makalah syahid

22
Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Kepribadian Anak Disusun Oleh: Muhammad Hidayatullah SMPIT AL MADINAH Tanjung Pinang 2011

Upload: ariif-maulana

Post on 05-Jul-2015

172 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah Syahid

Peran Orang Tua Dalam Pembentukan

Kepribadian Anak

Disusun Oleh:

Muhammad Hidayatullah

SMPIT AL MADINAH

Tanjung Pinang

2011

Page 2: makalah Syahid

2

Lembar Pengesahan

Makalah

Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Kepribadian

Anak

Disusun Oleh

Muhammad Hidayatullah

Tanjungpinang, 4 Mei 2011

Mengesahkan,

Guru Pembimbing 1, Guru Pembimbing 2,

Moch. Sambas Faqih,SH Sri Setiani Purnama,S.S

Mengetahui,

Kepala SMPIT AL-Madinah

Asrof Koryati,S.Pd

Page 3: makalah Syahid

3

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya

dapat menyelesaikan makalah ini, tidak lupa shalawat serta salam kita kirimkan

kepada Nabi Muhammad saw.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan

di SMPIT Al Madinah.

Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam

menyelesaikan makalah ini dengan judul “Peran Orang Tua Dalam Pembentukan

Kepribadian Anak”, karena saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

kesalahan dalam penyusunan makalah ini maka saya mengharapkan bantuannya.

Tanjungpinang, 4 Mei 2011

Penulis

Page 4: makalah Syahid

4

Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………….iii

Daftar Isi…………………………………………………………………………...iv

Bab I (Pendahuluan)….…...……………………………………………………….1

Bab II (Pembahasan)……………………………………………………………….2

A. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Moral……………………………...2

B. Melakukan Komunikasi dan Pengasuhan Terhadap anak………………..2

-a. Pengasuhan Otoritatif………………………………………………...3

-b. Pengasuhan Otoriter………………………………………………….3

-c. Pengasuhan Permisif………………………………………………….3

C. Sifat-Sifat Pendidik Sukses………………………………………………3

D. Peran Kedua Orang Tua Dalam Pembentukan Kepribadian anak………..5

E. Hal-Hal yang Harus Dihindari Dalam Mendidik Anak…………………..7

Bab III (Penutupan).................................................................................................10

Daftar Pustaka..........................................................................................................15

Page 5: makalah Syahid

5

BAB I

Pendahuluan

Anak adalah titipan dari Allah Swt. kepada orang tua. Oleh karena itu, peran

orang tua dalam membentuk karakter anak sangat penting, dan pembentukan karakter

anak sejak dini sangatlah penting terutama untuk menanamkan akhlakul karimah

dalam diri anak tersebut.

Dalam mendidik anak orang tua harus mengerti bagaimana keadaan mental

seorang anak tersebut, hal ini dilakukan agar orang tua mengetahui hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mengatasi masalah si anak.

Dalam beberapa kasus, orang tua terkadang melakukan hal-hal yang

sebetulnya tidak perlu dilakukan seperti memarahinya secara berlebihan atau

memenuhi permintaan anak yang sebetulnya tidak sesuai dengan kebutuhan anak.

Selain itu yang perlu dilakukan adalah menjalin komunikasi yang baik dengan

anak, hal ini dilakukan agar sebagai orang tua bisa lebih memahami anak serta sang

anak merasa diperhatikan oleh orang tuanya.

Yang menjadi kendala bagi orang tua dalam mendidik anak adalah pembagian

waktu oleh orang tua antara bekerja dan mengurusi keluarga, hal ini membuat

kedekatan orang tua dan anak tidak terjalin secara baik.

Dalam makalah ini saya akan menjelaskan pentingnya orang tua dalam

mendidik dengan baik, hal-hal yang perlu dihindari dalam mendidik anak, serta

pentingnya komunikasi dan pola asuh dalam membentuk pribadi anak.

Page 6: makalah Syahid

6

BAB II

Pembahasan

A. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Moral

Peran orang tua sangatlah penting pada zaman sekarang. Hal ini dibutuhkan

karena saat ini sedang terjadi globalisasi seperti mudahnya anak-anak dalam

mengakses informasi di internet yang apabila tidak dilakukan pengawasan akan

berdampak buruk pada anak.

Ibu adalah orang yang paling dekat dengan anak, sehingga dia adalah guru

pertama dan utama bagi anaknya. Ayah walaupun sibuk bekerja juga harus ikut

berperan dalam mendidik anak. Hal ini penting agar anak tidak kehilangan figur/

sosok ayah dalam hidupnya.

B. Melakukan Komunikasi & Pengasuhan Terhadap Anak

Dalam mendidik anak, salah satu faktor yang berperan penting adalah

menjalin komunikasi dengan anak. Pola komunikasi dengan anak sangat berpengaruh

dalam perkembangan emosional anak. Sejumlah ahli percaya bahwa kasih sayang

orang tua atau pengasuhnya merupakan kunci dalam perkembangan social anak.

Komunikasi ini dianggap penting karena akan menambah kedekatan antara

anak dan orang tua, dan dengan melakukan komunikasi orang tua bisa mengetahui

masalah yang dialami oleh anak, sehingga beban anak tersebut menjadi lebih ringan.

Selain melakukan komunikasi, hal penting dalam hubungan anak dan orang

tua adalah gaya pengasuhan yang dilakukan orang tua. Menurut Diana Baumrind ada

tiga tipe pengasuhan yang berkaitan dengan tingkah laku sosial anak, yaitu otoritatif,

otoriter, dan permisif.

Page 7: makalah Syahid

7

a. Pengasuhan Otoritatif

Gaya pengasuhan yang diperlihatkan adalah dengan melakukan pengawasan

ekstra ketat terhadap perilaku anak, tetapi juga menghargai dan menghormati

pemikiran anak. Anak yang di bawah pengasuhan seperti ini akan lebih

percaya diri dan mampu bergaul dengan baik.

b. Pengasuhan Otoriter

Pengasuhan seperti ini sangat membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti

perintah-perintah orang tua. Orang tua yang otoriter menetapkan batas-batas

yang tegas dan tidak memberikan kesempatan pada anak untuk memberikan

pendapat. Akibat dari tipe pengasuhan seperti ini adalah anak cenderung

bersifat curiga dan tidak bahagia dengan diri sendiri dan sulit beradaptasi

dengan lingkungan baru.

c. Pengasuhan Permisif

Pengasuhan ini terbagi dua:

1. pertama permissive-indulgent yaitu suatu gaya pengasuhan di mana orang

tua sangat terlibat dalam kehidupan anak, tetapi menetapkan sedikit batas,

hal ini mengakibatkan anak sulit dalam pengendalian diri, karena orang tua

yang menerapkan tipe ini cenderung membiarkan anak-anak untuk

melakukan apa saja yang mereka inginkan.

2. kedua permissive-indifferent yaitu gaya pengasuhan orang tua sangat tidak

terlibat dalam kehidupan anak. Anak-anak yang dibesarkan dengan tipe

seperti ini akan kurang percaya diri, pengendalian diri buruk, dan rasa

harga diri yang rendah (minder).

C. Sifat-Sifat Pendidik Sukses

Ada beberapa kiat-kiat yang bisa dilakukan agar menjadi pendidik yang

sukses:

Page 8: makalah Syahid

8

1. Penyabar dan Tidak PemarahHal ini dilakukan agar anak tidak dididik dengan kekerasan, yang akan

membuatnya berperilaku keras kepala.

2. Bersikap Adil

Adil yang dimaksud disini bukan berarti antara abang dan adik diberikan uang

saku yang sama, tetapi adil disini maksudnya adalah memberikan sesuatu

kepada anak sesuai dengan kebutuhan anak.

3. Menjadi Teladan bagi Anak

Orang tua yang baik haruslah menjadi teladan bagi anak-anaknya, karena anak

akan meniru hal-hal yang dilakukan oleh orang tua. Apabila orang tua minum

berdiri sang anak akan mengikutinya sehingga anak akan minum berdiri.

4. Memberi Pujian

Ini dilakukan untuk menghargai hal baik yang diperbuat oleh anak, sehingga

anak merasa dihargai oleh orang tuanya. Dan dengan melakukan hal ini anak

belajar menghargai orang lain.

5. Mendidik Ibadah

Inilah yang terpenting dalam mendidik anak. Orang tua wajib mengenalkan

dan mengajarkan cara beribadah. Hal ini dilakukan agar anak memiliki akhlak

yang baik dan menambah kedekatan anak terhadap Allah Swt.

6. Memilih Waktu yang Tepat Dalam Menasehati

Dalam menasehati orang tua haruslah memilih waktu yang tepat, hal ini

sangat penting karena apabila orang tua menasehati anak saat anak sedang

dalam kondisi yang tidak baik, hal-hal yang orang tua nasehati hanya menjadi

sia-sia.

Contohnya: Anak yang sedang marah, bila dinasehati justru akan membuat

anak semakin marah, karena anak belum bisa menerima hal-hal yang orang

tua nasehati kepadanya.

Jadi biarkanlah anak menenangkan pikirannya terlebih dahulu, barulah orang

mengajaknya bicara dengan baik-baik.

Page 9: makalah Syahid

9

D. Peran Kedua Orang Tua Dalam Mewujudkan Kepribadian Anak

Untuk menumbuhkan karakter yang baik, diperlukan proses panjang melalui

pengasuhan sejak kecil, serta butuh latihan terus-menerus. Karakter ibarat otot.

Otot-otot karakter akan menjadi lembek apabila jarang dilatih. Untuk itu ada

beberapa kiat yang bisa diterapkan antara lain:

1. Kedua Orang Tua Harus Mencintai dan Menyayangi Anaknya

Ketika anak-anak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tuanya,

mereka akan berusaha menyayangi orang lain. Selain itu mereka akan bisa

menyelesaikan masalah yang mereka hadapi di luar. Namun apabila anak kurang

mendapatkan kasih sayang, mereka tidak belajar untuk menyangi.

2. Kedua Orang Tua Harus Menjaga Ketenangan Lingkungan Rumah dan

Menyiapkan Ketenangan Jiwa Anaknya

Bila hal ini tidak terjadi, potensi anak tidak berkembang dengan baik. Dan

perkembangannya pun terganggu apabila sering terjadi perkelahian di rumah.

3. Hindari Ambisi Berlebihan Dalam Mendidik

Ambisi Yang berlebihan dari orang tua akan berdampak buruk bagi anak hal ini

terjadi karena apabila anak gagal memenuhi yang dinginkan orang tua, mereka

akan merasa bersalah. Dan bila hal seperti ini berlangsung terus-menerus anak

akan kurasng rasa percaya diri, pesimis, dan takut salah.

4. Memberikan Kepercayaan pada Anak

Dengan memberikan kepercayaan, anak akan merasa dihargai dan menumbuhkan

rasa percaya diri pada diri anak, sehingga anak akan berani dalam bersikap, hal ini

membuat anak yakin akan kemampuannya.

Page 10: makalah Syahid

10

5. Menumbuhkan Sikap Empati pada Anak

Menanam sikap empati harus dimulai sejak kecil. Untuk menumbuhkannya

hendaklah orang tua jangan berlaku kasar pada anak, hal ini akan menyebabkan

hati anak menjadi keras dan tertutup. Tumbuhkanlah secara halus tanpa kekerasan

seperti contoh berikut: Ketika masih kecil ibu Ali bekerja sebagai petani, namun

Ali lebih suka bermain bola. Tapi ibunya tidak pernah memarahi Ali, namun sang

ibu kerap berkata, “Tangan Ibu bukan besi, urat Ibu bukan kawat sehingga capek

rasanya badan ini. Lihatlah muka Ibu yang setiap hari bekerja agar kamu bias

makan, apakah kamu tidak kasihan?”. Hal ini membuat Ali luluh hatinya sehingga

keesokan harinya ia mulai membantu ibunya. Dengan perkataan yang halus akan

membuat anak mmudah menerima sesuatu.

Menurut Dorothy Law Nolte pernah menyatakan bahwa anak belajar dari

kehidupan lingkungannya. Lengkapnya adalah:

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyeasali diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan

Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar

menemukan cinta dalam kehidupan.

E. Hal-Hal yang Harus Dihindari Dalam Mendidik Anak

Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari:

Page 11: makalah Syahid

11

1. Tidak Konsisten Dalam Mengambil Keputusan

Ketentuan yang berubah-ubah membuat anak jadi bingung, hal ini membuat

anak menjadi pribadi yang peragu, takut bertindak, dan serba tak pasti.

2. Perfeksionis

Orang tua menuntut anak supaya bersikap layaknya orang dewasa, orangtua

menuntutnya  untuk menunjukkan kematangan sikap atau target tertentu yang

umumnya melebihi kemampuan yang wajarnya dimiliki anak. Akibatnya,

anak akan terobsesi untuk meraih prestasi yang diharapkan orang tuanya.

Pahamilah bahwa anak bukanlah tiruan orang dewasa, anak memiliki

dunianya sendiri yang berbeda dengan orang dewasa maka berikanlah

kebahagiaan bagi mereka dengan memahami dan menyelami dunia mereka.

3. Suka menghukum

Orang tua bersikap keras terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan anak,

dan cenderung memilih memberikan hukuman fisik dengan alasan

mengajarkan disiplin. Padahal bentuk hukuman apapun seyogyanya tidak

boleh menyentuh kehormatan anak dan tidak menjadi penghinaan atas harga

dirinya, seperti memukulnya di hadapan orang dan menyiarkan keburukannya.

4. Terlalu lemah

Misalnya, selalu memenuhi semua permintaan anak. Anak tidak diajarkan

untuk mengenal hak dan kewajiban. Akibatnya, anak menjadi terlalu

penuntut, impulsif (gampang melakukan tindakan tanpa perhitungan), egois,

dan tidak memperhatikan kepentingan orang lain.

Page 12: makalah Syahid

12

5. Terlalu menekan

Misalnya, orang tua terlalu mengatur dan mengarahkan anak, tanpa

memperhatikan hak anak untuk menentukan keinginannya sendiri, atau untuk

mengembangkan minat dan kegiatan yang ia inginkan. Akibatnya, anak akan

menjadi lamban, selalu bekerja sesuai perintah, tidak memiliki pendirian, dan

suka melawan.

6. Bersikap cuek terhadap perkembangan anak

Ketahuilah bahwa mendidik anak adalah kewajiban Orang tua, maka

bekerjasamalah dalam melaksanakannya, ikutkanlah mereka dalam

pembicaraan dan hargailah ide, pendapat dan kata-kata mereka agar tumbuh

kepercayaan dirinya dan anak merasa diperhatikan. Sediakanlah waktu yang

cukup untuk memperhatikan setiap tahap demi tahap perkembangannya.

7. Terlalu memanjakan

Misalnya, ibu tidak membiarkan anaknya hilang dari pandangannya meski

hanya sebentar karena takut anaknya kenapa-napa, tidak menegur anak ketika

melakukan kesalahan, ataupun terus-menerus membelikan anak dengan

barang-barang mahal atau memberikan pelayanan istimewa, tanpa

mempertimbangkan apa yang sesungguhnya dibutuhkan anak. Akibatnya,

anak bisa menjadi anak yang gampang bosan, kurang peduli, dan tak memiliki

daya juang.

8. Tidak pernah memberi kepercayaan

Orang tua selalu meramalkan kesalahan yang belum tentu dilakukan anak.

Orang tua juga selalu mengritik anak, bahkan untuk hal-hal yang seharusnya

tak perlu kritikan. “Kamu, sih, nanti kalau jatuh, bagaimana?” Akibatnya,

anak akan menjadi seorang yang pesimis, rendah diri, dan cenderung

mengembangkan hal-hal yang selalu dilarang orang tua.

Page 13: makalah Syahid

13

9. Suka mengolok-olok

Orang tua cenderung melecehkan keberadaan anak dengan sering mengolok-

olok dan mengungkapkan kekurangan anak di depan orang banyak.

Akibatnya, anak akan merasa tidak dihargai dan rendah diri.

10. Terlalu cemas akan kesehatannya

Orang tua terlalu berlebihan mencemaskan kondisi fisik anak. Padahal, secara

keadaan sebenar, anak sehat. Sakit sedikit saja, orang tua cemasnya minta

ampun. Akibatnya, anak akan mudah merasa tak sehat dan ikut merasakan

kecemasan yang sama. Enggan bermain, takut jatuh, dan sebagainya.

Page 14: makalah Syahid

14

BAB III

Penutupan

Orang tua mesti mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap kejadian dalam

mendidik anak, jangan sampai orang tua melakukan hal-hal yang menyebabkan

terganggunya perkembangan anak. Peran orang tua sangat penting karena di

lingkungan keluargalah tempat anak pertama kali diajarkan, sehingga orang tua harus

menjadi pendidik yang baik bagi anaknya.

Dengan melakukan langkah-langkah yang benar dalam mendidik anak insya

Allah anak tersebut akan berperilaku dengan baik sesuai dengan apa yang diajarkan

oleh orang tuanya di lingkungan keluarga. Selain itu komunikasi harus terus terjalin

antara anak dan orang tua. Jangan sampai amanah yang Allah Swt. berikan pada

orang tua berupa anak menjadi sia-sia.

Harapan saya semoga setelah membaca makalah ini para orang tua dapat

memperbaiki kesalahan dalam mendidik anak. Para orangtua pun dapat membentuk

kepribadian anak dengan baik dan dapat menjadi contoh bagi anak mereka. Begitu

pun bagi para calon orang tua yang kelak akan diamanahkan anak-anak, sehingga

dapat menjadi pendidik yang baik bagi anaknya.

Page 15: makalah Syahid

15

Daftar Pustaka

Jumiati, Ida. 2007. Peran Orang Tua dalam Membentuk Kepribadian Anak. http://abuaufa.multiply.com/reviews/item/20

Dept. Kesejahteraan Anak. 2009. Menata Kepribadian Anak. http://sister.imsa.us/index.php/en/artikel/kesejahteraan-anak/52/910-menata-kepribadian-anak

http://www.suaranews.com/2010/09/cara-membentuk-kepribadian-anak-dengan.htm

Hidayati, Nia. 2010. Membentuk Kepribadian Anak. http://niahidayati.net/membentuk-kepribadian-anak.html

Megawangi, Ratna. 2005. Yang Terbaik untuk Buah Hatiku. Bandung: MQS Publishing

Rasyid Dimas, Muhammad. 2006. 25 Kiat Mempengaruhi Jiwa dan Akal Anak. Jakarta: Dar Ibni Hazm

Nur Kayati, Yuni. 2000. Anakku Sayang, Ibumu Ingin Bicara. Yogyakarta: Mitra Pustaka

Desmita. . Psikologi Perkembangan. :

Page 16: makalah Syahid

16