makalah tentang komunikasi organisasi

8/16/2019 Makalah Tentang Komunikasi Organisasi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-komunikasi-organisasi 1/25

MAKALAH TENTANG KOMUNIKASI ORGANISASI

Disusun oleh kelompok 7:

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIAH GOM!ONG

TAHUN "#$%

1



LEM!AR LENGESAHAN

Lembar pengesahan ini telah disyahkan pada :

Hari /Tanggal : , April 2016

Waktu :

Pembimbing

&''''''''''''''''''''''''''''''''''''(

Nik :

2



MAKALAH TENTANG KOMUNIKASI ORGANISASI

PENDAHULUAN

1 Latar !elakang

"etiap #rganisasi baik #rganisasi perusahaan, #rganisasi s#sial maupun

#rganisasi pemerintah mempunyai tu$uan yang dapat di%apai melalui pelaksanaan

peker$aan tertentu, dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada didalam

#rganisasi tersebut, termasuk sumber daya manusia sebagai alat utama !erhasil

tidaknya suatu perusahaan tergantung pada kemampuan "umber &aya 'anusia

("&') dalam men$alankan akti*itasnya

"alah satu #rganisasi yang dimaksud adalah #rganisasi yang bergerak dalam

bidang $asa pelayanan kesehatan, yaitu +umah "akit Pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas di +umah "akit tidak terlepas dari peran tenaga medis dan n#n

medis, salah satu diantaranya adalah tenaga peraat Tenaga peraat mempunyai

kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah

sakit, karena pelayanan yang diberikannya melalui pendekatan bi#-psik#-s#sial-

spiritual dan dilaksanakan selama 2. $am se%ara berk#ntinue (&epkes +, 2001)

Pelayanan keperaatan di berbagai rumah sakit belum men%erminkan

praktek pelayanan pr#esi#nal dan belum sepenuhnya ber#rientasi pada upaya

pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih pada pelaksanaan tugas "elain itu,

uraian tugas, peran dan ungsi setiap kateg#ri peraat berdasarkan $en$ang

pendidikan belum diterapkan se%ara $elas dan kualiikasi tenaga peraat untuk

$en$ang dan $enis keperaatan tertentu belum ada ke$elasan, (Wasist#, 1.)

"alah satu unsur yang sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan rumah

sakit adalah tenaga kesehatan &ari tenaga kesehatan yang terdapat di rumah sakit

yang terutama memiliki peranan yang besar adalah peraat, hal ini disebabkan

pr#esi peraat memiliki pr#p#rsi yang relati besar, yaitu hampir melebihi 03

dari seluruh "umber &aya 'anusia ("&') +umah "akit (4ursalam, 2002)

'aka mengenai hal diatas perlu dan penting menyangkut k#munikasi #rganisasi

2 Tu$uan Penulisaan

Tu$uan umum : mampu mengetahui k#munikasi #rganisasi yang baik

Tu$uan khusus:

- 'ampu memahami k#munikasi dilingkup #rganisasi rumah sakit

- 'emahami kasus yang melibatakn #rganisasi

PEM!AHASAN1 5'745A"

1



a) Pengertian 5#munikasi

8endi(1) 5#munikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu pr#ses

penyampaian pesan #leh sese#rang kepada #rang lain untuk memberikan atau

untuk mengubah sikap, pendapat atu prilaku baik se%ara langsung (lisan) maupun

tak langsung (tulisan)

H#yland,$anis dan kelly (19) 5#munikasi adalah suatu pr#ses melalui

mana sese#rang (k#munikat#r) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk

kata-kata) dengan tu$uan mengubah atau membentuk prilaku #rang lain

(khalayak)

!arels#n dan steiner(16.) 5#munikasi adalah pr#ses penyampaian

in#rmasi, gagasan, em#si, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simb#l-

simb#l seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain

5#munikasi menurut tappen (1) dalam nursalam (2002:11)

k#munikasi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan, dan pendapat dan

memberikan nasehat dimana dua atau lebih saling berker$asama

b) Tipe-tipe 5#munikasi

Pada dasarnya k#munikasi di dalam #rganisasi, terbagi kepada tiga bentuk:

1 5#munikasi *ertikal

!entuk k#munikasi ini merupakan bentuk k#munikasi yang ter$adi dari atas ke

baah dan sebaliknya Artinya k#munikasi yang disampaikan pimpinan kepada

baahan, dan dari baahan kepada pimpinan se%ara imbale balik

ungsi k#munikasi ke baah digunakan pimpinan untuk:

a 'elaksanakan kebi$aksanaan, pr#sedur ker$a, peraturan, instruksi, mengenai

pelaksanaan ker$a baahan

b 'enyampaikan pengarahan d#ktrinasi, e*aluasi, teguran

% 'emberikan in#rmasi mengenai tu$uan #rganisasi, kebi$aksanaan-

kebi$aksaan #rganisasi, insenti

"e#rang pimpinan harus lebih memperhatikan k#munikasi dengan

baahannya, dan memahami %ara-%ara mengambil kebi$aksanaan, terhadap

baahannya

5eberhasilan #rganisasi dilandasi #leh peren%anaan yang tepat, dan se#rang

pimpinan #rganisasi yang memiliki $ia kepemimpinan 5edua hal terseut

merupakan m#dal utama untuk kema$uan #rganisasi yang dipimpinnya

ungsi k#munikasi ke atas digunakan untuk:

2



a 'emberikan pengertian mengenai lap#ran prestasi ker$a, saran, usulan, #pini,

perm#h#nan bantuan, dan keluhan

b 'emper#leh in#rmasi dari baahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan

peker$aan baahan dari tingkat yang lebih rendah

!aahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat, tanggapan maupun

kritikannya dapat diterima dengan lapang dada, dan hati terbuka #leh pimpinan

2 5#munikasi h#ri;#ntal

!entuk k#munikasi se%ara mendatar, diantara sesama karyaan dsbnya

5#munikasi h#ri;#ntal sering kali berlangsung tidak #rmal

ungsi k#munikasi h#ri;#ntal/ke samping digunakan #leh dua pihak yang

mempunyai le*el yang sama 5#munikasi ini berlangsung dengan %ara tatap

muka, melalui media elektr#nik seperti telep#n, atau melalui pesan tertulis

9 5#munikasi diag#nal

!entuk k#munikasi ini sering disebut $uga k#munikasi silang !erlangsung dari

sese#rang kepada #rang lain dalam p#sisi yang berbeda &alam arti pihak yang

satu tidak berada pada $alur struktur yang lainungsi k#munikasi diag#nal

digunakan #leh dua pihak yang mempunyai le*el berbeda tetapi tidak

mempunyai eenang langsung kepada pihak lain

%) Prinsip k#munikasi mana$emen keperaatan

5#munikasi dalam #rganisasi sangat k#mpleks meliputi tahap dimana

'ana$emen harus mengerti struktur #rganisasi, karena $aringan k#munikasi baik

#rmal maupun in#rmal harus di$alandan dengan baik Agar tahu siapa yang akan

terkena dampak dari kebi$akan yang disepakati "elain itu dengan tidak

men$adikan k#munikasi sebagai perantara tetepi sebagai pr#ses <ika bagian lain

terkena dampak k#munikasi maka mana$er harus berk#nsultasi dan meminta

umpan balik dari #rang yang k#mpeten sebelumnya 4ursalam (2002:116)

5#munikasi yang digali harus $elas, sederhana, dan tepat "ebagai pemberi

pelayann kesehtana hendaknya memberikan atau melakukan k#munikasi se%ara

lengk$ap, akurat, %epat artinya baha k#munikasi baik lisan maupun tetulis baik

dengan teman se$aat harus memiliki ketiga unsur diatas 4ursalam (2002:11=)

'ana$er harus mengerti dan meminta umpan balik $ika k#munikasi tersebut

terlah diterima >aranya dengan bertanya kepada penerima pesan untuk mengulangi intruksi yang disampaikan Tidak hanya mana$er $uga men$adi

3



pendengar yang baik, 5arena merupakan bagian yang penting dan menun$ukan rasa

menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan 4ursalam (2002:11=)

d) "trategi k#munikasi dalam praktik keperaatan dirumah sakit

Ada 9 k#mp#nen yang harus diperhatikan yakni struktur ,budaya, dan

tekn#l#gi Pada struktur tu$uan yang di%apai adalah status praktik k#munikasi yang

diren%anakan dan diterapkan #leh ke#mp#k ker$a 5l#mp#k ker$a inisalah satunya

kel#mp#k klinik yang diran%ang untuk melaksanakan prinsip-prinsip asuhan

keperaatan kepada pasien, kertampilan, dan dapat menyelesaikan maslah pada

#rganisasi (2002:11)

Perubahaahan suatu budaya dalam mana$emen ialah aspek penting dalam

pr#ses perubahan eekti 'emang budaya bukan sesautu yang bias mudah dirubah,

maka kita per%aya pada lingkungan dan indi*udu yang berbeda budaya (2002:11

Tidak hanya itu tekn#l#gi sangat penting k#munikasi interpers#nal

diperlukan suatu perantara media elektr#nik karena sangat bermanaat dan ekekti

2 +?A4"A"

a) Pengertian rganisasi

<ames & '#ney (1=.) rganisasi adalah bentuk dari perserikatan manusia

untuk men%apai suatu tu$uan bersama "edangkan menurut +alph >urrier &a*is

(11) rganisasi adalah kel#mp#k #rang-#rang yang beker$a men%apai tu$uan

bersama diabaah pimpinan

<#hn & 'illet (1.) rganisasi adalah sebuah kerangka struktur, sebagai

ahana dan dah pelaksanaan peker$aan banyak #rang untuk men%apai suatu

tu$uan bersama&ight Wald# (16) rganisasi adalah struktur hubungan antar

manusia berdasarkan eenang dan bersiat tetap dalam suatu sistemadministrasi

)(

Tata 5er$a rganisasi +umah "akit dalam 4ugraheni (2016)

a &alam melaksanakan tugasnya &irektur +umah "akit 7mum &aerah dibantu

#leh 5epala !agian Tata 7saha dan 5epala !idang sesuai dengan tugas yang

ditetapkan dan tugas-tugas lain yang diberikan #leh Pimpinan

4



b &irektur +umah "akit 7mum &aerah dalam men$alankan tugas dan

ungsinya a$ib memperhatikan, melaksanakan dan menerapkan prinsip-

prinsip #rganisasi dan mana$emen, k##rdinasi, integrasi, sinkr#nisasi,

simpliikasi, ker$asama, eisiensi, eektiitas, transparansi dan akuntabilitas

publik

% &irektur +umah "akit 7mum &aerah melaksanakan sistem pengendalian

intern di lingkungan ker$anya, bertanggung $aab memimpin dan

mengk##rdinasikan baahan dan memberikan pengarahan dan petun$uk bagi

pelaksanaan tugas

d "ub !agian dipimpin #leh 5epala "ub !agian, "ub !idang dipimpin #leh5epala "ub !idang, yang dalam men$alankan tugasnya berada di baah dan

bertanggung $aab se%ara hirarki kepada atasan yang bersangkutan

e "etiap 7nsur Pimpinan bertanggung $aab melakukan pembinaan,

pendayagunaan dan pengaasan terhadap baahannya, keuangan,

perlengkapan, #rganisasi di lingkungan ker$anya masing-masing serta

senantiasa men$amin kelan%aran, keberhasilan dan tertib penyelenggaraan

eenang, tugas, kea$iban dan tanggung $aab yang diberikan kepadanya

dalam rangka meu$udkan pemerintahan yang baik, pemberdayaan daerah

dan menye$ahterakan masyarakat

+umah "akit 7mum &aerah a$ib mentaati peraturan perundang-undangan

yang berlaku se%ara hirarki, pr#sedur serta tata ker$a yang ditetapkan

9 5'745A" &ALA' +?A4"A"

5



a) Pengertian k#munikasi #rganisasi

Pa%e @ aules, (2001: 91-99) men$elaskan baha k#munikasi #rganisasi

merupakan perilaku peng#rganisasian yang ter$adi dan bagaimana mereka yang

terlibat dalam pr#ses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang ter$adi

Pengertian k#munikasi #rganisasi yang lebih sederhana dikemukakan Arn#ld

@ eldman (16: 1.) baha k#munikasi #rganisasi adalah pertukaran in#rmasi

diantara #rang-#rang di dalam #rganisasi, dimana pr#sesnya se%ara umum meliputi

tahapan-tahapan: attenti#n, %#mprehensi#n, a%%eptan%e as true, dan retenti#n

Wiryant# $uga mengungkapakan baha 5#munikasi #rganisasi adalah

pengiriman dan penerimaan berbagai pesan #rganisasi di dalam kel#mp#k #rmal

maupun in#rmal dari suatu #rganisasi 5#munikasi #rmal adalah k#munikasi yang

disetu$ui #leh #rganisasi itu sendiri dan siatnya ber#rientasi kepentingan #rganisasi

sinya berupa %ara ker$a di dalam #rganisasi, pr#dukti*itas, dan berbagai peker$aan

yang harus dilakukan dalam #rganisasi 'isalnya: mem#, kebi$akan, pernyataan,

$umpa pers, dan surat-surat resmi 5#munikasi in#rmal adalah k#munikasi yang

disetu$ui se%ara s#sial rientasinya bukan pada #rganisasi, tetapi lebih kepada

angg#tanya se%ara indi*idual 4ugraheni (2016)

!erdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan baha k#munikasi

#rganisasi adalah suatu perilaku yang dilakukan di dalam #rganisasi untuk

pertukaran in#rmasi seperti pengiriman dan penerimaan pesan di antara #rang-

#rang yang berada di dalam #rganisasi

b) ungsi 5#munikasi dalam rganisasi dalam 4ugraheni (2016)

Menu*u+ Sen,-.-.

(1) ungsi n#rmati

rganisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemr#sesan in#rmasi

'aksudnya, seluruh angg#ta dalam suatu #rganisasi berharap dapat memper#leh

in#rmasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat aktu n#rmasi yang didapat

memungkinkan setiap angg#ta #rganisasi dapat melaksanakan peker$aannya

se%ara lebih pasti rang-#rang dalam tataran mana$emen membutuhkan

in#rmasi untuk membuat suatu kebi$akan #rganisasi ataupun guna mengatasi

k#nlik yang ter$adi di dalam #rganisasi "edangkan karyaan (baahan)

membutuhkan in#rmasi untuk melaksanakan peker$aan, di samping itu $uga

in#rmasi tentang $aminan keamanan, $aminan s#sial dan kesehatan, i;in %uti,

dan sebagainya >#nt#hnya direksi mengin#rmasikan kepada karyaan tentang

re*isi kebi$akan tentang keselamatan pasien 4ugraheni (2016)

6



(2) ungsi +egulati

ungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu

#rganisasi Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap ungsi regulati, yaitu:

1 !erkaitan dengan #rang-#rang yang berada dalam tataran mana$emen,

yaitu mereka yang memiliki keenangan untuk mengendalikan semua

in#rmasi yang disampaikan <uga memberi perintah atau intruksi supaya

perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya 4ugraheni

(2016)

2 !erkaitan dengan pesan Pesan-pesan regulati pada dasarnya ber#rientasi

pada ker$a Artinya, baahan membutuhkan kepastian peraturan tentang

peker$aan yang b#leh dan tidak b#leh untuk dilaksanakan 4ugraheni

(2016)

(9) ungsi Persuasi

&alam mengatur suatu #rganisasi, kekuasaan dan keenangan tidak akan

selalu membaa hasil sesuai dengan yang diharapkan Adanya kenyataan ini,

maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi baahannya

daripada memberi perintah "ebab peker$aan yang dilakukan se%ara sukarela

#leh karyaan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding

kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan keenangannya

>#nt#hnya direksi meminta seluruh peraat hadir dalam rapat penting tepat

aktu leat ketua bangsal 4ugraheni (2016)

(.) ungsi ntegrati

"etiap #rganisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan

karyaan dapat dilaksanakan tugas dan peker$aan dengan baik Ada dua

saluran k#munikasi #rmal seperti penerbitan khusus dalam #rganisasi tersebut

(nesletter, buletin) dan lap#ran kema$uan #rganisasiB $uga saluran k#munikasi

in#rmal seperti perbin%angan antarpribadi selama masa istirahat ker$a,

pertandingan #lahraga ataupun kegiatan darmaisata >#nt#h setelah direksi

rapat kemudian saat istirahat dia berbin%ang-bin%ang terkait hasil rapat dengan

ketua bangsal4ugraheni (2016)

7



%) ?aya 5#munikasi dalam rganisasi

1 The Controlling Style

controlling style communication ditandai dengan adanya satu kehendak atau

maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan

tanggapan #rang lain rang-#rang yang menggunakan gaya k#munikasi ini

dikenal dengan nama k#munikat#r satu arah atau #ne-ay %#mmuni%ati#ns

Prasetya (201.)

2 The equalitarian style

&alam gaya k#munikasi ini, tindak k#munikasi dilakukan se%ara terbuka

Artinya, setiap angg#ta #rgannisasi The Equalitarian Style dapat

mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai

dan in#rmal &alam suasana yang demikian, memungkinkan setiap angg#ta

#rganisasi men%apai kesepakatan dan pengertian bersama Aspek penting gaya

k#munikasi ini ialah adanya landasan kesamaan The equalitarian style of

communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan

*erbal se%ara lisan maupun tertulis yang bersiat dua arah (two-way

communication) Prasetya (201.)

9 The Structuring Style

?aya k#munikasi yang berstruktur ini, memanaatkan pesan-pesan *erbal

se%ara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus

dilaksanakan, pen$adalan tugas dan peker$aan serta struktur #rganisasi

Pengirim pesan ( sender ) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk

memengaruhi #rang lain dengan $alan berbagi in#rmasi tentang tu$uan

#rganisasi, $adal ker$a, aturan dan pr#sedur yang berlaku dalam #rganisasi

tersebut mereka baha pemrakarsa (initiator ) struktur yang eisien adalah

#rang-#rang yang mampu meren%anakan pesan-pesan *erbal guna lebih

memantapkan tu$uan #rganisasi, kerangka penugasan dan memberikan $aaban

atas pertanyaan-pertanyaan yang mun%ul Prasetya (201.)

. The Dynamic style

?aya k#munikasi yang dinamis ini memiliki ke%enderungan agresi, karena

pengirim pesan atau sender memahami baha lingkungan peker$aannya

ber#rientasi pada tindakan (action-oriented ) The dynamic style of

communication ini sering dipakai #leh para $uru kampanye ataupun super*is#r

yang membaa para iraniaga ( salesmen atau saleswomen) Prasetya (201.)

8

http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya

http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya



The Relinguishing Style

?aya k#munikasi ini lebih men%erminkan kesediaan untuk menerima saran,

pendapat ataupun gagasan #rang lain, daripada keinginan untuk memberi

perintah, meskipun pengirim pesan ( sender ) mempunyai hak untuk memberi

perintah dan meng#ntr#l #rang lain Prasetya (201.)

6 The Withdrawal Style

Akibat yang mun%ul $ika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak

k#munikasi, artinya tidak ada keinginan dari #rang-#rang yang memakai gaya

ini untuk berk#munikasi dengan #rang lain, karena ada beberapa pers#alan

ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi #leh #rang-#rang tersebut

Prasetya (201.)

d) Aspek-aspek 5#munikasi rganisasi

Pa%e dan aules (2002:9) mengatakan k#munikasi #rganisasi meliputi aspek-

aspek, yaitu:

Pertama, Peristia k#munikasi, berkaitan dengan seberapa $auh in#rmasi

di%iptakan, ditampilkan, dan disebarkan ke seluruh bagian dalam #rganisasi &alam

k#nteks k#munikasi #rganisasi meng#lah dan mempr#ses in#rmasi tersebut

menurut Pa%e dan aules (2002:9) ada lima akt#r penting yang harus

diperhatikan agar #rganisasi ber$alan eekti 5e lima akt#r tersebut, yaitu (1)

kualitas media in#rmasi, (2) aksesibilitas in#rmasi, (9) penyebaran in#rmasi, (.)

beban in#rmasi, dan () ketepatan in#rmasi

1) 5ualitas media in#rmasi

5ualitas media in#rmasi berkaitan dengan penerbitan, petun$uk

tertulis, lap#ran, surat elektr#nik (e-mail), *ide# %#neren%ing, *#i%e

messaging, aksimil, papan buletin k#mputer, dan media lainnya yang

dipergunakan dalam #rganisasi <ika akt#r-akt#r tersebut dinilai menarik,

tepat, eisien, dan dapat diper%aya, la;imnya para pegaai %enderung

menyatakan kebanggaannya dalam bentuk kualitas #utput #rganisasi

2) Aksesibilitas in#rmasi

Aksesibilitas in#rmasi berkaitan dengan seberapa $auh in#rmasi

tersedia bagi para angg#ta #rganisasi dari berbagai sumber dalam #rganisasi

"umber-sumber in#rmasi dalam #rganisasi yang dimaksud menurut Pa%e dan

aules (2002:6) seperti rekan seker$a, baahan, pimpinan langsung atau

9



tidak langsung, selentingan (grape*ine) penyelia langsung, dan $uga dari

in#rmasi tertulis

9) Penyebaran n#rmasi

Penyebaran in#rmasi berkaitan dengan seberapa $auh in#rmasi

disebarkan keseluruh bagian dalam #rganisasi dan bagaimana pula menerima

in#rmasi dari seluruh bagian #rganisasi '#ntana (da1am Purant#,

2009:26) mengemukakan bagi #rganisasi yang berskala ke%il yang hanya

memiliki beberapa pegaai, maka penyampaian in#rmasi dapat dilakukan

se%ara langsung kepada para pegaainya, tetapi bagi #rganisasi yang berskala

besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan pegaai, maka penyampaian

in#rmasi kepada mereka merupakan suatu peker$aan yang %ukup rumit yang

pada pelaksanaannya akan membentuk suatu p#la yang disebut p#la

k#munikasi (patterns # %#mmuni%ati#ns)

P#la k#munikasi ini dapat dibedakan ke dalam saluran k#munikasi

#rmal (#rmal %#mmuni%ati#ns %hannel) dan saluran k#munikasi n#n #rmal

(in#rmal %#mmuni%ati#ns %hannel) &alam kaitannya dengan pr#ses

penyampaian in#rmasi dari pimpinan kepada baahan, maka p#la

trans#rmasi in#rmasinya dapat berbentuk k#munikasi dari atas ke baah,

k#munikasi dari baah ke atas, k#munikasi h#ri;#ntal, dan k#munikasi

diag#nal

.) !eban n#rmasi

'enurut Pa%e dan aules (2002:.) beban in#rmasi berkaitan

dengan seberapa $auh para angg#ta #rganisasi merasa baha mereka

menerima in#rmasi lebih banyak atau kurang daripada yang dapat mereka

tangani atau yang mereka perlukan agar dapat berungsi se%ara eekti

) 5etepatan n#rmasi

'enurut Pa%e dan aules (2002:.) ketepatan in#rmasi berkaitan

dengan seberapa $auh (berapa bit) in#rmasi yang diketahui angg#ta

#rganisasi tentang suatu in#rmasi tertentu dibandingkan dengan $umlah bit

in#rmasi sesungguhnya di dalam suatu in#rmasi 5etepatan in#rmasi

(in#rmati#n idelity) dalam k#munikasi #rganisasi berkaitan dengan

ke%ermatan Artinya, se$auhmana para angg#ta #rganisasi memahami $umlah

10



in#rmasi yang didistribusikan kepada mereka sesuai dengan $umlah

in#rmasi yang sesungguhnya ada dalam pesan tertentu

e) Pr#ses 5#munikasi

5#munikasi ter$adi dalam hubungan antara pengirim dengan penerima

5#munikasi dapat mengalir dalam satu arah dan berakhir di sana Atau sebuah

pesan dapat menimbulkan resp#n (yang se%ara #rmal dikenal dengan sebutan

Cumpan balikD) dari penerima Pengirim (sumber pesan) merupakan pihak yang

mengaali k#munikasi &alam sebuah #rganisasi, pengirim dapat berupa sese#rang

dengan in#rmasi, kebutuhan, atau keinginan dan dengan tu$uan

mengk#munikasikannya kepada satu atau beberapa #rang lain Prasetya (201.)

Penerima adalah #rang yang inderanya menerima pesan dari pengirim

'ungkin ter$adi $umlah penerima banyak, seperti kalau sebuah mem# dikirimkan

kepada seluruh angg#ta #rganisasi, atau hanya satu #rang, seperti kalau sese#rang

mendiskusikan sesuatu se%ara rahasia kepada se#rang rekan Pesan harus

disesuaikan dengan latar belakang penerima 'ana$er pr#duksi sey#gyanya

menghindari penggunaaan istilah yang sangat teknis dalam berk#munikasi dengan

sese#rang di departemen pemasaran Prasetya (201.)

&ari rangkaian pengertian tersebut, Cbila pesan tidak sampai kepada

penerima, maka k#munikasi belum ter$adiD &i sisi lain, kerap ter$adi situasi

dimana pesan sudah sampai kepada penerima, tetapi penerima tidak mampu

memahaminya Tiga akt#r yang mempengaruhi eektiitas k#munikasi meliputi

penyandian, pengartian dan gangguan Prasetya (201.)

a Penyandian

Penyandian ter$adi ketika pengirim menter$emahkan in#rmasi untuk dikirimkan men$adi serangkaian simb#l Penyandian itu diperlukan karena

in#rmasi hanya dapat dikirimkan dari sese#rang kepada #rang lain leat

perakilan atau simb#l Prasetya (201.)

5arena k#munikasi merupakan #byek dari penyandian, pengirim berusaha

menetapkan arti Cyang dapat dipahami bersamaD dengan penerima dengan %ara

memilih simb#l, biasanya dalam bentuk kata atau gerakan tubuh, yang

diper%aya #leh pengirim mempunyai arti yang sama dengan penerimanya 5erap

11



di$umpai, kurangnya ker$asama adalah merupakan salah satu penyebab umum

dari salah pengertian atau kegagalan dalam berk#munikasi Prasetya (201.)

b Pengartian

'erupakan pr#ses yang dilakukan #leh penerima untuk

menginterprestasikan pesan dan menter$emahkannya ke dalam in#rmasi yang

mempunyai arti ni merupakan pr#ses dua langkah, yaitu (1) menerima pesan,

dan kemudian (2) mengartikannya Pengartian dipengaruhi #leh pengalaman

penerima, penilaian pribadi mengenai simb#l dan gerakan tubuh yang dipakai,

harapan (#rang %enderung mendengar apa yang ingin mereka dengar), dan

kesamaan arti dengan pengirimnya "e%ara umum, semakin banyak pengartian

penerima yang sama dengan pesan yang dimaksud #leh pengirim, semakin

eekti k#munikasi Prasetya (201.)

% ?angguan

'eliputi segenap akt#r yang mengganggu, membingungkan, atau

men%ampuri k#munikasi ?angguan dapat timbul dalam saluran k#munikasi,

atau met#de pengiriman ?angguan dapat ter$adi karena akt#r internal

(misalnya penerima kurang mengindahkan) ataupun akt#r eksternal (misalnya

pesan terganggu #leh suara lain dari lingkungan ?angguan dapat ter$adi pada

tahap manapun dari pr#ses k#munikasi, terutama pada tahap penyandian dan

pengartian Prasetya (201.)

f) 'emperbaiki Pr#ses 5#munikasi

8ektiitas k#munikasi dapat dideteksi melalui Csampai seberapa $auh pihak-

pihak yang terlibat menangani empat aspek k#munikasiD yang meliputi : perbedaan

persepsi, em#si, ketidakk#nsistenan antara k#munikasi *erbal dan n#n-*erbal, dan

keper%ayaan (maupun ketidakper%ayaan) aal antara pihak yang terlibat

a Perbedaan Persepsi

'erupakan salah satu hambatan k#munikasi yang la;im di$umpai rang yang

mempunyai latar belakang pengetahuan dan pengalaman berbeda kerap menerima

en#mena sama dari prespekti yang berbeda Perbedaan bahasa sering berkaitan

dengan perbedaan dalam persepsi indi*idu Agar suatu pesan dapat

dik#munikasikan se%ara tepat, kata-kata yang dipergunakan harus mempunyai arti

yang sama bagi pengirim maupun penerima 7ntuk mengatasi hal tersebut, pesan

12



harus di$elaskan sehingga dapat dipahami #leh penerima yang mempunyai

pandangan dan pengalaman berbeda

b 8m#si

+eaksi em#si#nal (seperti marah, %inta, mempertahankan #pini, %emburu, takut,

malu, dan lain-lain) akan berpengaruh terhadap %ara #rang memahami pesan dari

#rang lain dan %ara #rang lain memahami pesan #rang tersebut Pendekatan

terbaik untuk berhubungan dengan em#si adalah menerimanya sebagai bagian

dari pr#ses k#munikasi dan men%#ba memahaminya ketika em#si menimbulkan

masalah

% 5etidakk#nsistenan

!anyak kalangan yang berpendapat baha bahasa lisan dan tertulis merupakan

medium utama k#munikasi Pada kenyataannya, pesan yang dikirimkan maupun

diterima kerap dipengaruhi #leh akt#r n#n-*erbal seperti gerakan tubuh, pakaian,

$arak isik pelaku k#munikasi, p#stur tubuh, gerakan angg#ta badan, ekspresi

a$ah, gerakan mata, sentuhan badan, dan lain-lain 5un%i untuk mengatasinya

adalah dengan measpadainya dan ber$aga-$aga agar tidak mengirimkan pesan

palsu 7ntuk itu pesan *erbal haruslah selalu selaras dengan aspek n#n-*erbalnya

d 5etidakper%ayaan aal

Tingkat keper%ayaan penerima pesan pada umumnya merupakan ungsi

kredibilitas dari pengirim dalam benak penerima pesan tersebut 5redibilitas

pengirim pesan sangat dipengaruhi #leh lingkungan dalam k#nteks yang

bersangkutan mengirimkan pesan &isinilah se$arah hubungan ker$a mempunyai

hubungan k#munikasi 5redibilitas merupakan hasil dari pr#ses $angka pan$ang

yang mana ke$u$uran sese#rang, niat baik dan keadilan dikenal dan dipahami #leh

#rang lain Hubungan yang baik dalam bek#munikasi hanya dapat dikembangkan

melalui tindakan yang k#nsisten

g) Hambatan 5#munikasi dalam rganisasi

1 Hambatan dari Pr#ses 5#munikasi

a Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan

belum $elas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi #leh

perasaan atau situasi em#si#nal Herman(201.)

13



b Hambatan dalam penyandian/simb#l Hal ini dapat ter$adi karena bahasa

yang dipergunakan tidak $elas sehingga mempunyai arti lebih dari satu,

simb#l yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama

atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit Herman(201.)

% Hambatan media, adalah hambatan yang ter$adi dalam penggunaan media

k#munikasi, misalnya gangguan suara radi# dan aliran listrik sehingga

tidak dapat mendengarkan pesan Herman(201.)

d Hambatan dalam bahasa sandi Hambatan ter$adi dalam menasirkan

sandi #leh si penerima Herman(201.)

e Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat

menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru

dan tidak men%ari in#rmasi lebih lan$ut Herman(201.)

Hambatan dalam memberikan balikan !alikan yang diberikan tidak

menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan

interpretati*e, Hambatan tidak tepat aktu atau tidak $elas dan sebagainya

Herman(201.)

2 Hambatan isik

Hambatan isik dapat mengganggu k#munikasi yang eekti, %ua%a gangguan

alat k#munikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (%a%at tubuh

misalnya #rang yang tuna i%ara), gangguan alat k#munikasi dan sebagainya

9 Hambatan "emantik

akt#r pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu 5ata-kata

yang dipergunakan dalam k#munikasi kadang-kadang mempunyai arti yang

berbeda, tidak $elas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima

pesan 'isalnya : adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasi#nal,

maupun internasi#nal) Herman(201.)

/' Hambatan Psik#l#gis

Hambatan psik#l#gis dan s#sial kadang-kadang mengganggu k#munikasi,

misalnyaB perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim

dan penerima pesan, sehingga menimbulkan em#si diatas pemikiran-

pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak

disampaikan Herman(201.)

Hambatan 'anusiai

14



Ter$adi karena adanya akt#r, em#si dan prasangka pribadi, persepsi,

ke%akapan atau ketidak%akapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat

pan%aindera sese#rang, dll Herman(201.)

h) >ara 'engatasi Hambatan 5#munikasi dalam rganisasi dalam Herman(201.)

1 ?unakan umpan-balik

!eri kesempatan pada #rang #rang lain untuk menyampaikan ide atau

gagasannya, sehingga ter%ipta dua iklim k#munikasi dua arah

2 5enali si penerima berita

a !agaimana latar belakang pendidikannya,

b !agaimana pengetahuan tentang subyek pembi%araan,

% "e$auh mana minat dan perasaan

9 +en%anakan se%ara teliti

Pertimbangkan baik-baik, misalnya : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan

/' KOMUNIKASI PERAWAT DALAM RUMAH SAKIT DAN KOMUNITAS

15



A' Komunik.si An+.*. Pe*.0.+ Sse1.*. 2e*+ik.l Den3.n Ten.3. Keseh.+.n

1 5#munikasi antara Peraat dengan &#kter

Hubungan peraat-d#kter adalah satu bentuk hubungan interaksi yang telah

%ukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien Peraat beker$a sama

dangan d#kter dalam berbagai bentuk Peraat mungkin beker$a di lingkungan di mana

kebanyakan asuhan keperaatan bergantung pada instruksi medis Peraat diruang

peraatan intensi dapat mengikuti standar pr#sedur yang telah ditetapkan yang

mengi;inkan peraat bertindak lebih mandiri Peraat dapat beker$a dalam bentuk

k#lab#rasi dengan d#kter

>#nt#h 5etika peraat menyiapkan pasien yang baru sa$a didiagn#sa diabetes

pulang kerumah, peraat dan d#kter bersama-sama menga$arkan klien dan keluarga

begaimana peraatan diabetes di rumah

"elain itu k#munikasi antara peraat dengan d#kter dapat terbentuk saat *isit

d#kter terhadap pasien, disitu peran peraat adalah memberikan data pasien meliputi

TTE, anamnesa, serta keluhan-keluhan dari pasien,dan data penun$ang seperti hasil

lab#raturium sehingga d#kter dapat mendiagn#sa se%ara pasti mengenai penyakit

pasien

Pada saat peraat berk#munikasi dengan d#kter pastilah menggunakan istilah-istilah

medis, disinilah peraat dituntut untuk bela$ar istilah-istilah medis sehingga tidak

ter$adi kebingungan saat berk#munikasi dan k#munikasi dapat ber$alan dengan baik

serta men%apai tu$uan yang diinginkan

5#munikasi antara peraat dengan d#kter dapat ber$alan dengan baik apabila dari

kedua pihak dapat saling berk#lab#rasi dan bukan hanya men$alankan tugas se%ara

indi*idu, peraat dan d#kter sendiri adalah kesatuan tenaga medis yang tidak bisa

dipisahkan &#kter membutuhkan bantuan peraat dalam memberikan data-data asuhan

keperaatan, dan peraat sendiri membutuhkan bantuan d#kter untuk mendiagn#sa

se%ara pasti penyakit pasien serta memberikan penanganan lebih lan$ut kepada pasien

"emua itu dapat teru$ud dngan baik beraal dari k#munikasi yang baik pula antara

peraat dengan d#kter

16



2 5#munikasi antara peraat dengan Ahli terapi respirat#rik

Ahli terapi respirat#rik ditugaskan untuk memberikan peng#batan yang diran%ang

untuk peningkatan ungsi *entilasi atau #ksigenasi klien Peraat beker$a dengan

pemberi terapi respirat#rik dalam bentuk k#lab#rasi Asuhan dimulai #leh ahli terapi

(isi#terapis) lalu dilan$utrkan dengan die*aluasi #leh peraat Peraat dan isi#terapis

menilai kema$uan klien se%ara bersama-sama dan mengembangkan tu$uan dan ren%ana

pulang yang melibatkan klien dan keluarga "elain itu, peraat meru$uk klien ke

isi#terapis untuk peraatan lebih $auh

>#nt#h Peraat meraat sese#rang yang mengalamai penyakit paru berat dan meru$uk

klien tersebut pada ahli terapis respirat#rik untuk bela$ar latihan untuk menguatkaan

#t#t-#t#t lengan atas, untuk bela$ar bagaimana menghemat energi dalam melakukan

akti*itas sehari-hari, dan bela$ar teknik untuk mempertahankan bersihan $alan naas

9 5#munikasi antara Peraat dengan Ahli armasi

"e#rang ahli armasi adalah se#rang pr#esi#nal yang mendapat i;in untuk

merumuskan dan mendistribusikan #bat-#batan Ahli armasi dapat beker$a hanya di

ruang armasi atau mungkin $uga terlibat dalam k#nerensi peraatan klien atau dalam

pengembangan sistem pemberian #bat

Peraat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan

dengan mend#r#ng klien untuk pr#akti $ika membutuhkan peng#batan &engan

demikian, peraat membantu klien membangun pengertian yang benar dan $elas

tentang peng#batan, mengk#nsultasikan setiap #bat yang dipesankan, dan turut

bertanggung $aab dalam pengambilan keputusan tentang peng#batan bersama tenaga

kesehatan lainnya

17



Peraat harus selalu mengetahui ker$a, eek yang ditu$u, d#sis yang tepat dan

eek smaping dari semua #bat-#batan yang diberikan !ila in#rmasi ini tidak tersedia

dalam buku reerensi standar seperti buku-teks atau #rmula rumah sakit, maka peraat

harus berk#nsultasi pada ahli armasi

"aat k#munikasi ter$adi maka ahli armasi memberikan in#rmasi tentang #bat-

#batan mana yang sesuai dan dapat di%ampur atau yang dapat diberikan se%ara

bersamaan 5esalahan pemberian d#sis #bat dapat dihindari bila baik peraat dan

ap#teker sama-sama mengetahui d#sis yang diberikan Peraat dapat melakukan

penge%ekkan ulang dengan tim medis bila terdapat keraguan dengan kesesuaian d#sis#bat "elain itu, ahli armasi dapat menyampaikan pada peraat tentang #bat yang

di$ual bebas yang bila di%ampur dengan #bat-#batan yang diresepkan dapat berinteraksi

merugikan, sehingga in#rmasinini dapat dimasukkan dalam ren%ana persiapan pulang

"e#rang ahli armasi adalah se#rang pr#esi#nal yang mendapat i;in untuk merumuskan

dan mendistribusikan #bat-#batan Ahli armasi dapat beker$a hanya di ruang armasi

atau mungkin $uga terlibat dalam k#nerensi peraatan klien atau dalam pengembangan

sistem pemberian #bat

. 5#munikasi antara Peraat dengan Ahli ?i;i

5esehatan dan gi;i merupakan akt#r penting karena se%ara langsung berpengaruh

terhadap kualitas sumber daya manusia ("&') Pelayanan gi;i di +" merupakan hak

setiap #rang dan memerlukan ped#man agar ter%apai pelayanan yang bermutu

Agar pemenuhan gi;i pasien dapat sesuai dengan yang diharapkan maka peraat harus

mengk#nsultasikan kepada ahli gi;i tentang F #batan yang digunakan pasien, $ika peraat tidak mengk#nunikasikannya maka dapat ter$adi pemilihan makanan #leh ahli

gi;i yang bisa sa$a menghambat abs#rbsi dari #bat tersebut <adi diperlukanlah

k#munikasi dua arah yang baik antara

18



!' KOMUNIKASI ANTARA PERAWAT SSE4ARA HORI5ONTAL DENGAN

TENAGA KESEHATAN

1 5#munikasi antara Peraat dengan Peraat

&alam memberikan pelayanan keperaatan pada klien k#munikasi antar tenaga

kesehatan terutama sesama peraat sangatlah penting 5esinambungan in#rmasi

tentang klien dan ren%ana tindakan yang telah, sedang dan akan dilakukan peraat

dapat tersampaikan apabila hubungan atau k#munikasi antar peraat ber$alan dengan

baik

Hubungan peraat dengan peraat dalam memberikan pelayanan keperaatan dapat

diklasiikasikan men$adi hubungan pr#esi#nal, hubungan struktural dan hubungan

intrapers#nal

Hubungan pr#esi#nal antara peraat dengan peraat merupakan hubungan yang

ter$adi karena adanya hubungan ker$a dan tanggung $aab yang sama dalam

memberikan pelayanan keperaatan

Hubungan sturktural merupakan hubungan yang ter$adi berdasarkan $abatan atau

struktur masing- masing peraat dalam men$alankan tugas berdasarkan eenang dan

tanggung$aabnya dalam memberikan pelayanan keperaatan Lap#ran peraat

pelaksana tentang k#ndisi klien kepada peraat primer, lap#ran peraat primer atau

ketua tim kepada kepala ruang tentang perkembangan k#ndisi klien, dan super*isi yang

19



dilakukan kepala ruang kepada peraat pelaksana merupakan %#nt#h hubungan

struktural

Hubungan interpers#nal peraat dengan peraat merupakan hubungan yang

la;im dan ter$adi se%ara alamiah 7mumnya, isi k#munikasi dalam hubungan ini adalah

hal- hal yang tidak terkait dengan peker$aan dan tidak membaa pengaruh dalam

pelaksanaan tugas dan eenangnya

2 5#munikasi dalam k#munitas diimana peraat se).3.i ke+u. +im

.( Peren%anaan:

1) 'engikuti serah terima pasien dari shit sebelumnya bersama kepala ruangan

2) !ersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk angg#ta

tim/pelaksana

9) 'enyusun ren%ana asuhan keperaatan

.) 'enyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperaatan

) 'emberi pert#l#ngan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan

6) 'elakukan r#nde keperaatan bersama kepala ruangan

=) 'eng#rientasikan pasien baru

8) 'elakukan pelap#ran dan pendokumentasian

b) Peng#rganisasian dan ketenagaan:

1) 'erumuskan tu$uan dari met#de penugasan keperaatan tim

2) !ersama kepala ruangan membuat rin%ian tugas untuk angg#ta tim/pelaksana

sesuai dengan peren%anaan terhadap pasien yang men$adi tanggung $aabnya

dalam pemberian asuhan keperaatan

9) 'elakukan pembagian ker$a angg#ta tim/ pelaksana sesuai dengan tingkat

ketergantungan pasien

.) 'elakukan k##rdinasi peker$aan dengan tim kesehatan lain) 'engatur aktu istirahat untuk angg#ta tim/ pelaksana

6) 'endelegasikan tugas pelaksanaan pr#ses keperaatan kepada angg#ta

tim/pelaksana

=) 'elakukan pelap#ran dan pend#kumentasian

%) Pengarahan:

1) 'emberi pengarahan tentang tugas setiap angg#ta tim/ pelaksana

2) 'emberikan in#rmasi kepada angg#ta tim/ pelaksana yang berhubungan

dengan asuhan keperaatan

9) 'elakukan bimbingan kepada angg#ta tim/ pelaksana yang berhubungan

dengan asuhan keperaatan

20



.) 'emberi pu$ian kepada angg#ta tim/ pelaksana yang melaksanakan tugasnya

dengan baik, tepat aktu, berdasarkan prinsip, rasi#nal dan kebutuhan pasien

) 'emberi teguran kepada angg#ta tim/pelaksana yang melalaikan tugas atau

membuat kesalahan

6) 'emberi m#ti*asi kepada angg#ta tim/pelaksana=) 'elibatkan angg#ta tim/ pelaksana dari aal sampai dengan akhir kegiatan

) 'elakukan pelap#ran dan pend#kumentasian

d) Pengaasan:

1) 'elalui k#munikasi: mengaasi dan berk#munikasi langsung dengan angg#ta

tim/ pelaksana asuhan keperaatan kepada pasien

2) 'elalui super*isi: melihat/ mengaasi pelaksanaan asuhan keperaatan dan

%atatan keperaatan yang dibuat #leh angg#ta tim/ pelaksana serta menerima/

mendengar lap#ran se%ara lisan dari angg#ta tim/pelaksana tentang tugas yangdilakukan

9) 'emperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang ter$adi pada saat itu $uga

.) 'emberi umpan balik kepada angg#ta tim/ pelaksana

) 'engatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lan$ut

6) 'emperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan keperaatan

=) 'elakukan pelap#ran dan pend#kumentasian

e) Peran mana$erial: in#rmasi#nal, interpers#nal, de%isi#nal

9 5#munikasi dalam k#munitas dimana peraat sebagai sebagai angg#ta tim/ pelaksana:

1) Peren%anaan:

a) !ersama kepala ruang dan ketua tim mengadakan serah terima tugas

b) 'enerima pembagian tugas dari ketua tim

%) !ersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan

keperaatan

d) 'engikuti r#nde keperaatan bersama kepala ruangan

e) 'enerima pasien baru

) 'elakukan pelap#ran dan pend#kumentasian2) Peng#rganisasian dan ketenagaan:

a) 'enerima pen$elasan tu$uan dari met#de penugasan keperaatan tim

b) 'enerima rin%ian tugas dari ketua tim sesuai dengan peren%anaan terhadap

pasien yang men$adi tanggung $aabnya dalam pemberian asuhan

keperaatan

%) 'elaksanakan tugas yang diberikan #leh ketua tim

d) 'elaksanakan k##rdinasi peker$aan dengan tim kesehatan lain

e) 'enyesuaikan aktu istirahat dengan angg#ta tim/ pelaksana lainnya

) 'elaksanakan asuhan keperaatan

21



g) 'enun$ang pelap#ran dan pend#kumentasian tindakan keperaatan yang

dilakukan

9) Pengarahan:

a) 'enerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap

angg#ta tim/ pelaksana b) 'enerima in#rmasi dari ketua tim berhubungan dengan asuhan

keperaatan

%) 'enerima pu$ian dari ketua tim

d) &apat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau

membuat kesalahan

e) 'empunyai m#ti*asi terhadap upaya perbaikan

) Terlibat akti dari aal sampai dengan akhir kegiatan

g) 'enun$ang pelap#ran dan pend#kumentasian

.) Pengaasan:

a) 'enyiapkan dan menun$ukkan bahan yang diperlukan untuk pr#ses

e*aluasi serta terlibat akti dalam menge*aluasi k#ndisi pasien

b) 'enun$ang pelap#ran dan pend#kumentasian

PENUTUP

rganisasi adalah kel#mp#k #rang-#rang yang beker$a men%apai tu$uan

bersama diabaah pimpinan "edangkan k#munikasi adalah suatu pertukaran

pikiran, perasaan, dan pendapat dan memberikan nasehat dimana dua atau lebih

saling berker$asama

k#munikasi #rganisasi merupakan perilaku peng#rganisasian yang ter$adi dan

bagaimana mereka yang terlibat dalam pr#ses itu bertransaksi dan memberi makna

atas apa yang ter$adi #rganisasi ber$alan eekti dengan akt#r yakni kualitas

media in#rmasi, aksesibilitas in#rmasi, penyebaran in#rmasi, beban in#rmasi,

dan ketepatan in#rmasi

22



Re6e*ensi

4ursalam2002'ana$emen 5eperaatan Aplikasi &alam Praktik 5eperaatan

Pr#essi#nal<akarta:"alemba 'edika

&epartemen 5esehatan + tahun 2001 tentang p#syandu

Herman201. C"usunan rganisasi, Tugas P#k#k dan

ungsiDhttp://rsudinhukabg#id/susunan-#rganisasi-tugas-p#k#k-dan-

ungsi/ diakses pada tanggal 22 April 2016

4ugraheni, +i;ki ntansari2016 Komunikasi rganisasiPsik#l#gi 'ana$emen

Prasetya, Angga201.5#munikasi &alam rganisasi7ni*ersitas 'uhamadiyah

"umatera 7tara

makalah tentang komunikasi organisasi

Documents