makalah sejarah 1
TRANSCRIPT
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis tentang study tour ke
Sengiran ditinjau dari pariwisata ini dengan baik dan tidak ada halangan. Semoga
makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para
pembaca umumnya. Amin
Walaupun kami sudah menyusun makalah ini dengan sebaik – baiknya
mungkin makalah ini belum begitu sempurna dan lengkap tetapi kami berharap
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Sekiranya cukup sekian, kami
mohon maklumnya untuk kesalahan yang ada. Sekian terima kasih.
Wassalamungalaikum Wr. Wb.
1
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………… 1.
Daftar Isi ………………………………………………………………… 2.
BAB I ………………………………………………………………….. 3.
Latar Belakang Masalah……………………………………….. 3.
Tujuan Pembuatan Makalah…………………………………… 3.
BAB II ………………………………………………………………… 4.
SANGIRAN…………………………………………………… 4.
Jenis-jenis mannusia purba……………………………………. 9.
Jenis-jenis hewa purba ……………………………………….. 11.
BAB III ………………………………………………………………. 14.
Kesimpulan…………………………………………………… 14.
Saran ………………………………………………………… 14.
Daftar Pustaka……………………………………………………….. 15.
2
BAB I
Latar Belakang Masalah
Sangiran merupakan tempat dimana di temukannya fosil manusia purba
dan Hewan purba. Jaman dulu banyak para peneliti datang ke Indonesia untuk
meneliti asal manusia itu ada, tidak sedikit penelitu mancanegara berbondong-
bondong ke Indonesiahanya untuk menambah pengetahuan penelitian mereka.
Pada tanggal 7 maret 2012 sekolah kami SMA 2 Wonosobo mengadakan
studytour ke Sangiran, setelah itu kami di berikan tugas oleh ibu/bapak guru kami
untuk membuat makalah dan setiap makalah di kerjakan oleh siswa yang sudah di
bagi kelompoknya.
Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan kami membuat makalah study tour ke Sangiran ini berdasarkan
pariwisata ini adalah untuk memenuhi tugas praktik kami yang di berikan oleh
Ibu/Bapak guru SMA 2 Wonosobo mata pelajaran Sejarah.
Tujuan yang kedua untuk menambah wawasan kami tentang sejarah
Sangiran tentunya , selain itu juga makalah ini kami buat bersama untuk hasil
referensi dan untuk pembelajaran kami.
3
BAB II
SANGIRAN
Sangiran, telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu World
Heritage Site. Di situs ini ditemukan ribuan fosil yang jumlahnya hampir separo
dari seluruh fosil manusia purba di dunia. Ke Sangiran, Anda seolah dibawa
kembali ke masa ribuan tahun lalu.
Situs Manusia Purba Sangiran terletak 18 km di sebelah utara Solo dengan
luas kurang lebih 56 kilometer persegi. Tidak ada yang berbeda ketika memasuki
kawasan ini. Rumah-rumah penduduk, sekolah, dan hutan-hutan kecil terlihat
sama saja dengan wilayah lainnya. Baru setelah masuk semakin dalam nampak
rumah-rumah penduduk yang juga berfungsi sebagai toko-toko suvenir khas
benda peninggalan jaman purba.
4
Akhirnya sampailah YogYES di Museum Purbakala Sangiran. Museum
seluas 1,6 ha ini dibangun menempel pada sebuah bukit dan memutar sampai ke
puncaknya. Kita harus berjalan mengitari lereng bukit untuk bisa sampai ke ruang
pameran yang pertama. Ruang pameran yang pertama berada di dalam sebuah gua
besar yang kemudian dibangun berdinding beton dan berisi gambar-gambar
tentang bagaimana bumi terbentuk, fosil gigi dan tengkorak purba, tulang-tulang
hewan purba, serta diorama evolusi manusia dan diorama contoh aktifitas manusia
purba.
Keluar dari ruang pameran pertama, pengunjung harus mendaki puluhan
anak tangga untuk mencapai ruang pameran kedua yang terletak di puncak bukit.
Di ruang pameran kedua ini pengunjung bisa melihat berbagai jenis tengkorak
manusia purba dari berbagai jaman dan tempat, tulang paha mammoth, tengkorak
kerbau purba, berbagai jenis senjata, batu-batu fosil, dan lain sebagainya.
Situs.
Kunci Mempelajari Teori Evolusi Manusia
Situs Manusia Purba Sangiran berawal ketika pada tahun 1930an seorang
antropologis Jerman bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald
menemukan fosil-fosil manusia purba di Sangiran. Penemuan fosil-fosil dalam
penggalian dan penelitian ini menguatkan teori adanya evolusi manusia dari
manusia kera hingga menjadi manusia seperti saat ini. Paling tidak ditemukan
fosil dari 5 jenis manusia purba yang berbeda. Penemuan ini sangat
mencengangkan dan menjadi kunci utama dalam perkembangan teori evolusi
manusia. Sangiran menjadi situs yang menyumbangkan hampir 50% dari
penemuan fosil manusia pra sejarah di dunia.
Tak hanya manusia dan kehidupan pra sejarah, ditemukan juga fosil
makhluk bawah laut sehingga menimbulkan teori bahwa Pulau Jawa terangkat
dari dasar laut jutaan tahun yang lalu. Bahkan pada tahun 1980an, para ilmuwan
digemparkan dengan penemuan fosil utuh seekor mammoth dengan tinggi 4
meter. Fosil ini sekarang disimpan di Museum Geologi Bandung. Karena
kontribusi terhadap dunia arkeologi, antropologi, geologi dan ilmu pengetahuan
yang begitu besar, UNESCO menetapkan Sangiran sebagai Warisan Kebudayaan
5
Dunia ke 593 pada 5 Desember 1996 di Merida, Meksiko. Kemudian dibangunlah
Museum Manusia Purbakala untuk menyimpan dan memamerkan fosil-fosil yang
ditemukan.
Puluhan kios berjajar di depan museum, tempat para penduduk setempat
menjual suvenir dan cinderamata khas peninggalan pra sejarah, mulai dari benda-
benda yang diklaim sebagai tulang dan gigi manusia ataupun hewan purba,
patung-patung dari tanah endapan dengan serat daun tumbuhan purba, hingga
aneka kalung, gelang dan perhiasan dari batu-batu kali dan kayu fosil. Terdapat
juga gardu pandang dimana kita bisa menikmati pemandangan hampir seluruh
area situs Sangiran.
Sangiran adalah sebuah daerah pedalaman yang terletak di kaki Gunung
Lawu, tepatnya di depresi Solo sekitar 17 Km ke arah utara dari Kota Solo dan
secara dministatif terletak di wilayah Kabupaten Sragen dan sebagian terletak di
Kabupaten Karanganyar, Proponsi Jawa Tengah. Luas wilayahnya + 56 Km2 yang
mencakup tiga kecamatan di Kabupaten Sragen yaitu Kec. Kalijambe, Kec.
Gemolong dan Kec. Plupuh serta Kec. Gondangrejo di Kabupaten Karanganyar.
Secara astronomi terletak pada 7o 25' - 7o 30' LS dan pada 4o - 7o 05' BT (Moelyadi
dan Widiasmoro, 1978).
Kawasan ini banyak sekali menyimpan misteri yang sangat menarik untuk
diungkap. Hal ini dikarenakan pada situs tersebut banyak ditemukan sisa-sisa
6
kehidupan masa lampau yang sangat menarik untuk dicermati dan dipelajari.
Yang paling menakjubkan, kita bisa mendapatkan informasi lengkap dari sejarah
kehidupan manusia purba baik itu mengenai habitat, pola kehidupannya, binatang-
binatang yang hidup bersamanya dan proses terjadinya bentang alam dalam kurun
waktu tidak kurang dari 2 juta tahun yang lalu.
Hal yang sangat menarik adalah berdasarkan penelitian bahwa manusia
purba jenis Homo erectus yang ditemukan di wilayah Sangiran sekitar lebih dari
100 individu yang mengalami masa evolusi tidak kurang dari 1 juta tahun. Dan
ternyata jumlah ini mewakili 65% dari seluruh fosil manusia purba yang
ditemukan di Indonesia dan merupakan 50% dari jumlah fosil sejenis yang
ditemukan di dunia.(Widianto,et.al.,1996). Namun tidak hanya itu, kandungan
batu yang pernah digunakan oleh manusia purba itu pun sangat banyak, sehingga
kita bisa secara jelas mengetahui ataupun mengungkap kehidupan manusia purba
beserta budaya yang berkembang saat itu.
Dari hasil penelitian para ahli diperoleh gambaran bahwa Sangiran
awalnya merupakan bukit yang dikenal dengan sebutan " KUBAH SANGIRAN"
dan kemudian tererosi bagian puncaknya sehingga membentuk sebuah depresi
akibat adanya pergerakan dari aliran sungai. Secara stratigrafis situs ini
merupakan situs manusia purba terlengkap di Asia yang kehidupannya dapat
dilihat secara berurutan tanpa terputus sejak 2juta tahun yang lalu yaitu sejak kala
Pliosen Akhir hingga akhir Pleistosen Tengah.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
070/0/1977,tanggal 15 Maret 1977 wilayah Sangiran dan sekitarnya ditetapkan
sebagai Daerah Cagar Budaya (Rusmulia Tjiptadi Hidayat,1993). Diperkuat lagi
dengan ketetapan yang dikeluarkan oleh komite World Heritage UNESCO pada
peringatan yeng ke-20th di Merida,Meksiko yang menetapkan Kawasan Sangiran
sebagai Kawasan World Heritage ( Warisan Dunia) No. 593 ( Widianto,H., dan
Sadirin.,1996).
“ Dome Sangiran” atau Kawasan Sangiran yang memiliki luas wilayah sepanjang
bentangan dari utara –selatan sepanjang 9 km. Barat –Timur sepanjang 7 km.
Masuk dalam empat kecamatan atau sekitar 59,3 Km2. Temuan Fosil di “Dome
7
Sangiran” di kumpulkan dan disimpan di Museum Sangiran. Temuan Fosil di
Sangiran untuk jenis Hominid Purba (diduga sebagai asal evolusi Manusia) ada 50
(Limapuluh) Jenis/Individu. Untuk Fosil-fosil yang diketemukan di Kawasan
Sangiran merupakan 50 % dari temuan fosil di Dunia dan merupakan 65 % dari
temuan di Indonesia. Oleh Karenanya Dalam sidangnya yang ke 20 Komisi
Warisan Budaya Dunia di Kota Marida, Mexico tanggal 5 Desember 1996,
Sangiran Ditetapkan sebagai salahsatu Warisan Budaya Dunia “World Haritage
List” Nomor : 593.
Koleksi Musium Sangiran
1
2
.
Fosil manusia, antara lain Australopithecus africanus , Pithecanthropus
mojokertensis (Pithecantropus robustus ), Meganthropus palaeojavanicus ,
Pithecanthropus erectus , Homo soloensis , Homo neanderthal Eropa, Homo
neanderthal Asia, dan Homo sapiens .
Fosil binatang bertulang belakang, antara lain Elephas namadicus (gajah),
Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah), Bubalus
palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp (babi),
Rhinocerus sondaicus (badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp (rusa
dan domba).
8
Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesi
Manusia purba Indonesia adalah manusia purba yang berada di Indonesia.
Ada tiga jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:
Meganthropus Paleojavanicus
Pithecanthropus Erectus
Homo
Ciri–Ciri
1. Meganthropus Paleojavanicus
o Memiliki tulang pipi yang tebal
o Memiliki otot kunyah yang kuat
o Memiliki tonjolan kening yang mencolok
o Memiliki tonjolan belakang yang tajam
o Tidak memiliki dagu
o Memiliki perawakan yang tegap
o Memakan jenis tumbuhan busuk
2. Pithecanthropus
Pithecantropus Erectus Artinya: manusia kera yang berjalan tegak.
Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang
ditemukan berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, geraham dan
tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
o Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
o Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
o Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap
megantropus
o Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
o Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
o Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
o Bentuk hidung tebal
o Bagian beltakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita
berkonde
9
o Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
3. Homo
o Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
o Tinggi badan antara 130 – 210 cm
o Otot tengkuk mengalami penyusutan
o Muka tidak menonjol ke depan
o Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
Hasil Budaya
Pithecanthropus Erectus
1. Kapak perimbas
2. Kapak penetak
3. Kapak gengam
4. Pahat gengam
5. Alat serpih
6. Alat-alat tulang
Homo
1. Kapak gengam / Kapak perimbas
2. Alat serpih
3. Alat-alat tulang
10
Jenis-jenis Hewan Purba
1. Komodo Binatang Purba Yang Masih Hidup
Komodo adalah sisa binatang purba yang masih hidup. Binatang ini adalah
asli Indonesia yang berasal dari pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang,
dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Nama latin dari hewan Komodo adalah
Varanus komodoensis, Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad
Toxicofera.
Namun sekarang habitat komodo telah terancam di alam bebas, di
karenakan para orang-orang serakah yang menangkap untuk dijual. Hewan
11
ini termasuk satwa yang dilindungi, karena populasinya yang sudah
langka.
2. Penemuan Fosil Gajah Purba di Karanganyar Jateng
KARANGANYAR, MINGGU - Tukimin, warga Desa Dayu, Kecamatan
Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, belum lama ini
menemukan fosil yang diperkirakan bagian tubuh gajah purba yakni
rahang, iga, dan pinggul, saat akan mengairi sawahnya di desanya.
3. Gambar Fosil Binatang/Hewan Purba
4. Gambar Fosil Binatang/Hewan Purba
12
BAB III
Kesimpulan
Sangiran adalah tempat rekreasi penelitian terbaik untuk oara Pelajar khususnya
karena Sangiran merupakan tempat dimana banyak ditemukannya manusia purba ,
dan hewan purba. Sangiran, telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu
World Heritage Site. Di situs ini ditemukan ribuan fosil yang jumlahnya hampir
separo dari seluruh fosil manusia purba di dunia. Ke Sangiran, Anda seolah
dibawa kembali ke masa ribuan tahun lalu.
Macam-macam manusia purba yang di temukan di Indonesia khususnya di
Sangran dan sekitarnya adalah sebagai berikut:
Meganthropus Paleojavanicus
Pithecanthropus Erectus
Homo
Di Sangiran di bangun koleksi Museum, yang mana terdapat banyak sekali tulang
atopun peralatan peninggalan dari manusia purba maupun hewan purba.
Saran
Situs Sangiran merupakan sebuah monument Negara dan mungkin merupakan
ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi Dunia, bukan itu saja Sanngiran
13
merupakan sebuah aset Negara , dengan adanya situs Sangiran ini banyak para
turis luar negeri ingin meneliti bagaimana asal mula manusia itu ada.
Jadi, kita sebagai warga Negara Indoesia sebagai pemilik dari situs Sangiran ini,
lebih baik adanya jika kita menjaga dan merawat dengan baik situs Sangiran ini,
agar nantinya anak cucu kita tidak kehilangan pengetahuan asal mula mereka ada
dan bagaimana proses kehidupannya sampai sekarang ini.
Daftar Pustaka
Berita.balihita.com
2.bg.bloghspot.com
1.bg.bloghspot.com
Departemen Pendidikan Nasional 2006.
14