materi master plan dan fs air limbah
TRANSCRIPT
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
1/62
04/04/
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
Penyusunan Master Plan
dan FS Sistem Pengelolaan
Air LimbahJoni Hermana
Jurusan Teknik LingkunganEmail: [email protected], hp: 08123029313
Magister Teknik Sanitasi LingkunganProgram Pascasarjana Teknik Lingkungan
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
ISI PEMBAHASAN
1. PERENCANAAN MASTER PLAN
2. PERENCANAAN STUDI
KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
2/62
04/04/
Sumber Pustaka:
1. Sebagian besar materi ini berasal dari Materi
Diseminasi Keteknikan Bidang Air Limbah,
Direktorat Pengembangan PLP, Direktorat Jenderal
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, 2011
2. Berbagai Sumber dan Literatur sebagai tambahan.
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
PERENCANAAN MASTER
PLAN
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
3/62
04/04/
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
PERENCANAAN MASTER PLAN
Pengelolaan air limbah memerlukan prasarana dansarana penyaluran dan pengolahan.
Saat ini sistem pengelolaan air limbah terpusathanya berada di Indonesia hanya 11 kota saja
dengan cakupan pelayanan yang masih rendah.
Diperlukan pedoman untuk penyusunan
rencana induk (Master Plan) sistem Prasaranadan Sarana air limbah.
5
PERENCANAAN MASTER PLAN
PENDAHULUAN Rencana Induk atau Master Plan bidang air limbah
merupakan suatu dokumen perencanaan dasar yangmenyeluruh mengenai pengembangan sarana danprasarana air limbah untuk periode 20 (dua puluh)tahun. Di dalamnya termasuk: Gambaran arahpengembangan, Strategi penembangan dan Prioritas-prioritas pengembangan sarana dan prasarana airlimbah.
Rencana induk air limbah tersebut selanjutnya digunakansebagai acuan oleh instansi yang berwenang dalampenyusunan program pembangunan 5 (lima) tahunbidang air limbah atau Renstra Dinas PengembanganSarana dan Prasarana Air Limbah.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
4/62
04/04/
PERENCANAAN MASTER PLAN
Rencana Induk atau Master Plan bidang Air Limbah
merupakan suatu dokumen perencanaan dasar yang
menyeluruh mengenai pengembangan sistem
Prasarana dan Sarana (P/S) Air Limbah untuk periode
20 (dua puluh) tahun.
7
PERENCANAAN MASTER PLAN
PENDAHULUAN Merupakan penjabaran rencana induk mengenai 6 jenis
program pengembangan, yaitu:
Pengembangan Prasarana
Pengembangan Kelembagaan
Pengembangan Pengaturan
Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Peran Serta Masyarakat
Pengembangan Public Campaign
Disamping itu , rencana induk air limbah juga digunakansebagai acuan dalam memadukan program-program yangterkait dengan bidang air limbah seperti Sistem PenyediaanAir Minum (SPAM), bidang persampahan, drainase dansebagainya.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
5/62
04/04/
PERENCANAAN MASTER PLAN
MAKSUD Memberi pedoman bagi pemerintah
Kabupaten/Kota dalam menyusun rencana
induk Sarana dan Prasarana bidang air limbah,
agar proses dan produk perencanaan yang
dihasilkan menjadi: efektiff, efisien, terpadu
dan berwawasan lingkungan.
Maksud PenyusunanMaster Plan
Perencanaan yang efektif
Proses dan produk perencanaan prasaranadan sarana bidang Air Limbah menjadi efektifkarena pilihan prioritasnya tepat sasaran,didukung oleh kelembagaan (Operator danRegulator) yang efektif dan mendapatdukungan partisipasi masyarakat.
10
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
6/62
04/04/
Maksud Penyusunan
Master Plan
Perencanaan yang efisien
Proses dan produk perencanaanPrasarana dan Sarana bidang Air Limbahmenjadi efisien karena pilihan
teknologinya tepat guna dan terjangkausesuai dengan kondisi daerah setempat.
11
Maksud PenyusunanMaster Plan
Perencanaan yang terpadu
Agar produk perencanaan air limbah telahdipadukan (Integrated) dengan perencanaansektor-sektor terkait, baik dari aspekketerpaduan pemanfaatan ruang,keterpaduan program dan keterpaduanpengaturan.
12
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
7/62
04/04/
Maksud Penyusunan
Master Plan
Perencanaan yang berwawasan lingkungan
Agar produk perencanaan air limbahmerupakan hasil pilihan perencanaan yangtelah mempertimbangkan faktor keamananlokasi, keamanan lingkungan dan keamanan
teknologi terutama yang berkaitan denganresiko kesehatan dan pelestarian sumber air.
13
Maksud PenyusunanMaster Plan
Perencanaan yang berkelanjutan
Agar produk perencanaan air limbah ini dapatmendukung untuk keberlanjutan program-program
yang lain sesuai dengan prinsip pengembanganwilayah.
14
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
8/62
04/04/
Tujuan pedoman rencana indukSarana dan Prasarana bidang air
limbah adalah setiap Kabupaten/Kotamemiliki Rencana Induk Air Limbahdengankualitas perencanaan yang
memenuhi standar nasional
15
Tujuan Penyusunan
Master Plan
16
Sasaran Penyusunan
Master Plan
Agar setiap Kabupaten/Kota memilikiRencana Induk pengembangan prasaranadan sarana air limbah yang sitematis,
terarah, terpadu dan tanggap terhadapkebutuhan sesuai karakteristik lingkungandan sosial ekonomi daerah, serta tanggapterhadap kebutuhan stakeholder(pemerintah, investor dan masyarakat).
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
9/62
04/04/
1. Perencanaan Jangka Panjang Daerah adalah dokumen
perencanaan periode 20 (dua puluh) tahun (UU No. 25 Tahun
2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional)
2. Kota Metropolitan atau kota kota yang memiliki kepadatan
penduduk yang tinggi diwajibkan memiliki Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum yang terpadu dengan
pembuangan Air Limbah secara terpusat.
3. Perlindungan air baku dilakukan melalui keterpaduan
pengaturan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum(SPAM) dengan Sarana dan prasarana Sanitasi (PP No. 16 Tahun
2005, tentang Pengembangan SPAM)
ACUAN NORMATIF Norma
17
4. Pemilihan lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) harus
memperhatikan aspek teknis, lingkungan, sosial budaya
masyarakat setempat serta dilengkapi dengan zona penyangga
(PP No. 16 Tahun 2005).
5. Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001, Tentang Peruntukan
Badan Air.
ACUAN NORMATIF Norma
18
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
10/62
04/04/
Kriteria teknis pemilihan lokasi fasilitas sanitasi
yang dapat diacu adalah:
Tata cara pemilihan lokasi Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT)
Tata cara pemilihan lokasi Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL)
ACUAN NORMATIF Kriteria Teknis
19
STANDARD TEKNIS
20
Tata Cara Perencanaan IPLT Sistem Kolam, CT/AL/Re-TC/001/98.
Tata Cara Pengolahan Air Limbah dengan Oxidation Ditch, CT/AL/Re-TC/004/98.
Tata Cara Pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah, CT/AL-D/Re-
TC/005/98.
Tata Cara Survey Perencanaan dan Pembangunan Sarana Sanitasi Umum,CT/AL-D/Re-TC/006/98.
Tata cara perencanaan tangki septik dengan sistem, SNI 03-2398-2002.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
11/62
04/04/
STANDARD TEKNIS
21
Tata Cara Perencanaan, Operasi dan Instalasi Pengolahan AirLimbah, SNI 03-3981-1995.
Pedoman pengelolaan Air Limbah Perkotaan, Dep. PU 2003
Tata cara penimbunan tanah untuk bidang resapan padapengolahan air limbah RT, SNI 19-6410-2000
Tata cara perencanaan IPLT Sistem kolam, CT/ALRE-TC/001/98
Tata cara pembangunan IPLT sistem kolam, CT/AL/Ba-TC/002/98
Tata cara pengoperasian IPLT sistem kolam, CT/AL/Op-TC/003/98
STANDARD TEKNIS
22
Tata cara pembuatan Sarana pembuatan air limbah(SPAL), CT/AL-D/Ba-TC/005/98
Tata cara survey perencanaan dan pembangunan
sarana sanitasi umum, CT/AL-D/Re-TC/006/98
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
12/62
04/04/
KETENTUAN RENCANA INDUKUmum
Jangka Waktu Perencanaan Rencana induk pengembangan sarana dan prasarana air
limbah harus direncanakan untuk periode perencanaan 20tahun.
Evaluasi Rencana Induk Rencana induk pengembangan sarana dan prasarana harus
dievaluasi setiap 5 tahun untuk disesuaikan denganperubahan yang terjadi dan disesuaikan dengan perubahanrencana induk bidang sanitasi lainnya, tata ruang dan rencana
induk SPAM serta perubahan strategi di bidang lingkungan(Local Environment Strategy). Ataupun
Hasilrekomendasi audit lingkungan kota yang terkait denganair limbah pemukiman.
KETENTUAN RENCANA INDUKUmum
Kedudukan Rencana Induka) Penyusunan rencana induk pengembangan sarana dan
prasarana air limbah wajib mengacu pada Rencana JangkaPanjang Daerah (RJPD) dan rencana tata ruang (Gambar 1).
b) Penyusunan program 5 tahunan bidang pengembangansarana dan prasarana air limbah atau rencana Renstra Dinas,
wajib mengacu pada rencana induk Air Limbah.c) Rencana induk disusun oleh instansi yang berwenangdimasing-masing Kabupaten/Kota dengan melibatkanStakeholders dan hasilnya disosialisasikan pada masyarakatluas (termasuk melalui internet dengan domain khusus dariinstansi pengelola lingkungan daerah). Pengesahan rencanainduk SPAL ditetapkan melalui Perda.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
13/62
04/04/
Kedudukan Master PlanGambar 1
KETENTUAN RENCANA INDUKUmum
Pola Pikir Perencanaan Jangka Panjang
Rencana Induk Air Limbah pada dasarnyaadalah perencanaan jangka panjang mengenaipengembangan sarana dan prasarana airlimbah (Gambar 2).
Berdasarkan sifat perencanaan yang berjangkapanjang tersebut, maka tahapan perumusanperencanaan sekurang-kurangnya harusmengikuti pola pikir sebagai berikut:
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
14/62
04/04/
POLA PIKIR PERENCANAANGambar 2
KETENTUAN RENCANA INDUKKlasifikasi Sumber Air Limbah
Pengertian Air Limbah
Semua air buangan yang berasal dari kamar
mandi, dapur, cuci dan kakus serta air limbah
industri rumah tangga yang karakteristik air
limbahnya tidak jauh berbeda dengan airlimbah rumah tangga serta tidak mengandung
Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
15/62
04/04/
KETENTUAN RENCANA INDUKKlasifikasi Sumber Air Limbah
Klasifikasi Asal Sumber Air Limbah
Rencana induk disusun berdasarkan analisis
identifikasi asal sumber air Limbah yang
dibedakan minimal sebagai berikut:
a. Air Limbah dari permukiman
b. Air Limbah dari daerah komersil dan institusional
c. Air Limbah dari bangunan bertingkat tinggi (highrise building)
KETENTUAN RENCANA INDUKIdentifikasi Permasalahan
a) Langkah pertama sebelum menentukan arah danstrategi pengembangan sarana dan prasarana airlimbah, terlebih dahulu harus disepakati mengenaipermasalahan pencemaran air limbah, baik pada areaskala Kelurahan, Kecamatan maupun kota.
b) Identifikasi permasalahan pencemaran air limbahterhadap air tanah dan badan air harus difomulasikanberdasarkan data-data yang lengkap (primer dansekunder) yang didukung oleh survey dan penyelidikan(lapangan dan laboratorium) yang memadai sertadilengkapi dengan peta-peta identifikasi permasalahan.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
16/62
04/04/
KETENTUAN RENCANA INDUK
Identifikasi Permasalahan
c) Peta dasar dan peta identifikasi permasalahan yangdiperlukan meliputi: Peta tata guna lahan saat ini
Peta kepadatan penduduk
Peta kualitas air tanah/sumur penduduk denganparameter E. coli
Peta kualitas air sungai dengan parameter E. coli dan BOD
Peta kualitas air drainase (pembungan grey water) denganparameter E. coli dan BOD
Peta water borne disease Peta pelayanan PDAM
Peta fasilitas Sanitasi dan tingkat pelayanan sanitasi (on-site dan offsite)
KETENTUAN RENCANA INDUKIdentifikasi Permasalahan
d) Formulasi permasalahan pencemaran air limbah
saat ini dilakukan dengan membandingkan
tingkat pencemaran dengan standard lingkungan
atau standar kesehatan yang berlaku.
e) Formulasi permasalahan pencemaran air limbahdi masa mendatang (20 tahun proyeksi)
dilakukan dengan memproyeksikan pencemaran
air limbah yang akan terjadi dengan skenario DO
SOMETHING.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
17/62
04/04/
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Pilihan Arah Pengembangan Sebelum menetapkan rencana induknya, setiap
Kabupaten/Kota harus terlebih dahulu menetapkan pilihanarah pengembangan sarana dan prasarana air limbah untukmasa 20 (dua puluh) tahun mendatang, denganmempertimbangkan antara lain:a. Mengoptimalkan sistem setempat (on-site) yang sudah berjalan
b. Mengembangkan sistem off-site pada kawasan tertentu
c. Mengembangkan sistem off-site skala kota
d. Mengembangkan sistem off-site dengan teknologi maju
Metode pemilihan arah pengembangan sarana dan prasaranaair limbah, minimal harus dianalisis dengan metode SWOT(Strength, Weakness, Opportunities, Threats)
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Pembagian Zona PerencanaanDaerah perencanaan pengembangan Sarana danPrasarana Air Limbah (SPAL) pada daerah terbangundibagi atas zona-zona perencanaan dan pengembangansarana dan prasarana air limbah, berdasarkan:
Keseragaman tingkat kepadatan penduduk Keseragaman bentuk topografi dan kemiringan lahan
Keseragaman tingkat kepadatan bangunan
Keseragaman tingkat permasalahan pencemaran air tanahdan permukaan.
Kesamaan badan air penerima
Pertimbangan batas administrasi
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
18/62
04/04/
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Analisis SWOT Arah Pengembangan Sarana & Prasarana AirLimbah
Analisis SWOT merupakan alat bantu perencanaan strategisyang dapat membantu perencanaan dan dilakukan denganpertimbangan sebagai berikut:
a. Kondisi sistem penyediaan air minum;
b. Kondisi tingkat pencemaran air tanah;
c. Kondisi tingkat pencemaran badan air penerima (air baku);
d. Kondisi sosial ekonomi masyarakat;
e. Kondisi kesehatan masyarakat;f. Tingkat kesediaan membayar retribusi (willingness to pay)
g. Kondisi prasarana lingkungan permukiman lainnya (jalan,drainase, dan sebagainya);
h. Proyeksi kapasitas pendanaan investasi dari APB
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Berdasarkan SWOT,
pengembangan sarana
dan prasarana air limbah
digambarkan atas 4
kuadran. Posisi kuadran
untuk menggambarkan:
Posisi pengembangan
sarana dan prasaranapada saat ini;
Posisi potensi
pengembangan sarana
dan prasarana pada
masa mendatang (20
tahun mendatang).
Gambar 3
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
19/62
04/04/
Penetapan Arah PengembanganPenetapan arah pengembangan sarana dan prasarana air limbah dapat
ditetapkan berdasarkan posisi kuadran hasil analisis SWOT:
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman TerbangunGambar 4
Penetapan Arah Pengembangan
Grand strategi kuadran I : Optimasi sistem on-site
Arah pengembangan strategi ini meliputi antara lain: Optimalisasi pemanfaatan IPLT terbangun
Peningkatan pelayanan penyedotan lumpur tinja
melalui:
Peningkatan kapasitas armada
Peningkatan kapasitas IPLT
Pengembangan program SANIMAS
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
20/62
04/04/
Penetapan Arah PengembanganGrand strategi kuadran II : Pengembangan selektif sistem
off-site
Arah pengembangan strategi ini meliputi antara lain:
Optimalisasi pemanfaatan IPLT terbangun
Peningkatan pelayanan penyedotan lumpur tinja melalui: Peningkatan kapasitas armada
Peningkatan kapasitas IPLT
Pengembangan program SANIMAS
Pengembangan sistem terpusat skala kawasan pada daerah-daerah prioritas.
Pada strategi ini transformasi dari sistem setempat menjadisistem terpusat akan dimulai secara kawasan demi kawasan
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Penetapan Arah Pengembangan
Grand strategi kuadran II : Pengembangan agresif
sistem off-site
Arah pengembangan strategi ini meliputi antara lain:
Mengembangkan sarana dan prasarana AirLimbah terpusat skala kota. Strategi ini berarti
sistem on-site akan ditinggalkan secara masif.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
21/62
04/04/
Penetapan Arah Pengembangan
Grand strategi kuadran III : Pengembangan agresif
sistem off-site
Arah pengembangan strategi ini meliputi antara lain:
Mengembangkan sarana dan prasarana Air Limbah
terpusat skala kota. Strategi ini berarti sistem on-site
akan ditinggalkan secara masif.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Penetapan Arah Pengembangan
Grand strategi kuadran IV : Pengembangan dengan
teknologi maju
Arah pengembangan strategi ini merupakan strategi
pengembangan tingkat advance (lanjutan). Arah
pengembangan ini merupakan gambaran kondisi
permasalahan pencemaran air limbah telah demikian serius,
sementara hambatan untuk mengembangkan sarana
prasarana konvensionil sudah tidak memungkinkan dan tidak
efektif.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
22/62
04/04/
Stategi Transformasi Sistem Setempat menjadi SistemTerpusat Perubahan (transformasi) prasarana sistem setempat menjadi
sistem terpusat memberi dampak adanya kebutuhan lembagauntuk mengelola prasarana yang akan dibangun (Gambar 5).
Penetapan arah pengembangan prasarana sistem terpusatpada daerah permukiman terbangun memerlukanperencanaan strategis dengan dukungan masyarakat danmewujudkan lembaga yang sesuai. Perencanaan strategistersebut meliputi:
a. Rencanapublic campaign;b. Rencana penyusunan Peraturan Daerah (Perda) dan sosialisasi
Perda;
c. Rencana pembentukan lembaga pengelola.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Gambar 5
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
23/62
04/04/
Penetapan Zona Prioritas PengembanganSistem Terpusat
a. Zona Prioritas adalah zona perencanaan yangmendapat penilaian utama untuk diprioritaskandibangun terlebih dahulu dalam kurun waktu 20tahun mendatang.
b. Perencanaan sarana dan prasarana air limbah di zonaprioritas dapat dibagi atas cluster-cluster untuk
mendukung perencanaan pembangunan secarabertahap dalam kurun waktu 20 tahun mendatang
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Penetapan Zona Prioritasa. Penetapan zona prioritas ditetapkan berdasarkan
pertimbangan: Tingkat permasalahan pencamaran air limbah terhadap air tanah
dan badan air penerima
Tingkat kemudahan pelaksanaan
Tingkat kelayakan ekonomi
Tingkat kelayakan keuangan Kelayakan lingkungan
Kelayakan kelambagaan
b. Perencanaan studi kelayakan pada zona prioritas wajibmengacu pada pedoman studi kelayakan ekonomi, keuangandan lingkungan pengembangan sarana dan prasarana airlimbah.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
24/62
04/04/
Pilihan Arah Pengembangan Pilihan arah pengembangan sarana dan prasarana air
limbah pada daerah permukiman baru adalah sebagaiberikut:a. Mengembangkan sistem setempat (on-site)
b. Mengembangkan sistem terpusat skala kawasan tersendiri
c. Mengintegrasikan dengan sistem terpusat yang sudahterbangun
Penetapan Arah Pengembangana. Permukiman baru yang akan dan sedang dikembangkan oleh
developer wajib memiliki rencana induk air limbah tersendiri.
b. Rencana induk air limbah kawasan permukiman baru tersebutharus mengacu pada rencana induk air limbah Kota.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Perencanaan Pengembangan Sarana dan PrasaranaAir Limbah Setempat
Tingkat Pelayanan: Cakupan rencana pelayanansistem setempat minimal 60%.
Debit Air Limbah:a. Debit rata-rata tangki septik dengan kloset leher
angsa
a. Tanpa unit penggelontor = 5 10 L/0rg/hr
b. Dengan unit penggelontor = 10 15 L/0rg/hr
b. Waktu detensi minimal 1 hari
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
25/62
04/04/
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Perencanaan Pengembangan Sarana dan Prasarana AirLimbah Setempat
Tingkat Pelayanan: Cakupan rencana pelayanan sistem setempatminimal 60%.
Debit Air Limbah:
a. Debit rata-rata tangki septik dengan kloset leher angsa
Tanpa unit penggelontor = 5 10 L/org/hr
Dengan unit penggelontor = 10 15 L/org/hr
b. Waktu detensi minimal 1 hari
Kloset
a. Individu (rumah tangga) = 1 kloset/5 org
b. MCK atau kakus umum = 1 kloset/25 org
Perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
a. Kapasitas rencana IPLT dihitung berdasarkan desain debit airlimbah sebagai berikut: Asumsi laju spesifik, q = 0.5 Liter/org/hari Debit rata-rata, Qr (m3/hr) = q x penduduk dilayani pada periode proyeksi Debit harian maksimum, Qmd (m3/hr) = fmd x Qr Debit jam maksimum, Qp (m3/hr) = fp x Qr
b. Proyeksi debit perencanaan Kapasitas rencana IPLT dihitung berdasarkan debit harian maksimum
(Qmd)
Proyeksi debit harus dihitung untuk periode 5 tahun dan 10 tahun, untuktahapan pengembangan kapasitas IPLT.
c. Perencanaan debit pada masing-masing komponen Debit rata-rata : hanya pada unit pengolahan kimia dan sekunder (biologi)
Debit harian maksimum : hanya pada unit-unit pengolahan primer
Debit jam maksimum : pada semua perpipaan unit-unit pengolahan
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
26/62
04/04/
Perencanaan Lokasi IPLT Lokasi IPLT harus dipilih sesuai dengan ketentuan tata ruang,
pada daerah bebas banjir untuk periode ulang 20 (dua puluh)tahun.
Lokasi IPLT harus dipilih tidak jauh dari jalan kota yang ada,dekat dengan prasarana listrik dan badan air.
Jarak lokasi IPLT yang direncanakan terhadap pusat pelayananagar memenuhi kriteria sebagai berikut: Kota kecil dan sedang : Kurang dari 10 km
Kota besar : Kurang dari 20 km
Kota Metro : Kurang dari 30 km
Badan air penerima pembuangan efluen dari IPLT harusmemiliki kapasitas minimal 8 kali kapasitas Air Limbah yangakan dibuang.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Kebutuhan Lahan IPLTa. Kebutuhan lahan untuk IPLT terdiri dari:
Lahan untuk instalasi bangunan utama dan bangunan penunjang
Lahan untuk buffer zone
b. Kebutuhan lahan untuk instalasi bangunan utama dihitungberdasarkan proyeksi debit harian maksimum 20 tahun untukpenerapan IPLT berbasis teknologi proses alamiah atau prosesbiologi yang efisien dalam kebutuhan konsumsi listrik;
c. Kebutuhan lahan untuk lahan penyangga (buffer zone)minimum harus dipersiapkan seluas 50% dari kebutuhan luaslahan untuk instalasi;
d. Perkiraan kebutuhan lahan IPLT untuk sistem kolam sampaiakhir periode desain dihitung berdasarkan BOD influen 5000 mg/l(Lumpur tinja sudah diencerkan ketika penyedotan dan di inletawal IPLT).
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
27/62
04/04/
Perencanaan Pengembangan Sarana dan PrasaranaAir Limbah Terpusat (IPAL)
Perencanaan debit air limbah untuk perhitungan dimensijaringan perpipaan dan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah :
a. Debit Spesifik Air Limbah (q) dihitung berdasarkan 80%konsumsi air bersih perkapita atau sebesar 100-150 L/org/hr.
b. Debit Rata-Rata Air Limbah tanpa infiltrasi (Qr) dihitungberdasarkan q dikali dengan penduduk yang dilayani padatahun proyeksi atau Q = q x penduduk dilayani (m3/hr).
c. Debit Harian Maksimum Air Limbah tanpa infiltrasi (Qmd)dihitung berdasarkan debit rata-rata harian dikali faktormaksimum harian atau : Qmd = fmd x Qr (m3/hr).
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Perencanaan Pengembangan Sarana dan
Prasarana Air Limbah Terpusat (IPAL)d. Debit Jam Puncak tanpa infiltrasi (Qp) dihitung berdasarkan
debit rata-rata harian dikali faktor jam puncak atau : (Qp) = fp x
Qr (m3/hr).
e. Debit Jam Minimum tanpa infiltrasi (Qmin) dihitung
berdasarkan debit rata-rata harian dikali faktor jam minimumatau : Qmin = fmin x Qr (m3/hr).
f. Faktor-faktor Debit Air Limbah seperti faktor harian
maksimum, faktor jam puncak dan faktornya minimum harus
sesuai dengan standar dan kriteria teknis yang berlaku yang
disesuaikan dengan kondisi daerah perencanaan.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
28/62
04/04/
Perencanaan Sistem Jaringan PerpipaanPerencanaan Pipa Persil
a. Pipa persil adalah saluran dari bangunan rumah
tangga, bangunan kantor, bangunan umum dan
sebagainya yang menyalurkan air limbah ke pipa
retikulasi.
b. Perencanaan pipa persil Air Limbah meliputi: letak
pipa, diameter minimum, kemiringan minimum,
bak kontrol dan dimensi pipa harus mengacu pada
kriteria dan tatacara perencanaan teknis yang
berlaku.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Perencanaan Sistem Jaringan Perpipaan
Perencanaan Pipa Persil
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
29/62
04/04/
Perencanaan Sistem Jaringan PerpipaanPerencanaan Pipa Retikulasia. Pipa retikulasi adalah saluran pengumpul air limbah untuk
disalurkan ke pipa utama; yang terdiri dari pipa servis dan pipalateral;
b. Pipa servis adalah saluran pengumpul air limbah dari beberapabangunan (blok bangunan) ke pipa lateral;
c. Pipa lateral adalah saluran pengumpul air limbah dari pipa serviske pipa induk;
d. Perencanaan pipa retikulasi air limbah meliputi: letak pipa,diameter dan bahan pipa, metode konstruksi (open trench atau
pipe jacking), kemiringan minimum, manhole;
e. Perencanaan debit rata-rata (m3/hr) pada masing-masing seksipipa lateral harus memperhitungkan luas daerah tangkapan (ha),klasifikasi dan proyeksi debit spesifik air limbah yang dilayani(m3/hr/ha).
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Perencanaan Sistem Jaringan Perpipaan
Perencanaan Pipa Retikulasif. Perencanaan dimensi pipa retikulasi harus
memperhitungkan:
Debit rata-rata (tanpa infiltrasi)
Debit jam maksimum/puncak (dengan infiltrasi)
Debit jam minimum - (tanpa infiltrasi)
g. Perencanaan dimensi pipa dan pompa harusmemperhitungkan debit jam maksimum dan debit jamminimum untuk perencanaan penggelontoran di beberapabagian pipa.
h. Perencanaan pipa retikulasi harus mengacu pada kriteria dantata cara perencanaan teknis yang berlaku.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
30/62
04/04/
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Pipa Retikulasi
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Perencanaan Pipa Induk (Main/trunk sewer)a. Pipa induk adalah saluran yang menyalurkan air limbah dari pipa lateral
(retikulasi) menuju instalasi pengolahan air limbah; dapat dilengkapidengan pipa cabang yang berfungsi menyalurkan air limbah dari pipalateral (retikulasi)
b. Perencanaan pipa induk air limbah meliputi: letak pipa, dimensi danbahan pipa, metode konstruksi (open trench atau pipe jacking), stasiun
pompa dan bangunan pelengkap.
c. Perencanaan debit rata-rata (m3/hr) harus memperhitungkan seluruhdaerah tangkapan (ha), klasifikasi dan proyeksi debit spesifik air limbahyang dilayani (m3/hr/ha).
d. Perencanaan dimensi pipa dan pompa harus memperhitungkan debit jammaksimum (dengan infiltrasi) dan debit jam minimum (tanpa infiltrasi)untuk perencanaan penggelontoran pipa induk.
e. Perencanaan teknis pipa induk harus mengacu pada standard teknis dantata cara perhitungan perencanaan teknis pipa induk Air Limbah yangberlaku
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
31/62
04/04/
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Pipa Induk (Main/trunk sewer)
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Perencanaan Bangunan Pelengkap pada SistemJaringana. Bangunan pelengkap pada sistem jaringan adalah semua
bangunan yang diperlukan untuk menunjang kelancaranpenyaluran air limbah dan untuk menunjang kemudahanpemeliharaan sistem jaringan air limbah;
b. Bangunan pelengkap pada sistem jaringan air limbahmeliputi: manhole, drop manhole, ventilasi udara,terminal clean out, bangunan penggelontor, syphonerumah pompa;
c. Perencanaan bangunan pelengkap pada sistem jaringanair limbah yang meliputi: letak, dimensi minimum dankebutuhan lahan untuk mengacu pada standar teknis dantata cara perhitungan perencanaan teknis yang berlaku.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
32/62
04/04/
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Bangunan Pelengkap pada Sistem Jaringan
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Perencanaan Kapasistas IPAL
a. Perencanaan debit IPAL
Kapasitas rencana IPAL dihitung berdasarkan desain debit air limbah
sebagai berikut:
- Debit rata-rata harian (dengan infiltrasi)
- Debit harian maksimum (dengan infiltrasi)- Debit jam minimum (dengan infiltrasi)
Desain debit tersebut, adalah debit air limbah pada ujung akhir pipa
induk yang menuju ke IPAL.
b. Proyeksi debit perencanaan
Kapasitas rencana IPAL di atas diproyeksikan untuk debit perencanaan
20 (dua puluh) tahun sesuai periode perencanaan rencana induk.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
33/62
04/04/
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Perencanaan Kapasistas IPALc. Perencanaan debit pada masing-masing komponen
- Debit rata-rata : hanya pada unit-unit pengolahan kimia dan sekunder(biologi)
- Debit harian maksimum : hanya pada unit-unit pengolahan primer
- Debit jam maksimum : pada semua perpipaan unit-unit pengolahan
Perencanaan Lokasi IPALHal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan lokasi IPALadalah sebagai berikut:
a. Lokasi IPAL harus sesuai dengan ketentuan tata ruang;b. Pemilihan lokasi IPAL diujung muara pipa induk harusmempertimbangkan aspek hidrolis dan aspek pembebasan lahan;
c. Lokasi IPAL harus merupakan daerah bebas banjir untuk periode ulang20 (dua puluh) tahun.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Kebutuhan Lahan
a. Kebutuhan lahan untuk IPAL terdiri dari: Lahan untuk instalasi dan bangunan penunjang
Lahan untuk buffer zone
b. Kebutuhan lahan untuk instalasi dihitung berdasarkan
debit harian maksimum yang diproyeksikan 20 tahun untukpenerapan IPAL berbasis teknologi proses alamiah atauproses biologis yang efisien dalam kebutuhan konsumsilistrik;
c. Kebutuhan lahan untuk lahan penyangga (buffer zone)minimum harus dipersiapkan seluas 50% dari kebutuhanluas lahan untuk instalasi;
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
34/62
04/04/
Indikasi Rencana Investasi Programa. Seluruh program pengembangan dalam rencana induk harus
dikelompokan atas 4 (empat) tahapan pengembangan 5 tahun.
b. Seluruh program 5 tahunan ke 1, 2, 3, dan 4 harus dihitung nilaiinvestasinya dengan standar harga saat ini (current price).
c. Rencana biaya investasi program dari rencana induk harus dibandingkandengan rencana penduduk terlayani sehingga dapat diketahui nilai biayainvestasi perkapita atau nilai biaya investasi per rumah tangga daripenduduk yang mendapat manfaat langsung.
d. Nilai biaya investasi perkapita tersebut harus dibandingkan denganincome perkapita pertahun dari kota yang bersangkutan, sebagai lapisanawal (screening) sebelum dilakukan studi kelayakan ekonomi dan
keuangan proyek.e. Kelayakan proyek program 5 tahunan ke 1, 2, 3, dan 4 dapat dilakukankemudian sesuai tahapan pembangunan.
f. Program pengembangan sarana dan prasarana 5 tahun ke 1 (pertama)harus dihitung kelayakan proyeknya dengan mengacu pada pedoman studikelayakan.
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Pelaporan Studi Rencana Induk Air Limbah
Sistematika pelaporan studi rencana induk air limbah terdiri atas 8 bab.
Gambaran sistematika pelaporan studi rencana induk air limbah adalah:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
SINGKATAN DAN PENGERTIAN
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Landasan Hukum
1.5 Hubungan Rencana Induk air Limbah dengan Rencana Induk lainnya
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
35/62
04/04/
Pelaporan Studi Rencana Induk Air LimbahBab 2 Visi, Misi dan Arah Pengembangan Pembangunan Kabupaten/Kota
2.1 Visi
2.2 Misi
2.3 Arah Pengembangan Pembangunan Kabupaten/Kota
Bab 3 Kondisi, Analisis dan Prediksi Kondisi Umum Daerah
3.1 Geomorfologi dan Metorologi
3.2 Demografi
3.3 Sosial dan Ekonomi
3.4 Kesehatan Masyarakat
Bab 4 Kondisi, Analisis dan Prediksi Kondisi Sanitasi dan Lingkungan Daerah4.1 Kondisi dan Sarana dan Prasaran Air Limbah
4.2 Kondisi dan Sarana dan Prasaran Persampahan
4.3 Kondisi dan Sarana dan Prasaran Drainase
4.4 Kondisi Lingkungan Perairan (Air Baku)
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Pelaporan Studi Rencana Induk Air LimbahBab 5 Kondisi, Analisis dan Prediksi Kondisi Kelembagaan Pengelolaan
Sarana dan Prasarana Air Limbah Daerah
5.1 Bentuk Kelembagaan
5.2 Peran dan Tanggung Jawab Kelembagaan
5.3 Kinerja Operasional Sarana dan Prasarana
Bab 6 Arah Pengembangan Sarana dan Prasarana Air Limbah
6.1 Pembagian Zona Perencanaan6.2 Analisis SWOT
6.3 Arah Pengembangan Sarana dan Prasarana Air Limbah
Bab 7 Rencana Induk Air Limbah
7.1 Daerah Perencanaan
7.2 Rencana Umum Zona Prioritas
7.3 Proyeksi Air Limbah
7.4 Pemilihan Zona Prioritas
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
36/62
04/04/
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Pelaporan Studi Rencana Induk Air Limbah7.5 Pemilihan Zona Setempat (on-site) dan Terpusat (off-site)
7.6 Rencana Fasilitas IPLT
7.7 Rencana Pengembangan Jaringan Sistem Perpipaan Air Limbah
7.8 Rencana Pengembangan Fasilitas IPAL
Bab 8 Perencanaan Indikasi Program-program Pengembangan
8.1 Indikasi Program 5 Tahun Pertama
8.2.1 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana
8.2.2 Program Pengembangan Kelembagaan
8.2.3 Program Pengembangan Pengaturan
8.2.4 Program Pengembangan Masyarakat8.2.5 Program Pengembangan Peran Serta Masyarakat
8.2.6 Program Public Campign
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana AirLimbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Pelaporan Studi Rencana Induk Air Limbah8.2 Indikasi Program 5 Tahun Pertama
8.2.1 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana
8.2.2 Program Pengembangan Kelembagaan
8.2.3 Program Pengembangan Pengaturan
8.2.4 Program Pengembangan Masyarakat
8.2.5 Program Pengembangan Peran Serta Masyarakat
8.2.6 Program Public Campign
Lampiran : Daftar Partisipan
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
37/62
04/04/
Arah Pengembangan Sarana Dan Prasarana Air
Limbah Pada Daerah Permukiman Terbangun
Penampilan Produk Laporan Studi Rencana Induk Air LimbahLaporan Utama
a. Laporan utama rencana induk Air Limbah dibuat dalam format kertas A3
b. Peta-peta dibuat dengan skala 1 : 10.000 atau 1 : 25.000 dalam formatkertas A3
c. Cara penulisan besaran, satuan dan simbolnya serta singkatan istilahmengacu pada pedoman penulisan Standar Nasional Indonesia(Pedoman 8-2000).
Laporan Eksekutif
a. Laporan eksekutif rencana induk air limbah dibuat dalam format kertasA4 (210 mm x 297 mm)
b. Peta-peta yang menyertai laporan eksekutif dibuat dengan skala 1 :10.000 atau 1 : 25.000 dalam format kertas A3
c. Cara penulisan besaran, satuan dan simbolnya serta singkatan istilahmengacu pada pedoman penulisan Standar Nasional Indonesia(Pedoman 8-2000).
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
PERENCANAAN STUDI
KELAYAKAN
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
38/62
04/04/
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
PENDAHULUAN
Dokumen studi kelayakan bidang air limbah, merupakan suatu
dokumen kelayakan ekonomi, keuangan dan lingkungan dari
program-program pengembangan sarana dan prasarana air
limbah yang terdapat dalam suatu rencana induk, terdiri atas 3
dokumen kelayakan proyek yaitu:
Dokumen kelayakan ekonomi Dokumen kelayakan keuangan
Dokumen kelayakan lingkungan
Hasil studi kelayakan ekonomi akan memberi gambaran mengenai
manfaat/benefit baik yang bersifat tangible maupun intangible.
Dari suatu investasi prasarana air limbah yang direncanakan.
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
PENDAHULUAN Hasil studi kelayakan keuangan (financial) akan memberi
gambaran mengenai besaran tarif/retribusi yang akandibebankan kepada pelanggan yang mendapat pelayanan(wajarkah dibanding pendapatan (income) parapelanggannya?).
Sementara dari sisi pengelola, hasil studi kelayakankeuangan tersebut, akan memberi gambaran apakahpendapatan operasional dari retribusi pelayanan AirLimbah tersebut dapat menutup biaya O/M (OpEx) danbiaya pengembalian modal (CapEx) serta apakahmenghasilkan laba?
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
39/62
04/04/
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
PENDAHULUAN Selanjutnya informasi studi kelayakan keuangan ini
merupakan suatu informasi penting tentang bagaimanabentuk kelembagaan pengelola yang sesuai, baik yangberbasis lembaga maupun yang berbasis masyarakatuntuk mengelola sarana dan prasara terbangun tersebut.
Sedangkan hasil studi kelayakan lingkungan akanmemberi gambaran mengenai bagaimanamengendalikan dampak negatif dari suatu rencanapembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)atau Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpusat (IPAL)termasuk konsekuensi biaya yang ditimbulkan dari upayapengendalian dampak tersebut.
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
MAKSUD
Memberi pedoman bagi Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam menyusun studi
kelayakan bidang pengembangan sarana dan
prasarana air limbah, agar keputusan investasidan operasi didasari pada dokumen kelayakan
yang akurat.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
40/62
04/04/
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
TUJUAN
Tujuan pedoman penyusunan studi kelayakan
air limbah adalah agar setiap Kabupaten/Kota
memiliki dokumen studi kelayakan proyek
yang lengkap dan memadai sebagai acuan
standard dalam pengambilan keputusan
investasi dan operasi pengembangan saranadan prasarana air limbah.
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
SASARAN
Sasaran dari adanya pedoman ini adalah agar
sarana dan prasarana air Limbah yang
direncanakan layak secara ekonomi,
keuangan, lingkungan dan kelembagaansehingga dapat berfungsi secara
berkelanjutan dan bermanfaat optimal.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
41/62
04/04/
ACUAN NORMATIFNorma Kelayakan Ekonomi dan Keuangan
Pada saat ini belum tersedianya Norma tertulis baik berupaundang-undang, peraturan maupun keputusan yangberkaitan dengan studi kelayakan ekonomi dan keuangandalam pengembangan sarana dan prasarana Air Limbah.Norma-norma yang diacu dalam penyusunan pedoman iniadalah:
a. Perencanaan Pengembangan Sarana dan Prasarana AirLimbah (SPAL) meliputi:
Rencana Induk Studi Kelayakan
Perencanaan Teknis Terperinci
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
b. Studi Kelayakan Ekonomi dan Keuangan
Pengembangan Sarana dan Prasarana Air Limbah (SP
AL) disusun berdasarkan:
- Rencana induk yang telah ditetapkan
- Hasil kajian kelayakan teknis
- Hasil kajian kelayakan lingkungan
- Kajian sumber pembiayaan investasi
c. Studi kelayakan pengembangan SP AL disusun oleh
penyelenggara pengembangan SPAL
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
42/62
04/04/
Standard Perhitungan Ekonomi dan Keuangan
a. Perhitungan kelayakan ekonomi dan keuangan SPAL
menggunakan metode:
Internal Rate of Return (IRR)
Net Present Value (NPV)
b. Perubahan nilai uang terhadap waktu (Time value of
money) dihitung berdasarkan Discount Factor (DF)
c. Discount Factor (%) dihitung berdasarkan rata-rata
tingkat inflasi selama tahun proyeksi ditambahperkiraan faktor resiko investasi.
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
Norma dan Standard Teknis Kelayakan LingkunganTerdapat beberapa Norma, Kriteria Teknis dan Standard Teknis bidang AirLimbah yang terkait dengan studi kelayakan lingkungan atau AMDAL.Substansi Norma, Kriteria dan Standard yang diacu dalam penyusunankelayakan ekonomi atau studi AMDAL adalah:
Normaa. Perencanaan Jangka Panjang Daerah adalah dokumen perencanaan
periode 20 (duapuluh) tahun (UU No. 25 Tahun 2004);
b. Kota Metropolitan atau kota-kota yang memiliki kepadatan penduduk yangtinggi diwajibkan memiliki rencana induk Sistem Penyediaan Air Minumyang terpadu dengan pembuangan Air Limbah secara terpusat.;
c. Perlindungan air baku dilakukan melalui keterpaduan pengaturanpengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan Sarana danPrasarana Sanitasi (PP No. 16 Tahun 2005);
d. Pemilihan lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah harus memperhatikanaspek teknis, lingkungan, sosial budaya masyarakat setempat sertadilengkapi dengan zona penyangga (PP No. 16 Tahun 2005).
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
43/62
04/04/
Standard Teknis Studi AMDALa. Petunjuk Teknis Penyusunan Kerangka Acauan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Proyek Bidang Pekerjaan Umum (Keputusan Menteri PU No.69/PRT/1995);
b. Petunjuk Tata Laksana Analisis Mengenai Dampak Lingkungan DepartemenPekerjaan Umum (Keputusan Menteri PU No. 58/KPTS/1995);
c. Petunjuk Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan UpayaPemantauan Lingkungan Proyek Bidang Pekerjaan Umum (Keputusan MenteriPU No. 296/KPTS/1996);
d. Petunjuk Tata Laksana Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya PemantauanLingkungan Proyek Bidang Pekerjaan Umum (Keputusan Menteri PU No.377/KPTS/1996);
e. Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Proyek Bidang Pekerjaan Umum (Keputusan MenteriPU No. 148/KPTS/1995);
f. Daftar jenis usaha atau kegiatan wajib AMDAL (Keputusan Menteri NegaraLingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006.
PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
Umum
Penentuan Tahun Proyeksi
a. Jumlah atau lamanya tahun proyeksi kelayakan ekonomidan finansial ditetapkan sejak tahun pertama investasipelaksanaan proyek dimulai (misal untuk biayaperencanaan atau pembebasan lahan) sampai tahun
berakhirnya manfaat dari investasi;
b. Jumlah tahun proyeksi kelayakan ekonomi dan finansialproyek sistem air Limbah terpusat adalah 40 (empatpuluh) tahun;
c. Jumlah tahun proyeksi kelayakan ekonomi dan finansialproyek IPLT adalah 20 (dua puluh) tahun.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
44/62
04/04/
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
UmumKriteria Kelayakan Ekonomi Air Limbah
a. Proyek dikatakan layak ekonomi apabila manfaat ekonomi lebihbesar dibanding dengan biaya yang ditimbulkan baik berupa biayaoperasional maupun biaya pengembalian modal;
b. Perhitungan kelayakan ekonomi proyek dihitung dengan metodeEconomic Internat Rate of Return (EIRR);
c. Apabila hasil perhitungan EIRR proyek menghasilkan angkaprosentase (%) lebih besar dari discount factor, maka perhitungantersebut merekomendasikan bahwa proyek layak diterima dalam
pengertian melaksanakan proyek (Do Something) lebih baik
dibanding tidak melaksanakan proyek (Do Nothing);d. Apabila hasil perhitungan EIRR proyek menghasilkan angkaprosentase (%) lebih kecil dari discount factor, maka proyekditolak. Proyek ini perlu direvisi skala investasinya agar tidak overinvestment.
Kriteria Kelayakan Keuangan Proyeka. Proyek dikatakan layak keuangan apabila pendapatan
tarif/retribusi Air Limbah lebih besar dibanding dengan biayayang ditimbulkan baik berupa biaya operasional maupunbiaya pengembalian modal.
b. Perhitungan kelayakan keuangan proyek dihitung denganmetode Financial Economic Internal Rate of Return (FIRR)dan Net Present Value (NPV);
c. Apabila hasil perhitungan FIRR menghasilkan angkaprosentase (%) lebih besar dari discount factor, maka
pendanaan investasi proyek dapat dibiayai dari pinjamankomersial tanpa membebani Anggaran Pendapatan BelanjaDaerah (APBD) untuk pengembalian cicilan pokok danbunganya. Bahkan proyek ini mendapat manfaat keuangansebesar nilai NPV-nya (NPV positif);
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
45/62
04/04/
Kriteria Kelayakan Keuangan Proyekd. Apabila hasil perhitungan FIRR menghasilkan angka
prosentase (%) sama dengan nol yang berarti lebih kecildari discout faktor, maka pendanaan investasi proyekhanya layak apabila dibiayai dari sumber pendanaanAPBD atau sumber dana lain yang tidak mengandungunsur bunga pinjaman dan pembayaran cicilan pokok.
e. Apabila kelayakan keuangan proyek tidak dapat menutupbiaya operasional (deficit O/M), maka proyek ditolak.Proyek ini perlu direvisi perencanaannya dan pilihan
teknologinya agar biaya O/M-nya dapat menjadi lebihrendah
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Jenis Biaya Investasi Proyek Air Limbah
a. Investasi sarana dan prasarana Air Limbah meliputi:- Investasi untuk pembangunan sistem setempat (on-site)
- Investasi untuk pembangunan sistem air limbah terpusatdalam berbagai skala pengembangan (off-site)
b. Perhitungan kelayakan ekonomi dan keuangan proyekair limbah harus memperhitungkan perbedaankarakteristik biaya yang timbul antara proyek-proyeksebagai berikut:- Perluasan prasarana yang sudah ada
- Rehabilitas prasarana yang sudah ada
- Pengembangan prasarana pada daerah baru
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
46/62
04/04/
Proses Perhitungan Kelayakan Ekonomi danKeuangan
Proses perhitungan kelayakan ekonomi dankeuangan proyek Air Limbah harus memperkirakanseluruh biaya yang timbul dan manfaat yang timbuldari kegiatan investasi dan operasi sertamemperkirakan selisih atau membandingkan antarabiaya dan manfaat selama tahun proyeksi. Skematik
biaya dan manfaat yang harus dihitung tersebutdapat digambarkan pada Gambar sebagai berikut:
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Proses Perhitungan Kelayakan Ekonomi danKeuangan
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
47/62
04/04/
Perkiraan Biaya Investasi dan Pengendalian Modal
a. Seluruh biaya investasi yang diperlukan dalam proyek Air Limbahharus diperkirakan baik berupa investasi awal maupun investasilanjutan yang diperlukan sesuai tahapan pengembangan proyektermasuk investasi penggantian (replacement) aset yang sudahusang;
b. Seluruh biaya pengembalian modal investasi harus diperkirakanberdasarkan perhitungan depresiasi (penyusutan) terhadapprasarana terbangun. Perhitungan depresiasi masing-masingkomponen prasarana terbangun dihitung bedasarkan standardusia/umur manfaat prasarana;
c. Apabila biaya investasi pembangunan sarana dan prasaranatersebut dibiayai dari dana pinjaman (Loan), maka biaya bungapinjaman harus diperhitungkan dalam komponen pengembalianmodal.
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Perkiraan Biaya Operasional
a. Seluruh biaya operasi dan pemeliharaan (O & M) yangdiperlukan untuk mengoperasikan sarana dan prasaranaterbangun sesuai Standard Operation Procedure (SOP)harus diperkirakan dalam satuan Rp/Thn sertadiproyeksikan selama tahun proyeksi denganmemperhitungkan perkiraan tingkat inflasi;
b. Seluruh biaya umum dan administrasi yang diperlukanuntuk membiayai operasi lembaga pengelola harusdiperkirakan dalam Rp/Thn serta diproyeksikan selamatahun proyeksi dengan memperhitungkan perkiraantingkat inflasi dan pengembangan kapasitas lembagapengelola.
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
48/62
04/04/
Perkiraan Manfaat Ekonomi
a. Seluruh manfaat ekonomi yang timbul dari keberadaanproyek Air Limbah harus diperkirakan baik berupa manfaatyang dapat diukur dengan uang (Tangible) maupun manfaatyang tidak dapat diukur dengan uang (Intangible);
b. Manfaat ekonomi proyek Air Limbah yang dapat diukurdengan nilai uang (Tangible) baik berupa manfaat langsung(Direct) maupun manfaat tidak langsung (Indirect) harusdikonversikan dengan standard konversi yang dapatdipertanggung jawabkan berdasarkan kaidah ekonomi yangdihitung dalam satuan Rp/Thn;
c. Manfaat ekonomi proyek Air Limbah yang tidak dapat diukurdengan nilai uang (Intangible) harus dijelaskan denganmenggunakan data-data statistik yang relevan.
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Perkiraan Manfaat Keuangan (Pendapatan Retribusi)
a. Seluruh potensi retribusi yang dapat diterima olehlembaga pengelola sebagai akibat dari pelayanan AirLimbah harus diperkirakan berdasarkan perkiraan jumlahpelanggan dan perkiraan tarif retribusi rata-rata setiaptahun.
b. Proyeksi kenaikan jumlah pelanggan Air Limbah harusdihitung berdasarkan skenario peningkatan jumlahpelanggan hingga tercapainya kapasitas optimum (FullCapacity) sesuai dengan rencana teknis proyek;
c. Proyeksi kenaikan tarif Air Limbah yang diperhitungkandalam proyeksi pendapatan tarif tidak boleh melampauitingkat inflasi.
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
49/62
04/04/
Komponen Biaya InvestasiKomponen Biaya Investasi Sistem Setempat
a. Komponen Biaya Engineering
Merupakan biaya-biaya survei, investigasi, Feasibility Study (FS), Detailed
Design, studi AMDAL, Public Campaign, Standard Operational Procedur
(SOP) dan biaya supervisi dan sebagainya. Besarnya komponen biaya
Engineering ini berkisar antara 5- 10% dari total biaya investasi (capital
cost);
b. Komponen Biaya Pembebasan Lahan
Pembebasan lahan untuk IPLT meliputi:
- Pembebasan lahan untuk IPLT termasuk lahan untuk buffer zone
- Pembebasan lahan untuk jalan akses IPLT
Biaya pembebasan lahan tersebut meliputi biaya ganti rugi tanah, bangunan dan
biaya administrasi yang berkisar antara 20-30% dari total biaya investasi.
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Komponen Biaya InvestasiKomponen Biaya Investasi Sistem Setempat
c. Komponen Biaya Konstruksi
Merupakan biaya konstruksi IPLT termasuk jalan aksesyang meliputi:
- Biaya perataan tanah IPLT dan buffer zone
- Biaya pekerjaan civil IPLT dan buffer zone
- Biaya pekerjaan M/E IPLT
- Biaya pekerjaan landscape
- Biaya pekerjaan jalan akses
d. Komponen Biaya Pengadaan truk Tinja
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
50/62
04/04/
Komponen Biaya Investasi Sistem Terpusata. Komponen Biaya Engineering
Merupakan biaya-biaya survei, investigasi, Feasibility Study (FS),Detailed Design, studi AMDAL, Public Campaign, Standard OperationalProcedur (SOP) dan biaya supervisi dan sebagainya. Besarnyakomponen biaya Engineering ini berkisar antara 5-10% dari total biayainvestasi (capital cost);
b. Komponen Biaya Pembebasan Lahan
Pembebasan lahan untuk sistem terpusat meliputi:
- Pembebasan lahan untuk IPAL termasuk lahan untuk buffer zone
- Pembebasan lahan untuk jalan akses IPAL- Pembebasan lahan untuk pipa induk (Main Trunk)
Biaya pembebasan lahan tersebut meliputi biaya ganti rugi tanah danbangunan yang nilai biayanya berkisar antara 20-30% dari total biayainvestasi.
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Komponen Biaya Investasi Sistem Terpusat
c. Komponen Biaya Konstruksi
Merupakan komponen biaya konstruksi Sistem Air Limbah Terpusat yangmeliputi:
Biaya konstruksi jaringan perpipaan yang meliputi: Pipa persil
Pipa retikulasi
Pipa induk
Bangunan pelengkap pada sistem jaringan Perbaikan prasarana eksisting yang terkena dampak pembangunan perpipaan
Biaya konstruksi IPAL yang meliputi: Biaya tanah IPAL dan buffer zone
Biaya pekerjaan civil IPAL dan buffer zone
Biaya pekerjaan M/E IPAL
Biaya pekerjaan landscape
Biaya pekerjaan jalan akses
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
51/62
04/04/
Komponen Biaya Operasional Tahunan
Biaya operasional adalah biaya yang timbul
untuk mengoperasikan prasarana terbangun
agar mampu memberi manfaat pelayanan
sesuai kapasitasnya secara berkelanjutan dan
berdaya guna sesuai umur rencananya. Biaya
operasi dan pemeliharaan dihitung dalamRp/Thn.
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Komponen Biaya Operasi Tahunan Sistem Setempat
Komponen Biaya Operasi dan Pemeliharaan Penyedotan danPengangkutan
a. Biaya Operasi
- Biaya gaji tenaga operator dan perlengkapan kerja operator
- Biaya material habis pakai (BBM, dan sebagainya)- Biaya peralatan operasi
b. Biaya Pemeliharaan
- Pemeliharaan rutin truk tinja (ganti olie, dan sebagainya)
- Pemeliharaan berkala (ganti ban, kopling)
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
52/62
04/04/
Komponen Biaya Operasi Tahunan Sistem Setempat
Komponen Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPLT
a. Biaya Operasi IPLT
- Biaya gaji operator dan perlengkapan kerja operator
- Biaya material habis pakai (Listrik, BBM, dan sebagainya)
- Biaya peralatan operasional
b. Biaya Pemeliharaan
- Pemeliharaan rutin instalasi
- Pemeliharaan berkala instalasi
- Pemeliharaan bangunan penunjang
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Komponen Biaya Umum dan Administrasi
a. Biaya gaji staf dan manajemen
b. Biaya material habis pakai (ATK, Telpon, Listrik, dansebagainya)
c. Biaya peralatan kantor (Komputer, Printer, Kendaraan
Operasional, dan sebagainya)d. Dan lain-lain.
Biaya penyusutan truk tinja
a. Biaya penyusutan IPLT
b. Biaya penyusutan kantor umum dan administrasi
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
53/62
04/04/
Komponen Biaya Operasional Sistem Terpusat
Komponen Biaya Operasi dan Pemeliharaan JaringanPerpipaan
a. Biaya Operasi
- Biaya gaji tenaga kerja operator
- Biaya material habis pakai
- Biaya peralatan operasi
b. Biaya Pemeliharaan- Pemeliharaan rutin sistem perpipaan
- Pemeliharaan berkala sistem perpipaan
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Komponen Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPAL
a. Biaya Operasi
- Biaya gaji
- Biaya material
- Biaya peralatan
b. Biaya Pemeliharaan
- Pemeliharaan rutin IPAL
- Pemeliharaan berkala IPAL
Komponen Biaya Umum dan Administrasi
a. Biaya gaji staf dan manajemen
b. Biaya material habis pakai (ATK, Telkomunikasi, Listrik)
c. Biaya peralatan kantor (Komputer, Printer, Kendaraan
Operasional, dan sebagainya)
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
54/62
04/04/
Komponen Biaya Penyusutana. Biaya penyusutan jaringan perpipaan
- Penyusutan pipa persil
- Penyusutan pipa retikulasi
- Penyusutan pipa induk
b. Biaya penyusutan IPAL- Penyusutan bangunan instalasi
- Penyusutan M/E
- Penyusutan bangunan penunjang
c. Biaya penyusutan kantor administrasi- Penyusutan bangunan kantor
- Penyusutan peralatan kantor
- Penyusutan lain-lain
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Komponen Manfaat Ekonomi Proyek
Manfaat ekonomi proyek pengembangan sarana danprasaran Air Limbah adalah manfaat proyek yang dapatdikonversi dalam satuan rupiah (Tangible) dan manfaat
proyek yang tidak dapat dikonversi dalam satuan rupiah(Intangible).
Jenis Manfaat Ekonomi Proyek Air limbahManfaat yang dapat diukur dengan nilai uang (Tangible)
Manfaat Tangible proyek dapat dibedakan sebagai manfaatlangsung (direct) dan manfaat tidak langsung (indirect).Secara umum manfaat Tangible proyek pengembangansarana dan prasarana Air Limbah adalah sebagai berikut:
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
55/62
04/04/
a. Manfaat Langsung- Pengurangan biaya pengolahan (Penjernihan) air baku
- Peningkatan biaya akibat sumur penduduk tidak dapatdigunakan karena telah tercemar air limbah
- Peningkatan nilai harga properti
b. Manfaat tidak Langsung
- Manfaat ekonomi berupa peningkatan produktifitas pendudukakibat peningkatan derajat kesehatan
- Manfaat lingkungan berupa pengurangan derajat pencemaranAir Limbah dan terjaganya kelestarian sumber daya air
- Manfaat sosial berupa penurunan derajat konflik yangdisebabkan oleh pencemaran Air Limbah
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Jenis manfaat proyek yang tidak dapat diukur dengan nilaiuang (Intangible)- Penurunan tingkat kematian bayi
- Penurunan rasio penyakit infeksi
Proyeksi Pendapatan Tarif Retribusi Air Limbah
Mengingat pelanggan Air Limbah berasal dari berbagai tingkatdan golongan masyarakat yang berbeda kemampuankeuangan/daya belinya, maka perkiraan pendapatan tarifretribusi Air Limbah harus memperhitungkan:a. Perkiraan tarif per golongan pelanggan dan per jenis pelayanan;
b. Perkiraan jumlah pelanggan per golongan pelanggan dan perjenis pelayanan.
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
56/62
04/04/
Biaya operasi dan pemeliharaanPerhitungan Perkiraan Tarif Pelayanan Air Limbah
a. Perkiraan perhitungan tarif pelayanan Air Limbah harusmemperhitungkan: Biaya depresiasi atau amortisasi
Biaya bunga pinjaman
Biaya umum dan administrasi
b. Perkiraan tarif per golongan pelanggan harus direncanakansebagai tarif terdeferensiasi untuk penerapan subsidi silang kepadapelanggan yang berpenghasilan rendah.
c. Perkiraan tarif per golongan pelanggan untuk proyek yang bersifatrehabilitasi atau peningkatan kapasitas harus memperhatikantingkat tarif yang sudah berlaku.
d. Perkiraan perhitungan tarif per golongan pelanggan, struktur tarifdan penentuan satuan tarif harus mengacu kepada pedomanpenetapan tarif Air Limbah yang berlaku.
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Komponen Penerimaan Retribusi
Berdasarkan jenis golongan pelanggan dan golongantarif retribusi Air Limbah, maka komponen penerimaanretribusi harus dihitung berdasarkan perkiraan jumlahpelanggan per masing-masing golongan sebagaiberikut:
a. Komponen penerimaan retribusi dari pelangganpermukiman dalam Rp/Thn.
b. Komponen penerimaan retribusi dari pelanggandaerah komersial atau institusional dalam Rp/Thn.
c. Komponen penerimaan retribusi dari pelangganhigh rise building dalam Rp/Thn.
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
57/62
04/04/
Perhitungan Kelayakan Ekonomi dan Keuangana. Perhitungan kelayakan ekonomi dan keuangan sekurang-
kurangnya disajikan dalam perhitungan spread sheet,sehingga data-data perhitungan dan proyeksi perhitungandapat disajikan secara jelas.
b. Data-data yang harus disajikan untuk mendukung hasilperhitungan IRR dan NPV sekurang-kurangnya meliputi:- Jadwal konstruksi dan jadwal investasi
- Jadwal operasi dan proyeksi kapasitas operasi
- Asumsi-asumsi biaya O/M, umum dan administrasi
- Asumsi tarif retribusi- Proyeksi Net Cash
- Analisis Sensitifitas
- Proyeksi rugi/laba
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Pelaporan Studi Kelayakan Ekonomi dan FinansialSistematika pelaporan studi kelayakan ekonomi dan finansial terdiridari atas 8 bab. Gambaran sistematika pelaporan studi kelayakanekonomi dan finansial adalah sebagai berikut:
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBARSINGKATAN DAN PENGERTIAN
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Gambaran Singkat Proyek
1.3 Maksud dan Tujuan
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
58/62
04/04/
Pelaporan Studi Kelayakan Ekonomi dan Finansial
Bab II Perkiraan Biaya Investasi
2.1 Biaya Pembebasan
2.2 Biaya Engineering
2.3 Biaya Konstruksi Pekerjaan Civil
2.4 Biaya Pengadaan dan Instalasi M & E
Bab III Perkiraan Biaya Operasional
3.1 Biaya O/M
3.2 Biaya Depresiasi
3.3 Biaya Umum dan AdministrasiBab IV Perkiraan Manfaat Ekonomi
4.1 Proyeksi Perkiraan Manfaat Tangible (Tangible Benefit)
4.2 Proyeksi Perkiraan Manfaat Intangible (Intangible Benefit)
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
Pelaporan Studi Kelayakan Ekonomi dan Finansial
Bab V Perhitungan Kelayakan Ekonomi
5.1 Perhitungan EIRR
5.2 Perhitungan NPV
Bab VI Perkiraan Pendapatan Tarif (Revenue)
6.1 Proyeksi Perkiraan Besaran Tarif Air Limbah6.2 Proyeksi Pendapatan Tarif
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANEKONOMI DAN FINANSIAL
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
59/62
04/04/
Pelaporan Studi Kelayakan Ekonomi dan Finansial
Bab VII Perhitungan Kelayakan Keuangan
7.1 Proyeksi Perhitungan rugi/laba
7.2 Perhitungan FIRR dan NPV
7.3 Perhitungan Ratio-ratio Operasional
Bab VIII Rekomendasi
8.1 Rekomendasi Pendanaan Investasi
8.2 Rekomendasi Pendanaan Operasional
8.3 Rekomendasi Bentuk Kelembagaan PengelolaLampiran : Daftar Partisipan
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI DAN FINANSIAL
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANLINGKUNGAN
Dokumen Kelayakan LingkunganPada prinsipnya dokumen kelayakan lingkungan proyek airLimbah adalah studi AMDAL yang terdiri atas 4 dokumenyaitu:a. Dokumen Kerangka Acuan
b. Dokumen Studi ANDAL
c. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Dokumen
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)d. Dokumen ringkasan eksekutif
Proyek yang Perlu Kelayakan Lingkungan
Proyek pengembangan sarana dan prasarana Air Limbah yangwajib melakukan studi AMDAL (berdasarkan KEPMENLingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001) adalah:a. Proyek Pembangunan IPLT
b. Proyek Pembangunan Sistem Terpusat
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
60/62
04/04/
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
Kriteria Kelayakan Lingkungan Proyek Air Limbah
a. Proyek dikatakan layak lingkungan apabila seluruh biaya yang timbuldan kapasitas kelembagaan yang dibutuhkan sesuai rekomendasiRKL dan RPL dapat dipenuhi oleh lembaga pengelola yangbertanggung jawab.
b. Setiap usulan lokasi proyek Air Limbah, seperti: IPLT
IPAL
Sebelum dilaksanakan studi AMDAL, terlebih dahulu harusmemenuhi kriteria pemilihan lokasi sesuai dengan tata cara yangberlaku.
c. Kapasitas kelembagaan pengelolaan proyek harus memadai untukmenjalankan rekomendasi RKL dan RPL baik pada masa prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKANLINGKUNGAN
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
61/62
04/04/
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI
KELAYAKAN LINGKUNGAN
Ruang Lingkup Studi AmdalRuang lingkup studi AMDAL proyek air Limbah minimum meliputi:a. Identifikasi rona lingkungan awal
b. Identifikasi kegiatan proyek
c. Identifikasi kegiatan proyek yang menimbulkan dampak
d. Analisis dan assesment besaran dampak negatif
e. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
f. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Identifikasi dan analisis dampak negatif serta rencana pengelolaan danpemantauan lingkungan diuraikan berdasarkan kegiatan proyek yangmeliputi:a. Periode Pra konstruksi
b. Periode Konstruksi
c. Periode Operasi
d. Periode Pasca Operasi
KETENTUAN PERENCANAAN STUDIKELAYAKAN LINGKUNGAN
Ruang Lingkup Studi Amdal
Tata Cara Pelaksanaan Studi
Tata cara pelaksanaan studi AMDAL proyek Air Limbahwajib mengacu pada standar teknis studi AMDAL.
Sistematika Pelaporan
Sitematika pelaporan studi AMDAL proyek Air Limbahwajib mengacu pada standard teknis studi AMDAL.
Penampilan Dokumen Laporan Studi AMDAL
Penampilan dokumen laporan studi AMDAL proyek AirLimbah meliputi format laporan dan lain-lain, wajibmengacu pada standard teknis studi AMDAL.
-
5/25/2018 Materi Master Plan Dan FS Air Limbah
62/62
04/04/
KETENTUAN PERENCANAAN STUDI
KELAYAKAN LINGKUNGAN
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
TERIMA KASIH
Joni HermanaJurusan Teknik Lingkungan
Email: [email protected], hp: 08123029313