makalah pltu
DESCRIPTION
MAKALAH PLTU LENGKAPTRANSCRIPT
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Yani
Haryani selaku Dosen mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik PNJ yang telah
memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kelangsungan hidup manusia di muka bumi tidak bisa lepas dari kebutuhan
akan enegi listrik. Saat sekarag ini kebutuhan akan listik semakin hari semakin
meningkat seiring kemajuan teknologi yang ssemakin maju. Dengan kemajuan teknolgi
yang semakin maju akan sangat membutuhan kebutuhan akan energy listrik yang
semakin banyak pula. Dapat dikatakan kemajuan teknologi akan berbanding lurus
dengan konsumsi energi listrik. Oleh sebab itu dibutuhkan pembangkit listrik yang lebih
banyak lagi untuk mmenuhi kebutuhan listrik tersebut. Dengan menggunakan segala
sumber daya alam yang ada sebagai pembangkitnya. Salah satu pembangkit yang paling
banyak beropersi untuk memenuhi kebutuhan listrik dunia dan termasuk di Indonesia
adalah Pembangkit listrik Tenaga Uap. Sumber daya yang paling banyak adalah energy
yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, gas alam, maupun bahan bakar minyak
lainnya. Pembangit tersebut merupakan pembangkit terbesar yang paling banyak
menghasilkan energy listrik di Indonesia.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Sejarah PLTU
2. Bagian-bagian PLTU
3. Prinsip kerja PLTU
4. Kelebihan dan kekurangan PLTU
1.3. TUJUAN
1. Mengenal dan mengetahui PLTU
2. Pentingnya PLTU di Indonesia sebagai pemasok listrik terbesar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael Faraday
dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi magnet. Dengan
peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar memotong medan magnet
yang berubah-ubah akan terinduksi suatu tegangan listrik padanya. Kini rancangan
semua mesin listrik adalah didasarkan pada bukti nyata tersebut.Kemudahan
membangkitkan listrik secara induksi memunculkan perkembangan pembuatan dynamo
dan pada tahun 1882 tersedia pasok listrik untuk publik di London. Pasokan ini diperoleh
dari generator DC yang digerakkan dengan mesin bolak balik (reciprocating) yang di
catu dengan uap dari boiler pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik tumbuh
berkembang dan pembangkit kecil muncul di seluruh negeri. Hal ini memberikan
keinginan untuk bergabung agar menjadi ekonomis.
Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampai tahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan sistem
banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles Parson
mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat generator 3 fasa
1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.Inilah mesin awal dengan
kumparan yang berputar didalam medan magnet, tetapi ternyata bahwa semakin besar
output yang diinginkan akan lebih mudah mengalirkan arus listrik pada medan magnet
berputar didalam kumparan yang diam atau stator. Rancangan mesin secara bertahap
berkembang sehingga pada 1922, generator 20 MW yang berputar pada 3000 rpm
beroperasi.Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit
pembangkit juga berkembang dan kapasitasnyapun meningkat sehingga dibentuk
organisasi untuk mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi yang disebut pusat
penyaluran dan pengatur beban.
4
2.2. Bagian-bagian PLTU
o Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari
hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang
bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan
pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Water tube boiler
Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator
(pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada
kenyataannya dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi.
Ditinjau dari bahan bakar yang digunakan, maka PLTU dapat dibedakan
menjadi :
PLTU Batubara
PLTU Minyak
5
PLTU gas
PLTU nuklir atau PLTN
Jenis PLTU batu bara masih dapat dibedakan berdasarkan proses
pembakarannya, yaitu PLTU dengan pembakaran batu bara bubuk (Pulverized Coal /
PC Boiler) dan PLTU dengan pembakaran batu bara curah (Circulating Fluidized
Bed).
Perbedaan antara PLTU Batu bara dengan PLTU minyak atau gas adalah pada
peralatan dan sistem penanganan dan pembakaran bahan bakar serta penanganan
limbah abunya. PLTU batubara mempunyai peralatan bantu yang lebih banyak dan
lebih kompleks dibanding PLTU minyak atau gas. PLTU gas merupakan PLTU yang
paling sederhana peralatan bantunya.
Tata letak Pulverized Coal (PC) Boiler Batubara
Ditinjau dari tekanan ruang bakar boilernya, PLTU dapat dibedakan menjadi:
PLTU dengan Pressurised Boiler
PLTU dengan Balanced Draft Boiler
PLTU dengan Vacuum Boiler
6
Sistem pengaturan tekanan ruang bakar (furnace pressure) biasa disebut draft
atau tekanan statik didalam ruang bakar dimana proses pembakaran bahan bakar
berlangsung. PLTU dengan pressurised boiler (tekanan ruang bakar positif)
digunakan untuk pembakaran bahan bakar minyak atau gas. Tekanan ruang bakar
yang positif diakibatkan oleh hembusan udara dari kipas tekan paksa (Forced Draft
Fan, FDF). Gas buang keluar dari ruang bakar ke atmosfer karena perbedaan tekanan.
PLTU dengan Balanced Draft Boiler (tekanan berimbang) biasa digunakan
untuk pembakaran bahan bakar batubara. Tekanan ruang bakar dibuat sedikit dibawah
tekanan atmosfir, biasanya sekitar –10 mmH2O. Tekanan ini dihasilkan dari
pengaturan dua buah kipas, yaitu kipas hisap paksa (Induced Draft Fan, IDF) dan
kipas tekan paksa (Forced Draft Fan, FDF). FDF berfungsi untuk menyuplai udara
pembakaran menuju ruang bakar (furnace) di boiler, sedangkan IDF berfungsi untuk
menghisap gas dari ruang bakar dan membuang ke atmosfir melalui cerobong.
Sedangkan PLTU dengan vacum boiler tidak dikembangkan lagi, sehingga saat ini
tidak ada lagi yang menerapkan PLTU dengan boiler bertekanan negatif.
Siklus Air di Boiler
Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler
mendapat pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin.
Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan
melalui economiser dan ditampung didalam steam drum.
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header
bawah (bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum
turun melalui pipa-pipa down comer ke header bawah (bottom header). Dari header
bawah air didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk
dinding ruang bakar boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke
drum kembali akibat perbedaan temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi
secara radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik
hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun
melalui down comer ke header bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa
7
riser. Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-
pipa pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan
berpengaruh terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced circulation). Untuk
sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump). Umumnya
pompa sirkulasi mempunyai laju sirkulasi sekitar 1,7, artinya jumlah air yang
disirkulasikan 1,7 kali kapasitas penguapan. Beberapa keuntungan dari sistem
sirkulasi paksa antara lain :
Waktu start (pemanasan) lebih cepat
Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan aliran air ke pipa-pipa
pemanas pada saat start maupun beban penuh.
Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan
o Turbin uap
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh
uap menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros
generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar.
o Kondensor
Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air.
Prinsip kerja Kondensor proses perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap
ke dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa
(shell side) sedangkan air sebagai pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (tube side).
Kondensor seperti ini disebut kondensor tipe surface (permukaan). Kebutuhan air
untuk pendingin di kondensor sangat besar sehingga dalam perencanaan biasanya
sudah diperhitungkan. Air pendingin diambil dari sumber yang cukup persediannya,
yaitu dari danau, sungai atau laut. Posisi kondensor umumnya terletak dibawah turbin
sehingga memudahkan aliran uap keluar turbin untuk masuk kondensor karena
gravitasi.
8
Laju perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa
dan perbedaan temperatur antara uap dan air pendingin. Proses perubahan uap
menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor
berada pada kondisi vakum. Karena temperatur air pendingin sama dengan temperatur
udara luar, maka temperatur air kondensatnya maksimum mendekati temperatur udara
luar. Apabila laju perpindahan panas terganggu, maka akan berpengaruh terhadap
tekanan dan temperatur.
Prinsip kerja kondensor
Konstruksi Kondensor
Aliran air pendingin ada dua macam, yaitu satu lintasan (single pass) atau dua
lintasan (double pass). Untuk mengeluarkan udara yang terjebak pada water box
(sisi air pendingin), dipasang venting pump atau priming pump. Udara dan non
condensable gas pada sisi uap dikeluarkan dari kondensor dengan ejector atau
pompa vakum.
9
Kondensor tipe permukaan (surface condenser)
o Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi
listrik.
o Desalination Plant (Unit Desal)
Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh
water) dengan metode penyulingan (kombinasi evaporasi dan kondensasi). Hal ini
dikarenakan sifat air laut yang korosif, sehingga jika air laut tersebut dibiarkan
langsung masuk ke dalam unit utama, maka dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan PLTU.
o Economizer
Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke
drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar dari
superheater sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.
10
Economiser tipe pipa bersirip (finned tubes)
o Reverse Osmosis (RO)
Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun metode yang
digunakan berbeda. Pada peralatan ini digunakan membran semi permeable yang
dapat menyaring garam-garam yang terkandung pada air laut, sehingga dapat
dihasilkan air tawar seperti pada desalination plant. Untuk PLTU yang menggunakan
air tanah/air sungai,digunakan pre-treatment yang berfungsi untuk menghilangkan
endapan,kotoran dan mineral yang terkandung di dalam air tersebut.
o Demineralizer Plant (Unit Demin)
Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkandung dalam air
tawar. Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, karena jika air masih
mengandung mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi sehingga dapat
menyebabkan terjadinya GGL induksi pada saat air tersebut melewati jalur perpipaan
di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada peralatan PLTU.
o Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)
Pada PLTU digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin Generator.
o Chlorination Plant (Unit Chlorin)
Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang
digunakan untuk memabukkan/melemahkan mikro organisme laut pada area water
intake. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pengerakkan (scaling) pada
pipa-pipa kondensor maupun unit desal akibat perkembangbiakan mikro organisme
laut tersebut.
o Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)
11
Pada umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel oil), yang
berfungsi untuk menghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat boiler utama
start up maupun sebagai uap bantu (auxiliary steam).
o Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)
Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses bongkar
muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke stock area sampai penyaluran
ke bunker unit.
o Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)
Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash)
maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan SDCC
(Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama sampai ke tempat penampungan
abu (ash valley)
12
2.3. Cara kerja PLTU
Prinsip kerja PLTU batubara dapt diuraikan sebagai berikut :
1. Batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan conveyor (14) kemudian
dihancurkan dengan the pulverized fuel mill (16) sehingga menjadi tepung batubara.
2. Kemudian batubara halus tersebut dicampur dengan udara panas (24) oleh forced
draught fan (20) sehingga menjadi campuran udara panas dan bahan bakar (batu
bara).
3. Dengan tekanan yang tinggi, campuran udara panas dan batu bara disemprotkan
kedalam Boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti semburan api.
13
4. Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa yang ada dinding Boiler, air tersebut akan
dimasak dan menjadi uap, dan uap tersebut dialirkan ke tabung boiler (17) untuk
memisahkan uap dari air yang terbawa.
5. Selanjutnya uap dialirkan ke superheater(19) untuk melipatgandakan suhu dan
tekanan uap hingga mencapai suhu 570°C dan tekanan sekitar 200 bar yang
meyebabkan pipa ikut berpijar merah.
6. Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber tenaga
turbin tekanan tinggi (11) yang merupakan turbin tingkat pertama dari 3 tingkatan.
7. Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting steam
governor valve (10) secara manual maupun otomatis.
8. Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan tinggi (11) akan sangat
berkurang drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler re-heater (21) untuk
meningkatkan suhu dan tekanannya kembali.
9. Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai penggerak turbin
tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang (9), dan keluarannya langsung
digunakan untuk menggerakkan turbin tingkat 3 atau turbin tekanan rendah (6).
10. Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas titik didih,
sehingga perlu di alirkan ke condensor (8) agar menjadi air untuk dimasak ulang.
11. Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator (12) oleh feed pump (7) untuk
dimasak ulang. awalnya dipanaskan di feed heater (13) yang panasnya bersumber
dari high pressure set, kemudian ke economiser (23) sebelum di kembalikan ke
tabung boiler(17).
12. Sedangkan Air pendingin dari condensor akan di semprotkan kedalam cooling
tower (1) , dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air pada cooling tower.
kemudian air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condensor sebagai air
pendingin ulang.
14
13. Ketiga turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator 3 phase (5),
Generator ini kemudian membangkitkan listrik tegangan menengah ( 20-25 kV).
14. Dengan menggunakan transformer 3 phase (4) , tegangan dinaikkan menjadi
tegangan tinggi berkisar 150-500 kV yang kemudian dialirkan ke sistem transmisi
3 phase.
15. Sedangkan gas buang dari boiler di hisap oleh kipas penghisap(26) agar melewati
electrostatic precipitator (25) untuk mengurangi polusi dan kemudian gas yg sudah
disaring akan dibuang melalui cerobong (27).
16. Dari system tersebut PLTU dkatakan system tertutup karena menggunakan kembali
uap yang telah dibuang untuk dijadikan air kembali lalu di panaskan ulang.
2.4. Daya yang Dihasilkan PLTU
PLTU batu bara di Indonesia yang pertama kali dibangun adalah di Suryalaya
pada tahun 1984 dengan kapasitas terpasang 4 x 400 MW. Kemudian PLTU Bukit Asam
dengan kapasitas 2 x 65 MW pada tahun 1987. Dan pada tahun 1993-an beroperasi pula
PLTU Paiton 1 dan 2 masing-masing dengan kapasitas 400 MW. Kemudian PLTU
Suryalaya akan dikembangkan dari unit 5 - 7 dengan kapasitas 600 MW/unit. PLTU batu
bara pada tahun 1994 kapasitasnya sudah mencapai 2.130 MW (16% dari total daya
terpasang). Pada tahun 2003 kapasitasnya diperkirakan sekitar 12.100 MW (37%), tahun
2008/09 mencapai 24.570 MW (48%) dan pada tahun 2020 sekitar 46.000 MW.
Sementara itu pemakaian batu bara pada tahun 1995 tercatat bahwa untuk menghasilkan
energi listrik sebesar 17,3 TWh dibutuhkan batu bara sebanyak 7,5 juta ton. Dan pada
tahun 2005 pemakaian batu bara diperkirakan mencapai 45,2 juta ton dengan energi
listrik yang dihasilkan mencapai 104 TWh.
2.5. Manfaat PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara memiliki dua
reputasi yang saling bertolak belakang. Di satu pihak PLTU betubara mempunyai
15
reputasi baik karena mampu memproduksi listrik dengan biaya paling murah
dibandingkan sistem pembangkit listrik lainnya. Biaya operasi PLTU batubara kurang
lebih 30 persen lebih rendah dibandingkan sistim pembangkit listrik yang lain. Namun di
lain fihak, PLTU batubara juga mempunyai reputasi buruk karena merupakan sumber
pencemar utama terhadap atmosfer kita.Selama ini reputasi bahan bakar fosil, terutama
batubara, memang sangat buruk apabila dikaitkan dengan masalah pencemaran
lingkungan seperti yang baru-baru ini terjadi di cilacap terkait dengan flay ash batu bara
yang beterbangan kerumah penduduk disekitar penampungan flay ash batu bara.
Walaupun stasiun pembangkit listrik batubara saat ini telah menggunakan alat pembersih
endapan (presipitator) untuk membersihkan partikel-partikel kecil dari asap pembakaran
batubara, namun hal yang harus sangat diperhatikan adalah senyawa-senyawa seperti
SOx dan NOx yang berbentuk gas dengan bebasnya naik melewati cerobong dan terlepas
ke udara bebas. Kedua gas tersebut dapat bereaksi dengan uap air yang ada di udara
sehingga membentuk H2SO4 (asam sulfat) dan HNO3 (asam nitrat). Keduanya dapat
jatuh bersama-sama air hujan sehingga mengakibatkan terjadinya hujan asam. Berbagai
kerusakan lingkungan serta gangguan terhadap kesehatan dapat muncul karena terjadinya
hujan asam tersebut.
Fenomena hujan asam sebetulnya sudah dikenali oleh para pemerhati
lingkungan sejak tahun 1950-an. Namun masalahnya menjadi bertambah parah seiring
dengan semakin meningkatnya permintaan energi listrik yang disuplai melalui PLTU
batubara. Masalah hujan asam mungkin akan merupakan masalah lingkungan jangka
panjang yang teramat serius. Hujan asam bisa juga menjadi isu politik besar terutama
karena sumber asal dan para korbannya sering berada di tempat yang berbeda. Bahan
pencemar NOx dan SOx dapat bergerak terbawa udara hingga ratusan bahkan ribuan
kilometer, mencapai lintas batas antar negara.
Dalam keadaan udara bersih, air hujan bersifat agak asam dengan derajad
keasaman (pH) 5,6. Penyebab keasaman ini adalah adanya senyawa carbon dioksida
(CO2), suatu senyawa alamiah penyusun udara yang dalam air hujan membentuk asam
lemah. Senyawa ini dikeluarkan baik oleh manusia, hewan maupun tanaman melalui
sistim pernafasan. Air hujan dikatagorikan sebagai asam apabila nilai pH-nya di bawah
5,6. Air untuk konsumsi manusia harus memiliki nilai pH antara 6-9. Asam dalam air
hujan menambah kemampuan air itu untuk melarutkan dan membawa lebih banyak
logam-logam berat keluar dari tanah, seperti merkuri (Hg) dan aluminium (Al). Air asam
ini juga dapat melarutkan tembaga (Cu) dan timbal (Pb) dari pipa-pipa logam untuk
16
menyalurkan air. Peristiwa ini tentu saja akan mengganggu persediaan air untuk
konsumsi manusia. Air dengan pH 5 menyebabkan beberapa ikan tidak mampu
berkembang biak. Pada pH sekitar 4,5, ikan lenyap dari perairan. Sedang pada pH 4,
perairan menjadi tanpa kehidupan. Pada pH mendekati 3, daun tanaman menjadi rusak.
Di berbagai belahan dunia, manusia mulai semakin menyadari perlunya menyelamatkan
lingkungan hidup. Tindakan-tindakan protektif kini sedang digiatkan untuk melindungi
sumber-sumber alam yang tak ternilai harganya ini dari kehancuran total.
Dewasa ini manusia di berbagai belahan dunia mulai sadar akan perlunya
menyelamatkan lingkungan dengan cara mereduksi maupun menjinakkan polutan-
polutan yang terlepas ke lingkungan. Beberapa negara maju telah mengeluarkan
peraturan sangat ketat dan menanamkan investasi cukup besar dalam rangka mengurangi
polusi udara dari gas buang. Untuk penyelesaian jangka panjang, salah satu cara yang
dapat ditempuh untuk menghindari terjadinya hujan asam adalah dengan menghentikan
sumber hujan asam tersebut.
2.6. Kelebihan PLTU
o Kapasitas bisa sampai ratusan MW
o Effisiensi tinggi jika beban mendekati full load.
o Efisiensi tinggi dengan memggunakan waste heat utilization
o Hasil pembangkitan steam dapat digunakan untuk proses produksi
o Biaya bahan bakar lebih murah
o Biaya pemeliharaan lebih murah
2.7. Kekurangan PLTU
o Respon beban lambat.
o Start-up lama dan harus ada cadangan berputar spining reserve utuk mempercepat
start-up
o Tidak ramah lingkungan.
o Investasi mahal.
o Pembangunan konstruksi yang lama
o Membutuhkan penanganan air umpan yang akan masuk ke dalam boiler
o Menghasilkan limbah batu bara yang memerlukan penanganan khusus
17
o Menghasilkan polutan-polutan yang lebih tinggi
o Membutuhkan area yang lebih luas
o Kurang terhadap fluktuasi beban
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembangkit listrik tenaga uap merupakan pembangkit listrik yang energy penggeraknya adalah uap hasil pemanasan air. PLTU disebut juga dengan siklus Rankine.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://taufikkiilham.blogspot.com/2012/09/ Proses -Pembangkit –Listrik- Tenaga -Gas Uap.html
http://pembangkitanlistrik.wordpress.com/
http://p3mb4ngk1t.blogspot.com/2013/02/pltg.html
http://www.kqlima.com/ Bagian- Cara -Kerja –PLTU/http://teguhadipoernomo.blogspot.co.id/
http://energi-terbarukan-indonesia.blogspot.co.id/2009/01/pltu-batubara.html
19