manajemen implementasi kur baru

35
Manajemen Implementasi Kurikulum (Kurtilas SMA /SMK) Oleh Dr. H. Abubakar, MPd Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung 2014

Upload: zadat-sulaeman-aljati

Post on 10-Nov-2015

251 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mi

TRANSCRIPT

Manajemen Implementasi Kurikulum

Manajemen Implementasi Kurikulum (Kurtilas SMA /SMK)Oleh Dr. H. Abubakar, MPdUniversitas Pendidikan Indonesia (UPI)Bandung 2014 Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

SISTEM PENILAIAN33Tujuan PendidikanSelf Preservation (menjaga kelangsungan hidup sehat, teratur)Securing necessities of life(individu sanggup mencari nafkah)Reearning the Family ( orang tua yang bertanggung jawab untuk pend anaknya dan kesejahteraan )Enjoying Proper social and Political relationship (berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik) 7Mata PelajaranKelasXXIXIIKelompok A (Wajib)1Pendidikan Agama dan Budi Pekerti3332Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan2223Bahasa Indonesia4444Matematika4445 Sejarah Indonesia2226Bahasa Inggris222Kelompok B (Wajib)7Seni Budaya 2228Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3339Prakarya dan Kewirausahaan 222Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu242424Kelompok C PeminatanMatapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)182020Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMA)242424Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMA)424444Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMK)484848Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

7MATA PELAJARANKelasXXIXIIKelompok A dan B (Wajib)242424Kelompok C (Peminatan)Peminatan Matematika dan Iilmu AlamI1Matematika3442Biologi3443Fisika3444Kimia344Peminatan Ilmu-Ilmu SosialII1Geografi3442Sejarah3443Sosiologi & Antropologi3444Ekonomi344Peminatan Ilmu Bahasa dan BudayaIII1Bahasa dan Sastra Indonesia3442Bahasa dan Sastra Inggeris3443Bahasa dan Sastra Asing lainnya3444Antropologi344Mata Pelajaran PilihanPilihan Lintas Kelompok Peminatan atau Pendalaman Minat644Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu687272Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu424444Struktur Kurikulum Peminatan SMA

8Proses Manajemen Kurikulum6MATA PELAJARANKELASXXIXIIKelompok A (Wajib)1.Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3332.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2223.Bahasa Indonesia 4444. Matematika 4445.Sejarah Indonesia 2226.Bahasa Inggris 222Kelompok B (Wajib)7.Seni Budaya 2228.Prakarya dan Kewirausahaan2229.Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 333Jumlah kelompok A dan B242424Kelompok C (Peminatan)Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi242424TOTAL 484848

9ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI: 1/2PADA SKALA IMPLEMENTASI PERTANYAAN KRUSIALNYA ADALAH:SEBAGAI GURU : Bagaiaman saya harus mengelola pembelajaran sesuai roh kurikulum 2013 ?Langkah-langkah apa yang saya akan lalui untuk tematik terpadu, pendekatan saintifik, inquiry, discovery learning, project based learning ?Bagaimana cara menilainya ? Seperti apa menerapkan authentic, portfolio ?? Dan bagaimana itu saya tuangkan kedalam rapor, yang akan berisi sikap, pengetahuan dan keterampilan ?SEBAGAI KEPALA SEKOLAH : Bagaimana menyusun jadwal ?Manual prosedur, atau borang apa saja yang harus disiapkan ?Bagaimana menumbuhkan kultur sekolah melalui pola kepemimpinan yang kuat dan strategi supervisi yang memadai ?SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH : Perubahan apa yang harus kami lakukan dalam menjalankan fungsi kami sebagai pengawas ?SEBAGAI AKADEMISI:Bagaimana kurikulum LPTK, bagaimana peran kurikulum ini dalam rangka membangun generassi emas 2045.SEBAGAI MASYARAKAT: Adakah jaminan dengan Kurikulum 2013 maka pendidikan di Indonesia lebih terjangkau, berkualitas dan menjamin bahwa anak-anak Negeri bisa bekerja dan survive di negeri ini ?10ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI: 1/2

PELAPORAN KOMPETENSI SISWA (RAPOR)PERANCANGAN PROSES PEROLEHAN KOMPETENSI (PROSES BELAJAR) DAN MATERIARSITEKTUR INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSIRANCANGAN PROSES PENILAIAN PENGADMINSTRASIAN PELATIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS: PENETAPAN DESAIN : PERUBAHAN MIND SET KETERAMPILAN MENERAPKAN KURIKULUM 2013PENETAPAN MATERIPENETAPAN PESERTA, NS, IN, GI dan GSSISTEM EVALUASI dan PENJAMINAN MUTUIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013PERUBAHAN MANAJEMEN SEKOLAH :JADWAL, KALENDER PENDIDIKAN, POLA SUPERVISI, SISTEM PERENCANAAN, PEMINATAN, KULTUR, AKTIVITAS PENGENDALIAN, REVITALISASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER, DSB.11SEKOLAH SBGPUSAT PERADABAN BAGI SISWAGURUMBS DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAHEVALUASI DIRISEKOLAH (EDS)PROSES BELAJAR KURIKULUM SEBAGAI PiNTU MASUK PERUBAHAN KULTUR SEKOLAH : SISTEM EVALUASIIKLIM DAN KULTUR SEKOLAHTematik TerpaduPendekatan ScientificProblem dan Project Based learningQuality ControlMotivatorAccountabilitySeleksiDiagnostikLegitimasiPROSES STANDARISASI :KriteriaInstrumentasiKewilayahanBENCMARK12Peran GuruPeran KurikulumPeran Buku (Sarpras) dan Budaya SekolahDukungan Pembelajaran KreatifPembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya PengetahuanSikapKeterampilanPengetahuanKeteram-pilanSikapPembelajaran K-S-APemanfaatan A-S-KBelajar MengapaBelajar ApaBelajar Bagaimana14Mental guru yang perlu ditumbuhkan

Guru mempunyai mental pembelajar dan adaptif terhadap perubahan.Tidak ada guru senior dan guru yunior, semua guru sama kedudukannya dihadapan ilmu yang baru atau perubahan yang baru.Guru mesti punya sikap untuk mendahulukan kepentingan muridnya, dengan demikian ia mau berubah, belajar kembali serta siap bekerja sama dengan guru lain sepanjang akan mempermudah ia dalam menjalani perubahan yang terjadi di sekitarnya sebagai pendidik profesional.

Mental guru yang perlu dihilangkanMengajar tanpa persiapanMalas bekerja sama dengan guru lain dan menganggap guru lain lebih pintar, lebih hijau atau sederet lagi prasangka yang ada di kepala mengenai label negatif pada sesama guru.Senangnya yang mudah-mudah saja dan tidak mau ambil resiko, misalnya maunya hanya andalkan buku teks tanpa mau merencanakan pembelajaran.

Hal yang mesti dilakukan oleh kepala sekolah

Mengatur waktu rapat menjadi kapan rapat seluruh guru dan kapan rapat antar departemen atau kelas paralel. dengan demikian guru difasilitasi dengan meeting yang efektifMengatur anggaran dan budget agar sekolah mampu membiayai kreativitas guru sebagai dampak positif dari peerapan kurikulum 2013Membuat komite kurikulum yang bertugas mengatur rapat rutin demi menciptakan kurikulum yang berbasis sekolah. Anggota dari komite ini terdiri dari guru-guru yang mempunyai minat terhadap matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS dan lainnya

KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC(Scientific Aproach)18KriteriaMateri pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 1919Kriteria (lanjutan)Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.2020Langkah-Langkah PembelajaranProses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.21Sikap(Tahu Mengapa) Keterampilan(Tahu Bagaimana) Pengetahuan(Tahu Apa) ProduktifInovatifKreatifAfektifHasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. 21Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu mengapa. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu bagaimana. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu apa. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2222Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

23Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)23Langkah-Langkah Pembelajaran24Experimen-Observing(mengamati)Questioning(menanya)Associating(menalar)ting(mencoba)Networking(membentuk Jejaring)Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran24MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Project Based Learning 25Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Definisi/Konsep26Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

Lanjutan27Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.Meningkatkan kolaborasi. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek28Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.Lanjutan29Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.Membutuhkan biaya yang cukup banyakBanyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelas.Banyaknya peralatan yang harus disediakan.Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan

Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek30Langkah-Langkah Operasional31Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

SISTEM PENILAIAN32Sistem Penilaian Kurikulum 20131. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN)Waktu: Tiap tingkat kompetensi2. Ujian SekolahWaktu: Akhir jenjang sekolahGuruPenilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)Waktu: Akhir jenjang sekolah2. Ujian mutu Tingkat KompetensiWaktu: Tiap akhir tingkat kompetensi1. Penilaian OtentikWaktu: terus menerus2. Penilaian ProjekWaktu: Akhir Bab/Tema3. Ulangan HarianWaktu: Sesuai rencana4. UTS/AUSWaktu: SemesteranPemerintahTerima Kasih35