manajemen dengan cinta...
TRANSCRIPT
i
MANAJEMEN DENGAN CINTA
(MDC)
Aplikasi Teori Human Relations Management
Budhi Wibhawa
2017
i
MANAJEMEN DENGAN CINTA
(MDC)
Aplikasi Teori Human Relations Management
Budhi Wibhawa
2017
ii
Copyright @2017: Budhi Wibhawa
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang mengutip atau meperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Cetakan ke-1, 1 Januari 2017
Diterbitkan oleh Unpad Press
Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Lantai IV
Jl. Ir. Soekarno KM 21 Bandung 45363
Telp. (022) 84288867/ 84288812
Fax : (022) 84288896
e-mail : [email protected] /[email protected] .
http://press.unpad.ac.id
Anggota IKAPI dan APPTI
Editor: Santoso Tri Raharjo & Nurliana Cipta Apsari
Tata Letak: Budhi Wibhawa
Desainer Sampul: Budhi Wibhawa
Gambar: koleksi
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Wibhawa, B.
Manajemen dengan Cinta: Aplikasi Teori Human Relations Management.
Penulis: Wibhawa, B. Penyunting: Raharjo, ST. & Apsari. NC.. --Cet. Ke-1–
Bandung; Unpad Press; Januari 2017
117 h.; 21 cm
ISBN : :978-602-439-099-0
iii
PRAKATA
Bentuk organisasi social enterprise yang diterapkan dalam
pelayanan sosial merupakan trend dewasa ini sebagai jawaban
atas persoalan-persoalan yang dihadapi oleh badan-badan
pelayanan sosial secara klasik khususnya dalam hal sumber dana
yang tergantung kepada donasi, serta jawaban atas kesenjangan
yang semakin besar di antara perkembangan masalah sosial
dibandingkan dengan upaya solusinya karena kelangkaan badan
pelayanan sosial, yang merupakan manifestasi dari semakin
rendahnya keperdulian sosial masyarakat yang semakin
dikooptasi oleh faham kapitalistik, free-market, fenomena
globalisasi.
Sejauh hasil belajar baik dari buku maupun dari pengalaman,
saya berkeyakinan bahwa faktor manusialah yang menjadi ruh
dari organisasi, yaitu dinamika interaksi manusia di dalam
sebuah unit sosial. Dengan demikian, untuk membuat organisasi
efektif, maka manusianyalah yang harus menjadi prioritas untuk
dikelola.
Lingkungan terdekat saya yaitu Departemen Kesejahteraan
Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dipilih sebagai
iv
objek kajian karena sudah saya kenal dengan sangat baik. Selain
itu tulisan ini kelak akan terus dikembangkan untuk
memantapkan budaya organisasi yang sudah ditanamkan dan
dipelihara sampai sekarang di jurusan ini; yang mudah-mudahan
dapat dijadikan cermin untuk organisasi lain.
Butuh waktu 40-an tahun bagi Departemen ini untuk sampai ke
kondisi seperti saat ini, dan butuh waktu 20-an tahun untuk
membangun budaya interaksi yang menjadi modal sosial utama
bagi kemajuannya. Sebuah cerita yang sangat panjang, namun
demikian saya harus berkompromi dengan waktu, sehingga
tulisan ini menurut saya sendiri belum memuaskan dilihat dari
apa yang ingin dicapai, belum terfokus tajam dan belum
konsisten, serta kurang cermat. Satu hal yang pasti, saya sudah
memulainya yang mudah-mudahan dapat disempurnakan
dengan kesempatan yang cukup yang akan mendorong saya
membuka-buka kembali, mengingat perpustakaan pribadi saya
sudah lama saya telantarkan karena saya dipaksa keadaan sudah
lebih cenderung berfikir filosofis dan strategis daripada
akademis.
Ada tujuan lain dari penulisan buku ini, yaitu ingin
meninggalkan catatan sejarah dan visi yang melandasi
pencapaian program studi dan departemen Kesejahteraan Sosial
v
ini untuk menjadi cermin bagi generasi penerus yang akan
melanjutkan estafet pengelolaan departemen dan prodi
Kesejahteraan Sosial di masa mendatang, dengan tantangan
yang berbeda dan pasti akan lebih berat.
Inilah karya maksimal untuk saat ini.
Dalam kesempatan ini saya sampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada beberapa orang yang
tidak pernah berhenti memperhatikan saya untuk menghidupkan
kembali semangat saya saat meredup, yang selalu sangat
responsif membantu saya dalam upaya saya menyelesaikan
karya-karya saya, yaitu Dr. Santoso T. Raharjo, M.Si., Dr.
Nurliana C. Apsari, MSW., Meilany B. Santoso, S.Sos., SH., Dr.
Hery Wibowo, S.Psi., MM., Dr. Budi M. Taftazani, MPS.Sp.,
dan Maulana Irfan, S.Sos., S.Ikom. Semoga ide inti buku ini
menjadi ide tetap yang mendukung silaturahim di antara kita,
agar kita tetap berada dalam Rahmat-Nya. Insya Allah.
Jatinangor, Januari 2017
Budhi Wibhawa
vi
DAFTAR ISIi
PRAKATA .................................................................................... iii
DAFTAR ISIi ................................................................................. vi
I HUMAN RELATIONS DALAM ORGANISASI .................................- 1 -
A. Organisasi : wadah interaksi manusia ................................- 2 -
B. Organisasi Pelayanan Sosial ............................................. - 18 -
C. Social Enterprise .............................................................. - 23 -
D. Kepemimpinan................................................................. - 29 -
II KAJIAN ................................................................................ - 35 -
III CINTA: LANDASAN INTERAKSI SOSIAL ................................ - 48 -
IV ANALISIS ............................................................................ - 55 -
VI PENUTUP ........................................................................... - 64 -
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. - 67 -
- 1 -
I HUMAN RELATIONS DALAM
ORGANISASI
Inti kehidupan manusia sesuai dengan kodrat
penciptaannya adalah perilaku manusia dalam interaksinya
dengan lingkungannya, khususnya dengan manusia-
manusia lain dan dengan Sang Pencipta. Dorongan untuk
berinteraksi pada manusia adalah karakter dasarnya yang
merupakan jalan untuk berinteraksi dengan penciptanya,
dan memberinya kemungkinan mengumpulkan bekal untuk
kembali ke asalnya. Dengan demikian inti penciptaan dan
pengembangan organisasi termasuk masyarakat sebagai
sebuah bentuk organisasi adalah jaringan hubungan antar
manusianya.
Seiring dengan perkembangan masyarakat manusia
yang semakin kompleks, maka semakin berkembang pula
jenis-jenis organisasi yang menjadi alat pemenuhan
kebutuhan manusia tersebut. Manusia sebagai mahluk yang
menurut Ali Shariati (Amien Rais, 1982:11-12) dikaruniai
- 2 -
kemauan bebas (free will) yang memungkinkannya
memilih jalan hidup dan berkreasi, mengembangkan pula
konsep-konsep tentang kehidupan berorganisasi.
A. Organisasi : wadah interaksi manusia
Manusia adalah mahluk sosial, artinya membutuhkan
interaksi dan kerjasama dengan manusia lain untuk
memenuhi kebutuhannya, bahkan interaksi itu sendiri
adalah kebutuhannya yang mendasar.
Dengan sifat kodratnya tersebut, maka manusia
mempersatukan diri dalam sebuah unit sosial, kemudian
menyusun dan menyepakati aturan-aturan berperilaku
dalam konteks unit sosial tersebut untuk menjadi pegangan
dalam melakukan aktivitas bersama. Inilah inti organisasi,
yaitu adanya tujuan dan aturan untuk mengarahkan perilaku
individu dalam interaksinya satu sama lain. “Organization
are made up of people and their relationships with one
another. An organization exists when people interact with
one another to perform essential functions that help attain
goals (Daft, 2007:10). Dari pendapat Daft tersebut dapat