makalah sistem neurology
DESCRIPTION
Makalah Neurosains (PBL Blok 6) FK Ukrida 2008TRANSCRIPT
I. Struktur Otak Manusia
Otak merupakan salah satu organ yang sangat penting dan vital bagi kehidupan manusia.
Di otak inilah seluruh kegiatan hidup manusia diatur.. Secara umum, struktur otak manusia
dapat kita bagi menjadi dua bagian. Yaitu struktur otak manusia secara makroskopis, dan
struktur otak manusia secara mikroskopis. Berikut ini adalah penjelasannya;
1. Struktur otak manusia secara makroskopis
Karena organ ini sangat lunak dan merupakan organ terpenting bagi manusia. Maka secara
umum dan keseluruhan bagian-bagian otak ini dilindungi oleh beberapa lapisan, yaitu tulang
tengkorak dan meninges. Lapisan meninges ini, terdiri lagi dari bagian-bagian yang berlapis,
lapisan tersebut antara lain yaitu;
a. Lapisan durameter
Yaitu lapisan meninges yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat kuat. Lapisan
ini terdiri dari dua lapisan, yaitu lamina endosteal dan lamina periosteal. Kedua lapis ini
menyatu kecuali pada saat membentuk sinus duramatis. Lapisan ini melekat langsung
dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari
otak dan medula spinalis.
b. Lapisan arachnoidmater
Yaitu lapisan yang berada di profundal duramater dan terdiri dari lapisan yang berbentuk
jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan spatium subarachnoidmater
dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk
melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.
c. LCS (Liquor Cerebrospinalis)
Yaitu suatu cairan yang berfungsi melindungi otak terhadap benturan dan goncangan,
mengatur isi tengkorak, dan berperan dalam metabolisme otak. LCS terdapat di ventrikel
otak, cysterna sekitar otak, dan ruang subarachnoid (sekitar otak dan medula spinalis).
d. Lapisan piameter
Yaitu jaringan ikat yang sangat tipis. Lapisan ini melekat langsung dengan erat pada
otak, dan mengikuti bentuk-bentuk gyrus otak.
Otak tersebut, secara keseluruhan dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian berdasarkan
proses pembentukannya. Bagian-bagian tersebut antara lain ialah;
1) Cerebrum (=Telenchepalon)
Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari
otak. Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi
mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan yang
berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri.
Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf.
Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang banyak mengandung dendrite dan neurit.
Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls
menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi
kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori,
kecedasan, nalar/logika, kemauan.
Secara umum, cerebrum dibagi lagi menjadi beberapa lobus. Lobus tersebut adalah;
Lobus frontal
Lobus temporal
Lobus occipital
Lobus parietal
Lobus insulae
Lobus limbic
2) Dienchepalon
Merupakan bagian otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di depan
mesencephalon. Membentuk bagian tengah otak depan (forebrain). Dikelilingi oleh
hemispherium cerebri. Dienchepalon ini terdiri dari empat pasang komponen, yaitu
thalamus, hipotalamus, epitalamus, dan subtalamus.
3) Mesenchepalon
Merupakan bagian otak yang termasuk bagian dari batang otak (truncus enchepalon).
Terletak di antara dienchepalon dan pons. Dapat dijumpai aquaductus cerebri di posterior
mesenchepalon. Terdapat pedunculus cerebellaris superior yang menghubungkan batang
otak dengan cerebellum. Secara umum berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata,
refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran.
4) Pons
Merupakan bagian dari batang otak yang terletak di antara mesenchepalon dan
medulla oblongata. Mengandung nuclei dari nervi craniales V, VI, dan VII. Dua kelompok
dari nuclei nervi craniales adalah nuclei motorik dan nuclei sensorik.
5) Medula Oblongata
Merupakan bagian paling kaudal dari batang otak. Disebut juga dengan sumsum
lanjutan atau penghubung.. Terletak langsung setelah otak dan menghubungkana dengan
medulla spinalis, di depan cerebellum. Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite
dengan warna putih dan bagian medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu.
6) Cerebellum
Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar. Berfungsi sebagai
pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta posisi
tubuh. Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan
cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.
7) Medula Spinalis
Terletak di dalam canalis vertebralis. Memanjang mulai dari foramen magnum sampai
dengan vertebrata L1 dan L2. Disebut dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam
ruas-ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang yang
kedua. Dilindungi oleh tulang , meninges dan LCS.
2. Struktur otak manusia secara mikroskopis
Sekitar 90% sel-sel di dalam SSP bukanlah neuron tetapi sel glia atau neuroglia.
Walaupun jumlahnya besar, sel glia menempati hanya sekitar separuh dari volume otak
karena sel-sel ini tidak memiliki cabang-cabang ekstensif seperti neuron. Tidak seperti
neuron, sel glia tidak memulai atau menghantarkan impuls saraf. Namun, sel-sel ini penting
untuk viabilitas SSP. Selama decade terakhir, berbagai peran penting dari sel-sel yang
dinamis ini mulai terkuak. Sel-sel glia berfungsi sebagai jaringan ikat SSP dan dengan
demikian membantu menunjang neuron baik secara fisik maupun metabolik.
Neuron yang terdapat dalam tubuh manusia jumlahnya trilyunan.. Neuron sel-selnya tidak
mengalami pembelahan sel sehingga jika sudah mati atau rusak neuron tidak dapat diganti.
Neuron-neuron tersebut terdiri dari;
1) Dendrit, merupakan juluran serabut pendek bercabang yang merupakan tonjolan dari
sitoplasma pada badan sel. Di dalam dendrit terdapat badan Nissl dan mitokondria.
Dendrit berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel.
2) Badan sel, merupakan bagian neuron yang banyak mengandung cairan sel (sitoplasma)
dan terdapatnya nucleus (inti sel). Berfungsi sebagai penerima impuls dari dendrit dan
menghantarkannya menuju axon dengan perantaraan sitoplasma. Badan sel terdiri dari inti
sel (nukleus), anak inti sel (nukleolus) dan sitoplasma yang mengandung substansi
kromatik yaitu badan Nissl serta serabut halus pada badan neuron yang disebut
neurofibril. Badan Nissl akan tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron seperti retikulum endoplasma granuler yang tersusun sejajar antara yang satu
dengan yang lain.
3) Sitoplasma, merupakan cairan pengisi badan sel. Berfungsi untuk mempercepat
penyampaian/penghantaran impuls dalam sel.
4) Nucleus, merupakan bagian terpenting dari sel.benetuknya akan menyesuaikan bentuk sel.
Berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel dan pembelahan sel.
5) Akson atau neurit, yaitu juluran atau serabut panjang dari badan sel,.
Serabut akson yang tipis dengan bentuk panjang di dalamnya terdapat mitokondria,
neurofibril tetapi tidak terdapat badan Nissl sehingga tidak terlibat dalam sintesis protein.
Akson ini berfungsi untuk menerima impuls dari badan sel, dan menghantarkannya ke
percabangan akson. Akson ini diselubungi oleh substansi lemak berwarna putih
kekuningan yang disebut selubung mielin, selubung ini berfungsi sebagai isolator yang
melindungi akson terhadap tekanan dan luka. Juga memberi nutrisi pada akson dan
mempercepat jalannya impuls.
6) Nodus ranvier, pada tempat tertentu ada akson yang tidak dibungkus selubung mielin yang
disebut nodus Ranvier. Merupakan penjuluran yang panjang yang keluar dari badan sel.
Berfungsi untuk menerima impuls dari badan sel dan menghantarkannya ke percabangan
axon.
7) Percabangan axon, merupakan bagian dari axon yang bercabang-cabang. Berfungsi
menerima impuls dari axon.
8) Selubung myelin, merupakan lapisan yang melingkari akson secara konsentris dan terdiri
atas lipid dan neurokeratin. Berfungsi seperti pada insulator pada kawat listrik. Arus listrik
meloncat dari nodus ranvier yang satu ke nodus ranvier berikutnya dengan sangat cepat
(salutatory conduction).
9) Selubung Schwann/neurolema/neurilema. merupakan selaput tipis yang berda paling luar
dari axon. Berfungsi untuk melindungi axon serta memberikan nutrisi pada axon serta
regenrasi pada selubung mielin.
Berikut ini adalah gambaran dari neuron,
Neuron ini dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, antara lain
ialah;
1) Saraf sensorik/aferen, yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantar impuls dari reseptor
ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
2) Saraf motorik/eferen, yaitu neuron yang berfungsi untuk mengirim impuls dari sistem
saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap
rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
3) Saraf asosiasi/interneuron/intermediate, yaitu neuron yang menghubungkan saraf sensorik
dengan saraf motorik di dalam SSP. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat
dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan
dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf asosiasi menerima
impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Dan berdasakan bentuknya, neuron dapat dikelompokan menjadi;
1) Neuron unipolar, yaitu neuron yang hanya mempunyai satu serabut yang dibagi menjadi
satu cabang central yang berfungsi sebagai satu akson dan cabang satu perifer yang
berguna sebagai satu dendrite. Jenis neuron ini merupakan neuron-neuron sensorik saraf
perifer (misalnya, sel-sel ganglion cerebrospinalis)
2) Neuron bipolar, yaitu neuron yang mempunyai dua serabut, satu dendrite dan satu akson.
Jenis neuron ini dijumpai dalam epitel olfaktorius, dalam retina mata dan dalam telinga
dalam
3) Neuron multipolar, yaitu neuron yang memiliki beberapa dendrite dan satu akson. Jenis
neuron ini merupakan yang paling sering dijumpai pada system saraf sentral (misalnya,
sel-sel motoris pada cornu anterior dan lateralis medulla spinalis, sel-sel ganglion
otonom).
II. Fungsi Otak Manusia
Otak manusia merupakan organ yang terpenting bagi kehidupan manusia itu sendiri.
Secara umum, otak manusia berfungsi sebagai pusat pengendali tubuh manusia beserta organ-
organnya, juga untuk mengolah informasi yang akan dilakukan dan yang datang pada
manusia, sehingga manusia itu dapat bertindak, sebagai bentuk mempertahankan kehidupan.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya pada bagian struktur otak. Otak manusia terdiri
dari berbagai macam bagian, yang masing-masing bagian itu memiliki fungsi masing-masing
yang spesifik. Berikut ini fungsi-fungsi bagian otak secara spesifik.
1. Cerebrum (Telenchepalon)
a. Cerebrum
Proses berpikir sadar
Fungsi intelektual
Proses dan penyimpanan memori
Regulasi involunter pola gerak somatic
b. Korteks cerebri
Persepsi sensorik
Kontrol gerakan volunteer
Bahasa
Sifat pribadi
Fungsi luhur: berpikir, memori, pengambilan keputusan, kreativitas, kesadaran diri.
2. Diencephalon
a. Talamus
Pusat relay semua masukan sinaptik
Kesadaran kasar terhadap sensasi
Derajat kesadaran tertentu
Kendali motoris
b. Hipotalamus
Pusat kendali emosi, fungsi otonom dan endrokin, serta reproduksi
Regulasi berbagai fungsi homeostatis (suhu, haus, diuresin, makan)
Link penting system saraf dan endokrin
Emosi dan perilaku
3. Mesencephalon
Memproses data fisual dan auditoris
Pembentukan respon somatomotorik
Mempertahankan kesadaran
4. Metencephalon
a. Cerebellum
Mengatur tonus otot
Mempertahankan keseimbangan tubuh
Koordinasi dan perencanaan aktivitas terampil otot skelet
b. Pons
Sebagai pe relay informasi sensoris ke cerebellum dan thalamus
Pusat somatomotor dan viseromotor involunter
5. Mielencephalon
a. Medula oblongata
Sebagai pe relay informasi sensoris ke thalamus
Pusat otonom untik fungsi viseral (jantung, respirasi, pencernaan)
6. Batang otak (umum) (midbrain, pons, dan medulla oblongata)
Asal dari sebagian besar saraf otak perifer
Pusat pengendalian kardiovaskular, respirasi dan pencernaan
Regulasi reflex otot yang berperan dalam keseimbangan dan sikap tubuh
Menerima dan mengintegrasi semua input sinaptik dari medulla spinalis, arousal, dan
aktivasi korteks cerebri
Pusat tidur
7. Nukleus basalis (subkortikal): nucleus kaudatus, putamen, globus pallidus
Inhibisi tonus otot
Koordinasi gerak lambat dan sustained
Supresi pola gerak yang tidak bermanfaat
III. Mekanisme Kerja Otak
Mekanisme kerja otak manusia sangatlah rumit dan kompleks. Otak bekerja mengatur
seluruh kegiatan tubuh manusia. Proses ini tidak lepas dari hubungan antar neuron yang
saling berhubungan untuk mengahantarkan impuls atau pesan perintah dalam bentuk senyawa
kimia dan potensial listrik. Hubungan antar neuron ini dihubungkan oleh sinapsis.
Sinapsis merupakan hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yang lain.
biasanya terjadi dari ujung percabangan axon dengan ujung dendrite neuron yang lain. Celah
antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut dengan celah sinapsis. Di dalam celah
sinapsis inilah terjadi loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion,baik ion positif dan ion
negatif. Di dalam celah sinapsis ini juga terjadi pergantian antara impuls yang satu dengan
yang lain, sehingga diperlukan enzim kolinetarase untuk menetralkan asetilkolin pembawa
impuls yang ada. Dalam celah sinapsis juga terdapat penyampaian impuls dengan bantuan zat
kimia berupa asetilkolin yang berperan sebagai pengirim (transmitter).
Berikut ini contoh-contoh gerakan pada tubuh manusia hasil dari tanggapan impuls;
1. Gerak biasa merupakan gerakan yang disadari dan impuls akan diolah oleh SSP (otak dan
medulla spinalis) terbeih dahulu sebelum terjadi gerakan.
Skema/bagan gerakan biasa
Impuls reseptor neuron sensorik medulla spinalis otak Medulla
spinalis interneuron neuron motorik Efektor gerakan
2. Gerak refleks merupakan gerakan yang tanpa disadari karena menanggapi impuls secara
langsung. Sehingga sifat gerakan ini tidak diolah terlebih dahulu oleh otak. Jarak
terpendek efektor dalam menanggapi impuls disebut dengan lengkung refleks.
Skema/bagan gerak refleks
Impuls reseptor neuron sensorik medulla spinalis interneuron
Neuron motorik efektor gerakan
3. Macam gerakan refleks tergantung dari tanggapan efektor terhadap impuls yang ada. Bila
tanggapan terhadap impuls melibatkan satu efektor saja, maka disebut dengan refleks
tunggal. Jika tanggapan terhadap impuls melibatkan lebih dari 1 efektor maka disebut
dengan refleks kompleks.
Dalam pengaturannya tersebut, otak dapat mengatur gerakan-gerakan tubuh manusia yang
disadari, seperti gerakan otot skelet, proses ini melalui jalur system saraf somatik. Dan juga
dapat mengatur gerakan-gerakan organ tubuh manusia yang tidak disadari, seperti gerakan
pada usus atau lambung, proses ini melalui jalur system saraf otonom. Semua ini yang terlibat
ini masuk dalam kelompok susunan saraf tepi (SST). Berikut ini pembahasannya lebih lanjut.
Sistem saraf somatic
Otot rangka dipersarafi oleh neuron motorik, yang akson-aksonnya membentuk system
saraf somatic. Badan sel dari neuron-neuron motorik ini terletak di dalam tanduk ventral
korda spinalis. Tidak seperti rantai dua neuron pada serat saraf otonom, akson suatu neuron
motorik berjalan dari asalnya di korda spinalis sampai tempat terakhirnya di otot rangka.
Bagian terminal akson neuron motorik mengeluarkan asetilkolin, yang menimbulkan eksitasi
dan kontraksi serat-serat otot yang dipersarafi. Neuron motorik hanya dapat merangsang otot-
otot rangka, berbeda dengan serat otonom, yang dapat merangsang atau menghambat organ-
organ efektor mereka. Inhibisi aktivitas otot rangkanya dapat dilakukan di dalam SSP melalui
pengaktivan masukan sinaps inhibitorik ke badan sel dan dendrite dari neuron-neuron motorik
yang mempersarafi otot tertentu.
Sistem saraf motorik
Divisi eferen system saraf perifer adalah penghubung komunikasi dengan susunan saraf
pusat yang mengontrol aktivitas otot dan kelenjar. SSP mengatur organ-organ efektor ini
dengan menimbulkan potensial aksi di badan-badan sel neuron eferen yang akson-aksonnya
berakhir di organ-organ tersebut. Otot jantung, otot polos, sebagian besar kelenjar eksokrin,
dan sebagian kelenjar endokrin dipersarafi oleh system saraf otonom, yang dianggap
merupakan cabang involunter divisi eferen perifer.
IV. Modalitas Pemeriksaan
Pemeriksaan radiologi
Dengan kemajuan teknologi kedokteran saat ini, berbagai macam penyakit atau gangguan
yang menyerang bagian otak manusia pun dapat dideteksi dengan cepat, baik itu gangguan
dari dalam seperti bakteri atau virus, ataupun gangguan dari luar seperti benturan. Berikut ini
merupakan beberapa modalitas pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memeriksa bagian
otak atau kepala;
1. Radiografi konvensional
Pemeriksaan radiologi konvensional tanpa kontras, yaitu pemeriksaan sederhana
menggunakan sinar Roentgen (sinar X) dengan berbagai posisi pemeriksaan. Pemeriksaan
ini dilakukan pada berbagai organ tubuh, antara lain jantung dan paru (toraks) serta tulang-
tulang pada seluruh bagian tubuh. Pemeriksaan radiologi konvensional dengan kontras,
yaitu pemeriksaan sederhana menggunakan sinar Roentgen (sinar X) disertai dengan
penggunaan obat kontras yang dapat membantu memperlihatkan kelainan yang ada,
sehingga mempertajam diagnosis. Misalnya pemeriksaan saluran cerna (barium meal &
enema), saluran kemih (urografi intravena, sistografi), organ kandungan
(histerosalpingografi), saluran kelenjar liur (sialografi), pembuluh darah
(angiografi/venografi), saluran getah bening (limfografi), sumsum tulang belakang
(myelografi).
2. CT-SCAN (Computer Tomography)
Pemeriksaan CT Scan yaitu pemeriksaan sinar X yang lebih canggih dengan bantuan
komputer, sehingga memperoleh gambar yang lebih detail dan dapat dibuat gambaran
secara 3 dimensi. Pemeriksaan ini diterapkan pada berbagai organ tubuh seperti kepala,
toraks, perut/abdomen pada berbagai kasus seperti trauma, tumor, infeksi, dan lain-lain.
3. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Pemeriksaan MRI yaitu pemeriksaan dengan menggunakan gelombang magnet,
sehingga dapat diperoleh gambaran tubuh (terutama jaringan lunak) dengan lebih detail.
Pemeriksaan ini diterapkan pada berbagai organ tubuh, seperti susunan saraf, otot dan
sendi, saluran empedu, dan lain sebagainya.
4. USG (Ultrasonografi)
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) yaitu pemeriksaan dengan menggunakan
gelombang suara. Pemeriksaan ini terutama dipergunakan untuk dalam memperlihatkan
kelainan-kelainan dalam perut/abdomen dan otot pada berbagai kasus, seperti trauma dan
tumor.
5. Kedokteran nuklir
Pemeriksaan skintigrafi (kedokteran nuklir) yaitu pemeriksaan yang menggunakan zat
radioaktif yang disuntikkan kedalam tubuh melalui pembuluh darah. Pemeriksaan ini
sangat efektif dalam memperlihatkan fungsi organ-organ tubuh yang mempunyai kelainan,
seperti pada organ tiroid/gondok, tulang, ginjal, dan sebagainya.
Pemeriksaan Refleks
Pemeriksaan reflex ini berfungsi untuk mengetahui respon yang dibuat oleh tubuh sesuai
dengan yang seharusnya atau tidak. Karena hal ini dapat menggambarkan bagaimana kerja
susunan saraf pusat tersebut. Jika pada pemeriksaan reflex, respon yang dibuat oleh
perangsang memberikan respon yang baik, maka dapat diketahui bahwa kerja sususnan saraf
pusat masih baik, begitu pula sebaliknya.
Pemeriksaan reflex ini terdiri dari berbagai macam, seperti pemeriksaan reflex otot,
pemeriksaan reflex mata, telinga, keseimbangan, dan sebagainya. Tentunya pemeriksaan
reflex ini harus dilakukan oleh orang yang ahli seperti dokter.
Kesimpulan
Dari keseluruhan pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya, dan berdasarkan
scenario pada PBL kali ini. Maka dapat dapat disimpulkan bahwa jika susunan saraf pusat
manusia terganggu, dalam hal ini termasuk otak manusia, dan juga susunan saraf tepinya.
Maka kegiatan hidup manusia akan terganggu (bergantung bagian saraf mana yang rusak).