makalah teklas
TRANSCRIPT
MakalahK3 Dalam Proses Pengelan
Di Susun Oleh
Delly Ariansyah
5315117256
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Jakarta
KATA PENGATAR
Alhamdulillahhirobbil alamin berkat rahmat Allah SWT saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam proses pengelasan dengan baik Makalah ini dibuat untuk menjelaskan apakah itu K3 Dan alat-alat apa saja yang harus dipakai untuk K3 dalam proses pengelasan
Diharapkan makalah saya ini dapat membantu kalian dalam mempelajari tentang K3 dalam proses pengelasan Disadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan untuk itu saya mohon maaf dan meminta pada kalian semua untuk memberikan kritik atau saran pada saya Terima kasih telah membaca makalah saya
Penyusun
Delly A
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar belakang
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang tenaga kerja sangatdiperlukan karena hal tersebut sangat mempengaruhi dalam melakukan prosesproduksi suatu pekerjaan keselamatan kesehatan kerja itu harus diperhatikanoleh setiap tenaga kerja agar proses produksi dalam pekerjaan dapat berjalandengan aman dan baik
Bagi seorang welder (tukang las) pada pengelasan las listrikkeselamatan kesehatan kerja sangat diperlukan oleh karena itu setiap welderharus memperhatikan tata cara yang benar dalam melakukan proses pengelasanagar keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud dilingkungan pekerjaan
Oleh karena itu keselamatan kesehatan kerja didalam proses pengelasanlas listrik sangat diperlukan
12 Rumusan masalah
bull Apa yang harus dilakukan seorang welder agar keselamatan kesehatankerja dapat terwujud pada proses pengelasan las listrik
bull Mengapa keselamatan kesehatan kerja sangat diperlukan oleh seorangwelder pada proses pengelasan las listrik
bull Bagaimana cara menanggulangi apabila terjadi kecelakaan saat melakukanproses pengelasan las listrik
bull Bagaimana cara agar saat melakukan proses pengelasan las listrik dapatmewujudkan keselamatan kesehatan kerja yang baik
bull Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam proses pengelasan laslistrik agar keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
I Pengertian
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja memiliki beberapa defenisiyaitu
1048766 Secara Etimologis Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agarsetiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman danefisien
1048766 Secara Filosofi Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian
tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya danbudaya dalam upaya mencapai adil makmur dan sejahtera
1048766 Secara Keilmuan Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
Seorang welder harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerjadengan baik dan benar agar saat melakukan proses pengelasan las listrik dapatberjalan dengan aman dan benar apabila dalam melakukan proses pengelasan laslistrik seorang welder tidak memperhatikan keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri alat-alat serta mesin-mesin yang digunakan maupun bagiorang-orang disekelilingnya akan berdampak buruk bagi pekerjaan dalam prosesproduksinya itulah yang menyebabkan begitu pentingnya keselamatan kesehatankerja bagi seorang welder pada proses pengelasan las listrik
Ada beberapa tahapan dalam menerapkan kesehatan dan keselamatankerja yaitu
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja1 Mempersiapkan
tempat kerja11 Obat-obatan amp peralatan PPPK disiapkan12 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerjabagi diri sendiri disiapkan13 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerjapribadi disiapkan agar tidak mengganggukeselamatan dan kesehatan kerja dirisendiri dan orang lain14 Alat pemadam kebakaran sederhanaperalatan perawatan kecelakaan elektris
mekanis dan kimiawi disiapkan15 Bahan kimia bahan bakar dan bahan yangmudah terbakar dimasukkan dalam tempatyang aman agar tidak berpotensiterjadinya kebakaran16 Semua pekerjaan yang berpotensi sebagaisumber kecelakaan kerja seperti las alatlistrik tali crane dll dipastikanberoperasi secara aman17 Ruang kerja disiapkan agar cukup sinarcukup aliran udara bersih dari segalapencemaran dan tingkat kebisinganrendah18 Kendaraan mobil atau kendaraan laindisiapkan untuk membawa korbanemergency ke dokter atau rumah sakitterdekat19 Sistem pengamanaan alat listrik diperiksadan dipastikan bekerja dengan baik110 Pencabangan listrik dengan stop kontaksecara bertingkat harus dihindari
2 Memakaiperalatan kerja
21 Semua peralatan kerja yang dipakaidisesuaikan dengan prosedur SOP danpemakaian yang aman22 Kelengkapan peralatan kerja yangberhubungan dengan K3 diperiksa terlebihdahulu23 Semua hubungan peralatan listrik harusdilakukan secara aman terhadap bahayakebakaran dan hubung pendek24 Semua peralatan kerja yang dipakai harustidak mencemari lingkungan sekitar25 Peralatan kerja yang dipakai tidak bolehmengganggu keselamatan dan kesehatankerja orang lain
3 Melaksanakanpekerjaan
31 Pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedurSOP yang ditentukan32 Selama melaksanakan pekerjaan harusdihindari dari timbulnya kecelakaan danpenurunan kesehatan kerja33 Setiap timbul kecelakaan kerja segeradilakukan Perto-longan Pertama PadaKecelakaan (PPPK) pengobatan dilingkungan kerja dan tindak lanjut yang
diperlukan34 Setiap adanya kesulitan pelaksanan K-3korban harus segera dibawa ke dokter atauRumah sakit terdekathasil perawatan
4 Mengevaluasidan memeriksa
41 Semua kecelakaan yang terjadi dan obatyang diberikan didiagnosis dan dicatatsesuai dengan ketentuan kesehatan42 Kebutuhan obat-obatan untuk kecelakaankerja yang sering terjadi diidentifikasi dandiurutkan dari frekuensi terbanyak43 Segala kejadian yang berhubungan denganK-3 dicatat dan dievaluasi 45 Semua kejadian yang berhubungan denganK-3 dilaporkan dalam buku laporan secarabulanan sampai selesainya pekerjaan
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang welder pada prosespengelasan las listrik sangat diperlukan karena dalam proses produksi suatupekerjaan dibutuhkan welder yang produktivitasnya tinggi tanpa merugikansemua pihak yang terkait didalamnya baik bagi orang lain maupun dirinyasendiri Pada proses pengelasan las listrik banyak sekali hal-hal yangmembahayakan dan perlu diperhatikan baik bagi welder mesin las listrikdanorang-orang disekitarnya hal-hal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
1048766 Percikan bunga api yang dapat membahayakan welder maupun mesin laslistrik yang dapat mengenai kulit mata welder dan masuk kedalamperangkat-perangkat dalam mesin las listrik yang semua itu akanmengganggu berjalannya proses produksi
1048766 Asap las listrik dan debu beracun dapat membahayakan welder dan orangorangdisekelilingnya asap tersebut dapat mengganggu proses pernafasanwelder
1048766 Efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah las listrik yang dapatmembahayakan kesehatan mata dan organ dalam tubuh welder maupunorang-orang disekelilingnya
Oleh karena itu dalam melakukan proses pengelasan las listrik setiapwelder harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja yang sesuai
Dalam melakukan proses pengelasan las lirtrik harus mematuhiprosedur yang benar terutama pada keselamatan kesehatan kerjanya tapi dibaliksemua itu tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan yang tidak disengajameskipun telah mematuhi tentang prosedur keselamatan kesehatan kerja yangbenar dan sesuai apabila terjadi kecelakaan baik pada welder dan sesuatuapapun yang ada disekelilingnya harus melakukan pertolongan pertama agarkecelakan itu tidak berakibat fatal bagi korbannya dan kemudian diserahkankepada ahlinya agar mendapat perawatan sesuai prosedurnya dan dapatdigunakan kembali sesuai dengan fungsinya
Pada proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan seorang welder dan semua pihak yang terkait didalamnya terutamadalam keselamatan kesehatan kerjanya hal-hal tersebut diantaranya
1048766 Memakai apron yang berbahan dasar kulit hewankain yang tebal yangberlapis atau baju dan celana panjang yang berbahan dasar kain levis untukmelindingi tubuhnya dari percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultraviolet dan ultra merah yang dapat membahayakan keselamatan kesehatankerjanya
1048766Menggunakan sarung tangan dan sarung lengan tangan kedua alat iniberfungsi hampir sama dengan apron yaitu melindungi dari percikan bungaapi dan efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang ditimbulkanoleh las listrik dan untuk memudahkan pemegangan elektroda
1048766 Helm las listrik helm ini dilingkapi dengan dua kaca hitam dan putih atausatu kaca hitam yang berfungsi untuk melindungi kulit muka dan mata dariefek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang dapat merusak kulitmaupun mata dimana sinar yang ditimbulkan oleh las listrik tidak bolehdilihat langsung dengan mata telanjang sampai dengan jarak minimal 16meter
1048766 Memakai sepatu las untuk melindungi kaki dari percikan bunga api hal initidak terlalu penting apabila welder telah menggunakan celana panjangyang berbahan dasar kain tebal seperti kain levis serta memakai sepatusafety yang standart untuk pengelasan tetapi tidak ada salahnya jikadigunakan
1048766 Respirator (alat bantu pernafasan) untuk menjaga pernafasan agar tetapstabil pada saat melakukan proses pengelasan las listrik dari asap las danuntuk melindungi asap dan debu yang beracun masuk ke paru-paru hal iniboleh tidak dilakukan apabila kamar las telah mempunyai sisterpembuangan asap dan debu-debu beracun (blower) yang baik tetapi tidakada salahnya jika digunakan karena pernafasan sangat penting dalamproses metabolisme manusia
1048766 Hal yang perlu lainnya seperti ldquokamar lasrdquo agar welder dapat bekerja tanpagangguan apapun yang mengelilinginya dan dapat berkonsentreasi denganmaksimal kamar las juga berfungsi agar orang-orang disekelilingnya tidakterganggu oleh yang diakibatkan oleh las listrik
Tabel 1 Panduan pemilihan jenis filterlensa untuk perlindungan mataJenis
pekerjaanDiameterElektroda
(mm)
Arus(Ampere)
Tingkatkegelapan
(shade)minimum
Tingkatkegelapan
(shade) yangdisarankan
Las BusurListrik ndashSMAW
lt 2525-44-64gt 64
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 550
781011
-101214
Las BusurListrik TIG ndash
GMAW(las argon)
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 500
7101010
-111214
Dalam hal lain welder juga harus memperhatikan mesin las yangdipakai agar dapat terus digunakan sesuai dengan fungsinya hal-hal yang harusdiperhatikan antara lain adalah1048766 Percikan bunga api sebaiknya tidak mengenai mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik sebaiknya dimatikan apabila telah selesai digunakan
1048766 Kawat elektroda yang masih aktif dijauhkan atau sebaiknya dihindarkandari mesin las listrik
1048766 Tidak menaruh benda apapun diatas atau didekat sekitar mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesaidigunakan agar kotoran dan bebu tidak mengendap didalam mesin laslistrik
1048766 Melakukan perawatan khusus (shut down) secara berkala agar mesin dapatberfungsi standart
1048766 Sebaiknya tidak melakukan penggerindaan disekitar mesin las listrikkarena hal tersebut akan menyebabkan serbuk-serbuk besi masuk kedalammesin las listrik
Kebisingan juga mempengaruhi baik buruknya suatu proses produksi
dalam pengelasan las listrik karena Kebisingan diartikan sebagai suara yangtidak dikehendaki misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara musikdan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gayahidup(JIS Z 8106 IEC 60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab801Akustikal dan elektroakustikal)
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatandalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatanmanusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No48 Tahun 1996) atausemua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat prosesproduksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkangangguan pendengaran (KepMenNaker No51 Tahun 1999)
Diantara pencemaran lingkungan yang lain pencemaranpolusikebisingan dianggap istimewa dalam hal (1) penilaian pribadi dan subjektifsangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atautidak (2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaranudara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian
UNSUR SUARA
Apabila bel dibunyikan seseorang menangkap lsquonyaringrsquo lsquotinggirsquo danlsquonadarsquo suara yang dipancarkan Ini merupakan suatu tolak ukur yangmenyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai lsquotiga unsur suararsquo
Ukuran fisik lsquokenyaringanrsquo ada amplitudo dan tingkat tekanan suaraUntuk lsquotinggirsquo suara adalah frekuensi dan lsquonadarsquo adalah sejumlah besar ukuranfisik Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala yang merupakansifat dari suara termasuk tingginya nyaringnya dan distribusi spectral sebagailsquonadarsquo
FREKUENSI DAN PANJANG GELOMBANG
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengangerakan seperti gelombang Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik diantara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yangdipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yangsama dinamakan lsquogelombang suararsquo yang dinyatakan sebagai l(m)
Apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara periodikjumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detikdinamakan lsquofrekuensirsquo yang dinyatakan sebagai f(HertzHz lihat gambargelombang sinusoidal) Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi danyang ber-frekuensi rendah adalah suara rendah Hubungan antara kecepatansuara c (ms) gelombang l dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut C = f x lPanjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter
dan sekitar 20m
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini Mutusuara dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkansuara tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya akan berbeda sebagaiperbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi objek
Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing) psikiatris inibahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20-20000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi Kurvamenggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan memplotsuara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar darikenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabelberikut
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yangdapat dengan jelas dibedakan untuk alasanalasanakustik Seringkali sumber kebisingandapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik darijumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentuPenting untuk membedakan antara kebisinganresidual dengan kebisingan latar belakang
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktorpsikologis dan emosional ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius sepertikehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara padatingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadapkebisingan itu
Berikut jenis dari akibat kebisingan
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
KATA PENGATAR
Alhamdulillahhirobbil alamin berkat rahmat Allah SWT saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam proses pengelasan dengan baik Makalah ini dibuat untuk menjelaskan apakah itu K3 Dan alat-alat apa saja yang harus dipakai untuk K3 dalam proses pengelasan
Diharapkan makalah saya ini dapat membantu kalian dalam mempelajari tentang K3 dalam proses pengelasan Disadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan untuk itu saya mohon maaf dan meminta pada kalian semua untuk memberikan kritik atau saran pada saya Terima kasih telah membaca makalah saya
Penyusun
Delly A
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar belakang
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang tenaga kerja sangatdiperlukan karena hal tersebut sangat mempengaruhi dalam melakukan prosesproduksi suatu pekerjaan keselamatan kesehatan kerja itu harus diperhatikanoleh setiap tenaga kerja agar proses produksi dalam pekerjaan dapat berjalandengan aman dan baik
Bagi seorang welder (tukang las) pada pengelasan las listrikkeselamatan kesehatan kerja sangat diperlukan oleh karena itu setiap welderharus memperhatikan tata cara yang benar dalam melakukan proses pengelasanagar keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud dilingkungan pekerjaan
Oleh karena itu keselamatan kesehatan kerja didalam proses pengelasanlas listrik sangat diperlukan
12 Rumusan masalah
bull Apa yang harus dilakukan seorang welder agar keselamatan kesehatankerja dapat terwujud pada proses pengelasan las listrik
bull Mengapa keselamatan kesehatan kerja sangat diperlukan oleh seorangwelder pada proses pengelasan las listrik
bull Bagaimana cara menanggulangi apabila terjadi kecelakaan saat melakukanproses pengelasan las listrik
bull Bagaimana cara agar saat melakukan proses pengelasan las listrik dapatmewujudkan keselamatan kesehatan kerja yang baik
bull Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam proses pengelasan laslistrik agar keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
I Pengertian
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja memiliki beberapa defenisiyaitu
1048766 Secara Etimologis Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agarsetiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman danefisien
1048766 Secara Filosofi Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian
tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya danbudaya dalam upaya mencapai adil makmur dan sejahtera
1048766 Secara Keilmuan Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
Seorang welder harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerjadengan baik dan benar agar saat melakukan proses pengelasan las listrik dapatberjalan dengan aman dan benar apabila dalam melakukan proses pengelasan laslistrik seorang welder tidak memperhatikan keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri alat-alat serta mesin-mesin yang digunakan maupun bagiorang-orang disekelilingnya akan berdampak buruk bagi pekerjaan dalam prosesproduksinya itulah yang menyebabkan begitu pentingnya keselamatan kesehatankerja bagi seorang welder pada proses pengelasan las listrik
Ada beberapa tahapan dalam menerapkan kesehatan dan keselamatankerja yaitu
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja1 Mempersiapkan
tempat kerja11 Obat-obatan amp peralatan PPPK disiapkan12 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerjabagi diri sendiri disiapkan13 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerjapribadi disiapkan agar tidak mengganggukeselamatan dan kesehatan kerja dirisendiri dan orang lain14 Alat pemadam kebakaran sederhanaperalatan perawatan kecelakaan elektris
mekanis dan kimiawi disiapkan15 Bahan kimia bahan bakar dan bahan yangmudah terbakar dimasukkan dalam tempatyang aman agar tidak berpotensiterjadinya kebakaran16 Semua pekerjaan yang berpotensi sebagaisumber kecelakaan kerja seperti las alatlistrik tali crane dll dipastikanberoperasi secara aman17 Ruang kerja disiapkan agar cukup sinarcukup aliran udara bersih dari segalapencemaran dan tingkat kebisinganrendah18 Kendaraan mobil atau kendaraan laindisiapkan untuk membawa korbanemergency ke dokter atau rumah sakitterdekat19 Sistem pengamanaan alat listrik diperiksadan dipastikan bekerja dengan baik110 Pencabangan listrik dengan stop kontaksecara bertingkat harus dihindari
2 Memakaiperalatan kerja
21 Semua peralatan kerja yang dipakaidisesuaikan dengan prosedur SOP danpemakaian yang aman22 Kelengkapan peralatan kerja yangberhubungan dengan K3 diperiksa terlebihdahulu23 Semua hubungan peralatan listrik harusdilakukan secara aman terhadap bahayakebakaran dan hubung pendek24 Semua peralatan kerja yang dipakai harustidak mencemari lingkungan sekitar25 Peralatan kerja yang dipakai tidak bolehmengganggu keselamatan dan kesehatankerja orang lain
3 Melaksanakanpekerjaan
31 Pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedurSOP yang ditentukan32 Selama melaksanakan pekerjaan harusdihindari dari timbulnya kecelakaan danpenurunan kesehatan kerja33 Setiap timbul kecelakaan kerja segeradilakukan Perto-longan Pertama PadaKecelakaan (PPPK) pengobatan dilingkungan kerja dan tindak lanjut yang
diperlukan34 Setiap adanya kesulitan pelaksanan K-3korban harus segera dibawa ke dokter atauRumah sakit terdekathasil perawatan
4 Mengevaluasidan memeriksa
41 Semua kecelakaan yang terjadi dan obatyang diberikan didiagnosis dan dicatatsesuai dengan ketentuan kesehatan42 Kebutuhan obat-obatan untuk kecelakaankerja yang sering terjadi diidentifikasi dandiurutkan dari frekuensi terbanyak43 Segala kejadian yang berhubungan denganK-3 dicatat dan dievaluasi 45 Semua kejadian yang berhubungan denganK-3 dilaporkan dalam buku laporan secarabulanan sampai selesainya pekerjaan
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang welder pada prosespengelasan las listrik sangat diperlukan karena dalam proses produksi suatupekerjaan dibutuhkan welder yang produktivitasnya tinggi tanpa merugikansemua pihak yang terkait didalamnya baik bagi orang lain maupun dirinyasendiri Pada proses pengelasan las listrik banyak sekali hal-hal yangmembahayakan dan perlu diperhatikan baik bagi welder mesin las listrikdanorang-orang disekitarnya hal-hal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
1048766 Percikan bunga api yang dapat membahayakan welder maupun mesin laslistrik yang dapat mengenai kulit mata welder dan masuk kedalamperangkat-perangkat dalam mesin las listrik yang semua itu akanmengganggu berjalannya proses produksi
1048766 Asap las listrik dan debu beracun dapat membahayakan welder dan orangorangdisekelilingnya asap tersebut dapat mengganggu proses pernafasanwelder
1048766 Efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah las listrik yang dapatmembahayakan kesehatan mata dan organ dalam tubuh welder maupunorang-orang disekelilingnya
Oleh karena itu dalam melakukan proses pengelasan las listrik setiapwelder harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja yang sesuai
Dalam melakukan proses pengelasan las lirtrik harus mematuhiprosedur yang benar terutama pada keselamatan kesehatan kerjanya tapi dibaliksemua itu tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan yang tidak disengajameskipun telah mematuhi tentang prosedur keselamatan kesehatan kerja yangbenar dan sesuai apabila terjadi kecelakaan baik pada welder dan sesuatuapapun yang ada disekelilingnya harus melakukan pertolongan pertama agarkecelakan itu tidak berakibat fatal bagi korbannya dan kemudian diserahkankepada ahlinya agar mendapat perawatan sesuai prosedurnya dan dapatdigunakan kembali sesuai dengan fungsinya
Pada proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan seorang welder dan semua pihak yang terkait didalamnya terutamadalam keselamatan kesehatan kerjanya hal-hal tersebut diantaranya
1048766 Memakai apron yang berbahan dasar kulit hewankain yang tebal yangberlapis atau baju dan celana panjang yang berbahan dasar kain levis untukmelindingi tubuhnya dari percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultraviolet dan ultra merah yang dapat membahayakan keselamatan kesehatankerjanya
1048766Menggunakan sarung tangan dan sarung lengan tangan kedua alat iniberfungsi hampir sama dengan apron yaitu melindungi dari percikan bungaapi dan efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang ditimbulkanoleh las listrik dan untuk memudahkan pemegangan elektroda
1048766 Helm las listrik helm ini dilingkapi dengan dua kaca hitam dan putih atausatu kaca hitam yang berfungsi untuk melindungi kulit muka dan mata dariefek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang dapat merusak kulitmaupun mata dimana sinar yang ditimbulkan oleh las listrik tidak bolehdilihat langsung dengan mata telanjang sampai dengan jarak minimal 16meter
1048766 Memakai sepatu las untuk melindungi kaki dari percikan bunga api hal initidak terlalu penting apabila welder telah menggunakan celana panjangyang berbahan dasar kain tebal seperti kain levis serta memakai sepatusafety yang standart untuk pengelasan tetapi tidak ada salahnya jikadigunakan
1048766 Respirator (alat bantu pernafasan) untuk menjaga pernafasan agar tetapstabil pada saat melakukan proses pengelasan las listrik dari asap las danuntuk melindungi asap dan debu yang beracun masuk ke paru-paru hal iniboleh tidak dilakukan apabila kamar las telah mempunyai sisterpembuangan asap dan debu-debu beracun (blower) yang baik tetapi tidakada salahnya jika digunakan karena pernafasan sangat penting dalamproses metabolisme manusia
1048766 Hal yang perlu lainnya seperti ldquokamar lasrdquo agar welder dapat bekerja tanpagangguan apapun yang mengelilinginya dan dapat berkonsentreasi denganmaksimal kamar las juga berfungsi agar orang-orang disekelilingnya tidakterganggu oleh yang diakibatkan oleh las listrik
Tabel 1 Panduan pemilihan jenis filterlensa untuk perlindungan mataJenis
pekerjaanDiameterElektroda
(mm)
Arus(Ampere)
Tingkatkegelapan
(shade)minimum
Tingkatkegelapan
(shade) yangdisarankan
Las BusurListrik ndashSMAW
lt 2525-44-64gt 64
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 550
781011
-101214
Las BusurListrik TIG ndash
GMAW(las argon)
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 500
7101010
-111214
Dalam hal lain welder juga harus memperhatikan mesin las yangdipakai agar dapat terus digunakan sesuai dengan fungsinya hal-hal yang harusdiperhatikan antara lain adalah1048766 Percikan bunga api sebaiknya tidak mengenai mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik sebaiknya dimatikan apabila telah selesai digunakan
1048766 Kawat elektroda yang masih aktif dijauhkan atau sebaiknya dihindarkandari mesin las listrik
1048766 Tidak menaruh benda apapun diatas atau didekat sekitar mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesaidigunakan agar kotoran dan bebu tidak mengendap didalam mesin laslistrik
1048766 Melakukan perawatan khusus (shut down) secara berkala agar mesin dapatberfungsi standart
1048766 Sebaiknya tidak melakukan penggerindaan disekitar mesin las listrikkarena hal tersebut akan menyebabkan serbuk-serbuk besi masuk kedalammesin las listrik
Kebisingan juga mempengaruhi baik buruknya suatu proses produksi
dalam pengelasan las listrik karena Kebisingan diartikan sebagai suara yangtidak dikehendaki misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara musikdan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gayahidup(JIS Z 8106 IEC 60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab801Akustikal dan elektroakustikal)
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatandalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatanmanusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No48 Tahun 1996) atausemua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat prosesproduksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkangangguan pendengaran (KepMenNaker No51 Tahun 1999)
Diantara pencemaran lingkungan yang lain pencemaranpolusikebisingan dianggap istimewa dalam hal (1) penilaian pribadi dan subjektifsangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atautidak (2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaranudara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian
UNSUR SUARA
Apabila bel dibunyikan seseorang menangkap lsquonyaringrsquo lsquotinggirsquo danlsquonadarsquo suara yang dipancarkan Ini merupakan suatu tolak ukur yangmenyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai lsquotiga unsur suararsquo
Ukuran fisik lsquokenyaringanrsquo ada amplitudo dan tingkat tekanan suaraUntuk lsquotinggirsquo suara adalah frekuensi dan lsquonadarsquo adalah sejumlah besar ukuranfisik Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala yang merupakansifat dari suara termasuk tingginya nyaringnya dan distribusi spectral sebagailsquonadarsquo
FREKUENSI DAN PANJANG GELOMBANG
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengangerakan seperti gelombang Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik diantara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yangdipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yangsama dinamakan lsquogelombang suararsquo yang dinyatakan sebagai l(m)
Apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara periodikjumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detikdinamakan lsquofrekuensirsquo yang dinyatakan sebagai f(HertzHz lihat gambargelombang sinusoidal) Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi danyang ber-frekuensi rendah adalah suara rendah Hubungan antara kecepatansuara c (ms) gelombang l dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut C = f x lPanjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter
dan sekitar 20m
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini Mutusuara dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkansuara tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya akan berbeda sebagaiperbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi objek
Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing) psikiatris inibahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20-20000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi Kurvamenggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan memplotsuara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar darikenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabelberikut
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yangdapat dengan jelas dibedakan untuk alasanalasanakustik Seringkali sumber kebisingandapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik darijumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentuPenting untuk membedakan antara kebisinganresidual dengan kebisingan latar belakang
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktorpsikologis dan emosional ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius sepertikehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara padatingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadapkebisingan itu
Berikut jenis dari akibat kebisingan
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar belakang
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang tenaga kerja sangatdiperlukan karena hal tersebut sangat mempengaruhi dalam melakukan prosesproduksi suatu pekerjaan keselamatan kesehatan kerja itu harus diperhatikanoleh setiap tenaga kerja agar proses produksi dalam pekerjaan dapat berjalandengan aman dan baik
Bagi seorang welder (tukang las) pada pengelasan las listrikkeselamatan kesehatan kerja sangat diperlukan oleh karena itu setiap welderharus memperhatikan tata cara yang benar dalam melakukan proses pengelasanagar keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud dilingkungan pekerjaan
Oleh karena itu keselamatan kesehatan kerja didalam proses pengelasanlas listrik sangat diperlukan
12 Rumusan masalah
bull Apa yang harus dilakukan seorang welder agar keselamatan kesehatankerja dapat terwujud pada proses pengelasan las listrik
bull Mengapa keselamatan kesehatan kerja sangat diperlukan oleh seorangwelder pada proses pengelasan las listrik
bull Bagaimana cara menanggulangi apabila terjadi kecelakaan saat melakukanproses pengelasan las listrik
bull Bagaimana cara agar saat melakukan proses pengelasan las listrik dapatmewujudkan keselamatan kesehatan kerja yang baik
bull Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam proses pengelasan laslistrik agar keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
I Pengertian
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja memiliki beberapa defenisiyaitu
1048766 Secara Etimologis Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agarsetiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman danefisien
1048766 Secara Filosofi Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian
tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya danbudaya dalam upaya mencapai adil makmur dan sejahtera
1048766 Secara Keilmuan Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
Seorang welder harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerjadengan baik dan benar agar saat melakukan proses pengelasan las listrik dapatberjalan dengan aman dan benar apabila dalam melakukan proses pengelasan laslistrik seorang welder tidak memperhatikan keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri alat-alat serta mesin-mesin yang digunakan maupun bagiorang-orang disekelilingnya akan berdampak buruk bagi pekerjaan dalam prosesproduksinya itulah yang menyebabkan begitu pentingnya keselamatan kesehatankerja bagi seorang welder pada proses pengelasan las listrik
Ada beberapa tahapan dalam menerapkan kesehatan dan keselamatankerja yaitu
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja1 Mempersiapkan
tempat kerja11 Obat-obatan amp peralatan PPPK disiapkan12 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerjabagi diri sendiri disiapkan13 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerjapribadi disiapkan agar tidak mengganggukeselamatan dan kesehatan kerja dirisendiri dan orang lain14 Alat pemadam kebakaran sederhanaperalatan perawatan kecelakaan elektris
mekanis dan kimiawi disiapkan15 Bahan kimia bahan bakar dan bahan yangmudah terbakar dimasukkan dalam tempatyang aman agar tidak berpotensiterjadinya kebakaran16 Semua pekerjaan yang berpotensi sebagaisumber kecelakaan kerja seperti las alatlistrik tali crane dll dipastikanberoperasi secara aman17 Ruang kerja disiapkan agar cukup sinarcukup aliran udara bersih dari segalapencemaran dan tingkat kebisinganrendah18 Kendaraan mobil atau kendaraan laindisiapkan untuk membawa korbanemergency ke dokter atau rumah sakitterdekat19 Sistem pengamanaan alat listrik diperiksadan dipastikan bekerja dengan baik110 Pencabangan listrik dengan stop kontaksecara bertingkat harus dihindari
2 Memakaiperalatan kerja
21 Semua peralatan kerja yang dipakaidisesuaikan dengan prosedur SOP danpemakaian yang aman22 Kelengkapan peralatan kerja yangberhubungan dengan K3 diperiksa terlebihdahulu23 Semua hubungan peralatan listrik harusdilakukan secara aman terhadap bahayakebakaran dan hubung pendek24 Semua peralatan kerja yang dipakai harustidak mencemari lingkungan sekitar25 Peralatan kerja yang dipakai tidak bolehmengganggu keselamatan dan kesehatankerja orang lain
3 Melaksanakanpekerjaan
31 Pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedurSOP yang ditentukan32 Selama melaksanakan pekerjaan harusdihindari dari timbulnya kecelakaan danpenurunan kesehatan kerja33 Setiap timbul kecelakaan kerja segeradilakukan Perto-longan Pertama PadaKecelakaan (PPPK) pengobatan dilingkungan kerja dan tindak lanjut yang
diperlukan34 Setiap adanya kesulitan pelaksanan K-3korban harus segera dibawa ke dokter atauRumah sakit terdekathasil perawatan
4 Mengevaluasidan memeriksa
41 Semua kecelakaan yang terjadi dan obatyang diberikan didiagnosis dan dicatatsesuai dengan ketentuan kesehatan42 Kebutuhan obat-obatan untuk kecelakaankerja yang sering terjadi diidentifikasi dandiurutkan dari frekuensi terbanyak43 Segala kejadian yang berhubungan denganK-3 dicatat dan dievaluasi 45 Semua kejadian yang berhubungan denganK-3 dilaporkan dalam buku laporan secarabulanan sampai selesainya pekerjaan
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang welder pada prosespengelasan las listrik sangat diperlukan karena dalam proses produksi suatupekerjaan dibutuhkan welder yang produktivitasnya tinggi tanpa merugikansemua pihak yang terkait didalamnya baik bagi orang lain maupun dirinyasendiri Pada proses pengelasan las listrik banyak sekali hal-hal yangmembahayakan dan perlu diperhatikan baik bagi welder mesin las listrikdanorang-orang disekitarnya hal-hal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
1048766 Percikan bunga api yang dapat membahayakan welder maupun mesin laslistrik yang dapat mengenai kulit mata welder dan masuk kedalamperangkat-perangkat dalam mesin las listrik yang semua itu akanmengganggu berjalannya proses produksi
1048766 Asap las listrik dan debu beracun dapat membahayakan welder dan orangorangdisekelilingnya asap tersebut dapat mengganggu proses pernafasanwelder
1048766 Efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah las listrik yang dapatmembahayakan kesehatan mata dan organ dalam tubuh welder maupunorang-orang disekelilingnya
Oleh karena itu dalam melakukan proses pengelasan las listrik setiapwelder harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja yang sesuai
Dalam melakukan proses pengelasan las lirtrik harus mematuhiprosedur yang benar terutama pada keselamatan kesehatan kerjanya tapi dibaliksemua itu tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan yang tidak disengajameskipun telah mematuhi tentang prosedur keselamatan kesehatan kerja yangbenar dan sesuai apabila terjadi kecelakaan baik pada welder dan sesuatuapapun yang ada disekelilingnya harus melakukan pertolongan pertama agarkecelakan itu tidak berakibat fatal bagi korbannya dan kemudian diserahkankepada ahlinya agar mendapat perawatan sesuai prosedurnya dan dapatdigunakan kembali sesuai dengan fungsinya
Pada proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan seorang welder dan semua pihak yang terkait didalamnya terutamadalam keselamatan kesehatan kerjanya hal-hal tersebut diantaranya
1048766 Memakai apron yang berbahan dasar kulit hewankain yang tebal yangberlapis atau baju dan celana panjang yang berbahan dasar kain levis untukmelindingi tubuhnya dari percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultraviolet dan ultra merah yang dapat membahayakan keselamatan kesehatankerjanya
1048766Menggunakan sarung tangan dan sarung lengan tangan kedua alat iniberfungsi hampir sama dengan apron yaitu melindungi dari percikan bungaapi dan efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang ditimbulkanoleh las listrik dan untuk memudahkan pemegangan elektroda
1048766 Helm las listrik helm ini dilingkapi dengan dua kaca hitam dan putih atausatu kaca hitam yang berfungsi untuk melindungi kulit muka dan mata dariefek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang dapat merusak kulitmaupun mata dimana sinar yang ditimbulkan oleh las listrik tidak bolehdilihat langsung dengan mata telanjang sampai dengan jarak minimal 16meter
1048766 Memakai sepatu las untuk melindungi kaki dari percikan bunga api hal initidak terlalu penting apabila welder telah menggunakan celana panjangyang berbahan dasar kain tebal seperti kain levis serta memakai sepatusafety yang standart untuk pengelasan tetapi tidak ada salahnya jikadigunakan
1048766 Respirator (alat bantu pernafasan) untuk menjaga pernafasan agar tetapstabil pada saat melakukan proses pengelasan las listrik dari asap las danuntuk melindungi asap dan debu yang beracun masuk ke paru-paru hal iniboleh tidak dilakukan apabila kamar las telah mempunyai sisterpembuangan asap dan debu-debu beracun (blower) yang baik tetapi tidakada salahnya jika digunakan karena pernafasan sangat penting dalamproses metabolisme manusia
1048766 Hal yang perlu lainnya seperti ldquokamar lasrdquo agar welder dapat bekerja tanpagangguan apapun yang mengelilinginya dan dapat berkonsentreasi denganmaksimal kamar las juga berfungsi agar orang-orang disekelilingnya tidakterganggu oleh yang diakibatkan oleh las listrik
Tabel 1 Panduan pemilihan jenis filterlensa untuk perlindungan mataJenis
pekerjaanDiameterElektroda
(mm)
Arus(Ampere)
Tingkatkegelapan
(shade)minimum
Tingkatkegelapan
(shade) yangdisarankan
Las BusurListrik ndashSMAW
lt 2525-44-64gt 64
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 550
781011
-101214
Las BusurListrik TIG ndash
GMAW(las argon)
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 500
7101010
-111214
Dalam hal lain welder juga harus memperhatikan mesin las yangdipakai agar dapat terus digunakan sesuai dengan fungsinya hal-hal yang harusdiperhatikan antara lain adalah1048766 Percikan bunga api sebaiknya tidak mengenai mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik sebaiknya dimatikan apabila telah selesai digunakan
1048766 Kawat elektroda yang masih aktif dijauhkan atau sebaiknya dihindarkandari mesin las listrik
1048766 Tidak menaruh benda apapun diatas atau didekat sekitar mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesaidigunakan agar kotoran dan bebu tidak mengendap didalam mesin laslistrik
1048766 Melakukan perawatan khusus (shut down) secara berkala agar mesin dapatberfungsi standart
1048766 Sebaiknya tidak melakukan penggerindaan disekitar mesin las listrikkarena hal tersebut akan menyebabkan serbuk-serbuk besi masuk kedalammesin las listrik
Kebisingan juga mempengaruhi baik buruknya suatu proses produksi
dalam pengelasan las listrik karena Kebisingan diartikan sebagai suara yangtidak dikehendaki misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara musikdan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gayahidup(JIS Z 8106 IEC 60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab801Akustikal dan elektroakustikal)
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatandalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatanmanusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No48 Tahun 1996) atausemua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat prosesproduksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkangangguan pendengaran (KepMenNaker No51 Tahun 1999)
Diantara pencemaran lingkungan yang lain pencemaranpolusikebisingan dianggap istimewa dalam hal (1) penilaian pribadi dan subjektifsangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atautidak (2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaranudara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian
UNSUR SUARA
Apabila bel dibunyikan seseorang menangkap lsquonyaringrsquo lsquotinggirsquo danlsquonadarsquo suara yang dipancarkan Ini merupakan suatu tolak ukur yangmenyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai lsquotiga unsur suararsquo
Ukuran fisik lsquokenyaringanrsquo ada amplitudo dan tingkat tekanan suaraUntuk lsquotinggirsquo suara adalah frekuensi dan lsquonadarsquo adalah sejumlah besar ukuranfisik Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala yang merupakansifat dari suara termasuk tingginya nyaringnya dan distribusi spectral sebagailsquonadarsquo
FREKUENSI DAN PANJANG GELOMBANG
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengangerakan seperti gelombang Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik diantara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yangdipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yangsama dinamakan lsquogelombang suararsquo yang dinyatakan sebagai l(m)
Apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara periodikjumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detikdinamakan lsquofrekuensirsquo yang dinyatakan sebagai f(HertzHz lihat gambargelombang sinusoidal) Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi danyang ber-frekuensi rendah adalah suara rendah Hubungan antara kecepatansuara c (ms) gelombang l dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut C = f x lPanjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter
dan sekitar 20m
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini Mutusuara dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkansuara tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya akan berbeda sebagaiperbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi objek
Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing) psikiatris inibahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20-20000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi Kurvamenggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan memplotsuara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar darikenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabelberikut
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yangdapat dengan jelas dibedakan untuk alasanalasanakustik Seringkali sumber kebisingandapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik darijumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentuPenting untuk membedakan antara kebisinganresidual dengan kebisingan latar belakang
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktorpsikologis dan emosional ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius sepertikehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara padatingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadapkebisingan itu
Berikut jenis dari akibat kebisingan
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
BAB II
PEMBAHASAN
I Pengertian
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja memiliki beberapa defenisiyaitu
1048766 Secara Etimologis Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agarsetiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman danefisien
1048766 Secara Filosofi Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian
tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya danbudaya dalam upaya mencapai adil makmur dan sejahtera
1048766 Secara Keilmuan Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
Seorang welder harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerjadengan baik dan benar agar saat melakukan proses pengelasan las listrik dapatberjalan dengan aman dan benar apabila dalam melakukan proses pengelasan laslistrik seorang welder tidak memperhatikan keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri alat-alat serta mesin-mesin yang digunakan maupun bagiorang-orang disekelilingnya akan berdampak buruk bagi pekerjaan dalam prosesproduksinya itulah yang menyebabkan begitu pentingnya keselamatan kesehatankerja bagi seorang welder pada proses pengelasan las listrik
Ada beberapa tahapan dalam menerapkan kesehatan dan keselamatankerja yaitu
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja1 Mempersiapkan
tempat kerja11 Obat-obatan amp peralatan PPPK disiapkan12 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerjabagi diri sendiri disiapkan13 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerjapribadi disiapkan agar tidak mengganggukeselamatan dan kesehatan kerja dirisendiri dan orang lain14 Alat pemadam kebakaran sederhanaperalatan perawatan kecelakaan elektris
mekanis dan kimiawi disiapkan15 Bahan kimia bahan bakar dan bahan yangmudah terbakar dimasukkan dalam tempatyang aman agar tidak berpotensiterjadinya kebakaran16 Semua pekerjaan yang berpotensi sebagaisumber kecelakaan kerja seperti las alatlistrik tali crane dll dipastikanberoperasi secara aman17 Ruang kerja disiapkan agar cukup sinarcukup aliran udara bersih dari segalapencemaran dan tingkat kebisinganrendah18 Kendaraan mobil atau kendaraan laindisiapkan untuk membawa korbanemergency ke dokter atau rumah sakitterdekat19 Sistem pengamanaan alat listrik diperiksadan dipastikan bekerja dengan baik110 Pencabangan listrik dengan stop kontaksecara bertingkat harus dihindari
2 Memakaiperalatan kerja
21 Semua peralatan kerja yang dipakaidisesuaikan dengan prosedur SOP danpemakaian yang aman22 Kelengkapan peralatan kerja yangberhubungan dengan K3 diperiksa terlebihdahulu23 Semua hubungan peralatan listrik harusdilakukan secara aman terhadap bahayakebakaran dan hubung pendek24 Semua peralatan kerja yang dipakai harustidak mencemari lingkungan sekitar25 Peralatan kerja yang dipakai tidak bolehmengganggu keselamatan dan kesehatankerja orang lain
3 Melaksanakanpekerjaan
31 Pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedurSOP yang ditentukan32 Selama melaksanakan pekerjaan harusdihindari dari timbulnya kecelakaan danpenurunan kesehatan kerja33 Setiap timbul kecelakaan kerja segeradilakukan Perto-longan Pertama PadaKecelakaan (PPPK) pengobatan dilingkungan kerja dan tindak lanjut yang
diperlukan34 Setiap adanya kesulitan pelaksanan K-3korban harus segera dibawa ke dokter atauRumah sakit terdekathasil perawatan
4 Mengevaluasidan memeriksa
41 Semua kecelakaan yang terjadi dan obatyang diberikan didiagnosis dan dicatatsesuai dengan ketentuan kesehatan42 Kebutuhan obat-obatan untuk kecelakaankerja yang sering terjadi diidentifikasi dandiurutkan dari frekuensi terbanyak43 Segala kejadian yang berhubungan denganK-3 dicatat dan dievaluasi 45 Semua kejadian yang berhubungan denganK-3 dilaporkan dalam buku laporan secarabulanan sampai selesainya pekerjaan
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang welder pada prosespengelasan las listrik sangat diperlukan karena dalam proses produksi suatupekerjaan dibutuhkan welder yang produktivitasnya tinggi tanpa merugikansemua pihak yang terkait didalamnya baik bagi orang lain maupun dirinyasendiri Pada proses pengelasan las listrik banyak sekali hal-hal yangmembahayakan dan perlu diperhatikan baik bagi welder mesin las listrikdanorang-orang disekitarnya hal-hal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
1048766 Percikan bunga api yang dapat membahayakan welder maupun mesin laslistrik yang dapat mengenai kulit mata welder dan masuk kedalamperangkat-perangkat dalam mesin las listrik yang semua itu akanmengganggu berjalannya proses produksi
1048766 Asap las listrik dan debu beracun dapat membahayakan welder dan orangorangdisekelilingnya asap tersebut dapat mengganggu proses pernafasanwelder
1048766 Efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah las listrik yang dapatmembahayakan kesehatan mata dan organ dalam tubuh welder maupunorang-orang disekelilingnya
Oleh karena itu dalam melakukan proses pengelasan las listrik setiapwelder harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja yang sesuai
Dalam melakukan proses pengelasan las lirtrik harus mematuhiprosedur yang benar terutama pada keselamatan kesehatan kerjanya tapi dibaliksemua itu tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan yang tidak disengajameskipun telah mematuhi tentang prosedur keselamatan kesehatan kerja yangbenar dan sesuai apabila terjadi kecelakaan baik pada welder dan sesuatuapapun yang ada disekelilingnya harus melakukan pertolongan pertama agarkecelakan itu tidak berakibat fatal bagi korbannya dan kemudian diserahkankepada ahlinya agar mendapat perawatan sesuai prosedurnya dan dapatdigunakan kembali sesuai dengan fungsinya
Pada proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan seorang welder dan semua pihak yang terkait didalamnya terutamadalam keselamatan kesehatan kerjanya hal-hal tersebut diantaranya
1048766 Memakai apron yang berbahan dasar kulit hewankain yang tebal yangberlapis atau baju dan celana panjang yang berbahan dasar kain levis untukmelindingi tubuhnya dari percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultraviolet dan ultra merah yang dapat membahayakan keselamatan kesehatankerjanya
1048766Menggunakan sarung tangan dan sarung lengan tangan kedua alat iniberfungsi hampir sama dengan apron yaitu melindungi dari percikan bungaapi dan efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang ditimbulkanoleh las listrik dan untuk memudahkan pemegangan elektroda
1048766 Helm las listrik helm ini dilingkapi dengan dua kaca hitam dan putih atausatu kaca hitam yang berfungsi untuk melindungi kulit muka dan mata dariefek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang dapat merusak kulitmaupun mata dimana sinar yang ditimbulkan oleh las listrik tidak bolehdilihat langsung dengan mata telanjang sampai dengan jarak minimal 16meter
1048766 Memakai sepatu las untuk melindungi kaki dari percikan bunga api hal initidak terlalu penting apabila welder telah menggunakan celana panjangyang berbahan dasar kain tebal seperti kain levis serta memakai sepatusafety yang standart untuk pengelasan tetapi tidak ada salahnya jikadigunakan
1048766 Respirator (alat bantu pernafasan) untuk menjaga pernafasan agar tetapstabil pada saat melakukan proses pengelasan las listrik dari asap las danuntuk melindungi asap dan debu yang beracun masuk ke paru-paru hal iniboleh tidak dilakukan apabila kamar las telah mempunyai sisterpembuangan asap dan debu-debu beracun (blower) yang baik tetapi tidakada salahnya jika digunakan karena pernafasan sangat penting dalamproses metabolisme manusia
1048766 Hal yang perlu lainnya seperti ldquokamar lasrdquo agar welder dapat bekerja tanpagangguan apapun yang mengelilinginya dan dapat berkonsentreasi denganmaksimal kamar las juga berfungsi agar orang-orang disekelilingnya tidakterganggu oleh yang diakibatkan oleh las listrik
Tabel 1 Panduan pemilihan jenis filterlensa untuk perlindungan mataJenis
pekerjaanDiameterElektroda
(mm)
Arus(Ampere)
Tingkatkegelapan
(shade)minimum
Tingkatkegelapan
(shade) yangdisarankan
Las BusurListrik ndashSMAW
lt 2525-44-64gt 64
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 550
781011
-101214
Las BusurListrik TIG ndash
GMAW(las argon)
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 500
7101010
-111214
Dalam hal lain welder juga harus memperhatikan mesin las yangdipakai agar dapat terus digunakan sesuai dengan fungsinya hal-hal yang harusdiperhatikan antara lain adalah1048766 Percikan bunga api sebaiknya tidak mengenai mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik sebaiknya dimatikan apabila telah selesai digunakan
1048766 Kawat elektroda yang masih aktif dijauhkan atau sebaiknya dihindarkandari mesin las listrik
1048766 Tidak menaruh benda apapun diatas atau didekat sekitar mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesaidigunakan agar kotoran dan bebu tidak mengendap didalam mesin laslistrik
1048766 Melakukan perawatan khusus (shut down) secara berkala agar mesin dapatberfungsi standart
1048766 Sebaiknya tidak melakukan penggerindaan disekitar mesin las listrikkarena hal tersebut akan menyebabkan serbuk-serbuk besi masuk kedalammesin las listrik
Kebisingan juga mempengaruhi baik buruknya suatu proses produksi
dalam pengelasan las listrik karena Kebisingan diartikan sebagai suara yangtidak dikehendaki misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara musikdan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gayahidup(JIS Z 8106 IEC 60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab801Akustikal dan elektroakustikal)
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatandalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatanmanusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No48 Tahun 1996) atausemua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat prosesproduksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkangangguan pendengaran (KepMenNaker No51 Tahun 1999)
Diantara pencemaran lingkungan yang lain pencemaranpolusikebisingan dianggap istimewa dalam hal (1) penilaian pribadi dan subjektifsangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atautidak (2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaranudara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian
UNSUR SUARA
Apabila bel dibunyikan seseorang menangkap lsquonyaringrsquo lsquotinggirsquo danlsquonadarsquo suara yang dipancarkan Ini merupakan suatu tolak ukur yangmenyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai lsquotiga unsur suararsquo
Ukuran fisik lsquokenyaringanrsquo ada amplitudo dan tingkat tekanan suaraUntuk lsquotinggirsquo suara adalah frekuensi dan lsquonadarsquo adalah sejumlah besar ukuranfisik Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala yang merupakansifat dari suara termasuk tingginya nyaringnya dan distribusi spectral sebagailsquonadarsquo
FREKUENSI DAN PANJANG GELOMBANG
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengangerakan seperti gelombang Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik diantara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yangdipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yangsama dinamakan lsquogelombang suararsquo yang dinyatakan sebagai l(m)
Apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara periodikjumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detikdinamakan lsquofrekuensirsquo yang dinyatakan sebagai f(HertzHz lihat gambargelombang sinusoidal) Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi danyang ber-frekuensi rendah adalah suara rendah Hubungan antara kecepatansuara c (ms) gelombang l dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut C = f x lPanjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter
dan sekitar 20m
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini Mutusuara dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkansuara tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya akan berbeda sebagaiperbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi objek
Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing) psikiatris inibahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20-20000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi Kurvamenggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan memplotsuara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar darikenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabelberikut
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yangdapat dengan jelas dibedakan untuk alasanalasanakustik Seringkali sumber kebisingandapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik darijumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentuPenting untuk membedakan antara kebisinganresidual dengan kebisingan latar belakang
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktorpsikologis dan emosional ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius sepertikehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara padatingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadapkebisingan itu
Berikut jenis dari akibat kebisingan
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
mekanis dan kimiawi disiapkan15 Bahan kimia bahan bakar dan bahan yangmudah terbakar dimasukkan dalam tempatyang aman agar tidak berpotensiterjadinya kebakaran16 Semua pekerjaan yang berpotensi sebagaisumber kecelakaan kerja seperti las alatlistrik tali crane dll dipastikanberoperasi secara aman17 Ruang kerja disiapkan agar cukup sinarcukup aliran udara bersih dari segalapencemaran dan tingkat kebisinganrendah18 Kendaraan mobil atau kendaraan laindisiapkan untuk membawa korbanemergency ke dokter atau rumah sakitterdekat19 Sistem pengamanaan alat listrik diperiksadan dipastikan bekerja dengan baik110 Pencabangan listrik dengan stop kontaksecara bertingkat harus dihindari
2 Memakaiperalatan kerja
21 Semua peralatan kerja yang dipakaidisesuaikan dengan prosedur SOP danpemakaian yang aman22 Kelengkapan peralatan kerja yangberhubungan dengan K3 diperiksa terlebihdahulu23 Semua hubungan peralatan listrik harusdilakukan secara aman terhadap bahayakebakaran dan hubung pendek24 Semua peralatan kerja yang dipakai harustidak mencemari lingkungan sekitar25 Peralatan kerja yang dipakai tidak bolehmengganggu keselamatan dan kesehatankerja orang lain
3 Melaksanakanpekerjaan
31 Pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedurSOP yang ditentukan32 Selama melaksanakan pekerjaan harusdihindari dari timbulnya kecelakaan danpenurunan kesehatan kerja33 Setiap timbul kecelakaan kerja segeradilakukan Perto-longan Pertama PadaKecelakaan (PPPK) pengobatan dilingkungan kerja dan tindak lanjut yang
diperlukan34 Setiap adanya kesulitan pelaksanan K-3korban harus segera dibawa ke dokter atauRumah sakit terdekathasil perawatan
4 Mengevaluasidan memeriksa
41 Semua kecelakaan yang terjadi dan obatyang diberikan didiagnosis dan dicatatsesuai dengan ketentuan kesehatan42 Kebutuhan obat-obatan untuk kecelakaankerja yang sering terjadi diidentifikasi dandiurutkan dari frekuensi terbanyak43 Segala kejadian yang berhubungan denganK-3 dicatat dan dievaluasi 45 Semua kejadian yang berhubungan denganK-3 dilaporkan dalam buku laporan secarabulanan sampai selesainya pekerjaan
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang welder pada prosespengelasan las listrik sangat diperlukan karena dalam proses produksi suatupekerjaan dibutuhkan welder yang produktivitasnya tinggi tanpa merugikansemua pihak yang terkait didalamnya baik bagi orang lain maupun dirinyasendiri Pada proses pengelasan las listrik banyak sekali hal-hal yangmembahayakan dan perlu diperhatikan baik bagi welder mesin las listrikdanorang-orang disekitarnya hal-hal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
1048766 Percikan bunga api yang dapat membahayakan welder maupun mesin laslistrik yang dapat mengenai kulit mata welder dan masuk kedalamperangkat-perangkat dalam mesin las listrik yang semua itu akanmengganggu berjalannya proses produksi
1048766 Asap las listrik dan debu beracun dapat membahayakan welder dan orangorangdisekelilingnya asap tersebut dapat mengganggu proses pernafasanwelder
1048766 Efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah las listrik yang dapatmembahayakan kesehatan mata dan organ dalam tubuh welder maupunorang-orang disekelilingnya
Oleh karena itu dalam melakukan proses pengelasan las listrik setiapwelder harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja yang sesuai
Dalam melakukan proses pengelasan las lirtrik harus mematuhiprosedur yang benar terutama pada keselamatan kesehatan kerjanya tapi dibaliksemua itu tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan yang tidak disengajameskipun telah mematuhi tentang prosedur keselamatan kesehatan kerja yangbenar dan sesuai apabila terjadi kecelakaan baik pada welder dan sesuatuapapun yang ada disekelilingnya harus melakukan pertolongan pertama agarkecelakan itu tidak berakibat fatal bagi korbannya dan kemudian diserahkankepada ahlinya agar mendapat perawatan sesuai prosedurnya dan dapatdigunakan kembali sesuai dengan fungsinya
Pada proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan seorang welder dan semua pihak yang terkait didalamnya terutamadalam keselamatan kesehatan kerjanya hal-hal tersebut diantaranya
1048766 Memakai apron yang berbahan dasar kulit hewankain yang tebal yangberlapis atau baju dan celana panjang yang berbahan dasar kain levis untukmelindingi tubuhnya dari percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultraviolet dan ultra merah yang dapat membahayakan keselamatan kesehatankerjanya
1048766Menggunakan sarung tangan dan sarung lengan tangan kedua alat iniberfungsi hampir sama dengan apron yaitu melindungi dari percikan bungaapi dan efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang ditimbulkanoleh las listrik dan untuk memudahkan pemegangan elektroda
1048766 Helm las listrik helm ini dilingkapi dengan dua kaca hitam dan putih atausatu kaca hitam yang berfungsi untuk melindungi kulit muka dan mata dariefek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang dapat merusak kulitmaupun mata dimana sinar yang ditimbulkan oleh las listrik tidak bolehdilihat langsung dengan mata telanjang sampai dengan jarak minimal 16meter
1048766 Memakai sepatu las untuk melindungi kaki dari percikan bunga api hal initidak terlalu penting apabila welder telah menggunakan celana panjangyang berbahan dasar kain tebal seperti kain levis serta memakai sepatusafety yang standart untuk pengelasan tetapi tidak ada salahnya jikadigunakan
1048766 Respirator (alat bantu pernafasan) untuk menjaga pernafasan agar tetapstabil pada saat melakukan proses pengelasan las listrik dari asap las danuntuk melindungi asap dan debu yang beracun masuk ke paru-paru hal iniboleh tidak dilakukan apabila kamar las telah mempunyai sisterpembuangan asap dan debu-debu beracun (blower) yang baik tetapi tidakada salahnya jika digunakan karena pernafasan sangat penting dalamproses metabolisme manusia
1048766 Hal yang perlu lainnya seperti ldquokamar lasrdquo agar welder dapat bekerja tanpagangguan apapun yang mengelilinginya dan dapat berkonsentreasi denganmaksimal kamar las juga berfungsi agar orang-orang disekelilingnya tidakterganggu oleh yang diakibatkan oleh las listrik
Tabel 1 Panduan pemilihan jenis filterlensa untuk perlindungan mataJenis
pekerjaanDiameterElektroda
(mm)
Arus(Ampere)
Tingkatkegelapan
(shade)minimum
Tingkatkegelapan
(shade) yangdisarankan
Las BusurListrik ndashSMAW
lt 2525-44-64gt 64
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 550
781011
-101214
Las BusurListrik TIG ndash
GMAW(las argon)
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 500
7101010
-111214
Dalam hal lain welder juga harus memperhatikan mesin las yangdipakai agar dapat terus digunakan sesuai dengan fungsinya hal-hal yang harusdiperhatikan antara lain adalah1048766 Percikan bunga api sebaiknya tidak mengenai mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik sebaiknya dimatikan apabila telah selesai digunakan
1048766 Kawat elektroda yang masih aktif dijauhkan atau sebaiknya dihindarkandari mesin las listrik
1048766 Tidak menaruh benda apapun diatas atau didekat sekitar mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesaidigunakan agar kotoran dan bebu tidak mengendap didalam mesin laslistrik
1048766 Melakukan perawatan khusus (shut down) secara berkala agar mesin dapatberfungsi standart
1048766 Sebaiknya tidak melakukan penggerindaan disekitar mesin las listrikkarena hal tersebut akan menyebabkan serbuk-serbuk besi masuk kedalammesin las listrik
Kebisingan juga mempengaruhi baik buruknya suatu proses produksi
dalam pengelasan las listrik karena Kebisingan diartikan sebagai suara yangtidak dikehendaki misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara musikdan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gayahidup(JIS Z 8106 IEC 60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab801Akustikal dan elektroakustikal)
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatandalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatanmanusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No48 Tahun 1996) atausemua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat prosesproduksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkangangguan pendengaran (KepMenNaker No51 Tahun 1999)
Diantara pencemaran lingkungan yang lain pencemaranpolusikebisingan dianggap istimewa dalam hal (1) penilaian pribadi dan subjektifsangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atautidak (2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaranudara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian
UNSUR SUARA
Apabila bel dibunyikan seseorang menangkap lsquonyaringrsquo lsquotinggirsquo danlsquonadarsquo suara yang dipancarkan Ini merupakan suatu tolak ukur yangmenyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai lsquotiga unsur suararsquo
Ukuran fisik lsquokenyaringanrsquo ada amplitudo dan tingkat tekanan suaraUntuk lsquotinggirsquo suara adalah frekuensi dan lsquonadarsquo adalah sejumlah besar ukuranfisik Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala yang merupakansifat dari suara termasuk tingginya nyaringnya dan distribusi spectral sebagailsquonadarsquo
FREKUENSI DAN PANJANG GELOMBANG
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengangerakan seperti gelombang Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik diantara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yangdipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yangsama dinamakan lsquogelombang suararsquo yang dinyatakan sebagai l(m)
Apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara periodikjumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detikdinamakan lsquofrekuensirsquo yang dinyatakan sebagai f(HertzHz lihat gambargelombang sinusoidal) Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi danyang ber-frekuensi rendah adalah suara rendah Hubungan antara kecepatansuara c (ms) gelombang l dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut C = f x lPanjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter
dan sekitar 20m
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini Mutusuara dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkansuara tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya akan berbeda sebagaiperbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi objek
Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing) psikiatris inibahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20-20000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi Kurvamenggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan memplotsuara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar darikenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabelberikut
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yangdapat dengan jelas dibedakan untuk alasanalasanakustik Seringkali sumber kebisingandapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik darijumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentuPenting untuk membedakan antara kebisinganresidual dengan kebisingan latar belakang
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktorpsikologis dan emosional ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius sepertikehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara padatingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadapkebisingan itu
Berikut jenis dari akibat kebisingan
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
diperlukan34 Setiap adanya kesulitan pelaksanan K-3korban harus segera dibawa ke dokter atauRumah sakit terdekathasil perawatan
4 Mengevaluasidan memeriksa
41 Semua kecelakaan yang terjadi dan obatyang diberikan didiagnosis dan dicatatsesuai dengan ketentuan kesehatan42 Kebutuhan obat-obatan untuk kecelakaankerja yang sering terjadi diidentifikasi dandiurutkan dari frekuensi terbanyak43 Segala kejadian yang berhubungan denganK-3 dicatat dan dievaluasi 45 Semua kejadian yang berhubungan denganK-3 dilaporkan dalam buku laporan secarabulanan sampai selesainya pekerjaan
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang welder pada prosespengelasan las listrik sangat diperlukan karena dalam proses produksi suatupekerjaan dibutuhkan welder yang produktivitasnya tinggi tanpa merugikansemua pihak yang terkait didalamnya baik bagi orang lain maupun dirinyasendiri Pada proses pengelasan las listrik banyak sekali hal-hal yangmembahayakan dan perlu diperhatikan baik bagi welder mesin las listrikdanorang-orang disekitarnya hal-hal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
1048766 Percikan bunga api yang dapat membahayakan welder maupun mesin laslistrik yang dapat mengenai kulit mata welder dan masuk kedalamperangkat-perangkat dalam mesin las listrik yang semua itu akanmengganggu berjalannya proses produksi
1048766 Asap las listrik dan debu beracun dapat membahayakan welder dan orangorangdisekelilingnya asap tersebut dapat mengganggu proses pernafasanwelder
1048766 Efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah las listrik yang dapatmembahayakan kesehatan mata dan organ dalam tubuh welder maupunorang-orang disekelilingnya
Oleh karena itu dalam melakukan proses pengelasan las listrik setiapwelder harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja yang sesuai
Dalam melakukan proses pengelasan las lirtrik harus mematuhiprosedur yang benar terutama pada keselamatan kesehatan kerjanya tapi dibaliksemua itu tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan yang tidak disengajameskipun telah mematuhi tentang prosedur keselamatan kesehatan kerja yangbenar dan sesuai apabila terjadi kecelakaan baik pada welder dan sesuatuapapun yang ada disekelilingnya harus melakukan pertolongan pertama agarkecelakan itu tidak berakibat fatal bagi korbannya dan kemudian diserahkankepada ahlinya agar mendapat perawatan sesuai prosedurnya dan dapatdigunakan kembali sesuai dengan fungsinya
Pada proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan seorang welder dan semua pihak yang terkait didalamnya terutamadalam keselamatan kesehatan kerjanya hal-hal tersebut diantaranya
1048766 Memakai apron yang berbahan dasar kulit hewankain yang tebal yangberlapis atau baju dan celana panjang yang berbahan dasar kain levis untukmelindingi tubuhnya dari percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultraviolet dan ultra merah yang dapat membahayakan keselamatan kesehatankerjanya
1048766Menggunakan sarung tangan dan sarung lengan tangan kedua alat iniberfungsi hampir sama dengan apron yaitu melindungi dari percikan bungaapi dan efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang ditimbulkanoleh las listrik dan untuk memudahkan pemegangan elektroda
1048766 Helm las listrik helm ini dilingkapi dengan dua kaca hitam dan putih atausatu kaca hitam yang berfungsi untuk melindungi kulit muka dan mata dariefek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang dapat merusak kulitmaupun mata dimana sinar yang ditimbulkan oleh las listrik tidak bolehdilihat langsung dengan mata telanjang sampai dengan jarak minimal 16meter
1048766 Memakai sepatu las untuk melindungi kaki dari percikan bunga api hal initidak terlalu penting apabila welder telah menggunakan celana panjangyang berbahan dasar kain tebal seperti kain levis serta memakai sepatusafety yang standart untuk pengelasan tetapi tidak ada salahnya jikadigunakan
1048766 Respirator (alat bantu pernafasan) untuk menjaga pernafasan agar tetapstabil pada saat melakukan proses pengelasan las listrik dari asap las danuntuk melindungi asap dan debu yang beracun masuk ke paru-paru hal iniboleh tidak dilakukan apabila kamar las telah mempunyai sisterpembuangan asap dan debu-debu beracun (blower) yang baik tetapi tidakada salahnya jika digunakan karena pernafasan sangat penting dalamproses metabolisme manusia
1048766 Hal yang perlu lainnya seperti ldquokamar lasrdquo agar welder dapat bekerja tanpagangguan apapun yang mengelilinginya dan dapat berkonsentreasi denganmaksimal kamar las juga berfungsi agar orang-orang disekelilingnya tidakterganggu oleh yang diakibatkan oleh las listrik
Tabel 1 Panduan pemilihan jenis filterlensa untuk perlindungan mataJenis
pekerjaanDiameterElektroda
(mm)
Arus(Ampere)
Tingkatkegelapan
(shade)minimum
Tingkatkegelapan
(shade) yangdisarankan
Las BusurListrik ndashSMAW
lt 2525-44-64gt 64
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 550
781011
-101214
Las BusurListrik TIG ndash
GMAW(las argon)
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 500
7101010
-111214
Dalam hal lain welder juga harus memperhatikan mesin las yangdipakai agar dapat terus digunakan sesuai dengan fungsinya hal-hal yang harusdiperhatikan antara lain adalah1048766 Percikan bunga api sebaiknya tidak mengenai mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik sebaiknya dimatikan apabila telah selesai digunakan
1048766 Kawat elektroda yang masih aktif dijauhkan atau sebaiknya dihindarkandari mesin las listrik
1048766 Tidak menaruh benda apapun diatas atau didekat sekitar mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesaidigunakan agar kotoran dan bebu tidak mengendap didalam mesin laslistrik
1048766 Melakukan perawatan khusus (shut down) secara berkala agar mesin dapatberfungsi standart
1048766 Sebaiknya tidak melakukan penggerindaan disekitar mesin las listrikkarena hal tersebut akan menyebabkan serbuk-serbuk besi masuk kedalammesin las listrik
Kebisingan juga mempengaruhi baik buruknya suatu proses produksi
dalam pengelasan las listrik karena Kebisingan diartikan sebagai suara yangtidak dikehendaki misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara musikdan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gayahidup(JIS Z 8106 IEC 60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab801Akustikal dan elektroakustikal)
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatandalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatanmanusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No48 Tahun 1996) atausemua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat prosesproduksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkangangguan pendengaran (KepMenNaker No51 Tahun 1999)
Diantara pencemaran lingkungan yang lain pencemaranpolusikebisingan dianggap istimewa dalam hal (1) penilaian pribadi dan subjektifsangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atautidak (2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaranudara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian
UNSUR SUARA
Apabila bel dibunyikan seseorang menangkap lsquonyaringrsquo lsquotinggirsquo danlsquonadarsquo suara yang dipancarkan Ini merupakan suatu tolak ukur yangmenyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai lsquotiga unsur suararsquo
Ukuran fisik lsquokenyaringanrsquo ada amplitudo dan tingkat tekanan suaraUntuk lsquotinggirsquo suara adalah frekuensi dan lsquonadarsquo adalah sejumlah besar ukuranfisik Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala yang merupakansifat dari suara termasuk tingginya nyaringnya dan distribusi spectral sebagailsquonadarsquo
FREKUENSI DAN PANJANG GELOMBANG
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengangerakan seperti gelombang Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik diantara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yangdipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yangsama dinamakan lsquogelombang suararsquo yang dinyatakan sebagai l(m)
Apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara periodikjumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detikdinamakan lsquofrekuensirsquo yang dinyatakan sebagai f(HertzHz lihat gambargelombang sinusoidal) Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi danyang ber-frekuensi rendah adalah suara rendah Hubungan antara kecepatansuara c (ms) gelombang l dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut C = f x lPanjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter
dan sekitar 20m
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini Mutusuara dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkansuara tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya akan berbeda sebagaiperbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi objek
Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing) psikiatris inibahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20-20000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi Kurvamenggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan memplotsuara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar darikenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabelberikut
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yangdapat dengan jelas dibedakan untuk alasanalasanakustik Seringkali sumber kebisingandapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik darijumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentuPenting untuk membedakan antara kebisinganresidual dengan kebisingan latar belakang
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktorpsikologis dan emosional ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius sepertikehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara padatingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadapkebisingan itu
Berikut jenis dari akibat kebisingan
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
Dalam melakukan proses pengelasan las lirtrik harus mematuhiprosedur yang benar terutama pada keselamatan kesehatan kerjanya tapi dibaliksemua itu tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan yang tidak disengajameskipun telah mematuhi tentang prosedur keselamatan kesehatan kerja yangbenar dan sesuai apabila terjadi kecelakaan baik pada welder dan sesuatuapapun yang ada disekelilingnya harus melakukan pertolongan pertama agarkecelakan itu tidak berakibat fatal bagi korbannya dan kemudian diserahkankepada ahlinya agar mendapat perawatan sesuai prosedurnya dan dapatdigunakan kembali sesuai dengan fungsinya
Pada proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan seorang welder dan semua pihak yang terkait didalamnya terutamadalam keselamatan kesehatan kerjanya hal-hal tersebut diantaranya
1048766 Memakai apron yang berbahan dasar kulit hewankain yang tebal yangberlapis atau baju dan celana panjang yang berbahan dasar kain levis untukmelindingi tubuhnya dari percikan bunga api dan efek radiasi sinar ultraviolet dan ultra merah yang dapat membahayakan keselamatan kesehatankerjanya
1048766Menggunakan sarung tangan dan sarung lengan tangan kedua alat iniberfungsi hampir sama dengan apron yaitu melindungi dari percikan bungaapi dan efek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang ditimbulkanoleh las listrik dan untuk memudahkan pemegangan elektroda
1048766 Helm las listrik helm ini dilingkapi dengan dua kaca hitam dan putih atausatu kaca hitam yang berfungsi untuk melindungi kulit muka dan mata dariefek radiasi sinar ultra violet dan ultra merah yang dapat merusak kulitmaupun mata dimana sinar yang ditimbulkan oleh las listrik tidak bolehdilihat langsung dengan mata telanjang sampai dengan jarak minimal 16meter
1048766 Memakai sepatu las untuk melindungi kaki dari percikan bunga api hal initidak terlalu penting apabila welder telah menggunakan celana panjangyang berbahan dasar kain tebal seperti kain levis serta memakai sepatusafety yang standart untuk pengelasan tetapi tidak ada salahnya jikadigunakan
1048766 Respirator (alat bantu pernafasan) untuk menjaga pernafasan agar tetapstabil pada saat melakukan proses pengelasan las listrik dari asap las danuntuk melindungi asap dan debu yang beracun masuk ke paru-paru hal iniboleh tidak dilakukan apabila kamar las telah mempunyai sisterpembuangan asap dan debu-debu beracun (blower) yang baik tetapi tidakada salahnya jika digunakan karena pernafasan sangat penting dalamproses metabolisme manusia
1048766 Hal yang perlu lainnya seperti ldquokamar lasrdquo agar welder dapat bekerja tanpagangguan apapun yang mengelilinginya dan dapat berkonsentreasi denganmaksimal kamar las juga berfungsi agar orang-orang disekelilingnya tidakterganggu oleh yang diakibatkan oleh las listrik
Tabel 1 Panduan pemilihan jenis filterlensa untuk perlindungan mataJenis
pekerjaanDiameterElektroda
(mm)
Arus(Ampere)
Tingkatkegelapan
(shade)minimum
Tingkatkegelapan
(shade) yangdisarankan
Las BusurListrik ndashSMAW
lt 2525-44-64gt 64
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 550
781011
-101214
Las BusurListrik TIG ndash
GMAW(las argon)
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 500
7101010
-111214
Dalam hal lain welder juga harus memperhatikan mesin las yangdipakai agar dapat terus digunakan sesuai dengan fungsinya hal-hal yang harusdiperhatikan antara lain adalah1048766 Percikan bunga api sebaiknya tidak mengenai mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik sebaiknya dimatikan apabila telah selesai digunakan
1048766 Kawat elektroda yang masih aktif dijauhkan atau sebaiknya dihindarkandari mesin las listrik
1048766 Tidak menaruh benda apapun diatas atau didekat sekitar mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesaidigunakan agar kotoran dan bebu tidak mengendap didalam mesin laslistrik
1048766 Melakukan perawatan khusus (shut down) secara berkala agar mesin dapatberfungsi standart
1048766 Sebaiknya tidak melakukan penggerindaan disekitar mesin las listrikkarena hal tersebut akan menyebabkan serbuk-serbuk besi masuk kedalammesin las listrik
Kebisingan juga mempengaruhi baik buruknya suatu proses produksi
dalam pengelasan las listrik karena Kebisingan diartikan sebagai suara yangtidak dikehendaki misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara musikdan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gayahidup(JIS Z 8106 IEC 60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab801Akustikal dan elektroakustikal)
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatandalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatanmanusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No48 Tahun 1996) atausemua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat prosesproduksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkangangguan pendengaran (KepMenNaker No51 Tahun 1999)
Diantara pencemaran lingkungan yang lain pencemaranpolusikebisingan dianggap istimewa dalam hal (1) penilaian pribadi dan subjektifsangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atautidak (2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaranudara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian
UNSUR SUARA
Apabila bel dibunyikan seseorang menangkap lsquonyaringrsquo lsquotinggirsquo danlsquonadarsquo suara yang dipancarkan Ini merupakan suatu tolak ukur yangmenyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai lsquotiga unsur suararsquo
Ukuran fisik lsquokenyaringanrsquo ada amplitudo dan tingkat tekanan suaraUntuk lsquotinggirsquo suara adalah frekuensi dan lsquonadarsquo adalah sejumlah besar ukuranfisik Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala yang merupakansifat dari suara termasuk tingginya nyaringnya dan distribusi spectral sebagailsquonadarsquo
FREKUENSI DAN PANJANG GELOMBANG
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengangerakan seperti gelombang Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik diantara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yangdipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yangsama dinamakan lsquogelombang suararsquo yang dinyatakan sebagai l(m)
Apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara periodikjumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detikdinamakan lsquofrekuensirsquo yang dinyatakan sebagai f(HertzHz lihat gambargelombang sinusoidal) Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi danyang ber-frekuensi rendah adalah suara rendah Hubungan antara kecepatansuara c (ms) gelombang l dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut C = f x lPanjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter
dan sekitar 20m
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini Mutusuara dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkansuara tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya akan berbeda sebagaiperbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi objek
Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing) psikiatris inibahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20-20000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi Kurvamenggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan memplotsuara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar darikenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabelberikut
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yangdapat dengan jelas dibedakan untuk alasanalasanakustik Seringkali sumber kebisingandapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik darijumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentuPenting untuk membedakan antara kebisinganresidual dengan kebisingan latar belakang
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktorpsikologis dan emosional ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius sepertikehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara padatingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadapkebisingan itu
Berikut jenis dari akibat kebisingan
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
1048766 Hal yang perlu lainnya seperti ldquokamar lasrdquo agar welder dapat bekerja tanpagangguan apapun yang mengelilinginya dan dapat berkonsentreasi denganmaksimal kamar las juga berfungsi agar orang-orang disekelilingnya tidakterganggu oleh yang diakibatkan oleh las listrik
Tabel 1 Panduan pemilihan jenis filterlensa untuk perlindungan mataJenis
pekerjaanDiameterElektroda
(mm)
Arus(Ampere)
Tingkatkegelapan
(shade)minimum
Tingkatkegelapan
(shade) yangdisarankan
Las BusurListrik ndashSMAW
lt 2525-44-64gt 64
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 550
781011
-101214
Las BusurListrik TIG ndash
GMAW(las argon)
lt 6060 ndash 160160 ndash 250250 - 500
7101010
-111214
Dalam hal lain welder juga harus memperhatikan mesin las yangdipakai agar dapat terus digunakan sesuai dengan fungsinya hal-hal yang harusdiperhatikan antara lain adalah1048766 Percikan bunga api sebaiknya tidak mengenai mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik sebaiknya dimatikan apabila telah selesai digunakan
1048766 Kawat elektroda yang masih aktif dijauhkan atau sebaiknya dihindarkandari mesin las listrik
1048766 Tidak menaruh benda apapun diatas atau didekat sekitar mesin las listrik
1048766 Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesaidigunakan agar kotoran dan bebu tidak mengendap didalam mesin laslistrik
1048766 Melakukan perawatan khusus (shut down) secara berkala agar mesin dapatberfungsi standart
1048766 Sebaiknya tidak melakukan penggerindaan disekitar mesin las listrikkarena hal tersebut akan menyebabkan serbuk-serbuk besi masuk kedalammesin las listrik
Kebisingan juga mempengaruhi baik buruknya suatu proses produksi
dalam pengelasan las listrik karena Kebisingan diartikan sebagai suara yangtidak dikehendaki misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara musikdan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gayahidup(JIS Z 8106 IEC 60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab801Akustikal dan elektroakustikal)
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatandalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatanmanusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No48 Tahun 1996) atausemua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat prosesproduksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkangangguan pendengaran (KepMenNaker No51 Tahun 1999)
Diantara pencemaran lingkungan yang lain pencemaranpolusikebisingan dianggap istimewa dalam hal (1) penilaian pribadi dan subjektifsangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atautidak (2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaranudara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian
UNSUR SUARA
Apabila bel dibunyikan seseorang menangkap lsquonyaringrsquo lsquotinggirsquo danlsquonadarsquo suara yang dipancarkan Ini merupakan suatu tolak ukur yangmenyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai lsquotiga unsur suararsquo
Ukuran fisik lsquokenyaringanrsquo ada amplitudo dan tingkat tekanan suaraUntuk lsquotinggirsquo suara adalah frekuensi dan lsquonadarsquo adalah sejumlah besar ukuranfisik Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala yang merupakansifat dari suara termasuk tingginya nyaringnya dan distribusi spectral sebagailsquonadarsquo
FREKUENSI DAN PANJANG GELOMBANG
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengangerakan seperti gelombang Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik diantara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yangdipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yangsama dinamakan lsquogelombang suararsquo yang dinyatakan sebagai l(m)
Apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara periodikjumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detikdinamakan lsquofrekuensirsquo yang dinyatakan sebagai f(HertzHz lihat gambargelombang sinusoidal) Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi danyang ber-frekuensi rendah adalah suara rendah Hubungan antara kecepatansuara c (ms) gelombang l dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut C = f x lPanjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter
dan sekitar 20m
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini Mutusuara dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkansuara tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya akan berbeda sebagaiperbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi objek
Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing) psikiatris inibahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20-20000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi Kurvamenggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan memplotsuara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar darikenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabelberikut
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yangdapat dengan jelas dibedakan untuk alasanalasanakustik Seringkali sumber kebisingandapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik darijumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentuPenting untuk membedakan antara kebisinganresidual dengan kebisingan latar belakang
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktorpsikologis dan emosional ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius sepertikehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara padatingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadapkebisingan itu
Berikut jenis dari akibat kebisingan
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
dalam pengelasan las listrik karena Kebisingan diartikan sebagai suara yangtidak dikehendaki misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara musikdan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gayahidup(JIS Z 8106 IEC 60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab801Akustikal dan elektroakustikal)
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatandalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatanmanusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No48 Tahun 1996) atausemua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat prosesproduksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkangangguan pendengaran (KepMenNaker No51 Tahun 1999)
Diantara pencemaran lingkungan yang lain pencemaranpolusikebisingan dianggap istimewa dalam hal (1) penilaian pribadi dan subjektifsangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atautidak (2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaranudara dan pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian
UNSUR SUARA
Apabila bel dibunyikan seseorang menangkap lsquonyaringrsquo lsquotinggirsquo danlsquonadarsquo suara yang dipancarkan Ini merupakan suatu tolak ukur yangmenyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai lsquotiga unsur suararsquo
Ukuran fisik lsquokenyaringanrsquo ada amplitudo dan tingkat tekanan suaraUntuk lsquotinggirsquo suara adalah frekuensi dan lsquonadarsquo adalah sejumlah besar ukuranfisik Kecenderungan saat ini adalah menggabungkan segala yang merupakansifat dari suara termasuk tingginya nyaringnya dan distribusi spectral sebagailsquonadarsquo
FREKUENSI DAN PANJANG GELOMBANG
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengangerakan seperti gelombang Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik diantara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yangdipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yangsama dinamakan lsquogelombang suararsquo yang dinyatakan sebagai l(m)
Apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara periodikjumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detikdinamakan lsquofrekuensirsquo yang dinyatakan sebagai f(HertzHz lihat gambargelombang sinusoidal) Suara-suara ber-frekuensi tinggi adalah suara tinggi danyang ber-frekuensi rendah adalah suara rendah Hubungan antara kecepatansuara c (ms) gelombang l dan frekuensi f dinyatakan sebagai berikut C = f x lPanjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter
dan sekitar 20m
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini Mutusuara dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkansuara tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya akan berbeda sebagaiperbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi objek
Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing) psikiatris inibahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20-20000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi Kurvamenggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan memplotsuara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar darikenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabelberikut
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yangdapat dengan jelas dibedakan untuk alasanalasanakustik Seringkali sumber kebisingandapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik darijumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentuPenting untuk membedakan antara kebisinganresidual dengan kebisingan latar belakang
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktorpsikologis dan emosional ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius sepertikehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara padatingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadapkebisingan itu
Berikut jenis dari akibat kebisingan
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
dan sekitar 20m
Kebanyakan dari objek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini Mutusuara dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkansuara tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya akan berbeda sebagaiperbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi objek
Dari gambar garis bentuk kenyaringan dari tes (hearing) psikiatris inibahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20-20000Hz tetapi bisa terdengarnya tergantung pada frekuensi Kurvamenggunakan 1000Hz dan 40dB sebagai referensi untuk suara murni dan memplotsuara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar darikenyaringan yang sama pada berbagai frekuensi
TIPE-TIPE KEBISINGAN
Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabelberikut
Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yangdapat dengan jelas dibedakan untuk alasanalasanakustik Seringkali sumber kebisingandapat diidentifikasikan
Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudahpenghapusan seluruh kebisingan spesifik darijumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dansuatu waktu tertentu
Kebisingan latarbelakang
Semua kebisingan lainnya ketika memusatkanperhatian pada suatu kebisingan tertentuPenting untuk membedakan antara kebisinganresidual dengan kebisingan latar belakang
PENGARUH DAN AKIBAT DARI KEBISINGAN
Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktorpsikologis dan emosional ada kasus-kasus dimana akibat-akibat serius sepertikehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara padatingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadapkebisingan itu
Berikut jenis dari akibat kebisingan
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
Tipe Uraian
Akibatlahiriah Kehilangan
pendengaran
Perubahan ambang batassementara akibatkebisingan perubahanambang batas permanenakibat kebisingan
Akibat fisiologisRasa tidak nyaman ataustress meningkat tekanandarah meningkat sakitkepala bunyi dering
Akibatpsikologis
Gangguanemosional
Kejengkelankebingungan
Gangguangaya hidup
Gangguan tidur atauistirahat hilangkonsentrasi waktubekerja membaca dansebagainya
Gangguanpendengaran
Merintangi kemampuanmendengarkan TV radiopercakapan telpon dansebagainya
BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisinganyang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehinggatidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan(KepMenLH No 48 Tahun 1996)
Dan kebisingan yang dapat diterima oleh tanaga kerja tanpa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hariuntuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu yaitu 85 dB(A)(KepMenNaker No51 Tahun 1999 KepMenKes No1405 Tahun 2002)
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakanperlu diambil tindakan seperti penggunaan peredam pada sumber bisingpenyekatan pemindahan pemeliharaan penanaman pohon pembuatan bukitbuatan ataupun pengaturan tata letak ruang dan penggunaan alat pelindung dirisehingga kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan
Selain harus memperhatikan keselamatan kesehatan kerja welder itusendiri dan mesin las listrik harus mengutamakan keselamatan kesehatan kerjabagi orang-orang disekitarnya agar terwujud suasana yang kondusif danproduktif dilingkungan pekerjaan suasana yang seperti itu akan terwujud apabilasemua pihak yang terlibat didadalm proses pengelasan las listrik selalumengingatkan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan kesehatan kerja
Pada proses pengelasan las listrik akan terwujud keselamatan kesehatankerja yang baik apabila kurang lebih telah memenuhi standart operasional yangtelah ditentukan dan memakai perlengkapan sefety yang benar dan sesuaiKeselamatan kesehatan kerja dalam proses pengelasan las listrik akan terwujudapabila didukung oleh semua pihak baik dari pemerintah dalam bentuk UndangUndang tentang perlindungan terhadap keselamatan kesehatan kerja dan pihakpihaklain yang terkait didalamnya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yangmemproteksi pekerja perusahaan lingkungan hidup dan ma-syarakat sekitardari bahaya akibat kecelakaan kerja Perlindungan tersebut merupakan hak asasiyang wajib dipenuhi oleh perusahaan
K3 bertujuan mencegah mengurangi bahkan menihilkan risikokecelakaan kerja (zero accident) Penerapan konsep ini tidak boleh dianggapsebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yangmenghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan melainkan harus dianggapsebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yangberlimpah pada masa yang akan datang
Bagaimana K3 dalam perspektif hukum Ada tiga aspek utama hukumK3 yaitu norma keselamatan kesehatan kerja dan kerja nyata Normakeselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinyakecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja sertalingkungan kerja yang tidak kondusif
Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja kemudian mencegahterjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja Konsep ini juga mencegahpencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja Normakesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan danmemelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya K3 dapat melakukanpencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja misalnya kebisinganpencahayaan (sinar) getaran kelembaban udara dan lain-lain yang dapatmenyebabkan kerusakan pada alat pendengaran gangguan pernapasankerusakan paru-paru kebutaan kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultravioletkanker kulit kemandulan dan lain-lain
Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan K3 dalamkonteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja shift kerja wanitatenaga kerja kaum muda pengaturan jam lembur analisis dan pengelolaanlingkungan hidup dan lain-lain Hal-hal tersebut mempunyai korelasi yang eratterhadap peristiwa kecelakaan kerja Eksistensi K3 sebenarnya munculbersamaan dengan revolusi industri di Eropa terutama Inggris Jerman danPrancis serta revolusi industri di Amerika Serikat Era ini ditandai adanyapergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-mesin produksimenggantikan tenaga kerja manusia pekerja hanya berperan sebagai operatorPenggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipatganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya
Revolusi Industri Namun dampak penggunaan mesin-mesin adalahpengangguran serta risiko kecelakaan dalam lingkungan kerja Ini dapatmenyebabkan cacat fisik dan kematian bagi pekerja Juga dapat menimbulkankerugian material yang besar bagi perusahaan Revolusi industri juga ditandaioleh semakin banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapatmembahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupationalaccident) serta masyarakat dan lingkungan hidup Pada awal revolusi industriK3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan
Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atauresiko kerja (personal risk) bukan tanggung jawab perusahaan Pandangan inidiperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atascontributing negligence (kontribusi kelalaian) fellow servant rule (ketentuankepegawaian) dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono Muhammad 2002)
Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers liability yaitu K3menjadi tanggung jawab pengusaha buruhpekerja dan masyarakat umum yangberada di luar lingkungan kerja Dalam konteks bangsa Indonesia kesadaran K3sebenarnya sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda Misalnya pada1908 parlemen Belanda mendesak Pemerintah Belanda memberlakukan K3 diHindia Belanda yang ditandai dengan penerbitan Veiligheids ReglementStaatsblad No 406 Tahun 1910
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
Selanjutnya pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapaproduk hukum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatankerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomiBeberapa di antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalulintas perketaapian seperti tertuang dalam Algemene Regelen Betreffende deAanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen Bestmend voor AlgemeneVerkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian dan perusahaan KeretaApi dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad 1926 No 334Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan Pelaut)Staatsblad 1930 No 225 Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja diPabrik dan Tempat Kerja) dan sebagainya
Kepedulian Tinggi Pada awal zaman kemerdekaan aspek K3 belummenjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dankeadilan Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia masih dalammasa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan nasional Sementara itupergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah danswasta nasional K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searahdengan semakin ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industrinasional (manufaktur) Perkembangan tersebut mendorong pemerintahmelakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturanmasalah K3
Hal ini tertuang dalam UU No 1 Tahun 1070 tentang KeselamatanKerja sedangkan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sebelumnyaseperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja UU No 14 Tahun 1969tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakansecara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja Setiaptempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3
Tempat kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segalatempat kerja baik di darat di dalam tanah di permukaan tanah dalam air diudara maupun diruang angkasa Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atasadalah sesuai dengan sektorbidang usaha Misalnya UU No 13 Tahun 1992tentang Perkerataapian UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (LLAJ) UU No 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan besertaperaturan-peraturan pelaksanaan lainnya
Menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja sebagai berikut 1048766 mencegah dan mengurangi kecelakaan
1048766 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
1048766 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
1048766 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
1048766 memberi pertolongan pada kecelakaan
1048766 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
1048766 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhukelembaban debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinaratau radiasi suara dan getaran
1048766 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisikmaupun psychis keracunan infeksi dan penularan
1048766 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
1048766 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
1048766 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
1048766 memeliharan kebersihan kesehatan dan ketertiban
1048766 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara danproses kerjanya
1048766 mengamankan dan memperlancar pengangkitan orang binatang tanamanatau barang
1048766 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
1048766 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat perlakuan danpenyimpanan barang
1048766 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
1048766 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yangbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Selain sektor perhubungan di atas regulasi yang berkaitan dengan K3juga dijumpai dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan konstruksipertanian industri manufaktur (pabrik) perikanan dan lain-lain
Di era globalisasi saat ini pembangunan nasional sangat erat denganperkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi manusia (HAM) lingkunganhidup kemiskinan dan buruh Persaingan global tidak hanya sebatas kualitasbarang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan jasa Banyak perusahaanmultinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutanmemiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup Juga kepekaanterhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin Karena itu bukan mustahil jikaada perusahaan yang peduli terhadap K3 menempatkan ini pada urutan pertamasebagai syarat investasi
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
PENUTUP
31 Kesimpulan
1048766 Keselamatan kesehatan kerja sangat penting dalam proses pengelasan laslistrik
1048766 Pada proses pengelasan las listrik harus selalu memperhatikan proseduryang benar tentang keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik selalu mengutamakan keselamatankesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus mengerti bahaya-bahaya yang diakibatkan las listrikdan mengerti bagaimana menanggulanginya
1048766 Selalu memperhatikan keadaan disekelilingnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan dalam setiap proses pengelasan las listrik
1048766 Setiap welder harus selalu waspada terhadap sesuatu yang akanmengganggu keselamatan kesehatan kerjanya
1048766 Setiap welder harus bisa merefresh atau menyegarkan diri baik secarajasmani maupun rohani agar tidak mengganggu dalam proses pengelasanlas listrik
1048766 Setiap welder harus mampu menjaga keselamatan kesehatan kerja baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang adadisekitarnya
1048766 Pada proses pengelasan las listrik setiap orang harus saling mengingatkantentang pentingnya keselamatan kesehatan kerja
32 Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan las listrik selalumemperhatikan dan mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagiwelder itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya karena hal tersebutsangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi Apabila terdapat oknumoknumtertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar tentangkeselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atauorang lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000
Susanto Arif 2006 KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAPKESEHATAN DAN LINGKUNGAN Binary moon Bandung
Welding Guideline ndash Manitoba Labour Workplace Safety and Health ndash Juni 2000