manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

20
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG DI TERAPKAN DI SMP NEGERI 20 KERINCI TAHUN AJARAN 2015/2016 Rencana Judul Proposal Penelitian Skripsi Di Ajukan Oleh : RAMA PURNAMA SARI NIM: 03.2125.12 PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KERINCI TA. 2015

Upload: smpn-4-kerinci

Post on 27-Jan-2017

425 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG

DI TERAPKAN DI SMP NEGERI 20 KERINCI

TAHUN AJARAN 2015/2016

Rencana Judul Proposal Penelitian Skripsi

Di Ajukan Oleh :

RAMA PURNAMA SARI

NIM: 03.2125.12

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) KERINCI

TA. 2015

Page 2: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ix

Manajemen Bimbingan Dan Konseling Yang Di Terapkan Di

SMP Negeri 20 Kerinci

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Batasan Masalah................................................................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 8

F. Metode Penelitian................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ x

ix

Page 3: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG DI TERAPKAN

DI SMP NEGERI 20 KERINCI

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk

menjalankan kehidupan dan memenuhi kebutuhan hidupnya secara lebih efektif

dan efisien.1 Disamping itu, pendidikan juga menciptakan generasi muda yang

mempunyai intektualitas yang tinggi, berfikir rasional, bermoral dan

berkepribadian mulia serta menciptakan manusia seutuhnya. Manusia seperti

inilah yang diharapkan oleh bangsa dan Negara Indonesia untuk mengisi

pembangunan bangsa Indonesia.”Arah pembangunannya adalah pembangunan

manusia seutuhnya termasuk kualitas manusia Indonesia.”2

Depdiknas tahun 2008 menetapkan bahwa pendidikan yang bermutu,

efektif dan ideal adalah yang mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya

secara sinergi, yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional

atau kurikuler serta bidang bimbingan dan konseling. Lebih lanjut dijelaskan

bahwa, pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administratif dan

instruksional dengan mengabaikan bidang bimbingan dan konseling hanya akan

menghasilkan konseli yang pintar dan trampil dalam aspek akademik, tetapi

kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian.

Kaitan bimbingan dan konseling dan administrasi sekolah, secara khusus

bimbingan konseling dan administrasi sekolah mempunyai hubungan yang

1 Azzumardi Azra, Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999), h.3.

2 Piet A. Sahertian, Profil Pendidik Profesional, (Jakarta: Andi Off Sec, 1994), h.4.

Page 4: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

bersifat mutualistik, menurut winkel bahwa administrasi sekolah membutuhkan

pelayanan bimbingan di sekolah supaya: pelayanan bimbingan menaruh perhatian

maksimal pada kepentingan siswa.

Sekolah merupakan salah satu lembaga formal yang digunakan sebagai

wadah untuk memberikan pendidikan dan bimbingan yang baik kepada anak

(siswa). Pendidikan di sekolah ataupun lembaga yang lainnya bertujuan

menghasilkan perubahan-perubahan positif dalam diri peserta didik yang sedang

dalam masa transisi menuju kedewasaan. Dalam masa ini sekolah memiliki

peranan yang penting dalam membantu siswa untuk mencapai tugas-tugas

perkembangannya secara optimal.

Di sekolah-sekolah sendiri manampung siswa-siswi dari berbagai asal-usul

dan latar belakang kehidupan yang berbeda. Keadaan ini menyebabkan berbagai

masalah sering terlihat di dalam sekolah itu sendiri. Untuk mengatasi keadaan

yang seperti itu, maka sangatlah perlu untuk setiap sekolah melaksanakan

bimbingan dan konseling. Juntika mengungkapkan bahwa bimbingan dan

konseling adalah bagian integral dari sistem pendidikan yang memiliki kontrbusi

terhadap keberhasilan proses pendidikan sekolah. Berdasarkan pernyataan

tersebut dapat dipahami bahwa proses pendidikan di sekolah tidak akan berhasil

secara baik apabila tidak didukung oleh penyelenggaraan bimbingan dan

konseling secara baik pula.

Dengan melakukan bimbingan dan konseling pada siswa, pihak bimbingan

dan konseling diharapkan mengerti dan memahami apa yang menjadi kebutuhan

siswa secara konprehensif untuk disampaikan pada pihak sekolah.

Page 5: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

Kaitan bimbingan dan konseling dengan aspek pengajaran dan

pembelajaran di sekolah identik dengan kurikulum yang ada, dimana tujuannya

adalah menyediakan pengalaman belajar bagi siswa. Bidang pengajaran

menangani kurikulum pengajaran yaitu seluruh pengalaman belajar siswa yang

diperoleh melalui segala bidang studi yang disajikan.

Dengan masukan dari bimbingan dan konseling, kurikulum bisa menjadi

lebih personal bagi siswa. Bimbingan dan konseling juga dapat membantu

peningkatan aspek pengajaran dan pembelajar dalam hal pengembangan

kurikulum (agar sesuai dengan kebutuhan dan kapabilitas siswa) dan juga dalam

menentukan penjurusan siswa, terutama dalam penjurusan siswa tidak hanya

didasarkan pada hasil tes IQ semata, tetapi juga memperhitungkan aspek minat,

bakat, psikologis dan kompetensi siswa.

Kaitan bimbingan dan konseling dalam hal ini adalah membantu individu

untuk menjadi insasn yang berguna dalam hidupnya yang memiliki wawasan,

pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan ketrampilan yang tepat

berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya.

Agar pelayanan bimbingan dan konseling dapat berjalan secara optimal

maka konselor seskolah memerlukan kegiatan manajerial yang baik, dan

kemampuan manajerial sesungguhnya merupakan salah satu kompetensi yang

wajib dimiliki oleh konselor sekolah. Permendiknas No 27 Tahun 2008 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor menyatakan bahwa

seorang konselor sekolah harus menguasai semua kompetensi yang telah

ditentukan, salah satu kompetensi yang wajib dikuasai adalah kompetensi

Page 6: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

profesional ke 13-15 yaitu seorang konselor dituntut mampu melakukan

manajemen bimbingan dan konseling. Manajemen bimbingan dan konseling

adalah segala aktivitas yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan evaluasi di bidang bimbingan dan konseling.

Akan tetapi bagaimana me-manage bimbingan dan konseling sehingga

bisa tercapailah tujuan mulia sebagaimana digariskan di dalam konsep-konsepnya

yang dibuktikan dalam bentuk hasil-hasil yang bermanfaat.

Mengingat pentingnya bimbingan dan konseling dalam institusi

pendidikan maka untuk tercapainya tujuan layanan BK maka diperlukan sebuah

konsep dan manajemen yang tersistem dengan baik oleh pihak-pihak

penyelenggara BK di sekolah.

Manajemen adalah salah satu faktor kunci yang sangat berperan dalam

suatu organisasi, kebutuhan akan manajemen dalam bimbingan dan konseling

sudah merupakan suatu keharusan. karena manajemen berhubungan erat dengan

usaha pencapaian tujuan. Manajemen bimbingan dan konseling merupakan suatu

proses untuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi terhadap

aktifitas-aktifitas pelayanan bimbingan dan konseling dan penggunaan sumber-

sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Begitu pentingnya sebuah manajemen dalam sebuah program, termasuk

program layanan bimbingan dan konseling, karena suatu program layanan

bimbingan dan konseling tidak mungkin akan tercipta, terselenggara, dan

tercapai bila tidak memiliki suatu sistem manajemen yang berkualitas, dalam arti

dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah serta faktor pendukungnya baik di

Page 7: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

dalam sekolah maupun di luar sekolah seperti sarana, prasarana, waktu dan dana

yang sudah tersusun dengan sistematis.

Konsep manajemen bimbingan dan konseling harus berorientasi pada

kebutuhan siswa di sekolah. Guru bimbingan dan konseling hendaknya meneliti

hal-hal apa sajakah yang dibutuhkan oleh para siswa, memilih materi-materi yang

sesuai untuk membentuk kematangan siswa, dan mengevaluasi program yang

telah dilaksanakannya.

Dengan demikian seorang guru bimbingan dan konseling sebagai pelaksana

dari layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dituntut untuk memberikan

layanan semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan para siswa dan semua itu

untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti tentang manajemen bimbingan

dan konseling yang diterapkan di sekolah. Dalam hal ini, lembaga yang akan

menjadi obyek penelitian adalah SMP Negeri 20 Kerinci sebagai lembaga

pendidikan tingkat pertama yang berlokasi di desa kubang Kabupaten Kerinci.

Oleh karena itulah penulis tertarik meneliti tentang “Manajemen

Bimbingan Dan Konseling Yang Diterapkan Di SMP Negeri 20 Kerinci.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana proses perencanaan bimbingan dan konseling yang diterapkan di

SMP Negeri 20 Kerinci?

Page 8: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

2. Bagaimana proses pengorganisasian bimbingan dan konseling yang

diterapkan di SMP Negeri 20 Kerinci?

3. Bagaimana proses pelaksanaan bimbingan dan konseling yang diterapkan di

SMP Negeri 20 Kerinci?

4. Bagaimana proses evaluasi bimbingan dan konseling yang diterapkan di SMP

Negeri 20 Kerinci?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti akan melihat bagaimana Manajemen

pelaksanaan bimbingan konseling yang diterapkan di SMP Negeri 20 Kerinci.

Mengingat keterbatasan waktu, kemampuan dan biaya, tidak mungkin rasanya

penulis membahas tuntas layanan bimbingan dan koseling tersebut, sehingga

dalam kesempatan ini penulis perlu membatasi masalah atau pertanyaan yang

diteliti yaitu hanya pada aspek :

1. Proses perencanaan bimbingan dan konseling yang diterapkan di SMP Negeri

20 Kerinci

2. Proses pengorganisasian bimbingan dan konseling yang diterapkan di

SMP Negeri 20 Keri

3. Proses pelaksanaan bimbingan dan konseling yang diterapkan di SMP Negeri

20 Kerinci

4. Proses evaluasi bimbingan dan konseling yang diterapkan di SMP Negeri 20

Kerinci

5. Penelitian hanya dikhususkan di SMPN 20 Kerinci Tahun Ajaran 2015/2016

Page 9: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses manajemen

bimbingan dan konseling yang diterapkan di SMP Negeri 20 Kerinci.

Tujuan khususnya adalah

a. Memperoleh informasi tentang proses perencanaan bimbingan dan

konseling di SMP Negeri 20 Kerinci.

b. Memperoleh informasi tentang proses pengorganisasian bimbingan dan

konseling di SMP Negeri 20 Kerinci.

c. Memperoleh informasi tentang proses pelaksanaan bimbingan dan

konseling di SMP Negeri Kerinci

d. Memperoleh informasi tentang proses evaluasi bimbingan dan

konseling di SMP Negeri 20 Kerinci.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi konselor

sekolah dalam manajemen bimbingan dan konseling.

b. Secara Praktis

1. Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui

keadaan manajemen bimbingan dan konseling di sekolahnya dan

memberikan masukan akan manajemen bimbingan dan konseling

Page 10: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

2. Konselor Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan konselor sekolah sebagai

dasar kebijaksanaan dan memberikan tambahan pengetahuan bagi

SMP Negeri 20 Kerinci dalam hal manajemen bimbingan dan

konseling.

3. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini memberikan tambahan pengalaman dan

pengetahuan bmaaghiasiswa dalam memahami manajemen bimbingan dan

konseling.

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penelusuran penulis terhadap beberapa hasil penelitian yang

telah dilakukan, didapati ada beberapa hasil penelitian yang relevan dengan

penelitian yang penulis lakukan. Yakni yang berkaitan dengan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi

Hasil yang relevan diantaranya adalah: Pertama, penelitian yang

dilakukan oleh Salehah dengan judul, “Evaluasi Program Bimbingan dan

Konseling di SLTP Negeri di Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Kalimantan Selatan”, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa program

bimbingan dan konseling di SLTP Negeri 1 Barebei dikategorikan baik,

diindikasikan dengan (1) perencanaan program BK dilaksanakan dengan baik,

(2) pelaksanaan program BK telah sesuai dengan pola 17, (3) kegiatan

pendukung program BK telah dilakukan dengan baik, (4) sarana prasarana telah

memadai.

Page 11: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Tugirah, dengan judul “Efektifitas

Manajemen Program Bimbingan dan Konseling di SLTP Negeri 4 Pandak

Bantul”, menunjukkan dalam perencanaan, bidang dan jenis layanan bimbingan

yang tertuang dalam program bimbingan dan konseling yang terdiri dari 4

bidang, 7 jenis layanan dan 5 kegiatan pendukung dengan kualitas materi

layanan cukup baik karena disesuaikan dengan masalah siswa yang sedang aktual.

Dalam pelaksanaan, peran guru pembimbing dalam kegiatan bimbingan dan

konseling yang paling pokok adalah melaksanakan berbagai jenis layanan

bimbingan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. Dalam evaluasi

meliputi proses dan hasil evaluasi, dalam proses evaluasi guru pembimbing

melakukan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling sesuai dengan siswa

yang menjadi tanggung jawabnya dengan cara mencari kesenjangan antara

program yang direncanakn dengan pelaksanaan.

Penelitian-penelitian di atas menunjukkan, bahwa penelitian yang

berkaitan dengan bimbingan dan konseling sudah pernah dilakukan di tempat

selain di SMP Negeri 20 Kerinci, sementara fokus dalam penelitian ini ingin

mengetahui keseluruhan proses penerapan manajemen mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan hingga pengawasan di SMP Negeri 20 Kerinci.

Sehingga perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya

adalah jika penelitian sebelumnya hanya fokus terhadap perencanaan, dan ada

yang fokus tentang evaluasi saja, sementara penelitian yang peneliti lakukan ini

berfokus terhadap empat hal, dan lebih mendalam terhadap proses dari setiap

manajemen bimbingan dan konseling.

Page 12: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini mengambil bentuk penelitian yang bersifat eskriptif

kualitatif, yaituproses penelitian yang menghasilkan data deskriptif

sebagaimana adanya (natural setting ) yang berupa kata-kata tertulis dari orang-

orang atau perilaku yang diamati. Juga merupakan suatu konsep untuk

mengungkapkan rahasia tertentu, yang dilakukan dengan cara menghimpun data

dalam keadaan yang alamiah, sistematis dan terarah mengenai suatu masalah

dalam aspek atau bidang kehidupan tertentu pada objeknya.3

Oleh karena itu jenis penelitian ini digunakan penulis untuk

menggambarkan dan menafsirkan fokus penelitian yang ada di SMP Negeri 20

Kerinci sesuai dengan permasalahan yang diteliti yaitu tentang Upaya Guru BK

dalam melakukan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial sebagai

layanan dalam mengatasi kesulitan penyesuaian sosial siswa.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 20 Kerinci yang terletak di Desa

Kubang Kabupaten Kerinci Jambi. Kelebihan sehingga dipilihnya SMP Negeri 20

Kerinci ini sebagai lokasi penelitian adalah karena SMP Negeri Kerinci ini

merupakan Sekolah Menengah Pertama yang mempunyai misi & visi yang sangat

baik dengan tujuan mencetak generasi atau alumni berkemampuan "intelek dunia

3 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

1993), hlm.3

Page 13: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

akhirat manfaat sepanjang zaman", cerdas dalam menjalani kehidupan sebagai

khalifah fil ardh, cerdas memahami agama serta mampu mengamalkan di

lingkungan masyarakat sehingga hidupnya bermanfaat sampai akhir hayatnya.

3. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud adalah asal data penelitian diperoleh. Pada

penelitian ini sumber data yang diperlukan, dicari berdasarkan kesesuaian dengan

fokus penelitian. Subjek penelitian ini adalah Guru BK dan siswa mengalami

kesulitan penyesuaian sosial yang ditangani dalam bimbingan dan konseling

pribadi sosial. Selain guru BK dan siswa, untuk mendukung data dalam penelitian

ini dibutuhkan beberapa informan terkait yaitu dari kepala sekolah, wakasek

kurikulum dan wali kelas.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu:

a. Wawancara

Teknik waancara yang digunakan dalam penelitian ini ialah wawancara

terstrukur dan wawancara tidak terstruktur. Pada suatu kesempatan peneliti

menggunakan wawancara terstruktur, namun pada waktu tertentu peneliti

memadukan dengan teknik wawancara tidak terstruktur dan observasi.

Wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari subyek

yang ditentukan.

Page 14: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

Adapun maksud diadakannya wawancara antara lain untuk membuat

konstruksi mengenai pengalaman, pendapat, pengetahuan yang berkenaan dengan

bimbingan pribadi sosial dalam mengatasi kesulitan penyesuaian sosial siswa di

SMP Negeri 20 Kerinci

b. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas

fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematis.4

Jenis observasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak

terlibat secara aktif dalam kegiatan dan hanya sebagai pengamat pasif selama

kegiatan penelitian. Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana interaksi

sosial siswa, hambatan yang dihadapi dan implementasi layanan bimbingan dan

konseling pribadi sosial dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan

tersebut.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi tidak lain

untuk memperoleh data pendukung yang berkaitan dengan masalah dari berbagai

bahan atau catatan tertulis dan sebagainya. Data yang dikumpulkan melalui

metode dokumentasi ini antara lain: profil sekolah, profil bimbingan dan

konseling, program-program bimbingan dan konseling serta data lainnya yang

berkaitan dengan penelitian ini.

4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research jilid II, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1987), hlm.

136

Page 15: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam Penelitian ini mencakup alat yang yang

digunakan sebagai pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi untuk

mengumpulkan data, sehingga penelitian lebih terarah.

a. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara terstruktur digunakan agar wawancara dapat

dilaksanakan secara terfokus kepada pokok masalah atau informasi yang ingin

diungkap.

b. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan sebagai panduan melakukan observasi

sehingga observasi dapat dilakukan secara terarah, efisien dan efektif.

c. Pedoman dokumentasi

Pedoman dokumentasi digunakan sebagai panduan untuk melengkapi data

yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisys

interactive model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yaitu “ we

difine analysis as concisting of three concurrent flows of activity: data reductin,

data display, and conclution drawing/verification” artinya bahwa analisis terdiri

dari tiga kegiatan utama yang saling berkaitan yaitu reduksi data, display data,

dan penarikan kesimpulan/verifikasi data.5

Kegiatan yang saling berkaitan ini,

merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus menerus

5 Miles, Matthew B., A Michael Huberman, Qualitaive Data Analysis, (London: Sage

Publication, 1994), hlm.10

Page 16: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan menulis catatan

singkat sepanjang penelitian.6

1. Reduksi data, adalah menganalisis data dengan cara memilih serta

menentukan data dan keterangan yang dianggap relevan dengan pembahasan

tesis ini. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data-data

“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan, Hal ini tidak

terlepas karenareduksi data berlangsung terus-menerus selama penelitian

berlangsung.7

2. Penyajian data, adalah setelah sejumlah data selesai dirangkum, maka

langkah selanjutnya adalah menyajikan data tersebut ke dalam pembahasan.

Bentuk penyajiannya sederhana tanpa harus membutuhkan keterangan lain.

3. Verifikasi data, adalah menganalisis data dan keterangan dengan cara

melakukan evaluasi terhadap sejumlah data yang benar-benar validitas dan

reliabilitas (hal yang dapat dipercaya keabsahannya). Bentuk analisis data ini

adalah membuktikan kebenaran, menganalisis bahwa data yang diperoleh

benar-benar otentik (asli) atau memerlukan klarifikasi (penjelasan).

7. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh

data yang akurat, dengan cara mengoreksi data satu persatu agar dapat diketahui

6 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha

Ilmu: 2006), hlm. 96 7 Mattew B. Milles, Quantitatif Data Analisis. DiterjemahkanolehTjepRohandi, analisis

data kualitatif, ( Jakarta; UI Press,1992), hlm.16

Page 17: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

kesalahan-kesalahan yang ada, kemudian akan disempurnakan lebih

lanjut.Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan pada sejumlah kriteria

keabsahan data yang bisa digunakan yaitu derajat kepercayaan (credibility),

keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian

(confirmability).8

Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini, dilakukan melalui teknik

triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang laindiluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan

terhadap data itu.9 Adapun bentuk teknik triangulasi yang digunakan yaitu

trianggulasi sumber dan triangulasi metode.

Menurut Denzim, triangulasi sumber digunakan agar memungkinkan

peneliti untuk melakukan pengecekan dan pengecekan ulang serta melengkapi

infomasi. Adapun triangulasi metode yaitu penggunaan berbagai metode untuk

meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi.10

Dalam

penelitian ini, peneliti melakukan wawancara yang ditunjang dengan observasi

saat wawancara dilakukan.

8 Lexy J. Moleong, Penelitian Kualitatif, hlm.173 9 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.117 10 Lexy J. Moleong, Penelitian Kualitatif, hlm. 330

Page 18: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

DAFTAR PUSTAKA

Azzumardi Azra, 1999, Pendidikan Islam, Jakarta: Logos

Jonathan Sarwono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,

Yogyakarta: Graha Ilmu

Lexy J Moleong, 1993, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mattew B. Milles, 1992, Quantitatif Data Analisis. Diterjemahkan oleh Tjep

Rohandi, analisis data kualitatif, ( Jakarta; UI Press

Miles, Matthew B., A Michael Huberman, 1994, Qualitaive Data Analysis,

London: Sage Publication

Piet A. Sahertian, 1994, Profil Pendidik Profesional, Jakarta: Andi Off Sec

Sugiono, 2010, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta

Sutrisno Hadi, 1987, Metodologi Research jilid II, Yogyakarta: Penerbit Andi

Page 19: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

OUT LINE

Halaman

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

PERSEMBAHAN DAN MOTTO ................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

B. Batasan Masalah.......................................................................

C. Rumusan Masalah ....................................................................

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................

E. Tinjauan Pustaka ......................................................................

F. Metode Penelitian.....................................................................

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 20 KERINCI

A. Profil SMP Negeri 20 Kerinci ................................................

1. Sejarah SMP Negeri 20 Kerinci.......................................

2. Visi dan Misi SMP Negeri 20 Kerinci.............................

3. Tujuan SMP Negeri 20 Kerinci........................................

4. Data Sekolah SMP Negeri 20 Kerinci..............................

5. Struktur Organisasi SMP Negeri 20 Kerinci....................

6. Sarana dan prasarana....................................................

B. Profil Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 20 Kerinci.....

1. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling

SMP Negeri 20 Kerinci....................................................

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling

SMP Negeri 20 Kerinci....................................................

3. Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling ...........

4. Personil Pelaksana Pelayanan Bimbingan dan

Konseling .....................................................................

5. Rincian Tugas Bimbingan dan Konseling

SMP Negeri 20 Kerinci....................................................

6. Mekanisme Kerja Bimbingan dan Konseling ..............

BAB III MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling

B. Tujuan Manajemen Bimbingan dan Konseling .................

C. Prinsip-Prinsip Manajemen Bimbingan dan Konseling.....

D. Fungsi-fungsi Manajemen Bimbingan dan Konseling

BAB IV HASIL PENELITIAN

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG

Page 20: Manajemen bimbingan dan konseling di smpn 20 kerinci;pdf

DITERAPKAN DI SMP NEGERI 20 KERINCI

A. Proses perencanaan bimbingan dan konseling yang

diterapkan di SMP Negeri 20 Kerinci ......................................

B. Proses pengorganisasian bimbingan dan konseling

yang diterapkan di SMP Negeri 20 Kerinci ............................

C. Proses pelaksanaan bimbingan dan konseling yang

diterapkan di SMP Negeri 20 Kerinci ......................................

D. Proses evaluasi bimbingan dan konseling yang diterapkan

di SMP Negeri 20 Kerinci ........................................................

E. Faktor Pendukung dan bimbingan dan konseling yang

diterapkan di SMP Negeri 20 Kerinci ......................................

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................

B. Ktitik .................................................................................

C. Saran...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................