makalah shp

23

Click here to load reader

Upload: fika-hidayat

Post on 10-Aug-2015

54 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

analisis jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah SHP

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Munculnya internet dalam beberapa dekade terakhir kini telah menjadi

sarana penting untuk menyebarluaskan berbagai materi pendidikan kepada

siswa. Salah satu bagian dari perkembangan komputer tersebut adalah

beberapa perangkat lunak yang telah dikembangkan, yang memungkinkan

siswa untuk menyelesaikan tugas pekerjaan rumah secara online. Penilaian

siswa adalah salah satu elemen yang paling penting dalam sebuah sistem

pendidikan. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk memberikan ukuran kinerja

mahasiswa dan konteks untuk meningkatkan pembelajaran atau program

akademik.

Pentingnya pekerjaan rumah dan hubungan antara pekerjaan rumah

dengan kinerja akademik telah diakui oleh banyak individu dan studi meta-

analisis (Cooper, 1989; Cooper, Lindsay, Nye, & Greathouse, 1998; Keith &

Cool, 1992; Warton, 2001). Pekerjaan rumah adalah kegiatan yang

berhubungan dengan motivasi, penguasaan bahan, dan prestasi (Keith &

Benson, 1992; Keith, 1982; Paschal, Weinstein, & Walberg, 1984). Itu juga

terlihat dari beberapa penelitian yang menyatakan bahwa pekerjaan rumah

mungkin diperlukan tapi tidak digunakan sebagai pengganti nilai ujian

(Peters, Kethley & Bullington, 2002; Porter & Riley, 1996).

Beberapa peneliti menyatakan bahwa pekerjaan rumah berbasis web

memiliki efek yang lebih positif daripada perkerjaan rumah yang ditulis

(pekerjaan rumah berbasis kertas) (Dufresne, Mestre, Hart, & Rath 2002;

Ogilve, 2000; Thoennessen dan Harrison, 1996). Misalnya, Dufresne et al.

(2002) membandingkan efek dari pekerjaan rumah elektronik dan pekerjaan

rumah yang ditulis pada siswa berprestasi menemukan bahwa pekerjaan

elektronik menyebabkan kinerja ujian yang lebih tinggi secara keseluruhan.

Page 2: Makalah SHP

Namun, studi yang dilakukan oleh Bonham et al. (2001, 2003) menunjukkan

bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam kinerja siswa yang dapat

dikaitkan dengan metode pekerjaan rumah yang digunakan.

Pekerjaan rumah yang berbasis web memiliki beberapa manfaat.

Manfaat itu antara lain bisa mendapatkan hasil pekerjaan rumah siswa dengan

lebih cepat, memungkinkan untuk menempatkan nilai ke dalam format

elektronik, mengukur pembelajaran secara akurat, fokus pada pembelajaran

yang berpusat pada siswa, dan biaya yang diperlukan lebih sedikit

dibandingkan dengan pena-dan-kertas pekerjaan rumah (Bartlett, Reynolds, &

Alexander, 2000, Dash, 2000; Oregon untuk Administer, 2001). Di sisi lain,

peerjaan rumah yang menggunakan pena dan kertas memiliki beberapa

keterbatasan (misalnya: merekam, mencetak, mendapatkan umpan balik

langsung, dll). Beberapa penelitian (misalnya: Bonham, Beichner, &

Deardorff, 2003; Dufresne, Mestre, Hart, & Rath, 2002; Toback, Mershin, &

Novikova, 2005) telah melaporkan temuan campuran pada siswa PR kinerja,

tetapi sedikit pada preferensi pekerjaan rumah siswa. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek pekerjaan rumah berbasis web

pada prestasi mahasiswa fisika dan memberikan baru wawasan pendidik fisika

untuk menggunakan PR dalam kuliah mereka.

Pengujian dan Online Homework

Pengujian pada umumnya digunakan untuk memberikan umpan balik

dan evaluasi. Umpan balik mengacu pada respon mengenai analisis kritis hasil

karya siswa. Evaluasi mengacu pada penilaian dan pencatatan hasil karya

siswa untuk menilai mereka pemahaman materi. Sebuah instrumen pengujian,

apakah itu tugas pekerjaan rumah, kuis, ujian, atau tes praktek, dapat

memenuhi kedua tujuan sampai tingkat tertentu. Evaluasi dan umpan balik

memiliki tujuan yang berbeda dan sehingga memiliki persyaratan

implementasi yang berbeda. Evaluasi terutama digunakan untuk mencatat

respon siswa dan menetapkan nilai, masalah keamanan seperti verifikasi

2

Page 3: Makalah SHP

identitas siswa, melindungi kunci jawaban, membatasi akses sesuai dengan

waktu yang tertentu atau lokasi, dan mencegah berbagi informasi yang tidak

sah perlu dipertimbangkan. Umpan balik adalah untuk dapat merespon input

siswa dengan memberikan "jawaban yang benar'' / salah, petunjuk, dan solusi

atau dengan melibatkan siswa dalam kegiatan belajar tambahan seperti

penelitian ini.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efek

pekerjaan rumah yang berbasis web dan pekerjaan rumah yang berbasis pena

dan kertas pada prestasi mahasiswa fisika yang diukur dengan ujian akhir dan

kinerja pekerjaan rumah.

3

Page 4: Makalah SHP

II. PEMBAHASAN

2.1 Metodelogi Penelitian

Sampel

Dalam jurnal ini penenliti memilih sampel dari mahasiswa

departemen pendidikan komputer. Mereka dianggap memilki pengalaman

yang baik tentang metode penilaian online dan berbasis komputer. Dalam

mata kuliah pengantar fisika ini, semua mahasiswa diajar secara pasial yaitu

dengan metode tutor sebaya (diadopsi dari Mazur, 1997; Fagen, Crouch, &

Mazur, 2002). Dalam penelitian ini, menggunakan dua kelas yang identic

(sesuai dengan nilai pretest). Satu kelas untuk sebagai kelas eksperimen yang

menggunakan sistem pekerjaan rumah yang berbasis web dan kelas lainnya

merupakan kelas kontrol yang menggunakan sistem pekerjaan rumah yang

berbasis pena dan kertas. Secara khusus, 41 mahasiswa pada semester musim

gugur angkatan tahun 2005, dan 48 siswa pada semester musim semi

angakata tahun 2006 menggunakan sistem pekerjaan rumah berbasis web; 37

siswa pada semester musim gugur angkatan tahun 2005, dan 42 siswa pada

semester musim semi angkatan tahun 2006 menggunakan pekerjaan rumah

berbasis pena dan kertas.

Desain dan Prosedur

Desain penelitian ini mengguanakan dua kelompok yang diberikan

pretest dan posttest. Satu kelompok yang diberikan perlakuan dan satu

kelompok sebagai kontrol (Fraenkel & Wallen, 1996) dan penelitian ini

merupakan penelitian kuasi eksperimen. Mahasiswa melakukan registrasi

untuk dua bagain yang berbeda melalui sistem registrasi yang standar dan

mereka tidak mengetahui metode pekerjaan rumah yang akan digunakan

sampai diumumkan kelompok pekerjaan rumah mereka (pada minggu

pertama dari masing-masing fisika-1 pada semester musim gugur dan fisika-2

pada semester musim semi. Dua kelas fisika ini memiliki dua ujian utama

4

Page 5: Makalah SHP

yaitu ujian tengah semester dan ujian akhir. Skor dari kinerja pekerjaan

rumah kedua kelompok tersebut nantinya akan ditambahkan mencakup 20%

dari nilai akhir untuk setiap semester. Kelas eksperimen menerima pekerjaan

rumah mereka melalui sistem kuis online di mana nilainya diberikan secara

otomatis oleh software. Kelas kontrol menulis solusi untuk latihan pekerjaan

rumah pada kertas dengan bekerja secara berkelompok yang terdiri dari

empat sampai lima mahasiswa. Lembar jawaban dari pekerjaan mereka di

kembalikan dan kemudian dinilai oleh pengajar/dosen. Di akhir semester,

tugas rumah tersebut disampaikan kepada siswa sesuai dengan metode yang

telah ditetapkan (pena dan kertas atau online/web) (soal tugas ini diperoleh

dari Prinsip Fisika oleh Bueche dan Jerde terjemahan Turki, edisi keenam,

1995). Ada delapan soal untuk pekerjaan rumah di semester musim gugur

(untuk fisika-1) dan enam soal untuk semester musim semi (untuk fisika-2).

Semua hasilnya dinilai dalam skor persen, dan kemudian skor rata-rata

dikalkulasikan untuk digunakan sebagai skor kinerja pekerjaan rumah. Di

semester musim gugur, Tes The Force Concept Inventory (FCI) (Hestenes,

Wells, & Swackhamer, 1992) diberikan sebelum (pada minggu pertama

semester) dan setelah pengajaran (pada minggu kedua semester di akhir

semester). Pada semester musim semi, tes The Concept of Survey on the

Electricity and Magnetism (CSEM) (Maloney, O'Kuma, Hieggelke, &

Heuvelen, 2001) juga diberikan sebelum (pada minggu pertama semester) dan

setelah pengajaran (pada minggu kedua semester di akhir semester) untuk

kedua kelompok tersebut. Skor tes FCI dan CSEM (dalam skor rata-rata

persen) kemudian skor kinerja pekerjaan rumah tersebut dimasukkan ke

dalam paket program SPSS untuk statistik analisis.

Struktur kelompok

Kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas terdiri dari

empat atau lima siswa tiap kelompok. Ada 37 siswa di semester musim gugur

dan 42 siswa pada semester musim semi. Kelompoknya merupakan kelompok

5

Page 6: Makalah SHP

heterogen (sesuai dengan pengetahuan sebelumnya) dibentuk untuk

memberikan kesempatan siswa berinteraksi dengan konten melalui perspektif

yang berbeda-beda dari rekan mereka. Menurut Mahendra, Bayles, Tomoeda,

dan Kim (2005), meningkatkan kolaboratif, mendukung budaya kelas dapat

meningkatkan kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui beragam

sudut pandang dan nilai-nilai.

Siswa dalam kelompok ini bekerja sama dengan anggota kelompok

mereka dan menyerahkan pekerjaan rumah mereka pada setiap akhir unit dari

setiap akhir semester.

Jenis-jenis soal yang digunakan dalam tugas pekerjaan rumah

kelompok ini identik dengan jenis-jenis soal yang digunakan di kelompok

pekerjaan rumah berbasis web, bahkan, sebagian besar soal di perpustakaan

pekerjaan rumah berbasis web diambil dari soal-soal yang berada di akhir bab

dari buku fisika berbasis aljabar universitas tahun pertama dengan beberapa

pertanyaan konseptual. Setelah menyelesaikan setiap unit (ada delapan unit

pada semester musim gugur dan enam unit pada semester musim semi), siswa

diberi satu tugas dari lima sampai sembilan soal. Gibson, Tesone, dan

Blachwell, (2001) menyarankan bahwa tes online harus menjadi salah satu

komponen dari evaluasi mahasiswa, karena itu, pada kedua kelompok, 20%

dari nilai akhir pembelajaran berasal dari skor rata-rata pekerjaan rumah. Di

kelompok pekerjaan rumah yang berbasis web, setiap siswa pertama-tama

didaftarkan pada sistem dan kemudian mengerjakan pekerjaan rumah mereka

via online secara individual. Sistem pekerjaan berbasis web disebut "online

testing" dan deskripsi programnya secara seperti di bawah ini.

Sistem pekerjaan berbasis Web

Tujuan dari sistem pekerjaan rumah berbasis web yang disebut

"online testing" adalah untuk langsung mendapatkan umpan balik "benar"

atau "salah". Sistem "online testing" tidak memperbaiki kesalahan mahasiswa

atau memberi mereka petunjuk. Sistem pekerjaan rumah berbasis web

6

Page 7: Makalah SHP

dikembangkan menggunakan Linux berbasis php html dengan menggunakan

sistem database MySQL dan memiliki dua modul utama. Modul pertama

untuk mahasiswa, dan yang kedua untuk guru/dosen.

Dalam modul siswa, siswa harus mendaftar ke dalam sistem pekerjaan

rumah berbasis web yang dilindungi password di awal pembelajaran. Sampai

akhir semester, mereka hanya membutuhkan nomor ID dan password untuk

login ke sistem. jadi mereka dapaaaat dengan cepat masuk ke dalam sistem

setiap kali pengajar memberikan tes, kemudia mereka dapat mengikuti tes

tersebut. Setelah menyelesaikan tes itu, siswa bisa segera melihat hasil

mereka dan mendapatkan skornya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan

apapun terkait dengan tes atau masalah yang dihadapi dalam tes tersebut

setiap saat hanya dengan mengklik link yang disediakan untuk berkomunikasi

dengan pengajar melalui e-mail.

Modul Guru melengkapi pengajar dengan sebuah interface

kemudahan pengguna yang memungkinkan mereka untuk melakukan

pengaturan berbagai fungsi manajemen secara online, seperti pengaturan

account, pengaturan parameter uji, pedomen untuk proses penskoran siswa

dan mengamati berbagai hasil penilaian setiap saat. sistem pekerjaan rumah

berbasis web menawarkan parameter untuk mengkonfigurasi pilihan dari

berbagai jenis kegiatan. Dengan modul guru, memungkinkan pengajar untuk

melakukan tugas pokoknya sebagai berikut:

Membuat atau menghapus tugas pekerjaan rumah, kuis dan menentukan

jumlah pertanyaan yang akan diajukan untuk tugas masing-masing tugas.

Untuk melihat hasil pekerjaan siswa dan kemajuannya, dan melihat hasil

tugas secara rinci seperti waktu memulai dan menyelesaikan tugas.

Menjawab pesan e-mail mereka untuk berkomunikasi dengan mereka guna

memecahkan masalah mungkin saja mereka dihadapi selama proses.

Mampu untuk mengaktifkan atau menonaktifkan setiap tugas tertentu.

Menentukan tingkat kesulitan pertanyaan yang diunggah ke server

(khususnya berdasarkan taksonomi Bloom, pertanyaan-pertanyaan

7

Page 8: Makalah SHP

kognitif, pengetahuan dan tingkat konseptual dicap sebagai "mudah";

pertanyaan dalam tingkat aplikasi dicap sebagai "normal", pertanyaan

dalam aplikasi yang kompleks dan tingkat analisis dicap sebagai "sulit").

2.2 Hasil Penelitian

Dalam jurnal ini disebutkan bahwa penelitian ini terdiri dari dua

bagian, statistik deskriptif, dan statistik inferensial.

Statistik Deskriptif

Hasil tes yang ditujukan untuk FCI dan CSEM

Hasil dari skor pretest dan posttest FCI, normalisasi gain skor yang

juga dikenal sebagai faktor Hake (Hake, 1998), dan skor kinerja pekerjaan

rumah (dalam persen) untuk kedua kelompok diberikan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Hasil tes FCI dan Skor Kinerja Pekerjaa rumah dalam persentase

Kelompok pekerjaan rumah berbasis web

Kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas

n Rata-rata S. Deviasi n Rata-rata S. DeviasiKinerja Pekerjaan rumah 41 71.15 15.428 37 80.30 7.237FCI retest 40 41.05 11.89 33 42.73 9.69FCI Posttest 39 62.87 9.96 36 61.44 9.97FCI normalisasi gain 37.01% 32.66%

Dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa rata-rata skor pretes FCI (dalam persen)

pada kedua kelompok adalah sekitar empat puluhan dan skor posttest sekitar

enam puluhan. Namun, skor kinerja pekerjaan rumahnya (persen) untuk

kelompok berbasis web adalah sekitar 71%, dan untuk kelompok berbasis

pena dan kertas adalah sekitar 80%. Sementara kelompok pekerjaan rumah

berbasis web FCI skor gain normalisasinya adalah sekitar 37%, skor gain

kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas diketahui sekitar 32,6%.

Kelompok pena dan kertas mendapat skor yang lebih tinggi pada kinerja

pekerjaan rumah, tetapi lebih rendah pada skor normalisasi dibandingkan

kelompok pekerjaan rumah yang berbasis web pada semester musim gugur.

8

Page 9: Makalah SHP

Hasil pretest dan posttest, skor normalisasi gain, dan skor kinerja pekerjaan

rumah (dalam persen) CSEM untuk kedua kelompok diberikan dalam Tabel 2.

Tabel 2 Hasil tes CSEM dan Skor Kinerja Pekerjaa rumah dalam persentase

Kelompok pekerjaan rumah berbasis web

Kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas

n Rata-rata S. Deviasi n Rata-rata S. DeviasiKinerja Pekerjaan rumah 48 78.13 8.41 42 71.66 10.60CSEM retest 42 31.40 11.15 31 31.25 9.24CSEM Posttest 32 53.79 17.19 31 53.43 8.12CSEM normalisasi gain 32.63% 31.36%

Statistik Inferensial

Ringkasan hasil uji t yang berhubungan dengan skor pretest dan

posttest dan skor kinerja PR FCI dan CSEM untuk kedua kelompok diberikan

dalam Tabel 3.

Tabel 3 Ringkasan Hasil uji t

Perbedaan antara dua kelompok df uji t pPerbedaan kinerja pekerjaan rumah untuk fisika-1 76 -3.29 0.002Perbedaan pretest FCI 71 -0.65 0.517Perbedaan posttes FCI 73 0.61 0.539Perbedaan kinerja pekerjaan rumah untuk fisika-2 88 3.08 0.003Perbedaan pretest CSEM 71 -0.264 0.793Perbedaan posttest CSEM 71 0.153 0.873

2.3 Kesimpulan dan Pembahasan

Tidak ada perbedaan yang signifikan ditemukan pada kelompok

pekerjaan rumah yang berbasis web dan pada kelompok pekerjaan rumah yang

berbasis pena dan kertas sehubungan dengan skor pretest dan posttest FCI dan

CSEM. Meskipun ada perbedaan yang signifikan dalam skor kinerja pekerjaan

rumah siswa pada kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas di

semester musim gugur, hal ini berubah pada semester musim semi menjadi

sebaliknya. Bonham, Beichner, dan Deardorff (2001, 2003) mengemukakan

9

Page 10: Makalah SHP

bahwa siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah dengan menggunakan tulisan

tangan tradisional tidak mengalami perbedaan yang signifikan dalam belajar

dibandingkan dengan siswa yang menggunakan sistem WebAssign. Dufresne,

Mestre, Hart, dan Rath, (2002) membandingkan prestasi siswa selama

beberapa tahun dalam mata kuliah pengantar fisika yang berbasis pena dan

kertas dan Sistem pekerjaan rumah berbasis web, dan mereka menemukan

hasil yang sama dari penelitian yang juga dilakukan oleh Ployhart et al. (2003)

yang menunjukkan bahwa pekerjaan rumah otomatis menyebabkan skor

kinerja yang lebih tinggi.

Studi yang dilakukan oleh tim pengembangan CAPA menyimpulkan

bahwa pekerjaan rumah online memiliki berpengaruh positif yang signifikan

pada belajar siswa (Demirci, 2007; Kashy, Sherrill, Tsai, Weinshank,

Englemann, & Morrissey, 1993; Kashy, Morrissey, Tsai, & Wolfe, 1995,

Morrisey, Kashy, & Tsai, 1995; Kashy, Thoennessen, Tsai, Davis, & Wolfe,

1998).

Pekerjaan rumah berbasis web adalah alternatif yang mungkin

digunakan untuk pendekatan pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas. Hal

ini tidak membawa keuntungan yang signifikan bagi siswa, tetapi juga tidak

jauh lebih buruk dari mengumpulkan dan menilai pekerjaan rumah dengan

metode standar. Hal ini mendukung pendapat bahwa teknologi itu sendiri

tidak memperbaiki atau menurunkan belajar siswa. Sistem perkerjaan rumah

otomatis kemungkinan besar akan membantu siswa dalam pembelajaran di

mana pekerjaan rumah tidak bisa ditugaskan.

Literatur saat ini tidak benar-benar menjawab pertanyaan tentang mana

yang lebih baik apakah pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas atau

pekerjaan rumah berbasis web. Pekerjaan rumah adalah penting dalam

pembelajaran teknis seperti pengantar fisika, di mana pemecahan masalah

adalah fokus utama, dan pekerjaan rumah adalah alat utama untuk berlatih.

10

Page 11: Makalah SHP

Banyak siswa berjuang untuk mengembangkan keterampilan pemecahan

masalah dalam fisika (Maloney, 1994), meskipun diarahkan oleh pengajar dan

umpan balik telah terbukti efektif (Heller & Reif, 1984; Heller & Hollabaugh,

1992).

Keterbatasan penelitian ini adalah bahwa pekerjaan rumah secara

online dilakukan secara individual, sementara pekerjaan rumah berbasis pena

kertas dilakukan secara kolaboratif dengan kelompok 4/5 mahasiswa. Kerja

individu versus kolaboratif itu sendiri dapat menjadi kondisi untuk studi

eksperimental lainnya. Selanjutnya, nilai ujian FCI dan CSEM dianggap

cocok dan memadai untuk mengukur pemahaman konseptual siswa dan

prestasi fisika. Pembelajaran online tidak bisa menjadi contoh pedagogi yang

baik jika teknologi digunakan tanpa pendekatan yang berpusat pada siswa

untuk belajar (Hiltz, 1990). Ketika materi online disampaikan, dan ketika itu

menjadi sebuah kegiatan yang berpusat pada siswa yang penting dan

kebutuhan kelas, Bauer dan Anderson (2000) menyarankan tiga kriteria untuk

menilai konten siswa, ekspresi, dan partisipasi. "Ini bisa memberikan

perspektif yang unik dari yang untuk melihat secara formal tulisan siswa dan

diskusi informal". Selain itu, "e-folio dapat menawarkan siswa kesempatan

untuk merefleksikan pekerjaan mereka sendiri dan dengan demikian menjadi

lebih terlibat dalam proses penilaian" (Bauer dan Anderson, 2000, p.70).

Untuk studi di masa depan, itu akan bermanfaat untuk menguji

perilaku tersebut dalam kaitannya dengan faktor-faktor lain yang terkait

dengan belajar, seperti sikap siswa, variabel lingkungan yang mungkin, dan

strategi belajar dan metode yang berbeda. Penelitian selanjutnya bisa fokus

pada bagaimana evaluasi online mempengaruhi pembelajaran jarak jauh dan

terbuka, bagaimana pengembangan pengiriman konten dan alat penilaian yang

secara langsung berkaitan dengan gaya belajar, bagaimana umpan balik dalam

e-learning dapat diperkaya dan yang terakhir bagaimana metode evaluasi e-

learning berbeda dari sesuatu yang lebih tradisional dalam rincian yang besar.

11

Page 12: Makalah SHP

Faktor-faktor kontekstual tambahan bisa merefleksikan beberapa ekstra

kegiatan kurikuler siswa. Penelitian tersebut terbukti bisa menghasilkan

beberapa hasil yang bermanfaat (KOTAS & Finck, 2002).

III.PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

12

Page 13: Makalah SHP

Jadi dari jurnal ini dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan antara penggunaan metode pekerjaan rumah yang berbasis web

maupun yan berbasis pena dan kertas, terhadap hasil belajar mahasiswa hal

ini dapat di lihat dari skor yang didapat dari pretest dan posttest yang

dilakukan oleh mahasiswa.

Meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan dari skor pretest dan

posttest mahasiswa, kinerja pekerjaan rumah mengalami perbedaan yang

cukup signifikan, dimana pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas yang

dilakukan secara berkolaborasi mendapatkan skor kinerja yang lebih tinggi

dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan sistem pekerjaan rumah

berbasis web. Meskipun ada perbedaan yang signifikan dalam skor kinerja

pekerjaan rumah siswa pada kelompok pekerjaan rumah berbasis pena dan

kertas di semester musim gugur, hal ini berubah pada semester musim semi

menjadi sebaliknya, hal ini mungkin terjadi karena beberapa faktor salah

satunya adalah pada sistem pekerjaan rumah berbasis web siswa

mengerjakannya secara individu sedangkan pada pekerjaan berbasis pena dan

kertas dilakukan secara berkelompok yang terdiri dai 4-5 mahasiswa. Namun

meskipun begitu, dalam jurnal penunjang menyatakan bahwa memang skor

kinerja yang berbasis pena dan kertas lebih tingi daibandingkan dengan

kinerja yang berbasis web.

Dalam jurnal ini juga peneliti mengemukakan bahwa tidak ada yang

benar-benar lebih baik atau lebih buruk antara pekerjaan rumah berbasis web

dan pekerjaan rumah berbasis pena dan kertas karen dua-duanya memiliki

kelebihan dan kekuranga. Kelebihan dari pekerjaan rumah berbasis web

adalah siswa dapat mengulang belajar lagi karena kontenya masih tersimpan

rapi di dalam sistem. Siswa yang menggunakan sistem pekerjaan rumah

berbasis web juga bisa dengan cepat mendapatkan umpan balik. Guru juga

mendapatkan kemudahan dari sistem ini kerena dari sistem ini dapat melihat

perkembangan siswa, dan sistem ini juga dapat melakuakn penskoran secara

13

Page 14: Makalah SHP

otomatis. Namun dari senua kelebihan yang telah disebutkan pekerjaan rumah

berbasisweb membutuhkan skill komputer yang baik, sedangkan tidak semua

mahasiswa memiliki skill yang baik tentang komputer dan tidak semua

mahasiswa memliki akses internet. Tidak semua materi dalam pembelajaran

fiska sesuai jika berbasis web, karena yang akan terkitrim kepada pengajar

hanya hasil akhirnya sedangkan jika berbasis pena dan kertas dapat diketahui

dengan jelas apakah mahasiswa tersebut telah memahami konsepnya atau

belum.

Kelebihan dari jurnal ini adalah :

1. Bahasanya mudah dipahami.

2. Penulisannya terstruktur dengan baik.

Kekurangan dari jurnal ini diantaranya adalah :

1. Tinjauan pustakanya kurang lengkap

2. Tidak menjelaskan alasan penggunaan tes FCI dan CSEM.

3. Peneliti tidak memberikan saran mengenai pennelitiannya.

4. Instrumen penelitiannya juga tidak dilampirkan.

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: Makalah SHP

Neset Demirci. 2010. The Effect Of Web-Based Homework On University Students’

Physics Achievements. Balikesir, Turkey : The Turkish Online Journal of

Educational Technology.

Tolga Gok. 2011. Comparison of student performance using web- and paper-

based homework in large enrollment introductory physics courses. Izmir

Turkey: International Journal of Physical Sciences

Michael M, Leena R, dan Neil T. H. 2009. A Comparison of Traditional

Homework to Computer-Supported Homework. Journal of Research on

Technology in Education

15