makalah tcpip

47
Tugas Makalah Jaringan Komputer “TCP/IP PROTOCOL SUIT” Disusun Oleh : Dwi Ayu Mentari (112410101014) Rizqa Farihatul J. (112410101026) Desy Normayani P (112410101038) Ariska Wahyu (112410101067) Bening Putri J (112410101092) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Upload: odi-nugraha

Post on 21-Jan-2016

496 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sdasd

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah TCPIP

Tugas Makalah Jaringan Komputer

“TCP/IP PROTOCOL SUIT”

Disusun Oleh :

Dwi Ayu Mentari (112410101014)

Rizqa Farihatul J. (112410101026)

Desy Normayani P (112410101038)

Ariska Wahyu (112410101067)

Bening Putri J (112410101092)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS JEMBER

2012

Page 2: Makalah TCPIP

TCP/IP PROTOCOL SUIT

TCP/IP merupakan Protocol Suite paling popular dan paling banyak

dipakai. Pada jaringan “wired” LAN, protocol TCP IP adalah protocol yang

banyak dipakai pada jaringan baik itu PC to PC, jaringan local berskala kecil

dirumah, di perkantoran, skala jaringan medium sampai yang berskala besar pada

jaringan redundance yang komplek pada suatu corporate. Dalam setting

konfigurasi setiap komputer Windows yang akan anda koneksikan pada jaringan,

anda selalu behubungan dengan protocol TCP IP ini.

Protocol TCP IP adalah protocol yang paling banyak dipakai pada jaringan

komputer didunia, popularitasnya sangat beralasan dengan fakta bahwa:

Scalabilitas dan routable

Open standard – bukan hak paten

Merupakan standard yang sudah matang dan stabil

Hampir semua reset yan sedang berjalan melibatkan technology yang

menggunakan protocol TCP IP

Merupakan protocol suite yang dipakai di Internet

Ketika sebagai administrator jaringan memutuskan untuk menggunakan

protocol TCP IP ini dalam perencanaan infrastruktur jaringan, sudah bisa

menyadari pekerjaan dibalik peng-aplikasian protocol TCP IP ini. Anda harus

melakukan konfigurasi kepada semua piranti jaringan yang akan tergabung dalam

jaringan nantinya. Seperti pemberian IP address unik untuk setiap piranti jaringan

beserta semua parameter lainnya. Tentunya dengan menggunakan technology

yang sudah tersedia seperti pemberian IP secara automatis sudah tersedia yang

akan memudahkan beban administrator. Dengan pemakaian protocol TCP IP ini,

tentunya anda sudah memasukkan agenda dalam perencanaan IP address pada

jaringan corporate anda mengingat bahwa IP address adalah vital.

Setiap segmen jaringan fisik memerlukan address jaringan yang unik pada

suatu system jaringan. Setiap host pada jaringan memerlukan IP address unik pada

segmen jaringan tersebut. IP address dibuat berdasarkan ID address jaringan dan

Page 3: Makalah TCPIP

ID host. Class Address dan subnet mask menetukan berapa banyak host yang bisa

dimuat dalam satu segment jaringan

Protocol TCP IP menggunakan IP address untuk mengidentifikasikan

computer dalam jaringan. Setiap paket pada komputer yang ditransmisikan

protocol TCP IP berisi IP address dari komputer yang akan menerima paket

tersebut, sementara router juga menggunakan IP address untuk mem-forward

paket kepada tujuan yang tepat.

Jaringan dengan protocol TCP IP mempunyai elemen-2 pokok seperti berikut:

Infrastruktur TCP IP

Infrastructure inti jaringan

Connectivity Internet

Layanan DHCP untuk layanan sewa IP address pada jaringan

Layanan DNS server

Layanan WINS Server

Protocol TCP IP suite

Layanan protocol TCP IP, jika di rujuk pada model OSI ada pada layer

Internet dan layer Transport yang membentuk protocol suite TCP IP. Protocol

TCP IP merupakan kumpulan protocol membentuk Protocol TCP IP suite.

Protocol-2 yang berbeda yang berjalan bersama-sama menggunakan

infrastructure yang sama

IP, Internet Control Message Protocol (ICMP), Address resolution protocol

(ARP)

TCP, User datagram protocol (UDP)

Protocol-2 applikasi seperti:

Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Post Office Protocol 3 (POP3),

Internet Message Access Protocol (IMAP)

HTTP, FTP

Page 4: Makalah TCPIP

Telnet, Secure Shell (SSH)

Server Message Block (SMB)

Dalam hubungannya dengan model referensi OSI, protocol TCP IP suite bisa

digambarkan dalam diagram berikut ini:

Komunikasi protocol TCP IP

Ketika informasi melewati turun pada stack-2 TCP IP, setiap layer menambahkan

informasi kepada paket data.

Data applikasi berisi paket-2 data yang sesungguhnya yang akan dikirim

ada di layer Application

Melewati layer Host-to-Host (atau layer transport) paket diberi tagging

dengan PORT komputer pengirim dan penerima, apakah itu misal PORT

25 yang merupakan applikasi SMTP (email), PORT 80 untuk applikasi

HTTP (internet) ataupun lainnya.

Page 5: Makalah TCPIP

Kemudian paket ini turun ke layer IP (atau layer network) untuk diberikan

tagging address jaringan atau routable address untuk komputer pengirim

dan penerima.

Kemudian paket turun ke layer Network Access, turun pada layer driver

jaringan itu sendiri dimana address fisik piranti (address MAC) tersebut di

tagging kepada paket untuk komputer pengirim dan penerima.

Dan kemudian disini diputuskan kemana paket data tersebut akan dikirim,

bagaimana dikirim dan kemana tujuan nya. Paket di lewatkan dari ujung

ke ujung, bisa saja paket ini dari fisik NIC komputer anda ke default

Gateway, dan dari sana paket dikirim ke Hop berikutnya, ke hop

berikutnya dan terus dari hop ke hop dan untuk setiap hop pada lokasi

tertentu, keputusan perlu dibuat kemana paket akan dikirim dan pada titik

ujung akhir:

Paket menuju stack TCP IP keatas stack demi stack

Informasi dikuliti disetiap stack layer persis seperti diperlakukan disisi

pengirim stack per stack Cuma disini bukan ditagging akan tetapi dilepas

taggingnya, dikuliti, atau dipreteli diambil intinya saja.

Application Layer

Application layer, berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan

fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,

dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah web server, mail, FTP, DHCP,

TELNET, DNS, SNMP.

1. Web Server (HTTP, HTTPS)

HTTP (Hypertext Transfer Protocol, adalah protokol yang dipergunakan

untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW).

Fungsi :

Page 6: Makalah TCPIP

menjawab antara client dan server.

membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di host yang jauh

(biasanya

port 80).

HTTPS adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World

Wide Web.

HTTPS menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket

layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security). Pada umumnya port

HTTPS adalah 443.

Fungsi : HTTPS melakukan enkripsi informasi antara browser dengan web

server yang menerima informasi. Memberikan perlindungan yang

memadai dari serangan eavesdroppers (penguping), dan man in the middle

attacks.

2. Mail (SMTP, POP3, IMAP)

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol

yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik (e-mail) di

Internet. Menggunakan TCP, port 25.

Fungsi : digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan e-mail dari e-mail

klien ke email server, mengirimkan e-mail kepada lokal account, dan

menyiarkan ulang email antara server-server SMTP.

POP3 (Post Office Protocol version 3) sesuai dengan namanya merupakan

protokol yang digunakan untuk pengelolaan mail.

Fungsi : digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server

email.

Menggunakan TCP, port 110.

IMAP (Internet Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk

mengakses/mengambil e-mail dari server. Lebih kompleks daripada POP3.

Fungsi : memilih pesan e-mail yang akan di ambil, membuat folder di

server, mencari pesan e-mail tertentu, menghapus pesan e-mail yang ada.

Page 7: Makalah TCPIP

3. FTP (File Transfer Protocol)

adalah sebuah protokol Internet yang merupakan standar untuk pentransferan

berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP

menggunakan protocol TCP port 21.

Fungsi :

Untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-

berkas komputer antara klien FTP dan server FTP.

Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah

modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server

FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.

4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk

memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. DHCP bersifat

stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP

server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi

ke DHCP server lainnya, artinya DHCP tersebut berbenturan, karena potokol

IP tidak mengizinkan 2 host memiliki IP yang sama.

Fungsi :

Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang

tersambung dijaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari

server DHCP.

memberikan framework untuk disampaikan kepada client yang berisikan

informasi tentang konfigurasi jaringan.

5. TELNET (Telecommunication Network)

Adalah terminal interaktif untuk mengakses suatu remote pada internet.

Fungsi : digunakan untuk mengakses remote host melalui terminal yang

interaktif.

Page 8: Makalah TCPIP

6. DNS (Domain Name System)

Merupakan database terdistribusi yang diimplementasikan secara hirarkis dari

sejumlah name servers .

Fungsi :

menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam

bentuk basis

data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan:

Internet.

address/name translation

DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap

server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat

elektronik (email) untuk setiap domain.

7. SNMP (Simple Network Management Protocol)

adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP.

Fungsi : supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa

dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator

jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan

dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari

mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi.

8. Network File System (NFS)

merupakan sebuah protokol yang dikembangkan oleh Sun Microsystem pada

tahun 1984 dan NFS didefinisikan dalam RFC 1094, 1813 dan 3530 sebagai

“DFS” yang mengijikan sebuah komputer untuk mengakses file melalui

network serasa akses file di disk local. NFS merupakan protokol yang sangat

mendukung dalam pengaplikasian suatu file system yang terdistribusi.

Tujuan dari NFS adalah untuk memungkinkan terjadinya pertukaran sistem

berkas secara transparan antara mesin-mesin bebas tersebut. Hubungan yang

terjadi di sini didasarkan pada hubungan client-server yang menggunakan

perangkat lunak NFS server dan NFS client yang berjalan diatas workstation.

Page 9: Makalah TCPIP

NFS didesain agar dapat beroperasi di lingkungan ataupun jaringan yang

heterogen yang meliputi mesin, platform, sistem operasi, dan arsitektur

jaringan. Ketidaktergantungan ini didapat dari penggunaan RPC primitif yang

dibangun diatas protokol External Data Representation (XDR).

Jika misalnya terjadi sebuah pertukaran sistem berkas antara server dan client ,

maka pertukaran sistem berkas yang terjadi disini harus dipastikan hanya

berpengaruh pada tingkat client dan tidak mempengaruhi sisi server , karena

server dan client adalah mesin yang berbeda dan sama-sama bebas. Untuk itu,

mesin client harus melakukan operasi mount terlebih dahulu agar remote

directory dapat diakses secara transparan.

Protokol NFS

NFS umumnya menggunakan protokol Remote Procedure Call (RPC) yang

berjalan di atas UDP dan membuka port UDP dengan port number 2049 untuk

komunikasi antara client dan server di dalam jaringan. Client NFS selanjutnya

akan mengimpor sistem berkas remote dari server NFS, sementara server NFS

mengekspor sistem berkas lokal kepada client.

Mesin-mesin yang menjalankan perangkat lunak NFS client dapat saling

berhubungan dengan perangkat lunak NFS server untuk melakukan perintah

operasi tertentu dengan menggunakan request RPC. Adapun operasi-operasi

yang didukung oleh NFS adalah sebagai berikut:

a. Mencari berkas di dalam direktori.

b. Membaca kumpulan direktori.

c. Memanipulasi link dan direktori.

d. Mengakses atribut berkas.

e. Membaca dan menulis berkas.

Perlu diketahui bahwa server NFS bersifat stateless , yang artinya setiap

request harus mengandung argumen yang penuh dan jelas sebab server NFS

tidak menyimpan sejarah informasi request . Data yang dimodifikasi harus di

commit ke server sebelum hasilnya di kembalikan ke client . NFS protokol

tidak menyediakan mekanisme concurrency-control.

Beberapa manfaat NFS diantaranya ialah

– Lokal workstations menggunakan ruang disk lebih kecil

Page 10: Makalah TCPIP

– Pemakai tidak harus membagi direktori home pada setiap mesin di jaringan

– Direktori home dapat di set up pada NFS server dan tersedia melalui jaringan

– Device penyimpanan seperti floppy disk, CDROM drives, dll dapat

digunakan oleh mesin lainnya

Kerugian /Kelemahan NFS

– Desain awal hanya untuk jaringan yang lokal dan tertutup

– Security

– Congestion (Traffic yang tinggi bisa menyebabkan akses lambat)

9. Secure Shell Protocol

Menurut RFC (Request For Comment) dari Secure Shell (SSH). Secure Shell

adalah program yang melakukan loging terhadap komputer lain dalam jaringan,

mengeksekusi perintah lewat mesin secara remote, dan memindahkan file dari

satu mesin ke mesin lainnya.

Algoritma enkripsi yang didukung oleh SSH di antaranya BlowFish (BRUCE

SCHNEIER), Triple DES (Pengembangan dari DES oleh IBM), IDEA (The

International Data Encryption Algorithm), dan RSA (The Rivest-Shamir-

Adelman). Dengan berbagai metode enkripsi yang didukung oleh SSH, Anda

dapat menggantinya secara cepat jika salah satu algoritma yang Anda terapkan

mengalami gangguan.

Pada tahun 1995, YaItu Ylonen, peneliti dari Helsinki University of

Technology, Finlandia, mendesign suatu protokol keamanan yang bisa

mengamankan dari teknik password sniffing. Keberhasilan SSH menggantikan

protokol rlogin, TELNET, dan rsh. Dimana protocol-protokol tersebut tidak

memberikan fasilitas keamanan authentikasi dan kerahasiaan data. Ylonen

mempublikasikan protokol ini secara freeware pada juli 1995.

Pada Desember 1995, Ylonen mendirikan SSH Communications Security yang

digunakan untuk memasarkan dan mendevelop SSH, dan SSH berkembang

menjadi protokol proprietary.

Page 11: Makalah TCPIP

Pada 1996, SSH-1 mengalami revisi menjadi SSH-2 dengan menggunakan

algoritma yang lebih aman. Pada tahun 1999, beberapa komunitas

menginginkan adanya versi SSH yang berbasis open source, sehingga dibentuk

yang namanya OpenSSH.

SSH (Secured Shell) merupakan protokol standar yang aman untuk remote

control jaringan computer dan transfer data antar jaringan komputer. Ssh

menggantikan fungsi telnet, rcp, rlogin yang masih menggunakan plain text

system dengan teknik enkripsi. Ssh menyediakan tool server daemon dan client

untuk memfasilitasi keamanan, enkripsi remote control dan operasi file

transfer. Ssh biasa digunakan untuk melakukan remote login dan menjalankan

perintah pada komputer remote, tetapi ssh server juga dapat digunakan sebagai

tunel jaringan, melakukan penerusan pada port TCP, dan koneksi X11. Selain

itu dapat juga digunakan untuk mentransfer suatu file dengan protokol SFTP

atau SCP. SSH server bekerja pada port 22.

Transport Layer

Transport layer hanya terdiri dari dua protokol; yang pertama adalah TCP

(Transport Control Protokol) dan yang kedua adalah UDP (User Datagram

Protokol). TCP bertugas membentuk sambungan, mengirim acknowledgment, dan

menjamin terkirimnya data. TCP bersifat harus mendapat hasil yang sebaik-

baiknya. UDP dapat membuat transfer data menjadi lebih cepat. UDP mendapat

kecepatan yang secepat-cepatnya.

UDP (User Datagram Protocol)

UDP adalah protokol sederhana, connectionless, dijelaskan dalam RFC 768.

UDP memiliki keuntungan pengiriman data yang low overhead. Potongan-

potongan komunikasi dalam UDP disebut datagrams. Datagrams ini dikirim

sebagai "best effort" oleh protokol Transport Layer.

Aplikasi yang menggunakan UDP termasuk:

Domain Name System (DNS)

Video Streaming

Voice over IP (VoIP)

Page 12: Makalah TCPIP

TCP (Transmission Control Protocol)

TCP merupakan protokol berorientasi koneksi, dijelaskan dalam RFC 793.

TCP menimbulkan overhead tambahan untuk mendapatkan fungsi. Fungsi

tambahan yang ditetapkan oleh TCP adalah pengiriman urutan yang sama,

pengiriman yang handal, dan flow control. Setiap segmen TCP memiliki 20

byte overhead di header encapsulating data application layer, sedangkan

setiap segmen UDP hanya memiliki 8 byte overhead.

Aplikasi yang menggunakan TCP adalah:

Browser web

E-mail

Transfer file

Internet Layer

1. Internet Protocol (IP)

Datagram

Packet pesan pada Internet Layer disebut juga sebagai Datagram.

Fragmentasi IP Datagram

Peralatan memiliki Maximum Transfer Unit (MTU), sehingga packet data

yang dilewatkan pada setiap router akan dipotong-potong sesuai dengan

ukuran MTU.

Packet data yang terpotong-potong ini disebut sebagai fragment.

IP Datagram Reassembly

Karena adanya proses fragmentasi, maka pada sisi penerima dibutuhkan juga

adanya proses reassembly. Proses reassembly menggunakan field:

identification, flag dan fragmentation pada IP datagram.

Format alamat IP

Alamat IP panjangnya 32 bit & dibagi menjadi 2 Bagian :

1) Network ID, menunjukkan jaringan kemana host dihubungkan.

2) Host ID memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu

jaringan.

Page 13: Makalah TCPIP

2. Internet Group Multicast Protocol

Multicasting

Beberapa proses kadang kala perlu mengirim pesan kepada sejumlah tujuan

secara bersamaan. Ini yang disebut multicasting. Aplikasi pada multicasting ini

misalnya pembatalan rencana perjalanan, informasi saham yang selalu

berganti, belajar jarak jauh dan lain sebagainya.

Alamat Multicast

Seperti pada pembahasan-pembahasa terdahulu, alamat IP untuk keperluan

multicast berada di kelas D. Dan alamat multicast dapat digunakan hanya

sebagai alamat tujuan saja. Banyak kalangan yang menyebut alamat multicast

sebagai groupid.

IGMP didisain untuk membantu router mengidentifikasi host-host yang berada

dalam LAN yang merupakan anggota kelompok multicast. IGMP juga

merupakan protokol yang mendukung ikut bersama protokol IP serta sama-

sama berada di lapisan network/network layer.

Jenis Message/Pesan

Internet Group Message Protocol (IGMP) hanya mempunyai 2 jenis pesan

yakni report dan query. Di mana pesan report dikirim dari host ke router

sedangkan pesan query dikirim dari router ke host. Lihat Gambar berikut.

3. Internet Control Message Protocol

ICMP (Internet Control Message Protocol) adalah protokol yang bertugas

mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan

perhatian khusus. Pesan / paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer

IP dan layer atasnya (TCP/UDP). Pada konsisi normal, protokol IP berjalan

dengan baik. Namun ada beberapa kondisi dimana koneksi IP terganggu,

Page 14: Makalah TCPIP

misalnya karena Router crash, putusnya kabel, atau matinya host tujuan. Pada

saat ini ICMP membantu menstabilkan kondisi jaringan, dengan memberikan

pesan-pesan tertentu sebagai respons atas kondisi tertentu yang terjadi pada

jaringan tersebut.

contoh : hubungan antar router A dan B mengalami masalah, maka router A

secara otomatis akan mengirimkan paket ICMP Destination Unreachable ke

host pengirim paket yang berusaha melewati host B menuju tujuannya. Dengan

adanya pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan terus menerus berusaha

mengirimkan paketnya melewati router B.

Ada dua tipe pesan yang dapat dihasilkan ICMP :

1. ICMP Error Message (dihasilkan jika terjadi kesalahan jaringan)

2. ICMP Query Message (dihasilkan jika pengirim paket mengirimkan

informasi tertentu yang berkaitan dengan kondisi jaringan.

ICMP Error Message dibagi menjadi beberapa jenis :

1. Destination Unreachable, dihasilkan oleh router jika pengirim paket

mengalami kegagalan akibat masalah putusnya jalur baik secara fisik

maupun logic. Destination Unreacheable dibagi lagi menjadi beberapa jenis

:

Network Unreacheable, jika jaringan tujuan tak dapat dihubungi

Page 15: Makalah TCPIP

Host Unreacheable, jika host tujuan tak bisa dihubungi

Protocol At Destination is Unreacheable, jika di tujuan tak tersedia

protokol tersebut.

Destination Host is Unknown, jika host tujuan tidak diketahui

Destination Network is Unknown, jika network tujuan tidak diketahui

2. Time Exceeded, dikirimkan jika isi field TTL dalam paket IP sudah habis

dan paket belum juga sampai ke tujuannya. Tiap kali sebuah paket IP

melewati satu router, nilai TTL dalam paket tsb, dikurangi satu. TTL ini

diterapkan untuk mencegah timbulnya paket IP yang terus menerus

berputar-putar di network karena suatu kesalahan tertentu. sehingga

menghabiskan sumber daya yang ada.

Field TTL juga digunakan oleh program traceroute untuk melacak jalannya

paket dari satu host ke host lain. Program traceroute dapat melakukan

pelacakan rute berjalannya IP dengan cara mengirimkan paket kecil UDP ke

IP tujuan, dengan TTL yang di set membesar.

Saat paket pertama dikirim, TTL diset satu, sehingga router pertama akan

membuang paket ini dan mengirimkan paket ICMP Time Exceeded,

kemudian paket kedua dikirim, dengan TTL dinaikan. Dengan naiknya TTL

paket ini sukses melewati router pertama namun dibuang oleh router kedua,

router ini pun mengirim paket ICMP time Exceeded.

3. Parameter Problem, paket ini dikirim jika terdapat kesalahan parameter

pada header paket IP.

4. Source Quench, Paket ICMP ini dikirimkan jika router tujuan mengalami

kongesti. Sebagai respons atas paket ini pihak pengirim paket harus

memperlambat pengiriman paketnya.

5. Redirect, paket ini dikirimkan jika router merasa host mengirimkan paket

IP melalui router yang salah. Paket ini seharusnya dikirimkan melalui

router lain.

Page 16: Makalah TCPIP

Sedangkan ICMP Query Message Terdiri atas :

Echo dan Echo Reply, Bertujuan untuk memeriksa apakah sistem tujuan

dalam keadaan aktif. Program ping merupakan program pengisi paket ini.

Respondet harus mengembalikan data yang sama dengan data yang

dikirimkan.

Timestamp dan Timestamp Reply, Menghasilkan informasi waktu yang

diperlukan sistem tujuan untuk memproses suatu paket.

Address mask, untuk mengetahui beberapa netmask yang harus digunakan

suatu host dalam suatu network.

Sebagai paket pengatur kelancaran jaringan paket ICMP tidak diperbolehkan

membebani network. Karenanya paket ICMP tidak boleh dikirim saat terjadi

problem yang disebabkan oleh :

Kegagalan pengririman paket ICMP

Kegagalan pengiriman paket broadcast atau multicast.

Page 17: Makalah TCPIP

4. Routing Information Protocol

Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis

yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide

Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior

Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector

Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah

dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).

Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara

teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti

Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah

diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar

RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan

dalam RFC 2080 (1997).

Cara Kerja Rip

1. Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari

gateway.

2. Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima

update routing .

3. Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .

4. Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.

5. Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari

gateway tersebut dalam waktu tertentu

Page 18: Makalah TCPIP

6. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada

alamat broadcast di setiap network yang terhubung

Karakteristik dari RIP:

a. Distance vector routing protocol

b. Hop count sebagi metric untuk memilih rute

c. Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable

d. Secara default routing update 30 detik sekali

e. RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada

update

f. RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update

Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng.

RIP versi 1

Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan

routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang

Page 19: Makalah TCPIP

dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak

memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan

yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus

memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi,

membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.

RIP versi 2

Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan

pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk

kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless

Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop

dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan

spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1

benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan

interoperabilitas halus penyesuaian.

RIPng

RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan

dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6,

generasi Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan

RIPng adalah:

Dukungan dari jaringan IPv6.

RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6

router itu, pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec)

untuk otentikasi.

RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan

RIPng tidak;

Page 20: Makalah TCPIP

RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route,

RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop

berikutnya untuk satu set entry route .

5. Open Shortest Path First

OSPF merupakan interior routing protocol yang kepanjangan dari Open

Shortest Path First. OSPF di desain olrh IETF ( Internet Engineering Task

Force ) yang pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( shortest path

first ). Hampir tidak berbeda dengan IGRP ( Interior Gateway Routing Protocol

) pada tahun 80-an. Pada awalnya RIP adalah routing protokol yang umum

dipakai, namun ternyata untuk AS yang besar, RIP sudah tidak memadai lagi.

OSPF (Open Shortest Path First IGP) merupakan sebuah routing protokol

berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja

dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal

maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk

menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda

masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut.

OSPF diturunkan dari beberapa periset seperti Bolt, Beranek, Newmans.

Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF

dipublikasikan pada RFC nomor 1247.

Karakteristik Open Shortest Path First (OSPF):

1. Menggunakan Algoritma link-state

2. Membutuhkan waktu CPU dan memori yang besar

3. Tidak menyebabkan routing loop

4. Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area

5. Cepat mengetahui perubahan pada jaringan

6. Dapat menggunakan beberapa metric

Cara Kerja OSPF

Page 21: Makalah TCPIP

OSPF bekerja dengan link-state protocol yang memungkinkan untuk

membentuk tabel routing secara hirarki. Sebelum berlanjut ke dalamnya, perlu

dijelaskan sedikit istilah-istilah umum dalam OSPF, yaitu :

Area

Area yaitu letak dimana berada sebuah kumpulan network, router dan host

biasa. Area di sini bukan berarti area fisik.

Backbone

Backbone adalah area yang khusus dimana area-area saling terhubungkan.

Seluruh area yang ada, harus terhubung ke backbone.

Stub Area

Adalah area dimana hanya terdapat satu buah gateway / router, tidak ada

alternatif lainnya.

OSPF bekerja dengan membentuk sebuah peta network yang dipelajari

berdasarkan informasi dari router-router yang berada dalam neighbour. Peta

tersebut akan berpusat pada local host. Dari localhost host tersebut akan ada

cost untuk menuju network lain yang ditentukan dari hasil perhitungan.

Untuk memudahkan penggambarannya, mari kita bangun sebuah network

imaginerdemikian :

Keterangan :

Router 1 terhubung ke subnet 10 dan 11

Router 2 terhubung ke subnet 11 dan 12

Page 22: Makalah TCPIP

Router 3 terhubung ke subnet 12 dan 15

Router 4 terhubung ke subnet 13 dan 15

Router 5 terhubung ke subnet 14 dan 15

6. Border Gateway Protocol

Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing

Internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP

adalah protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan

pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271.

RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277

menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara

memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat

dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah

protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway

Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network

policies, dan atau ruleset. BGP versi 4 masih digunakan hingga saat ini . BGP

mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route

aggregationuntuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4

telah digunakan di Internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan.

BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan

routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan

backbone saja.

BGP sebagai inti Internet merupakan protocol routing external/exterior yang

mehubungkan AS( Autonomous System) berbeda dari suatu jaringan local ke

berbagai jaringan lain atau Internet(jaringan public). Dengan begitu banyak dan

tingkat kesulitan dalam hal transfer paket data terjadi, maka protocol routing

bgp dituntut untuk memliki fitur – fitur yang dapat melakukan hal tersebut.

Beberapa fitur tersebut terdapat pada atribut BGP yang merupakan inti

daripada protocol bgp dan boleh dikatakan bahwa kekuatan protocol bgp ada

pada atribute tersebut yang dapat menetukan jalur/path terbaik untuk dilalui

suatu jaringan local ke luar. Atribute pada protocol routing bgp seperti packet

pada protocol routing lain lebih fleksibel dan mudah memanage atribute

Page 23: Makalah TCPIP

tersebut. Kita dapat mengatur routing update yang masuk maupun keluar dan

juga kita dapat dengan bebas mengatur karakteristik dan sifat terhadap sesi

BGP tersebut.

Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah

protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran

informasi routing antar jaringan. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior

Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan

path, network policies, dan atau rule set.

BGP versi 4 masih digunakan hingga saat ini, BGP mendukung Class Inter-

Domain Routing dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi

ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di Internet.

semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk

menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar

sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.

Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar

jaringan lokal Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang

tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi

besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit

dan kompleks

Page 24: Makalah TCPIP

Jenis – Jenis BGP

Routing protokol BGP dibagi menjadi dua subbagian besar yang berbeda

berdasarkan fungsi, lokasi berjalannya sesi BGP, dan kebutuhan

konfigurasinya:

a. IBGP (Internal BGP)

Sesuai dengan namanya, internal BGP atau IBGP adalah sebuah sesi BGP yang

terjalin antara dua router yang menjalankan BGP yang berada dalam satu hak

administrasi, atau dengan kata lain berada dalam satu autonomous system yang

sama. Sesi internal BGP biasanya dibangun dengan cara membuat sebuah sesi

BGP antar sesama router internal dengan menggunakan nomor ASyang sama.

b. EBGP (External BGP)

Kebalikannya dari IBGP, External BGP atau sering disingkat EBGP berarti

sebuah sesi BGP yang terjadi antardua router atau lebih yang berbeda

autonomous systemnya atau berbeda hak administratif. Tidak hanya sekadar

beda nomor AS saja, namun benar-benar berbeda administrasinya.

Jadi misalnya router Anda dengan router ISP ingin dapat saling bertukar

informasi dengan menggunakan bantuan BGP, maka kemungkinan besar Anda

akan membuat sesi EBGP. Hal ini dikarena autonomous system router anda

dengan router ISP dibuat berbeda.

Karakteristik BGP

a. Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing

distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke

router. Perubahan table routing di update antar router yang saling

berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.

b. Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client.

c. Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system.

d. BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan

rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan

terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.

Page 25: Makalah TCPIP

e. Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer

menggunakan port nomor 179.

f. Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive

secara periodik.

g. Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan

dapat dimodifikasi dengan fleksibel.

h. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-

prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain

Cara Kerja BGP

Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika

sudah terbentuk sesi komunikasi dengan router tetangganya yang juga

menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan

protokol TCP dengan nomor port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka

kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi rute.

Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat

saling bertukar informasi routing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar dan siap

menjalankan routing protokol BGP.

b. Koneksi antarkedua buah router telah terbentuk dengan baik tanpa

adanya gangguan pada media koneksinya.

c. Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP

dengan router tetangganya dapat samp dengan baik ke tujuannya.

d. Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan pemblokiran port

komunikasi TCP 179.

e. Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesi BGP

sudah terbentuk dan berjalan.

Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekerja

dengan baik pada router Anda.

Page 26: Makalah TCPIP

Untuk membentuk dan mempertahankan sebuah sesi BGP dengan router

tetangganya, BGP mempunyai mekanismenya sendiri yang unik. Pembentukan

sesi BGP ini mengandalkan paket-paket pesan yang terdiri dari empat macam.

Paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:

Open Message

Sesuai dengan namanya, paket pesan jenis ini merupakan paket pembuka

sebuah sesi BGP. Paket inilah yang pertama dikirimkan ke router tetangga

untuk membangun sebuah sesi komunikasi. Paket ini berisikan informasi

mengenai BGP version number, AS number, hold time, dan router ID.

Keepalive Message

Paket Keepalive message bertugas untuk menjaga hubungan yang telah

terbentuk antarkedua router BGP. Paket jenis ini dikirimkan secara periodik

oleh kedua buah router yang bertetangga. Paket ini berukuran 19 byte dan tidak

berisikan data sama sekali.

Notification Message

Paket pesan ini adalah paket yang bertugas menginformasikan error yang

terjadi terhadap sebuah sesi BGP. Paket ini berisikan field-field yang berisi

jenis error apa yang telah terjadi, sehingga sangat memudahkan penggunanya

untuk melakukan troubleshooting.

Update Message

Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi

rute-rute yang ada. Paket ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada

dalam jaringan tersebut. Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini,

Page 27: Makalah TCPIP

yaitu Network-Layer Reachability Information (NLRI), path attribut, dan

withdrawn routes.

Atribut pada BGP

Atribut – atribut yang diberikan protocol bgp terdiri dari 10 atribute akan tetapi

ada satu atribute keluaran cisco dan khusus dipakai untuk produk/router cisco.

Masing – masing atribute memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda – beda

sehingga untuk dapat mengatur sesi komunikasi keluar maupun masuknya

suatu routing update dan packet data, kita harus mengerti atribute mana yang

sesuai dengan hal yang akan kita manage. Dibawah ini akan dijelaskan atribut

– atribut pada BGP :

1. Origin

Atribut BGP yang satu ini merupakan atribut yang termasuk dalam jenis Well

known mandatory. Jika sumbernya berasal router BGP dalam jaringan lokal

atau menggunakan asnumber yag sama dengan yang sudah ada, maka

indicator atribut ini adalah huruf “i” untuk interior. Apabila sumber rute berasal

dari luar jaringan lokal, maka tandanya adalah huruf “e” untuk exterior.

Sedangkan apabila rute didapat dari hasil redistribusi dari routing protokol lain,

maka tandanya adalah “?” yang artinya adalah incomplete.

2. AS_Path

Atribut ini harus ada pada setiap rute yang dipertukarkan menggunakan BGP.

Atribut ini menunjukkan perjalanan paket dari awal hingga berakhir di tempat

Anda. Perjalanan paket ini ditunjukkan secara berurut dan ditunjukkan dengan

menggunakan nomor-nomor AS. Dengan demikian, akan tampak melalui mana

saja sebuah paket data berjalan ke tempat Anda.

3. Next Hop

Next hop sesuai dengan namanya, merupakan atribut yang menjelaskan ke

mana selanjutnya sebuah paket data akan dilemparkan untuk menuju ke suatu

lokasi. Dalam EBGP-4, yang menjadi next hop dari sebuah rute adalah alamat

Page 28: Makalah TCPIP

asal (source address) dari sebuah router yang mengirimkan prefix tersebut dari

luar AS. Dalam IBGP-4, alamat yang menjadi parameter next hop adalah

alamat dari router yang terakhir mengirimkan rute dari prefix tersebut. Atribut

ini juga bersifatWellknown Mandatory.

4. Multiple Exit Discriminator (MED)

Atribut ini berfungsi untuk menginformasikan router yang berada di luar AS

untuk mengambil jalan tertentu untuk mencapat si pengirimnya. Atribut ini

dikenal sebagai metrik eksternal dari sebuah rute. Meskipun dikirimkan ke AS

lain, atribut ini tidak dikirimkan lagi ke AS ketiga oleh AS lain tersebut.

Atribut ini bersifat Optional Nontransitive.

5. Local Preference

Atribut ini bersifat Wellknown Discretionary, di mana sering digunakan untuk

memberitahukan router-router BGP lain dalam satu AS ke mana jalan keluar

yang di-prefer jika ada dua atau lebih jalan keluar dalam router tersebut.

Atribut ini merupakan kebalikan dari MED, di mana hanya didistribusikan

antar-router-router dalam satu AS saja atau router IBGP lain.

6. Atomic Agregate

Atribut ini bertugas untuk memberitahukan bahwa sebuah rute telah

diaggregate (disingkat menjadi pecahan yang lebih besar) dan ini menyebabkan

sebagian informasi ada yang hilang. Atribut ini bersifat Wellknown

Discretionary.

7. Agregator

Atribut yang satu ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai Router

ID dan nomorAutonomous System dari sebuah router yang melakukan

Page 29: Makalah TCPIP

aggregate terhadap satu atau lebih rute. Parameter ini bersifat Optional

Transitive.

8. Community

Community merupakan fasilitas yang ada dalam routing protokol BGP-4 yang

memiliki kemampuan memberikan tag pada rute-rute tertentu yang memiliki

satu atau lebih persamaan. Dengan diselipkannya sebuah atribut community,

maka akan terbentuk sebuah persatuan rute dengan tag tertentu yang akan

dikenali oleh router yang akan menerimanya nanti. Setelah router penerima

membaca atribut ini, maka dengan sendirinya router tersebut mengetahui apa

maksud dari tag tersebut dan melakukan proses sesuai dengan yang

diperintahkan. Atribut ini bersifat Optional Transitive.

9. Originator ID

Atribut ini akan banyak berguna untuk mencegah terjadinya routing loop dalam

sebuah jaringan. Atribut ini membawa informasi mengenai router ID dari

sebuah router yang telah melakukan pengiriman routing. Jadi dengan adanya

informasi ini, routing yang telah dikirim oleh router tersebut tidak dikirim

kembali ke router itu. Biasanya atribut ini digunakan dalam implementasi route

reflector. Atribut ini bersifat Optional Nontransitive.

10. Cluster List

Cluster list merupakan atribut yang berguna untuk mengidentifikasi router-

router mana saja yang tergabung dalam proses route reflector. Cluster list akan

menunjukkan path-path atau jalur mana yang telah direfleksikan, sehingga

masalah routing loop dapat dicegah. Atribut ini bersifat Optional Nontransitive.

Page 30: Makalah TCPIP

11.Weight

Atribut yang satu ini adalah merupakan atribut yang diciptakan khusus untuk

penggunaan di router keluaran vendor Cisco. Atribut ini merupakan atribut

dengan priority tertinggi dan sering digunakan dalam proses path selection.

Atribut ini bersifat lokal hanya untuk digunakan pada router tersebut dan tidak

diteruskan ke router lain karena belum tentu router lain yang bukan bermerk

Cisco dapat mengenalinya. Fungsi dari atribut ini adalah untuk memilih salah

satu jalan yang diprioritaskan dalam sebuah router. Apabila terdapat dua atau

lebih jalur keluar maka dengan mengkonfigurasi atribut weight router dapat

menetukan salah satu path terbaik yang diprioriataskan sebagai jalur keluar

dengan menentukan priority tertinggi.

Dengan beberapa atribut yang terdapat pada protocol routing BGP berbagai

sesi kerja untuk menetukan path seletion terbaik dapat dilakukan.

Perkembangan protocol routing BGP kedepan akan sangat berkembang cukup

pesat daripada protocol routing external lain dan dibutuhkan keahlian dan

kemahiran yang baik serta punya pengalaman yang banyak pada perusahan –

perusahaan besar seperti ISP.

7. Internet Protocol Security

IPsec merupakan suite atau koleksi dari protocol untuk kemanan yang

didefinisikan oleh IPsec working group di IETF [15]. Arsitektur dasar dan

komponen fundamental IPsec didefiniskan berdasarkan RFC 2401.

Komponen-komponen dasar dari IPsec berdasarkan RFC2401 terdiri dari :

Security protocol : Authentification Header (AH) dan ESP Encapsulating

Security Payload (ESP)

Key management : ISAKMP, IKE, SKEME

Algoritma untuk enkripsi dan autentifikasi

Page 31: Makalah TCPIP

IPsec bekerja pada lapis network yang menyediakan beberapa kombinasi

perlindungan yaitu :

Confidentiality : IPsec menjamin data yang dikirimkan tidak dapat

digunakan oleh pihak yang tidak berhak. Mekanisme ini dilakukan dengan

mengenkripsi data menggunakan algoritma kriptografi dan sebuah secret key

yang hanya diketahui oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi. Data

tersebut hanya bisa didekripsi oleh seseorang yang memiliki secret key

tersebut.

Integrity : IPsec dapat menentukan jika data telah diganti selama proses

pengiriman. Integritas data dapat dijamin dengan membangkitkan nilai

Message Autentification Code (MAC).

Peer autentification : Setiap sisi IPsec mengkonfirmasi identitas dari

IPsec yang lain yang sedang melakukan komunikasi dengan dirinya. Hal ini

untuk menjamin bahwa network traffic dan data yang dikirim dan diterima

oleh pihak yang berhak.

Replay Protection : Sebuah mekanisme menjamin data yang sama tidak

akan dikirimkan berulang kali dan data tidak dikirimkan melebihi permintaan

yang dilakukan. Walaupun IPsec tidak menjamin urutan data yang dikirim

sama dengan yang dikirim.

Traffic analysis Protection : IPsec menyediakan mekanisme untuk

mengatasi pihak yang tidak berhak untuk melakukan analisa terhadap traffic

network sehingga pihak-pihak yang yidak berhak tersbut tidak dapat

mengetahui siapa saja yang berkomunikasi, seberapa sering berkomunikasi dan

berapa banyak data yang sedang dipertukarkan. Walaupun jumlah data dapat

diketahui.

Access Control : IPsec dapat melakukan filtering untuk menjamin IPsec

user yang memiliki autoritas bisa mengakses sumber tertentu dari jaringan.

Algoritma cipher merupakan algoritma yang dipergunakan oleh IPsec untuk

mengenkripsi dan mendekripsi data. Salah satu algoritma cipher yaitu 3DES

dan AES. 3DES merupakan algoritma cipher pengembangan dari DES. 3DES

Page 32: Makalah TCPIP

mempunyai spesifikasi panjang kunci sepanjang 168 bits dengan block size

sebesar 64 bits. Sedangkan AES mempunyai panjang block size 128 bits

dengan panjang kunci bervariasi yaitu AES128 (128 bit), AES192(192 bit) dan

AES256 (256 bits).