materi tekpen kel.3

20
PENYEMBELIHAN HEWAN Islam memberikan aturan yang jelas tentang setiap binatang yang akan di konsumsi dimana cara mendapatkannya dengan di tangkap. Yaitu bahwa binatang-binatang tersebut haruslah di sembelih terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan syariat. Maksud dari penyembelihan disini adalah proses mematikan hewan / binatang dengan cara memotong pada bagian leher ( saluran nafas, saluran makanan dan urat utama ), dengan menggunakan alat tertentu agar hewan tersebut halal untuk dimakan. Dengan kata lain, apabila kita mematikan / mengkonsumsi hewan tanpa proses penyembelihan, maka kedudukan daging hewan tersebut adalah haram ( bangkai ). Kecuali bakai ikan dan belalang, halal memakannya. Syarat / Ketentuan Penyembelihan A. Syarat penyembelih ( orangnya ) ,disyaratkan sebagai berikut 1. beragama Islam 2. berakal sehat 3. menyembelih dengan menyebut nama Allah swt 4. laki-laki baligh B. Syarat binatang yang di sembelih. Binatang yang di sembelih syaratnya adalah binatang yang halal di makan, sebelum di sembelih masih dalam keadaan hidup, harus putus urat tempat berlalunya makanan dan minuman serta saluran pernapasan

Upload: elynnoriin

Post on 20-Feb-2017

152 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi tekpen kel.3

PENYEMBELIHAN HEWAN

Islam memberikan aturan yang jelas tentang setiap binatang yang akan di konsumsi dimana cara

mendapatkannya dengan di tangkap. Yaitu bahwa binatang-binatang tersebut haruslah di

sembelih

terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan syariat.

Maksud dari penyembelihan disini adalah proses mematikan hewan / binatang dengan cara

memotong

pada bagian leher ( saluran nafas, saluran makanan dan urat utama ), dengan menggunakan alat

tertentu

agar hewan tersebut halal untuk dimakan. Dengan kata lain, apabila kita mematikan /

mengkonsumsi

hewan tanpa proses penyembelihan, maka kedudukan daging hewan tersebut adalah haram

( bangkai ).

Kecuali bakai ikan dan belalang, halal memakannya.

Syarat / Ketentuan Penyembelihan

A. Syarat penyembelih ( orangnya ) ,disyaratkan sebagai berikut

1. beragama Islam

2. berakal sehat

3. menyembelih dengan menyebut nama Allah swt

4. laki-laki baligh

B. Syarat binatang yang di sembelih.

Binatang yang di sembelih syaratnya adalah binatang yang halal di makan, sebelum di sembelih

masih

dalam keadaan hidup, harus putus urat tempat berlalunya makanan dan minuman serta saluran

pernapasan

yang terletak di leher. Binatang yang tidak mungkin di sembelih pada lehernya, dilakukan

dengan cara

melukai bagian badan manapun yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa karena lukanya.

Sebagaiman

sabda Rasulullah saw :

Page 2: Materi tekpen kel.3

ی خ ◌ عن ع اف ر ال ق ا ن ك ع م ل رسو لله صلى لله ھ ی ل ع م وسل فى ر سف

د ن ف ر ی ع ب من ل ب ا م و ق ال م ل و ن ك ی م ھ ع م لل س و ھ ی ل ع ان ه ذ ھ ل م ئ ھا ب ال د اب و ا د اب و أ ك لوحش ا ا م ف ل ع فالجماعة . ( ه ما ر ف رجل م ھ س ب ھ ب س ح ف ال ق ف ى ل ص ی ب الن لله ما) ذ اھ ھ ن م ھ اب و ل ع اف ف ذا ك ھ رواه

Artinya : “Dari Rafi’ ia berkata, “Kami pernah bersama Rasulullah saw dalam suatu

perjalanan, kami

bertemu seekor unta milik suatu kaum, sedangkan mereka tidak membawa kuda untuk

mengejarnya,

maka dilontarkanlah unta itu oleh seorang laki-laki dengan anak panahnya,lalu mati unta itu,

Rasulullah

saw bersabda, “Sesungguhnya binatang itu bertabiat seperti binatang liar. Terhadap binatang

seperti ini

perbuatlah olehmu demikian”. (HR. Jama’ah Ahli Hadits)

Rasulullah saw bersabda :

ا ل قا لت ق ا ی ل رسو لله صلى لله علیھ ون ك ان م وسلما اة ك الذ ال ا فى الخلقعن بى ا اء عشر ال عن ھ ی ب ( الل ( و نت وطع ل فى اك ز ج ال ا ھ ذ خ ف رواه الجماعة ◌◌◌ ل ؟قا ة ب

Artinya : “Dari Abu Usyara’ dia berkata: Saya telah bertanya kepada Rasulullah saw, “Adakah

tidak

sah menyembelih kecuali di kerongkongan dan di pangkal leher?” Jawab beliau, “Kalau engkau

bacok

dipahanya, sesungguhnya cukuplah tajam”. (HR. Jama’ah)

C. Syarat alat untuk menyembelih

Alat untuk menyembelih adalah benda tajam yang dapat melukai binatang baik dari logam.

bambu, batu

dan sebagainya, kecuali tulang/kuku dan gigi. Sebagaimana sabda Nabi :

( رواه البخارى ك (ومسلم ذ و لله ھ ی ل ع م ال ام و ل ك ف ن ك ی ا ر وظف اا سنعن ع اف ر ابن ج ی د خ م الد ر ھ ن اا م اسم ر

Artinya : “Dari Rafi’ bin Khadij alat apa pun yang dapat mengalirkan darah dan dengan

menyebutkan

Page 3: Materi tekpen kel.3

nama Allah makanlah olehmu kecuali gigi dan kuku”. (HR. Bukhari dan Muslim)

D. Tata cara pelaksanaan penyembelihan

Dalam menyembelih binatang ada beberapa hal yang diperhatikan dan dilakukan, yaitu antara

lain :

1. Menajamkan alat penyembelihan.

2. Menghadap qiblat baik penyembelih maupun binatang yang akan di sembelih.

3. Digulingkan ke tulang rusuknya yang sebelah kiri agar mudah dalam penyembelihan.

4. Menyembelih sebaiknya di pangkal leher, memotong urat nadi dan tenggorokan agar segera

mati.

5. Dilonggarkan semua tali ikatan supaya bebas bergerak dan tidak ada unsur penyiksaan

terhadap

binatang yang akan di sembelih.

6. Membaca basmalah, takbir dan shalawat atas Nabi Muhammad SAW.

Apabila menerima daging pemberian orang lain dan tidak mengetahui proses penyembelihannya,

maka

hendaklah ia membaca basmalah ketika memakannya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad

saw berikut

:

ف : ح ل رسو لله صلى لله ھ ی ل ع م وسل ال ق ان لله تب ك الحسان ا على ل كعن بن اد شد وس ا ال ق ان ت ن ث ن اع م ھ ت ظ

( رواه سن (مسلم أح ف م ك د ح ا د ح ی ال و ھ ت ر ف ش ح ر ی ل ف ھ ت ح ی ب ذئ ی ش م ت ل ت اق ذ ا ف ة ل ت ق واال سن أح ف م بحت اذ ذ ا ف بح واالذ

Artinya : “Dari Syaddad bin Aus berkata bahwa saya tahu Rasulullah saw bersabda,

“Sesungguhnya

Allah memerintahkan berbuat baik atas segala sesuatu. Jika kamu membunuh binatang maka

bunuhlah

dengan cara yang baik dan jika kamu menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik.

Hendaklah

seorang di antara kamu menajamkan pisaunya dan senangkanlah penyembelihannya”. (HR.

Muslim)

Sabda Nabi Muhammad saw :

Page 4: Materi tekpen kel.3

صلى لله ھ ی ل ع م وسل أن ا م و ق ن و ت أ ی لحم ب رى د الن اسم ر ك ذ ا للهعن ائشة ع رضي لله ا ھ ن ع أن الوا اق م و ق للنبي

( رواه (البخارى ھ , ی ل ع م ا ال ال ق ف والله سم ھ ی ل ع م ت ن ا و ه و ل ك و

Artinya : “Dari Aisyah ada sejumlah orang berkata kepada Nabi SAW, “Ada orang-orang yang

datang

kepada kami membawa daging yang kami tidak mengetahuinya, apakah disebutkan nama Tuhan

(waktu

menyembelihnya) atau tidak.” Rasul bersabda, “Kamu sendiri yang membacakan nama Allah

untuk

daging itu dan setelah itu makanlah”. (HR. Bukhari)

D. Qurban (Udhiyah)

Qurban berasal dari kata qaraba yang artinya dekat,mendekatkan. Sedangkan menurut istilah

qurban

adalah menyembelih hewan dengan tatacara tertentu dalam rangka mendekatkan diri kepada

Allah SWT.

Hukumnya adalah sunnat muakad yaitu sunat yang sangat dianjurkan. Firman Allah SWT

ر�) ( ٣ ت� ب� ت�� ب ٱ ت� ر� ت ت� ن� ت�ا ت�� ب�) ( ٢ن�� ت� ب� ت�ٱ ت ب� ت� ن� ب� �ت �ت�) ١ت �ت ب� ت� ب� ٱ ت نت� ب! ت" ب# ت�� آا �� ت ن��Artinya : Sungguh, kami telah memberimu ( Muhammada ) nikmat yang banyak. Maka

laksanakanlah

shalat karena tuhanmu dan berqurbanlah. Sunguh, orang yang membecimu sdialah yang terutus

dari

rahmat Allah SWT ( Q.. Al kautsar ayat 1 – 3 )

Beberapa hal yang berhubungan dengan qurban :

1. Waktu pelaksanaannya : pada hari raya Idul Adha ( sesudah shalat ied ) dan Hari Tasyrik :

11,12,13 Dzulhijah, sebelum matahari tenggelam )

2. Jenis hewannya : unta,sapi,kerbau,kambing dan domba (Q.S. Al Haj : 35)

3. Syarat hewannya : sehat, tidak cacat, jantan, cukup umur (kambing 1 thn lebih, sapi / kerbau 2

tahun lebih )

E. Aqiqah

Aqiqah menurut bahasa berarti bulu atau rambut anak. Sedangkan menurut istilah aqiqah adalah

Page 5: Materi tekpen kel.3

menyembelih hewan dengan tatacara tertentu sehubungan dengan kelahiran anak dan dalam

rangka

mensyukuri nikmat Allah SWT. Hukumnya adalah sunnat muakad yaitu sunat yang sangat

dianjurkan.

Beberapa ketentuan aqiqah antara lain :

1. Jenis hewannya : kambing dan domba

2. Syarat hewannya : sehat,tidak cacat, jantan, cukup umur ( kambing 1 thn lebih / giginya sudah

berganti)

3. Jumlah hewanya : 1 ekor bagi anak perempuan dan 2 ekor bagi laki-laki

4. Waktunya : 7 hari sesudah kelahiran, apabila pada waktu tersebut, orang tua si bayi belum

mampu

melaksanakannya, maka boleh dihari lain sebelum anak tersebut baligh / dewasa.

5. Daging aqiqah sebelum disedekahkan,alangkah baiknya dimasak terlebih dahuluRasulullah

SAW

bersabda :

Dari Samurah, Bahwasahnya Rasulullah SAW bersabda : Anak yang lahir itu tergadai dengan

aqiqahnya

sampai disembelih hewan sebagai tebusannya pada hari ke 7 ( dari kelahirannya), dicukur dan

diberi

nama ( H.R. Ahmad dan Tirmizi )

F. Tujuan Aqiqah dan Qurban

1. Dalam rangka beribadah kepada Allah SWT

2. Bersyukur atas nikmat yang Allah SWT telah berikan kepada kita

3. Meningkatkan kepedulian social diantara sesama manusia

Firman Allah SWT ( Q.S. Al Hajj ayat 34 )

ر�% ن ن% ت� &' ة )� ت ر�� ت*ا ب+ ت, ت- .�ا ة ت/ ت(* ا� ر�� ر1 ب2 ت3 ب� ت4 ب5 ٱ ٱ ن6 ت+ ت# ت(ا ر47 ت8 ت9 ت: ن; ب( ن& ت= ن37 ت� ن4 نت, ب� ت�� ب ٱ ب4 ر� ر7 نت� ن�ا �ت ة< نت� ن�� ?@ ة Aن ت�ٲ ت�< ت فۥ ا� ر=� ن+ ب5 ت�� ن� Fب ت� ت� ت; ن�3 Gن Hب ر= ب� ٱDan bagi tiap-tiap umat Telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka

menyebut

namaAllah terhadap binatang ternak yang Telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka

Tuhanmu ialah

Tuhan yang Maha Esa, Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira

Page 6: Materi tekpen kel.3

kepadaorang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),

Rukun Iman Kepada Hari Akhir

Rukun iman merupakan hal yang wajib kita ketahui dan amalkan. Rukun iman yang ke 5

adalah iman kepada hari akhir. Manusia tidak tahu kapan pastinyahari akhir itu akan datang

hanya Allah lah yang tahu pastinya.

1. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

secara bahasa ialah percaya akan adanya hariakhir. Sedangkan secara istilah pengertian

iman kepada hari Akhir ialah percaya dan meyakini akan adanya kehidupan yang kekal

(akhirat) dan abadi setelah kehidupan di dunia.kita sebagai umat islam harus meyakini

bahwa dunia ini sementara dan setelah dunia ini berakhir manusia akan dibangkitkan dari

alam kubur untuk menerima kebenaran yang sesungguhnya dan bertanggung jawab atas

segala perbuatan baik maupun buruknya sewaktu di dunia.

Di dalam islam terdapat dua jenis kiamat yaitu :

a. Kiamat Sugro (kecil) merupakan rusaknya sebagian makhluk hidup atau pun

lingkungan. Tanda-tandanya : ilmu agama seakan tidak penting banyak terjadi

bencana alam.

b. Kiamat kubro (besar) hancurnya seluruh alam semesta dengan segala isinya.

Tanda-tandanya : matahari terbit dari barat, rusaknya ka’bah.

Dalil Naqli tentang hari kiamat/akhir :

“Dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang diangit dan dibumi

kecuali mereka yang dikehendaki Allah.Kemudian di tiup sekali lagi (sangkakalaitu)

maka seketika itu mereka bangun (darikuburnya) menunggu (keputusan Allah)”.(Q.S Az-

Zumar : 68)

Page 7: Materi tekpen kel.3

2. Fungsi Iman Kepada Hari Akhir

Ada banyak fungsi dari beriman kepada hari kiamat yaitu :

a. Menjadikan manusi bersifat hati-hati dalam hidup didunia sehingga akan selalu

taat kepada petunjuk-petunjuk agama dan membatasi diri terhadap kesenangan

hidup di dunia.

b. Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia yakni berbakti

kepada Allah SWT, orang-orang tua dan berbuat baik sesama manusia.

c. Menyadarkan manusia akan adanya hari akhir sebagai kehidupan yang hakiki

bagi manusia

d. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan dihari akhir adalah tujuan setiap

manusia yang hidup di dunia.

e. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal shaleh dan meninggalkan segala

larangan-larangannya

f. Menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lembur maka setiap umat muslim

harus banyak melakkukan amal kebaikan serta menjauhi segala larangannya.

g. Mengingatbahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang kehidupan alam

akhirat atau merupakan jembatan untuk menuju kealam akhirat maka kita harus

membelanjakan atau menginfakan sebagian harta untuk menghindari diri dari

sifat rakus dan kikir

h. Berani dan tidak tkaut mati karena membela agama serta menegakkan dan

menjunjung tinggi agama islam

i. Tidak iri terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain.

j. Dapat menentramkan jiwa orang yang mendapat perlakuan kurang adil

SEJARAH TRADISI ISLAM NUSANTARA

A. SENI BUDAYA LOKAL YANG ISLAMI

1. Pengertian seni budaya lokal yang islami

Seni budaya lokal yang islami adalah segala bentuk kesenian yang berasal dan

berkembang di daerah-daerah di Indonesia yang dipengaruhi oleh ajaran-ajaran

islam.

Page 8: Materi tekpen kel.3

Adapun bentuk-bentuk kesenian islam itu bisa berupa teks, musik, perupaan

benda, dan lain-lain. Seni atau kesenian termasuk dari bagian kebudayaan.

Kebudayaan manusia bisa berwujud perilaku manusia, tutur bahasa, perlengkapan

hidup manusia, dan organisasi masyarakat.

2. Macam-macam seni budaya lokal yang islami

a. Seni arsitektur

Kehadiran islam telah mendorong lahirnya ciptaan-ciptaan baru dalam seni

bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat islam, misalnya

bangunan masjid sebagai pusat beribadah dan berkumpulnya umat islam.

Masjid di Aceh, Demak, Kudus, dan di daerah lain di Nusantara merupakan

kekayaan seni arsitektur yang terus berkembang sampai sekarang. Karya seni

arsitektur pengaruh islam juga tampak dalam bangunan keraton-keraton

kerajaan islam di Nusantara.

b. Seni ukir

Seni ukir pengaruh islam juga berkembang di Nusantara. Seni ukir yang di

maksud adalah berupa seni ukir hias untuk memperindah masjid di bagian

mimbar dan bangunan makam di bagian jirat, nisan-nisannya, cungkupnya, dan

tiang-tiang cungkupnya. Seni ukir hias itu antara lain berupa daun-daunan,

bunga-bungaan (teratai), bukit-bukit karang, pemandangan, dan ukiran

kaligrafi.

c. Kaligrafi

Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan merangkaikan huruf-huruf Arab

atau ayat suci Al-Qur’an, hadis, asma Allah, shalawat, maupun kata-kata

hikmah sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Kaligrafi sebagai motif hiasan

dapat dijumpai di masjid-masjid kuno, seperti ukir-ukiran yang terdapat pada

masjid di Jepara. Tidak hanya masjid kuno, masjid-masjid sekarang juga

banyak di jumpai tulisan kaligrafi, baik di mimbar, dinding, maupun pada

bagian luar masjid.

d. Seni tari

Page 9: Materi tekpen kel.3

Di beberapa daerah di Indonesia terdapat bentuk-bentuk tarian yang berkaitan

dengan bacaan sholawat. Misalnya, pada seni rebana diikuti dengan tari-tarian

zipin, bacaan sholawat dengan menggunakan lagu-lagu tertentu.

e. Seni musik/suara

Dalam kebudayaan islam kita juga mengenal seni musik berupa rebana, hadrah,

qasidah, nasyid, dan gambus yang melantunkan lagu-lagu dengan syair yang

islami. Kita juga mengenal grup/kelompok nasyid dan qasidah seperti Bimbo.,

Nidaria, Nasyidaria, Raihan, Snada dan sebagainya.

f. Seni pertunjukkan

Berupa pagelaran wayang kulit yang merupakan perpaduan kebudayaan Jawa

dengan unsur keislaman. Bagi orang Jawa, wayang bukan hanya sebagai

tontonan, tetapi juga tuntunan karena sarat dengan pesan-pesan moral yang

menjadi filsafat hidup orang Jawa.

g. Seni sastra

Seni sastra yang berkembang pada zaman islam umumnya berkembang di

daerah sekitar Selat Malaka (daerah Melayu) dan di Jawa. Ditinjau dari corak

dan isinya, kesusastraan zaman islam dibagi menjadi beberapa jenis, meskipun

pembagian itu tidak dapat dilakukan secara tegas sebab sering terjadi suatu

naskah dapat dimasukkan ke dalam dua golongan sekaligus. Jenis-jenis karya

sastra zaman islam diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Hikayat

Adalah cerita atau dongeng yang biasanya penuh dengan keajaiban dan

keanehan. Tidak jarang hikayat berpangkal pada tokoh-tokoh sejarah atau

peristiwa yang benar-benar terjadi.

2. Babad

Adalah dongeng yang sengaja di ubah sebagai cerita sejarah. Dalam babad,

tokoh, tempat, dan peristiwa hampir semua ada dalam sejarah, tetapi

penggambarannya dilakukan secara berlebihan. Contohnya Babad Tanah

Jawi, Babad Cirebon, Babad Giyanti, dan Babad Pakepung. Di daerah

melayu, babad dikenal dengan nama sejarah sarasilah (silsilah) atau tambo,

Page 10: Materi tekpen kel.3

yang juga diberi judul hikayat. Contohnya Tambo Minangkabau, Hikayat

Rja-raja Pasai, dan Hikayat Sarasilah Perak.

3. Suluk

Adalah kitab-kitab yang menguraikan soal tasawuf. Kitab suluk sangat

menarik karena sifatnya pantheismr, yaitu menjelaskan tentang bersatunya

manusia dengan Tuhan (manunggaling kawulo lan Gusti). Pujangga-

pujangga kerajaan dan para wali banyak menghasilkan karya-karya sastra

jenis suluk in, antara lain sebagai berikut.

a. Sunan Bonang mengembangkan ilmu suluk dalam bentuk puisi yang

dibukukan dalam kitab Bonang

b. Hamzah Fansuri menghasilkan karya sastra dalam bentuk puisi yang

bernafaskan keislaman, misalnya Syair Perahu dan Syair Dagang.

c. Syekh Yusuf, seorang ulama Makassar yang diangkat sebagai pujangga

di kerajaan Banten, berhasil menulis beberapa buku tentang tasawuf.

B. TRADISI DAN ADAT BUDAYA DI NUSANTARA

Tradisi adalah adat kebiasaan yang sudah turun-temurun dan masih dijalankan dalam

kehidupan masyarakat. Tradisi Islam di Nusantara merupakan perpaduan antara ajaran

agama islam dan adat yang berada di Nusantara. Tradisi islam dijadikan sebagai sarana

dakwah oleh para ulama pada masa itu, dengan tidak menghapis secara total adat yang

sudah ada. Sehingga tradisi islam di Nusantara bukanlah ajaran islam yang wajib

diamalkan, melainkan hanya sebagai sarana untuk menyebarkan agama islam pada masa

itu.

Berbagai macam adat yang berkembang di Nusantara, antara lain:

1. Halal bihalal

Tradisi halal bihalal merupakan tradisi khas yang dilakukan bangsa Indonesia.

Dikatakan khas karena di Arab Saudi sebagai tempat awal mula islam lahir tidak

ditemukan tradisi halal bihalal. Halal bihalal dilakukan pada bulan syawal setelah

melaksanakan ibadah puasa dibulan ramadhan. Tujuannya untuk menjalin silaturrahmi

dan saling memaafkan. Halal bihalal dilakukan di berbagai lapisan masyarakat, mulai

Page 11: Materi tekpen kel.3

tingkat keluarga, RT.RW. Desa. Kecamatan, bahkan di istana kepresidenan pun di

lakukan tradisi halal bihalal.

2. Kupatan (bakdo kupat)

Di pula Jawa bahkan sudah berkembang di daerah-daerah lain terdapat tradisi kupatan.

Tradisi membuat kupat ini biasanya dilakukan seminggu setelah Idul Fitri. Biasanya

masyarakat berkumpul di suatu tempat seperti mushola dan masjid untuk mengadakan

selamatan dengan hidangan yang di dominasi kupat (ketupat).

3. Dugderan di Semarang

Tradisi ini merupakan tradisi khas yang dilakukan oleh masyarakat Semarang, Jawa

Tengah. Tradisi Dugderan dilakukan untuk menyambut datangnya bulan puasa. Ritual

dugderan dilaksanakan setelah shalat ashar yang diawali dengan musyawarah untuk

menentukan awal bulan ramadhan yang diikuti oleh para ulama. Hasil musyawarah itu

kemudian diumumkan kepada khalayak. Sebagai tanda dimulainya berpuasa dilakukan

pemukulan bedug. Dalam acara ini biasanya juga dipentaskan tarian Jipin yang

dibawakan oleh 100 orang penari dari Semarang dan Demak.

4. Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta

Tradisi sekaten dilaksanakan setiap tahun di Keraton Surakarta Jawa Tengah dan

Keraton Yogyakarta. Tradisi ini dilaksanakan dan dilestarikan sebagai sarana untuk

mengenang jasa-jasa perjuangan Walisongo yang telah berhasil menyebarkan tuntunan

Nabi Muhammad saw. Tersebut konon diperingati oleh para wali di Keraton Demak

selama seminggu, dari tanggal 5-15 rabiul awwal. Peringatan yang lazim di namai

maulid Nabi itu, oleh para wali disebut sekaten, yang berasal dari kata Syahadatain

(dua kalimat syahadat).

Dalam upacara sekaten tersebut disuguhkan gamelan pusaka peninggalan dinasti

Majapahit yang telah dibawa ke Demak. Suguhan ini sebagai pertanda bahwa dalam

berdakwah para wali mengemasnya dengan menjalin kedekatan dengan masyarakat.

5. Kerobok maulid di Kutai dan pawai obor di Manado

Di Provinsi Kalimanta Timur, tepatnya kawasan Keraton Kutai Kartanegara juga

diselenggarakan tradisi yang dinamakan Kerobok Maulid. Istilah kerobok berasal dari

Bahasa Kutai yang artinya berkerubun atau berkerumun oleh orang banyak. Tradisi ini

dilaksanakan dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw, tanggal 12

Page 12: Materi tekpen kel.3

Rabiul awwal. Tradisi kerobok maulid dipusatkan dihalaman masjid Jami’

Hasanuddin, Tenggarong.

6. Grebek besar di Demak

Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiap tahun dilaksanakan di

Kabupaten Demak Jawa Tengah. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijah

bertepatan dengan datangnya Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban.

7. Tradisi rabu kasan di Bangka

Tradisi rabu kasa dilaksanakan di Kabupaten Bangka setiap tahun, tepatnya pada hari

rabu terakhir bulan safar. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni rabu kasan berasal

dari kata rabu pungkasan (terakhir). Upacara rabu kasan sebenarnyatidak hanya

dilakukan di Bangka saja, namun di daerah lain seperti di Bogor, Jawa Barat dan

Gresik Jawa Timur. Pada dasarnya maksud tradisi ini sama yaitu untuk memohon

kepada Allah swt agar di jauhkan dari bala’ (musibah dan bencana).

A. Materi Pembelajaran

Q.S. Al-Insyirah ayat 1-8

رك )1ألم نشرح لك صدرك ) ذي انقض ظه��ر ك )2( وو ضعنا عنك وش� (3( ال ���رك ) را )4ورفعنال���ك ذك را )5( ف���ان م���ع العسريس��� (6( ان م���ع العسريس���

ك فارغب )7فاذافرغت فانصب ) (8( والى رب

Arti Q.S. Al-Insyirah ayat 1-8

1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu )Muhammad(?2. dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu.3. yang memberatkan punggungmu4. dan Kami tinggikan sebutan )nama(mu bagimu.5. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,6. sesungguhnya beserta ksesulitan itu ada kemudahan.7. Maka apabila engkau telah selesai )dari sesuatu urusan(, tetaplah

bekerja keras )untuk urusan yang lain(,8. dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

Page 13: Materi tekpen kel.3

Makna Q.S. Al-Insyirah

Makna yang terkandung dalam Surah al-Insyirah antara lain:1. Allah swt. mengingatkan kepada manusia bahwa Dia telah

memberikan nikmat yang jumlahnya tiada terhitung. Hanya saja kebanyakan manusia tidak menyadari atau lupa ketika mendapat nikmat. Sebaliknya, kalau mendapatkan sedikit saja masalah baru dia menyadarinya, bahkan mengeluh.

2. Setiap masalah pasti ada penyelesaiannya, setiap kesulitan ada jalan keluarnya.

3. Ketika telah selesai menyelesaikan suatu pekerjaan, maka dengan segera lakukanlah pekerjaan yang lain. Hal ini mengisyaratkan bahwa kita diperintahkan untuk menjadi umat yang rajin bekerja dan kreatif, tidak menjadi umat yang pemalas. Contoh orang yang malas adalah baru mau bekerja kalau sudah tidak mempuyai uang, ketika masih mempunyai uang tidak mau bekerja atau bermalas-malasan.

4. Sukses atau tidaknya suatu pekerjaan ditentukan oleh sejauh mana semangat seseorang dalam berusaha. Selain itu kita juga diperintahkan untuk berserah diri kepada Allah swt., karena Dialah Yang MahaKuasa dan menentukan segalanya.

Praktik Perilaku Seperti dalam Surat Al-Insyirah

Kita telah yakin bahwa Al-Qur’an dibaca, dipelajari, dan dihayati oleh umat Islam untuk diamalkan isinya. Setelah memahami isi kandungan Surah al-Insyirah, kita harus mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dapat ditempuh dengan berbagai bentuk sesuai dengan situasi dan kondisi kita. Di antaranya dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1.Bekerja keras dan pantang menyerah dalam bekerja dan belajar. Jika menghadapi masalah maka dihadapinya dengan lapang dada dan

Page 14: Materi tekpen kel.3

tidak putus asa. Orang yang tekun berusaha pastilah akan berusaha untuk mengevaluasi langkah-langkahnya. Dengan demikian dia akan menjadi lebih berpengalaman dan mampu menemukan jalan penyelesaian setiap masalah.

2.Mengerjakan suatu urusan dengan sungguh-sungguh, teliti dan penuh perhatian. Setiap kegiatan yang besar harus dilakukan dengan bersungguh-sungguh. Tidaklah mungkin suatu kegiatan besar akan berhasil jika dilakukan dengan ceroboh dan main-main.

3.Berkeyakinan bahwa setiap ada kemauan pastilah ada jalan. Setiap kegagalan perlu dievaluasi, diperbaiki agar akhirnya memperoleh kesuksesan.

4. Berharap dan bertawakal kepada Allah swt. atas segala hasil usaha. Manusia wajib berusaha semaksimal mungkin, namun Allah-lah yang berkuasa menentukan hasilnya.