materi remidi spi
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
1/47
DIKTAT MATA KULIAH SISTEM POLITIK INDONESIA
Disusun oleh : Awang Darumurti
JUUSAN ILMU PEMEINTAHAN
!AKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNI"ESITAS MUHAMMADI#AH #O$#AKATA
1
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
2/47
KONSEP DASA SISTEM POLITIK
Sistem politik adalah keseluruhan unit-unit politik yang saling berkaitan satu dengan yang
lain untuk mempengaruhi proses politik. Bagian-bagian atau unit-unit dari sistem politik terdiri dari
input, proses, dan output. Berbagai macam input-input ini lalu kemudian diubah oleh proses-proses
yang terjadi di dalam sistem tersebut menjadi output, yang selanjutnya output-output tersebut
menimbulkan kembali pengaruh terhadap sistem itu sendiri maupun terhadap lingkungan di mana
sistem itu berada. Rumusan ini sangat sederhana akan tetapi cukup memadai untuk menjelaskan
berbagai hal seperti input proses output. Hubungan ini secara diagram dapat dilihat dalam
gambar berikut ini. Diagram di baah ini merupakan suatu model yang sangat sederhana yang
dapat digunakan sebagai pendekatan dalam mempelajari kehidupan politik.
Sebagai suatu sistem, tentu saja sistem politik memiliki ciri-ciri tertentu. !ntuk memberikan
gambaran yang menyeluruh tentang pendekatan ini, berikut ini adalah ciri-ciri utama dari sistem
politik.
1. "iri-ciri #denti$ikasi.
!ntuk membedakan sistem politik dengan sistem sosial lainnya, kita harus bisa
mengidenti$ikasikannya dengan menggabarkan unit-unit dasarnya dan membuat garis batas yang
memisahkan unit-unit itu dari unit-unit yang ada di luar sistem politik itu.
%a& !nit-unit Sistem 'olitik.
(
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
3/47
!nit-unit adalah adalah unsur-unsur yang membentuk suatu sistem. Dalam sistem politik, unit-unit
ini berujud tindakan-tindakan politik. 'erlu sekali memperhatikan tindakan-tindakan ini karena
merekalah yang membentuk peranan-peranan politik dan kelompok-kelompok politik.
%b& 'erbatasan.
Sistem politik selalu berada dalam atau dikelilingi oleh lingkungan berupa sistem-sistem lain. )idak
ada sistem yang hidup dalam lingkungan yang kosong. "ara ber$ungsinya suatu sistem sebagian
merupakan perujudan dari upayanya untuk menanggapi keseluruhan lingkungan sosial, biologis,
dan $isiknya.
Suatu sistem politik memiliki perbatasan dalam pengertian yang sama dengan yang dimiliki oleh
suatu sistem $isik. *ang termasuk dalam suatu sistem politik adalah semua tindakan yang lebih
kurang langsung berkaitan dengan pembuatan keputusan yang mengikat masyarakat+ dan setiap
tindakan sosial yang tidak mengandung ciri tersebut tidak termasuk di dalam sistem politik,sehingga secara otomatis akan dipandang sebagai ariabel eksternal di dalam lingkungan sistem
tersebut.
(. #nput dan utput
#nput merupakan tuntutan dan dukungan, sedangkan output merupakan keputusan yang otoritati$
atau kebijakan umum yang mengikat seluruh masyarakat.
!ntuk menjamin tetap bekerjanya suatu sistem diperlukan input-input secara ajeg. )anpa input
sistem tidak akan dapat ber$ungsi - begitu pula tanpa adanya output kita tidak dapat
mengidenti$ikasikan pekerjaan yang dikerjakan oleh sistem tersebut.
Daid aston dalam %/$an 0a$$ar 1234 11&, melakukan telaah tegas atas kehidupan politik dalam
kaitannya dengan sistem, dan memperkenalkan dua macam input ke dalam sistem politik, yaitu
tuntutan dan dukungan. 5lasi$ikasi di baah ini akan memberikan gambaran nyata tentang jarak
dan ariasi dari input tuntutan, yaitu
a. )untutan untuk memperoleh barang-barang dan pekerjaan seperti upah, jam kerja,
pendidikan, $asilitas rekreasi, dan transportasi.
b. )untutan pengaturan tingkah laku seperti jaminan keselamatan, 5ontrol atas harga, dan
tuntutan akan adanya suatu peraturan yang menyangkut suatu permasalahan sosial.
c. )untutan untuk berpartisipasi dalam sistem politik seperti, hak pilih, kesempatan untuk
menjadi pegaai negeri, dan kesempatan untuk mengorganisir kekuatan politik $ormal, dan lain-
lain.
d. )untutan untuk mendapatkan in$ormasi, dan komunikasi seperti, permintaan keterangan
dari pemerintah atas suatu kebijakan umum yang sementara dibuat atau dilaksanakan, dan tuntutan
untuk menyatakan aspirasi.
4
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
4/47
Suatu tuntutan dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk, derajat, serta intensitas yang berbeda-beda.
Sedangkan input dukungan dapat diperinci ke dalam empat bagian besar, yaitu
a. Dukungan materi, seperti ketaatan membayar pajak, kesediaan bekerja dalam pelayanan
umum.
b. 5epatuhan pada hukum, dan peraturan perundang-undangan, dan undang-undang.
c. Dukungan partisipati$, seperti ikut serta menggunakan hak pilih dalam suatu pemilihan
umum, diskusi politik, dan semua kegiatan politik lainnya.
d. 6emperhatikan segala sesuatu yang diumumkan oleh pemerintah, hak pemerintah, simbol-
simbol kenegaraan, dan perayaan-perayaan nasional.
7ika suatu sistem politik tanggap atas semua tuntutan yang berkembang ditengah-tengah masyarakat
dan berupaya untuk memprosesnya secara e$ekti$, maka dukungan dan peran serta dari masyarakat
akan diperoleh. Secara umum dapat dikatakan baha tuntutan akan menghasilkan keputusan 8kebijaksanaan umum, sedangkan dukungan dari masyarakat akan mempermudah suatu sistem
politik untuk membuat output atau kebijakan umum.
4. Di$erensiasi Dalam Suatu Sistem
#nput merupakan energi bagi suatu sistem politik dan juga sekaligus merupakan sumber
in$ormasi yang berharga bagi para pengambil keputusan politik. #nput-input ini lalu kemudian
diproses menghasilkan jenis output yang berbeda dengan input yang diperolehnya dari
lingkungannya. 'ekerjaan mengubah input menjadi output yang berbeda-beda dalam aktu yang
terbatas membuat struktur suatu sistem politik harus mengenal di$erensiasi minimal seperti
pembagian kerja bagi anggota-anggotanya, dan menyediakan suatu struktur yang berariasi
sehingga dapat menampung pekerjaan yang berbeda-beda dan harus diselesaikan pada saat yang
sama.
9. #ntegrasi Dalam Suatu Sistem
Bila suatu sistem ingin mempertahankan dirinya dari kehancuran, sistem tersebut harus memiliki
suatu mekanisme yang bisa mengitegrasikan %menyatukan& atau bahkan memaksa para anggotanya
untuk bekerjasama alaupun dalam kadar minimal sehingga mereka dapat membuat keputusan-
keputusan yang otoritati$.
/. 'engertian #nput tuntutan dan #nput Dukungan
#nput )untutan
#nput tuntutan ini pada dasarnya merupakan bahan baku, dan sekaligus merupakan in$ormasi
9
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
5/47
yang berharga bagi sebuah sistem politik yang berasal dari masyarakat untuk mengambil suatu
keputusan8kebijakan umum. )untutan berasal dari orang-orang atau kelompok-kelompok yang ada
di tengah masyarakat yang merasa tidak puas dengan keadaan yang ada. 5etidakpuasan tersebut
dapat berupa kelangkaan akan sebagian besar hal-hal atau benda-benda yang bernilai tinggi.
Beberapa dari tuntutan akan nilai-nilai yang relati$ langka itu tidak pernah masuk ke dalam sistem
politik sebelum dipenuhi melalui perundingan-perundingan pribadi. #nput tuntutan itu dapat
berupa pendidikan, lapangan kerja, gaji, $asilitas kerja, harga-harga, suplai kebutuhan pokok,
lingkungan hidup, masalah kegamaan, gender, moral, kebudayaan dan lain-lain.
#nput tuntutan dapat dibagi ke dalam dua macam, yaitu tuntutan eksternal dan tuntutan internal
1. )untutan eksternal.
)untutan eksternal adalah tuntutan yang berasal dari luar sebuah sistem politik. :ingkungan
sistem politik ini terdiri dari sistem-sistem lain seperti ekonomi, kebudayaan, ekologi, pribadi-pribadi, dan demogra$i. 6asing-masing sistem tersebut merupakan suatu kumpulan besar ariabel-
ariabel yang membantu atau mempengaruhi pembentukan jenis tuntutan yang masuk ke dalam
sistem politik.
(. )untutan internal.
7enis tuntutan ini berbeda dengan pengertian tuntutan eksternal, yaitu sebuah tuntutan yang
berasal dari luar sistem politik.. Sangat perlu bagi kita untuk membedakan tuntutan internal dengan
tuntutan eksternal oleh karena tuntutan internal bukanlah input yang dimasukkan ke dalam sistem
politik, akan tetapi merupakan suatu jenis tuntutan yang timbul dari dalam sistem itu sendiri atau
disebut juga dengan ithinput.
Bagaimana agar tuntutan-tuntutan tersebut dapat diubah menjadi isu-isu politik dan $aktor
apa yang menentukan sehingga suatu tuntutan dapat menjadi suatu masalah yang dapat
menimbulkan diskusi politik yang serius, atau tetap merupakan sesuatu yang harus diselesaikan
secara pribadi oleh anggota masyarakat tersebut ;
)imbulnya suatu tuntutan, baik internal maupun eksternal tidak begitu saja akan menjadi
sebuah isu politik yang mendapat perhatian para pengambil keputusan. Banyak tuntutan yang hilang
begitu saja begitu diajukan kepada pembuat keputusan 8 pembuat kebijakan umum, ataukah proses
pengajuannya seret dan bertele-tele hanya karena didukung oleh anggota masyarakat yang kurang
berpengaruh dan tidak pernah bisa masuk ke dalam tingkat pembuatan keputusan, sedangkan yang
lain mungkin menjadi isu politik. #su politik merupakan suatu tuntutan yang oleh anggota-anggota
masyarakat ditanggapi dan dianggap sebagai hal yang penting untuk dibahas melalui saluran-
saluran yang diakui dalam sistem itu.
Bila kita ingin memahami proses perubahan tuntutan menjadi isu, maka kita harus
mendapatkan data yang cukup seperti + %a& mengetahui hubungan antara suatu tuntutan dengan
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
6/47
lokasi dari pencetusnya atau pendukungnya dalam struktur kekuasaan pada masyarakat tersebut, %b&
pentingnya kerahasiaan jika dibandingkan dengan publisitas atau keterbukaan dalam mengajukan
tuntutan tersebut, %c& masalah aktu diajukannya tuntutan tersebut, %d& kecakapan dan pengetahuan
politik, %e& penguassan saluran komunikasi, %$& sikap dan suasana pemikiran masyarakat, dan %g&
gambaran yang dimiliki oleh pencetus tuntutan itu mengenai cara kerja sistem politik tertentu.
7aaban terhadap masalah-masalah ini mungkin akan merupakan suatu indeks pengubahan atau
konersi yang mencerminkan probabilitas bagi suatu kumpulan tuntutan untuk bisa diubah menjadi
sebuah isu politik yang hidup.
B. #nput Dukungan
!ntuk dapat tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya, suatu sistem politik juga memerlukan
energi dalam bentuk dukungan. Bentuk-bentuk dukungan itu berupa tindakan-tindakan ataupandangan-pandangan yang memajukan ataukah merintangi sistem politik. 7adi input dukungan
ber$ungsi untuk merintangi ataukah memajukan suatu pengambilan keputusan atau kebijakan
umum. 7enis input ini disebut juga dengan support inputs.
)anpa dukungan, tuntutan tidak akan bisa terpenuhi atau kon$lik mengenai tujuan tidak akan
terselesaikan. 7ika sebuah tuntutan ingin mendapatkan tanggapan, kelompok kepentingan yang
memperjuangkan satu tuntutan menjadi sebuah keputusan8kebijakan umum yang mengikat, maka
kelompok kepentingan tersebut harus mampu memperoleh dukungan dari pihak-pihak lain yang ada
di dalam sistem politik tersebut.
6enurut Daid aston dalam %6as=oed dan 6ac/ndres (>>> 1(&, tingkah laku
mendukung ada dua macam+ %a& )indakan-tindakan yang mendorong pencapaian tujuan,
kepentingan, dan tindakan orang lain yang mungkin berujud memberikan suara yang mendukung,
membela, atau mempertahankan tindakan tersebut. tindakan mendukung dalam bentuk tindakan
nyata dan terbuka ini disebut juga dengan istilah oer action.
Sebaliknya, tingkah laku mendukung ini mungkin tidak berujud tindakan yang nampak
nyata dari luar, tetapi merupakan bentuk-bentuk tingkah laku ?batiniah@ yang kita sebut pandangan
atau suasana pemikiran. Suasana pemikiran yang mendukung %supporti$& merupakan kumpulan
sikap-sikap atau kecendrungan-kecendrungan yang kuat, ataukah suatu kesediaan untuk bertindak
demi orang lain. Dalam tahap ini, memang tidak ada tindakan nyata atau terbuka akan tetapi
implikasinya jelas baha seseorang mungkin akan melakukan suatu tindakan yang searah dengan
sikapnya. Bila seseorang yang kita anggap memiliki suasana pemikiran tertentu ternyata tidak
bertingkah laku atau tidak bertindak sesuai dengan suasana pemikiran tersebut, maka kita berasumsi
baha kita tidak cukup dalam memahami dan menyelami perasaan yang sebenarnya dari orang
tersebut dan hanya memperhatikan sikap yang tampak dari luar saja.
A
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
7/47
". 6ekanisme Dukungan
)idak ada satu sistem politik yang dapat menghasilkan output berupa keputusan-keputusan
yang otoritati$ jika dukungan, di samping tuntutan tidak memperoleh jalan masuk ke dalam sistem
politik. Dukungan merupakan input yang penting bagi suatu sistem politik. Dukungan bagi suatu
sistem haruslah dipelihara dan dikelola menjadi suatu arus dukungan yang tetap oleh karena tanpa
arus dukungan yang tetap dan ajeg suatu sistem tidak akan bisa menyerap energi yang cukup
memadai untuk mengubah tuntutan menjadi keputusan. )erdapat berbagai sarana yang bisa
digunakan oleh unit-unit politik untuk dapat menyalurkan dukungan pada suatu sistem politik.
1. utput-output Sebagai 6ekanisme Dukungan
utput dari suatu sistem politik dapat berujud pada suatu keputusan atau kebijakan umum.Salah satu cara untuk memperkuat ikatan antara arga negara dengan sistem politiknya adalah
dengan cara menciptakan atau membuat keputusan-keputusan yang dapat memenuhi tuntutan-
tuntutan arga dari sebuah sistem politik. utput yang berujud keputusan atau kebijakan umum
merupakan pendorong khas bagi anggota-anggota dari suatu sistem politik untuk memberikan
dukungannya.
Si$at dukungan ada dua, bisa positi$ juga sebaliknya bisa negati$. Bila dukungan itu negati$,
ada kemungkinan dukungan itu diberikan oleh karena pemberi dukungan takut terhadap hukuman.
Sehingga dukungan yang diberikan sebagiannya hanyalah merupakan akibat dari ketakutan akan
sanksi-sanksi atau karena paksaan.
(. 'olitisasi Sebagai 6ekanisme Dukungan
Begitu seorang indiidu lahir dan tumbuh dalam suatu masyarakat, maka pada dasarnya ia
hidup dengan anggota masyarakat lainnya dalam suatu jaringan ganjaran dan hukuman %netork o$
reards and unishment&, berkomunikasi dengannya, dan menanamkan berbagai jenis tujuan dan
norma yang telah melembaga dalam masyarakat, ilmu sosiologi menamakannya dengan istilah
proses sosialisasi. 6elalui proses sosialisasi ini seorang indiidu belajar untuk memainkan berbagai
peranan sosialnya. Sebagian dari tujuan-tujuan dan norma-norma ini berkaitan dengan hal-hal yang
bersi$at politik yang dianggap berman$aat dari masyarakat tersebut. 6engenai cara dan bagaimana
anggota masyarakat mempelajari pola-pola politik ini, disebut dengan istilah politisasi politik.
'roses politisasi masyarakat, pada aalnya dimulai ketika seorang anak meningkat deasa
harus menyerap berbagai orientasi dan sikap terhadap masalah-masalah politik yang diharapkan
dimiliki oleh setiap orang dalam masyarakat tersebut. Bila harapan-harapan anggota masyarakat
mengenai cara bagaimana seharusnya setiap orang bertingkah laku dalam situasi-situasi politik
C
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
8/47
tertentu berbeda jauh, maka tidak mungkin dilakukan tindakan bersama dalam membuat keputusan-
keputusan yang mengikat.
/gar suatu sistem politik dapat tetap ber$ungsi dengan tertib dan tidak hancur, anggota-
anggota sistem tersebut harus memeliki harapan dasar yang sama dalam hal patokan-patokan atau
ukuran-ukuran yang harus diterapkan untuk membuat penilaian politik, cara seorang berpikir
tentang berbagai masalah politik, dan cara anggota-anggota sistem memandang dan mena$sirkan
gejala politik.
6ekanisme yang dipakai selama proses balajar ini, dan yang sangat relean dengan proses
politisasi adalah yang pertama, proses belajar atau politisasi bagi indiidu tidak pernah berhenti
yang dimulai dari masa kanak-kanak. 5edua, politisasi melibatkan suatu jaringan ganjaran dan
hukuman. Dengan menyelaraskan diri dengan masyarakat kita akan mendapatkan keuntungan
karena dihormati, kekayaan, kesempatan-kesempatan yang lebih baik. /kan tetapi kalau kitamengingkari masyarakat di luar batas, kita akan ditolak, tidak dihargai, dan seringkali menderita
kerugian material. 5etiga, komunikasi yang berulang-ulang mengenai tujuan-tujuan dan norma-
norma kepada seluruh anggota masyarakat melalui mitos, doktrin, dan $ilsa$at politik dalam rangka
menanamkan suatu pena$siran tertentu mengenai tujuan-tujuan dan norma-norma kepada setiap
generasi. !nsur-unsur yang sangat menentukan dalam proses penanaman dan pearisan nilai-nilai
tersebut adalah orang tua, saudara, teman sepergaulan, guru, organisasi dan pemimpin masyarakat,
serta lambang-lambang negara seperti bendera, upacara-upacara yang dipenuhi makna politik.
Bila keterikatan %attachment& politik itu menjadi mengakar dan sangat kuat melembaga
ditengah masyarakat, sistem politik tersebut telah memiliki legitimasi yang tinggi. Dengan
demikian, politisasi secara e$ekti$ bisa membentuk jalan dengan mana ukuran-ukuran legitimasi
diciptakan dan diariskan kepada generasi berikutnya dalam sistem politik tersebut. secara empiris
terbukti baha suatu sistem politik dapat bertahan hidup lama disebabkan oleh dukungan yang
ditumbuhkan dan dipelihara oleh keyakinan yang mendalam akan legitimasi pemerintahannya.
5eyakinan yang mendalam tersebut diperoleh melalui proses politisasi.
3
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
9/47
%u&a'a Politi() Sosialisasi Politi( &an Partisi*asi Politi(
Budaya politik merupakan pendekatan yang cukup akhir di dalam ilmu politik. 'endekatan
ini lahir setelah tuntasnya penelitian yang dilakukan oleh dua peneliti /merika Serikat yaitu 0abriel
/. /lmond dan Sydney erba. Hasil penelitian tersebut dituangkan di dalam buku mereka Budaya
Politik, yang merupakan hasil kajian antara tahun 12A2 sampai dengan 12C> atas >> responden
yang tersebar di < negara /merika Serikat, #nggris, #talia, 6eksiko, dan 7erman Barat.
Budaya politik berarti kecenderungan berperilaku indiidu terhadap sistem politik yang
berlaku di negaranya. Dalam pendekatan budaya politik, indiidu merupakan subyek kajian yang
utama dan bersi$at empiris, dalam arti pendapat orang per oranglah yang membangun kesimpulan
penelitian. #ni berbeda dengan pendekatan $ilsa$at politik, misalnya, yang lebih bersi$at abstrak oleh
sebab pendapat dibangun oleh seseorang tanpa terlebih dahulu melihat $akta lapangan, atau paling
tidak, melalui serangkaian penelitian yang melibatkan orang banyak.
Sementara itu, sosialisasi politik merupakan instrumen yang berupaya melestarikan sebuah
sistem politik. 6elalui serangkaian mekanisme dalam sosialisasi politik, indiidu dari generasi
selanjutnya dididik untuk memahami apa, bagaimana, dan untuk apa sistem politik yang
berlangsung di negaranya masing-masing ber$ungsi untuk diri mereka.
Budaya Politik
Budaya politik adalah cara individu berpikir, merasa, dan bertindak terhadap sistem politik serta
bagian-bagian yang ada di dalamnya, termasuk sikap atas peranan mereka sendiri di dalam
sistem politik.
rientasi8kecenderungan indiidu terhadap sistem politik terbagi 4, yaitu
rientasi 5ogniti$
'engetahuan atas mekanisme input dan output sistem politik, termasuk pengetahuan atas hak dan
keajiban selaku arganegara.
rientasi /$ekti$
'erasaan indiidu terhadap sistem politik, termasuk peran para aktor %politisi& dan lembaga-lembaga
politik %partai politik, eksekuti$, legislati$, dan yudikati$&.
2
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
10/47
rientasi aluati$
5eputusan dan pendapat indiidu tentang obyek-obyek politik yang secara tipikal melibatkan
standar nilai, kriteria in$ormasi dan perasaan, misalnya tampak saat pemilu.
rientasi kogniti$ adalah pengetahuan. Bagaimana indiidu mengetahui hak dan keajiban
arga negara di dalam konstitusi, bagaimana indiidu mengetahui tata cara pemilihan umum,
bagaimana indiidu mengetahui partai politik dan aktiitas partai tersebut, bagaimana indiidu
mengetahui perilaku pemimpin-pemimpin mereka leat pemberitaan massa, merupakan contoh dari
orientasi kogniti$ ini. 'engetahuan-pengetahuan ini bersi$at tidak tetap. 'engetahuan bertambah atau
tetap seiring dengan pengaruh-pengaruh dari lingkungan sekeliling indiidu.
rientasi a$ekti$ berbeda dengan orientasi kogniti$, oleh sebab orientasi a$ekti$ ini bergerak
di dalam konteks perasaan. 'erasaan-perasaan seperti diperhatikan, diuntungkan, merasa adil,
sejahtera, suka atau tidak suka, ataupun sejenisnya, kerap lebih menentukan ketimbang $aktor
pengetahuan. leh sebab itu, banyak pemimpin negara yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan
populis %si$atnya populer& untuk mendongkrak aspek a$ekti$ arga negara. Di #ndonesia, kebijakan-
kebijakan seperti Bantuan :angsung )unai, /skeskin, 'embagian 5ompor 0as, dan sejenisnya
bertujuan demi mengubah orientasi a$ekti$ arga negaranya. )ujuan akhirnya adalah, agar
masyarakat merasa diperhatikan oleh pimpinan politik, dan mereka akan memilih para pemberi
bantuan di kemudian hari.
rientasi aluati$ merupakan campuran antara orientasi kogniti$ dan a$ekti$ di dalam
bentuk keputusan8tindakan. 6isalnya, setelah mengetahui baha partai / atau B memang benar
menyuarakan apa yang mereka inginkan, indiidu memilih mereka di dalam suatu pemilu. /tau,
sekelompok indiidu menggelar unjuk rasa untuk mendukung seorang calon yang tengah Ediserang=
oleh laan politiknya, semata-mata karena mereka merasa kenal dan sedikit tahu akan jatidiri si
politisi termaksud. rientasi aluti$ muncul akibat adanya pengaruh dari orientasi kogniti$ dan
a$ekti$.
Tipe-tipe Budaya Politik
6enurut /lmond dan erba, budaya politik memiliki tipe-tipe tersendiri. 6elalui hasil
penelitian mereka di < negara, keduanya menyimpulkan baha terdapat 4 budaya politik yang
dominan terdapat di tengah indiidu. )ipe budaya politik sendiri berarti jenis kecenderungan
indiidu di dalam sistem politik. )ipe-tipe budaya politik yang ada adalah
1>
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
11/47
Budaya 'olitik 'arokial
Budaya 'olitik Subyek
Budyaa 'olitik 'artisipan
1. Budaya Politik Parokial
Budaya politik parokial merupakan tipe budaya politik di mana ikatan seorang indiidu
terhadap sebuah sistem politik tidaklah begitu kuat, baik secara kogniti$ maupun a$ekti$. Di dalam
tipe budaya politik ini, tidak ada peran politik yang bersi$at khusus. #ndiidu tidak mengharapkan
perubahan apapun dari sistem politik. #ni diakibatkan oleh sebab indiidu tidak merasa baha
mereka adalah bagian dari sebuah bangsa secara keseluruhan. #ndiidu hanya merasa baha mereka
terikat dengan kekuasaan yang dekat dengan mereka, misalnya suku mereka, agama mereka,
ataupun daerah mereka.
Budaya politik parokial kentara misalnya, di dalam budaya masyarakat yang masih
nomaden. 6isalnya ini terjadi di ka$ilah-ka$ilah badui jaFirah /rabia, suku-suku pedalaman
#ndonesia seperti 5ubu, Dani, /smat, /nak Dalam, dan sejenisnya. "ontoh tersebut dalam
pengertian $isik. Gamun, dapat pula kita kembangkan parokialisme dalam pengertian lebih luas.
6isalnya, dapat kita sebut baha sebagian arga /ceh yang hendak memisahkan diri dari Republik
#ndonesia sebagai menganut budaya politik parokial, oleh sebab mereka tidak mengidenti$ikasi diri
sebagai arga negara Republik #ndonesia.
2. Budaya Politik Subyek
Budaya politik subyek adalah budaya politik yang tingkatannya lebih tinggi dari parokial
oleh sebab indiidu merasa baha mereka adalah bagian dari arga suatu negara. #ndiidu yang
berbudaya politik subyek juga memberi perhatian yang cukup atas politik akan tetapi si$atnya pasi$.
6ereka kerap mengikuti berita-berita politik tetapi tidak bangga atasnya, dalam arti, secaraemosional mereka tidak merasa terlibat dengan negara mereka. Saat mereka tengah membicarakan
masalah politik, cenderung ada perasaan tidak nyaman oleh sebab mereka tidak mempercayai orang
lain begitu saja. Di ujung yang lain, saat berhadapan dengan institusi negara mereka merasa lemah
dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Budaya politik subyek banyak berlangsung di negara-negara yang kuat %strong goernment&
tetapi bercorak otoritaritarian atau totalitarian. 6isalnya, budaya ini banyak terjadi di #ndonesia di
saat pemerintah 'residen Suharto %masa rde Baru&. Di masa tersebut, orang jarang ada yang berani
membincangkan masalah politik secara bebas, terlebih lagi mengkritik presiden ataupun
11
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
12/47
keluarganya. 0ejala seperti ini juga terjadi di "ina, 5orea !tara, 5uba, atau sebagian negara
makmur seperti /rab Saudi, Singapura, ataupun 6alaysia, yang sistem politiknya belum
sepenuhnya demokrasi.
3. Budaya Politik Partisipan
Budaya politik partisipan adalah budaya politik yang lebih tinggi tingkatannya ketimbang
subyek. Dalam budaya politik partisipan, indiidu mengerti baha mereka adalah arga negara
yang punya sejumlah hak maupun keajiban. Hak misalnya untuk menyatakan pendapat,
memperoleh pekerjaan, penghasilan, pendidikan, dan di sisi lain keajiban untuk, misalnya,
membayar pajak.
Dalam budaya politik partisipan, sering dan merasa bebas mendiskusikan masalah politik.
6ereka merasa baha, hingga tingkatan tertentu, dapat mempengaruhi jalannkan perpolitikan
negara. 6ereka pun merasa bebas dan mampu mendirikan organisasi politik baik untuk memprotes
ataupun mendukung pemerintah. 7ika tidak mendirikan organisasi politik, mereka pun banyak
bergabung ke dalam organisasi sukarela baik bersi$at politik maupun tidak. Saat mengikuti pemilu
mereka cukup berbangga hati.
Budaya politik partisipan utamanya banyak terjadi di negara-negara dengan tingkat
kemakmuran dan keadilan yang cukup tinggi. 7arang budaya politik partisipan terdapat di negara-
negara yang masih bercorak otoritarian, totaliter, ataupun terbelakang secara ekonomi. /tau, jika
tidak makmur secara ekonomi, maka budaya politik partisipan muncul dalam sistem politik yang
terbuka seperti Demokrasi :iberal.
Sosialisasi Politik
6ichael Rush dan 'hillip /ltho$$ merupakan dua orang yang memperkenalkan teori
sosialisasi politik melalui buku mereka 'engantar Sosiologi 'olitik. Dalam buku tersebut, Rush dan
/ltho$$ menerbitkan terminologi baru dalam menganalisis perilaku politik tingkat indiidu yaitu
sosialisasi politik.
Sosialisasi politik adalah proses oleh pengaruh mana seorang individu bisa mengenali sistem
politik yang kemudian menentukan persepsi serta reaksinya terhadap geala-geala politik.
Sistem politik dapat saja berupa input politik, output politik, maupun orang-orang yang
menjalankan pemerintahan. ungsi sosialisasi menurut Rush dan /ltho$$ adalah
6elatih #ndiidu
1(
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
13/47
6emelihara Sistem 'olitik
Sosialisasi politik melatih indiidu dalam memasukkan nilai-nilai politik yang berlaku di
dalam sebuah sistem politik. 6isalnya di #ndonesia menganut ideologi negara yaitu 'ancasila. leh
sebab itu sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi diberlakukan pelajaran 'endidikan 'ancasila
dan 5earganegaraan. #ni merupakan proses pelatihan yang dilakukan negara terhadap arga
negaranya. 'elatihan ini memungkinkan indiidu untuk menerima atau melakukan suatu penolakan
atas tindakan pemerintah, mematuhi hukum, melibatkan diri dalam politik, ataupun memilih dalam
pemilihan umum.
Selain itu, sosialisasi politik juga bertujuan untuk memelihara sistem politik dan
pemerintahan yang resmi. /pa jadinya suatu negara atau bangsa jika arga negaranya tidak tahu
arna bendera sendiri, lagu kebangsaan sendiri, bahasa sendiri, ataupun pemerintah yang tengahmemerintahnya sendiri ; 6ereka akan menjadi arga negara tanpa identitas, tentunya.
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi politik, Rush dan /ltho$$ menyuratkan terdapat 4 cara, yaitu
!mitasi. 6elalui imitasi, seorang indiidu meniru terhadap tingkah laku indiidu lainnya. 6isalnya,
0us Dur adalah anak dari 5.H. ahid Hasyim dan cucu dari pendiri Gahdlatul !lama, 5.H.
Hasyim /sy=ari. 0us Dur sejak kecil akrab dengan lingkungan pesantren dan budaya politik
Gahdlatul !lama, termasuk dengan kiai-kiainya. Budaya tersebut mempengaruhi tindakan-tindakan
politiknya yang cenderung bercorak #slam moderat seperti yang ditampakan oleh organisasi
Gahdlatul !lama secara umum.
!nstruksi. "ara melakukan sosialisasi politik yang kedua adalah instruksi. 0aya ini banyak
berkembang di lingkungan militer ataupun organisasi lain yang terstruktur secara rapi melalui rantai
komando. 6elalui instruksi, seorang indiidu diberitahu oleh orang lain mengenai posisinya di
dalam sistem politik, apa yang harus mereka lakukan, bagaimana, dan untuk apa. "ara instruksi ini
juga terjadi di sekolah-sekolah, dalam mana guru mengajarkan sisa tentang sistem politik danbudaya politik yang ada di negara mereka.
"otivasi. "ara melakukan sosialisasi politik yang terakhir adalah motiasi. 6elalui cara ini,
indiidu langsung belajar dari pengalaman, membandingkan pendapat dan tingkah sendiri dengan
tingkah orang lain. Dapat saja seorang indiidu yang besar dari keluarga yang beragama secara
puritan, ketika besar ia bergabung dengan kelompok-kelompok politik yang lebih bercorak sekular.
6isalnya ini terjadi di dalam tokoh )an 6alaka. )okoh politik #ndonesia asal 6inangkabau ini
ketika kecil dibesarkan di dalam lingkungan #slam pesantren, tetapi ketika besar ia merantau dan
menimba aneka ilmu dan akhirnya bergabung dengan komintern. 6eskipun menjadi anggota dari
14
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
14/47
organisasi komunis internasional, yang tentu saja bercorak sekular, ia tetap tidak setuju dengan
pendapat komintern yang menilai gerapak pan islamisme sebagai musuh. Gamun, tetap saja tokoh
)an 6alaka ini menempuh cara sosialisasi politik yang bercorak motiasi.
#gen Sosialisasi Politik
Dalam kegiatan sosialisasi politik dikenal yang namanya agen. /gen inilah yang melakukan
kegiatan memberi pengaruh kepada indiidu. Rush dan /ltho$$ menggariskan terdapatnya < agen
sosialisasi politik yang umum diketahui, yaitu
$eluarga. 5eluarga merupakan primary group dan agen sosialisasi utama yang membentuk
karakter politik indiidu oleh sebab mereka adalah lembaga sosial yang paling dekat. 'eran ayah,
ibu, saudara, memberi pengaruh yang tidak kecil terhadap pandangan politik satu indiidu. )okoh
Sukarno misalnya, memperoleh nilai-nilai penentangan terhadap Belanda melalui ibunya, #da /yu
Gyoman Rai. #bunya, yang merupakan keluarga bangsaan Bali menceritakan kepahlaanan raja-
raja Bali dalam menentang Belanda di saat mereka tengah berbicara. "erita-cerita tersebut
menumbuhkan kesadaran dan semangat Sukarno untuk memperjuangkan kemerdekaan bagi
bangsanya yang terjajah oleh Belanda.
Sekolah. Selain keluarga, sekolah juga menempati posisi penting sebagai agen sosialisasi politik.
Sekolah merupakan secondary group. 5ebanyakan dari kita mengetahui lagu kebangsaan, dasar
negara, pemerintah yang ada, dari sekolah. leh sebab itu, sistem pendidikan nasional selalu tidak
terlepas dari pantauan negara oleh sebab peran pentingnya ini.
Peer %roup. /gen sosialisasi politik lainnya adalah peer group. 'eer group masuk kategori agen
sosialisasi politik 'rimary 0roup. 'eer group adalah teman-teman sebaya yang mengelilingi
seorang indiidu. /pa yang dilakukan oleh teman-teman sebaya tentu sangat mempengaruhi
beberapa tindakan kita, bukan ; )okoh semacam 6oh. Hatta banyak memiliki pandangan-
pandangam yang sosialistik saat ia bergaul dengan teman-temannya di bangku kuliah di GegeriBelanda. 6elalui kegiatannya dengan kaan sebaya tersebut, Hatta mampu mengeluarkan konsep
koperasi sebagai lembaga ekonomi khas #ndonesia di kemudian hari. Demikian pula pandangannya
atas sistem politik demokrasi yang bersimpangan jalan dengan Sukarno di masa kemudian.
"edia "assa. 6edia massa merupakan agen sosialisasi politik secondary group. )idak perlu
disebutkan lagi pengaruh media massa terhadap seorang indiidu. Berita-berita yang dikemas dalam
media audio isual %teleisi&, surat kabat cetak, internet, ataupun radio, yang berisikan perilaku
pemerintah ataupun partai politik banyak mempengaruhi kita. 6eskipun tidak memiliki kedalaman,
tetapi media massa mampun menyita perhatian indiidu oleh sebab si$atnya yang terkadang
19
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
15/47
menarik atau cenderung Eberlebihan.=
Pemerintah. 'emerintah merupakan agen sosialisasi politik secondary group. 'emerintah
merupakan agen yang punya kepentingan langsung atas sosialisasi politik. 'emerintah yang
menjalankan sistem politik dan stabilitasnya. 'emerintah biasanya melibatkan diri dalam politik
pendidikan, di mana beberapa mata pelajaran ditujukan untuk memperkenalkan sisa kepada sistem
politik negara, pemimpin, lagu kebangsaan, dan sejenisnya. 'emerintah juga, secara tidak langsung,
melakukan sosialisasi politik melalui tindakan-tindakannya. 6elalui tindakan pemerintah, orientasi
a$ekti$ indiidu bisa terpengaruh dan ini mempengaruhi budaya politiknya.
Partai Politik. 'artai politik adalah agen sosialisasi politik secondary group. 'artai politik biasanya
membaakan kepentingan nilai spesi$ik dari arga negara, seperti agama, kebudayaan, keadilan,
nasionalisme, dan sejenisnya. 6elalui partai politik dan kegiatannya, indiidu dapat mengetahuikegiatan politik di negara, pemimpin-pemimpin baru, dan kebijakan-kebijakan yang ada.
Partisi*asi *oliti(+
Dalam komunikasi politik partispasi yang dilakukan dalam sebuah sistem politik adalah
perilaku anggota khalayak yang akti$ yang tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan oleh
para pemimpin politik, tapi juga menanggapi dan bertukar pesan dengan para pemimpin itu. 7ames
Rosenau meminta kita memperhatikan dua perangkat arga negara yang merupakan khalayak
dalam komunikasi politik. 'ertama, terdiri atas orang-orang yang sangat memperhatikan politik.
5edua, baha ada pertisipasi dari orang-orang yang tidak hanya memperhatikan dan menilai,
namun diharapkan umpan balik yang dihasilkan akan mengakibatkan adanya tindakan pertukaran
pesan dengan pemimpin pemerintahan.
#ndiidu mengambil bagian dalam politik dengan berbagai cara. "ara-cara itu berbeda dalam
tiga hal atau dimensi gaya umum partisipasi, moti$, yang mendasari kegiatan mereka, dan
konsekuensi berpartisipasi pada peran seseorang dalam politik.
/. 0aya partisipasi mengacu pada apa yang dilakukan maupun bagaimana ia melakukannya. Dibagi
menjadi tujuh gaya berpartisipasi, yaitu
1. :angsung8akilan, melibatkan diri sendiri dengan hubungan yang dilakukan terus menerus
dengan $igur politik misalnya dengan cara menelpon, mengirim surat, dan mengunjungi kantor
pemerintahan. /taupun dengan ambil bagian dengan cara turut merasakan dengan hanya
mengetahui in$ormasi atau pesan politik %cara akilan&.
(. 5entara8tak kentara, sesorang dengan gaya seperti ini mengutarakan opini publiknya mempunyai
1
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
16/47
tujuan meningkatkan perolehan keuntungan material. 0aya ini melibatkan keuntungan yang kentara
dan instrumental. /da partisipasi yang kurang instrumental dan kurang kentara serta lebih ealuati$.
4. #ndiidual8kolekti$, tekanan dalam sosialisasi masa kanak-kanak adalah pada gaya indiidual
bukan pada memasuki kelompok terorganisasi atau pada demostrasi memberikan tekanan kolekti$
kepada pembuatan kebijakan.
9. Sistematis8acak, beberapa indiidu bertindak bukan karena dorongan hati, melainkan melalui
berdasarkan perhitungan+ pikiran perasaan dan usul mereka melakukan sesuatu yang konsisten,
tidak berkontradiksi, berkesinambungan dan teguh, dan intensitasnya tidak berubah-ubah.
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
17/47
diinginkan, atau meningkatkan posisi kelompok sosialnya dengan kelompok sosial lain.
9. Diarahkan dari dalam8luar, partisipasi politik yang diarahkan dari dalam diri pribadi dan dari luar
erat kaitannya dengan motiasi batiniah dan motiasi sosial untuk partisipasi politik. rang yang
diarahkan oleh dirinya sendiri adalah orang yang beraksi sendiri, yaitu orientasi dan
kecenderungannya diperoleh dari bimbingan orang tuanya. Sebaliknya, orang yang diarahkan dari
luar lebih kosmopolitan, menanggapi berdasarkan orientasi yang diperoleh dari lingkungan yang
jauh lebih luas ketimbang dari orang tua.
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
18/47
SUPA STUKTU POLITIK DAN IN!A STUKTU POLITIK
Dalam sebuah sistem politik, terdapat dua struktur politik yang menjalankan sistem politik
di sebuah negara. Dua struktur politik tersebut adalah supra struktur politik dan in$ra struktur
politik. !ntuk lebih jelasnya masing masing struktur tersebut akan dibahas berikut ini
a. #n$ra Struktur 'olitik
#n$rastruktur politik sering disebut sebagai bangun baah politik atau mesin politik in$ormal
atau atau mesin politik masyarakat yang terdiri berbagai kelompok yang dibentuk atas dasarkesamaan sosial, ekonomi, kesamaan tujuan, serta kesamaan-kesamaan lainnya.
'engelompokan in$rastruktur politik yang palig nyata dalam kehidupan modern, misalnya
'artai 'olitik, merupakan suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya
memiliki nilai, orientasi, dan cita-cita yang sama, dengan tujuan mendapatkan
kekuasaan politik dengan cara yang konstitusional, seperti melalui pemilihan umum.
rganisasi 5emasyarakatan %rmas&, yang dibentuk dengan tujuan-tujuan dalam
bidang sosial, dan budaya, organisasi ini tidak melibatkan diri untuk ikut serta dalam
pemilihan umum.
5elompok 5epentingan %Interest Group&, merupakan kelompok yang berusha
mempengaruhi kebijakan pemerintah tanpa berkehendak memperoleh jabatan publik.
5elompok kepentangan tidak berusaha menguasai pengelolaan pemerintahan secara
langsung, kelompo ini tidak ikut dalam pemilihan umum.
5elompok 'enekan% Pressure Group& ,merupakan kelompok yang dapat
mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijaksanaan pemerintah melalui cara
persuasi, propaganda, atu cara-cara lain yang dipandang lebih e$ekti$. 6ereka antara
lain, industriaan, dan asosiasi lainya.
5elompok )okoh 6asyarakat %Opinian Leaders&, merupakan kelompok dari tokoh-
13
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
19/47
tokoh masyarakat, baik tokoh-tokoh agama, masyarakat adat, dan budaya.
6edia 6assa %'ers&, yaitu media massa dalam arti sempit, yang meliputi surat kabar,
koran, majalah, tabloit, dan buletin-buletin pada kantor, maupun media massa dalam
arti luas, yang meliputi media cetak, audio, audio isual, dn media elektronik
5elompok in$rastruktur politik tersebut sangat penting artinya dalam sistem politik karena secara
nyata merekalah yang menggerakkan sistem politik, memberikan input, terlibat dalam proses
politik, memberikan pendidikan politik, mengartikulasikan kepentingan politik, melakukan
sosialisasi politik, melakuakan seleksi kepemimpinan politik, dan menyelesaikan sengketa politik
yang terjadi diantara berbagai $ihak didalam dan diluar serta mempunyai daya ikat baik secara ke
dalam maupun ke luar.
b. Supra Struktur 'olitik
Supra struktur politik sering disebut sebagai bangunan atas politik atau mesin politik resmi atau
lembaga- lembaga pembuat keputusan politik yang sah, lembaga-lembaga tersebut bertugas
mengkonersi inputs yang terdiri dari tuntutan, dukungan, dan sikap masa bodoh menjadi output
yang berupa ganjaran, depriasi dan kebijakan-kebijakan. :embaga-lembaga tersebut dapat diberi
nama yang berbeda-beda 6ontesIuieu memberi nama lembaga legislati$, eksekuti$, dan yudikati$.
Sedangkan menurut teori dikotomi dikenal sebagai lembaga pembuat keputusan dan pembuat
pelaksana keputusan.
:embaga yang masuk dalam supra struktur politik adalah lembaga lembaga negara yang
berhak atau mempunyai keenangan untuk membuat kebijakan atau peraturan. 'asca amandemen
!!D 129
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
20/47
Auditing Body 6erupakan lembaga /udit
Independent Body 6erupakan lembaga independen
Struktur lembaga negara adalah sebagai berikut
6asing masing lembaga mempunyai tugas pokok dan $ungsi masing masing. Sesuai dengan
amandemen !!D 129
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
21/47
D'D :egislasi % 6engajukan R!! &, 6onitoring tda
5edudukan D'D merupakan "heck and Balance dalam kekuasaan :embaga legislati$
5onstitusi tidak memberikan ketentuan yang tegas mengenai tugas dan keenangan D'D
"! Governing Bodies :embaga lembaganya adalah 'residen dan apres, Dean penasehat
presiden, 5ementerian negara, 'emerintah Daerah
'residen dan akil presiden, 5eenangannya
ksekuti$ Hankam % 5ekuasaan tertinggi atas /D, /:, /!, meyatakan keadaan darurat,
perang, dll &, Hubungan internasional % mengangkat duta dan 5onsul &, 5ebijakan politik
% memberikan amnesti, dll &
:egislasi 6enetapkan '', 6engajukan R!!, 6enetapkan 'erpu
*udikasi 6emberikan grasi dan rehabilitasi
Realisasi dari keenangan ini terbentuk beberapa lembaga tinggi negara
Dean pertimbangan presiden, keenangannya 6emberikan nasehat dan pertimbangan
kepada presiden
5ementerian negara 6embidangi urusan tertentu dalam negara
'emerintah daerah, proinsi, kota 6enjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali yang
dijalnkan oleh pemerintah pusat
#! Support Bodies :embaganya adalah )G# dan ':R#
)G# % /!, /D, /: &, 5eenangannya 6empertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara
5epolisian Gegara Republik #ndonesia, keenangannya 6elindungi, mengayomi dan
melayani masyarakat serta menegakkan hukum.
$! Judiciary Bodies :embaganya adalah 6/, 65 dan Badan lainnya
6/, 5eenangannya 6engadili pada tingkat kasasi, menguji perundang undangan di
baah undang-undang terhadap undang-undang
6/ membaahi 9 lembaga peradilan 'eradilan !mum, 'eradilan /gama, ')!G,
'eradilan 6iliter
65, 5eenangannya 6enguji !! terhadap !!D, 6emutuskan sengketa keenangan
lembaga negara yang keenangannya diberikan oleh !!D, memutus pembubaran partai
politik, memutus atas perselisihan hasil pemilu, memberikan putusan atas pendapat D'R
tentang dugaan pelanggarana oleh 'residan dan atau apres
(1
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
22/47
#stilah yang diberikan untuk 65 adalah 'enjaga 5onstitusi % )he 0uardian o$ "onstitution &
Badan( lainnya keenangannya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman
5ekuasaan kehakiman adalah bagian dari "riminal 7ustice System. 6aka badan yang terkait
adalah 5epolisian, 5ejaksaan, :embaga pemasyarakatan, dan lembaga lain yang terkait
dengan hukum semisal 5'5
%! Election Bodies :embaganya adalah 5omisi 'emilihan !mum dan Baaslu
5'!, keenangannya menyelenggarakan pemilihan 'residen dan apres, :egislati$
Baaslu keenangannya mengaasi jalannya pemilu
5'! bersi$at nasional, mandiri dan tetap
Di daerah ada 5'!D dan 'anaslu
&! Monetary Body :embaganya adalah Bank Sentral % Bank #ndonesia &
B# punya keenangan dalam bidang moneter.
B# punya spesi$ikasi khusus dalam bidang moneter, untuk itu harus independen dan terpisah
dari lembaga tinggi lainnya.
Gamun B# punya keajiban melakukan laporan terbuka terhdap masyarakat melalui media
tentang rencana dan pelaksanaan kebijakan moneter setiap aal tahun. ajib lapor secara
tertulis kepada 'residen dan apres tentang pelaksanaan kebijakan moneter.
'! Auditing Body :embaganya adalah Badan 'emeriksa 5euangan % B'5 &
5eengannya 6emeriksa pengelolaan dan tanggung jaab keuangan negara
B'5 mempunyai $ungsi audit terhadap pengelolaan keuangan negara
5edudukannya yang independen dan diatur dalam konstitusi memberikan kedudukan yang
kuat dan harus terpisah dari goerning bodies
(! Independent Body :embaganya adalah 5omisi *udisial % 5* &
6engusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai keenangan lain dalam rangka
menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim
5* berada dalam Bab kekuasaan kehakiman. Gamun dari keenangan yang diberikan, 5*
tidak termasuk dalam 7udiciary Bodies
((
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
23/47
ANALISA SISTEM POLITIK INDONESIA
EA ODE LAMA
/nalisa Sistem 'olitik #ndonesia setiap periode atau reFim yang berkuasa akan
menggunakan aspek-aspek 'enyaluran input, 'emeliharaan nilai, 5apabilitas, #ntegrasi ertikal,
#ntegrasi horisontal, 0aya politik, 5epemimpinan, 'artisipasi massa, 5eterlibatan militer, /parat
negara, Stabilitas sistem. Dengan demikian analisa sistem politik #ndonesia dari ra rde lama
sampai dengan pemerintahan saat ini % ra kepemimpinan SB* & menggunakan analisa aspek yang
sama. 6eskipun memakai aspek analisa yang sama, akan tetapi bisa dipastikan hasil analisa dari
setiap aspek akan memperoleh hasil yang berbeda karena setiap reFim mempunyai karakter
kepemimpinan yang berbeda pula. /nalisa S'# ra rde :ama di $okuskan mulai dari implementasi
demokrasi liberal8'arlementer tahun 129
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
24/47
- 0aya 'olitik #deologis. "erminan #deologis yang kental dapat dilihat dari ariasi ideologi yang
ada di parlemen, antar ideologi sangat berjarak
- 5epemimpinan /ngkatan Sumpah 'emuda 12(3
- 'artisipasi 6assa Sangat )inggi, bahkan muncul kudeta
- 5eterlibatan 6iliter 6iliter dikuasai oleh sipil
- /parat Gegara :oyal kepada kepentingan kelompok atau partai politik
- Stabilitas #nstabilitas
b. Demokrasi )erpimpin % 12
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
25/47
ANALISA SISTEM POLITIK
EA ODE %AU
rde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan 'residen Soeharto di #ndonesia. rde
Baru menggantikan rde :ama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. rde Baru
berlangsung dari tahun 12A3 hingga 1223. 5elebihan sistem 'emerintahan rde Baru diantaranya
adalah
a. perkembangan 0D' per kapita #ndonesia yang pada tahun 12A3 hanya /SJC> dan pada 122A
telah mencapai lebih dari /SJ1.>>>b. sukses transmigrasi
c. sukses 5B
d. sukses memerangi buta huru$
Sedangkan kekurangan Sistem 'emerintahan rde Baru diantaranya adalah
a. semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
b. pembangunan #ndonesia yang tidak merata
c. bertambahnya kesenjangan sosial %perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si
miskin&
d. kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
e. kebebasan pers sangat terbatas, diarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel
6enurut :iddle dalam artikel @arisan Buruk rde Baru@ %hal 2(&, mengatakan baha
Sistem politik rde Baru dibangun atas dasar otoriterisme. :embaga-lembaga legislati$, partai,
pemilu, ormas, pers, dan hampir semua organisasi yang berpotensi mengancam kedudukan
pemerintah dikuasai dan dikekang oleh 'residen Soeharto dan baahan-baahannya.
1. 'enyaluran input Rendah, banyak pembatasan yang dilakukan oleh ReFim rba
(. 'emeliharaan nilai banyak terjadi pelanggaran H/6. Beberapa yang terpublikasi 'eristia
6alari, D6 /ceh, 5asus di )imor timur, (C 7uli, dll
4. 5apabilitas sistem *ang paling menonjol adalah kapabilitas simbolik dan regulati$
kstrakti$ 'enyerapan SD6 tidak berjalan dengan baik, mengingat hanya orang-orang di sekitar
Soeharto yang bisa masuk ke lingkaran kekuasaan negara. SD/ dieksploitasi secara masi$ atas
nama pembangunan
Distributi$)rias politika tidak berjalan, ksekuti$ % Soeharto& terlalu dominan, lembaga :egislati$
dan *udikati$ merupakan kepanjangan tangan Soeharto
(
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
26/47
Regulati$ Regulasi dibuat hanya untuk membatasi potensi ancaman yang akan menggoyang sistem
politik yang dibangun oleh ReFim rde Baru
Sistem 'olitik rde Baru di sokong oleh < !! 'olitik !! 'emilu %!! G 1812C
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
27/47
kampus hanyalah kepada mereka yang diperbolehkan pemerintah leat mekanisme kontrol dekanat
dan rektorat.
5eberadaan pers pun dibungkam dengan lahirnya !! 'okok 'ers Go. 1( tahun 123(. !! ini
mengisyaratkan adanya restriksi atau peringatan mengenai isi pemberitaan ataupun siaran.
5eberadaan rmas % rganisasi massa & yang terbentuk harus memperoleh iFin pemerintah dengan
hanya satu organisasi pro$esi buatan pemerintah yang diperbolehkan berdiri.
9. #ntegrasi ertikal /tas baah
Berbagai regulasi yang dibuat oleh pemerintah pada aktu itu mematikan aspirasi dari baah yang
bersi$at kritis.
muncul sekelompok purnairaan perira tinggi
angkatan bersenjata dan tokoh-tokoh sipil yang dikenal kritis, yang tergabung dalam 'etisi ,
mengeluarkan serial selebaran yang mengeluhkan sikap politik pemerintah rde Baru yang
menjadikan /ngkatan Darat sebagai pendukung kemenangan 0olkar, serta menuntut adanya
re$ormasi politik. Sebagai balasannya, pemerintah mencekal mereka. 5elompok ini pun gagal serta
tak pernah mampu tampil lagi sebagai kelompok oposisi yang e$ekti$ terhadap pemerintahan rde
Baru. Dia memerintah melalui kontrol militer dan penyensoran media. Dia menguasai $inansial
dengan memberikan transaksi mudah dan monopoli kepada saudara-saudaranya, termasuk enam
anaknya.
(C
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
28/47
Dia juga terus memainkan $aksi berlainan di militer melaan satu sama lain, dimulai dengan
mendukung kelompok Gasionalis dan kemudian mendukung unsur #slam. "ontohnya adalah Sepak
terjang /li 6urtopo dengan badan inteligennya mulai mengancam Soeharto. 'ersaingan antara /li
6oertopo dan Sumitro dipergunakan untuk menyingkirkan /li. Gamun Sumitro pun segera ditarik
dari jabatannya dan kendali 5opkamtib dipegang langsung oleh Soeharto karena dianggap potensial
mengancam. Beberapa bulan setelah peristia 6alari sebanyak 1( surat kabar ditutup dan ratusan
rakyat #ndonesia termasuk mahasisa ditangkap dan dipenjarakan.
3. /parat negara :oyal kepada negara
Birokrasi yang terstruktur secara sistematis dengan dikendalikan secara penuh oleh pemerintah
pusat membuat aparat negara mau tidak mau harus taat pada negara
2. Stabilitas sistem Stabil
(3
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
29/47
ANALISA SISTEM POLITIK
EA E!OMASI
Semenjak Soeharto lengser dari kekuasaannya, lebih dari 14 tahun yang lalu, #ndonesia telah
memasuki apa yang dikenal dengan sebutan ?6asa Re$ormasi@. Dalam khasanah ilmu politik
sendiri, masa ini disebut sebagai masa transisi dari rejim otoritarianisme ke sebuah pembentukan
rejim yang lebih demokratis. !ntuk membangun momentum demokratik yang dimaksud, diperlukan
adanya beberapa perubahan mendasar pada sistem politik, yang hanya dapat terujud melalui
serangkaian tindakan. )ermasuk diantaranya adalah amandemen konstitusional.
#su-isu pokok yang diangkat untuk dikaji dan dire$ormasi adalah-Re$ormasi konstitusional dan perundang-undangan terhadap lembaga legislati$ dan eksekuti$ untuk
mendukung transisi demokrasi
-tonomi daerah untuk menjamin partisipasi politik yang inklusi$ dan administrasi publik yang
e$ekti$ serta terselenggaranya pembangunan di seluruh #ndonesia
-6ende$inisikan kembali hubungan sipil-militer untuk menjamin supremasi badan-badan
perakilan yang pilih
-6emberdayakan peran masyarakat sipil baik sebagai pengaas maupun sebagai penggerak
pemerintahan demokratik
-6eningkatkan partisipasi akti$ para perempuan dalam politik dan masyarakat
-6embicarakan tentang kesenjangan $undamental dan kegelisahan di dalam masyarakat yang
diakibatkan oleh pergolakan sosio-ekonomi dan kecurigaan antar agama.
-6enjamin baha 5onstitusi dan semua hukum yang disusun sesuai dengan standar hak asasi
manusia internasional
-#ndonesia harus merati$ikasi semua konensi internasional tentang hak asasi manusia
-6enjamin baha 'rinsip-'rinsip /rah 5ebijakan Gegara dan 'iagam tentang Hak- Hak dan
5eajiban 6endasar Gegara dan arga Gegara diikutsertakan dalam 5onstitusi
-6enjamin baha hak-hak tersebut tidak dipersingkat kecuali dalam kondisi-kondisi
1. 'enyaluran input tinggi dan terpenuhi
(. 'emeliharaan nilai 'enghargaan H/6 tinggi
4. 5apabilitas sistem
kstrakti$ 'enyerapan SD/ dan SD6 mengikuti semangat otonomi daerah
Distributi$ )rias politika berjalan lebih bagus, :egislati$ mempunyai kekuatan
enomena Sistem politik #ndonesia masa orde Baru yaitu memiliki ciri-ciri lembaga
(2
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
30/47
eksekuti$ yang kuat yang didukung oleh lembaga legislati$ yang lemah. Hal ini disebabkan oleh
adanya anggota-anggota yang di angkat dari kalangan militer dan golongan-golongan $ungsional
yang lebih memperjuangkan kepentingan eksekuti$ daripada kepentingan masyarakat yang
diakilinya.Hal ini menyebabkan hilangnya kontrol institusional terhadap lembaga eksekuti$.
5onsep 'erubahan adalah dipusatkan di sekitar komposisi lembaga legislati$ yang paling cocok
bagi #ndonesia, dimana legislati$ bisa mendapatkan kekuasaan untuk membuat aturan perundang-
undangan disamping juga ber$ungsi sebagai pengaas tindakan lembaga eksekuti$ serta institusi-
institusi pemerintah lainnya. 5eseimbangan diantara legislati$ yang berdaya dan lembaga eksekuti$
yang e$ekti$.
enomena Sistem 'olitik rde Baru Secara e$ekti$ #ndonesia memiliki suatu sistem
parlemen unikameral. ungsi legislati$nya dijalankan lebih banyak , tapi tidak seluruhnya oleh
anggota D'R %Dean 'erakilan Rakyat& yang dipilih. Sementara itu majelis penuh yaitu 6'R%6ajelis 'ermusyaaratan Rakyat&, yang terdiri dari anggota yang dipilih di tambah dengan
anggota yang diangkat, berperan sebagai suatu institusi pemilihan yang memilih'residen,
membentuk 0aris-0aris Besar Haluan Gegara dan merati$ikasi amandemen. 6engubah parlemen
menjadi dua kamar % Bikameral &
Dasarnya adalah adanya perakilan daerah yang menjamin tersalurnya kepentingan dan aspirasi
daerah-daerah di dalam lembaga legislati$ nasional. Dengan kondisi keterakilan seperti itu,
diharapkan akan memperkuat pula integrasi nasional.
Selain itu, kamar yang kedua % perakilan daerah & akan menjadi suatu institusi yang
berguna untuk menarik keluar daerah dari hanya sekedar perhatian keilayahannya, menjadi
berpartisipasi dan turut bertanggungjaab dalam mengelola bersama seluruh bangsa ini.:embaga
legislati$ harus hanya terdiri dari akil-akil yang dipilih.akil dari )G# di dalam lembaga
legislati$ harus dihapuskan.:embaga legislati$ membuat semua perundang-undangan, mengambil
inisiati$ merancang perundang-undangan kepemimpinan, merati$ikasi perjanjian dan mengkaji
kontrak internasional
:embaga legislati$ harus melakukan pengaasan terhadap militer menyangkut
a& 'erencanaan anggaran militer
b& 'engangkatan perira senior
c& mobilisasi militer
d& $ungsi dinas intelijen pada militer
:embaga legislati$ mengaasi akuntabilitas lembaga eksekuti$ pada hal-hal yang berkaitan dengan
a& pengeluaran anggaran publik
b& pengangkatan pejabat senior
c& kinerja lembaga eksekuti$
4>
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
31/47
:embaga legislati$ diberdayakan agar dapat mengkaji kebijakan publik
6ende$inisikan kekuasaan, tugas dan $ungsi 'residen dalam 5onstitusi, terdiri dari
5ekuasaan untuk membuat keputusan-keputusan dan aturan-aturan yang kedudukannya berada di
baah undang-undang sesuai dengan panduan dan maksud yang tertera dalam statuta tentang
kekuasaan. Berkeajiban untuk berkonsultasi dengan parlemen dan 0ubernur Bank Sentral untuk
menjamin baha kebijakan $iskal dan perencanaan ekonomi dapat sesuai satu dengan
lainnya.Berkeajiban untuk memerintah berdasarkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik,
menjalankan kekuasaannya dengan transparan dan dibaah aturan hukum.
Hal #ni memerlukan
i& 'engangkatan pejabat pejabat publik, badan badan, komitekomite para-statal harus dilakukan
secara terbuka dan dipilih leat proses pengangkatan yang kompetiti$ + ii& tender untuk penyediaan
barang-barang dan jasa bagi operasional negara harus transparanBerkeajiban untuk bertanggung jaab kepada parlemen dan kepada badan-badan konstitusional
lain seperti badan mbudsman dan badan 'engaasan !mum
Disyaratkan untuk patuh kepada ketentuan bertindak yang ditetapkan oleh parlemen
6enghapus D'/ dari konstitusi mendatang
Responsi$ /spirasi masyarakat diapresiasi leat sistem multi partai
Simbolik 5ekuatan sistem politik sangat dipengaruhi kharisma tokoh % 6ulai dari ra 0usdur,
6egaati, SB* &
Regulati$ /mandemen !!D 129
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
32/47
ANALISA SISTEM POLITIK
EA KEPEMIMPINAN S%#
-'enyaluran input )inggi, tetapi belum banyak yang bisa terakomodasi dengan baik
-'emeliharaan nilai Dari sisi demokrasi % kebebasan berbicara dan berpendapat & masih terpelihara,
namun dari sisi keamanan dan ekonomi masih kurang maksimal
-5apabilitas sistem
kstrakti$ SD/ dan SD6 masih mengikuti semangat otonomi daerah
Distributi$ 5ekuasaan dibangun dengan melakukan koalisi besar dengan parlemen % trias 'olitikamenjadi kurang bermakna &
Regulati$ Sisi kelemahannya terletak pada politik transaksional dalam pembuatan kebijakan di
D'R
Responsi$ Gegara kadang kurang cepat dalam merespons tuntutan masyarakat
Simbolik 6enjadi kekuatan utama untuk stabilitas sistem politik
-#ntegrasi ertikal atas baah, baah atas % namun politik pencitraan memegang peranan penting &
-#ntegrasi horisontal Dibangun dengan melakukan koalisi besar, dibentuk Setgab.
-'artisipasi massa )inggi, dengan cacatan lebih banyak tuntutan daripada dukungan
-0aya politik 'ragmatis, koalisi dibangun atas dasar kepentingan % bukan isi misi atau ideologi &
-5epemimpinan 'engusaha, politisi
-5eterlibatan militer dibatasi
-/parat negara loyal dengan negara
-Stabilitas sistem 5urang stabil
4(
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
33/47
PATAI POLITIK DAN KELOMPOK KEPENTIN$AN
I+ PATAI POLITIK
,+ Pengertian Partai Politi(
"arl $riedrich dalam %Surbakti 1222 11A&, memberi batasan mengenai partai politik, yaitu
sekelompok manusia yang terorganisasikan secara stabil dengan tujuan untuk merebut atau
mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan bagi pemimpin partainya, dan berdasarkan
kekuasaan itu akan memberikan kegunaan materil dan idiil kepada para anggotanya. Sementara itu,
Soltau dalam %Surbakti 1222 11A&, juga memberikan de$inisi partai politik sebagai kelompokarga negara yang sedikit banyak terorganisasikan , yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik
dan dengan meman$aatkan kekuasaannya untuk memilih, bertujuan untuk menguasai pemerintahan
dan menjalankan kebijakan umum yang mereka buat.
Dari uraian tersebut di atas dapat kita rumuskan pengertian partai politik merupakan kelompok
anggota yang terorganisasi secara rapi dan stabil yang dipersatukan dan dimotiasi dengan ideologi
tertentu, dan yang berusaha mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan melalui
pemilihan umum guna melaksanakan alternati$ kebijakan umum yang mereka susun. /lternati$
kebijakan umum yang disusun ini merupakan hasil pemaduan berbagai kepentingan yang hidup
dalam masyarakat, sedangkan cara mencari dan mempertahankan kekuasaan guna melaksanakan
kebijakan umum dapat melalui pemilihan umum dan cara-cara lain yang sah
-+ !ungsi Partai Politi(
ungsi utama partai politik ialah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna
meujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. "ara yang digunakan
oleh suatu pertai politik dalam sistem politik demokrasi untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan ialah ikut serta dalam pemilihan umum, sedangkan cara yang digunakan partai tunggal
dalam sistem politik totaliter berupa paksaan $isik dan psikologik oleh suatau diktatorial kelompok
%komunis& maupun oleh diktatorial indiidu %$asis&.
5etika melaksanakan $ungsi itu partai politik dalam sistem politik demokrasi melakukan tiga
kegiatan. /dapun ketiga kegiatan meliputi seleksi calon-calon, kampanye, dan melaksanakan $ungsi
pemerintahan %legislati$ dan 8 atau eksekuti$&. /pabila kekuasaan untuk memerintah telah diperoleh
maka partai politik itu berperan pula sebagai pembuat keputusan politik. 'artai politik yang tidak
mencapai mayoritas di badan perakilan rakyat akan berperan sebagai pengontrol terhadap partai
44
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
34/47
mayoritas. Dalam sistem politik totaliter kalaupun dilaksanakan maka pemilihan umum lebih
ber$ungsi sebagai sarana pengesahan calon tunggal yang telah ditetapkan lebih dahulu oleh partai
tunggal. Gamun, partai politik baik dalam sistem politik demokrasi maupun dalam sistem politik
totaliter, juga melaksanakan sejumlah $ungsi lain. Berikut ini dikemukakan sejumlah $ungsi lain
tersebut.
a+ Sosialisasi Politi(
*ang dimaksud dengan sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi
politik para anggota masyarakat. 6elalui proses sosialisasi politik inilah para anggota masyarakat
memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat +
'roses ini berlangsung seumur hidup yang diperoleh secara sengaja melalui pendidikan $ormal,
non$ormal dan in$ormal maupun secara tidak sengaja malalui kontak dan pengalaman sehari-haribaik dalam kehidupan keluarga dan tetangga maupun dalam kehidupan masyarakat.
Dari segi metode penyampaian pesan, sosialisasi politik dibagi dua, yakni pendidikan
politik dan indoktrinasi politik.
1. 'endidikan politik merupakan suatu proses dialogis di antara pemberi dan penerima
pesan. 6elalui proses ini, para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-
nilai, norma-norma, dan simbol-simbol politik negaranya dari berbagai pihak dalam
sistem politik seperti sekolah, pemerintah, dan partai politik. 'endidikan politik
dipandang sebagai proses dialog antara pendidik seperti sekolah, pemerintah, partai
politik dan peserta didik dalam rangka pemahaman, penghayatan dan pemahaman
nilai, norma dan simbol politik yang dianggap ideal dan baik. 6elalui kegiatan
kursus, latihan kepemimpinan, diskusi dan keikutsertaan dalam berbagai $orum
pertemuan, partai politik dalam sistem politik demokrasi dapat melaksanakan $ungsi
pendidikan politik.
(. #ndoktrinasi politik ialah proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan
memanipulasi arga masyarakat untuk menerima nilai, norma, dan simbol yang
dianggap oleh pihak yang berkuasa sebagai ideal dan baik. #ndoktrinasi politik ini
dilakukan melalui berbagai $orum pengarahan yang penuh dengan paksaan
psikologis, dan latihan yang penuh disiplin.
.+ e(rutmen Politi(+
Rekrutmen politik ialah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan seseorang atau
sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya dan
pemerintahan pada khususnya. ungsi ini semakin besar porsinya manakala partai politik itu
49
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
35/47
merupakan partai tunggal seperti dalam sistem politik totaliter, atau manakala suatu partai
merupakan mayoritas di dalam badan perakilan rakyat sehingga berenang membentuk
pemerintahan dalam sistem politik demokrasi. ungsi rekrutmen merupakan kelanjutan dari $ungsi
mencari dan mempertahankan kekuasaan. Selain itu, $ungsi rekrutmen politik sangat penting bagi
kelangsungan sistem politik sebab tanpa elit yang mampu melaksanakan peranannya, kelangsungan
hidup suatu sistem politik akan terancam berakhir.
/+ Partisi*asi Politi(
'artisipasi politik ialah kegiatan arga negara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan
dan pelaksanaan kebijaksanaan umum dan ikut menentukan pemimpin pemerintahan. 5egiatan
yang dimaksud antara lain mengajukan tuntutan, membayar pajak, melaksanakan keputusan,
mengajukan kritik dan koreksi atas pelaksanaan suatu kebijakan umum, dan mendukung ataumenentang calon pemimpin tertentu, mengajukan alternati$ pemimpin, dan memilih akil rakyat
dalam pemimlihan umum. Dalam hal ini, partai politik mempunyai $ungsi untuk membuka
kesempatan, mendorong, dan mengajak para anggota dan anggota masyarakat yang lain untuk
menggunakan partai politik sebagai saluran kegiatan mempengaruhi proses politik. ungsi ini lebih
tinggi porsinya dalam sistem politik demokrasi daripada dalam sistem politik totaliter karena dalam
sistem politik yang terakhir ini lebih mengharapkan ketaatan dari para arga negara.
&+ Pema&u Ke*entingan
Dalam masyarakat terdapat sejumlah kepentingan yang berbeda bahkan kadang kala saling
bertentangan seperti antara kehendak mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dan kehendak
untuk mendapatkan barang dan jasa dengan harga murah tapi bermutu+ antara kehendak untuk
mencapai e$isiensi dan penerapan teknologi yang canggih tetapi memerlukan tenaga kerja yang
sedikit, dan kehendak untuk mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan+ antara kehendak untuk
mencapai dan mempertahankan mutu pendidikan tinggi dengan jumlah penerimaan mahasisia
yang lebih sedikit, dan kehendak masyarakat untuk menyekolahkan anak ke perguruan tinggi+
antara kehendak menciptakan dan memelihara kestabilan politik dan kehendak berbagai kelompok
seperti mahasisa, intelektual, pers, dan kelompok agama untuk berkumpul dan menyatakan
pendapat secara bebas.
!ntuk menampung dan memadukan berbagai kepentingan yang berbeda dan bahkan sering
bertentangan itu maka partai politik dibentuk. 6enurut /lmond dan 'oel dalam %Surbakti 1222
112&, yang dimaksud dengan $ungsi pemadu kepentingan adalah kegiatan menampung ,
menganalisis dan memadukan berbagai kepentingan yang berbeda menjadi berbagai alternati$
kepentingan umum, kemudian diperjuangkan dalam proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan
4
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
36/47
politik.
Sebagaimana dikemukakan di atas, $ungsi ini merupakan salah satu $ungsi utama partai
politik sebelum mencari dan mempertahankan kekuasaan. ungsi ini sangat menonjol dalam sistem
politik demokrasi. 5arena dalam sistem politik totaliter, kepentingan dianggap seragam maka partai
politik dalam sistem ini kurang melaksanakan $ungsi pemaduan kepentingan. /lternati$ kebijakan
umum yang diperjuangkan oleh partai tunggal dalam sistem politik totaliter lebih banyak
merupakan ta$siran atas ideologi doktriner. Dalam sistem politik demokrasi, ideologi digunakan
sebagai cara memandang permasalahan dan perumusan penyelesaian permasalahan.
e+ Komuni(asi Politi(
'endapat :ucyan . 'ie dalam %Surbakti 1222 112&, baha komunikasi politik adalah
proses penyampaian in$ormasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan darimasyarakat kepada pemerintah. Dalam hal ini, partai politik ber$ungsi sebagai komunikator politik
yang tidak hanya menyampaikan segala keputusan dan penjelasan pemerintah kepada masyarakat
sebagaimana diperankan oleh partai politik di negara totaliter tetapi juga menyampaikan aspirasi
dan kepentingan berbagai kelompok masyarakat kepada pemerintah. 5edua $ungsi ini dilaksanakan
oleh partai-partai politik dalam sistem politik demokrasi.
Dalam melaksanakan $ungsi ini partai politik tidak menyampaikan begitu saja segala
in$ormasi dari pemerintah kepada masyarakat atau dari masyarakat kepada pemerintah, tetapi
merumuskannya sedemikian rupa sehingga penerima in$ormasi %komunikan& dapat dengan mudah
memahami dan meman$aatkan. Dengan demikian segala kebijakan pemerintah yang biasanya tidak
terumuskan dalam bahasa teknis diterjemahkan ke dalam bahasa yang mudah dipahami masyarakat.
Sebaliknya, segala aspirasi, keluhan dan tuntutan masyarakat yang biasanya tidak terumuskan
dalam bahasa teknis dapat diterjemahkan oleh partai politik ke dalam bahasa yang dapat dipahami
oleh pemerintah. 7adi, proses komunikasi politik antara pem,erintah dan masyarakat dapat
berlangsung secara e$ekti$ melalui partai politik.
0+ Pengen&alian Kon0li(
5on$lik yang dimaksud di sini dalam arti yang luas, mulai dari perbedaan pendapat sampai
pada pertikaian $isik antara indiidu atau kelompok dalam masyarakat. Dalam negara demokrasi,
setiap arga negara atau kelompok masyarakat berhak menyampaikan dan memperjuangkan
aspirasi dan kepentingannya sehingga kon$lik merupakan gejala yang sukar dielakkan.
/kan tetapi, tentu suatu sistem politik hanya akan mentolerir kon$lik yang tidak
menghancurkan dirinya sehingga permasalahanya bukan menghilangkan kon$lik itu, melainkan
mengendalikan kon$lik melalui lembaga demokrasi untuk mendapatkan penyelesaian dalam bentuk
4A
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
37/47
keputusan politik.
'artai politik sebagai salah satu lembaga demokrasi ber$ungsi untuk mengendalikan kon$lik
melalui cara berdialog dengan pihak-pihak yang berkon$lik, menampung dan memadukan berbagai
aspirasi dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkon$lik dan membaa permasalahan ke dalam
musyaarah badan perakilan rakyat untuk mendapatkan penyelesaian berupa keputusan politik.
!ntuk mencapai penyelesaian berupa keputusan itu diperlukan kesediaan berkompromi di antara
para akil rakyat yang berasal dari partai-partai politik. /pabila partai-partai politik keberatan
untuk mengadakan kompromi maka partai politik bukannya mengendalikan kon$lik, melainkan
menciptakan kon$lik dalam masyarakat.
g+ Kontrol Politi(
5ontrol politik ialah kegiatan untuk menunjukkan kesalahan dan penyimpangan dalam isisuatu kebijakan atau dalam pelaksanakan kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah.
Dalam melakukan suatu kontrol politik atau pengaasan harus ada tolok ukur yang jelas sehingga
kegiatan itu bersi$at relati$ objekti$.
)olok ukur suatu kontrol politik berupa nilai-nilai politik yang dianggap ideal dan baik
%ideologi& yang dijabarkan ke dalam berbagai kebijakan atau peraturan perundang-undangan.
)ujuan kontrol politik, yakni meluruskan kebijakan atau pelaksanaan kebijakan yang menyimpang
dan memperbaiki yang keliru sehingga kebijakan dan pelaksanaannya sejalan dengan tolok ukur
tersebut. $ungsi kontrol ini merupakan salah satu mekanisme politik dalam sistem politik demokrasi
untuk memperbaiki dan memperbaharui dirinya secara terus menerus.
Dalam melaksanakan $ungsi kontrol politik, partai politik juga harus menggunakan juga
tolok ukur tersebut sebab tolok ukur itu pada dasarnya merupakan hasil kesepakatan bersama
sehingga seharusnya menjadi pegangan bersama. Dalam sistem kabinet parlementer, kontrol yang
dilakukan oleh partai politik oposisi terhadap kebijakan partai yang memerintah dapat menjatuhkan
partai yang berkuasa apabila mosi tidak percaya %karena pemerintah sulit memberi penjelasan yang
memuaskan terhadap isi kontrol politik oposisi& mendapatkan dukungan mayoritas dari parlemen.
6enurut Samuel '. Huntington dalam %Surbakti 1222 1(1&, baha berdasarkan kenyataan
tidak semua $ungsi dilaksanakan dalam porsi dan tingkat keberhasilan yang sama. Hal ini tidak
hanya bergantung pada sistem politik yang menjadi konteks yang melingkupi partai politik, tetapi
juga ditentukan oleh $aktor lain. Di antara $aktor lain itu berupa tingkat dukungan yang diberikan
anggota masyarakat terhadap partai politik %berakar tidaknya partai dalam masyarakat&, dan tingkat
kelembagaan partai yang dapat diukur dari segi kemampuan adaptasi, kompleksitas organisasi,
otonomi, dan kesatuannya.
4C
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
38/47
II+ KELOMPOK KEPENTIN$AN
5elompok kepentingan ialah sarana yang digunakan sekelompok orang yang memiliki
kepentingan yang sama dan secara bersama-sama menyampaikan kepentingan mereka kepada
pemerintah. 5epentingan tersebut dapat berupa kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, nilai-
nilai, dan harapan-harapan yang bisa terpenuhi, akan tetapi bisa juga dikeceakan oleh tindakan-
tindakan pemerintah. Seseorang ataupun sekelompok orang bisa pula diuntungkan akan tetapi bisa
dirugikan oleh tindakan atau keputusan tersebut. leh karena itu arga negara sangat
memperhatikan dan berkepentingan dengan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemerintah.
6ereka menyatakan atau mengartikulasikan kepentingan mereka kepada lembaga-lembaga politik
dan pemerintah melalui kelompok-kelompok yang mereka bentuk bersama dengan orang lain yang
memiliki kepentingan yang sama.
alaupun kelompok kepentingan yang terorganisir tidak mudah dibedakan dengan partaipolitik, akan tetapi ada satu perbedaan yang nampaknya secara umum diterima. Suatu kelompok
kepentingan adalah setiap organisasi yang berusaha mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah, dan
pada aktu yang sama tidak berkeinginan memperoleh jabatan publik. Sebalikanya, partai politik
benar-benar bertujuan untuk menguasai jabatan-jabatan publik, yaitu jabatan politik, maupun
jabatan pemerintahan.
Dalam praktek, perbedaan tersebut tidak setegas itu. 5eanggotaan kelompok kepentingan dan
keanggotaan partai politik sering tumpang tindih, dan lebih-lebih lagi, kelompok kepentingan sering
terlibat dalam penyeleksian calon-calon keanggotaan partai politik dan selalu berusaha agar
anggota-anggotanya terakili dalam komisi-komisi yang dibentuk oleh pemerintah. 5adang-kadang
pula kelompok kepentingan bahkan berkembang menjadi partai politik.
A+ Jenis12enis Kelom*o( Ke*entingan
Sebagaimana dikatakan oleh 0abriel /. /lmond dalam %6as=oed dan 6ac/ndres (>>>
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
39/47
nilai-nilai, norma-norma yang mengatur serta tidak terorganisir. 7enis kelompok ini terbentuk tanpa
ada yang merencanakan sebelumnya, terjadi begitu saja, yang mungkin penyebabnya adalah
ketidakpuasan yang lama menumpuk dan dilampiaskan seketika pada saat ada pemicu dan bubar
dengan sendirinya. 7enis kelompok ini sering bertumpang tindih %oerlap& dengan bentuk-bentuk
partisipasi politik nonkonensional seperti demonstrasi, kerusuhan, tindak kekerasan politik dan
sebagainya. Sehingga apa yang dianggap sebagai perilaku anomik mungkin saja tidak lebih dari
tindakan-tindakan kelompok terorganisir %bukan kelompok anomik& yang menggunakan cara-cara
nonkonensional seperti kekerasan. Boleh jadi kelompok terorganisir yang oleh karena
kepentingannya tidak terakili secara memadai dalam sistem politik, melakukan suatu insiden yang
sepintas lalu terkesan terjadi secara spontan dan mengarah kepada ledakan yang tidak dapat
dikendalikan lagi, bila salah memahami hakikat kejadian tersebut lalu menganggapnya sebagai
tindakan kelompok anomik. 5ita harus hati-hati menilai, sebab sering kali yang nampak anomik itukadang kala merupakan tindakan yang direncanakan secara teliti oleh kelompok kepentingan yang
terorganisir.
-+ Kolom*o( Non1Assosiasional
5elompok kepentingan non-assosiasional pada dasarnya sudah terorganisasi, akan tetapi
jarang yang terorganisir dengan rapi dan kegiatannya bersi$at temporer. 5elompok ini berujud
seperti kelompok-kelompok keluarga dan keturunan atau etnik, regional, status dan kelas yang
menyatakan kepentingan secara kadangkala melalui indiidu-indiidu, klik-klik, kepala keluarga,
atau pemimpin agama.
Secara teoretis, kegiatan kelompok non-assosiasional terutama sekali merupakan ciri
masyarakat belum maju, di mana kesetiaan kesukuan atau keluarga-keluarga bangsaan
mendominasi kehidupan politik. /kan tetapi dalam negara industri majupun, kelompok non-
assosiasional seperti keluarga-keluarga yang masih berpengaruh, tokoh-tokoh kedaerahan, serta
pemimpin-pemimpin agama seringkali menerapkan pengaruhnya yang seringkali lebih besar dari
pengaruh kelompok pro$essional. Sarana yang sering digunakan jenis kelompok ini untuk
mempengaruhi pemerintah biasanya pertemuan-pertemuan in$ormal yang sering dihadiri oleh
pejabat pemerintah maupun pimpinan partai.
3+ Kelom*o( Institusional
rganisasi-organisasi seperti partai politik, perusahaan besar, badan legilati$, militer,
birokrasi, dianggap sebagai kelompok kepentingan institusional atau memiliki anggota-anggota
yang khusus bertanggungjaab melakukan kegiatan lobbying! 5elompok ini bersi$at $ormal dan
memiliki $ungsi-$ungsi politik atau sosial lain selain $ungsi artikulasi kepentingan.
42
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
40/47
Bila kelompok-kelompok kepentingan institusional sangat besar pengaruhnya, hal ini
disebabkan oleh basis organisasinya yang kuat. 7enis kelompok kepentingan ini sangat dominan
pengaruhnya di negara-negara maju, jika dibandingkan dengan jenis kelompok non-assosiasional.
4+ Kelom*o( Assosiasional
5elompok assosiasional seperti serikat buruh, kamar dagang , atau perkumpulan pengusahan
dan industri %seperti di indonesia 5adin, 0apensi, #nkindo, dan lain-lain&, paguyuban etnik,
persatuan kelompok keagamaan, dan sebagainya. Secara khas kelompok ini menyatakan
kepentingan dengan cara memakai tenaga sta$ pro$essional serta memiliki prosedur standar untuk
merumuskan kepentingan.
5elompok kepentingan ini sangat besar pengaruhnya dalam membela kepentingan mereka.
5egiatan utama mereka adalah melakukan taar-menaar %bargaining& di luar saluran-saluranpartai politik dengan pejabat-pejabat pemerintah tentang kebijakan yang akan diambil oleh
pemerintah, atau usul suatu rancangan undang-undang di parlemen. 5elompok ini juga berusaha
mempengaruhi pendapat umum %public opinion& dengan cara kampanye-kampanye leat iklan.
Studi-studi menunjukkan baha kelompok kepentingan assosiasional bila diiFinkan
berkembang cenderung untuk menentukan perkembangan dari jenis-jenis kelompok kepentingan
yang lain. Basis organisasi yang menempatkannya berada di atas kelompok kepenetingan non-
assosiasional, taktik dan tujuannya sering diakui sah dalam masyarakat. Dan dengan meakili
kelompok dan kepentingan yang luas, kelompok assosiasional dengan e$ekti$ bisa membatasi
pengaruh anomik, non-assosiasional, dan institusional.
9>
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
41/47
$EAKAN MAHASIS5A DI INDONESIA DALAM MEMPEN$AUHI
SISTEM POLITIK
6ahasisa dikategorikan masuk sebagai agent o) social c*angedan masuk dalam kategori
in$rastruktur politik serta menjadi mediator bagi masyarakat dan suprastruktur politik. Sebagai
kaum intelektual, 6ahasisa mempunyai :ima $ungsi yakni mencipta dan menyebar kebudayaan
tinggi, menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayaan bersama,
mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan peran politik. Selain mempunyai $ungsi tersebut,
mahasisa juga berperan dalam kehidupan politik. aktor $aktor yang menjadi pendorong
penigkatan peran mahasisa dalam kehidupan politik adalah
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mahasisa
mempunyai horison yang luas diantara masyarakat.
Ke&ua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku sekolah, sampai
di uniersitas mahasisa telah mengalami proses sosialisasi politik yang terpanjang diantara
angkatan muda.
Ketiga)kehidupan kampus membentuk gaya hidup yang unik di kalangan mahasisa. Di
!niersitas, mahasisa yang berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa dan agama terjalin
dalam kegiatan kampus sehari-hari.
Keem*at, mahasisa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan
kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise dalam masyarakat dengan sendirinya
merupakan elit di dalam kalangan angkatan muda.
Disamping mempunyai peran dalam bidang politik, mahasisa bisa juga menjalankan peran dalam
bidang sosial. 'eran sosial mahasisa diantaranya adalah sebagai 'emikir, 'emimpin atau
'elaksana. Sebagai pemikir mahasisa mencoba menyusun dan menaarkan gagasan tentang arah
dan pengembangan masyarakat. 'eran kepemimpinan dilakukan dengan aktiitas dalam mendorong
dan menggerakkan masyarakat. Sedangkan keterlibatan mereka dalam aksi sosial, budaya dan
politik di sepanjang sejarah merupakan perujudan dari peran pelaksanaan tersebut.
Secara singkat, pasang surut gerakan mahasisa dalam mempengaruhi sistem politik di
#ndonesia dapat dijelaskan sebagai berikut
1. )ahun 12A< 12C> an
!jung tombak proses penjatuhan reFim rla adalah 6ahasisa. )etapi yang menjadi pertanyaan
91
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
42/47
adalah /pakah hal tersebut merupakan kemenangan mahasisa atas tumbangnya ReFim rde
:ama ; 6engapa setelah kelompok yang menang % lit rba & menguasai pemerintahan, justru
mahasisa disingkirkan dan direduksi kekuatan politiknya ; #ni menjadi indikasi terjebaknya
mahasisa dalam grand design elit politik pada aktu itu. Satu hal yang pasti, mahasisa pada
aktu itu tepat dalam memilih partner perjuangan yang kuat % /ngkatan Darat &.
(. 12C> an 123> an
6erupakan tahun tahun dimana gerakan mahasisa mengalami degradasi dengan ditandai
oleh banyak peristia. Salah satunya adalah kegagalan angkatan 12C9 dalam memilih partner yang
kuat % 'eristia 6alari & dan membuat mahasisa tidak mempunyai posisi taar yang kuat
dihadapan pemerintah aktu itu. 'ada periode tahun 12C3-123> an, Degradasi gerakan mahasisa
akibat upaya sistematis pemerintah % G55, Rektor penguasa tunggal di kampus, "ampur tangan
korporatis untuk menjadikan kampus hanya sebagai tempat belajar &. Sendi-sendi politik mahasisadipatahkan dengan tesis pendidikan sebagai pemenuhan tekno struktur pembangunan. 'ada
akhirnya rganisasi intra kampus % Dean 6ahasisa & dan rganisasi kstra 5ampus % H6#,
06G#, '6##, '65R#, dll & menjadi mati suri.
/ngkatan 123>an hanya menunggu momentum, tidak menciptakan momentum.Dengan
menciptakan kelompok studi, tetapi tanpa kaderisasi. 5elemahan angkatan 123> an tidak ada
kaderisasi, ketiadaan basis massa dan disakumulasi kekuatan mahasisa. Dengan adanya
depolitisasi mahasisa oleh pemerintah, seharusnya kekuatan sporadis mahasisa melakukan
akumulasi kekuatan secara bersamaan. *ang terjadi justru saling tuduh dan arogansi antar kekuatan
mahasisa, akibatnya terjadi poer disaccumulation. Selanjutnya yang terjadi adalah ternjadinya
kondisi speerti ini 5elompok marjinal yang semakin termarjinalisasi % 6ahasisa & yang ingin
menggoyang center % rde Baru & yang semakin kuat sama dengan kegagalan.
4. 122>an-(>>>an
'ada periode ini 6ahasisa 6encoba bangkit kembali. Hal ini disebabkan karena adanya
$aktor internal dan $aktor eksternal. aktor eksternal Dinamika politik yang semakin terbuka,
'erubahan poer block 8 Realiansi di tingkat elit rba. aktor internal 5esadaran politik
mahasisa mulai muncul, 5eberhasilan penghapusan SDSB disebut sebagai legitimasi masih
eksisnya gerakan mahasisa. 'ada aal tahun 122( terjadi $enomena baru gerakan mahasisa
enomena religius, 5esadaran internasional, 5onergensi aksi re$leksi dan puncak keberhasilan
di tahun 1223.
Dengan adanya kondisi degradasi gerakan mahasisa saat ini, maka perlu dilakukan
beberapa hal yang bisa menjadi katalisator kebangkitan gerakan mahasisa di #ndonesia agar bisa
mempengaruhi sistem politik, bukan malah dipengaruhi oleh sistem politik. Beberapa langkah yang
bisa dilakukan diantaranya adalah
9(
-
7/24/2019 Materi Remidi SPI
43/47
7ika posisi taar belum kuat, belum saatnya memilih partner yang kuat atau memutuskan
grand designpolitik tertentu
5onsolidasi nasional, isu lokal diangkat menjadi isu nasional % 6engangkat isu dari baah &
Semangat dialogis antar kekuatan mahasisa. Homogenitas isi dan misi menjadi sangat
penting.
5edeasaan berpolitik antar aktiis yang berbeda ideologi. aksionalisasi gerakan dan
kepentingan justru melemahkan kekuatan. 5olektiitas terbukti lebih ampuh.
5onsolidasi bertahap dan berkesinambungan dengan target jangka panjang, sehingga
terhindar dari gerakan yang prematur, sporadis dan temporer
/ksi romantisme sejarah keberhasilan angkatan 12AA dan 1223 tidak boleh menjadi eu$oria
berlebihan
:andasan konsepsional yang matang serta peta politik, ekonomi, yang akurat
Berdiri tonom, tidak hanya mengandalkan liputan media saja. :iputan media tetap penting
untuk menarik perhatian suprastruktur politik, akan tetapi jangan sampai terjebak dalam aksi
anarki terus menerus untuk menarik perhatian media dan suprastruktur politik.
#ndependensi gerakan mahasisa, tidak menjadi underbo+ partai politik tertentu. !ntuk
menjaga netralitas proses artikulasi dan agregasi kepentingan
6enciptakan momentum, bukan menunggu momentum atas pertikaian elit politik
/ksi romantisme sejarah keberhasilan angkatan 12AA dan 1223 tidak boleh menjadi eu$oria
berlebihan
:andasan konsepsional yang matang serta peta politik, ekonomi, yang akurat
Berdiri tonom, tidak hanya mengandalkan liputan media saja. :iputan media tetap penting
untuk menarik perhatian suprastruktur politik, akan tetapi jangan sampai terjebak dalam aksi
anarki terus menerus untuk menarik perhatian media dan suprastruktur politik.
#ndependensi gerakan mahasisa, tidak menjadi underbo partai politik tertentu. !ntuk
menjaga netralitas proses artikulasi dan agregasi k