managemen gi

Upload: pasha-hijila

Post on 05-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Managemen GI

    1/13

    MAKALAH MNAJEMEN FARMASI

    “ INFEKSI  GASTROINTESTINAL”

     

    OLEH

    PASHA NURHIJILA

    F1F1 12 116

    JURUSAN FARMASI

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS HALU OLEO

    KENDARI

    2015

    http://adityapwicaksana.blogspot.co.id/2014/10/central-sterilization-supply-department.htmlhttp://adityapwicaksana.blogspot.co.id/2014/10/central-sterilization-supply-department.html

  • 8/16/2019 Managemen GI

    2/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar B!a"a#$

    Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem yang terdiri dari

    saluran pencernaan dan organ-organ lain yang membantu tubuh memecah

    dan menyerap makanan. Saluran pencernaan (digestive tract) adalah tabung

     pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus

     besar, rektum di anus. Di dalam organ-organ berongga tersebut, terdapat

    lapisan yang disebut mukosa. Di mulut, lambung, dan usus halus, mukosa

    mengandung kelenjar kecil yang memproduksi enzim untuk membantu

    mencerna makanan. Saluran pencernaan juga mengandung lapisan otot polos

    yang membantu memecah makanan dan memindahkannya di sepanjang

    saluran tersebut melalui gerakan peristaltik. Organ-organ dalam sistem

     pencernaan di luar saluran pencernaan (disebut organ pencernaan aksesori)

    adalah lidah, kelenjar ludah, hati, pankreas dan kantung empedu. agian dari

    sistem sara! (yang disebut sistem sara! enterik) dan peredaran darah juga

     berperan penting dalam sistem pencernaan.

    "enyakit pencernaan atau disebut juga penyakit gastrointestinal adalah

     penyakit yang mempengaruhi sistem pencernaan yang terdiri dari organ # 

    organ dan jalur yang ber!ungsi untuk memproses makanan tersebut.

    $angguan dan penyakit pencernaan akan mempengaruhi setiap bagian dari

    sistem pencernaan.

    $angguan pada sistem pencernaan dapat disebabkan oleh pola makan

    yang salah, in!eksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan yang memberikan

    gejala seperti gastroenteritis, konstipasi, obstipasi maupun ulkus. $angguan

     pencernaan ini banyak disebabkan oleh sebagian besar  Enterobacteriaceae,

    namun tidak semua  Enterobacteriaceae dapat menyebabkan gangguan

     pencernaan, seperti  Proteus mirabilis yang merupakan !lora normal usus

    manusia dapat menjadi patogen bila berada di luar usus manusia dan

    mengenai saluran kemih

  • 8/16/2019 Managemen GI

    3/13

    "ada tahun %&&'-,  Enterobacteriaceae mengin!eksi *.%+&

    saluran cerna pasien di merika.  Enterobacateriaceae adalah bakteri gram

    negati! kedua dalam mengin!eksi saluran cerna manusia di rumah sakit

    setelah  Pseudomonadaceae  khususnya spesies  Pseudomonas aeruginosa

    yang paling banyak ditemukan, kedua bakteri ini ditemukan dalam *,+

    dalam darah pasien yang berada di /0, dan 1,% dalam darah pasien yang

    dira2at di luar /0. "ada tahun %&&1-*, dilakukan penelitian di merika

     pada kurang lebih +'. orang, ditemukan %1,' Enterobacateriaceae dari

    seluruh subyek penelitian.

    ndonesia mempunyai angka kejadian yang tinggi untuk in!eksi

    saluran pencernaan, contoh diare yang disebabkan oleh in!eksi  Escherichia

    coli yang termasuk keluarga  Enterobacteriaceae, merupakan penyakit yang

    morbiditasnya cukup tinggi di ndonesia, 2alaupun pada tahun % sudah

    mengalami sedikit penurunan yaitu dari *1 per % penduduk pada tahun

    3 menurun menjadi *%% per % penduduk pada tahun %. 4anusia

    terin!eksi  Enterobacteriaceae secara !ecal-oral, biasanya melalui makanan

    dan minuman yang kurang terjaga kebersihannya, kurang masak, dan atau

    individu lainnya. Selain itu bakteri  Pseudomonas aeruginosa yang

    merupakan !lora normal saluran intestinal dapat mengin!eksi manusia apabila

    terjadi ketidakseimbangan bakteri di saluran intestinal manusia, berupa

    enteritis yang akan memberikan gejala seperti demam, sakit kepala, diare.

    4enurut Centers for Disease Control and Prevention (/D/), Pseudomonas

    aeruginosa ditemukan pada sistem pencernaan pasien dan meningkat

    sebanyak dalam 2aktu + jam.

    B. R%&%'a# Ma'a!a(

    5umusan masalah pada makalah ini adalah 6

    %. pa pengertian dari in!eksi gastrointestinal7

    . pa penyebab dari in!eksi gastrointestinal 7

    1. agaimana penanganan pada in!eksi gastrointestinal 7

    *. agaimana ruangan dan peralatan pada in!eksi gastrointestinal7

  • 8/16/2019 Managemen GI

    4/13

    ). T%*%a#

    8ujuan pada makalah ini adalah 6

    %. 0ntuk mengetahui pengertian dari in!eksi gastrointestinal.

    . 0ntuk mengetahui penyebab dari in!eksi gastrointestinal.

    1. 0ntuk mengetahui cara penanganan in!eksi gastrointestinal.

    *. 0ntuk mengetahui ruangan dan peralatan yang digunakan pada pasien

    in!eksi gastrointestinal.

  • 8/16/2019 Managemen GI

    5/13

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. I#+"', Gatr-,#t't,#a!

    n!eksi saluran pencernaan merupakan penyakit yang menyerang

    sistem pencernaan manusia. "enyakit ini tentunya terasa sangat mengganggu

    karena tidak jarang menimbulkan rasa sakit dan menghambat aktivitas.

    "enyakit ini termasuk sering menyerang 2alaupun memang tergolong bisa

    disembuhkan. Secara umum, in!eksi bisa terjadi karena adanya bakteri di

    dalam saluran pencernaan akibat makanan atau minuman yang tidak bersih

    serta pola makan yang tidak teratur. Selain itu, in!eksi bisa terjadi sebagai

    indikator a2al bah2a ada organ pencernaan yang tidak bekerja secara

    maksimal. "enyakit $astrointestinal yang termasuk yaitu kelainan penyakit

    kerongkongan (eshopagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum), usus

     besar (colon), hati (liver), saluran empedu (traktus biliaris) dan pankreas.

    8ujuan penanganan in!eksi gastrointestinal adalah untuk menjamin

     penanganannya yang tepat dan aman di rumah sakit.

    B. P#/a/ Tr*a,#a I#+"', Ga'tr-,#t't,#a!

    9aktor yang dapat mempengaruhi kemunculan gangguan

    gastrointestinal oleh mikroba adalah6

    %. 9aktor :ost

    • 4otilitas usus, yang menentukan distribusi mikro!lora

    • 4ikro!lora sebagai !lora normal

    • munitas intestinal, termasuk g yang menghambat attachment

    mikroba pada sel epitel (tidak membunuh)

    • 9aktor protekti! lainnya seperti lacto!erin dan lisozim (pada mulut,

    membunuh bakteri dengan menghancurkan dinding selnya)

  • 8/16/2019 Managemen GI

    6/13

    . 9aktor mikroba

    Selain !aktor host, jenis mikroba sendiri mempengaruhi kemungkinan

    munculnya penyakit hingga berat-ringannya suatu penyakit. 9aktor-!aktor 

    yang berpengaruh antara lain6

    a. 8o;in

    8oksin atau racun yang dimiliki mikroba seperti neurotoxins  pada

     botulinum, staphylococcal  superantigen to;in, enterotoxins pada

  • 8/16/2019 Managemen GI

    7/13

    • "er!orasi (luka) pada epitel mukosa setelah in!eksi, operasi, atau trauma

    tertentu.

    D,a$#-',' aa I#+"', Ga'tr-,#t't,#a!

    Dalam memberikan dasar klinis untuk diagnosis dan manajemen

     pengobatan pemahaman mengenai epidemiologi dan patogenesis in!eksi

    gastroenteritis sangat penting. @abah gastroenteritis masih sangat tinggi

    menyerang anak-anak. $astroenteritis dapat terjadi karena saluran cerna

    terin!eksi (virus, bakteri, atau parasit), penyerapan makanan yang tidak baik 

    atau tertelan makanan yang beracun. Selain dengan mengamati tanda dan

    gejala yang terjadi pada pasien, ada beberapa cara yang dilakukan untuk 

    mendukung diagnosa menjadi lebih akurat, diantaranya yaitu 6

    %. "emeriksaan 9isik 

    "ada pasien yang menderita gastroenteritis ada dua data yang perlu

    diperhatikan, yaitu 6

    a. Data Subjekti! 

     Ayeri atau kram pada bagain abdomen, serangan dan lamanya

    lokasi dan penyebarannya, karakter dan beratnya, !aktor penghilang

    dan pemberatnya

    Sering de!ekasi () 6 2arna hijau atau kehijauan, mungkin

    mengandung darah.

    "enurunan na!su makan 6 anoreksia

     b. Data Objekti! 

    erat badan

    :iperakti! atau bising usus

    Deman

    "eka rangsangDehidrasi mata dengan ciri 6 cekung, turgor kulit buruk, tidak ada

    air mata saat menangis.

    Betidakseimbangan elektrolit.

    . "emeriksaan Caboratorium

    a. "emeriksaan Darah Cengkap

    8es laboratorium yang paling umum adalah hitung darah lengkap

    (:DC) atau Complete Blood Count  (//). 8es ini, yang juga sering disebut

    sebagai hematologiE, yaitu pemeriksaan terhadap jenis sel dalam darah,

  • 8/16/2019 Managemen GI

    8/13

    termasuk sel darah merah, sel darah putih dan trombosit (platelet). Sel darah

     putih (leukosit) ber!ungsi untuk membantu mela2an in!eksi dalam tubuh.

    :itung Sel Darah "utih (White Blood Cell count ?@/) adalah menghitung

     jumlah total leukosit. >ika nilai hitung leukosit tinggi dapat diartikan tubuh

    kita sedang mela2an in!eksi. Aamun, jika nilai hitung leukosit rendah

    (leukopenia atau sitopenia) berarti terdapat masalah dengan sumsum tulang,

    maka tubuh kurang mampu mela2an in!eksi.

    :itung >enis (di!!erential), yaitu pemeriksaan darah dengan

    menghitung lima jenis sel darah putih, yang terdiri atas6 neutro!il, lim!osit,

    monosit, eosino!il dan baso!il. Aeutro!il ber!ungsi mela2an in!eksi bakteri.

    iasa jumlahnya adalah ''-+ dari leukosit. >ika neutro!il rendah (disebut

    neutropenia), memungkinkan tubuh lebih mudah terkena in!eksi bakteri.

    Cim!osit ada dua jenis sel lim!osit 6 sel-8 yang menyerang dan membunuh

    kuman, serta membantu mengatur sistem kekebalan tubuhF dan sel- yang

    membuat antibodi, protein khusus yang menyerang kuman. >umlah lim!osit

    umumnya -* dari leukosit. 4onosit atau makro!ag mencakup - G

    dari leukosit. Sel ini mela2an in!eksi dengan memakanE kuman dan

    memberi tahu sistem kekebalan tubuh mengenai kuman apa yang

    ditemukan. >umlah monosit yang tinggi umumnya menunjukkan adanya

    in!eksi bakteri. umlah yang tinggi, terutama jika

    diare, !latulen atau perut kembung, mungkin menandai keberadaan parasit.

     b. "emerikasaan 9eses

    "emeriksaan !eses dilakukan secara makroskopis maupun

    mikroskopis. nalisa terhadap 2arna, konsistensi, dan darah secara

    makroskopis. Sedangkan secara mikroskopis meliputi6 keberadan amuba,

    lemak, leukosit, eritrosit, jamur, telur cacing dan parasit lain. Diagnosis

    yang pasti dari penyebab in!eksi adalah dengan pemeriksaan mikroskopik 

    dari sampel !eses. Sampel !eses yang masih cair dikumpulkan dalam jumlah

     besar dari % orang sakit selama *G jam pertama mereka sakit, kemudian

     patologi virus dideteksi. Bajian !eses juga dilakukan ketika pasien

  • 8/16/2019 Managemen GI

    9/13

    mengalami diare berdarah atau jika penyebabnya yang tidak biasa, seperti

     Escherichia coli atau Cryptosporidium.

    R%a#$a# a# Pra!ata# a#$ ,$%#a"a# Pa',# I#+"', Ga'tr-,#t't,#a!

    5uangan yang digunakan pada pasien in!eksi gastrointestinal

    sebaiknya harus yang steril untuk meminimalkan terjadinya paparan atau

    kontaminasi bakteri. "eralatan dalam pemeriksaan laboratorium yang

    digunakan pada pasien in!eksi gastrointestinal juga harus steril.

    P#a#$a#a# P#a",t I#+"', Ga'tr-,#t't,#a!

    1. N-# Far&a"-!-$,

    "enanganan penderita gastroenteritis secara non !armakologi antara lain6

    a. "emberian 4akanan

    4akanan yang diberikan pada penderita gastroenteritis adalah makanan

    yang mudah dicerna seperti makanan setengah padat (bubur). "ada bayi

    dapat diberikan susu (S atau susu !ormula yang mengandung laktosa

    rendah dan asam lemak tidak jenuh). ir susu ibu (S) mempunyai

    khasiat preventi! secara imunologi dengan adanya antibodi dari zat-zat

    lain yang dikandungnya.

     b. 4enjaga kebersihan lingkungan disekitar tempat penderitac. Selalu membiasakan untuk mencuci tangan dengan bersih

    2. Far&a"-!-$,

    "enanganan penderita gastroenteritis secara !armakologi antara lain6

    a. "emberian cairan

    "emberian cairan diberikan secara oral, intragastri dan intravena.

    "emberian secara oral dikhususkan untuk dehidrasi ringan, sedang dan

    tanpa dehidrasi dan bila pasien mau minum serta kesadaran yang baik.

    "emberian secara intragastri dikhususkan untuk dehidrasi ringan, sedang

    dan tanpa dehidrasi tetapi pasien tidak mau minum atau kesadaran

    menurun. "emberian secara intravena dikhususkan untuk dehidrasi berat.

    >umlah cairan yang diberikan tergantung dari tingkat dehidrasi.

     b. Obat-obatan

    Obat untuk mengobati gastroenteritis biasa tidak diperlukan, kecuali

    gejala yang ditimbulkan berat. Obat-obatan yang digunakan untuk 

    mengobati gejala gastroenteritis dapat diuraikan diba2ah ini.

    1. A#t,,ar

  • 8/16/2019 Managemen GI

    10/13

    ntidiare digunakan untuk mengobati gejala diare. Coperamide adalah

    obat antidiare banyak digunakan untuk mengobati gastroenteritis.

    Coperamid memperlambat gerakan isi usus nda dan juga dapat

    meningkatkan penyerapan air dari usus. Sembelit dan pusing adalah

    dua e!ek samping yang umum dari loperamid.

    termasuk6 haid, kantuk, ruam dan kembung. Coperamid tidak cocok 

    untuk orang dengan kolitis (radang usus besar) atau bagi 2anita hamil.

     Aamun, dapat digunakan secara aman saat menyusui. >ika memiliki

    suhu tinggi 1G/ atau diatasnya, atau jika terdapat darah atau lendir 

    dalam kotoran, tidak harus menggunakan loperamid, atau obat

    antidiare lain. Dalam hal ini, obat bisa membuat gejala lebih

    memburuk. Obat antidiare tidak boleh digunakan oleh anak di ba2ah

    usia % tahun, kecuali langsung diperintahkan oleh dokter nda.

    2. A#t,&t," 

    Obat antiemetik digunakan untuk membantu mencegah atau

    mengurangi muntah. 0mumnya antiemetik termasuk stemetil

    (proklorperazin) dan metoklopramid (yang dapat diberikan melalui

    suntikan langsung ke dalam otot maupun secara oral). 4etoklopramid

    membantu mengendurkan otot-otot yang digunakan selama muntah,

    sementara pada saat yang sama mempercepat penyerapan cairan dan

    makanan dengan sistem pencernaan.

    . A#t,,rt," 

    Dalam dosis rendah berguna untuk menurunkan panas yang terjadi akibat

    dehidrasi maupun panas karena in!eksi penyerta.

    3. A#t,/,-t," 

    ntibiotik biasanya tidak dianjurkan untuk mengobati gastroenteritis

    karena kebanyakan kasus gastroenteritis disebabkan oleh virus dan

     bahkan jika gastroenteritis disebabkan oleh bakteri, penelitian

    menunjukkan bah2a antibiotik sering tidak lebih e!ekti! daripada

    menunggu semua gejala timbul dan antibiotik dapat menyebabkan e!ek 

    samping yang tidak menyenangkan setiap kali antibiotik digunakan untuk 

  • 8/16/2019 Managemen GI

    11/13

    mengobati kondisi ringan, antibiotik menjadi kurang e!ekti! untuk 

    mengobati kondisi yang lebih serius. Aamun, antibiotik mungkin

    dianjurkan jika gastroenteritis sangat berat dan bakteri tertentu telah

    diidenti!ikasi sebagai penyebabnya. ntibiotik juga mungkin dianjurkan

     jika memiliki !aktor risiko yang membuat pasien lebih rentan terhadap

    in!eksi, seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah.

     penggunaan antibiotik untuk mengobati gastroenteritis meliputi6 mual,

    muntah, diare, sakit perut dan ruam.

  • 8/16/2019 Managemen GI

    12/13

    BAB III

    PENUTUP

    A. K',&%!a#

    erdasarkan penjelasan diatas, dapat di simpulkan yaitu 6

    %. n!eksi gastrointestinal adalah in!eksi yang terjadi pada sistem pencernaan

    manusia. $angguan pada sistem pencernaan dapat disebabkan oleh pola

    makan yang salah, in!eksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan yang

    memberikan gejala seperti gastroenteritis, konstipasi, obstipasi maupun

    ulkus.

    . "enyebab terjadinya in!eksi gastrointestinal adalah disebabkan oleh bakteri

    atau virus karena pola makan yang kurang baik.

    1. "enanganan pada pasien in!eksi gastrointestinal yaitu dapat secara non

    !armakologi dan !armakologi. Aon !armakologi meliputi pemberian

    asupan makanan yang sehat dan pola hidup sehat. 9armakologi meliputi

     pemberian cairan baik secara oral ataupun intravena dan pemberian obat-

    obatan seperti antidiare, antibiotik, antiemetik, dan antipiretik.

    *. 5uangan dan peralatan yang digunakan untuk pasien in!eksi

    gastrointestinal sebaiknya harus steril untuk meminimalkan terjadinya

     paparan atau kontaminasi bakteri.

    B. Sara#

    Saran kami yaitu sebaiknya makalah ini dapat dipergunakan untuk 

    mahasis2a dalam menambah pengetahuan tentang in!eksi gastrointestinal.

  • 8/16/2019 Managemen GI

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    5ahmad >u2ono, %&&3  !lmu Penya"it Dalam Edisi #, 9B0, >akarta.

    Smeltzer, Suzanne /, (%),  Bu"u $%ar &epera'atan (edi"al 

     Bedah,Holume,"enerbit uku Bedokteran akarta.