : Kategorik
Kriteria objektif :
Status berat badan sebelum hamil Pertambahan yang direkomendasikan
Underweight (IMT kurang dari 18,5) 28 sampai 40 lb (12,7 sampai 18,1 kg) Berat badan normal (IMT 18,5 sampai 24,9)
25 sampai 35 lb (11,3 sampai 15,9 kg)
Obesitas (IMT 30 atau lebih) Setidaknya 15 lb (6,8 kg)
32
IMT sebelum hamil
Total pertambahan berat badan pada trimester I
Pertambahan berat badan pada trimester ke II dan III per minggu
Kurang (<18.5 kg/m2) 1-3 kg 0.44-0.58 kg Normal (18.5-24.9 kg/m2)
1-3 kg 0.35- 0.5 kg
Overweight (25-29.9 kg/m2)
1-3 kg 0.23-0.33 kg
Obesitas (>30 kg/m2) 0.2-2 kg 0.17-0.27 kg
2. Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Merupakan suatu perubahan dalam besar, jumlah dan ukuran serta fungsi
organ yang abnormal.
Alat ukur : daftar tilik
Cara ukur : wawancara
Skala ukur : Kategorik
Kriteria objektif :
- Ada gangguan tumbuh kembang anak, bilamana ada diagnosis
gangguan tumbuh kembang yang tercantum di wawancara.
- Tidak ada gangguan tumbuh kembang anak, bilamana tidak ada
diagnosis gangguan tumbuh kembang yang tercantum di wawancara.
D. Hipotesis
H0 : Pertambahan antara berat badan ibu selama kehamilan (berat
badan kurang normal dan lebih) tidak berisiko pada tumbuh kembang anak di
RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
33
Ha : Pertambahan berat badan ibu selama kehamilan (berat badan
kurang, normal dan lebih) berisiko pada tumbuh kembang anak di RSKD Ibu
dan Anak Siti Fatimah Makassar.
34
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan sumber data primer pasien di RSKD Ibu dan
Anak Siti Fatimah Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah
observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study yang
mengamati dan menganalisis variabel status gizi ibu meliputi berat badan
prahamil, pertambahan berat badan selama kehamilan, dan tumbuh kembang
anak yang dinilai pada waktu sekarang.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
Waktu Penelitian dilaksanakan pada 8 Desember 2015 sampai 31 Januari
2016.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
a. Populasi target adalah seluruh ibu yang datang berkunjung dan
memeriksakan kesehatan anaknya di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah
Makassar.
35
b. Populasi terjangkau adalah ibu yang mengalami pertambahan berat
badan pada saat hamil.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah seluruh ibu dan balita pasien rawat jalan yang
memeriksakan kesehatan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau akan diteliti. Dalam penelitian ini, kriteria
inklusi dari responden, yaitu:
a. Ibu dengan data wawancara yang lengkap menurut gestasional weight
gain yang diteliti oleh penulis di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah
Makassar.
b. Ibu yang sudah melahirkan dan mempunyai anak.
c. Tidak ada penyakit penyerta pada responden ibu hamil menurut
gestasional weight gain.
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah Sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi
yang harus dikeluarkan dari studi penelitian karena berbagai sebab.10 Dalam
penelitian ini, kriteria eksklusi dari responden, yaitu:
36
a. Ibu yang tidak bersedia menjadi responden pada saat pengambilan sampel.
b. Ibu yang tidak mengingat pertambahan berat badan selama hamil dan
antropometri anak.
c. Cara pengambilan sampel
Cara pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan tehnik total
sampling, dengan mengambil seluruh sampel yang akan diteliti sehingga
pengambilan sampel secara menyeluruh untuk diketahui pertambahan berat
badan ibu selama hamil dengan tumbuh kembang anak.
d. Besar Sampel dan Rumus Besar Sampel
Menurut M. Sopiyudin Dahlan (2010) rumus besar sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah rumus penelitian analitik kategorik tidak
berpasangan dengan desain cross sectional study 20, yaitu:
( √ √
)
Zα = Kesalahan tipe I, 5 % hipotesis satu arah = 1,960
Zβ = Kesalahan tipe II, 20 % = 0,842
P2 = proporsi pajanan pada kelompok kasus sebesar 0,05
Q2 = 1- P2 = 1 – 0,05 = 0,95
P1 = judgement penelitian P2 + 0,2 = 0,05 + 0,2 = 0,25
Q1 = 1- P1 = 1 – 0,25 = 0,75
37
P1-P2 = 0,25 – 0,05 = 0,2
P = proporsi total = (P1 + P2)/2 = (0,25 + 0,05)/2 = 0,15
Q = 1 – P = 1 – 0,15 = 0,85
( √ √
)
(
)
(
)
( )
Jadi, dari hasil perhitungan rumus diatas, didapatkan sampel minimal yaitu
85 responden yang dilakukan dalam penelitian ini.
D. Rencana Analisis Data
Data yang diperoleh melalui penelitian ini akan diolah menggunakan
program komputer. Adapun analisis yang akan dilakukan berdasarkan
rancangan analisis data, sebagai berikut:
a. Desain penelitian : Cross Sectional Study
b. Jenis hipotesis : Assosiatif
c. Variabel Independen : Indeks Massa Tubuh ibu
hamil
38
d. Skala pengukuran variabel independen : Kategorik
e. Variabel dependen : Tumbuh kembang anak
f. Skala pengukuran variabel dependen : Kategorik
g. Kelompok : > 2 kelompok
h. Berpasangan : Tidak berpasangan
1. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik dari
variabel penelitian. Hasil analisis dari masing-masing variabel kemudian
dimasukan ke tabel distribusi frekuensi berdasarkan masing-masing variabel
untuk presentasi dan disertai dengan penjelasan meliputi data IMT sebelum
ibu hamil, pertambahan keseluruhan berat badan selama hamil dan tumbuh
kembang anak.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen (pertambahan berat badan ibu hamil) dengan variabel dependen
(tumbuh kembang anak).
Dalam penelitian ini akan dibandingkan distribusi silang antara kedua
variabel yang berhubungan. Kemudian akan dilakukan uji statistik untuk
menyimpulkan hubungan antara kedua variabel tersebut bermakna atau tidak.
Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Chi-Square (x2)
jika memenuhi syarat yaitu tidak ada sel yang nilai observed yang bernilai
39
nol dan tidak ada sel yang mempunyai nilai yang expected kurang dari 5. Jika
tidak memenuhi syarat maka akan dilakukan uji Fisher.
E. Manajemen Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah meminta perizinan dari pihak
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, dan instansi
tempat diadakannya penelitian, dalam hal ini adalah RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah Makassar.
Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh dari hasil
wawancara dalam bentuk daftar tilik pada pasien ibu dan anak di RSKD Ibu
dan Anak Siti Fatimah Makassar. Pengumpulan data dilakukan secara
observasi sistematis. Pengeditan data dilakukan dengan cara
mempertimbangkan untuk memilih atau memasukkan data yang penting dan
benar-benar diperlukan.
2. Teknik Pengolahan Data
Pengelolahan dilakukan setelah pencatatan data hasil lembar pengisian
yang dibutuhkan ke dalam tabel dan analisa data yang dilakukan dengan cara
analisis univariat dengan tujuan melihat gambar distribusi frekuensi dan
proporsi dari variable independen dan dependen dan analisis bivariat
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dua variabel. Metode
statistik yang digunakan untuk melihat kemaknaan dan hubungan antar
40
variabel kategorik maka dilakukan uji Chi-Square (X2). Syarat untuk uji
square adalah sel yang mempunyai nilai expected kurang 5 maksimal 20 %
dari jumlah sel. Jika syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi maka uji
alternatifnya adalah uji Fisher. Untuk melihat kejelasan tentang dinamika
hubungan antara faktor risiko dan faktor efek dilihat melalui nilai Odds Ratio
(OR). Untuk interpretasi hasil menggunakan derajat kemaknaan α ( p alpha )
sebesar 10% dengan catatan jika p <0,05 ( p value ≤ p alpha ) maka H0 di
tolak ( ada hubungan antara variabel bebas dengan terikat) sedangkan bila p >
0,05 maka H0 diterima ( tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan
terikat) sedangkan untuk mengetahui besarnya faktor resiko maka digunakan
OR.
3. Penyajian Data
Data yang telah dimasukkan, dijelaskan dalam bentuk tabel dan dalam
bentuk narasi untuk memperjelas hubungan antara variabel dependen dan
variabel independen. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk table dengan
rumus chi square menggunakan program SPSS ( Statistical Product and
Service Solution ) versi 21, Microsoft Office Word 2007, dan Microsoft Excel
2007.
41
F. Etika Penelitian
Hal-hal yang terkait dengan etika penelitian adalah:
1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai permohonan
izin untuk melakukan penelitian.
2. Menjaga kerahasiaan subjek penelitian dengan cara tidak menuliskan
nama subjek penelitian tetapi hanya berupa inisial pasien, sehingga tidak
ada yang merasa dirugikan dalam hal penelitian yang dilakukan.
3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak yang terkait, dimana yang telah dijelaskan di manfaat penelitian
yang telah disebutkan sebelumnya.
42
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Populasi dan Sampel
Telah dilakukan penelitian tentang Risiko Pertambahan Berat Badan Ibu
Selama Kehamilan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Terhadap Tumbuh
Kembang Anak di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar dari tanggal 8
Desember 2015 sampai 6 Februari 2016. Responden yang dipilih menjadi
sampel adalah Ibu yang memiliki anak usia 1 bulan sampai 5 tahun yang
memeriksakan kesehatan anak di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah tempat
kami meneliti.
Data yang ada dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan
daftar tilik. Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut disusun dalam
tabel induk (master tabel) dengan menggunakan program komputerisasi yaitu
Microsoft Excel. Dari tabel induk tersebutlah kemudian data dipindahkan dan
diolah menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social
Sciences) for windows version 21 dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel
frekuensi maupun tabel silang (cross tabel).
B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah adalah Rumah Sakit milik Pemerintah
Daerah Propinsi Sulawesi Selatan kelas B. Pada tanggal 4 Februari 2002
berubah dari Rumah Sakit Bersalin Siti Fatimah menjadi Rumah Sakit Ibu
43
dan Anak Siti Fatimah. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan
dari ruah sakit kabupaten. Lokasi di Jl. Gunung Merapi No. 75, Kelurahan
Lajangiru, Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Selatan.
C. Analisis Univariat
Adapun hasil peneitian disajikan dalam tabel yang disertai narasi sebagai
penjelasan tabel sebagai berikut.
Tabel 5.1. Distribusi Responden berdasarkan umur, pendidikan responden, pekerjaan responden.
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Umur < 35 tahun ≥35 tahun
75 25
75.0 25.0
Pendidikan Ibu Tinggi Rendah
81 19
81,0 19,0
Pendidikan Ayah
Tinggi Rendah
11 89
11,0 89,0
Pekerjaan Ibu
Non swasta Swasta
54 46
54,0 46,0
Pekerjaan Ayah Non swasta
Swasta
11 89
11,0 89,0
Total 100 100,0
Sumber : data primer 2016
44
Berdasarkan tabel 5.1 diatas responden pada penelitian ini melibatkan 100
ibu dengan usia <35 tahun sebanyak 75 responden (75.0%), dan 25 responden
(25 %) berada pada usia > 35 tahun. Tingkat pendidikan ibu yaitu rendah
berjumlah 81 orang (81.0%) dan yang termasuk dalam pendidikan tinggi 19
orang (19.0%). Pekerjaan ibu yaitu non swasta berjumlah 54 orang (54.0%)
dan swasta (46.0%). Tingkat pendidikan ayah yaitu rendah berjumlah 89
orang (89.0%) dan yang termasuk dalam pendidikan tinggi yaitu 11 (11.0%).
Pekerjaan Ayah yaitu non swasta berjumlah 11 orang (11.0%) dan swasta 89
orang (89.0%).
Tabel 5.2. Distribusi responden berdasarkan usia kelahiran, pertolongan persalinan, penyakit penyerta ibu.
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Usia Kelahiran < 37 minggu ≥ 37 minggu
Berat Bayi Lahir Anak
≥ 2500 – 4000 gram < 2500 gram
73 27
88 12
73,0 27,0
88.0 12.0
Cara Bersalin
Medis Non medis
92 8
92,0 8,0
Penyakit Penyerta
Ada Tidak
34 66
34,0 66,0
Jenis kelamin anak
Perempuan Laki- laki
67 33
67.0 33.0
Total 100 100,0 Sumber : data primer 2016
45
Berdasarkan tabel 5.2 diatas usia kelahiran bayi yaitu ≤37minggu terdapat
73 bayi (73.0%) dan ≥37 minggu terdapat 27 bayi (27.0%). Penolong ibu
yaitu penolong medis berjumlah 92 orang (92.0%) dan penolong non medis
berjumlah (8.0%). 34 orang ibu yang memiliki penyakit penyerta (34.0%)
dan 66 orang ibu yang tidak memiliki penyakit penyerta (66.0%). Bayi yang
berat lahir ≥ 2500 sampai 4000 gram yaitu 88 anak (88.0%) dan < 2500 gram
yaitu 12 anak (12.0%). yaitu 67 anak berjenis kelamin perempuan dan 33
anak berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh per trimester kehamilan
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Trimester I Sesuai
Tidak Sesuai
58 42
58.0 42.0
Trimester II Sesuai
Tidak Sesuai
25 75
25.0 75.0
Trimester III Sesuai
Tidak sesuai
25 75
25.0 75.0
Total 100 100.0
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel 5.3 diatas diketahui pada trimester I ibu hamil yang
sesuai pertambahan berat badan selama hamil yaitu 58 ibu (58.0%) dan yang
tidak sesuai yaitu 42 ibu (42.0%). Trimester II ibu hamil yang sesuai
pertambahan berat badan selama hamil yaitu 25 ibu (25.0%) dan yang tidak
sesuai yaitu 75 ibu (75.0%). Trimester III ibu hamil yang sesuai pertambahan
46
berat badan selama hamil yaitu 25 ibu (25.0%) dan yang tidak sesuai yaitu 75
ibu (75.0%).
Tabel 5.4. Distribusi responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh sebelum hamil, asupan gizi ibu selama hamil, dan pertambahan berat badan selama hamil.
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
IMT Sebelum Hamil Normal Kurang
91 9
91.0 9.0
Asupan Gizi Ibu Selama Hamil
Ya Tidak
92 8
92.0 8.0
Pertambahan Berat Badan Selama Hamil
Normal Tidak Normal
72 28
72.0 28.0
Status gizi anak Gizi baik
Gizi kurang Gizi lebih
81 10 9
81.0 10.0 9.0
Total 100 100
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel 5.4 diatas diketahui sebagian besar responden memiliki
indeks massa tubuh ibu sebelum hamil yang normal yaitu 91 ibu (91.0%) dan
sisanya 9 ibu (9.0%) memiliki indeks massa tubuh kurang. Responden yang
memiliki asupan gizi ibu yang tercukupi selama hamil yaitu 92 ibu (92.0%)
dan sisanya 8 ibu (8.0%) yang memiliki asupan gizi tidak tercukupi selama
hamil. Responden yang memiliki pertambahan berat badan selama hamil
yaitu 72 ibu (72.0%) dan sisanya 28 ibu (28.0%) yang tidak memiliki
pertambahan berat badan selama hamil. Status gizi anak yang baik yaitu 81
47
anak (81.0%), status gizi kurang yaitu 10 anak (10.0%) dan status gizi lebih
yaitu 9 anak (9.0%).
Tabel 5.5. Distribusi responden berdasarkan karakteristik tumbuh kembang anak.
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Berat Badan Anak Baik
Kurang
64 36
64.0 36.0
Tinggi badan anak Baik
Kurang
66 34
66.0 34.0
Sakit selama tumbuh
kembang anak Ya
Tidak
69 31
69.0 31.0
Aktif dalam bermain Ya
Tidak
91 9
91.0 9.0
Anak sering dibawa kepelayanan
kesehatan Ya
Tidak
47 53
47.0 53.0
Asupan gizi tercukupi Ya
Tidak
85 15
85.0 15.0
Nafsu makan anak Ya
Tidak
40 60
40.0 60.0
Kunjungan Antenatal Care (ANC)
K ≥ 4 K < 4
94 6
94.0 6.0
Total 100 100
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel diatas diketahui 64 anak yang memiliki berat badan
baik dan 36 anak yang memiliki berat badan kurang. 66 anak yang
memiliki tinggi badan baik (66.0%) dan 34 anak yang memiliki tinggi
48
badan kurang (34.0%). 64 anak yang memiliki tinggi badan baik (64.0%)
dan 36 anak yang memiliki tinggi badan kurang (36.0%). 69 anak yang
memiliki kesehatan yang baik selama tumbuh kembang anak (69.0%) dan
31 anak yang memiliki kesehatan yang tidak baik selama tumbuh kembang
anak (31.0%). 92 anak aktif dalam bermain (92.8%) dan 9 anak tidak aktif
dalam bemain (9.0%). 47 anak sering dibawa ke pelayanan kesehatan
(47.0%) dan 53 anak tidak sering yang memiliki tinggi badan kurang
(36.0%). 85 anak gizinya tidak terpenuhi (85.0 %) dan 15 anak gizinya
tidak terpenuhi (15.0 %). 64 anak yang memiliki tinggi badan baik
(64.0%) dan 36 anak yang memiliki tinggi badan kurang (36.0%). Ibu
yang melakukan kunjungan antenatal care ≥ 4 yaitu 94 ibu (94.0%), dan
kunjungan antental care < 4 yaitu 6 ibu (6.0%).
D. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel
independen (pertambahan berat badan ibu hamil) dengan variabel dependen
(tumbuh kembang anak).
Tabel 1. Hubungan Indeks Massa Tubuh Ibu Sebelum Hamil dengan Tumbuh Kembang Anak (Berat badan anak, tinggi badan anak, keaktifan anak dalam bermain, asupan gizi anak terpenuhi, nafsu makan anak, kunjungan Antenatal Care).
IMT sebelum Hamil
Tumbuh Kembang Anak Total P Value (α=0,05)
Odd Ratio 95% CI
Ya Tidak
N % N % N %
Normal 62 68.9 28 31.1 90 100.0 0.060
4.429 (18.993 – 1.033) Kurang 3 33.3 6 66.7 9 100.0
49
Normal Kurang
61 3
67.0 33.3
30 6
33.0 66.7
91 9
100.0 100.0
0.067
4,067 (17,392-0,951)
Normal Kurang
83 8
91.2 88.9
8 1
8.8 11.1
91 9
100.0 100.0
0.588
1.297 (11.726-0.143)
Normal 78 85.7 13 14.3 91 100.0 0.621
1,714 (9,176-0,320) Kurang 7 77.8 2 22.2 9 100.0
Normal 38 41.8 53 58.2 91 100.0 0.309
2,509 (12,754-0,494)
Kurang 2 22.2 7 77.8 9 100.0
Normal 86 94,5 5 5,5 91 100,0 0,441
2,150 (20,727-0,223)
Kurang 8 88,9 1 11,1 9 100,0
Sumber : Data Primer 2016
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Indeks Massa Tubuh Ibu sebelum
hamil dengan prevalensi tumbuh kembang anak konsisten ada pada ibu yang
mempunyai IMT sebelum hamil baik yang ibu berstatus normal dan kurang
meskipun tidak mempengaruhi hasil yang statistik.
Dari tabel diatas diketahui bahwa tinggi anak yang normal dari usia 1
bulan sampai 5 tahun pada ibu yang memiliki status gizi normal berdasarkan
Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil sebanyak 62 responden (68,9%)
dan status gizi kurang yaitu 3 responden (33,3%). Sedangkan tinggi anak
yang kurang dari usia 1 bulan sampai 5 tahun pada ibu yang memiliki status
50
gizi normal berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil sebanyak
28 responden (31,1) dan status gizi kurang yaitu 6 responden (66,7%).
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan uji
alternatif Fisher’s Exact Test dari indeks massa tubuh ibu sebelum hamil
dengan tumbuh kembang anak, semua variabel tidak menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan melainkan menunjukkan variabel sebagai faktor
risiko. Hal ini terlihat dari hasil Odd Ratio lebih dari 1.00 yaitu berat badan
anak, tinggi badan anak, keaktifan anak dalam bermain, asupan gizi anak
terpenuhi, nafsu makan anak, dan kunjungan Antenatal Care (ANC).
Tabel 2. Hubungan Asupan Gizi Ibu Tercukupi Selama Kehamilan dengan Tumbuh Kembang Anak (Tinggi anak, berat badan anak, penyakit anak, keaktifan anak dalam bermain, periksa tumbuh kembang anak, asupan gizi anak, nafsu makan anak ).
Asupan Gizi Ibu Selama Hamil
Tumbuh Kembang Anak Total P Value (α=0,05)
Odd Ratio 95% CI
Ya Tidak
N % N % N %
Ya 60 65.9 31 34.1 91 100.0 1.000
1.161 (5.182-0.260)
Tidak 5 62.5 3 37.5 8 100.0
Ya 59 64,1 33 35,9 92 100,0 1,000
1,073 (4,776-0,241)
Tidak 5 62,5 3 37,5 8 100,0 Ya 63 68,5 29 31,5 92 100,0
1,000 0,724 (3,807-0,138)
Tidak 6 75,0 2 25,0 8 100,0
51
Ya 85 92,4 7 7,6 92 100,0 0,152
4,048 (23,911-0,685)
Tidak 6 75,0 2 25,0 8 100,0
Ya 45 48,9 47 51,1 92 100,0 0,276
2,872 (14,981-0,551)
Tidak 2 25,0 6 75,0 8 100,0
Ya 79 85,9 13 14,1 92 100,0 0,344
2,026 (11,138-0,368)
Tidak 6 75,0 2 25,0 8 100,0
Ya 37 40,2 55 59,8 92 100,0 1,000
1,121 (4979-0,252)
Tidak 3 37,5 5 62,5 8 100,0
Sumber : Data Primer 2016
Anak yang sering sakit pada tumbuh kembang anak dengan asupan gizi
ibu yang tercukupi selama hamil sebanyak 63 responden (68,5%) dan asupan
gizi ibu yang tidak tercukupi selama hamil yaitu 6 responden (75,0%).
Sedangkan anak yang tidak sakit pada tumbuh kembang dengan asupan gizi
ibu yang tercukupi selama hamil sebanyak 29 responden (31,5%) dan asupan
gizi yang tidak tercukupi selama hamil yaitu 2 responden (25,0%).
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan uji
alternatif Fisher’s Exact Test dari asupan gizi ibu tercukupi selama kehamilan
dengan tumbuh kembang anak, semua variabel tidak menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan melainkan menunjukkan variabel sebagai faktor
risiko. Hal ini terlihat dari hasil Odd Ratio lebih dari 1.00 yaitu berat badan
anak, tinggi badan anak, keaktifan anak dalam bermain, asupan gizi anak
terpenuhi, nafsu makan anak, dan periksa tumbuh kembang anak. Sedangkan
hasil Odd Ratio kurang dari 1.00 yaitu penyakitnya anak.
52
Tabel 3. Hubungan Keseluruhan Pertambahan Berat Badan Selama Hamil dengan Tumbuh Kembang Anak (Berat badan anak, tinggi anak, penyakitnya anak, keaktifan anak dalam bermain, periksa tumbuh kembang anak, asupan gizi anak, nafsu makan anak, kunjungan Antenatal Care).
Hasil Pertambahan BB Selama Hamil
Tumbuh Kembang Anak
Total P Value (α=0,05)
Odd Ratio 95% CI Normal Kurang
N % N % N %
Normal 47 65,3 25 34,7 72 100,0 0,817
1,216 (2,993-0,494)
Tidak Normal
17 60,7 11 39,3 28 100,0
Normal 49 68,1 23 31,9 72 100,0 0,487
1,379 (3,411-0,557)
Tidak Normal
17 60,7 11 39,3 28 100,0
Normal 44 61,1 28 38,9 72 100,0 0,006
0,189 (0,684-0,052)
Tidak Normal
25 89,3 3 10,7 28 100,0
Normal 65 90,3 7 9,7 72 100,0 1,000
0.714 (3,667-0,139)
Tidak Normal
26 92,9 2 7,1 28 100,0
Normal 63 87,5 9 12,5 72 100,0 0,349
1,909 (5,977-0,610)
Tidak Normal
22 78,6 6 21,4 28 100,0
Normal 29 40,3 43 59,7 72 100,0 0,928
1,042 (2,545-0,427)
Tidak Normal
11 39,3 17 60,7 28 100,0
Normal 68 94,4 4 5,6 72 100,0 0,671
1,308 (7,574-0,226)
Tidak Normal
26 92,9 2 7,1 28 100,0
Sumber : Data Primer 2016
53
Anak yang sering sakit pada tumbuh kembang dengan hasil pertambahan
berat badan yang normal selama hamil sebanyak 44 responden (61,1%) dan
hasil pertambahan berat badan tidak normal selama hamil yaitu 25 responden
(89,3%). Sedangkan anak yang tidak sakit pada tumbuh kembangnya dengan
hasil pertambahan berat badan normal selama hamil sebanyak 28 responden
(38,9%) dan hasil pertambahan berat badan tidak normal selama hamil yaitu 3
responden (10,7%).
Anak yang aktif dalam bermain dengan hasil pertambahan berat badan
yang normal selama hamil sebanyak 65 responden (90,3%) dan hasil
pertambahan berat badan tidak normal selama hamil yaitu 26 responden
(92,9%). Sedangkan anak yang tidak aktif dalam bermain dengan hasil
pertambahan berat badan yang normal selama hamil sebanyak 7 responden
(9,7%) dan hasil pertambahan berat badan tidak normal selama hamil yaitu 2
responden (7,1%).
Ibu yang melakukan kunjungan antenatal care ≥ 4 dengan hasil
pertambahan berat badan yang normal selama hamil sebanyak 68 responden
(94,4%) dan hasil pertambahan berat badan tidak normal selama hamil yaitu
26 responden (92,9%). Sedangkan ibu yang melakukan kunjungan antenatal
care < 4 dengan hasil pertambahan berat badan yang normal selama hamil
sebanyak 4 responden (5,6%) dan hasil pertambahan berat badan tidak normal
selama hamil yaitu 2 responden (7,1%).
54
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan uji
alternatif Fisher’s Exact Test dari keseluruhan pertambahan berat badan
selama hamil dengan tumbuh kembang anak, beberapa variabel tidak
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan melainkan menunjukkan
variabel sebagai faktor risiko. Hal ini terlihat dari hasil Odd Ratio lebih dari
1.00 yaitu berat badan anak, tinggi badan anak, asupan gizi anak terpenuhi,
nafsu makan anak, dan periksa tumbuh kembang anak. Terdapat hubungan
yang signifikan antara variabel keseluruhan pertambahan berat badan selama
hamil dengan penyakit anak selama tumbuh kembang dengan hasil Odd Ratio
kurang dari 1.00 yaitu penyakitnya anak dan keaktifan anak dalam bermain
Tabel 4. Hubungan Status Gizi Anak dengan Frekuensi Sakit Anak Selama Tumbuh Kembang.
Status Gizi Anak
Frekuensi sakit anak Total P Value (α=0,05)
Sakit Tidak sakit
N % N % N %
Gizi baik 57 70.4 24 29.6 91 100.0 0,000
Gizi kurang 5 50.0 5 50.0 10 100.0
Gizi lebih
7 77.8 2 22.2 9 100.0
Total 69 69.0 31 31.0 100 100,0
Sumber : Data Primer 2016
Dari data tabel diatas diketahui bahwa anak yang sering sakit pada tumbuh
kembangnya dengan status gizi anak yang baik yaitu 57 anak (70.4%), status
gizi yang kurang yaitu 5 anak (50.0%) dan status gizi lebih yaitu 7 anak
55
(77.8%). Sedangkan anak yang tidak sering sakit pada tumbuh kembangnya
dengan status gizi anak yang baik yaitu 24 anak (29.6%), status gizi yang
kurang yaitu 5 anak (50.0%) dan status gizi lebih yaitu 2 anak (22.2%).
56
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Hasil Analisis Data
1. Pertambahan berat badan ibu hamil berdasarkan IMT
Pada kehamilan terjadi perubahan metabolik yang menyebabkan
pertambahan berat badan selama hamil. Pertambahan tersebut berdasarkan
uterus dan isinya.6 Sebagian besar peningkatan berat badan dalam kehamilan
disebabkan oleh uterus dan isinya, payudara, dan meningkatnya volume darah
dan cairan ekstrasel ekstravaskular. Sebagian kecil peningkatan berat badan
disebabkan oleh perubahan metabolik yang menyebabkan peningkatan air sel
dan pengendapan lemak dan protein baru, yang juga disebut sebagai cadangan
ibu (maternal reserves). Pertambahan berat badan rata-rata selama kehamilan
adalah 12,5 kg (sekitar 25 hingga 30 pon).15
Dalam penelitian ini, mayoritas Ibu hamil dengan pertambahan berat
badan di trimester 1 sesuai dengan pertambahan berat badan sesuai standar
World Health Organization berdasarkan Institute of Medicine. Sebagian kecil
tidak sesuai pertambahan berat badan pada trimester I. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Lailatul Maghfiroh bahwa berdasarkan temuan di
wilayah kerja Puskesmas Pamulang menyatakan kurangnya pertambahan
berat badan ibu hamil pada trimester 1 dikarenakan faktor alami yakni
terjadinya morning sickness.21 Menurut buku tumbuh kembang anak,
Soetjiningsih 2012 menyatakan bahwa pertambahan berat badan ibu hamil
57
selama kehamilan terbagi menjadi dua yang terdiri dari cairan dan jaringan
tubuh bayi (janin, plasenta, cairan amnion) serta ibu (uterus, payudara, cairan
darah, cairan ekstraselular, dan lemak ibu). Selama trimester 1, belum ada
pertambahan berat badan pada bayi namun sudah dapat pertambahan berat
badan dalam jaringan tubuh ibu. Estimasi pertambahan berat badan ibu
selama trimester 1 adalah adanya pertambahan berat uterus sebesar 0,3 kg,
cairan payudara sebesar 0,1 kg, cairan darah sebesar 0,3 kg dan lemak ibu
sebesar 0,31 kg.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak sesuai
penambahan berat badan pada trimester II yaitu 75 ibu. Hasil ini tidak sejalan
dengan teori yaitu pada trimester II penambahan berat badan ibu hamil
kenaikannya sekitar 0,3 kg/minggu sekitar 60% adalah bagian dari ibu
sejumlah 3 kg.9 Dari penelitian ini didapatkan sebagian kecil penambahan
berat badan ibu hamil pada trimester II sesuai dengan standar World Health
Organization berdasarkan Institute of Medicine tahun 2009 yaitu sebesar
0,35 sampai 0,5 kg dengan status gizi ibu hamil yang normal. Estimasi
pertambahan berat badan pada trimester II pada jaringan tubuh bayi adalah
terdapat pertambahan berat janin sebesar 1 kg, plasenta sebesar 0,3 kg, cairan
amnion sebesar 0,4 kg. Sedangkan pada jaringan tubuh ibu terdapat
pertambahan berat badan uterus sebesar 0,8 kg, cairan payudara sebesar 0,3
kg, cairan darah sebesar 1,3 kg dan lemak ibu sebesar 2,5 kg.9 Pada tabel 5.3
penelitian ini didapatkan juga ibu dengan Indeks Massa Tubuh yang kurang
memiliki pertambahan berat yang tidak sesuai dengan kenaikan berat badan
58
ibu hamil yang normal. Hal ini dikarenakan kurangnya asupan gizi ibu selama
hamil dan masih adanya rasa mual dan muntah pada ibu hamil. Hal ini sejalan
dengan penelitian Lailatul Magfiroh yang menyatakan bahwa kelompok
kontrol yang memiliki pertambahan berat badan kurang selama trimester II
mengalami mual dan muntah yang mana efek dari mual dan muntah tersebut
dapat berpengaruh terhadap pertambahan berat badan ibu hamil.21 Secara teori
mual dan muntah secara terus menerus dapat berpengaruh terhadap kondisi
pertambahan berat badan ibu selama trimester II serta berakibat terhadap
kesehatan janin .
Pada trimester III kenaikan berat badan ibu hamil sekitar 0,3-0,5
kg/minggu, sekitar 60% adalah bagian dari janin. Estimasi pertambahan berat
badan ibu hamil selama trimester III pada jaringan tubuh bayi adalah adanya
pertambahan berat janin sebesar 3,4 kg, plasenta sebesar 0,6 kg dan cairan
amnion sebesar 1 kg. Sedangkan pada jaringan tubuh ibu terdapat
pertambahan berat uterus sebesar 1 kg, payudara sebesar 0,5 kg, cairan darah
sebesar 1,5 kg, cairan ekstraselular sebesar 1,5 kg dan lemak ibu sebesar 3,48
kg.11 Teori diatas sejalan dengan penelitian ini yaitu ibu dengan pertambahan
berat badan sebelum hamil yang normal mengalami kenaikan berat badan
yang berarti pada trimester III dikarenakan adanya perkembangan janin yang
pesat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berat badan ibu bertambah saat
hamil yang diukur berdasarkan IMT yang menunjukkan bahwa 72 ibu
memiliki pertambahan berat badan yang normal ataupun yang sesuai dengan
59
pertambahan berat badan ibu hamil. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Lailatul Maghfiroh di puskesmas Pamulang kota Tanggerang
Selatan bahwa pertambahan berat badan selama masa kehamilan merupakan
indikator penting untuk menentukan kondisi kesehatan ibu maupun janin.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertambahan berat badan selama masa
kehamilan adalah asupan makanan gizi dan energi selama masa kehamilan.21
Sehingga secara pasti bisa ditentukan seberapa besar pertambahan berat
badan pada seorang ibu hamil. Kenaikan berat badan akan lebih baik bila
terjadi secara kontinyu. Dari penelitian Sri Mintarsih bahwa pengaturan pola
makan dengan cara tepat, membuat ibu hamil dan bayi dalam kandungan
akan mendapatkan asupan zat gizi seimbang dan sesuai yang dibutuhkan
selama kehamilan. Berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan
selama hamil ternyata dapat berpengaruh terhadap kesehatan serta
pertumbuhan janin dalam kandungannya.20 Kenaikan yang terlalu banyak dan
terlalu cepat dapat menjadi indikasi terjadinya keracunan pada kehamilan dan
gangguan diabetes.8
Namun demikian ditemukan juga ibu hamil yang mengalami pertambahan
berat badan yang tidak normal atau tidak sesuai IMT. Hal ini dimungkinkan
karena banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertambahan berat badan ibu hamil diantaranya adalah usia ibu, aktivitas,
status kesehatan (kondisi tidak sehat), lingkungan, pengetahuan tentang gizi,
kemampuan membeli makanan dan kondisi psikis ibu serta kondisi
lingkungan sosial.22
60
2. Penyakit anak selama tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak merupakan hasil dari interaksi antara faktor
genetik dan faktor lingkungan, baik lingkungan sebelum anak dilahirkan
maupun lingkungan setelah anak itu lahir. Betapa majemuknya faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, sehingga dampaknya
dapat dilihat dari hasilnya apakah tumbuh kembang anak akan optimal
ataukah tidak sesuai.9
Hal yang harus diperhatikan dalam kehamilan adalah kebutuhan nutrisi ibu
yang didalamnya akan menentukan kelangsungan hasil akhir kehamilan
karena ibu yang kurus akan beresiko melahirkan bayi dengan berat lahir
rendah. Sedangkan berat badan lahir mempunyai peranan penting terhadap
perkembangan anak selanjutnya. Dampak kesehatan tersebut diantaranya
adalah terjadi keterlambatan pertumbuhan pada bayi, gangguan
perkembangan kognitif, mudah terserang komplikasi penyakit (gangguan
pada sistem pernafasan, kardiovaskular, gastrointestinal, ginjal) bahkan
terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian pada bayi.23
Teori tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
sebagian kecil anak yang memiliki berat lahir yang kurang dari 2500 gram
rata-rata mengalami sakit pada tumbuh kembang anak. Jika dilihat dari status
gizi anak, pada penelitian ini mayoritas anak memiliki status gizi baik yang
rata-rata mengalami sakit pada tumbuh kembang balita, sebagian kecil anak
yang memiliki status gizi kurang mengalami sakit pada tumbuh kembangnya.
61
berbeda dengan penelitian Bayu Dwi Welasasih di Desa Kembangan,
Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik mengatakan bahwa masa rawan
dimana balita yang stunting sering mengalami infeksi dan atau gangguan
status gizi adalah usia antara 12-24 bulan, karena pada usia ini balita
mengalami masa peralihan dari bayi menjadi anak. Tingkat keseringan balita
menderita penyakit infeksi lebih banyak terdapat pada kelompok stunting dari
pada kelompok normal. Banyak faktor yang memengaruhi status gizi
diantaranya adalah faktor penyebab langsung yang meliputi asupan gizi dan
penyakit infeksi. Balita yang sering mendapat infeksi dalam waktu yang lama
tidak hanya berpengaruh terhadap berat badannya akan tetapi juga berdampak
pada pertumbuhan linier. Statuss gizi TB/U merupakan cerminan status gizi
masa lampau yang menggambarkan kondisi anak pada waktu yang lalu.
Timbulnya status gizi stunting tidak hanya karena makanan yang kurang
tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang cukup baik
tetapi sering menderita diare atau demam, akhirnya akan menderita kurang
gizi. Demikian juga pada anak yang makanannya tidak cukup (jumlah dan
mutunya) maka daya tahan tubuhnya dapat melemah. Dalam keadaan
demikian akan mudah diserang infeksi yang dapat mengurangi nafsu makan,
dan akhirnya dapat menderita kurang gizi.19
62
3. Karakterisik ibu hamil di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah
a. Pendidikan Ibu
Hasil penelitian di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah menunjukkan bahwa
mayoritas ibu memiliki status pendidikan terakhir lebih dari 12 tahun, dimana
ibu lebih menyadari pentingnya untuk memeriksakan kehamilannya
kefasilitas pelayanan kesehatan. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil
penelitian Lailatul Maghfiroh yaitu mayoritas pendidikan ibu lebih dari 9
tahun. Penelitian Ahmed di Pakistan menunjukkan bahwa pendidikan ibu
dapat mempengaruhi kondisi berat bayi yang akan dilahirkan. Hal tersebut
dikarenakan pendidikan mempunyai peran yang penting terhadap sikap dan
perilaku kesehatan salah satunya kesadaran diri untuk periksa kehamilan ke
fasilitas pelayanan kesehatan.24
Dengan demikian, diharapkan bagi ibu yang memiliki tingkat pendidikan
lebih dari 12 tahun agar lebih menambah wawasan mengenai kesehatan ibu
hamil dan meningkatkan dalam melakukan pemeriksaan kehamilan secara
rutin dan teratur.
b. Usia Ibu saat melahirkan
Hasil penelitian di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah menunjukkan bahwa
mayoritas ibu yang melahirkan berusia < 35 tahun. Penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian Djali di RSUD pasar Rebo dengan desain studi cross
sectional menunjukkan bahwa mayoritas usia ibu saat melahirkan adalah
antara usia 20-35 tahun.25
63
Usia ideal pada ibu saat proses persalinan adalah antara 20-35 tahun, jika
usia ibu saat proses persalinan <20 tahun atau >35 tahun maka dikatakan
sebagai usia risiko tinggi pada saat proses persalinan. Secara biologis, usia
risiko tinggi pada saat proses persalinan dapat berdampak terhadap kondisi
kesehatan ibu maupun janin. Hal ini dikarenakan pada ibu yang masih
tergolong remaja, aliran darah ke uterus belum berkembang akibat
ketidakmatangan organ rahim sehingga berakibat terhadap kurangnya nutrisi
pada janin. Selain itu, terdapat persaingan nutrisi antara perkembangan fisik
seorang remaja dengan perkembangan janin. Hal ini dikarenakan, kebutuuhan
zat gizi seperti kalori dan energi pada masa remaja sangat dibutuhkan untuk
proses pertumbuhan, sehingga mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi pada
janin.26
c. Penyakit penyerta selama masa kehamilan
Hasil penelitian di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah menunjukkan bahwa
sebagian besar ibu tidak memiliki penyakit penyerta selama masa kehamilan.
Sedangkan sebagian kecil ibu memiliki penyakit penyerta seperti pre-
eklampsia selama masa kehamilan. Hasil ini sejalan dengan penelitian Wati
dengan desain studi case control di Pontianak, bahwa sebagian kecil ibu
memiliki riwayat pre-eklampsia berat selama masa kehamilan.27
Hipertensi dalam kehamilan atau pre-eklampsia didefinisikan jika kadar
tekanan darah >140 mmHg/>90 mmHg tanpa proteurenia pada usia
kehamilan minggu ke-20. Hal ini dikarenakan pada usia kehamilan minggu
64
ke-20, sudah adanya perubahan perkembangan bayi dan kondisi fisik ibu.
Tekanan darah ibu hamil yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya
gangguan pertumbuhan (Intrauterine Growth Retardation) yang akan
berdampak terhadap berat badan lahir. Hal ini terjadi karena adanya
kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta yang akan mengakibatkan
keterbatasan persediaan oksigen dan nutrisi bagi janin. Keterbatasan
persediaan oksigen dan nutrisi bagi janin berakibat terhadap proses tumbuh
kembang janin. Pada ibu yang memiliki tekanan darah normal selama masa
kehamilan, maka tidak ditemukan kelainan atau gangguan kesehatan sehingga
aliran nutrisi dan oksigen untuk pertumbuhan janin tetap adekuat.28
d. Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Hasil penelitian di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah menunjukkan hasil
mayoritas ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC ≥ 4 kali selama
kehamilan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tazkiah di
Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan bahwa mayoritas ibu hamil yang
melakukan kunjungan Antenatal Care ≥ 4 kali selama masa kehamilan.29
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah didapatkan bahwa ibu hamil telah melakukan kunjungan Antenatal
Care sesuai dengan kunjungan antenatal yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan yakni minimal 4 kali selama masa kehamilan.30 Hal
ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran ibu hamil sangat besar untuk
melakukan pemeriksaan kehamilannya.
65
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.6 Pemeriksaan secara rutin
terdiri dari penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran
tinggi fundus uteri (TFU), pemberian imunisasi tetanus toxoid lengkap,
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan serta konseling
kesehatan. Dilakukannya kunjungan ANC selama masa kehamilan masa
kehamilan secara teratur, maka ibu hamil telah memperoleh tindakan medis
secara langsung yakni skrining kesehatan ibu, saran pola makan dan aktivitas
fisik yang sesuai dan dukungan psikologis. Perkembangan janin dan
komplikasi kehamilan dapat terdeteksi secara dini, sehingga tatalaksana dan
penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Selain itu, Ibu hamil
yang melakukan kunjungan ANC secara tertur dapat meningkatkan
kewaspadaan dan menjaga kondisi kesehatan kehamilan dengan cara
mengatur aktivitas fisik dan memperhatikan kebutuhan energi dan zat gizi
selama masa kehamilan.30
4. Hubungan pertambahan berat badan selama hamil berdasarkan IMT
dengan penyakit anak selama tumbuh kembang anak
Di negara berkembang, kesakitan dan kematian pada anak umur 1-4 tahun
banyak dipengaruhi oleh keadaan gizi. Pengaruh keadaan gizi pada umur itu
lebih besar dari pada umur kurang dari satu tahun. Dengan demikian, periode
umur ini sering disebut sebagai umur prasekolah. Keadaan prasekolah adalah
masa yang rawan terhadap masalah gizi, penyakit infeksi, dan tekanan emosi
66
atau stress. Pada umur ini, sering terjadi asupan makanan anak yang tidak
mencukupi dan anak sering terkena penyakit infeksi karena praktik pemberian
makanan dan kontak yang lebih luas dengan dunia luar.15
Hasil penelitian menunjukkan p-value 0.006 (p = 0.05) yang artinya
terdapat signifikan antara pertambahan berat badan selama hamil berdasarkan
indeks massa tubuh dengan penyakit anak selama tumbuh kembang anak.
Mayoritas ibu yang memilki pertambahan berat badan selama hamil yang
normal didapatkan anak mengalami sakit pada tumbuh kembangnya pada saat
kunjungan. Anak mengalami sakit dapat dilihat dari beberapa faktor seperti
faktor multidimensional yang mempengaruhi status gizi seorang anak adalah
faktor sosio-ekonomis sampai faktor fisik-biologis.15 Sedangkan sebagian
kecil ibu hamil yang tidak sesuai pertambahan berat badan selama hamil
didapatkan anak mengalami sakit selama tumbuh kembangnya. Hasil
penelitian ini sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa meskipun
kenaikan berat badan ibu kecil selama trimester I kehamilan, namun sangat
penting artinya karena pada waktu inilah janin dan plasenta dibentuk.
Kegagalan kenaikan berat badan ibu pada trimester I dan II akan
meningkatkan bayi BBLR yang akan berdampak pada masa tumbuh kembang
anak dimasa yang akan datang. Kekurangan gizi pada ibu yang lama dan
berkelanjutan selama masa kehamilan akan berakibat lebih buruk pada janin.
Akibat lain dari kekurangan protein dan energi pada ibu hamil adalah
kerusakan struktur SSP terutama pada tahap pertama pertumbuhan otak
(hiperplasia) yang terjadi selama dalam kandungan. Dikatakan bahwa masa
67
rawan pertumbuhan sel-sel saraf adalah trimester III kehamilan sampai sekitar
2 tahun setelah lahir. Dampak yang akan terlihat pada struktur otak dan
fungsi otak pada masa kehidupan mendatang, sehingga berpengaruh pada
intelektual anak.9
Ibu memiliki pengaruh biologis langsung dan peranan interaktif post natal
dalam kaitannya dengan perkembangan anak. Pengaruh biologis langsung
yang dimaksud adalah kondisi ibu pada saat kehamilan mempengaruhi
perkembangan intrauterin, seperti ibu hamil kurang nutrisi akan menyebabkan
bayi dengan berat badan lahir rendah, fungsi mental rendah, kapasitas
kognitif yang rendah pula. kondisi interaktif post natal yang dimaksudkan
adalah interaksi, peranan, dan fungsi ibu bagi perkembangan balita.32
Gizi wanita pada waktu sebelum hamil juga berpengaruh terhadap berat
badan lahir bayi, misalnya wanita yang malnutrisi atau tinggi badan kurang
dari 145 cm sering melahirkan bayi KMK (kecil untuk masa kehamilan).
Demikian pula penyakit-penyakit kronis yang diderita wamita sebelum hamil,
misalnya sakit jantung, asma dan sakit ginjal.9
Pada penelitian yang dilakukan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah
mendapatkan mayoritas balita mengalami sakit terutama pada penyakit
infeksi. Hasil tersebut sejalan dengan teori yaitu kaitan penyakit infeksi
dengan keadaan gizi kurang merupakan hubungan timbal balik, yaitu
hubungan sebab akibat. Penyakit infeksi dapat memperburuk keadaan gizi,
dan keadaan gizi yang jelek dapat mempermudah terkena infeksi. Penyakit
68
yang umumnya terkait dengan masalah gizi antara lain diare, tuberkulosis,
campak, dan batuk rejan (whooping cough).15
Infeksi mempunyai efek terhadap status gizi untuk semua umur, tetapi
lebih nyata pada kelompok anak. Infeksi juga mempunyai kontribusi terhadap
defisiensi energi, protein, dan gizi lain karena menurunya nafsu makan
sehingga asupan makanan berkurang.19
Berdasarkan Depkes RI (2012) Indonesia masih mengalami permasalahan
gizi pada anak-anak, maka usaha deteksi dini penting untuk dilakukan. Kita
mengenal alat ukur yang digunakan untuk melihat gizi balita antara lain
dengan pengukuran status gizi melalui kegiatan posyandu dengan Kartu
Menuju Sehat (KMS) sebagai alat ukur dan deteksi dini untuk memantau
tingkat pertumbuhan dan perkembangan balita. Kartu Menuju Sehat (KMS)
merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan
indeks antopometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan
pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga
dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum
masalahnya lebih berat. Kartu Menuju Sehat (KMS) merupakan kartu yang
memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antopometri
berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau risiko
kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan
pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat.
Kartu Menuju Sehat di Indonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an,
sebagai instrumen utama kegiatan pemantauan pertumbuhan. Pemantauan
69
pertumbuhan merupakan serangkaian kegiatan yang tediri dari penilaian
pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan setiap bulan. Kartu
Menuju Sehat (KMS), menentukan status pertumbuhan berdasarkan kenaikan
berat badan, dan menindaklanjuti setiap kasus ganguan pertumbuhan. Tindak
lanjut hasil pemantauan pertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian
makanan tambahan, pemberian suplementasi gizi dan rujukan.
Kartu Menuju Sehat (KMS) di Indonesia saat ini memakai beberapa
standar baku, salah satunya menurut WHO-NCHS dimana keadaan status
gizi baik berada pada warna hijau/hijau tua, gizi kurang pada warna kuning,
gizi buruk dibawah garis merah dan gizi lebih berada jauh diatas warna hijau.
Ibu adalah orang yang paling dekat dengan balita dan diharapkan mempuyai
pengetahuan yang memadai mengenai tumbuh kembang anak serta dapat
mengatasi permasalahan gizi. Dengan melihat grafik pertumbuhan barat
badan anak dari setiap bulan pada KMS, seorang ibu dapat mengetahui
dan secara dini dapat segera melakukan tindakan penanggulangan sesuai
dengan pengetahuan dan sikap yang dimiliki oleh ibu, sehingga keadaan gizi
yang memburuk dapat dicegah dan mempertahankan gizi baik bagi balita.35
Perawatan kehamilan ANC merupakan faktor penting dalam pemantauan
kondisi kesehatan ibu dan janin. Hasil penelitian yaitu pertambahan berat
badan yang tidak sesuai beresiko 1 kali pada kurangnya kunjungan Antenatal
Care (ANC). Maka bagi petugas kesehatan juga diharapkan agar dapat
meningkatkan frekuensi pemberian edukasi dan konseling mulai dari awal
trimester sampai akhir trimester secara rutin setiap kali ibu melakukan
70
pemeriksaan kehamilan. Hal ini bertujuan agar ibu hamil tetap sadar akan
kebutuhan zat gizi dan energi yang dibutuhkan selama masa kehamilan.
Sehingga dengan terpantaunya pertambahan berat badan ibu per trimester,
maka dapat diketahuinya kondisi kesehatan janin.21
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian Risiko Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Dengan Tumbuh Kembang Anak di RSKD
Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar terdapat beberapa keterbatasan, yaitu
penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu penelitian yang
dilakukan saat ini dengan pengambilan data dependen dan independen dalam
waktu yang bersamaan. Metode ini tidak dapat digunakan untuk melihat
masalah kausalitas terjadinya gangguan tumbuh kembang anak oleh
pertambahan berat badan ibu selama hamil. Terdapat beberapa uji hubungan
yang tidak signifikan pada variabel yang diuji seperti berat badan sebelum
hamil pada responden dikarenakan kemungkinan adanya recall bias karena
responden pada umumnya menjawab daftar tilik dalam waktu yang singkat,
keingatan responden untuk berat badan sebelum hamil dan pertambahan berat
badan per trimester selama kehamilan. Pada saat dilakukan wawancara ibu
rata-rata tidak membawa Kartu Menuju Sehat untuk anaknya, sehingga
membuat kami kurang mendapatkan informasi untuk tumbuh kembang anak
sebelumnya.
71
Penelitian ini juga dibatasi oleh waktu sehingga tidak dapat mengikuti
perjalanan tumbuh kembang anak dan kurangnya sumber daya manusia
sehingga pada penelitian ini hanya sebagian kecil populasi yang dapat
dijadikan sampel. Pertambahan berat badan ibu selama hamil untuk trimester
I, II, dan III kurang ditentukan secara pasti karena Ibu hamil tidak melakukan
kunjungan Antenatal Care di tempat penelitian melainkan di pelayanan
kesehatan yang lain. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini masih
sangat kurang sehingga data yang didapatkan peneliti masih minimal.
Kebanyakan anak yang datang pada saat diperiksa masih dalam gizi baik, tapi
menurut teori anak yang gizi kurang rentan terkena penyakit infeksi.
Adapun kelebihan pada peneitian ini yaitu kemungkinan penelitian ini
masih jarang diteliti di Indonesia terutama pada tumbuh kembang anak.
72
BAB VII
TINJAUAN KEISLAMAN
A. Awal Penciptaan Manusia
Pada awal siklus menstruasi seorang wanita, sebagian ovum (sel telur)
dalam ovarium mulai tumbuh berkembang. Pertumbuhan ini baru sempurna
hanya sekali pada kira-kira hari ke empat belas dari siklus di atas. Ovum yang
dilepaskan oleh ovarium disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria
infundibulum tuba ke arah ostium tuba abdominalis, dan disalurkan terus ke
arah medial. Ditengah-tengahnya terdapat nukleus dalam tahap metafase pada
pembelahan pematangan kedua, terapung di dalam sitoplasma yang kekuning-
kuningan yang dinamakan vitelus. Ovum dilingkari oleh zona pelusida dan
sel-sel korona radiata yang lama-kelamaan ovum hanya dilingkari oleh zona
pelusida pada perbatasan ampula dan ismus tuba, tempat umumnya terjadi
pembuahan. 34
Sekitar 100-200 juta spermatozoa ditumpahkan diforniks vagina dan
disekitar porsio pada waktu koitus (senggama). Sekitar 400 sperma dari
jutaan sperma ini yang dapat sampai ke ampulla tuba dimana spermatozoa
dapat memasuki ovum yang telah siap dibuahi. Namun, hanya satu
spermatozoa yang berhasil menembus penghalang yang mengitari sel telur. Ia
masuk ke dalam sitoplasma sel telur yang berjalan cepat dengan memisahkan
enzim-enzim lainnya yang dapat menghalangi spermatozoa lainnya dalam
menembus sel telur. Oleh karena itu, ada tiga prinsip pokok yang dapat
73
disimpulkan di sini, yaitu pertama pada awal terciptanya makhluk merupakan
hasil dari bersatunya dua unsur, yaitu pria dan wanita secara bersamaan.
Allah SWT berfirman
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat,” (QS. Al-Insan [76]:2).
Kedua tidak semua sel telur (ovum) atau sperma pria yang keluar menuju
rahim wanita dapat mendorong terjadinya janin. Rasulullah SAW. bersabda:
“Sesuatu yang berasal dari setiap air (sperma) akan menjadi anak,” (HR. Muslim).
Ketiga, janin tidak ditemukan dalam bentuknya. Kemudian ia membesar,
namun ia diciptakan secara bertahap. Sebagaimana firman Allah SWT
sebagai berikut:
“Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia
sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian,”
(QS. Nuh [71]:13-14)
74
“Dia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) kemudian darinya Dia jadikan pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki kerajaan. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka mengapa kamu dapat dipalingkan?.” (QS Az-Zumar [39]:6).
Dalam penciptaan manusia dapat dilihat dari firman Allah SWT sebagai
berikut:
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah” (QS Al-Mu’minun [23]:12)
Allah SWT. menciptakan manusia dari saripati tanah. Artinya Allah SWT.
menciptakan manusia dari seorag laki-laki dan perempuan, keduanya
mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang juga
memperoleh makanan dari tanah. Sari pati makanan yang dimakan oleh kedua
orang tua kita menjadi sperma dan sel telur.
75
“Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)” (QS. Al-Mu’minun [23]: 13)
Rahim merupakan satu tempat yang dipilih oleh Allah SWT hingga kita
diciptakan didalamnya. Tempat ini dilindungi oleh tulang-tulang panggul
(pelvis) yang hanya dimiliki kaum wanita. Tulang pelvis ini tidak sendirian
dalam melindungi rahim. Masih ada otot-otot yang memperkuat tulang pelvis
dari segala arah. Otot-otot dan ikatan yang memperkuat rahim dari segala sisi
yang bermanfaat untuk melindungi rahim secara prima. Dengan bantuan otot
dan tali-tali inilah, tulang pelvis menjaga rahim.35
“Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. Al-Mu’minun [23]: 14).
Janin dalam fase segumpal daging itu selesai pada akhir minggu keenam.
Penciptaan tulang pada janin dimulai pada minggu ketujuh. Selama dua
minggu sebelumnya (minggu kelima dan keenam), didominasi oleh
76
pembentukan tulang rawan. Penciptaan tulang belulang telah terjadi lalu
diikuti oleh dibungkusnya tulang dengan daging pada minggu kedelapan.
Pada saat itu, tulang belulang dibungkus dengan daging sebagaimana badan
seseorang dibungkus dengan pakaian. Setiap daging dan tulang tersebut
terbentuk mulai dari rangka-rangka yang terdapat pada dua sisi cikal bakal
tulang belulang. Proses ini terjadi pada tahapan segumpal daging. Kemudian
sel-sel awal yang terdiri dari unsurunsur pembentukan tulang menyebar. Hal
ini diikuti oleh penyebaran sel-sel awal yang terdiri dari unsur-unsur
pembentukan daging. Berikutnya, daging yang membungkus tulang belulang
akan membentuk tulang.37 Terjadi pembentukan organ, setiap organ lama
kelamaan menjadi seimbang. Saat lahir, panjang kepala janin mendekati
seperempat panjang tubuhnya. Letak kedua matanya seimbang yaitu di depan
muka. Tempat kedua telinganya menjadi naik. Dua lubang hidung pun saling
berdekatan. Lubang mulutnya mengecil. Ukuran tubuhnya pun menjadi
seimbang. Organ tubuh janin bagian dalam, dapat dibagi berdasarkan jenis
kelamin. Bagi pria, testis keluar dari punggung melalui salah satu bagian
tulang belakang, sampai pada kantungnya (scrotum). Bagi wanita, ovarium
keluar dari punggung melalui salah satu bagian tulang belakang, menuju
salah satu bagian panggul wanita. Pada saat itu, seluruh panggul terangkat
sampai pada salah satu bagian tulang belakang. Begitu pula tubuh lainnya
yang tidak disebutkan secara panjang lebar.36
Rasulullah Saw mengungkapkan ciri-ciri janin dalam fase segumpal
daging dengan kalimat yang sempurna. Beliau bersabda,35
77
“Sesungguhnya penciptaan salah seorang kalian dikumpulkan di dalam perut ibunya selama 40 hari. Kemudian, ia menjadi segumpal darah, lalu segumpal daging. Kemudian, seorang malaikat diutus untuk meniupkan roh kepadanya dan diperintahkan untuk mencatat empat ketentuan (yang berkaitan dengannya); rezekinya, ajalnya, amalannya, dan apakah ia seorang yang celaka atau yang bahagia,” (HR. Muslim)
B. Kesehatan Ibu Hamil dalam Al-Qur’an
Masa kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membutuhkan
makanan dengan gizi yang cukup. Bahkan dianjurkan seorang ibu hamil
untuk makan dua kali lebih banyak dari biasanya. Kesehatan perempuan dan
anak dapat ditingkatkan secara bermakna apabila kelahiran berjarak paling
sedikit dua tahun antara kelahiran anak terakhir dengan awal kehamilan
berikutnya. Kesehatan Ibu dan Anak akan semakin berisiko, apabila
kehamilan terjadi dibawah usia 18 tahun, atau diatas usia 35 tahun. 36
“Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi dari
78
harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan” (QS: At-Talaq [65]: 7)
Dari ayat diatas dinyatakan bahwa seorang suami juga berperan penting
dalam menjaga kesehatan istrinya pada saat hamil, dimana islam telah
mewajibkan suami untuk memberikan nafkah yang layak dan memenuhi
standar gizi seorang istri sesuai dengan kemampuan suami itu sendiri.
Pertambahan berat badan dan pelebaran tubuh yang nyata mulai terjadi
pada minggu 21 sampai 25 masa kehamilan. Kekurangan gizi pada trimester
II dapat menyebabkan ukuran badan bayi yang kurang proporsional dan
berdampak bagi tumbuh kembang bayi.9
C. Tumbuh Kembang Anak dalam Al-Qur’an
Sejak masa bayi seorang anak membutuhkan makanan dengan gizi yang
cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhannya. Ketidakseimbangan
gizi pada masa tersebut akan membuat anak rentan terhadap berbagai
ancaman baik dari luar maupun dari dalam. Ancaman dari luar seperti
penyakit yang mudah masuk ke dalam tubuh karena lemahnya daya tahan
tubuh, sedangkan dari dalam bisa saja disebabkan dari pertumbuhan yang
tidak normal bisa saja membuat anak tidak tumbuh wajar secara fisik maupun
psikis.
79
Ajaran agama Islam pada Surah An-Nisa ayat 9 :
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”. (QS: An-Nisa [4] :9)
Berat Bayi Lahir Rendah, bayi prematur bahkan bayi lahir mati merupakan
salah satu kondisi bayi dengan status lemah. Oleh karena itu, diharapkan bagi
ibu hamil agar tetap menjaga kondisi kesehatan selama masa kehamilan dan
menjaga pertambahan berat badan secara ideal. Hal ini bertujuan agar ibu
terhindar dari komplikasi kehamilan, yang mana komplikasi atau penyakit
penyerta selama masa kehamilan dapat memberikan dampak yang buruk bagi
kondisi kesehatan janin.21
Dalam masa tumbuh kembang anak, sangat membutuhkan asupan gizi,
jasmani dan psikis sesuai kebutuhan anak. Kedua orang tua sangat
mendukung pada masa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
80
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS: Al Baqarah [2]: 233)
81
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pertambahan berat badan ibu hamil selama kehamilan sebagian besar
72.0% orang yang sesuai dengan standar World Health Organisation
berdasarkan Institute of Medicine , maka sebagian besar ibu memiliki asupan
gizi yang baik selama kehamilan. Asupan gizi ibu selama hamil dan status
gizi ibu sebelum hamil berdasarkan indeks massa tubuh yang menjadi faktor
risiko terhadap gangguan tumbuh kembang anak. Adanya hubungan yang
signifikan pertambahan berat badan pada ibu hamil dimasa kehamilan dengan
gangguan tumbuh kembang anak pada penelitian ini.
B. Saran
Pada penelitian ini kurangnya kenaikan berat badan pada ibu hamil terjadi
pada trimester II dan III, trimester tersebut termasuk trimester yang berarti
untuk ibu hamil yang menentukan janin dalam kandungan yang berdampak
pada tumbuh kembang anak. Maka, disarankan bagi pelayanan kesehatan
sekiranya untuk melakukan pendekatan pada ibu hamil untuk dijelaskan
mengenai pentingnya asupan gizi selama hamil yang akan berdampak pada
tumbuh kembang anak dan rutin untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke
pelayanan kesehatan.
82
Penelitian yang kurang di Indonesia membuat referensi pada penelitian ini
terbatas sehingga diharapkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pertambahan berat badan ibu hamil dengan tumbuh kembang anak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Supriyantoro. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2013. pp. 60-61
2. http://www.unicef.org/indonesia/id, akses 21 November 2015
3. Karima K, Achadi El. Status Gizi Ibu dan Berat Badan Lahir Bayi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional. Oktober 2012; 7(3): 111-112.
4. Quedarusman H, Wantania J, Kaeng JJ. Hubungan Indeks Massa Tubuh Ibu
dan Peningkatan Berat Badan saat Kehamilan dengan Preeklampsia. Jurnal e-
Biomedik (eBM). Maret 2013; 1(1) :309-310.
5. Fikawati S, Wahyuni D, Syafiq A. Status Gizi Ibu Hamil dan Berat Lahir
Bayi pada Kelompok Vegetarian. Jurnal Makara Kesehatan. Juni 2012; 16(1)
:30-31.
6. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Ed.4. Saifuddin
AB, editor ketua. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2014. 6
leaves.
7. Lissauer T, Fanaroff AA. At a Glance Neonatologi. Safitri A, editor. Jakarta:
PT Gelora Aksara Pratama,2009.
8. Handayani S. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Saat Hamil
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Dengan Berat Bayi Baru Lahir. Jurnal
Kebidanan: 2013: 4 (2); 41-45.
9. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Ranuh IG.N Gde, editor ketua.
Jakarta: EGC, 2012.
10. Surasmi A, Handayani S, Kusuma H N. Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Ester
M, editor. Jakarta: EGC, 2003.
11. Leveno KJ. Obstetri Williams: Panduan Ringkasan. Ed.21. Yudha EG,
Subekti NB, editor. Jakarta: EGC, 2009.
12. Thorn, Gill. Kehamilan Sehat: Panduan Praktis Diet, Olahraga, dan Relaksasi
Bagi Ibu Hamil. Jakarta: Erlangga. 2004. pp. 42-44.
13. Manuaba IG.B Gde. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC, 2007.
14. Arisman. Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Ed.2. Jakarta:
EGC, 2009.
15. Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC, 2001.
16. Budihardja. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Kementerian
Kesehatan, 2010.
17. Hull D. Dasar-Dasar Pediatri. Ed.3. Yusna D, Hartanto H, editor bahasa
Indonesia. Jakarta: EGC, 2008.
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Tentang Standar
Antropometri Status Gizi Anak. 2011.
19. Welasih BD, Wirjatmadi RB. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan
Status Gizi Balita Stunting. Jurnal Kesehatan Masyarakat . 2012: 8(3). pp 99-
104.
20. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Ed.4.
Sastroasmoro S, editor ketua. Jakarta: Sagung Seto, 2011.
21. Maghfiroh L. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dan Kejadian Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota
Tangerang Selatan Tahun 2013-2015. Skripsi Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
2015.
22. Lusa,2011. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Hamil. Tersedia dalam
http://www.lusa.web.id/. diakses 14 februari 2016.
23. WHO. Low Birth Weight, Country Regional and Global Estimates.
UNICEF: New York. 2009.
24. Ahmed, Zafar., dkk. Antenatal Care and The Occurance of Low Birth
Weight Delivery Among Woman in Remote Mountainous Region of Chitral,
Pakistan. Pak J Med Science: 2012: 28(5).
25. Djali, Nur Asniati dan Tris Eryando. Factors Related to Low Birth Weight
Babies in Pasar Rebo Public General Hospital. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional: 2010 :5 (2).
26. Ullah., dkk. Biological Risk Factor of Low Birth Weight in Rural Rajashi.
TAJ December: 2003:16 (2)
27. Wati, Lisa Kusuma. Hubungan Antara Pre-eklampsia/Eklampsia dengan
Kejadian BBLR. Di RSUD Dokter Soedarso Pontianak . 2012
28. Andammori, Feby., dkk. Hubungan Tekanan Darah Ibu Hamil Aterm dengan
Berat Badan Lahir di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas. 2013: 2(2)
29. Tazkiyah, Misna., dkk. Determinan Epidemiologi Kejadian BBLR pada
Daerah Endemis Malaria di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.
Jurnal Berkala Epidemiologi: 2013:1(2).
30. Kementerian Kesehatan. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan
Ibu dan Anak. Direktorat Bina Kesehatan Ibu : Jakarta, 2010.
31. Fall, C. Maternal nutrition: Effects on health in the next generatiion. Review
Article. Indian J Med Res 130, November 2009. pp 593-599
32. Depkes 2010. http:www.depkes.go.id. diakses tanggal 19 februari 2016.
33. Thalbah, H. Embriologi dalam Al-Qur’an. Bekasi: Sapta Sentosa; 2008. P.06
(Penerjemah, Syarif Hade Masyah. Penyunting, Syarif Hade Masyah.
Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadist; vol.1)
34. Thalbah, H. Embriologi dalam Al-Qur’an. Bekasi: Sapta Sentosa; 2008. P.06
(Penerjemah, Syarif Hade Masyah. Penyunting, Syarif Hade Masyah.
Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadist; vol.3)
35. Soepardan, Suryani, Hajjah. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC, 2007.
36. Penuntun Hidup Sehat. Ed. 4. www. factsforlifeglobal.org. diakses pada
tanggal 10 Maret 2016.
DAFTAR TILIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
RISIKO PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN
BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TUMBUH
KEMBANG ANAK DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR.
Assalamualaikum,
Saya, Fristya Langkole mahasiswa semester 7 Peminatan Pendidikan Dokter
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Makassar dalam melakukan penelitian terkait “Risiko
Pertambahahan Berat Badan Selama Kehamilan berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Dengan Tumbuh Kembang Anak Di RSKD Siti Fatimah Makassar Tahun 2016”
memohon kesediaan Ibu menjadi partisipan dalam penelitian ini. Adapun
pertanyaan dalam kuesioner ini bersifat sangat pribadi dan sensitif sehingga
\ungkin dapat mengganggu kenyamanan dan privasi Anda. Semua informasi yang
Ibu berikan terjamin kerahasiannya. Kejujuran Ibu dalam menjawab setiap
pertanyaan sangat diharapkan demi kevalidan dan kebenaran data.
Setelah Ibu membaca maksud dan tahapan penelitian di atas, maka saya
mohon untuk mengisi nama dan tanda tangan dibawah ini sebagai persetujuan.
Demikian lembar persetujuan ini saya buat. Atas perhatian dan kerjasama Ibu,
saya ucapkan terimakasih.
IR. IDENTITAS PARTISIPAN Identitas partisipan diperlukan untuk menghindari pemberian kuesioner pada orang yang sama dan untuk mengkonfirmasi ketika ada pertanyaan yang belum dijawab atau ada jawaban partisipan yang kurang jelas. IR 1 Wilayah Rumah Sakit IR 2 Nama Ibu IR 3 Nama Anak IR 4 No Telp/HP (Mohon diisi) IR 5 Usia Ibu ........... Tahun IR 6 Jumlah anggota dalam
keluarga ............ Jiwa
IR 7 Alamat sekarang (sesuai tempat tinggal)
BERIKAN TANDA SILANG (X) PADA PILIHAN JAWABAN ANDA
Diisi Petugas
IR 8 Pendidikan terakhir ibu 0. Tidak Sekolah 1. Tidak Tamat SD 2. Tamat SD 3. Tamat SMP 4. Tamat SMA 5. Tamat Akademi (Diploma) 6. Tamat Perguruan Tinggi S1/S2/S3
IR 9 Pendidikan terakhir suami 0. Tidak Sekolah 1. Tidak Tamat SD 2. Tamat SD 3. Tamat SMP
Dengan ini saya bersedia mengikuti penelitian dan bersedia mengisi lembar
kuesioner yang telah disediakan dibawah ini dengan sadar tanpa paksaan.
,2015
(.........................................)
4. Tamat SMA 5. Tamat Akademi (Diploma) 6. Tamat Perguruan Tinggi S1/S2/S3
IR 10 Pekerjaan Ibu 0. Tidak bekerja 1. Buruh 2.Wiraswasta/ Pedagang/
pelayan Jasa 3. PNS 4. Pegawai BUMN / SWASTA 5. Lainnya ....... (sebutkan)
IR 11 Pekerjaan Ayah (suami) 0. Tidak bekerja 1. Buruh 2.Wiraswasta/ Pedagang/
pelayan Jasa 3. PNS 4. Pegawai BUMN / SWASTA 5. Tidak berlaku (meninggal, dll) lainnya ....... (sebutkan)
IR 12 Jumlah paritas (jumlah kelahiran yang Anda alami)
............ Anak
IR 13 Berat bayi lahir anak ............ Gram IR 14 Berapa jarak kehamilan
Anda antara kehamilan anak terakhir dengan kehamilan sebelumnya
............ Tahun
IR 15 Usia kelahiran 0. ≥ 37 minggu 1. < 37 minggu
IR 16 Penolong persalinan Ibu 0. Medis 1. Non medis
A. Penyakit Penyerta Selama Masa Kehamilan A1 Penyakit penyerta yang
dialami Ibu selama masa kehamilan berdasarkan diagnosa petugas kesehatan
0. Ada 1. Tidak ada
A2 Jenis penyakit yang Ibu alami
.........................
B. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil B1 Berat badan sebelum hamil ....... kg
B2 Tinggi badan ........ cm Kategori IMT (Indeks
Massa Tubuh)
B3 Apakah asupan gizi ibu tercukupi selama kehamilan
0. Ya 1. Tidak
B4 Pertambahan berat badan selama hamil
Trimester I (0-12 mg)....... kg Trimester II (13-27 mg) ...... kg Trimester III (28-40 mg) ...... kg
E. Kunjungan Antenatal Care (ANC)
E1 Selama hamil, berapa kali Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatan
Trimester 1 ............. Kali Trimester 2 ............. Kali Trimester 3 ............. Kali
F. Tumbuh Kembang Anak
F1 Umur anak sekarang .......... tahun ............ bulan
F2 Berapa berat badan anak sekarang
.......... kg
F3 Berapa tinggi anak sekarang .......... cm F4 Selama tumbuh kembang
anak, apakah anak sering sakit
0. Ya 1. Tidak Jika Ya, sebutkan penyakitnya (...........................................)
F5 Apakah anak aktif dalam bermain
0. Ya 1. Tidak
F6 Apakah anak sering dibawa ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan tumbuh kembangnya
0. Ya 1. Tidak Jika Ya, Sebutkan gangguan tumbuh kembang anak (..........................................)
F7 Apakah asupan gizi terpenuhi
0. Ya 1. Tidak
F8 apakah anak susah untuk makan
0. Ya 1. Tidak
LAMPIRAN
1. Analisis Univariat
Menggunakan program SPSS versi 21.00 windows diperoleh hasil analisis.
Umur Ibu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 75 75.0 75.0 75.0
1 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pendidikan Ibu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 19 19.0 19.0 19.0
1 81 81.0 81.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pendidikan Ayah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 11 11.0 11.0 11.0
1 89 89.0 89.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pekerjaan Ibu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 54 54.0 54.0 54.0
1 46 46.0 46.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Usia Kelahiran Anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 73 73.0 73.0 73.0
1 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berat Badan Anak Lahir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 88 88.0 88.0 88.0
1 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Penolong Persalinan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 92 92.0 92.0 92.0
1 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pekerjaan Ayah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 20 20.0 20.0 20.0
1 80 80.0 80.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Penyakit Penyerta Ibu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 34 34.0 34.0 34.0
1 66 66.0 66.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Jenis Kelamin Anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
laki-laki 33 33,0 33,0 33,0
perempuan 67 67,0 67,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Berat Badan Ibu Hamil Trimester 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sesuai 58 58,0 58,0 58,0
Tidak sesui 42 42,0 42,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Berat Badan Ibu Hamil Trimester 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sesuai 25 25,0 25,0 25,0
tidak sesuai 75 75,0 75,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Berat Badan Ibu hamil Trimester 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sesuai 25 25,0 25,0 25,0
tidak sesuai 75 75,0 75,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
IMT Sebelum Hamil
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 91 91.0 91.0 91.0
1 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Asupan Gizi Ibu Hamil
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 92 92.0 92.0 92.0
1 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertambahan Berat Badan Selama Hamil
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 72 72.0 72.0 72.0
1 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Status Gizi Anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
gizi baik 81 81,0 81,0 81,0
gizi kurang 10 10,0 10,0 91,0
gizi lebih 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Berat Badan Anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 64 64.0 64.0 64.0
1 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tinggi badan anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 66 66,0 66,0 66,0
1 34 34,0 34,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Frekuensi sakit selama tumbuh kembang anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 69 69.0 69.0 69.0
1 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Aktif dalam bermain
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 91 91.0 91.0 91.0
1 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anak Sering dibawa ke pelayanan kesehatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 47 47.0 47.0 47.0
1 53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Asupan gizi tercukupi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 85 85.0 85.0 85.0
1 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Nafsu Makan Anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 40 40.0 40.0 40.0
1 60 60.0 60.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Kunjungan Antenatal Care
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 94 94,0 94,0 94,0
1 6 6,0 6,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Berat Badan Sebelum Hamil Berdasarkan Indeks Massa
Tubuh dengan Tumbuh Kembang Anak.
Crosstab
Tinggi badan anak Total
0 1
BMI1
0
Count 62 28 90
Expected Count 59.1 30.9 90.0
% within BMI1 68.9% 31.1% 100.0%
% within T1 95.4% 82.4% 90.9%
% of Total 62.6% 28.3% 90.9%
1
Count 3 6 9
Expected Count 5.9 3.1 9.0
% within BMI1 33.3% 66.7% 100.0%
% within T1 4.6% 17.6% 9.1%
% of Total 3.0% 6.1% 9.1%
Total
Count 65 34 99
Expected Count 65.0 34.0 99.0
% within BMI1 65.7% 34.3% 100.0%
% within T1 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 65.7% 34.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 4.587a 1 .032
Continuity Correctionb 3.146 1 .076
Likelihood Ratio 4.316 1 .038
Fisher's Exact Test .060 .041
Linear-by-Linear Association 4.541 1 .033
N of Valid Cases 99
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,09.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BMI1 (0 / 1) 4.429 1.033 18.993
For cohort T1 = 0 2.067 .812 5.261
For cohort T1 = 1 .467 .268 .813
N of Valid Cases 99
Crosstab
Berat badan anak Total
0 1
BMI1
0
Count 61 30 91
Expected Count 58.2 32.8 91.0
% within BMI1 67.0% 33.0% 100.0%
% within BB1 95.3% 83.3% 91.0%
% of Total 61.0% 30.0% 91.0%
1
Count 3 6 9
Expected Count 5.8 3.2 9.0
% within BMI1 33.3% 66.7% 100.0%
% within BB1 4.7% 16.7% 9.0%
% of Total 3.0% 6.0% 9.0%
Total Count 64 36 100
Expected Count 64.0 36.0 100.0
% within BMI1 64.0% 36.0% 100.0%
% within BB1 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 64.0% 36.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 4.037a 1 .045
Continuity Correctionb 2.707 1 .100
Likelihood Ratio 3.848 1 .050
Fisher's Exact Test .067 .053
Linear-by-Linear Association 3.997 1 .046
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,24.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BMI1 (0 / 1) 4.067 .951 17.392
For cohort BB1 = 0 2.011 .789 5.123
For cohort BB1 = 1 .495 .286 .855
N of Valid Cases 100
Crosstab
Aktif dalam bermain Total
0 1
BMI1
0
Count 83 8 91
Expected Count 82.8 8.2 91.0
% within BMI1 91.2% 8.8% 100.0%
% within F5 91.2% 88.9% 91.0%
% of Total 83.0% 8.0% 91.0%
1
Count 8 1 9
Expected Count 8.2 .8 9.0
% within BMI1 88.9% 11.1% 100.0%
% within F5 8.8% 11.1% 9.0%
% of Total 8.0% 1.0% 9.0%
Total
Count 91 9 100
Expected Count 91.0 9.0 100.0
% within BMI1 91.0% 9.0% 100.0%
% within F5 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 91.0% 9.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .054a 1 .817
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .051 1 .822
Fisher's Exact Test .588 .588
Linear-by-Linear Association .053 1 .817
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,81.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BMI1 (0 / 1) 1.297 .143 11.726
For cohort F5 = 0 1.026 .807 1.304
For cohort F5 = 1 .791 .111 5.633
N of Valid Cases 100
Crosstab
Asupan gizi tercukupi Total
0 1
BMI1
0
Count 78 13 91
Expected Count 77.4 13.7 91.0
% within BMI1 85.7% 14.3% 100.0%
% within F7 91.8% 86.7% 91.0%
% of Total 78.0% 13.0% 91.0%
1
Count 7 2 9
Expected Count 7.7 1.4 9.0
% within BMI1 77.8% 22.2% 100.0%
% within F7 8.2% 13.3% 9.0%
% of Total 7.0% 2.0% 9.0%
Total
Count 85 15 100
Expected Count 85.0 15.0 100.0
% within BMI1 85.0% 15.0% 100.0%
% within F7 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 85.0% 15.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .405a 1 .525
Continuity Correctionb .022 1 .883
Likelihood Ratio .366 1 .545
Fisher's Exact Test .621 .404
Linear-by-Linear Association .401 1 .527
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,35.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BMI1 (0 / 1) 1.714 .320 9.176
For cohort F7 = 0 1.102 .770 1.578
For cohort F7 = 1 .643 .171 2.411
N of Valid Cases 100
Crosstab
Nafsu Makan Anak Total
0 1
BMI1
0
Count 38 53 91
Expected Count 36.4 54.6 91.0
% within BMI1 41.8% 58.2% 100.0%
% within F8 95.0% 88.3% 91.0%
% of Total 38.0% 53.0% 91.0%
1
Count 2 7 9
Expected Count 3.6 5.4 9.0
% within BMI1 22.2% 77.8% 100.0%
% within F8 5.0% 11.7% 9.0%
% of Total 2.0% 7.0% 9.0%
Total
Count 40 60 100
Expected Count 40.0 60.0 100.0
% within BMI1 40.0% 60.0% 100.0%
% within F8 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 40.0% 60.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1.302a 1 .254
Continuity Correctionb .616 1 .433
Likelihood Ratio 1.399 1 .237
Fisher's Exact Test .309 .220
Linear-by-Linear Association 1.289 1 .256
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,60.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BMI1 (0 / 1) 2.509 .494 12.754
For cohort F8 = 0 1.879 .540 6.533
For cohort F8 = 1 .749 .507 1.106
N of Valid Cases 100
Crosstab
Kunjungan ANC Total
0 1
BMI1
0
Count 86 5 91
Expected Count 85,5 5,5 91,0
% within BMI1 94,5% 5,5% 100,0%
% within KJANC 91,5% 83,3% 91,0%
% of Total 86,0% 5,0% 91,0%
1
Count 8 1 9
Expected Count 8,5 ,5 9,0
% within BMI1 88,9% 11,1% 100,0%
% within KJANC 8,5% 16,7% 9,0%
% of Total 8,0% 1,0% 9,0%
Total Count 94 6 100
Expected Count 94,0 6,0 100,0
% within BMI1 94,0% 6,0% 100,0%
% within KJANC 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 94,0% 6,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,458a 1 ,499
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,380 1 ,537
Fisher's Exact Test ,441 ,441
Linear-by-Linear Association ,454 1 ,501
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,54.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BMI1 (0 / 1) 2,150 ,223 20,727
For cohort KJANC = 0 1,063 ,839 1,346
For cohort KJANC = 1 ,495 ,065 3,784
N of Valid Cases 100
b. Hubungan Asupan Gizi Ibu Tercukupi Selama Kehamilan dengan
Tumbuh Kembang Anak
Crosstab
Tinggi badan anak Total
0 1
B3 0
Count 61 31 92
Expected Count 60,7 31,3 92,0
% within B3 66,3% 33,7% 100,0%
% within T1 92,4% 91,2% 92,0%
% of Total 61,0% 31,0% 92,0%
1
Count 5 3 8
Expected Count 5,3 2,7 8,0
% within B3 62,5% 37,5% 100,0%
% within T1 7,6% 8,8% 8,0%
% of Total 5,0% 3,0% 8,0%
Total
Count 66 34 100
Expected Count 66,0 34,0 100,0
% within B3 66,0% 34,0% 100,0%
% within T1 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 66,0% 34,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,047a 1 ,828
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,047 1 ,829
Fisher's Exact Test 1,000 ,553
Linear-by-Linear Association ,047 1 ,828
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,72.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for B3 (0 / 1) 1,181 ,265 5,266
For cohort T1 = 0 1,061 ,608 1,850
For cohort T1 = 1 ,899 ,351 2,299
N of Valid Cases 100
Crosstab
Berat badan anak Total
0 1
B3
0
Count 59 33 92
Expected Count 58,9 33,1 92,0
% within B3 64,1% 35,9% 100,0%
% within BB1 92,2% 91,7% 92,0%
% of Total 59,0% 33,0% 92,0%
1
Count 5 3 8
Expected Count 5,1 2,9 8,0
% within B3 62,5% 37,5% 100,0%
% within BB1 7,8% 8,3% 8,0%
% of Total 5,0% 3,0% 8,0%
Total
Count 64 36 100
Expected Count 64,0 36,0 100,0
% within B3 64,0% 36,0% 100,0%
% within BB1 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 64,0% 36,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,008a 1 ,927
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,008 1 ,927
Fisher's Exact Test 1,000 ,602
Linear-by-Linear Association ,008 1 ,927
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,88.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for B3 (0 / 1) 1,073 ,241 4,776
For cohort BB1 = 0 1,026 ,587 1,793
For cohort BB1 = 1 ,957 ,375 2,437
N of Valid Cases 100
Crosstab
Frekuensi sakit anak Total
0 1
B3
0
Count 63 29 92
Expected Count 63,5 28,5 92,0
% within B3 68,5% 31,5% 100,0%
% within F4 91,3% 93,5% 92,0%
% of Total 63,0% 29,0% 92,0%
1
Count 6 2 8
Expected Count 5,5 2,5 8,0
% within B3 75,0% 25,0% 100,0%
% within F4 8,7% 6,5% 8,0%
% of Total 6,0% 2,0% 8,0%
Total
Count 69 31 100
Expected Count 69,0 31,0 100,0
% within B3 69,0% 31,0% 100,0%
% within F4 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 69,0% 31,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,146a 1 ,702
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,152 1 ,697
Fisher's Exact Test 1,000 ,524
Linear-by-Linear Association ,145 1 ,703
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,48.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for B3 (0 / 1) ,724 ,138 3,807
For cohort F4 = 0 ,913 ,598 1,394
For cohort F4 = 1 1,261 ,366 4,346
N of Valid Cases 100
Crosstab
Keaktifan anak dalam
bermain
Total
0 1
B3
0
Count 85 7 92
Expected Count 83,7 8,3 92,0
% within B3 92,4% 7,6% 100,0%
% within F5 93,4% 77,8% 92,0%
% of Total 85,0% 7,0% 92,0%
1
Count 6 2 8
Expected Count 7,3 ,7 8,0
% within B3 75,0% 25,0% 100,0%
% within F5 6,6% 22,2% 8,0%
% of Total 6,0% 2,0% 8,0%
Total
Count 91 9 100
Expected Count 91,0 9,0 100,0
% within B3 91,0% 9,0% 100,0%
% within F5 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 91,0% 9,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 2,718a 1 ,099
Continuity Correctionb 1,009 1 ,315
Likelihood Ratio 1,995 1 ,158
Fisher's Exact Test ,152 ,152
Linear-by-Linear Association 2,691 1 ,101
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,72.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for B3 (0 / 1) 4,048 ,685 23,911
For cohort F5 = 0 1,232 ,822 1,846
For cohort F5 = 1 ,304 ,075 1,229
N of Valid Cases 100
Crosstab
Periksa tumbuh kembang
anak
Total
0 1
B3
0
Count 45 47 92
Expected Count 43,2 48,8 92,0
% within B3 48,9% 51,1% 100,0%
% within F6 95,7% 88,7% 92,0%
% of Total 45,0% 47,0% 92,0%
1
Count 2 6 8
Expected Count 3,8 4,2 8,0
% within B3 25,0% 75,0% 100,0%
% within F6 4,3% 11,3% 8,0%
% of Total 2,0% 6,0% 8,0%
Total
Count 47 53 100
Expected Count 47,0 53,0 100,0
% within B3 47,0% 53,0% 100,0%
% within F6 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 47,0% 53,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1,690a 1 ,194
Continuity Correctionb ,866 1 ,352
Likelihood Ratio 1,776 1 ,183
Fisher's Exact Test ,276 ,177
Linear-by-Linear Association 1,673 1 ,196
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,76.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for B3 (0 / 1) 2,872 ,551 14,981
For cohort F6 = 0 1,957 ,579 6,616
For cohort F6 = 1 ,681 ,436 1,065
N of Valid Cases 100
Crosstab
Asupan Gizi terpenuhi Total
0 1
B3 0
Count 79 13 92
Expected Count 78,2 13,8 92,0
% within B3 85,9% 14,1% 100,0%
% within F7 92,9% 86,7% 92,0%
% of Total 79,0% 13,0% 92,0%
1
Count 6 2 8
Expected Count 6,8 1,2 8,0
% within B3 75,0% 25,0% 100,0%
% within F7 7,1% 13,3% 8,0%
% of Total 6,0% 2,0% 8,0%
Total
Count 85 15 100
Expected Count 85,0 15,0 100,0
% within B3 85,0% 15,0% 100,0%
% within F7 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 85,0% 15,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,682a 1 ,409
Continuity Correctionb ,096 1 ,757
Likelihood Ratio ,597 1 ,440
Fisher's Exact Test ,344 ,344
Linear-by-Linear Association ,675 1 ,411
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,20.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for B3 (0 / 1) 2,026 ,368 11,138
For cohort F7 = 0 1,145 ,761 1,723
For cohort F7 = 1 ,565 ,154 2,077
N of Valid Cases 100
Crosstab
Nafsu makan anak Total
0 1
B3
0
Count 37 55 92
Expected Count 36,8 55,2 92,0
% within B3 40,2% 59,8% 100,0%
% within F8 92,5% 91,7% 92,0%
% of Total 37,0% 55,0% 92,0%
1
Count 3 5 8
Expected Count 3,2 4,8 8,0
% within B3 37,5% 62,5% 100,0%
% within F8 7,5% 8,3% 8,0%
% of Total 3,0% 5,0% 8,0%
Total
Count 40 60 100
Expected Count 40,0 60,0 100,0
% within B3 40,0% 60,0% 100,0%
% within F8 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 40,0% 60,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,023a 1 ,880
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,023 1 ,880
Fisher's Exact Test 1,000 ,597
Linear-by-Linear Association ,022 1 ,881
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,20.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for B3 (0 / 1) 1,121 ,252 4,979
For cohort F8 = 0 1,072 ,424 2,714
For cohort F8 = 1 ,957 ,545 1,678
N of Valid Cases 100
c. Hubungan Keseluruhan Pertambahan Berat Badan Selama Hamil
dengan Tumbuh Kembang Anak
Crosstab
Tinggi badan anak Total
0 1
BB
0
Count 49 23 72
Expected Count 47,5 24,5 72,0
% within BB 68,1% 31,9% 100,0%
% within T1 74,2% 67,6% 72,0%
% of Total 49,0% 23,0% 72,0%
1
Count 17 11 28
Expected Count 18,5 9,5 28,0
% within BB 60,7% 39,3% 100,0%
% within T1 25,8% 32,4% 28,0%
% of Total 17,0% 11,0% 28,0%
Total
Count 66 34 100
Expected Count 66,0 34,0 100,0
% within BB 66,0% 34,0% 100,0%
% within T1 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 66,0% 34,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,484a 1 ,487
Continuity Correctionb ,212 1 ,645
Likelihood Ratio ,478 1 ,489
Fisher's Exact Test ,491 ,320
Linear-by-Linear Association ,479 1 ,489
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,52.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BB (0 / 1) 1,379 ,557 3,411
For cohort T1 = 0 1,121 ,800 1,571
For cohort T1 = 1 ,813 ,460 1,439
N of Valid Cases 100
Crosstab
Berat badan anak Total
0 1
BB
0
Count 47 25 72
Expected Count 46,1 25,9 72,0
% within BB 65,3% 34,7% 100,0%
% within BB1 73,4% 69,4% 72,0%
% of Total 47,0% 25,0% 72,0%
1
Count 17 11 28
Expected Count 17,9 10,1 28,0
% within BB 60,7% 39,3% 100,0%
% within BB1 26,6% 30,6% 28,0%
% of Total 17,0% 11,0% 28,0%
Total Count 64 36 100
Expected Count 64,0 36,0 100,0
% within BB 64,0% 36,0% 100,0%
% within BB1 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 64,0% 36,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,182a 1 ,669
Continuity Correctionb ,038 1 ,845
Likelihood Ratio ,181 1 ,671
Fisher's Exact Test ,817 ,419
Linear-by-Linear Association ,180 1 ,671
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,08.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BB (0 / 1) 1,216 ,494 2,993
For cohort BB1 = 0 1,075 ,764 1,514
For cohort BB1 = 1 ,884 ,505 1,546
N of Valid Cases 100
Crosstab
Frekuensi sakit anak Total
0 1
BB 0
Count 44 28 72
Expected Count 49,7 22,3 72,0
% within BB 61,1% 38,9% 100,0%
% within F4 63,8% 90,3% 72,0%
% of Total 44,0% 28,0% 72,0%
1 Count 25 3 28
Expected Count 19,3 8,7 28,0
% within BB 89,3% 10,7% 100,0%
% within F4 36,2% 9,7% 28,0%
% of Total 25,0% 3,0% 28,0%
Total
Count 69 31 100
Expected Count 69,0 31,0 100,0
% within BB 69,0% 31,0% 100,0%
% within F4 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 69,0% 31,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 7,482a 1 ,006
Continuity Correctionb 6,222 1 ,013
Likelihood Ratio 8,524 1 ,004
Fisher's Exact Test ,007 ,004
Linear-by-Linear Association 7,407 1 ,006
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,68.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BB (0 / 1) ,189 ,052 ,684
For cohort F4 = 0 ,684 ,547 ,857
For cohort F4 = 1 3,630 1,199 10,989
N of Valid Cases 100
Crosstab
Aktif dalam bermain Total
0 1
BB 0 Count 65 7 72
Expected Count 65,5 6,5 72,0
% within BB 90,3% 9,7% 100,0%
% within F5 71,4% 77,8% 72,0%
% of Total 65,0% 7,0% 72,0%
1
Count 26 2 28
Expected Count 25,5 2,5 28,0
% within BB 92,9% 7,1% 100,0%
% within F5 28,6% 22,2% 28,0%
% of Total 26,0% 2,0% 28,0%
Total
Count 91 9 100
Expected Count 91,0 9,0 100,0
% within BB 91,0% 9,0% 100,0%
% within F5 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 91,0% 9,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,164a 1 ,686
Continuity Correctionb ,000 1 ,988
Likelihood Ratio ,171 1 ,679
Fisher's Exact Test 1,000 ,514
Linear-by-Linear Association ,162 1 ,687
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,52.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BB (0 / 1) ,714 ,139 3,667
For cohort F5 = 0 ,972 ,856 1,105
For cohort F5 = 1 1,361 ,301 6,159
N of Valid Cases 100
Crosstab
Periksa tumbuh kembang Total
0 1
BB
0
Count 30 42 72
Expected Count 33,8 38,2 72,0
% within BB 41,7% 58,3% 100,0%
% within F6 63,8% 79,2% 72,0%
% of Total 30,0% 42,0% 72,0%
1
Count 17 11 28
Expected Count 13,2 14,8 28,0
% within BB 60,7% 39,3% 100,0%
% within F6 36,2% 20,8% 28,0%
% of Total 17,0% 11,0% 28,0%
Total
Count 47 53 100
Expected Count 47,0 53,0 100,0
% within BB 47,0% 53,0% 100,0%
% within F6 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 47,0% 53,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 2,936a 1 ,087
Continuity Correctionb 2,221 1 ,136
Likelihood Ratio 2,945 1 ,086
Fisher's Exact Test ,118 ,068
Linear-by-Linear Association 2,907 1 ,088
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,16.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BB (0 / 1) ,462 ,190 1,127
For cohort F6 = 0 ,686 ,458 1,028
For cohort F6 = 1 1,485 ,900 2,448
N of Valid Cases 100
Crosstab
Asupan gizi anak Total
0 1
BB
0
Count 63 9 72
Expected Count 61,2 10,8 72,0
% within BB 87,5% 12,5% 100,0%
% within F7 74,1% 60,0% 72,0%
% of Total 63,0% 9,0% 72,0%
1
Count 22 6 28
Expected Count 23,8 4,2 28,0
% within BB 78,6% 21,4% 100,0%
% within F7 25,9% 40,0% 28,0%
% of Total 22,0% 6,0% 28,0%
Total
Count 85 15 100
Expected Count 85,0 15,0 100,0
% within BB 85,0% 15,0% 100,0%
% within F7 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 85,0% 15,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1,261a 1 ,262
Continuity Correctionb ,657 1 ,417
Likelihood Ratio 1,190 1 ,275
Fisher's Exact Test ,349 ,206
Linear-by-Linear Association 1,248 1 ,264
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,20.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BB (0 / 1) 1,909 ,610 5,977
For cohort F7 = 0 1,114 ,901 1,377
For cohort F7 = 1 ,583 ,229 1,488
N of Valid Cases 100
Crosstab
Nafsu makan anak Total
0 1
BB
0
Count 29 43 72
Expected Count 28,8 43,2 72,0
% within BB 40,3% 59,7% 100,0%
% within F8 72,5% 71,7% 72,0%
% of Total 29,0% 43,0% 72,0%
1
Count 11 17 28
Expected Count 11,2 16,8 28,0
% within BB 39,3% 60,7% 100,0%
% within F8 27,5% 28,3% 28,0%
% of Total 11,0% 17,0% 28,0%
Total
Count 40 60 100
Expected Count 40,0 60,0 100,0
% within BB 40,0% 60,0% 100,0%
% within F8 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 40,0% 60,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,008a 1 ,928
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,008 1 ,928
Fisher's Exact Test 1,000 ,557
Linear-by-Linear Association ,008 1 ,928
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,20.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BB (0 / 1) 1,042 ,427 2,545
For cohort F8 = 0 1,025 ,598 1,759
For cohort F8 = 1 ,984 ,691 1,400
N of Valid Cases 100
Crosstab
Kunjungan ANC Total
0 1
BB
0
Count 68 4 72
Expected Count 67,7 4,3 72,0
% within BB 94,4% 5,6% 100,0%
% within KJANC 72,3% 66,7% 72,0%
% of Total 68,0% 4,0% 72,0%
1
Count 26 2 28
Expected Count 26,3 1,7 28,0
% within BB 92,9% 7,1% 100,0%
% within KJANC 27,7% 33,3% 28,0%
% of Total 26,0% 2,0% 28,0%
Total
Count 94 6 100
Expected Count 94,0 6,0 100,0
% within BB 94,0% 6,0% 100,0%
% within KJANC 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 94,0% 6,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,090a 1 ,764
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,087 1 ,768
Fisher's Exact Test ,671 ,540
Linear-by-Linear Association ,089 1 ,765
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,68.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for BB (0 / 1) 1,308 ,226 7,574
For cohort KJANC = 0 1,017 ,905 1,143
For cohort KJANC = 1 ,778 ,151 4,011
N of Valid Cases 100
d. Hubungan Status Gizi Anak dengan Frekuensi Sakit Anak Selama
Tumbuh Kembang.
status gizi anak * frekuensi sakit anak Crosstabulation
frekuensi sakit anak Total
Sakit tidak sakit
status gizi anak
gizi baik
Count 57 24 81
Expected Count 55,9 25,1 81,0
% within status gizi anak 70,4% 29,6% 100,0%
% within frekuensi sakit anak 82,6% 77,4% 81,0%
% of Total 57,0% 24,0% 81,0%
gizi kurang
Count 5 5 10
Expected Count 6,9 3,1 10,0
% within status gizi anak 50,0% 50,0% 100,0%
% within frekuensi sakit anak 7,2% 16,1% 10,0%
% of Total 5,0% 5,0% 10,0%
gizi lebih
Count 7 2 9
Expected Count 6,2 2,8 9,0
% within status gizi anak 77,8% 22,2% 100,0%
% within frekuensi sakit anak 10,1% 6,5% 9,0%
% of Total 7,0% 2,0% 9,0%
Total
Count 69 31 100
Expected Count 69,0 31,0 100,0
% within status gizi anak 69,0% 31,0% 100,0%
% within frekuensi sakit anak 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 69,0% 31,0% 100,0%
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,46479404
Most Extreme Differences
Absolute ,436
Positive ,436
Negative -,243
Kolmogorov-Smirnov Z 4,360
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
NO NAMA Umur PEND. IBU PEND.AYAH KERJA IBU KRJ AYAH JMLH ANAK BB ANAK
1 S 32 5 6 0 2 3 3000
2 y 39 4 4 2 2 2 3000
3 R 36 6 4 2 2 3 2500
4 A 35 4 4 2 2 5 2400
5 S 39 6 6 3 3 3 3300
6 M 35 4 4 2 2 2 3000
7 R 40 5 4 2 2 3 3000
8 K 32 2 5 3 2 2 3500
9 A 39 4 6 2 2 4 3000
10 H 41 4 6 2 2 3 2900
11 A 29 3 5 6 2 1 2800
12 N 42 6 6 5 3 4 3000
13 R 35 6 4 3 2 3 3800
14 MZ 34 3 4 0 1 1 2900
15 RW 25 6 5 0 2 2 2500
16 S 35 5 5 2 2 3 3000
17 YS 28 6 6 2 4 1 3000
18 S 36 2 2 5 5 1 2800
19 DA 30 5 6 0 4 1 3100
20 DPA 28 6 6 3 3 1 2800
21 DA 39 6 6 3 3 2 3000
22 MA 23 6 6 5 3 1 3200
23 S 31 5 6 2 3 2 3300
24 Z 34 6 5 4 4 1 3000
25 H 35 5 6 2 2 1 2400
26 H 42 4 4 2 4 2 3000
27 M 40 5 6 2 3 5 3200
28 M 35 4 4 2 2 4 3200
29 S 35 4 4 2 2 4 2600
30 RS 35 4 4 2 2 2 3500
31 NA 33 4 4 2 2 1 3000
32 A 35 4 4 2 2 3 3400
33 H 35 4 4 2 2 4 2900
34 M 39 4 5 2 2 2 2300
35 A 39 4 3 5 2 2 3500
36 FK 26 6 6 5 3 1 3000
37 TS 32 4 6 2 2 2 2800
38 P 33 6 6 3 4 4 2700
39 A 24 3 4 0 2 1 3500
40 R 25 2 4 5 2 3 3000
41 M 34 5 4 5 2 1 2800
42 N 38 4 3 5 2 2 2900
43 Y 35 5 4 0 2 1 3000
44 N 30 6 6 2 2 2 3000
45 K 28 4 4 5 2 2 3350
46 M 39 3 4 0 2 4 2600
47 DZ 22 4 4 2 2 3 1500
48 O 39 4 6 0 2 2 2800
49 FA 28 6 4 4 2 3 3300
50 KH 42 3 4 0 2 4 1700
51 HN 27 6 6 3 3 1 3100
52 NI 26 4 4 0 2 3 3900
53 F 31 6 4 0 2 2 2900
54 F 26 6 6 2 2 1 2900
55 M 31 3 4 2 2 2 3100
56 R 35 4 4 0 4 4 2300
57 YL 31 4 4 2 2 1 4200
58 NN 35 1 2 2 1 4 2900
59 S 29 5 6 3 3 2 2800
60 M 20 4 4 0 4 2 3000
61 A 23 4 4 2 2 1 4000
62 NM 30 3 2 0 1 3 2500
63 NV 27 4 4 2 2 2 2300
64 SK 41 1 2 2 1 4 2700
65 RA 27 6 6 4 4 1 3200
66 HS 36 4 4 0 2 3 2100
67 S 25 4 4 0 2 1 2900
68 A 30 4 4 2 2 1 2400
69 A 35 4 4 2 2 1 3000
70 S 35 4 6 2 2 3 3000
71 S 34 4 3 2 2 2 2700
72 S 35 4 3 2 2 1 2700
73 A 35 5 3 2 2 2 2500
74 H 39 5 4 2 2 3 3000
75 U 40 5 4 2 2 3 3000
76 U 35 6 6 0 2 3 3000
77 A 40 4 4 0 1 3 2300
78 I 32 5 4 2 2 2 2800
79 N 32 4 4 5 2 2 2800
80 SA 27 4 4 4 2 2 3000
81 M 40 6 4 3 4 3 4400
82 DYM 27 5 4 4 4 1 2900
83 NW 22 3 4 2 2 2 2500
84 A 29 3 4 0 2 1 2100
85 AW 24 4 4 5 2 1 3500
86 M 36 3 3 5 2 4 3200
87 R 32 3 3 2 2 4 3500
88 M 27 4 4 4 4 1 3300
89 SA 25 4 4 5 2 1 2600
90 N 33 1 4 2 2 3 3200
91 AB 25 4 3 3 2 4 3300
92 NN 30 3 4 3 2 4 2800
93 UN 29 4 5 2 5 3 2500
94 RR 30 4 3 5 4 2 2600
95 MU 25 3 4 3 3 2 2700
96 RI 24 4 5 3 2 1 3000
97 ER 29 5 5 4 4 4 3500
98 MM 27 5 5 3 2 3 3400
99 UA 23 4 5 3 3 4 2800
100 HH 22 4 5 3 2 2 2600
JRK HAMIL USIA LHR PENOLONG PYKT IBU Pre BB ibu Tinggi ibu IMT Ibu gizi ibu BB trimster 1
2 > 37 Medis Ada 50 156 21 0 2
2 >37 Medis Ada 55 160 21,4 0 4
6 >37 Medis tidak ada 55 150 24 0 3
2 >37 Medis Ada 49 156 20,1 0 3
8 >37 Medis tidak ada 52 160 20 0 3
3 >37 Medis Ada 50 162 19 0 3
2 >37 Medis tidak ada 55 155 23 0 4
2 >37 Medis Ada 50 158 20 0 6
5 >37 Medis Ada 55 160 21 0 5
2 >37 Medis Ada 50 160 19 0 3
0 >37 Medis tidak ada 48 154 20 0 4
4 >37 Medis tidak ada 50 148 23 0 5
2 >37 Medis tidak ada 52 58 21 0 4
0 >37 Medis tidak ada 58 159 23 0 4
1 >37 Non medis tidak ada 44 145 21 0 5
4 >37 Medis tidak ada 54 170 19 0 4
0 >37 Medis tidak ada 56 148 26 0 6
0 >37 Non medis tidak ada 45 165 17 0 2
0 >37 Medis tidak ada 50 165 18 0 3
0 <37 Medis tidak ada 52 156 21 0 5
1 >37 Medis tidak ada 60 157 24 0 2
0 >37 Medis tidak ada 55 160 21 0 2
1 <37 Non medis tidak ada 51 150 26 1 4
0 >37 Medis tidak ada 55 155 23 0 6
0 >37 Medis Ada 50 160 19,5 0 5
7 >37 Medis Ada 45 150 20 0 4
5 >37 Medis tidak ada 52 150 23,1 0 5
4 >37 Medis tidak ada 53 155 22 1 7
2 >37 Medis Ada 48 155 19 0 6
2 >37 Medis tidak ada 60 162 22,8 0 5
0 >37 Medis Ada 58 160 22 0 4
2 >37 Medis tidak ada 55 160 21,4 0 4
3 >37 Medis Ada 50 162 19 0 2
2 >37 Medis Ada 45 158 18 0 3
2 >37 Medis tidak ada 38 149 17 0 2
0 <37 Medis tidak ada 68 150 30 0 3
2 >37 Medis tidak ada 47 155 20 0 2
1 <37 Medis tidak ada 60 158 24 0 2
0 >37 Medis tidak ada 45 158 18,02 0 5
5 >37 Medis tidak ada 49 160 19,14 0 2
0 >37 Non medis tidak ada 45 162 17,14 0 3
1,5 >37 Medis tidak ada 42 154 17,7 0 1
0 >37 Medis tidak ada 45 162 17,14 0 3
3 >37 Medis tidak ada 55 151 24,12 0 5
1,3 >37 Medis tidak ada 38 149 17,11 0 3
9 >37 Medis tidak ada 49 152 21,20 0 2
3,5 >37 Medis tidak ada 45 150 20 1 2
4 >37 Medis tidak ada 42 158 16,82 0 2
5 >37 Medis tidak ada 58 155 24,14 0 2
2 <37 Medis Ada 43 145 20,45 0 2
0 >37 Medis tidak ada 48 150 29,3 0 2
4 >37 Medis tidak ada 60 163 22,5 0 3
4 >37 Medis tidak ada 58 163 21,8 0 2
0 >37 Medis tidak ada 56 162 21,3 0 3
5 <37 Medis tidak ada 65 170 22,49 0 5
5 >37 Medis tidak ada 60 154 25,2 0 2,5
0 >37 Non medis Ada 45 156 18,5 0 3
2 <37 Medis Ada 65 160 25 1 2,5
1 <37 Medis tidak ada 57 157 23,12 0 2,4
3 >37 Medis tidak ada 60 155 24,9 0 2,3
0 >37 Medis tidak ada 40 149 18,01 0 3
1 >37 Medis Ada 50 157 20,28 1 2,5
2 <37 Medis tidak ada 60 159 23,7 1 2,3
2 <37 Medis Ada 63 158 25.23 1 3
0 <37 Medis tidak ada 46 156 18.9 0 4
4 <37 Medis Ada 50 149 22,52 0 5
0 >37 Non medis Ada 45 165 16,54 0 5
0 >37 Medis Ada 48 150 21,3 0 4
0 >37 Medis Ada 45 165 16,54 0 5
5 >37 Medis Ada 60 170 20,76 0 2
3 >37 Medis Ada 50 160 19,5 0 4
0 >37 Medis Ada 55 165 20,22 0 4
3 >37 Medis Ada 50 160 19,5 0 4,3
1 <37 Medis tidak ada 58 155 24,1 0 3,3
4 >37 Medis Ada 47 155 19,6 0 5
3,5 >37 Medis tidak ada 45 150 20 0 4
2 >37 Medis tidak ada 50 150 22,2 0 4
2 >37 Medis Ada 52 156 21,4 0 4
1,3 <37 Medis tidak ada 55 158 22,1 0 2
3 <37 Medis Ada 64 159 25,6 0 5
3,9 <37 Medis tidak ada 65 156 26,75 0 2
3,7 >37 Medis tidak ada 42 155 17,5 0 2
1 >37 Medis tidak ada 45 153 19,23 0 3
4 <37 Medis Ada 45 149 20,27 0 3
2 <37 Medis Ada 45 160 17,57 0 4
1,5 >37 Medis tidak ada 88 165 32,35 0 2
3 >37 Medis tidak ada 60 150 26,6 0 4
0 >37 Medis tidak ada 56 155 23,3 0 2
0 <37 Medis tidak ada 45 160 17,57 1 4
1,3 >37 Medis tidak ada 60 158 24,09 0 3
2 >37 Non medis Ada 66 165 24,2 0 2
3 <37 Non medis Ada 47 158 18,82 0 3
5 <37 Medis tidak ada 53 155 22,06 0 2
3 >37 Medis tidak ada 56 156 23,01 0 2
6 <37 Medis tidak ada 58 168 20,54 0 2,3
4 <37 Medis tidak ada 53 158 21,23 0 2,1
2 <37 Medis tidak ada 50 155 20,81 0 3,1
3 <37 Medis tidak ada 53 158 21,23 0 2
1 <37 Medis tidak ada 49 155 20,39 0 1,2
1 <37 Medis tidak ada 50 160 19,53 0 2,2
BB trimster 2 BB trimster 3 ANC 1 ANC 2 ANC 3 UMUR ANAK BB Anak Tinggi anak Penyakit anak
2 6 2 2 1 36 14,6 101 0
6 2 2 2 3 12 9,5 70 0
4 3 1 1 1 48 18 92 0
4 4 2 2 3 14 9 75 0
6 8 2 2 3 50 29 88 0
5 4 2 2 2 9 9 68 0
5 2 2 2 3 8 9 62 0
7 4 2 2 3 14 13 76 0
2 3 2 2 3 8 9,5 65 0
7 2 2 2 3 13 11 75 0
13 4 1 1 2 31 14 90 0
7 8 1 1 1 48 15 110 1
4 4 2 2 2 51 18 90 1
6 4 2 2 3 20 9,5 60 1
7 3 2 2 3 19 10 98 0
4 5 5 6 5 44 14 92 1
6 8 2 2 2 53 21 108 0
4 4 1 2 2 42 11 100 0
5 4 2 3 3 19 11 78 1
6 4 1 1 2 28 15 89 0
8 6 1 1 1 15 7 80 1
6 3 4 4 4 25 14 171 1
9 4 2 2 3 16 10 96 1
7 6 1 1 1 50 19 112 1
9 2 2 2 3 7 7 65 0
6 3 2 3 3 5 4 62 1
9 2 2 3 3 21 10 78 0
9 2 2 2 3 24 12 72 0
8 4 2 3 3 18 11 75 0
7 2 2 3 3 22 14 82 0
5 2 2 2 3 20 13 82 0
5 3 2 2 3 24 9,5 85 0
4 4 2 2 3 17 11 78 0
7 4 2 2 3 8 8 60 0
4 3 2 2 4 39 9 75 0
8 4 4 3 6 14 7 96 0
5 4 2 1 3 42 18 98 0
3 5 1 1 2 15 11 78 0
10 4 2 2 3 19 9 78 0
3 4 1 2 2 4 5,3 55 0
5 4 2 2 2 50 13,1 107 0
3 5 1 2 2 50 11 105 0
5 2 2 2 3 36 11 95 0
5 6 2 2 3 24 10 70 0
3 3 3 3 3 51 13,5 90 0
5 5 2 2 2 4 6 65 1
5 2 1 1 2 1 1,8 44 1
6 2 1 1 1 2 4,6 47 0
5 6 3 3 3 23 13 84 0
7 5 1 1 2 1 2 44 1
8 4 1 1 2 35 9 77 0
5 2 1 2 2 12 9 74 0
5 3 3 1 1 34 16 90 0
6 9 1 2 2 30 15 85 0
5 3 3 3 3 10 35 145 1
5 5 2 2 3 54 18 80 0
4 4 3 3 4 24 11 85 0
4,3 5 1 1 2 27 10 75 0
5 5 2 2 2 36 12 95 1
4 4 3 2 2 40 18 70 0
5 2 3 4 4 33 14 92 0
5 5 2 1 2 26 13 85 0
4,5 5 1 2 2 39 15 96 0
3 5 1 2 2 36 15 96 0
5 5 3 3 4 16 10 65 0
5 3 3 2 3 24 12 86 0
5 3 1 1 2 1 3 45 1
5 3 1 2 1 18 14 81 0
5 3 2 2 3 15 8 75 0
5 4 1 2 3 24 17 84 0
5 3 1 2 2 15 13 65 0
5 4 1 2 1 14 14 78 0
5 3 1 2 1 12 10 74 0
5 3 5 3 3 18 13 92 0
6 4 2 2 2 18 15 64 0
6 3 3 3 3 16 9,5 78 0
6 2 2 2 2 25 15 86 0
5 3 2 1 2 15 11 65 0
7 4 1 1 2 24 8 87 0
5 3 3 3 3 36 13 90 1
5 2 2 3 2 46 14 102 1
6 7 1 1 3 42 13 99 1
9 3 2 2 3 14 8,5 78 1
4 2 3 1 2 4 18 105 1
5 3 3 3 3 21 9 85 0
2 3 1 2 2 18 12 80 1
6 2 1 1 4 36 14 96 1
6 5 3 3 3 27 13 90 0
5 2 2 3 3 24 12 88 0
7 2 3 3 3 15 9 80 0
6 6 2 4 1 12 10 90 0
5 6 2 3 2 8 9 70 1
5 6 2 4 3 16 13 75 1
4 6 2 4 2 13 8 60 1
4 5 2 3 2 12 10 60 1
3,3 6 3 3 3 6 6 55 1
4 6 3 4 4 8 6 50 1
5 7 1 1 1 18 10 80 1
6 8 1 1 3 9 8 60 1
5 7 2 1 1 24 10 66 0
keaktifan anak Pelyn Kshtn gizi anak Nafsu mkn JK anak status gizi
0 0 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
0 1 0 1 Laki-laki Gizi lebih
0 0 0 0 perempuan Gizi baik
0 1 1 0 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 perempuan Gizi lebih
0 1 0 0 perempuan gizi kurang
0 0 0 0 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 0 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
1 1 0 0 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 1 1 perempuan Gizi baik
0 1 1 1 perempuan gizi kurang
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 1 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 Laki-laki Gizi baik
0 0 1 1 Laki-laki Gizi baik
0 1 1 1 perempuan Gizi baik
1 0 1 0 perempuan gizi kurang
0 0 0 1 perempuan gizi kurang
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 0 0 0 perempuan Gizi baik
0 0 0 0 Laki-laki Gizi baik
0 1 1 0 Laki-laki Gizi baik
0 0 1 1 Laki-laki gizi kurang
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
1 0 0 1 Laki-laki gizi kurang
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 0 1 0 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 0 perempuan gizi kurang
0 0 0 1 perempuan gizi kurang
0 0 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 0 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 0 0 0 perempuan Gizi lebih
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 0 0 0 Laki-laki Gizi baik
0 0 0 0 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 0 1 0 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 perempuan gizi kurang
0 1 0 0 Laki-laki Gizi lebih
0 0 0 0 perempuan Gizi baik
0 0 1 1 perempuan Gizi lebih
0 0 0 0 perempuan Gizi lebih
0 0 0 0 perempuan Gizi lebih
0 0 0 0 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 0 0 1 perempuan Gizi lebih
0 0 0 0 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 0 0 0 perempuan Gizi baik
0 1 0 0 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
1 1 0 1 Laki-laki Gizi baik
1 0 0 1 perempuan Gizi baik
0 0 0 1 perempuan Gizi lebih
0 0 0 1 perempuan Gizi baik
1 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 0 Laki-laki Gizi baik
1 0 0 1 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
1 1 1 1 Laki-laki Gizi baik
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 0 1 Laki-laki gizi kurang
0 1 0 1 perempuan Gizi baik
0 1 1 1 Laki-laki Gizi baik
1 0 1 0 perempuan Gizi baik