makalah wl

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lautan merupakan habitat terbesar di bumi. Dibalik selubung kebiruannya, masih tersimpan banyak rahasia yang belum terungkap. Kehidupan mungkin bermula dari dasar laut. Salah satu buktinya dapat dipelajari dari fosil mikroba berumur 1,43 miliar tahun. Fosil mikroba itu disebut penghisap asap hitam karena ditemukan para peneliti pada sebuah tambang di China. Organisme renik tersebut memiliki karakter tubuh yang identik dengan archaea dan bakteri yang saat ini masih hidup di dasar laut. Meskipun fosil mikroba tertua belum bisa menyimpulkan asal-usul kehidupan di Bumi, setidaknya para peneliti dapat mengetahui bentuk kehidupan di awal pembentukan Bumi. Hingga kini sebagian besar kehidupan di laut dalam belum benar-benar diketahui. Menelusuri kehidupan di lautan memang tak kalah menarik dibanding kehidupan di daratan. Bahkan kehidupan di lautan lebih kompleks, lebih variatif, dan lebih tertutup. Dari wilayah pantai, lautan dangkal, selat, teluk, sampai lautan dalam, samudra luas, bahkan palung-palung laut. Struktur lantai lautan juga bergunung-gunung, berlembah, dan berpalung. Semuanya punya sistem kehidupan sendiri-sendiri yang sangat variatif dan beragam. Tergantung tingkat kedalaman air, kemampuan sinar matahari menembus laut, suhu, iklim, dan arus air. Negara

Upload: mintarti

Post on 02-Jul-2015

690 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH WL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lautan merupakan habitat terbesar di bumi. Dibalik selubung

kebiruannya, masih tersimpan banyak rahasia yang belum terungkap.

Kehidupan mungkin bermula dari dasar laut. Salah satu buktinya dapat

dipelajari dari fosil mikroba berumur 1,43 miliar tahun. Fosil mikroba itu

disebut penghisap asap hitam karena ditemukan para peneliti pada sebuah

tambang di China. Organisme renik tersebut memiliki karakter tubuh yang

identik dengan archaea dan bakteri yang saat ini masih hidup di dasar laut.

Meskipun fosil mikroba tertua belum bisa menyimpulkan asal-usul

kehidupan di Bumi, setidaknya para peneliti dapat mengetahui bentuk

kehidupan di awal pembentukan Bumi.

Hingga kini sebagian besar kehidupan di laut dalam belum benar-

benar diketahui. Menelusuri kehidupan di lautan memang tak kalah menarik

dibanding kehidupan di daratan. Bahkan kehidupan di lautan lebih

kompleks, lebih variatif, dan lebih tertutup. Dari wilayah pantai, lautan

dangkal, selat, teluk, sampai lautan dalam, samudra luas, bahkan palung-

palung laut. Struktur lantai lautan juga bergunung-gunung, berlembah, dan

berpalung. Semuanya punya sistem kehidupan sendiri-sendiri yang sangat

variatif dan beragam. Tergantung tingkat kedalaman air, kemampuan sinar

matahari menembus laut, suhu, iklim, dan arus air. Negara Indonesia yang

sebagian besar wilayahnya juga perairan sudah barang tentu kekayaan

hasil laut juga melimpah. Kekayaan laut tersebut akan sayang jika tidak

dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk kehidupan manusia

khususnya warga negara Indonesia.

1.2 Rumusan masalah

Page 2: MAKALAH WL

Yang menjadi fokus penelitian dalam makalah ini adalah

keanekaragaman spesies yang ada di laut serta pemanfaatan

keanekaragaman tersebut dalam kehidupan masyarakat, khususnya

dibidang ekonomi.

1.3 Tujuan dan manfaat

Tujuan dari penelitian terhadap keanekaragaman spesies yang ada

dilaut ini adalah agar dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia

dengan cara yang tepat dan benar sehingga bermanfaat secara maksimal

untuk seluruh aspek kehidupan khususnya aspek ekonomi.

1.4 Metode pengumpulan data

Dalam menyusun makalah ini, pengumpulan data didapat dari

beberapa artikel yang terdapat di beberapa situs di internet juga beberapa

refrensi dari buku yang memuat tentang kelautan.

Page 3: MAKALAH WL

BAB II

LINGKUNGAN LAUT

2.2 Struktur Lautan

Zona Laut

Paul Bennet dalam The Natural World – Under The Ocean,

memaparkan bahwa para ilmuwan telah membagi lautan menjadi lapisan

atau zona yang jelas. Ada kawasan yang disebut perairan dangkal, zona

twilight, lautan dalam.Bagian laut yang terdekat dengan kehidupan daratan

adalah perairan dangkal yaitu wilayah laut yang dekat dengan tepi pantai.

Zona ini mendapat limpahan cahaya matahari yang berkecukupan.

Kehidupan di zona ini sangat beragam dan tempat yang paling disukai ikan-

ikan yang kita kenal.

Setelah perairan dangkal zona berikutnya adalah zona twilight. Yaitu

kawasan perairan yang masih bisa ditembus matahari walau tak

“semewah” perairan dangkal. Zona ini bisa dikatakan batas jangkauan

matahari mampu menembus lapisan lautan. Karena itu kehidupan di sini

mulai sedikit, namun masih bisa ditinggali jenis-jenis bunga karang. Ikan

berukuran besar juga suka berada di antara zona twilight ini atau

mengapung di permukaan laut dalam.

Zonasi lautan yang paling gelap dan dingin adalah laut dalam

(termasuk palung laut). Masih sedikit sekali yang diketahui tentang

kehidupan di zona ini.

Gelap Pekat

Page 4: MAKALAH WL

Lautan dalam adalah zonasi yang paling misterius dan sangat tidak

ramah. Suasanananya seram, gelap, pekat. Kegelapannya hampir serupa

dengan lubang gua terdalam di bumi.

Kegelapan abadi di laut dalam terjadi karena sinar matahri tak bisa

menembusnya. Cahaya “kehidupan” itu hanya bisa mencapai kedalaman

1.000 meter. Ini berpengaruh pula pada suhunya yang sangat dingin dan

tekanan air yang luar biasa besar.

Begitu pun, penelitian terakhir menunjukkan bahwa di zona ini pun

masih juga dihuni mahluk hidup. Hewan-hewan laut dalam ini adalah

mahluk istimewa yang punya adaptasi khusus dengan lingkungannya yang

sangat ektrim dan keras.

Biasanya hewan-hewan laut dalam ini punya kemampuan

mengeluarkan cahaya, warna-warni indah di kegelapan. Bentuk-bentuk

hewan laut dalam ini juga sangat aneh dan tidak lazim seperti kehidupan di

dua zonasi yang mendapat sinar mentari.

Beberapa spesies yang sudah dikenali dari lautan hitam yang dingin

ini seperti ubur-ubur kaca, ikan pengail (angler fish), belut penelan, ikan

tripod (tripod fish), ikan ekor tikus.

Sebagian besar binatang laut menyesuaikan diri untuk hidup pada

berbagai kedalaman air. Di lapisan atas perairan bebas yang luas ada 3

kelompok binatang yang dikelompokkan menurut cara berpindahnya dari 

satu tempat ke tempat lain, yaitu pengapung, penghanyut, dan perenang.

Dasar perairan luas, mulai dari pantai sampai bagian dalam samudera,

dihuni binatang yang disebut benthos, atau penghuni dasar yang

varietasnya jauh lebih banyak.

Pengapung

Page 5: MAKALAH WL

Binatang pengapung memiliki tubuh yang lebih ringan daripada air

laut. Hidupnya di permukaan air dan paling tidak sebagian tubuhnya

muncul ke udara, makhluk tersebut terbawa angin dan arus ke sana ke

mari. Pengapung jumlahnya sedikit, tetapi salah satu warganya adalah

binatang laut yang sangat menakjubkan, yaitu, ubur-ubur api.

Sesungguhnya ubur-ubur itu adalah kumpulan ratusan bagian kecil yang

masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Pelampung halus

berisi gas binatang itu mengapung di atas ombak, jambulnya menangkap

angin bagaikan layar perahu. Jelatang panjang di bagian bawah tubuhnya,

yang digunakan untuk melumpuhkan ikan kecil dan binatang lain

makanannya, terjumbai di dalam air. Ada pengapung lain, termasuk di

antaranya sejenis siput, yang mengeluarkan gelembung-gelembung busa

sebagai tempat siput ini mengapungkan diri. 

Penghanyut

Binatang penghanyut hidup di permukaan laut yang terkena sinar

matahari, terbawa gelombang dan arus ke sana ke mari. Binatang tersebut

secara umum digolongkan sebagai plankton (dari sebuah kata Yunani yang

berarti “menghanyut“). Kelompok kehidupan itu mencakup tetumbuhan

atau plankton nabati dan binatang atau plankton hewani. Beberapa

binatang misalnya ubur-ubur dan banyak makhluk kecil mirip udang dan

mirip cacing selama hidup hanyut di permukaan laut. Yang lain, misalnya,

ikan tertentu, kepiting, teritip, bulu babi, dan binatang laut, hanya

penghanyut sementara, yaitu pada awal kehidupannya hanyut secara pasif

seperti halnya plankton, selanjutnya, setelah dewasa binatang itu berenang

bebas atau hidup di dasar laut. Binatang pra-dewasanya disebut larva.

Beberapa penghanyut mampu bergerak sedikit dan menyelam sampai

batas kedalaman tertentu, namun binatang itu tidak mampu melawan

gerakan horizontal air. Penghanyut tidak tenggelam karena tubuhnya

mengandung gelembung minyak yang berfungsi sebagai pelampung, atau

Page 6: MAKALAH WL

mempunyai duri luar ataupun rambut penggerak yang mencegah

tenggelamnya binatang ini. 

Perenang

Binatang yang pandai berenang dapat bebas mengembara di perairan

terbuka. Kecuali cumi-cumi, semua binatang perenang bertulang belakang

(ikan dan mamalia laut, misalnya, paus laut, lumba-lumba dan anjing laut)

yang besar dan cukup kuat untuk bergerak bebas di dalam arus. Makhluk

air yang bertubuh ramping itu membelah air secara mulus dengan otot dan

organ pendorongnya yang kuat. Kadang kala binatang tersebut mempunyai

sebuah kantung udara khusus untuk mencegah kemungkinan

tenggelamnya yang tidak dimaksudkan. Perenang penafas udara, seperti

misalnya paus laut, harus sesekali muncul di permukaan air untuk

mengambil nafas. Paus laut mempunyai dada, paru-paru dan juga urat

darah yang sangat tahan tekanan tinggi sehingga mamalia tersebut tahan

lama berada di kedalaman air. 

BAB III

KEANEKARAGAMAN HASIL LAUT

Sebagian besar binatang penghuni samudera tetap tinggal di dasar

atau di bagian dangkal, yaitu pada kedalaman kurang dari 200 meter.

Binatang yang tetap melekat itu termasuk bunga karang, koral, dan tiram,

semuanya melekat kuat pada karang atau benda lain di garis pantai, di

dasar laut dan bahkan terkadang ada yang menempel pada benda

terapung. Cacing laut tertentu hidup di dalam tabung yang melekat di

dasar. Anemon laut yang nampaknya mirip tetumbuhan air berbunga

merupakan contoh binatang penetap di dasar meskipun makhluk itu dapat

juga berpindah atau membuat lubang di dasar laut untuk menemukan

Page 7: MAKALAH WL

tempat yang lebih menguntungkan. Binatang-binatang penghuni dasar

lainnya mampu bergerak dengan bebas. Ikan lidah dapat berenang, gurita,

kepiting, dan udang mempunyai kaki untuk berjalan. Kerang dan cacing laut

tertentu juga berpindah atau membuat lubang di dalam pasir. Suatu ikan

yang menarik, yaitu ikan glodok, telah memperkembangkan suatu alat

pengisap bulat di bagian bawah tubuhnya untuk melekatkan diri di dasar

laut, pada batu karang dan pepohonan di luar air.

Dalam makalah ini hanya membahas sebagian kecil dari sedemikian

banyak keanekaragaman yang ada di laut, antara lain beberapa spesies

yang hidup dikedalaman laut dibeberapa daerah di dunia, kekayaan laut

yang sangat dikenal masyarakat yaitu rumput laut, terumbu karang serta

mutiara.

3.1 Rumput Laut

3.2 Terumbu Karang

2.3 Keanekaragaman Kehidupan di laut

Seperti yang kita ketahui ragam spesies yang menghuni laut

sangatlah banyak, akan tetapi kami hanya membahas sebagian kecilnya

saja.Pada sub bab ini kami membahas tentang macam penghuni laut yang

jarang ditemui atau langka antara lain hewan bersel satu atau jenis ubur-

ubur yang jarang ditemui, ataupun cumi-cumi dengan bentuk atau jenis

yang tidak pada umumnya. Spesies tersebut ditemukan karena adanya

usaha orang – orang yang sangat tertarik dengan keanekaragaman spesies

laut tersebut.

Makhluk-makhluk kecil bersel satu, kebanyakan belum dikenal dunia

ilmu pengetahuan, telah ditemukan di titik terdalam lautan dunia, yang

Page 8: MAKALAH WL

mencapai kedalaman 11 kilometer. Makhluk dengan dinding sel lunak yang

disebut foraminifera (sejenis plankton) ini terdeteksi oleh kapal selam robot

Kaiko milik Jepang. Yuko Todo dan rekan-rekannya dari Shizuoka University

yang tergabung dalam penelitian dan pengoperasian Kaiko melaporkan

penemuan ini dalam majalah Science. Dikatakan Todo, temuan ini unik

karena foraminifera lazimnya hidup di tempat yang lebih dangkal dan

memiliki kulit keras. Diduga organisme-organisme halus ini sudah

beradaptasi untuk hidup dalam wilayah bertekanan amat besar di salah

satu lokasi Palung Mariana yang dikenal sebagai Challenger Deep.Tempat di

dasar laut ini benar-benar gelap dan massa air dari atasnya menghasilkan

tekanan yang seribu kali lebih besar dari tekanan di permukaan, yakni

sekitar 110.000 kilopascal.

Foraminifera sendiri dipercaya sebagai salah satu bentuk kehidupan

yang paling banyak dijumpai di lautan setelah bakteri. Umumnya mereka

memiliki kulit cukup keras, namun organisme-organisme baru ini lunak

karena mereka tidak memiliki cukup kalsium karbonat di kedalaman

tersebut untuk membangun bagian tubuh yang keras.

Kapal selam robotik Kaiko mengumpulkan foraminifera dari lapisan

endapan di Challenger Deep, yang dalamnya 10.896 meter di bawah

permukaan laut. Palung Mariana adalah bagian dari zona subduktif, dimana

dasar laut Pasifik bagian barat tertarik ke bawah lempeng tektonik Filipina.

Tarikan tersebut membuatnya memiliki palung yang amat dalam. Menurut

para peneliti, palung terdalam di Pasifik barat ini terbentuk sekitar enam

hingga sembilan juta tahun lalu. Dalam tulisan di Science, mereka

menyebutkan, "Jalur kekerabatan foraminifera berdinding lunak ini

termasuk dalam satu-satunya spesies yang pernah menjelajahi daratan dan

lautan. Analisa DNA organisme makhluk yang baru ditemukan ini

menunjukkan mereka merupakan keluarga organisme primitif dari jaman

Precambrian.

Page 9: MAKALAH WL

Para ilmuwan yang mengeksplorasi kedalaman jurang bawah laut

Samudra Atlantik telah menemukan banyak spesies baru yang belum

dikenal dunia ilmu pengetahuan, termasuk sejenis cumi-cumi berwarna

merah terang.

Ilmuwan-ilmuwan ini tergabung dalam ekspedisi selama dua bulan

yang merupakan bagian sensus kehidupan laut (Census of Marine Life atau

CoML) internasional. CoML sendiri adalah sensus berjangka waktu 10 tahun

yang dimulai tahun 2000, dan bertujuan untuk mendata semua kehidupan

laut yang ada.

Dalam penelitian terbaru ini, para ilmuwan menggunakan wahana

laut dalam yang mampu menjelajahi palung antara pegunungan bawah laut

Islandia dan Azores.

Mereka menyelidiki jenis-jenis hewan yang tinggal di

sepanjang rangkaian pegunungan terbesar dunia tersebut

sejak 5 Juni 2004. Puncak-puncak pegunungan Atlantik

tengah itu menjulang hingga 2 kilometer di atas permukaan

laut, namun bagian di antaranya curam ke dalam

membentuk jurang-jurang.

Ekspedisi meliputi jarak sepanjang 6.400 kilometer dan menyusuri

palung sebanyak dua kali menggunakan berbagai instrumen canggih,

termasuk robot-robot bawah air, kamera video, dan kapal-kapal selam kecil

berawak.

Hasil penelitian yang pertama kali dilakukan ini adalah ditemukannya

sekitar 300 spesies ikan baru, serta sekitar 50 jenis cumi-cumi dan gurita

yang belum dikenal sebelumnya.

Salah satu ikan baru yang sempat diangkat ke kapal adalah sejenis ikan

Ist. umi-cumi aneh

engan warna merah

menyala.

Page 10: MAKALAH WL

pemancing (anglerfish) yang memiliki semacam alat pancing untuk menarik

mangsanya mendekat. Ikan ini berbeda dengan jenis anglerfish yang

umumnya berwarna kuning, berbentuk pipih dan hidup di dasar laut. Ia

berwarna cokelat, tubuhnya gembung, dan hidup di kedalaman bagian

tengah.

Para ilmuwan juga menemukan cumi-cumi berwarna merah terang,

yang tinggal di kedalaman sekitar 1,6 kilometer. Jenis ini unik karena

warnanya yang menyala dan tubuhnya yang memanjang.

CoML yang akan berakhir tahun 2010 ini dibagi menjadi tujuh bagian

penelitian. Selain meneliti palung Atlantik, para ilmuwan mempelajari juga

kehidupan di sepanjang perairan Pasifik, Teluk Maine, daerah-daerah aliran

air panas, dan lainnya.

Dasar laut di Kutub Utara yang sangat terpencil ternyata kaya

berbagai bentuk kehidupan. Termasuk adanya spesies ubur-ubur dan

cacing yang belum diketahui sebelumnya. Namun mereka mungkin

terancam pemanasan global. Demikian pernyataan tim ilmuwan sejak

menyelesaikan eksplorasi di sana.

Para ilmuwan yang didukung oleh Universitas Alaska menggunakan

robot kapal selam dan gelombang suara untuk menyelidiki sebuah

cekungan besar di pantai Arktik, Kanada yang terisolasi pada kedalaman

3.800 meter. Dan mereka terkejut dengan apa yang ada di sana.

"Kami terperangah oleh jumlah dan keragaman kehidupan di

lingkungan ini. Meskipun pada kedalaman 3.800 meter, kami menemukan

banyak hewan di dasar laut, ketimun laut, serta berbagai jenis ubur-ubur

dan udang," kata Rolf Gradinger, pemimpin kapal penelitian dari Universitas

Alaska.

Page 11: MAKALAH WL

"Selain itu beberapa spesies yang kami lihat merupakan spesies baru

karena sejauh ini mereka tidak terlihat di area mana pun di Bumi," katanya.

Spesies tersebut adalah jenis ubur-ubur dan tiga jenis cacing berduri. Tanpa

diduga, tim juga menemukan ikan kod, cumi-cumi, gurita, dan jenis udang

yang belum pernah didapati dalam jumlah sebesar ini di lingkungan dingin

lain.

Para ilmuwan dari AS, Kanada, Rusia, dan China menghabiskan 30

hari di atas kapal pemecah es Healy milik AS, sebagai bagian dari sensus

global terhadap kehidupan lautan berbiaya 1 miliar dollar AS, yang didanai

oleh pemerintah, swasta, dan donatur pribadi.

Healy kembali dengan membawa ribuan spesimen dari Laut Chucki,

Beaufort, dan Basin Kanada, cekungan besar yang dibatasi dinding yang

terjal dan tertutup es. Tim peneliti mengatakan, data tersebut membantu

pengukuran terhadap pengaruh perubahan iklim dan kerusakan yang

terjadi akibat eksploitasi energi, pelayaran, dan pengambilan ikan besar-

besaran.

"Ini merupakan pembanding dan kami berharap dalam 10, 20, atau

30 tahun berbagai penelitian kembali dilakukan untuk melihat apakah

terjadi berbagai perubahan komposisi dan keragaman kehidupan hewan,"

kata Gradinger. Penelitian PBB menyatakan bahwa daratan es Kutub Utara

akan mencair lebih besar pada musim panas 2010 karena pemanasan

global, akibat pembuangan emisi gas hidrokarbon dari kendaraan,

pembangkit listrik, dan industri.

Para ilmuwan mengatakan, jika Kutub Utara semakin mencair, spesies

yang tinggal di bagian yang lebih selatan akan masuk ke Laut Arktik

sehingga akan menghancurkan ekologi sebelumnya.

Page 12: MAKALAH WL

Tim juga menyatakan bahwa kapal penelitian akan membawa

penelitian di Lautan Selatan di Antartika di mana kondisinya lebih baik

daripada di Basin Kanada. "Para ilmuwan berteori bahwa pusaran arus di

Laut Selatan merupakan wahana evolusi, menyediakan nutrisi bagi

organisme di Antartika dan menggabungkan bentuk kehidupan dari Pasifik,

Indian, dan Laut Atlantik yang menghasilkan berbagai ragam kehidupan,"

tulis para peneliti.

Divisi Antartika Australia di Hobart akan memulai proyek dari

Desember 2007 hingga Maret 2008. Proyek tersebut akan melibatkan 200

ilmuwan dari 30 negara dan mengambil sampel hingga kedalaman 5.000

meter.

Karena Laut Selatan menjadi bagian yang penting dalam sistem

biologi kelautan di dunia, para ilmuwan sangat tertarik untuk memahami

bagaimana perubahan iklim berlanjut. Kemudian, jika benar berlanjut,

apakah itu mempengaruhi kehidupan di sana dan lautan lainnya.

Ubur-ubur dari genus Crossota diperoleh dari kedalaman cekungan

Arctic Kanada (GBMR)

Berikut ini pengalaman wartawan Intisari, A. Hery Suyono, selama

dua minggu menyelam bersama para relawan yang melakukan survai

kelautan pada Operasi Wallacea.

Warna-warni karang tumbuh menjulang di dasar laut

seperti tajuk-tajuk pohon hutan yang rimbun. Berbagai

jenis ikan warna-warni melayang-layang di atas

hamparan terumbu karang, indah sekali. Namun kalau

lagi apes bisa-bisa tersengat karang api, kena racun

sirip ikan lepu, diserang barakuda atau hiu ganas.

Page 13: MAKALAH WL

"Ini penyelaman paling sulit," kata Rory McAvely, pimpinan Operasi

Wallacea periode Oktober - November 1996, sehabis menyelam di perairan

utara P. Hoga. Pada kedalaman antara 10 m dan 15 m, arus kuat

mengempas dari arah depan. Delapan penyelam yang ikut berpartisipasi

dalam survai kelautan dibuat tidak berdaya.

Belum sempat berbalik arah, muncul arus dari atas mendorong paksa

ke dasar laut. Mak peng, gendang telinga serasa ditampar karena tekanan

di dalam air berubah mendadak. Saat datang lagi arus kuat dari arah

samping kanan dan kiri, kami yang menyelam berpasang-pasangan kocar-

kacir. Target menyelam sedalam 25 m di bawah permukaan laut gagal.

"Jangan berkecil hati, dengan pengalaman ini kamu akan mampu

menyelam lebih baik di tempat lain. Arus sangat kuat membuat kita sulit

mengendalikan arah," ujar Rory membesarkan hati saya. Arus di perairan

Kepulauan Wakatobi (Pulau Wangi-wangi, P. Kaledupa, P. Tomia, P.

Binongko), Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, memang cukup ganas.

Gugusan 13 pulau dan 7 atol itu dulu lebih dikenal sebagai Kepulauan

Tukangbesi, di sisi barat Laut Banda.

Terpilihnya kawasan Wakatobi sebagai lokasi survai kelautan karena

terumbu karangnya beragam jenis dan masih asli. Selain bisa menjadi

lokasi penyelaman kelas dunia, sebagian besar kehidupan bawah laut di

kawasan ini bersifat endemis. Ikan paus, hiu, lumba-lumba, ikan pari,

berbagai jenis ikan dan hewan lain serta tumbuhan hidup berdampingan

dengan beraneka jenis karang.

"Sekitar 35% dari jumlah spesies ikan di dunia berada di kawasan

Wallacea, meliputi perairan sekitar Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara

sampai Timor Timur. Berbagai jenis ikan berbiak di sana, sebelum

menyebar ke mana-mana," kata Michael Ferris, dari Dinas Perikanan

Page 14: MAKALAH WL

Australia Barat berkedudukan di Perth, yang ambil bagian dalam Operasi

Wallacea.

Operasi Wallacea diambil dari nama Alfred Russel Wallace, ilmuwan

Inggris yang pertama kali mengumumkan bahwa hewan yang hidup di

Sulawesi, Halmahera, dan Sunda Kecil amat berbeda dengan binatang yang

hidup di Kalimantan, Bali, dan Irian, meski secara geografis berdekatan.

Menyelam ke dasar laut seolah-olah memasuki hutan belantara

bawah laut. Berbagai jenis karang keras maupun lunak yang hidup

berkoloni ataupun soliter membentuk seperti tajuk pepohonan. Dasar laut

yang rata, landai, dan yang berupa cekungan membentuk ngarai-ngarai

dengan dinding terjal bergua-gua.

Karang keras sebenarnya terbentuk oleh binatang-binatang kecil dan

berumah sekeras batu karena tersusun dari lapisan kapur (kalsium

karbonat). Berbeda dengan karang lunak yang lembek dengan nematosit

untuk melumpuhkan mangsa. Dari bentuknya, ada karang bercabang-

cabang, karang padat, karang kerak, karang meja, karang daun yang

berlembar-lembar, dan karang jamur, dengan bermacam-macam ikan

berseliweran di atasnya.

Di bawah sana ada kehidupan siang dan malam. Karang "siang"

nampak indah pada siang hari. Umpamanya, Goneophora sp., jenis karang

keras dengan tentakel (tangan) yang pada siang hari menjulur dan aktif

menangkap plankton-plankton untuk dimangsa. Saat malam tiba, tentakel-

tentakel itu disembunyikan di balik mangkuknya. Sementara ada karang

yang bila disorot lampu di malam hari kelihatan biru menyala. Karang lunak

Nepthya sp. lebih aktif pada malam hari. Millepora sp., jenis karang yang

seakan-akan menyala pada bagian ujungnya.

Page 15: MAKALAH WL

Anemon yang memiliki zat beracun berkawan mesra dengan ikan

anemon (Amphiprion sp.). Ikan-ikan kuning oranye dengan strip putih

vertikal suka berenang di antara tentakel anemon. Di dasar laut berpasir

nampak binatang merayap berbentuk bintang merah dan biru. Bintang laut

biru (Linckia laevigata) juga bisa ditemui di perairan dangkal dan kelihatan

jelas bila air surut. Hampir tidak dikenali, sejenis ikan mirip ikan sapu-sapu

besar (Orectolobidae) ngumpet di bawah karang. Cacing laut dan macam-

macam udang warna-warni merayap pelan di celah-celah dasar karang.

Sementara itu ikan kupu-kupu yang warna-warni indah menari-nari di

sela-sela karang. Ikan jenis ini kebanyakan hidup di terumbu karang, dan

beberapa mampu beradaptasi di perairan yang hangat dan dalam. Paling

banyak terkonsentrasi di terumbu karang di perairan Indonesia. Misalnya,

Chaetodon burgessi yang bergaris-garis hitam, C. ocellicandus dengan totol

di bagian ekornya, dan C. melannotus dengan bagian punggung hitam.

Tingginya kadar garam dan bertambahnya kedalaman menjadikan air

nampak keruh dan gelap. Di cekungan dasar laut yang lebih dalam,

serombongan ikan besar kecil yang melintas di depan mata cuma kelihatan

samar-samar. Kecuali jenis ikan emperor (Lethrinus microdon) karena

bersisik putih mengkilap keperak-perakan.

Alga tak terhitung jenisnya; yang warna hijau, merah, merah

kecoklatan. Jenis bunga karang (Porifera) juga warna-warni. Antara lain,

Stylotella aurantium seperti rumah tawon, Acanthella klethra persis rumah

rayap yang berwarna kuning.

Di balik keindahan sosok makhluk laut tidak sedikit yang beracun,

adakalanya mengakibatkan luka fisik, bahkan

mematikan. Karang api, contohnya, bisa

melepuhkan kulit kalau tersentuh. Ikan aneh-aneh

Page 16: MAKALAH WL

pun bisa jadi beracun. Ikan lepu yang menyaru di bawah karang keras,

umpamanya, akan mengeluarkan racun yang berbahaya bila siripnya yang

berumbai-rumbai tersentuh. Ikan jenis ini banyak hidup di perairan tropis

Indo-Pasifik dari Afrika Selatan sampai Pasifik Barat, termasuk juga Asia

Tenggara. Mereka hidup pada kedalaman 1 - 50 m. Biasanya di gua atau

dekat kepala karang. Ada yang berlurik zebra, ada juga yang berwarna

gelap.

Ular laut belang putih hitam (Laticauda sp.) melayang gemulai di

dalam air kemudian buru-buru masuk di lubang karang. Ular ini sensitif

selagi musim kawin dan menyerang bila diganggu. Kekuatan bisanya

melebihi king cobra. Hiu kepala martil tergolong jenis ikan ganas. Dari 250 -

300 jenis hiu, terdapat 10 - 15 jenis tipe menyerang. Dengan sensor getar

di dekat moncong hidungnya, ikan hiu mampu mengendus bau darah dari

jarak berkilo-kilo meter. Ikan barakuda yang menyukai benda-benda

mengkilap tanpa basa-basi akan langsung menyergap, berbeda dengan

ikan hiu yang mengitari calon mangsanya sebelum menyerang. Beruntung

kami tidak sempat ketemu ikan-ikan galak itu.

Kegiatan yang membahayakan kehidupan di laut

Rusak oleh bom napoleonPerairan Wakatobi menjadi surganya berbagai jenis binatang dan tumbuhan laut. "Jenis ikan dan karangnya lebih bervariasi dibandingkan dengan tempat lain di Indonesia. Hanya saja arus di perairan Wakatobi lebih kuat dan berbahaya. Taman Laut Bunaken bagus, tapi di Hoga lebih beragam. Sponge, karang lunak, dan tumbuhan bawah laut lainnya kelihatan seperti hutan belantara," komentar Don Hasman, fotografer senior dari Jakarta yang berpengalaman lebih dari seratus kali menyelam, antara lain di Bunaken, Kepulauan Seribu, Aceh, Banda, Great Barrier Reef di Queensland, Australia Timur, serta Laut Tengah di Turki, ketika mengikuti survai kelautan Operasi Wallacea.

Page 17: MAKALAH WL

Sayang sekali keindahan pemandangan di bawah laut Wakatobi diselingi kerusakan terumbu karang di sana sini akibat ledakan bom

para pemburu ikan. Demi keuntungan pribadi, mereka menangkap ikan dengan menggunakan bom rakitan sendiri atau racun sianida yang bisa mengganggu kelangsungan hidup makhluk yang ada di dalamnya.

Ledakan bom di dalam air nyaris terdengar 2 - 4 kali dalam sehari. Perairan menjadi keruh. Banyak ikan mati dan terumbu karang berantakan. Mereka hanya mengenakan kacamata kedap air saat meletakkan bom pada kedalaman 8 - 15 m. "Ledakan bom bisa merusak habitat terumbu karang sampai radius 3 - 4 m. Terumbu karang hancur berpuing-puing," jelas Sugiyanta, S.Si. yang sejak Juli 1996 oleh LIPI ditugaskan sebagai asisten ahli bidang kelautan pada Operasi Wallacea.

Dari beberapa lokasi yang telah disurvai, dijumpai terumbu karang hancur berantakan akibat ledakan bom yang terjadi sekitar 2 - 3 tahun terakhir. Berdasarkan data sementara dari survai terumbu karang sepanjang 350 km yang sudah diamati dari keseluruhan area sepanjang 600 km, kerusakan terumbu karang di kawasan area Operasi Wallacea mencapai rata-rata 16%. Untuk memulihkan kembali perlu waktu sangat lama, 20 - 30 tahun. Karena pertumbuhan karang amat lamban, 3 - 4 mm per tahun. Itu pun dengan syarat kondisi perairan mesti cukup baik, misalnya bebas pencemaran.

Kegiatan perusakan terumbu karang semacam itu masih tetap berlangsung secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Gara-garanya ikan napoleon yang bernilai komersial tinggi. Perusahaan kapal ikan lokal maupun asing menampung hasil tangkapan nelayan di Kepulauan Wakatobi kemudian mengekspornya hidup-hidup atau mati ke Taiwan, Hongkong, dan Singapura. Di sana ikan napoleon, kerapu, dan juga lobster dijual sebagai hidangan lezat restoran Cina dengan harga sangat mahal. Malahan baru-baru ini Restoran Newton Court Seafood di kawasan Cause Bay, Hongkong, membeli ikan kerapu berbobot 230 kg seharga HK$ 80.000. Ikan yang ditangkap dari perairan Indonesia itu dipotong-potong dan dimasak untuk disajikan kepada para pengunjung restoran tersebut (South China Morning Post, 1 Desember 1996).

Mereka juga memburu hiu untuk diambil siripnya. Yang juga dieksploitasi dari perairan Wakatobi adalah tripang, kima (sejenis kerang raksasa), penyu, dan kepiting kenari atau kepiting kelapa (Birgus latro), yang umumnya untuk komsumsi lokal. Tapi belakangan ikan kupu-kupu diburu juga.

"Sebelum diekspor, ikan-ikan tersebut oleh perusahaan kapal ikan di bawa ke Ujungpandang. Berjibun ikan napoleon hidup dan juga ikan komersial

Page 18: MAKALAH WL

lain ditampung dalam tambak besar," tutur Sugiyanta yang sempat melacak ke sana.

"Dalam dua sampai tiga bulan, satu perusahaan kapal ikan bisa mengumpulkan sekitar 4 ton ikan. Selain membeli ikan hasil tangkapan nelayan, dalam praktiknya mereka juga menangkapi ikan di sekitar perairan Wakatobi dengan menggunakan bius," kata Antang Hasran, mantan pekerja perusahaan kapal ikan asing.

Tiga petugas PHPA, Mustafa, Made, dan Rewangi, dengan satu unit perahu patroli "Anoa" bermesin 85 PK agak kewalahan menjaga perairan Wakatobi seluas 1.390.000 ha, yang sejak 30 Juli 1996 dinyatakan sebagai Taman Nasional, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 393/Kpts-VI/1996. Akibatnya, kawanan pencuri ikan bermain kucing-kucingan dengan petugas. Repotnya lagi, para pencuri konon dibeking oknum yang mestinya turut menjaga kelestarian kawasan itu.

Akan menjadikan Wakatobi sebagai kawasan wisata selam berkelas dunia, tinggal tunggu waktu!

Penggunaan bom dan racun untuk menangkap ikan laut yang menyebabkan kerusakan terumbu karang mendatangkan kerugian lingkungan hidup yang lebih besar dari dampak illegal logging (pembalakan liar hutan).

Lebih Lanjut lagi " "Bom dan racun untuk penangkapan ikan komersial sangat merusak kegiatan mahluk hidup di dasar laut," kata peneliti kelautan dan perikanan dari Program Pasca Sarjana Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) Universitas Bung Hatta, Indrawadi di Padang, Jumat (15/2).

Ia menyebutkan, laporan jurnal ilmu pengetahuan konservasi biologi (The Scientific Journal Conservation Biology), memperingatkan struktur kehidupan dasar laut bisa rusak melebihi kerusakan hutan di darat. Dasar laut merupakan suatu ekosistem kompleks yang menyediakan hewan-hewan atau habitat dan makanan pokok untuk terus bereproduksi dan tumbuhnya ikan serta kehidupan laut lainnya.

"Setiap pengeboman bunga karang, remis atau kepiting, rumah-rumah cacing laut dan binatang-binatang air yang berkulit keras, akan rusak bahkan sekarang telah hampir punah seluruhnya," katanya. Menurut dia, pengeboman di laut telah merusak struktur dasar laut yang membutuhkan beberapa dekade atau abad untuk memulihkannya kembali.

Page 19: MAKALAH WL

Ia menambahkan, tidak ada satu pun mahkluk di laut yang tidak terkena dampak fisik pengeboman dasar laut. Ketika struktur dasar laut seperti bunga karang dan terumbu karang musnah maka ikan, kepiting, bintang laut, cacing-cacing dan seluruh habitatnya akan hilang dan mati.

Mulai musnahnya keanekaragaman habitat dasar laut telah menjadi alasan kuat banyak jumlah dan jenis ikan-ikan berkurang di lautan dunia, katanya. Akibat dampak luar biasa itu para ilmuan mengajak pemerintah dalam sebuah jaringan kerja untuk melindungi dasar laut, seperti dengan kawasan lindung dan penjagaan, tambahnya.

"Bahkan kini telah ditempuh program membiarkan ikan bertelur, merawat habitat ikan dan kehidupan dasar laut lainnya," kata Indrawadi.

Nah hal di atas kan pakar perikanan yang ngomong, mungkin kalo pakar kehutanan yang ngomong laen

Sekarang menurut anda mana yang lebih membahayakan

soalnya gw pengen tau anda2 sekalian masuk ke golongan pakar ikan atau pakar hutan

atau anda2 ini seorang pembalak hutan atau pengebom ikan?

kalau anda ini seorang pembalak hutan tentu anda mendukung pendapat di atas begitu juga sebaliknya, bukan begitu? hahahaha

Kalau gw sih setuju sama pendapat pakar di atas, soalnya kerusakan laut dan terumbu karang agak susah diperbaiki, kalo hutan rusak kan gampang tinggal tanam,kalo terumbu karang rusak payah juga tuh nyelem-nyelemnya

Makhluk Dasar Laut tak Butuh Oksigen?

Tanya: Prof. Yo, to the point saja. Pada tayangan sebuah acara di TV

mengenai kehidupan makhluk-makhluk yang berada jauh di bawah dasar

laut, saya menyaksikan adanya fenomena gunung berapi yang

menggelegak yang masih aktif di dasar laut dan cukup banyak kehidupan

makhluk di dasar laut.

Pertanyaan saya, apakah makhluk hidup laut yang berada jauh di dasar laut

Page 20: MAKALAH WL

itu memerlukan oksigen untuk hidup? Kalau iya, bagaimana oksigen itu

diperoleh? Kalau harus muncul ke permukaan laut untuk menghirup

oksigen, rasanya tidak mungkin mengingat jaraknya cukup jauh. Apakah

ada makhluk hidup yang tidak memerlukan oksigen?

Terima kasih atas jawaban yang diberikan. (Indra Pratama di Sumut)

Jawab: Langsung jawab juga ya. Menurut penelitian, di dasar laut ada

sekitar 300 jenis makhluk hidup yang digolongkan dalam kelompok hewan

seperti udang buta, kepiting putih raksasa, dan berbagai jenis cacing

(tubeworms). Tumbuhan tidak bisa hidup di dasar laut ini karena tidak ada

cahaya Matahari untuk terjadinya proses fotosintesis.

Hewan-hewan ini hidup di sekitar hydrothermal vent (tempat di dasar laut

bagi lapisan magma memancar keluar) melalui proses chemosyntesis.

Caranya adalah mikroba-mikroba kecil mengambil sulfur dari hidrogen

sulfida yang memancar keluar dari hydrothermal vent. Sulfur kemudian

dioksidasi dengan menggunakan oksigen dari air laut untuk menghasilkan

energi yang selanjutnya digunakan untuk memproduksi gula, lemak, asam

amino, dan nutrisi lainnya.

Mikroba-mikroba dan hewan-hewan di sekitarnya akan membentuk suatu

rantai makanan yang menjamin kelangsungan hidup di sekitar

hydrothermal vent ini. Dalam rantai makanan ini sejenis keong (gastropod

snail) akan memakan mikroba atau bakteri-bakteri ini. Setelah kenyang,

keong-keong itu pasrah sebagai mangsa udang-udang kecil. Udang-udang

kecil pun senasib dengan keong tadi, menjadi mangsa makhluk yang lebih

"berkuasa" dalam rantai makanan, yakni ikan-ikan pemangsa yang lebih

besar.

Yang masih jadi pertanyaan dari para peneliti ini adalah bagaimana

makhluk-makhluk hidup ini bermunculan secara tiba-tiba ketika suatu

hydrothermal vent terbentuk.

Page 21: MAKALAH WL

Pemanfaatan hasil laut