makna gurindam 12

17
Pasal Pertama (1) Gurindam 12 Makna yang terkandung dalam Pasal Pertama “ Memberi nasihat tentang agama (religius) ” Barang siapa tiada memegang agama Sekali-kali tiada boleh dibilang nama Maksudnya adalah setiap manusia harus memiliki agama karena agama sangat penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah menjalankan hidupnya. Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah orang yang ma’rifat Untuk mencapai kesempurnaan didalam menjalani hidup, manusia harus mengenal empat zat yang menjadikan manusia mula-mula. 4 tersebut adalah syari’at, tarikat, hakikat dan makrifat. Barang siapa mengenal Allah SWT Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah Orang yang mengenal Allah SWT, harus melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tidak akan melanggar aturannya Barang siapa mengenal diri Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri Orang yang tidak beragama tidak akan memiliki identitas diri dan tidak akan dekat dengan Allah SWT. Barang siapa mengenal dunia Tahulah ia barang yang terpedaya Kita dapat mengetahui kebesaran Allah lewat manusia, makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna. Manusia yang berorientasi pada kebahagiaan atau hanya mencari kebahagiaan di dunia saja, sebenarnya ia akan tertipu dan menyadarinya bahwa di dunia itu hanya sesaat

Upload: mahathir-n-muhammad

Post on 02-Feb-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

silahkan dilihat

TRANSCRIPT

Page 1: MAKNA GURINDAM 12

Pasal Pertama (1) Gurindam 12

Makna yang terkandung dalam Pasal Pertama

“ Memberi nasihat tentang agama (religius) ”

Barang siapa tiada memegang agamaSekali-kali tiada boleh dibilang nama

Maksudnya adalah setiap manusia harus memiliki agama karena agama sangat penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah menjalankan hidupnya.

Barang siapa mengenal yang empatMaka yaitulah orang yang ma’rifat

 Untuk mencapai kesempurnaan didalam menjalani hidup, manusia harus mengenal empat zat yang menjadikan manusia mula-mula. 4 tersebut adalah syari’at, tarikat, hakikat dan makrifat.

Barang siapa mengenal Allah SWTSuruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Orang yang mengenal Allah SWT, harus melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tidak akan melanggar aturannya

Barang siapa mengenal diriMaka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Orang yang tidak beragama tidak akan memiliki identitas diri dan tidak akan dekat dengan Allah SWT.

Barang siapa mengenal duniaTahulah ia barang yang terpedaya

Kita dapat mengetahui kebesaran Allah lewat manusia, makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna. Manusia yang berorientasi pada kebahagiaan atau hanya mencari kebahagiaan di dunia saja, sebenarnya ia akan tertipu dan menyadarinya bahwa di dunia itu hanya sesaat

Barang siapa mengenal akhiratTahulah ia dunia mudharat

Di dunia ini kita hanya hidup sesaat, setelah kita wafat setiap manusia akan dimintakan pertanggung jawabannya di akhirat nanti.

Page 2: MAKNA GURINDAM 12

 

Pasal Kedua (2) Gurindam 12Makna Yang Terkandung dalam Pasa Kedua

“ menceritakan tentang orang – orang yang meninggalkan Sembahyang, Puasa, Zakat, dan Haji beserta akibatnya

Barang siapa mengenal yang tersebutTahulah ia makna takut

Semakin seorang dekat dan mengetahui tentang agamanya pasti manusia tersebut akan takut dan orang tersebut harus menjalani Perintah-perintah-Nya dan wajib kita laksanakan

Barang siapa meninggalkan sembahyangSeperti rumah tiada bertiang

Orang yang tidak sembahyang bagaikan rumah yang tidak mempunyai tiang, shalat merupakan pegangan hidup.

Barang siapa meninggalkan puasaTidaklah mendapat dua termasa

Orang yang meninggalkan ibadah puasa akan kehilangan dunia dan akhirat, berarti Allah tidak akan menjaga orang itu.

Barang siapa meninggalkan zakatTiadalah hartanya beroleh berkat

Harta dari orang yang tidak membayar zakat tidak diridhai oleh Allah. Itupun jika di dunia hidupnya senang apabila tidak memberikan sebagian harta nya maka, hidupnya tidak akan terasa senang.

Barang siapa meninggalkan hajiTiadalah ia menyempurnakan janji

Orang yang tidak naik haji (apalagi jika ia mampu) tidak menyempurnakan janjinya sebagai orang Islam.

 

Page 3: MAKNA GURINDAM 12

Pasal Ketiga (3) Gurindam 12Makna yang terkandung dalam Pasal Ketiga

“ tentang budi pekerti, yaitu menahan kata-kata yang tidak perlu dan makan seperlunya ”

Apabila terpelihara mataSedikitlah cita-cita

Mata harus di pergunakan sebaik-baiknya jangan sampai kita meliahat apa yang dilarang oleh allah swt

Apabila terpelihara kupingKhabar yang jahat tiadalah damping

Telinga harus dijauhkan dari segala macam bentuk gunjingan dan hasutan

Apabila terpelihara lidahNiscaya dapat daripadanya faedah

Orang yang menjaga omongannya akan mendapatkan manfaat.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tanganDaripada segala berat dan ringan

Jangan mengambil barang yang bukan hak kita

Apabila perut terlalu penuhKeluarlah fi’il yang tidak senonoh

Nafsu harus dijaga supaya tidak melakukan perbuatan yang dilarang

Anggota tengah hendaklah ingatDi situlah banyak orang yang hilang semangat

Hidup harus dijalani penuh semangat jangan setengah-setengah

Hendaklah peliharakan kakiDaripada berjalan yang membawa rugi

Jangan merugikan diri dengan melakukan hal-hal yang mubajir dan maksiat. Melangkahlah dijalan yang benar dan di ridhoi

 

Page 4: MAKNA GURINDAM 12

Pasal keempat (4) Gurindam 12

Makna yang terkandung dalam Pasal Keempat

“tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi) ”

Hati itu kerajaan di dalam tubuhJikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh

Jagalah hati dari perbuatan yang di larang oleh agama

Apabila dengki sudah bertanahDatanglah daripadanya beberapa anak panah

Hati yang dengki hanya akan merugikan diri sendiri

Mengumpat dam memuji hendaklah pikirDi situlah banyak orang yang tergelincir

Berbicara harus dipikir supaya tidak celaka karenanya

Pekerjaan marah jangan dibelaNanti hilang akal di kepala

Amarah adalah perbuatan sia-sia, jaga lah amarah kita

Jika sedikitpun berbuat bohongBoleh diumpamakan mulutnya itu pekung

Orang yang pernah berbohong, sedikit apa pun dustanya, akan terus tampak di mata orang lain

Tanda orang yang amat celakaAib dirinya tiada ia sangka

Orang yang paling celaka adalah orang yang tidak menyadari kesalahannya sendiri sampai harus dikatakan oleh orang lain

Bakhil jangan diberi singgahItulah perompak yang amat gagah

Sifat pelit akan menguras hartanya sendiri, berarti dengan menjadi dermawan justru harta kita akan bertambah

Page 5: MAKNA GURINDAM 12

Barang siapa yang sudah besarJanganlah kelakuannya membuat kasar

Jagalah setiap perbuatan kita

Barang siapa perkataan kotorMulutnya itu umpama ketor

Kelakuan dan kata-kata hendaklah selalu halus dan bersih.

Di manakah salah diriJika tidak orang lain yang berperi

Jika kita berbuat kesalahan kita harus minta maaf

Pekerjaan takbur jangan direpihSebelum mati didapat juga sepih

Jangan mengambil pekerjaan yang haram

Pasal Kelima (5) Gurindam 12Makna yang Terkandung dalam Pasak Kelima

“ tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan kaum terpelajar ”

Jika hendak mengenal orang berbangsaLihat kepada budi dan bahasa

 Orang yang mulia dan berbangsa dapat kita lihat dari perilaku dan tutur katanya

Jika hendak mengenal orang yang berbahagiaSangat memeliharakan yang sia-sia

Orang yang bahagia adalah orang yang berhemat dan tidak melakukan perbuatan yang sia-sia

Jika hendak mengenal orang muliaLihatlah kepada kelakuan dia

Untuk mengetahui apakah orang itu mulia maka lihatlah sikapnya

Page 6: MAKNA GURINDAM 12

Jika hendak mengenal orang yang berilmuBertanya dan belajar tiadalah jemu

Orang yang pandai tidak pernah jemu untuk belajar dan memetik pelajaran dari hidupnya di dunia

Jika hendak mengenal orang yang berakalDi dalam dunia mengambil bekal

Orang yang berakal adalah orang yang teleh mempersipkan bekal waktu hidp di dunia ini

Jika hendak mengenal orang yang baik perangaiLihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Jika ingin mengetahui sift baik dari seseorang maka lihatlah saat di bergaul dengan masyarakat

Pasal Keenam (6) Gurindam 12Makna Yang Terkandung dalam Pasal Keenam

“ tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk ”

Cahari olehmu akan sahabatYang boleh dijadikan obat

sahabat yang setia dan dapat membantu kita

Cahari olehmu akan guruYang boleh tahukan tiap seteru

Carilah guru yang serba tahu dan tidak menyembunyikan hal-hal buruk

Cahari olehmu akan isteriYang boleh menyerahkan diri

Istri yang patut diambil adalah istri yang berbakti

Cahari olehmu akan kawanPilih segala orang yang setiawan

Carilah teman yang setia diasaat kita senang maupun susah

Page 7: MAKNA GURINDAM 12

Cahari olehmu akan abdiYang ada baik sedikit budi

Pengikut, pembantu, budak yang baik untuk diambil adalah abdi yang berbudi.

 

Pasal Ketujuh (7) Gurindam 12Makna yang terkandung dalam Pasal Ketujuh

“ berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang tua yang akan repot sendiri”

Apabila banyak berkata-kataDi situlah jalan masuk dusta

Orang yang banyak bicara memperbesar kemungkinan berdusta

Apabila banyak berlebih-lebihan sukaItu tanda hampirkan duka

Terlalu mengharapkan sesuatu akan menimbulkan kekecewaan yang mendalam saat sesuatu itu tidak seperti yang diharapkan

Apabila kita kurang siasatItulah tanda pekerjaan hendak sesat

Setiap pekerjaan harus ada persiapannya

Apabila anak tidak dilatihJika besar bapanya letih

Anak yang tidak di didik semasa kecilnya akan menyebabkan saat anak itu sudah tumbuh dewasa akan membangkan orang tua

Apabila banyak mencacat orangItulah tanda dirinya kurang

Jangan suka menghina orang lain

Apabila orang yang banyak tidurSia-sia sajalah umur

Page 8: MAKNA GURINDAM 12

Pergunakan lah waktu sebaik-baiknya

Apabila mendengar akan kabarMenerimanya itu hendaklah sabar

Jika menerima kabar duka atau kabar yang kurang menyenangkan maka kita harus sabar dan menerima dengan lapang dada

Apabila mendengar akan aduanMembicarakannya itu hendaklah cemburuan

Jangan mudah terpengaruh akan omongan orang lain

Apabila perkataan yang lemah lembutLekaslah segala orang mengikut

Perkataan yang lemah-lembut akan lebih didengar orang daripada perkataan yang kasar

Apabila perkataan yang amat kasarLekaslah orang sekalian gusar

Perkataan orang yang kasar membuat orang yang berada didekatnya resah

Apabila pekerjaan yang amat benarTidak boleh orang berbuat onar

Orang yang benar jangan disalahkan (difitnah atau dikambinghitamkan).

 

P asal Kedelapan (8) Gurindam 12Makna yang Terkandung dalam Pasal Kedelapan

“ berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas dan tidak berprasangka buruk terhadap seseorang ”

Barang siapa khianat akan dirinyaApalagi kepada lainnya

Orang yang ingkar dan aniaya terhadap dirinya sendiri tidak dapat dipercaya

Kepada dirinya ia aniayaOrang itu jangan engkau percaya

jangan percaya terhadap orang yang suka menganiyaya orang lain

Page 9: MAKNA GURINDAM 12

Lidah suka membenarkan dirinyaDaripada yang lain dapat kesalahannya

Jangan suka menyalahkan orang lain, dan mengganggpa bahwa diri kita paling benar

Daripada memuji diri hendaklah sabarBiar daripada orang datangnya kabar

Pujian tidak usah dibuat sendiri tapi tunggulah datangnya dari orang lain

Orang yang suka menampakkan jasaSetengah daripadanya syirik mengaku kuasa

Jangan menginginkan imbalan dari setiap jasa yang telah kita perbuat

Kejahatan diri disembunyikanKebajikan diri diamkan

Sifat-sifat jelek dalam diri kita jangan ditampakkan, begitu pula kebaikan-kebaikan yang telah kita perbuat

Ke’aiban orang jangan dibukaKe’aiban diri hendaklah sangka

Jangan membuka aib atau keburukan dari orang lain, kesalahan diri sendiri harus disadar

Pasal ke Sembilan (9) Gurindam 12Makna Yang Terkandung dalam Pasal Kesembilan

“ berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan tentang pendidikan. Hendaknya dalam pergaulan antara pria wanita ada pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin beribadah agar kuat imannya ”

Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakanBukannya manusia yaitulah syaitan

Manusia yang sudah mengetahui bahwa pekerjaan yang di larang oleh allah swt, maka manusia tersebut tidak dapat di katakan manusia

Kejahatan seorang perempuan tuaItulah iblis punya penggawa

Kejahatan seorang perempuan tua bagaikan pimpinan setan

Page 10: MAKNA GURINDAM 12

Kepada segala hamba-hamba rajaDi situlah syaitan tempatnya manja

Jangan engkau tergoda akan kekayaan pada raja

Kebanyakan orang yang muda-mudaDi situlah syaitan tempat bergoda

Semasa muda jagalah iman kita jangan sampai tergoda oleh rayuan setan

Perkumpulan laki-laki dengan perempuanDi situlah syaitan punya jamuan

Jika terdapat seorang lelaki dan seorang perempuan maka disitu pulalah setan berada untuk menggangu iman orang tersebut

Adapun orang tua yang hematSyaitan tak suka membuat sahabat

Orang yang semasa mudanya tidak menyia-nyiakan waktu dan selalu melangkah di jalan allah swt, maka setan akan menjauhi orang tersebut

Jika orang muda kuat berguruDengan syaitan jadi berseteru

orang muda yang gemar belajar dijauhi oleh setan.

 

Pasal ke Sepuluh (10) Gurindam 12Makna yang Terkandung dalam Pasal Kesepuluh

“ berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban anak untuk menghormati orang tuanya ”

Dengan bapak jangan durhakaSupaya Allah tidak murka

Jangan durharka terhadap bapa

Dengan ibu hendaklah hormatSupaya badan dapat selamat

Setiap anak harus hormat dan patuh terhadap ibunya karena surga di telapak kaki ibu dan ibu mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anaknya

Page 11: MAKNA GURINDAM 12

Dengan anak janganlah lalaiSupaya boleh naik ke tengah balai

Jagalah anak karena anak merupakan titipan tuhan

Dengan kawan hendaklah adilSupaya tangannya jadi kapil

Bersikap adilah sesama teman

 

Pasal ke-11 (sebelas) Gurindam 12Adapun mengenai pemaknaan gurindam tersebut, bait pertama

“Hendaklah berjasa kepada yang sebangsa”

Makna dari kalimat tersebut adalah himbauan kepada manusia untuk selalu bisa bermanfaat kepada sesama, sebab dalam Islam memang sangat dianjurkan sekali untuk saling memberikan manfaat, seperti misalnya dalam sebuah hadis, “seorang muslim adalah saudara bagi orang islam yang lain, yang tidak akan menganiayanya, tidak akan membiarkannya (ataupun menyerahkannya kepada musuhnya). Barangsiapa menyampaikan hajat (kepentingan) saudaranya, maka Allah akan mengabulkan hajat orang itu. Barang siapa yang memberikan kemudahan bagi seorang muslim yang sedang kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan padanya ketika kesulitan pada Hari Kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi rahasia seorang muslim, maka Allah akan menutupi baginya rahasianya pada Hari Kiamat.” (HR. Muslim).

 

 

Untuk makna dari bait kedua gurindam pasal kesebelas

“Hendaklah jadi kepala, buang perangai yang cela”

Sangat erat kaitannya dengan kepemimpinan dalam Islam yang sangat mengutamakan akhlak yang mulia. Bukankah Rasulullah memiliki sifat-sifat terbaik dan jauh dari sifat yang tercela, yaitu Fathanah, Amanah, Shiddiq, dan Tabligh. Sehingga seorang pemimpin (kepala) hendaklah memiliki rasa tanggung jawab dan menjauhi akhlak yang tercela, “Kamu semua dalah pemimpin, dan kamu semua akan ditanya (bertanggungjawab) atas pimpinannya. Maka imam adalah pemimpin yang bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Dan seorang suami adalah pemimpin terhadap keluarganya dan akan ditanya tentang pimpinannya. Dan seorang isteri adalah pemimpin pada rumah tangga suaminya maupun anak anaknya dan bertanggungjawab terhadap pimpinannya. Seorang anak menjadi pemimpin terhadap ayahnya dan bertanggungjawab

Page 12: MAKNA GURINDAM 12

terhadap apa yang telah dipimpinnya.. Dan seorang pelayan adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan bertanggungjawaab atas pimpinannya. Maka kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua adalah bertanggungjawab terhadap rakyat (hasil pimpinannya, anak buahnya, pekerjaanya)” (HR. Bukhari)

 

Kemudian bait yang ketiga

Hendaklah memegang amanat, buanglah khianat

Dapat direnungkan sebagai upaya agar menjadi orang yang terpercaya, sebagaimana dalam sebuah hadis, “Laksanakanlah amanat(kewajiban) pada orang yang mempercayakan diri padamu, dan janganlah berkhianat (menipu) pada orang yang menipumu” (HR. Turmudzi)

 

Untuk bait yang keempat

Hendak marah dahulukan hajat

Dalam sebuah hadis, riwayat Abu Daud disebutkan, “Barangsiapa yang menahan kemarahan, padahal dia sanggup untuk melepaskan kemarahan itu, maka Allah akan memenuhi hati orang itu berupa keamanan dan keimanan” (HR. Abu Daud)

Secara sederhana berati ini sebuah nasehat bahwa marah itu adalah sesuatu yang tidak baik dan dianjurkan untuk melaksanakan hajat misalnya silaturrahim, bertadabur alam, rihlah ataupun yang sejenisnya untuk mengurangi rasa marah itu dan mensyukuri nikmat yang telah

Allah berikan kepada manusia.

 

Bait yang kelima

Hendak dimulai jangan melalui

Maksud dari bait ini adalah bahwa sebagala sesuatu perlu awal untuk dimulai

 

Bait keenam

Page 13: MAKNA GURINDAM 12

Hendak ramai, muliakan perangai

Bait ini sangat berkaitan dengan akhlak yang baik. Artinya jika seseorang ingin mendapatkan sesuatu ataupun silaturrahimnya semakin dipermudah oleh Allah, maka salah satu jalannya adalah dengan memperbaiki perangai (tingkah laku/akhlak), “Tidak ada sesuatu yang lebih memperberat timbangan pahala kebaikan (pada Hari Kiamat) kecuali budi pekerti (akhlak) yang baik” (HR. Abu Daud)

Makna yang trkandung dalam Pasal sebelas

“ berisi nasihat kepada para pemimpin agar menghindari tindakan yang tercela, berusaha melaksanakan amanat anak buah dalam tugasnya, serta tidak berkhianat ”

Hendaklah berjasaKepada yang sebangsa

Berjasalah bagi negara dan bangsa, optimalkan setiap kemampuan yang kita punya sehingga kita bisa mengharumkan nama bangsa

Hendak jadi kepalaBuang perangai yang cela

Jadilah pemimpin yang tidak mempunyai sikap tercela

Hendaklah memegang amanatBuanglah khianat

 

Pasal ke Duabelas (12) Gurindam 12

Raja mufakat dengan menteriSeperti kebun berpagarkan duri

Hubungan raja dengan menteri adalah saling menjaga satu sama lain, dan harus bekerjasama

Betul hati kepada rajaTanda jadi sebarang kerja

Raja yang baik atau raja yang mendapat petunjuk dari Allah adalah raja yang adil terhadap rakyatnya

Hukum adil atas rakyatTanda raja beroleh inayat

Hukum harus didasari oleh hak asasi manusia

Page 14: MAKNA GURINDAM 12

Kasihkan orang yang berilmuTanda rahmat atas dirimu

Orang yang berilmu akan dikaruniai oleh Allah dan dihormati orang lain

Hormat akan orang yang pandaiTanda mengenal kasa dan cindai

Hormatilah setiap manusia

Ingatkan dirinya matiItulah asal berbuat bakti

Bila manusia mengingat kematiannya nanti, ia akan lebih berbakti pada Allah

Akhirat itu terlalu nyataKepada hati yang tidak buta

Orang yang tidak buta hatinya tahu kalau akhirat itu benar-benar ada.