materi konsep pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia

23

Click here to load reader

Upload: herviza-rasmayuli

Post on 29-Nov-2015

204 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

Pekanbaru, Oktober 2013

MATERI KONSEP PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN

SUMBER DAYA MANUSIA

1. Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia

Untuk memahami lebih jauh tentang pengembangan sumber daya manusia (PSDM )

berikut ini dapat dikemukakan beberapa pengertian :

1. Bank dunia ( world bank )

Menurut world bank pengembangan sumber daya manusia meliputi seluruh

kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan di bidang pendidikan dan latihan,

kesehatan, gizi, penurunan fasilitas, kemampuan berwirausaha dan administrasi, dan

termasuk kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi.

2. United nations development programme (UNDP)

UNDP memberikan batasan berdasarkan pengertian pembangunan manusia.

Pembangunan manusia menyangkut partisipasi manusia dalam proses pembangunan

dalam suatu negara yaitu pembangunan dari manusia (of the people), oleh manusia

(by the people)dan untuk manusia(for the people).

3. Canadion international development agency (CIDA)

Titik beratnya adalah manusia sebagai inti dan sasaran pembangunan yang

dalam jangka pendek berkaitan dengan pendidikan dan latihan.

4. Louis Emmerij

Seorang pakar ekonomi memberikan pengertian pembangunan sumber daya manusia ,

merupakan kegiatan-kegiatan untuk memproduksi SDM terampil melalui pendidikan

dan latihan, juga mencakup upaya untuk memanfaatkan SDM tersebut.

b. Aspek pengembangan sumber daya manusia

Page 2: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

1. Konsep normatif

Konsep normatif adalah konsep mengenai apa yang seharusnya ada dalam

kaitan dengan sumber daya manusia. Sebagaimana diungkapkan terdahulu, secara

operasional sumber daya manusia memiliki sekurang- kurangnya tiga fungsi yaitu

sebagai pengambil keputusan, penguasa, atau pemilik dari seluruh proses

pembangunan kedua sebagai pelaksana dari keputusan-keputusan yang telah

dibuat dan ketiga adalah sebagai pencairan hasil-hasil pembangunan.

Bilamana diperhatikan GBHN 1993, maka jelas terlihat adanya suatu

keinginan untuk menempatkan manusia dalam posisi sentral dalam keseluruhan

proses pembangunan. Sering dikatakan bahwa manusia adalah subjek sekaligus

objek pembangunan. Ini berarti bahwa ketiga fungsi diatas ingin di tegakkan

dalam proses pembangunan, sehingga martabat rakyat indonesia dapat

ditingkatkan dan bangsa indonesia dapat memainkan peran yang sewajarnya

dalam masyarakat dunia.

Dalam hubungan ini dapat pula diperhatikan dimensi normatif yang penting

dari pengertian sumber daya manusia yaitu individu dan masyarakat indonesia.

Jadi kondisi normatif yang ingin diciptakan menyangkut bukan saja masing-

masing individu, tetapi juga masyarakat. Hal ini masyarakat perlunya dicarikan

sekumpulan kebijaksanaan dan instrumen yang memberi keseimbangan peran

antara individu dan kolektivitas.

Secara singkat dapat dikemukakan bahwa sumber daya manusia dalam fungsinya

selaku pelaku dan pengambil keputusan akhir dalam proses pembangunan perlu

ditingkatkan sikap dan tekad kemandirian baik sebagai individu maupun selaku

masyarakat. Sikap dan tekad kemandirian ini penting dalam rangka meningkatkan

kualitas SDM.

Kualitas SDM yang tinggi amat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan

peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan kualitas ini

menyangkut banyak dimensi dan meliputi keterampilan termasuk keterampilan

Page 3: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

intelektual, sifat mengambil inisiatif dan kreatif, bertanggung jawab, hormat, dan

lain-lain. Agar berbagai kualitas manusia ini dapat diwujudkan maka kemandirian

itu perlu berkembang.

2. Konsep teknis.

Konsep teknis merupakan konsep yang perlu diadakan sesuai situasi dan

kondisi tertentu bagi mengimplementasi dan konsep normatif. Konsep teknis akan

memberi petunjuk mengenai apa yang perlu dilakukan dan kendala-kendala yang

dihadapi.

Keinginan yang kuat untuk menempatkan manusia dalam posisi sentral dalam

pembangunan tercermin dalam berbagai sasaran dalam naskah repelita VI.

Peningkatan taraf hidup kecerdasan dan kesejahteraan lahir batin akan terealisir

bilamana produksi barang dan jasa bisa meningkat dengan cara menambah input

dalam proses produksi. Produksi akan meningkat bila memanfaatkan lebih

produktif input yang ada.

Peningkatan jumlah produksi barang dan jasa yang dibutuhkan bagi

peningkatan taraf hidup kecerdasan dan kesejahteraan lahir batin dilakukan

melalui peningkatan peran serta, efesiensi dan produktivitas. Secara lebih teknis

peningkatan barang dan jasa akan mengutamakan peningkatan produktivitas

semua faktor produksi. Produktivitas total tersebutlah yang akan dituju.

Peran yang meningkat dari produktivitas ini di jabarkan dalam repelita VI

dalam bentuk meningkatnya produktivitas total sebesar 16,9% pada akhir pelita V

menjadi 21,8% pada akhir pelita VI memang tambahan modal dan tenaga kerja

dibutuhkan tetapi yang dijadikan andalan utama dalam pelita VI maupun

seterusnya adalah peningkatan produktivitas. Selanjutnya berbagai sasaran sumber

daya manusia langsung juga sudah dinyatakan antara lain dibidang usaha

terbentuknya struktur dunia usaha yang lebih seimbang dan saling menyangga,

antara yang besar, menengah, dan kecil.

Page 4: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

c. Indikator pembangunan manusia dan sumber daya manusia

Pembinaan kualitas penduduk melalui peningkatan program keluarga

sejahtera saat ini sedang giat-giatnya dilakukan. Keluarga perlu didorong untuk

dapat melaksanakan kedelapan fungsinya yaitu :

a. Keagamaan

b. Pembudayaan

c. Cinta kasih

d. Perlindungan

e. Reproduksi

f. Ekonomi

g. Sosialisasi dan pendidikan

h. Pelestarian lingkungan

Penetepan kebijaksanaan (pembangunan kaualitas penduduk) diarahkan pada

terwujudnya kualitas penduduk sebagai potensi sumber daya manusia, pengguna

dan pemelihara lingkungan dan pembina keserasian manusia dalam lingkungan

hidup untuk mewujudkan pembangunan secara berkelanjutan. Kualitas penduduk

sebagaimana ditetapakan dalam UU No. 10 tahun 1992 adalah kondisi penduduk

dalam aspek fisk dan non fisik serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa,dan merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati

kehidupan sebagai manusia yang berbudaya berkepribadian dan layak.

d. Kualitas fisik penduduk

Kualitas fisik penduduk adalah kualitas badaniah atau jasmaniah

penduduk jasmaniah terpengaruh oleh kondisi tubuh kesehatan,gizi, olahraga,

serta kebersihan rumah dan alam sekitarnya. Kualitas fisik penduduk terbentuk

sejak periode pra lahir, pada saat mana tubuh-tubuhnya terbentuk berdasarkan

genetika.kemudian, kualitas bawaan ketubuhan tersebut akan dipengaruhi unsur-

unsur lingkungan seprrti gizi, perawatan kesehatan, dan lingkungan.

Page 5: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

Keadaan ekonomi dan tingkat pendidikan sangat menentukan kualitas

fisik penduduk. Kesadaran tentang kesehatan dan kemauan menggunakan

pelayanan kesehatan yang tersedia sangat dipengaruhi oleh pengetahuan tentang

hubungan antara kesehatan dengan kualitas tubuh. Kemampuan ekonomi

penduduk sangat menentukan apakah kebutuhan gizi dapat dipenuhi “ basic-

needs “penduduk yang merupakn persyaratan dasar kesehatan hanya dapat

dipenuhi bila kehidupan ekonomipun memadai. Dari segi praktis kualitas fisik

penduduk meliputi kebugaran, jasmani, kesehatan, daya tahan fisik.

e. Kualitas Non Fisik Penduduk

Kualitas non fisik penduduk ternyata sangat abstrak dan sulit untuk

diukur,. Variabel yang dianggap terkait dengan kualitas fisik pun bermacam-

macam sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda-beda. Ukuran-ukuran yang

objektif untuk mengukur dan memahaminya pun belum tersedia. Kualitas non

fisik manusia biasanya ditentukan oleh aspek-aspek, sosial, spritual, dan mental

dari pribadi manusia bersangkutan. Namun secara makro nilai-nilai yang dianut

oleh masyarakat kecenderungan-kecenderungan yang terdapat dalam masyarakat

tentunya sangat mempengaruhi kualitas non fisik penduduk.

Dalam masyarakat industri seperti saat ini, masyarakat menunjukkan

kecenderungan buat untuk menguasai IPTEK dan mengontrol berbagai dimensi

duniawi yang bernilai material manusia ingin mengambil dan menguasai

sebanyak-banyaknya aset, relasi, kekusaan, dan lain-lain yang mendorong

terkuasainya lebih banyak dana dan materi, sehingga menimbulkan budaya

sekunder-material dalam masyarakat.

Sebaiknya kualitas non fisik terbentuk karena nilai-nilai material atau kualitas

rohaniah yang kasat mata kendatipun tidak kasat mata, artinya tidak langsung

terekspresi dalam bentuk fisk, namun sikap dan perilaku penduduk dalam semua

matranya akan dipengaruhi oleh kualitas non fisik.

Dalam matranya sebagai pribadi atau individu, kekuatan non fisiknya akan

menentukan keseluruhan reaksinya terhadap lingkungan. Kualitas non fisik yang

Page 6: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

mantap akan menciptakan mental pribadi yang berketuhanan tinggi. Dalam

matranya sebagai anggota keluarga atau sebagai anggota kelompokpun demikian.

Bila masyarakat tersusun dan pribadi-pribadi yang kualitas non fisiknya baik,

maka masyarakat akan memiliki kualitas keseluruhan yang baik pula. Namun hal

ini sulit dicapai karena dalam budaya manapun selalu ditemukan “penyakit-

penyakit” dalam masyarakat karena adanya kepentingan yang berbeda, yang

dapat mengganggu keseimbangan sosial budaya dalam masyarakat.

2. Konsep Pembangunan Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Pembangunan

Terdapat banyak aspek dan masalah yang diketahui termasuk ke dalam

pembangunan, sehingga pembangunan tidak dapat dilihat dari satu sudut pandang. Hal ini

menyebabkan kesulitan dalam mendefinisikan pembangunan, terutama bukan karena

orang tidak faham yang dimaksud dengan pembangunan itu, tapi justru karena ruang

lingkup pembangunan tersebut begitu banyak, sehingga hampir tidak mungkin untuk

menyatukan semuanya menjadi suatu bentuk rumusan sederhana sebagai suatu definisi

yang komplit: “Inilah dia pembangunan itu.”

Menurut Soetomo (2008), pembangunan sebagai proses perubahan dapat

dipahami dan dijelaskan dengan cara yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat

dalam hal sumber atau faktor yang mendorong perubahan tadi, misalnya yang

ditempatkan dalam posisi lebih dominan, sumber perubahan internal atau eksternal.

Disamping itu, sebagai proses perubahan juga dapat dilihat dari intensitas atau

fundamental tidaknya perubahan yang diharapkan, melalui transformasi struktural

ataukah tidak. Sebagai proses mobilisasi sumberdaya juga dapat dilihat pandangan dan

penjelasan yang berbeda, misalnya pihak yang diberi  kewenangan dalam

pengelolaannya diantara tiga stakeholders pembangunan, yaitu negara, masyarakat, dan

swasta. Perbedaan pandangan juga menyangkut level pengelolaan sumber daya tersebut,

tingkat lokal, regional, atau nasional. Perspektif yang berbeda juga dapat menyebabkan

pemberian perhatian yang berbeda terhadap sumber daya yang ada. Perspektif tertentu

lebih memberikan perhatian pada sumber daya alam dan sumber daya manusia,

sedangkan perspektif yang lain disamping kedua jenis sumber daya tersebut juga

mencoba menggali, mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya sosial  yang

sering disebut juga dengan modal sosial atau energi sosial. Bahkan dalam  masing-

Page 7: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

masing perspektif yang bersikap terhadap sumber daya manusia juga dapat dijumpai

pandangan dan perlakuan yang berbeda. Disatu pihak dijumpai perspektif yang

melihatnya sebagai sekedar objek yang sama dengan sumber daya alam yang dapat

digerakkan dan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembangunan, dan dilain pihak

melihatnya sebagai aktor  atau pelaku dari proses pembangunan itu sendiri.

Pengertian pembangunan harus dilihat secara dinamis, bukan dilihat sebagai

konsep statis yang selama ini sering kita anggap sebagai suatu kesalahan yang wajar.

Pembangunan pada dasarnya adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir.

”Development is not a static concept. It is continuously changing“, artinya juga bisa

dikatakan bahwa pembangunan itu sebagai “never ending goal”. Proses pembangunan

sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan supaya

menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri (self sustaining

proces) tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya. Jadi bukan hanya yang

dikonsepsikan sebagai usaha pemerintah belaka. Pembangunan tergantung dari suatu

“innerwill”, dan proses emansipasi diri, dan suatu partisipasi kreatif dalam proses

pembangunan hanya menjadi mungkin karena proses pendewasaan (Tjokroamidjoja dan

Mustapadijaja dalam Nawawi, 2009).

Banyak pakar memberikan definisi tentang pembangunan. Dalam tulisan-tulisan

mengenai pembangunan tersebut, pengertian-pengertian seperti modernisasi, perubahan

sosial, industrialisasi, westernasi, pertumbuhan (growth), dan evolusi sosio-kultural

biasanya selalu dikaitkan dalam menyusun suatu definisi pembangunan. Namun

demikian, menurut para ahli, istilah tersebut di atas terasa kurang sesuai dengan yang

sesungguhnya dimaksud dengan pembangunan. Frey dalam Zulkarimen Nasution (2004)

menyebutkan bahwa pengertian pertumbuhan (growth) terasa terlalu luas, sedangkan

industrialisasi terlalu sempit. Begitu pun dengan istilah westernisasi yang terasa bersifat

parokial (sempit wawasannya).

Menurut Rogers dalam Zulkarimen Nasution (2004), pembangunan diartikan

sebagai proses yang terjadi pada level atau tingkatan sistem sosial, sedangkan

modernisasi menunjuk pada proses yang terjadi pada level individu. Yang paling sering,

kalaupun kedua pengertian istilah tersebut dibedakan, maka pembangunan dimaksudkan

yang terjadi pada bidang ekonomi, atau lebih mencakup seluruh proses analog dan

seiring dengan itu, dalam masyarakat secara keseluruhan.

Sebagai suatu istilah teknis, pembangunan berarti membangkitkan masyarakat di

negara-negara sedang berkembang dari keadaan kemiskinan, tingkat melek huruf

Page 8: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

(literacy rate) yang rendah, pengangguran, dan ketidakadilan sosial (Seers dalam

Zulkarimen Nasution, 2004 Menurut Seers dalam Zulkarimen Nasution (2004).

Menurut Sondang P. Siagian (2008), pembangunan didefinisikan sebagai

rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar

yang ditempuh oleh suatu negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan

bangsa (nation building).

b. Karakteristik Pembangunan

Berdasarkan beragamnya pengertian pembangunan di atas, maka karakteristik

pembangunan dapat dilihat dari perkembangan paradigma pembangunan yang

berlangsung dari waktu ke waktu. Berikut ini merupakan paradigma yang aktivitas

pembangunannya didasarkan pada tiga karakterstik, yaitu integral, universal, dan

partisipasi total (patriotproklamasi.blogspot.com).

Karakteristik pembangunan integral mengandung arti bahwa program

pembangunan disatu sektor tidak bisa dipisahkan dengan pembangunan disektor lain.

Pembangunan ekonomi misalnya, tidak terlepas dari pembangunan sumber daya manusia

yang berkualitas, pembangunan politik yang adil dan jujur serta bersih dari

penyimpangan, pembangunan hukum yang berkeadilan, pembangunan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang bertumpu pada kekuatan sendiri, serta pembangunan sosial budaya

yang berakhlak. Dalam Paradigma ini, karakteristik pembangunan yang bersifat integral

akan meniadakan ketimpangan pembangunan antara ekonomi fisik yang dominan

(mercusuaris) dengan pembangunan sumber daya manusia, ilmu pengetahun dan

teknologi, kemandirian, serta sosial budaya.

Karakteristik pembangunan universal memberikan pengertian bahwa aset-aset

pembangunan haruslah dipergunakan untuk kepentingan lintas generasi, lintas teritorial,

dan bahkan lintas kehidupan (dunia akhirat). Lintas generasi berarti harus berkelanjutan

(sustainable), jangan sampai pembangunan sekarang menyebabkan terpuruknya

generasi-generasi yang akan datang. Mungkin pembangunan telah mengabaikan hal ini,

pembangunan-pembangunan fisik yang gegap gempita di masa lalu membuat generasi

sekarang menderita lantaran pembiayaannya melalui utang. Lintas teritorial maksudnya

adalah bahwa pembangunan disuatu tempat tidak menyebabkan tempat lain terlantar atau

bahkan terkena dampak negatifnya. Dalam paradigma ini, terdapat pula visi pemerataan

pembangunan dan pembangunan yang ramah lingkungan. Sedangkan lintas kehidupan

Page 9: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

bermakna menginspirasikan pelaku-pelaku pembangunan supaya berbuat sambil

membangun pula akhirat yang lebih baik, aktivitas dalam hal ini merupakan ekspresi

relijius.

Karakteristik pembangunan partisipasi total adalah bahwa pembangunan harus

dilakukan oleh seluruh aktor pembangunan sesuai perannya. Untuk itu, diperlukan

pemberdayaan masyarakat agar mereka setara sebagai mitra  pemerintah dalam

merumuskan kepentingan bersama. Kesetaraan ini tidak hanya dari segi kedudukannya

tetapi juga kualitasnya, sehingga diperlukan pendidikan politik.

c. Ciri-ciri Pembangunan

Pada dasarnya, ciri-ciri pembangunan itu dapat dilihat dari pengertian

pembangunan itu sendiri. Ciri-ciri pembangunan yang dikemukakan disini adalah

berdasarkan tujuh ide pokok yang muncul dari definisi pembangunan yang diberikan

oleh Sondang P. Siagian (2008), yaitu:

1. Pembangunan merupakan suatu proses. Berarti pembangunan merupakan rangkaian

kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan dan terdiri dari tahap-tahap yang

disatu pihak independen akan tetapi dipihak lain merupakan “bagian” dari sesuatu

yang bersifat tanpa akhir (never ending). Banyak cara yang dapat digunakan untuk

menentukan pentahapan tersebut, seperti berdasarkan jangka waktu, biaya, atau hasil

tertentu yang diharapkan akan diperoleh.

2. Pembangunan merupakan upaya yang secara sadar ditetapkan sebagai sesuatu untuk

dilaksanakan. Dengan perkataan lain, jika dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara terdapat kegiatan yang kelihatannya seperti pembangunan,

akan tetapi tidak ditetapkan secara sadar dan hanya terjadi secara sporadis atau

insidental, maka kegiatan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai pembangunan.

3. Pembangunan dilakukan secara terencana, baik dalam arti jangka panjang, jangka

menengah, dan jangka pendek. Seperti dimaklumi, merencanakan berarti mengambil

keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dilakukan pada jangka waktu tertentu

di masa depan.

4. Rencana pembangunan mengandung makna pertumbuhan dan perubahan.

Pertumbuhan dimaksudkan sebagai peningkatan kemampuan suatu negara bangsa

Page 10: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

untuk berkembang dan tidak sekedar mampu mempertahankan kemerdekaan,

kedaulatan, dan eksistensinya. Perubahan mengandung makna bahwa suatu negara

bangsa harus bersikap antisipatif dan proaktif dalam menghadapi tuntutan situasi yang

berbeda dari jangka waktu tertentu ke jangka waktu yang lain, terlepas apakah situasi

yang berbeda itu dapat diprediksikan sebelumnya atau tidak. Dengan perkatan lain,

suatu negara bangsa yang sedang membangun tidak akan puas jika hanya mampu

mempertahankan status quo yang ada.

5. Pembangunan mengarah pada moderntias. Modernitas di sini diartikan antara lain

sebagai cara hidup yang baru dan lebih baik daripada sebelumnya, cara berpikir yang

rasional dan sistem budaya yang kuat tetapi fleksibel.

6. Modernitas yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan pembangunan perdefinisi

bersifat multidimensional, artinya modernitas tersebut mencakup seluruh segi

kehidupan berbangsa dan bernegara yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial

budaya, serta pertahan dan keamanan.

7. Semua hal yang telah disinggung di atas ditujukan kepada usaha pembinaan bangsa,

sehingga negara bangsa yang bersangkutan semakin kokoh fondasinya dan semakin

mantap keberadaannya.

d. Tujuan Pembangunan

Tujuan pembangunan di negara manapun tentunya untuk kebaikan

masyarakatnya dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Siagian

dalam Nawawi (2009), pada umumnya komponen yang dicita-citakan dalam

keberhasilan pembangunan adalah bersifat relatif dan sukar membayangkan tercapainya

“titik jenuh yang absolut”, dan yang sudah tercapai tidak mungkin ditingkatkan lagi,

seperti: keadilan sosial; kemakmuran yang merata; perlakuan yang sama dimata hukum;

kesejahteraan material, mental, dan spiritual; kebahagian untuk semua; ketentraman;

serta keamanan. Untuk mencapai tujuan ini, maka masyarakat harus lebih berpartisipasi

dalam kegiatan pembangunan yang meliputi keterlibatan aktif, keterlibatan dalam

memikul beban dan tanggung jawab, serta keterlibatan dalam memetik hasil dan manfaat

(Tjokroamidjojo dalam Nawawi, 2009).

Menurut Zulkarimen Nasution (2004), yang menjadi tujuan umum (goals)

pembangunan adalah proyeksi terjauh dari harapan-harapan dan ide-ide manusia,

komponen-komponen dari yang terbaik yang mungkin, atau masyarakat ideal yang

Page 11: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

terbaik yang dapat dibayangkan. Tujuan khusus (objectives) pembangunan adalah tujuan

jangka pendek, biasanya yang dipilih sebagai tingkat pencapaian sasaran dari suatu

program tertentu. Sedangkan target pembangunan adalah tujuan-tujuan yang dirumuskan

secara konkret, dipertimbangkan rasional dan dapat direalisasikan sebatas teknologi dan

sumber-sumber yang tersedia, yang ditegakkan sebagai aspirasi suatu situasi yang ada

dengan tujuan akhir pembangunan.

e. Visi dan Misi Pembangunan

            Agar program-progam pembangunan dapat berjalan dengan baik sebagaimana

yang telah dituangkan dalam prioritas pembangunan, maka visi dan misi pembangunan

haruslah selaras dengan tujuan pembangunan, sehingga dapat menumbuhkan komitmen

pelaksana pembangunan untuk mewujudkan  visi menjadi kenyataan dalam proses kreatif

dan intuitif. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan. Sedangkan misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya

yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Agar dapat menentukan visi pembangunan dengan jelas, maka haruslah dapat

menjawab pertanyaan ”dalam pembangunan apa kita sekarang berada?”. Langkah-

langkah yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan itu adalah:

1. Menganalisis skala, lingkup, ukuran, bauran hasil pembangunan, dan aktivitas

pembangunan saat ini;

2. Memandang ke depan dengan cara membandingkan celah antara apa yang

sesungguhnya dicapai dengan apa yang ingin dicapai;

3. Celah tersebut digunakan oleh pelaksana pembangunan untuk menentukan arah dan

pola organisasi di masa depan.

Visi yang hendak dicapai memerlukan penjabaran kegiatan yang selaras dengan

visi tersebut. Menurut Suprayitno dalam Nawawi (2009), penjabaran dari kegiatan inilah

yang disebut dengan misi. Untuk menyatakan misi tersebut, maka harus memuat antara

lain:

1. Menentukan apa yang dicita-citakan organisasi.

2. Membedakan organisasi dengan organisasi lain.

3. Menjadikan kerangka untuk evaluasi aktivitas kini dan yang akan dating.

4. Menjamin kebulatan maksud dalam organisasi.

5. Menyediakan basis untuk memotivasi sumber-sumber organisasi.

Page 12: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

6. Meyediakan standar untuk mengalokasikan sumber-sumber organisasi.

7. Menentukan sifat dan iklim bisnis yang diinginkan.

8. Menyediakan titik fokal untuk mengidentifikasikan tujuan dan arah organisasi.

9. Memungkinkan penerjemahan maksud organisasi ke da;am tujuan-tujuan yang cocok.

10. Memungkinkan penerjemahan tujuan ke dalam strategi dan aktivitas yang spesifik

lainnya.

f. Model-model Pembangunan

Menurut Nawawi (2009), berdasarkan paradigma pembangunan yang

berkembang (intergrating Development Paradigma) pada empat dasawarsa pertama

sejak awal 1950-an hingga sekarang, sedikitnya terdapat lima model-model

pembangunan, yaitu: model saling hubungan, model pertumbuhan, model pemerataan,

model pembangunan manusia, dan model peningkatan daya saing.

Model saling hubungan adalah model pembangunan yang mempunyai relevansi

antara paradigma administrasi publik dengan paradigma pembangunan sosial ekonomi

politik. Dalam model ini, tercatat perkembangan model-model pembangunan lainnya

yang mempengaruhi proses pembangunan di negara-negara berkembang dan terbagi ke

dalam tiga model, yaitu: (1) Model pertumbuhan Gross Nasional Produk (GNP); (2)

Model pemerataan dan pemenuhan kebutuhan pokok; (3) Model pembangunan kualitas

manusia.

Model pertumbuhan merupakan suatu model pembangunan yang sesuai dengan

paradigma pertumbuhan yang melandasi strategi pembangunan yang berorientasi pada

peningkatan pertumbuhan Gross Nasional Produk (GNP). Model ini beranggapan bahwa

hal tersebut dapat dicapai dengan menempuh industrialisasi dan penanaman modal secara

“big push” dengan semangat modernisasi dan superioritas. Untuk itu, maka peranan yang

dilakukan adalah melakukan perencanaan dan langkah-langkah kebijakan guna

petumbuhan ekonomi yang diinginkan yang mempunyai sasaran pada adanya perubahan

sosiokultural dan institusional, sehingga masyarakat memiliki orientasi dan sifat-sifat

“achievernent, universalism, dan fungtional specificity.

Model pemerataan dipandang sebagai pemerataan dalam berbagai aspek sosial,

lingkungan, dan kelembagaan. Model ini berawal pada pengembangan delivery service

system yang berhubungan langsung dengan kelompok sasaran pada organisasi lokal dan

sektoral. Pemberantasan pengangguran dan ketidakmerataan merupakan tujuan eksplisit

pembangunan dalam model ini. Hal tersebut disebabkan karena mekanisme pasar

Page 13: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

terganjal oleh ketimpangan dalam pembagian pendapatan. Pembangunan yang

berorientasi pada pemerataan dan pemenuhan kebutuhan pokok, termasuk kesempatan

kerja dan berusaha, air bersih dan perumahan, dipandang sebagai strategi yang lebih

baik, yang nantinya akan  berdampak pada kemandirian dan keadilan sosial.

Model pembangunan manusia didasari pada paradigma manusia yang

menekankan kegiatan dengan penuh tanggungjawab untuk membangkitkan kesadaran

dan kemampuan insani (Harmon dan Mayer dalam Nawawi, 2009) dan peningkatan

sumber daya manusia, baik secara individual maupun kolektif (UNDP dalam Nawawi,

2009). Korten sendiri menyebutkan jenis manajemen dan administrasi yang cocok dalam

rangka pelaksanaan model pembangunan kualitas manusia ini sebagai community based

resource management.

Model peningkatan daya saing merupakan model pembangunan yang dilakukan

melalui transformasi teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan

sistem informasi, modernisasi manajemen usaha, serta pembaruan kelembagaan,

reinventing goverment, banishing bureauracy, deregulasi dan debirokrasi,

perkembangan ek-commece, e-goverment dan lain sebagainya, yang secara keseluruhan

mengacu pada peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan yang didukung oleh

kemampuan dan keterampilan profesional, interaksi budaya, dan kegiatan bisnis antar

bangsa.

g. Konsep Pembangunan yang Ideal

Pembangunan sangat diperlukan untuk menciptakan suatu masyarakat yang lebih

baik dan maju sesuai tuntutan jaman. Pada dasarnya, pembangunan yang diharapkan

adalah pembangunan yang berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan

masyarakat, menurunkan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan berkeadilan sosial.

Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan dalam semua segi kehidupan dan

penghidupan bangsa menuntut komitmen seluruh komponen masyarakat. Idealnya,

berdasarkan strategi dan rencana pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah, semua

warga masyarakat turut menjadi “pemain” dan tidak ada yang sekedar menjadi

“penonton”. Memang benar bahwa jenis, intensitas, dan ekstensitas keterlibatan berbagai

pihak berbeda-beda karena pengetahuan, keterampilan, pemikiran intelektual, waktu,

tenaga, dan kesempatan yang dimiliki juga beraneka ragam. Meskipun penyelenggaraan

kegiatan pembangunan tidak menggunakan pendekatan “elitist”, namun kelompok elit

Page 14: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

dalam masyarakat harus memberikan kontribusi yang lebih substansial dibandingkan

dengan warga masyarakat yang lain (Siagian, 2008).

h. Faktor Penghambat Pembangunan

Pembangunan merupakan proses perubahan secara sengaja untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan banyak dipengaruhi oleh

kondisi fisik dan nonfisik dari suatu masyarakat, sehingga akselerasi (percepatan)

pembangunan disetiap negara tidak sama. Menurut Tjokroamidjojo dalam Nawawi

(2009), Faktor yang mempengaruhi pembangunan dan mempunyai relevansi dengan

kondisi masyarakat antara lain:

1. Masyarakat yang masih tradisional;

2. Masyarakat yang bersifat peralihan;

3. Masyarakat maju (modern).

Menurut Didin S. Damanhuri (2010), berdasarkan problema empiris ekonomi

politik dan pembangunan di negara-negara sedang berkembang, faktor-faktor yang

menjadi tantangan, masalah, dan hambatan dalam menjalankan agenda pembangunan

yang dapat dijadikan peluang atau ancamannya adalah:

1. Globalisasi.

2. Kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan.

3. Industrialisasi, pertanian, dan informalisasi ekonomi.

4. Korupsi, kebocoran, dan inefisiensi.

5. Utang luar negeri.

6. Lingkungan (ekologi).

7. Birokrasi.

3. Kesimpulan

Bahwa Perkembangan dan Pembangunan sumber daya manusia sangat berkaitan atau

sangat berhubungan. Karena perkembangan adalah merupakan suatu proses yang pasti

dialami oleh setiap individu,dan bersifat kualitatif dan mencangkup segala aspek.

Sedangakan pembangunan adalah suatu proses dimana proses tersebut masih dalam

Page 15: Materi Konsep Pengembangan Dan Pembangunan Sumber Daya Manusia

tahap perkembangan,sehingga untuk mendapatkan pembangunan yang baik maka

harus melewati tahap proses pembangunan yang baik pula.

4. Referensi

http://adimoenaf.blogspot.com/2011/08/konsep-dan-indikator-pengembangan.html

http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/

http://abjaykutai.blogspot.com/2010/11/konsep-pembangunan.html

http://aryoleader.blogspot.com/2010/04/konsep-pengembangan-sumber-daya-manusia.html