manajemen energi
TRANSCRIPT
MANAJEMEN ENERGIMANAJEMEN ENERGI
Oleh :Oleh :
Ir. Arizal Aswan,M.TIr. Arizal Aswan,M.T
MANAJEMEN ENERGIMANAJEMEN ENERGI
A. MANAJEMEN SECARA UMUM
Manajemen diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang
saling bertentangan (manajer dan karyawan, konsumen dan supplier, perusahaan dan Pemerintah)
Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas :
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan benar
Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan tepat dengan peralatan tepat dan metode tepat
1. Mengapa Manajemen Perlu ?
2. Arti ManajemenManajemen Planning
OrganizingDirecting
Coordinating
Controlling
Karyawan
Tujuan
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN
Pemilihan atau penetapan tujuan perusahaan Penentuan strategi untuk mencapai tujuan :
1. Perencanaan (Planning)
Proyek yang akan dilaksanakan Dana yang diperlukan Peralatan yang diperlukan Organisasi dan karyawan yang diperlukan Keuntungan yang akan diperoleh
Pengorganisasian : Menyempurnakan struktur organisasi Menentukan personalia (spesifikasi) Menentukan tanggung jawab, wewenang dan tugas
Pengarahan (Directing) : Mengupayakan karyawan melakukan apa yang diinginkan
perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan Perlu memberikan motivasi kepada karyawan
Koordinasi :Proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan-satuan organisasi terpisah untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.Kebutuhan koordinasi tergantung kepada derajat saling ketergantungan masing-masing satuan organisasi ini.
Yang perlu diperhatikan :
Saling KetergantunganMenyatu
Saling Ketergantunganyang Berurutan
Saling KetergantunganTimbal Balik
Masalah yang dihadapi untuk mencapai efektivitas Pendekatan yang diperlukan Rentang manajemen yang diperlukan
2. Pengawasan (Controlling)Pengawasan bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan perusahaan yang telah ditetapkan terlaksana secara efektif dan efisien. Untuk itu perlu penetapan standar pelaksanaan (SOP), standar mutu produk dan biaya di setiap satuan organisasi (terukur), dan tindakan koreksi yang diperlukan jika terjadi penyimpangan.
DIVA
DIVB
DIVA
DIVB
DIVA
DIVB
B. MANAJEMEN ENERGIDalam manajemen energi fungsi-fungsi manajemen seperti yang sudah diuraikan di atas tetap harus terlaksana.Tujuan manajemen energi adalah agar energi sebagai salah satu komponen biaya perusahaan dapat ditekan serendah-rendahnya.Manajemen energi dapat diartikan sebagai kegiatan di suatu perusahaan yang terorganisasi dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen, dengan tujuan agar energi dapat digunakan secara efektif dan efisien sehingga biaya energi sebagai salah satu komponen biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya.
LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DIPERHATIKAN :1. Komitmen Manajemen PuncakSalah satu kunci keberhasilan program manajemen energi adalah adanya komitmen dari manajemen puncak (Direktur) untuk melaksanakan manajemen energi secara konsisten.
2. OrganisasiAgar suatu program terlaksana dengan baik, perlu ditunjuk seseorang sebagai penanggung jawab dan dibantu oleh beberapa orang sebagai staf dan tenaga ahli serta pengawas.Orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab pelaksanaan program disebut Manajer Energi yang diberi wewenanguntuk : Menyusun Program Memberikan Pengarahan Melakukan Koordinasi Melakukan Pengawasan Mengevaluasi Keberhasilan Program
Syarat Manajer Energi akan diuraikan kemudian.
3. Penyusunan ProgramSebelum dilaksanakan program manajemen perlu disusun program meliputi : Proyek-proyek yang akan dilaksanakan Target yang ingin dicapai dengan proyek tersebut Strategi yang ingin digunakan Struktur organisasi dan personel yang diperlukan Biaya yang diperlukan
4. Pelaksanaan Program Meningkatkan kesadaran karyawan mengenai pentingnya program
dengan tatap muka, leaflet, poster dan stiker Melakukan pelatihan untuk personel yang secara langsung akan
turut berperan dalam pelaksanaan program Menyusun SOP dan format-format pelaporan pelaksanaan Melengkapi meter yang diperlukan Melakukan pemeliharaan yang diperlukan
Menyiapkan peralatan untuk modifikasi Melakukan modifikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan produktifitas Melaksanakan keseluruhan program sesuai dengan
rencana Melakukan pengawasan, pengarahan dan monitoring
pelaksanaan
5. Evaluasi dan PelaporanBerdasarkan hasil pelaporan, pengawasan dan monitoring, dilakukan analisis, hasil analisis dibandingkan dengan target yang ingin dicapai (sesuai program). Hasil evaluasi tersebut akan digunakan untuk merevisi program yang sedang berjalan. Untuk melakukan evaluasi dan pelaporan, diperlukan suatu sistem sesuai dengan kondisi yang ada. Salah satu sistem yang dapat diterapkan adalah “Akuntansi Energi, Pemantauan dan Pentargetan” (diuraikan kemudian)
KOMITMENMANAJEMEN PUNCAK
ORGANIZING MANAJER ENERGI( ORGANISASI )
PENYUSUNAN PROGRAM( REVISI )
PELAKSANAAN PROGRAM
MONITORING DAN EVALUASI
PLANNING
DIRECTION & COORDINATING
CONTROLLING
PELA
POR
AN
MANAJEMEN ENERGIMANAJEMEN ENERGI
C. PENDEKATAN MANAJEMEN ENERGIBagaimana cara memulai penanganan masalah pengendalian pemakaian energi di suatu perusahaan ? Jawabannya sangat bergantung pada kondisi yang ada pada perusahaan tersebut, antara lain yang menyangkut organisasi perusahaan, filosofi manajemen dan sebagainya.Pada tahap awal perlu diketahui mengenai hal-hal berikut ini : Nilai dari energi yang dikonsumsi Biaya energi dalam prosentase terhadap biaya produksi Siapa saat ini mengurusi, mencatat, mengevaluasi
konsumsi dan biaya energi di dalam perusahaan Ukuran perusahaan (jumlah karyawan, jumlah
departemen / bagian / site area) Berapa macam jenis produksi yang dihasilkan
Dengan organisasi perusahaan sekarang, seberapa jauh konsumsi energi di berbagai area / departemen dapat dimonitor dengan baik
Biaya untuk penambahan alat-alat ukur Dimana dan bagaimana potensi penghematan yang ada Bagaimana potensi penghematan dibandingkan dengan
keuntungan perusahaan saat ini
TUGAS MANAJER ENERGITUGAS MANAJER ENERGI
1. PLANNING
2. COORDINATING
3. DIRECTING
4. CONTROLLING
Data peluang konservasi energi Data peralatan pabrik Data jenis dan jumlah produksi Data biaya produksi (termasuk energi) Data karyawan Informasi teknologi
Menyusun komite energi Pembagian tugas Pelatihan
Pertemuan rutin dengan komite Peninjauan langsung Buku-buku panduan (SOP) Mengumpulkan data / laporan Melakukan evaluasi Pertemuan / diskusi dengan komite
SYARAT MANAJER ENERGISYARAT MANAJER ENERGI
Mengenal baik kondisi pabrik, terutama menyangkut : peralatan, proses, mutu dan jenis produk, bahan baku
Mempunyai hubungan baik dengan karyawan dan jajaran perusahaan
Mampu mengumpulkan dan mengevaluasi data Mempunyai kemampuan engineering dengan ekonomi
cukup baik Mempunyai kemampuan membuat planning Mampu melakukan koordinasi
KOMITE ENERGIKOMITE ENERGI
ENERGY COORDINATOR
MANAGER UTILITIES &
MAINTENANCE
PRODUCTION SUPERVISOR
MANAGER FINANCE
FACTORY MANAGER
SENIORELECTRICALENGINEER
SENIORMECHANICALENGINEER
SPINNINGWEAVING
DYEING
PRINTING
OTHERS
Contoh Susunan Komite Energi pada Pabrik Tekstil
MONITORING DAN EVALUASIMONITORING DAN EVALUASIFungsi Monitoring1. Program awal manajemen energi adalah monitoring (base
line) 2. Untuk mengukur keberhasilan program3. Masukan guna perbaikan/revisi program4. Menghindari penyimpangan dari rencana yang sudah
dibuatPersyaratan yang diperlukan1. Besaran-besaran yang diperlukan untuk evaluasi harus
terkwantifikasi dan terukur2. Perlu pemasangan alat-alat ukur sesuai keperluan evaluasi3. Guna memperlancar pemasukan data perlu digunakan
meter elektronik4. Diperlukan standar penggunaan energi
Monitoring adalah pemantauan energi pada tiap-tiap pusat biaya energi (Cost Center) akan menghasilkan laporan akuntansi energi dan analisis energi.
Akuntansi dan Analisis Energi bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai tingkat penggunaan energi dan biaya penggunaan energi di pusat-pusat biaya energi (Energy Cost Center) pada saat tertentu untuk dibandingkan dengan referensi.
MONITORING DAN AKUNTANSI MONITORING DAN AKUNTANSI ENERGIENERGI
SISTEM AKUNTANSI ENERGI, SISTEM AKUNTANSI ENERGI, PEMANTAUAN DAN PEMANTAUAN DAN
PENTARGETANPENTARGETAN
Akuntansi Energi
tetapkan standar
pantau
bandingkan pemanfaatan aktual
dengan standar
periksa & koreksi
penyimpangan
sesuaikan prosedur yang ada dengan kemungkinan
investasi
tetapkan target penghematan energi untuk prosedur baru
buat target lebih ketat
DATA / INFORMASIKONTROL
PENINGKATAN TERENCANA
CONTOH SISTEM MONITORINGCONTOH SISTEM MONITORING
Diesel GTanggal Kondisi OPtimum Variance
%Konsumsi BBM (liter)Produksi Listrik (kWh)
BBM/ Listrik (liter/kWh)
0,24
SFC= 0,24 Lt/kWh
Electricity Fuel
BoilerFuelBFW
LossesSteam (Uap)
Blow DownTanggal Kondisi
OptimumVariance
%
BFW (Liter)
Produksi Steam (ton)
Produksi BD (ton)
Konsumsi BBM (liter)
TDS BFW
TDS Boiler
BBM/ Steam (liter/ton)
Air
Listrik Chiller Udara Dingin
Losses
Tanggal Kondisi Optimum
Variance %
Konsumsi Listrik (kWh)Chilled WaterCub 5
Contoh Sistem Refernsi Energi Pada Industri BajaSUMBER ENERGI DISTRIBUSI ENERGI PEMAKAI AKHIR
LISTRIKPLN
IDO
150 kV
Billet Reheating Furnace
80 MVA150/33 kV
150/70 kV
31,5 MVA70/11 kV
25 MVA70/11 kV
EAF PROCESS
SMS (LRF)
• Continuous Casting• Ladle Furnace• Fan EAF• Water and Air Systems• Oxygen Plant• Scrapt Yard• Dust Collector
ROLLING MILL
• Rolling Mill line A dan B• Conveyor• Water and Air Systems• Workshop
11
Contoh Sistem Referensi Energi Pada Industri Tekstil
SUMBER ENERGING/
BBM
WHB Abs Chiller
ThermalPrimover
Distribusi
Weaving
Listrik
Chilled Water
Spinning
Rh = 60%, 300C
Rh = 60%, 300C
Contoh Sistem Referensi Energi Pada Industri Keramik
SUMBER ENERGI
Distribusi
NG/ BBM
Primover
Dryer
Klin
Cooling
Glazing
Pressing
Listrik Flue gas