manajemen asuhan keperawatan bahasa indonesia

10
7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 1/10 Manajemen Asuhan Keperawatan. Manajemen asuhan keperawatan adalah bagian dari manajemen pelayanan keperawatan yang merupakan pelaksanaan proses keperawatan dengan menggunakan konsep-konsep- konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian atau evaluasi (Gillies, 1994). Kepala Ruangan sebagai manajer unit (ruang rawat) adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan kewenangan dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat di rumah sakit. Oleh karena itu tanggung jawab manajemen asuhan keperawatan telah didesentralisasikan kepada Kepala Ruangan, sehingga merupakan kewenangan penuh Kepala Ruangan untuk mengatur seluruh aktifitas asuhan keperawatan yaitu kewenangan untuk pengambilan keputusan, meningkatkan mutu asuhan keperawatan secara terus menerus dalam 24 jam, meningkatkan komunikasi intra dan antar unit/bagian, menciptakan hubungan interpersonal yang baik sehingga anggota akan lebih kreatif bagaimana meningkatkan asuhan keperawatan. MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL Pengembangan model ini bertujuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui  penataan sistem pemberian asuhan keperawatan . melalui model ini dapat ditetapkan rencana kebutuhan tenaga keperawatan secara profesional, metoda pemberian asuhan keperawatan yang digunakan dan cara pendokumentasian asuhan keperawatan. Model Praktek Keperawatan Profesional merupakan suatu model yang memberi kesempatan kepada para perawat profesional untuk menerapkan otonominya dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Model ini selalu mengupayakan bentuk pelayanan dan asuhan keperawatan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien melalui berbagai pendekatan.

Upload: juna

Post on 18-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 1/10

Manajemen Asuhan Keperawatan.

Manajemen asuhan keperawatan adalah bagian dari manajemen pelayanan keperawatan

yang merupakan pelaksanaan proses keperawatan dengan menggunakan konsep-konsep-

konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan

pengendalian atau evaluasi (Gillies, 1994).

Kepala Ruangan sebagai manajer unit (ruang rawat) adalah seorang tenaga keperawatan

yang diberi tanggung jawab dan kewenangan dalam mengelola kegiatan pelayanan

keperawatan di satu ruang rawat di rumah sakit. Oleh karena itu tanggung jawab

manajemen asuhan keperawatan telah didesentralisasikan kepada Kepala Ruangan,sehingga merupakan kewenangan penuh Kepala Ruangan untuk mengatur seluruh

aktifitas asuhan keperawatan yaitu kewenangan untuk pengambilan keputusan,

meningkatkan mutu asuhan keperawatan secara terus menerus dalam 24 jam,

meningkatkan komunikasi intra dan antar unit/bagian, menciptakan hubungan

interpersonal yang baik sehingga anggota akan lebih kreatif bagaimana meningkatkan

asuhan keperawatan.

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL

Pengembangan model ini bertujuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui

 penataan sistem pemberian asuhan keperawatan . melalui model ini dapat ditetapkan

rencana kebutuhan tenaga keperawatan secara profesional, metoda pemberian

asuhan keperawatan yang digunakan dan cara pendokumentasian asuhankeperawatan.

Model Praktek Keperawatan Profesional merupakan suatu model yang memberi

kesempatan kepada para perawat profesional untuk menerapkan otonominya dalam

mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi pelayanan/asuhan keperawatan yang

diberikan kepada pasien. Model ini selalu mengupayakan bentuk pelayanan dan asuhan

keperawatan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien melalui berbagai pendekatan.

Page 2: Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 2/10

Pemberian asuhan keperawatan di ruang model ini berlandaskan nilai-nilai professional

yang menunjukkan adanya otonomi, akontabilitas perawat, dan pengembangan profesi

yang memfokuskan setiap upaya keperawatan pada kulaitas pelayanan keperawatan yang

tinggi. Kerja tim, kolaborasi, dan konsultasi dijalankan secara konsisten untuk meningkatkan hubungan professional..

PENGELOLAAN DI RUANG MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN

PROFESIONAL

Model praktek keperawatan professional terdiri dari 4 komponen utama, yaitu :

1.Ketenagaan Keperawatan

2.Metoda pemberian asuhan keperawatan

3.Proses Keperawatan

4.Dokumentasi Keperawatan

Page 3: Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 3/10

Ketenagaan Keperawatan

Pada suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga yang diperlukan tergantung pada :

Jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien (Douglas, 1984). Menurut Loveridge

& Cummings (1996) klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi 3 kategori, yaitu :

Waktu

Klasifikasi

Pagi Sore Malam

Minimal

Partial

Total

0,17

0,27

0,36

0,14

0,15

0,30

0,10

0,07

0,20

a.Perawatan minimal : memerlukan waktu 1 – 2 jam/24 jam.:

Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.

Makan dan minum dilakukan sendiri

Ambulasi dengan pengawasan

Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift.

Pengobatan minimal, status psikologis stabil.

Persiapan prosedur memerlukan pengobatan.

b.Perawatan intermediet : memerlukan waktu 3 – 4 jam/24 jam.:

Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu

Page 4: Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 4/10

Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam

Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali

Voley kateter/intake output dicatat

Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan, memerlukan

prosedur

c.Perawatan maksimal/total : memerlukan waktu 5 – 6 jam/24 jam :

Segala diberikan/dibantu

Posisi yag diatur, observasi ytanda-tanda vital setiap 2 jam

Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intravena

Pemakaian suction

Gelisah/disorientasi

Menurut Douglas (1984) ada beberapa kriteria jumlah perawat yang dibutuhkan

perpasien untuk dinas pagi, sore dan malam.

Sebagai contoh :

Ruang perawatan bedah terdapat 30 pasien, yang terdiri dari 10 pasien minimal, 15

pasien partial, dan 5 pasien total. Maka jumlah perawat yang diperlukan untuk jaga

pagi adalah :

10 x 0,17 = 1,7

15 x 0,27 = 4,05

5 x 0,36 = 1,8

Page 5: Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 5/10

--------------------

7,55 8 orang perawat yang dibutuhkan untuk dinas pagi.

Untuk mengetahui kebutuhan aktual tenaga keperawatan diruang perawatan sebaiknya

dilakukan setiap hari selama minimal 22 hari, dan dalam waktu yang sama.

Misalnya rata-rata perawat yang diperlukan di Ruang Bedah menurut perhitungan

Douglas adalah 10 orang perawat, maka jumlah yang diperlukan pada ruang tersebut

adalah

Perawat shift : 10 orang

Libur cuti : 5 orang

Ketua tim : 3 orang

Kepala Ruangan : 1 orang

------------------------------------

19 orang.

Page 6: Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 6/10

Metoda pemberian asuhan keperawatan :

Sistem pemberian asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan pemberian asuhan

keperawatan secara efektif dan efisien kepada sejumlah pasien. Setiap metoda memiliki

keuntungan dan kerugian masing-masing.

Terdapat 3 pola yang sering digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan, yaitu

penugasan fungsional, penugasan tim , penugasan primer.

a. Penugasan Keperawatan Fungsional :

Sistem penugasan ini berorinetasi pada tugas dinama fungsi keperawatan tertentu

ditugaskan pada setiap perawat pelaksana, misalnya seorang perawat ditugaskan

khusus untuk tindakan pemberian obat, perawat yang lain untuk mengganti verband,

penyuntikan, observasi tanda-tanda vital, dan sebagainya. Tindakan ini didistribusikan

berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing perawat pelaksana. Oleh karena itu

kepala Ruangan terlebih dahulu mengidentifikasi tingkat kesulitan tindakan tersebut,

selanjutnya ditetapkan perawat yang akan bertanggung jawab mengerjakan tindakanyang dimaksudkan. Setiap perawat pelaksana bertanggung jawab langsung kepada

kepala Ruangan. Tidak ada perawat pelaksana yang bertanggung jawab penuh untuk 

asuhan keperawatan pada seorang pasien.

Keuntungan :

•Menyelesaikan banyak pekerjaaan dalam waktu singkat.

• Tepat metoda ini bila ruang rawat memiliki keterbatasan/kurang tenaga

keperawatan professional.

• Perawat lebih terampil, karena orientasi pada tindakan langsung dan selalu

berulang-ulang dikerjakan.

Page 7: Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 7/10

Kerugian :

•Memilah-milah asuhan keperawatan oleh masing-masing perawat.

•Menurunkan tanggung gugat dan tanggung jawab.

•Hubungan perawat-pasien sulit terbentuk.

•Pelayanan tidak professional.

•Pekerjaan monoton, kurang tantangan.

b. Penugasan Keperawatan Tim :

Adalah suatu bentuk sistem/metoda penugasan pemberian asuhan keperawatan, dimana

Kepala Ruangan membagi perawat pelaksana dalam beberapa kelompok atau tim, yang

diketuai oleh seorang perawat professional/berpengalaman. Metoda ini digunaklan bilaperawat pelaksana terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan dan kemampuannya.

Ketua tim mempunyai tanggung jawab untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan

asuhan keperawatan dalam tanggung jawab kegiatan anggota tim. Tujuan metodapenugasan keperawatan tim untuk memberikan keperawatan yang berpusat kepada

pasien. Ketua Tim melakukan pengkajian dan menyusun rencana keperawatan pada

setiap pasien, dan anggota tim bertanggung jawab melaksanakan asuhan keperawatan

berdasarkan rencana asuhan keperawatan yang telah dibuat. Oleh karena kegiatan

dilakukan bersama-sama dalam kelompok, maka ketua tim seringkali melakukanpertemuan bersama dengan anggota timnya (konferensi tim) guna membahas kejadian-kejadian yang dihadapi dalam pemberian asuhan keperawatan.

Keuntungan :

•Melibatkan semua anggota tim dalam asuhan keperawatan pasien.

• Akan menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapaty dipertanggung

 jawabkan.

•Membutuhkan biaya lebih sedikit/murah, dibanding sistem penugasan lain.

Page 8: Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 8/10

•Pelayanan yang diperoleh pasien adalah bentuk pelayanan professional.

Kerugian :

•Dapat menimbulkan pragmentasi dalam keperawatan.

• Sulit untuk menentukan kapan dapat diadakan pertemuan/konferensi, karena

anggotanya terbagi-bagi dalam shift.

• Ketua tim lebih bertanggung jawab dan memiliki otoritas, dibandingkan dengan

anggota tim.

c. Penugasan Keperawatan Primer

Keperawat primer adalah suatu metoda pemberian asuhan keperawatan dimana perawatperofesional bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap asuhan keperawatan

pasien selama 24 jam/hari. Tanggung jawab meliputi pengkajian pasien, perencanaan ,

implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan dari sejak pasien masuk rumah sakit

hingga pasien dinyatakan pulang, ini merupakan tugas utama perawat primer yangdibantu oleh perawat asosiet.

Keperawat primer ini akan menciptakan kesepakatan untuk memberikan asuhankeperawatan yang komprehensif, dimana asuhan keperawatan berorientasi kepada pasien.

Pengkajian dan menyusun rencana asuhan keperawatan pasien di bawah tanggung jawab

perawat primer , dan perawat asosiet yang akan mengimplementasikan rencana

asuhan keperawatan dalam tindakan keperawatan.

Keuntungan :

• Otonomi perawat meningkat, karena motivasi, tanggung jawab dan tanggung gugat

meningkat.

•Menjamin kontinuitas asuhan keperawatan.

•Meningkatnya hubungan antara perawat dan pasien.

Page 9: Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 9/10

•Terciptanya kolaborasi yang baik.

•Membebaskan perawat dari tugas-tugas yang bersifat membantuan.

•Metoda ini mendukung pelayanan professional.

•Penguasaan pasien oleh seorang perawat primer.

Kerugian :

• Ruangan tidak memerlukan bahwa semua perawat pelaksana harus perawat

professional.

•Biaya yang diperlukan banyak.

PROSES KEPERAWATAN

Proses keperawatan merupakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan perawat

dalam menyusun kegiatan asuhan secara bertahap. Kebutuhan dan masalah pasien

merupakan titik sentral dalam pengambilan keputusan. Pendekatan ilmiah yang fragmatis

dalam pengambilan keputusan adalah : 1). Identifikasi masalah, 2) menyusun alternatif 

penyelesaikan masalah, 3) pemilihan cara penyelesdaian masalah yang tepat dan

melaksanakannya, 4) evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif penyelesaian masalah.

Seluruh langkah pengambilan keputusan ini tertuang pada langkah-langkah proses

keperawatan yaitu : 1) pengkajian fokus pada keluhan utama dan eksplorasi lebih

holistik, 2) diagnosis yaitu menetapkan hubungan sebab akibat dari masalah masalah

keperawatan, 3) rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah, 4) implementasi

rencana dan 5) evaluasi hasil tindakan.

Page 10: Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

7/23/2019 Manajemen Asuhan Keperawatan BAHASA INDONESIA

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-asuhan-keperawatan-bahasa-indonesia 10/10

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem pelayanan

keperawatan, karena melalui pendokumentasian yang baik, maka informasi mengenai

keadaan Kesehatan pasien dapat diketahui secara berkesinambungan. Disamping itu,dokumentasi merupakan dokumen legal tentang pemberian asuhan keperawatan. Secara

lebih spesifik, dokumentasi berfungsi sebagai sarana komunikasi antar profesi Kesehatan,

sumber data untuk pemberian asuhan keperawatan, sumber data untuk penelitian, sebagaibahan bukti pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan asuhan keperawatan.

Dokumen dibuat berdasarkan pemecahan masalah pasien. Dokumentasi berdasarkanmasalah terdiri dari format pengkajian, rencana keperawatan, catatan tindakan

keperawatan, dan catatan perkembangan pasien.