makalah pribadi - struktur organisasi dan program puskesmas kecamatan lubuk kilangan.docx
DESCRIPTION
Struktur organisasi dan program puskesmas lubuk kilanganTRANSCRIPT
STUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM PUSKESMAS
KECAMATAN LUBUK KILANGAN
Makalah Pribadi
OLEH:
SYANDREZ PRIMA PUTRA
BP 0910311020
PRESEPTOR:
dr. Edison, MPH
Prof. DR. Dr. Rizanda Machmud, M.Kes
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Konsep Puskesmas mulai diperkenalkan sejak tahun 1968,
dilatarbelakangi oleh tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea 4, yakni untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan nasional
tersebut dituangkan dalam pembangunan kesehatan yang menjadi visi dari
Puskesmas, yakni mewujudkan Millenium Development Goals (MDGs) 2015.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas, yakni terwujudnya Kecamatan Sehat menuju
MDGs 2015, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta
wilayah Kecamatan setempat
Untuk mewujudkan visi MDGs tersebut, Puskesmas yang merupakan unit
pelayanan kesehatan primer tentunya harus memiliki struktur organisasi yang
baik. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, struktur organisasi Puskesmas tergantung dari
kegiatan dan beban tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur
organisasi Puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sesuai dengan visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju MDGs 2015, Puskesmas bertanggung
jawab untuk menyelenggarakan program-program yang berupaya untuk
meningkatkan kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat, yang merupakan
pelayanan tingkat pertama dari sistem kesehatan nasional. Upaya kesehatan
tersebut dikelompokkan menjadi dua, yakni upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib meliputi upaya promosi
1
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan
pengobatan. Sementara itu, upaya kesehatan pengembangan ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat
serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan merupakan salah satu dari
banyaknya Puskesmas yang ada di Indonesia yang juga menerapkan struktur
organisasi dan program kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui
Kementrian Kesehatan. Oleh sebab itu, penulis bermaksud untuk mengetahui
bagaimana struktur organisasi dan program Puskesmas di Kecamatan Lubuk
Kilangan tersebut.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah pribadi ini antara lain sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Mengetahui struktur organisasi dan program puskesmas secara umum.
b. Tujuan Khusus
Mengetahui struktur organisasi di Puskesmas Kecamatan
Lubuk Kilangan.
Mengetahui dan mengidentifikasi jenis-jenis program kegiatan
di Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan.
1.3 BATASAN PENULISAN
Makalah ini membahas tentang struktur organisasi dan program
puskesmas secara umum, dan secara khusus di Puskesmas Kecamatan Lubuk
Kilangan, Padang.
1.4 METODE PENULISAN
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari
berbagai literatur.
2
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 SEJARAH PUSKESMAS
Puskesmas Lubuk Kilangan didirikan di atas tanah wakaf yang diberikan
KAN yang pada tahun 1981 dengan luas tanah 270 m2 dan gedung Puskesmas
sendiri didirikan pada tahun 1983 dengan luas bangunan 140 m2, dimana saat itu
pimpinan Puskesmas yang pertama adalah dr. Meiti Frida dan pada tahun itu juga
Puskesmas mempunyai satu buah Puskesmas Pembantu (Pustu) Baringin.
Pembangunan Puskesmas ini dibiayai dari APBN. Pelayanan yang
diberikan saat itu meliputi BP, KIA dan Apotik. Dengan Jumlah pegawai yang
ada pada saat itu sekitar 10 orang dan sampai saat ini telah mengalami pergantian
Pimpinan Puskesmas sebanyak 11 kali.
Pada Tahun 1997 telah dilakukan rehabilatasi Puskesmas secara maksimal,
karena adanya keterbatasan lahan, rumah dinas paramedis yang ada pada saat itu
dijadikan kantor dan juga ada penambahan beberapa ruangan pelayanan lainnya.
Saat sekarang kondisi bangunan Puskesmas Lubuk Kilangan sudah
permanen terdiri dari beberapa ruangan kantor seperti: Medical Record (MR),
Balai Pengobatan (BP), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana
(KB), Gigi, Gizi, Labor, (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) P3K, Apotik,
dan Imunisasi dengan jumlah pegawai yang ada sebanyak 56 orang termasuk
Pustu. Pelayanan Puskesmas Lubuk Kilangan yang diberikan saat ini adalah
Tujuh Pelayanan Dasar yaitu: (1) Promosi Kesehatan (Promkes), (2) Kesehatan
Ibu dan Anak – Keluarga Berencana (KIA-KB), (3) Gizi, (4) Kesehatan
Lingkungan (Kesling), (5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, (6)
Pengobatan, dan (7) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
3
2.2 KONDISI GEOGRAFIS
Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan meliputi seluruh Wilayah
Kecamatan Lubuk Kilangan dengan luas Daerah 85,99 km2 yang terdiri dari 7
kelurahan dengan luas:
a. Kelurahan Batu Gadang : 19,29 km2
b. Kelurahan Indarung : 52,1 km2
c. Kelurahan Padang Besi : 4,91 km2
d. Kelurahan Bandar Buat : 2,87 km2
e. Kelurahan Koto Lalang : 3,32 km2
f. Kelurahan Baringin : 1,65 km2
g. Kelurahan Tarantang : 1,85 km2
Adapun batas-batas Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan adalah
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pauh
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Solok
c. Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Lubuk Begalung
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bungus Teluk Kabung
(Gambar 2.1 Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan)
4
3
2
14
7 6 5
KETERANGAN1 .KEL. BANDAR BUAT
2 .KEL. PADANG BESI3. KEL. INDARUNG
4. KEL. KOTO LALANG5 .KEL. BATU GADANG
6 .KEL. BARINGIN7 .KEL. TARANTANG
2.3 KONDISI DEMOGRAFI
Jumlah Penduduk Kecamatan Lubuk Kilangan adalah 50.032
Jiwa yang terdiri dari 10.707 KK dengan perincian sebagai berikut:
a. Kelurahan Bandar Buat : 14.359 jiwa dan 2.743 KK
b. Kelurahan Padang Besi : 6.797 jiwa dan 1.610 KK
c. Kelurahan Indarung : 11.069 jiwa dan 2.632 KK
d. Kelurahan Koto Lalang : 6.563 jiwa dan 1.550 KK
e. Kelurahan Batu Gadang : 6.480 jiwa dan 1.489 KK
f. Kelurahan Baringin : 2.277 jiwa dan 244 KK
g. Kelurahan Tarantang : 2.460 jiwa dan 439 KK
Dengan jumlah 44 RW. Dan 171 RT dengan perincian sebagai berikut:
a. Kelurahan Batu Gadang : 5 RW/ 21 RT
b. Kelurahan Indarung : 12 RW/ 44 RT
c. Kelurahan Padang Besi : 4 RW/ 20RT
d. Kelurahan Bandar Buat : 11 RW/ 43 RT
e. Kelurahan Koto Lalang : 8 RW/ 31 RT
f. Kelurahan Baringin : 2 RW/ 5 RT
g. Kelurahan Tarantang : 2 RW/ 7 RT
2.4 SARANA DAN PRASARANA
1. SARANA PENDIDIKAN
No Kelurahan TK SD SMP SMA
1 Bandar Buat 10 6 3 0
2 Padang Besi 2 4 0 0
3 Indarung 3 6 1 2
4 Koto Lalang 3 3 0 0
5 Batu Gadang 1 2 0 1
6 Baringin 1 1 0 0
7 Tarantang 1 1 0 0
Jumlah 18 23 4 3
5
2. SARANA KESEHATAN
NOJENIS SARANA
DAN PRASARANA JLH
KONDISI
BAIK
RUSAK
ISARANA KESEHATAN
RINGAN SEDANG BERAT
1 Puskesmas Induk 1 1
2Puskesmas Pembantu
a. Indarung 1 1 b. Batu Gadang 1 1 c. Baringin 1 1 3 Rumah Dinas dokter 1 1
4Rumah Dinas Paramedis
1 1
5Mobil Pukesmas Keliling
1 1
6 Sepeda Motor 4 4 II
SARANA PENUNJANG
1 Komputer 2 1 1 2 Mesin Tik 2 1 1 3 Laptop 1 1 4 LCD/Infocus 1 1 Jumlah 17 12 2 2 1
3. PRASARANA KESEHATAN
Posyandu Balita : 43 Buah
Posyandu Lansia : 14 Buah
Kader Kesehatan : 164 Orang
Praktek Dokter Swasta : 5 orang
Praktek Bidan Swasta : 21 orang
Pos UKK : 3 Pos
Pengobatan Tradisional : 38 Buah
Toga : 27 Buah
2.5 KETENAGAAN DAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
6
1. KETENAGAAN
NO JENIS KETENAGAAN PNS PTTHONOR/
SUKARELA
KET
1 Dokter Umum 3 2 Dokter Gigi 2
3Sarjana Kesehatan Masyarakat 2
4 Sarjana Keperawatan 1 5 Akper 4 6 Akbid 12 1 7 Akzi 1 8 AAK 1 9 AKL 2
10 Rekam Medis 1 11 Perawat Gigi 3 12 SPK 5 1 13 Bidan (D I) 8 2 14 Aisisten Apoteker 2 15 Pekarya Kesehatan 3 16 SMA 2
Jumlah 52 3 1
2.6 SASARAN PUSKESMAS
Jumlah penduduk : 50.032 Jiwa
Bayi (0-11 Bulan) : 1024`
Bayi (6-11 Bulan) : 614
Batita (24-60 Bulan) : 2080
Baduta (0-60 Bulan) : 2048
Ibu Hamil (Bumil) : 1146
Ibu Nifas (Bufas) : 1091
Ibu Bersalin : 1091
Ibu meneteki (Buteki) : 2048
Lansia : 4853
WUS : 14.129
2.7 VISI, MISI PUSKESMAS
1. VISI PUSKESMAS
7
Visi Puskesmas adalah menuju Kecamatan Lubuk Kilangan Sehat Menuju
MDGs 2015.
2. MISI PUSKESMAS
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian sehat bagikeluarga dan masyarakat
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat serta lingkungan
2.8 KONDISI SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI PENDUDUK
a. Kondisi Sosial dan Budaya
Suku terbesar yang ada di Kecamatan Lubuk Kilangan adalah Suku
Minang, juga ada beberapa suku lainnya yaitu Jawa dan Batak. Mayoritas
agama yang dianut masyarakatnya adalah :
Islam :
43.451 Jiwa
Katolik : 39
Jiwa
Kristen : 41
Jiwa
b. Kondisi Ekonomi
Mata Pencaharian Penduduk:
a. Pegawai Negeri
b. Swasta
c. Buruh
d. Tani
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 DEFINISI PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Puskesmas bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan
demikian, Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan sebagai
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
3.2 ORGANISASI PUSKESMAS
3.1.1 Struktur Organisasi Puskesmas
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, setiap Puskesmas di
Indonesia memiliki struktur organisasi yang seragam, namun dapat dimodifikasi
menurut wilayah masing-masing tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu
kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas
sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan. Sebagai unsur pimpinan, Kepala Puskesmas mempunyai tugas
9
pokok dan fungsi untuk memimpin, mengawasi dan mengoordinasi kegiatan
Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.
2. Unit Tata Usaha
Unit Tata Usaha adalah unit yang bertanggungjawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan:
Data dan informasi
Perencanaan dan penilaian
Keuangan
Umum dan kepegawaian
3. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas adalah unit yang berfungsi
dalam upaya kesehatan masyarakat (termasuk pembinaan terhadap UKBM/Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) dan upaya kesehatan perorangan, yaitu
unit yang terdiri atas tenaga atau pegawai dalam jabatan fungsional. Jumlah unit
tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap daerah. Terdiri atas unit I, II,
III, IV, V, VI, VII.
Unit I, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga Berencana dan
perbaikan gizi.
Unit II, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit terutama imunisasi,
kesehatan lingkungan dan laboratorium.
Unit III, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan kesehatan gigi dan mulut, serta kesehatan tenaga kerja dan
lanjut usia (lansia).
Unit IV, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan
olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus
lainnya.
10
Unit V, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan di bidang pembinaandan pengembangan upaya kesehatan
masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
Unit VI, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap (Puskesmas
perawatan).
Unit VII, mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan
pengelolaan farmasi.
4. Jaringan pelayanan puskesmas
Jaringan pelayanan Puskesmas meliputi Unit Puskesmas Pembantu, Unit
Puskesmas Keliling dan Unit Bidan di Desa/Komunitas.
Puskesmas Pembantu, yaitu unit pelayanan kesehatan yang sederhana
dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
Puskesmas Keliling, yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor
dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga
yang berasal dari Puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya
yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan
Puskesmas Keliling adalah:
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah
terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau
Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu minggu.
Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.
Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka
rujukan bagi kasus gawat darurat.
11
Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat
audio-visual.
3.1.2 Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit Puskesmas.
Khusus untuk kepala puskesmas dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang
kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3.1.3 Eselon Kepala Puskesmas
Kepala puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran
kepala Puskesmas dalam peyelengaraan pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan, maka jabatan kepala puskesmas setingkat dengan eselon IV-A.
Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk
menjabat eselon IV-A , ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria
kepala puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulun
pendidikannya mencakup bidang kesehatan masyarakat.
3.3 PROGRAM PUSKESMAS
Puskesmas bertanggung jawab untuk menyelengarakan program kesehatan
perorangan dan masyarakat sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Program-program kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas
dikelompokkan menjadi dua, yakni upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan.
3.3.1 Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya
ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah
Indonesia, yakni meliputi sebagai berikut:
12
1. Upaya Promosi Kesehatan, yaitu program pelayanan kesehatan
puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat
secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun
masyarakat).
2. Upaya Kesehatan Lingkungan, yaitu program pelayanan kesehatan
lingkungan di Puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan
dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
peningkatan peran serta masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana
(KB), yaitu program pelayanan kesehatan yang ditujuhkan untuk
memberikan pelayanan kepada ibu hamil, bersalin dan nifas, pelayanan
bayi dan balita, dan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk
ber KB.
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, yaitu program kegiatan pelayanan
kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi
peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein,
Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY),
Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi,
dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak
Menular, yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah
dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD,
Kusta dll).
6. Upaya Pengobatan, yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk
mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien
dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan
yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan.
7. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yaitu bentuk pelayanan
kesehatan untuk mendatangi langsung masyarakat yang tidak mampu
secara fisik dan psikologis untuk datang berobat ke Puskesmas, sekaligus
13
dapat memberikan penyuluhan dan perawatan kesehatan kepada
masyarakat dibawah tanggung jawab perawat.
3.3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas yang bersangkutan. Dalam struktur
organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut Program spesifik
lokal yang ditetapkan sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengam kemampuan puskesmas. Meliputi:
1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat
yang dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan
SMP) diwilayah kerja Puskesmas
2. Kesehatan Olah Raga, adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan
ilmu pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani
masyarakat, naik atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan
dan pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok
masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar gedung
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan
penanganan kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti
atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan
induvidu dan asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi
kurang penderita ISPA/Pneumonia
4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas
yang ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal
diwilayah kerja puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan
penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja. Misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat kerja
oleh petugas puskesmas
14
5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan
mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam
maupun diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut
dan gizi yang merupakan salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai di
Puskesmas
6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang
dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta
masyarakat, dalam rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat
yang optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa,
pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah
perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada konseling jiwa di
Puskesmas.
7. Kesehatan Mata, adalah program pelayanan kesehatan mata terutama
pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
dibidang mata dan pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan
Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya
upaya penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia
lanjut atau upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga
Puskesmas dengan dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya
pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit degeneratif,
kardiovaskuler seperti : diabetes Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis
pada kelompok masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, adalah program pembinaan
terhadap pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara
pengobatan tradisional. Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah
pengobatan yang dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan
15
herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat,
patah tulang).
10. Kesehatan Haji , adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan
jemaah haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran
dan pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan
ibadah haji.
Selain program di atas, upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat
pula berupa upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas di atas yang
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, guna mempercepat tercapainya visi
Puskesmas. Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
Puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan
masukan dari BPP (Badan Perencanaan dan Pengembangan). Upaya ini dilakukan
jika upaya wajib telah terlaksana secara optimal, dalam artian target cakupan dan
peningkatan mutu pelayanan telah tercapai.
3.3.3 Program Penunjang
Medical record
Apotik
Laboratorium
BAB IV
16
KEUANGANHj. Afridawarni, Amd.Keb
Ermayani, S.ST
PERENCANAANdr. Hj. May Happy M.
TATA USAHAYessi
Gusminarti, SKM
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN PERORANGANdr. Dessi
Pj. BPElva NoraPj. KIA IbuRima Yudha N., Amd.Keb
Pj. KIA AnakNilda Syafyani, Amd.KebPj. BP GigiDrg. Euis Yoyo
Pj. ApotikTitin HaryaniPj. Gudang ObatKurmila Sari
Pj. LaboratoriumEsi Susanti,AmAkPj. MRFitriani, Amd.RMPj. KBSefnita, Amd.Keb
Pj. P3K/IGDMarini MS, Amd.KepPj. Kesehatan JiwaHelfi Husna, S.Kep
Pj. Kesehatan MataTrisnawati
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN MASYARAKATdrg. Yefni
Pj. PromkesFrisna Devi,SKMPj. Kesehatan LingkunganErnawati,AmKl
Pj. GiziRenita, SKM P2M
Pj. ImunisasiDamsiar, S.STPj. CampakMarina Yulia N. Amd.Keb
Pj. DBDWidia Hariati, Amd.KebPj. MalariaAdsemar Tati Budi
Pj. DiareMarina Yulia N, Amd.KepPj. SurveilansMarina Yulia N, Amd.KebPj. FilariasisMarina Yulia N, Amd.Kep
Pj. RabiesMarini Ms, Amd.KepPj. TB/KustaYuarleng Yusmaita
Pj. ISPATrisnawatiINOVATIF
Pj. Kesehatan Olah Raga Marini MS, Amd.KepPj. UKSErnawati. H, Amd.Keb
Pj. LansiaFitri Dewi, MD
PUSTUPUSTU INDARUNGMortianis
PUSTU BATU GADANGEka Diliana LubisPUSTU BARINGINHj. Erliza HB
POSKESKEL
PIMPINAN PUSKESMASdr. Hj. May Happy M.
.
CAMATCAMAT
SP2TPMayriza, Amd.Kep
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Desmiavita.D
DEWAN PENYANTUN
Indarung: YudiaPadang Besi: NurleilaKoto Lalang : Yuarleng
Tarantang: AnikBandar Buat: FaniBatu Gadang: FitrianiBaringin: Dessy
PEMBAHASAN
Struktur organisasi Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan telah dibentuk
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, yakni sebagai berikut:
17
Berdasarkan struktur di atas, Puskesmas Lubuk Kilangan memilki total 56
orang tenaga kerja yang dipimpin oleh seorang kepala Puskesmas yang bergelar
Dokter (dr), dan membawahi bagian Tata Usaha yang bergelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM). Selain itu, Kepala Puskesmas juga membawahi Unit
Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas yang terdiri dari seorang Koordinator
Upaya Kesehatan Perorangan dan seorang Koordinator Upaya Kesehatan
Masyarakat.
Puskesmas Lubuk Kilangan juga memiliki beberapa jaringan pelayanan,
yakni 1 buah Puskesmas induk dan 3 buah Puskesmas Pembantu (Pustu) yang
tersebar di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan dan merupakan
perpanjangan tangan Puskesmas. Selain itu Puskesmas ini juga memiliki Pos
Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di setiap kelurahannya, yang berada dibawah
tanggung jawab satu orang bidan Poskeskel yang terlatih dan dua orang kader.
Poskeskel berbeda dari Pustu yang selalu membuka pelayanan setiap pagi,
sementara Poskeskel bertugas untuk memantau kesehatan masyarakat di wilayah
kelurahan dan tidak diwajibkan untuk melakukan pengobatan kuratif, akan tetapi
jika diminta maka Poskeskel juga dapat memberikan pelayanan kuratif tersebut.
Penanggung jawab jaringan pelayanan ini dibawahi langsung oleh Kepala
Puskesmas Lubuk Kilangan.
Dilihat dari segi programnya, Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan juga
telah melaksanakan upaya kesehatan sesuai dengan arahan dari Kepmenkes RI
No.128 tahun 2004. Program tersebut meliputi:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib menjadi kegiatan pokok di Puskesmas
Lubuk Kilangan. Puskesmas ini memiliki 7 kegiatan pokok sesuai
arahan Kemenkes, antara lain:
a. Promosi Kesehatan
Kegiatan Promkes di Puskesmas Lubuk Kilangan terdiri dari PHBS
(Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat) dan UKBM (Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat). Antara lain sebagai
berikut:
18
1) PHBS
Terdiri dari:
a) Linakes (Persalinan dengan Tenaga Kesehatan)
b) ASI Eksklusif
c) Menimbang Balita
d) Air Bersih
e) CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
f) Jamban
g) Memberantas Jentik
h) Makan Buah dan Sayur
i) Aktifitas Fisik
j) Tidak Merokok
2) UKBM
Terdiri dari :
a) Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu )
b) Pondok Bersalin Desa ( Polindes )
c) Pos Obat Desa ( POD )
d) Dana Sehat
e) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
f) Upaya Pengobatan Tradisional (Batra):
- Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
- Tanaman Dapur Keluarga (TADAGA)
g) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
h) Upaya Kesehatan Dasar Swasta
i) Kemintraan LSM dan Dunia Usaha
j) Kader Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
- Survey perumahan
- Survey tempat umum
- Survey tempat pengolahan makanan
-
19
c. Kesehatan Ibu dan Anak – Keluarga Berencana (KIA – KB)
- MTBS
- Kelas ibu balita
- K1-K4
- Fe1-Fe3
d. Gizi Masyarakat
- Penimbangan Massal (tiap bulan Februari)
- Bulan vitamin A
e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Imunisasi
- DBD
- TB/Kusta
- Rabies
- Malaria
- Diare
- Campak
- Filariasis
- ISPA
f. Program Pengobatan Dasar
g. Perkesmas
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas Lubuk Kilangan
antara lain:
- Usaha Kesehatan Sekolah
- Kesehatan Olah Raga
- Kesehatan Gigi dan Mulut
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Mata
- Kesehatan Usia Lanjut
- Kesehatan Haji
20
3. Program Penunjang
- Medical Record
- Apotek
- Gudang Obat
- Laboratorium rutin sederhana
- Pengambilan Sampel Sputum SPS
- Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)/ Unit Gawat
Darurat (UGD)
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Struktur organisasi dan program Puskesmas di Indonesia diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan adalah salah
satu Puskesmas di Indonesia yang menerapkan sistem yang telah ditetapkan
tersebut. Hal tersebut dapat disimpulkan menjadi sebagai berikut:
1. Struktur organisasi di Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan
meliputi Kepala Puskesmas yang membawahi bagian Tata Usaha,
Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas, dan Unit Jaringan
Pelayanan yang meliputi 3 Pustu dan 7 Poskeskel.
2. Jenis Program Puskesmas Kecamatan Lubuk Kilangan meliputi 7
upaya kesehatan wajib yakni: Promkes, Kesling, KIA – KB, Gizi
Masyarakat, P2PM, Pengobatan dan Perkesmas, serta beberapa usaha
pengembangan kesehatan dan program penunjang.
5.2 SARAN
1. Setiap subbagian harus menjalankan tugas dan fungsi masing-masing
sesuai job description yang ada.
2. Diperlukan optimalisasi komunikasi yang efektif antara sub bagian
untuk pelayanan yang lebih efektif.
3. Program pengembangan puskesmas sebaiknya lebih disesuaikan
dengan wilayah kerja puskesmas masing-masing.
4. Tidak adanya perangkapan jabatan pada berbagai bidang sehingga
kinerja masing-masing bidang dapat berjalan dengan optimal.
22
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2003. Kebijakan Dasar Puskesmas (Menuju Indonesia Sehat 2010).
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI.
Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004.
Puskesmas Lubuk Kilangan, 2012. Laporan Tahunan Puskesmas Lubuk Kilangan
tahun 2012. Padang: Puskesmas Lubuk Kilangan.
23