makalah pkn

21
KASUS PEMBOBOLAN BANK DI INDONESIA Disusun Oleh : Kelompok 2 1. Anandea Gandhi .A ( 3.32.10.1.03 ) 2. Arief Pradita ( 3.32.10.1.04 ) 3. Dida Ardiyana ( 3.32.10.1.08 ) 4. Iqbal Maulana .A ( 3.32.10.1.14 ) 5. Sendy Mutiara .K ( 3.32.10.1.20 ) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Upload: nurfa-khoirunnisa

Post on 05-Jul-2015

728 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PKn

KASUS PEMBOBOLAN BANK DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Anandea Gandhi .A ( 3.32.10.1.03 )

2. Arief Pradita ( 3.32.10.1.04 )

3. Dida Ardiyana ( 3.32.10.1.08 )

4. Iqbal Maulana .A ( 3.32.10.1.14 )

5. Sendy Mutiara .K ( 3.32.10.1.20 )

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: MAKALAH PKn

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

1.2 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

1.3 Permasalahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . 4

BAB II ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.1 Perkembangan Bank di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5

2.2 Penyebab Terjadinya Pembobolan Bank . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

2.3 Modus Pembobolan Bank di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

2.4 Cara Mengatasi Pembobolan Bank di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

Page 3: MAKALAH PKn

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank merupakan tempat yang aman untuk menyimpan uang terutama untuk orang

yang ingin menyimpan uang dalam jumlah yang banyak. Sekarang ini sudah ada banyak

sekali bank – bank besar di Indonesia, masyarakat Indonesiapun kini sudah mulai

percaya untuk menyimpan uangnya di bank. Tidak hanya orang kota orang desapun juga

sudah mulai menyimpan uang di bank.

Bank tidak hanya berfungsi untuk menyimpan uang tetapi bisa juga untuk melakukan

segala transaksi misalnya saja transfer uang. Karena kemudahan dan kepraktisan itulah

bank sangat berguna sekali untuk masyarakat. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini

banyak sekali fasilitas bank yang dapat diperoleh dengan mudah.

Walaupun bank merupakan tempat yang aman untuk menyimpan uang, namun

sekarang ini banyak sekali masalah yang dapat merugikan para nasabah bank. Masalah –

masalah itulah yang mulai menyebabkan para nasabah bank, salah satu contoh masalah

yang dapat merugikan para nasabah yaitu pembobolan bank. Masalah pembobolan bank

sekarang ini masih sering terjadi, parahnya lagi pembobolan bank tersebut dilakukan

oleh para karyawan bank itu tersebut.

Apabila suatu bank telah mengalami masalah pembobolan maka hal itu akan

menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut akan hilang. Agar hal ini

tidak terjadi dan masalah pembobolan bank itu juaga tidak terjdi harus dilakukan

pengawasan yang lebih ketat.

Salah satu kasus pembobolan bank yaitu kasus pembobolan dana nasabah oleh

Manager Relationship citibank Melinda Dee. Kejahatan yang dilakukan oleh Wanita

cantik ini memang bukan kejahatan biasa, dan hasil kejahatanya pun tidak sedikit.

bahkan mencapai triliunan. Inong Melinda namanya, seorang Pegawai Citibank yang

melakukan pembobolan dana nasabah yang sudah berlangsung selama 3 tahun.

Polri menduga Inong Melinda tak hanya mengalirkan dana nasabah Citibank ke

beberapa perusahaan pribadi, tapi juga memakai uang hasil kejahatannya itu untuk

membeli sejumlah barang. Dari pengakuannya, hasil pemeriksaan memang uang hasil

kejahatan dipakai membeli apartemen. Apartemen yang berada di Jakarta Selatan itu

akan dijadikan barang bukti dalam proses hukum Melinda. Apartemen itu juga disita,

Page 4: MAKALAH PKn

4

selain apartemen, penyidik Mabes Polri juga menyita mobil Hummer bernomor polisi B

18 DIK dan sebuah mobil Mercy. Melinda, Manajer Relationship Citibank berusia 47

tahun itu kini dijerat dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencucian

uang. Wanita yang telah bekerja selama 20 tahun di Citibank ini diduga telah melakukan

aksi kejahatan selama tiga tahun.Kepala Pusat Pelaporan Transaksi Keuangan (PPATK),

Yunus Husein menilai kasus penipuan yang dilakukan Malinda masuk kategori

pencucian uang.

1.2 Tujuan

1. Untuk membuat masyarakat lebih waspada tentang masalah pembobolan bank.

2. Agar masyarakat dapat mengantisipasi supaya tidak terjadi masalah pembobolan

bank.

3. Agar terjadi pengawasan yang lebih ketat oleh bank supaya tidak terjadi masalah

pembobolan bank.

4. Agar tidak terjadi pembobolan bank lagi di Indonesia.

1.3 Permasalahan

1. Bagaimana perkembangan bank di Indonesia ?

2. Apa yang menyebabkan terjadinya pembobolan bank ?

3. Cara apa yang digunakan dalam pembobolan bank ?

4. Bagaimana cara mengantisipasi masalah pembobolan bank ?

Page 5: MAKALAH PKn

5

BAB II

ISI

2.1 Perkembangan Bank di Indonesia

Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas

perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

Sekilas sejarah ringkas perbankan di Indonesia :

Periode I : Jaminan penjajahan Belanda sampai kependudukan Jepang. Banyak beroperasinya

bank – bank milik Belanda ( De Java Bank, De Nederlandsche Handel Maatschappij, De

Nationale Handelsbank dan Escompto Bank ) dan bank-bank lain yang berasal dari Inggris,

Australia dan Cina. Namun ada juga bank milik pribumi yaitu Bank Desa, Lumbung

Desa dan Alegemene Volkscredietbank AVB).

Periode II : Pada tahun pertama pendududkan Jepang, kantor - kantor bank ditutup. Pada

tanggal 20 Oktober 1942 semua bank Belanda, Inggris dilikwidasi namun AVB tidak

dilikwidasi.

Periode III : Dibukanya Bank Industri Negara yang bergerak di bidang pembelanjaan

pembangunan khususnya industri dan pertambangan.

Periode IV : Merupakan periode orde baru, dimana perekonomian terpimpin diganti menjadi

perekonomian yang lebih demokratis. Bank-bank pemerintah pun dikembalikan menjadi bank

umum dengan tugas khusus.

Kondisi perbankan di Indonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan

global semakin terasa. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya keketatan likuiditas perbankan

dan tumbuhnya total kredit perbankan. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Mulyaman

D Hadad mengatakan, berdasarkan data perkembangan terakhir, keketatan likuiditas sudah

berkurang. "Dalam 2 bulan terakhir likuiditas mulai berkurang, tapi masih menjadi perhatian

kita," kata Mulyaman.

Bertambahnya likuiditas perbankan tersebut karena ada pelonggaran ketentuan

Giro Wajib Minimum (GWM) dan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), sedangkan total

kredit tahun per tahun tumbuh 37,1 persen. Kredit investasi juga mencatat pertumbuhan

Page 6: MAKALAH PKn

6

tahunan tertinggi 42,9 persen, kredit modal kerja tumbuh 39 persen, kredit konsumsi tumbuh

33 persen.

Adapun tingkat kredit macet (Non Performing Loan/NPL) relatif stabil 3,9 persen.

Kecukupan modal perbankan (CAR) juga masih tinggi mencapai 16 persen."Risiko kredit

dan risiko pasar masih tergolong rendah, namun berpotensi meningkat apabila pemburukan

ekonomi global berlanjut," tutur Mulyaman. Lebih lanjut Mulyaman memperkirakan, jika

pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,9-5 persen, pertumbuhan kredit bisa mencapai 15-

20 persen di tahun 2009 mendatang.

BI Rate Naik, Bagaimana Kondisi Perbankan Indonesia?

(Vibiznews - Banking) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada hari ini, 5 Juni

2008, memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 8,50%. Kenaikan BI

Rate ini ditetapkan setelah mencermati perkembangan terkini baik perekonomian global

maupun domestik.

"Masih tingginya harga komoditas energi dan bahan pangan dunia serta dampak

kenaikan harga BBM memberikan tekanan pada inflasi di tahun 2008. Bank Indonesia juga

melihat bahwa tren peningkatan permintaan domestik turut memberikan tekanan pada inflasi

inti. Perkembangan ini mendasari pertimbangan Bank Indonesia untuk menaikkan BI Rate

pada bulan ini," demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Boediono.

Boediono selanjutnya menyampaikan, "Inflasi pada 2008 kemungkinan akan

meningkat pada kisaran 11,5 - 12,5% (yoy). Namun kami memperkirakan bahwa dengan

berbagai kebijakan yang telah dan akan dilakukan, baik oleh Bank Indonesia maupun

Pemerintah, inflasi akan kembali mengarah ke satu digit di tahun 2009 pada kisaran

6,5% ± 1%. Bank Indonesia akan memfokuskan pada upaya meredam dampak tidak langsung

dari kenaikan harga BBM dan pangan. Untuk itu, Bank Indonesia akan memanfaatkan secara

optimal seluruh piranti moneter yang ada, baik melalui BI Rate, pengendalian volatilitas nilai

tukar, penyerapan ekses likuiditas, optimalisasi Operasi Pasar Terbuka ( OPT ), maupun

kebijakan-kebijakan lainnya."

Selanjutnya, dalam rangka optimalisasi pengendalian OPT, maka terhitung sejak

tanggal 9 Juni 2008, Bank Indonesia akan melakukan perubahan sasaran operasional dari

Page 7: MAKALAH PKn

7

suku bunga SBI 1 bulan menjadi suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB

O/N). Dengan perubahan tersebut, Bank Indonesia akan menjaga pergerakan suku bunga

PUAB O/N disekitar level BI Rate", demikian tambah Boediono.

"Penerapan inflation targeting framework dalam rejim nilai tukar mengambang

bebas akan tetap menjadi pegangan Bank Indonesia. Upaya menjaga volatilitas nilai tukar

merupakan unsur penting dari kebijakan tersebut dalam menurunkan tekanan inflasi. Ke

depan, Bank Indonesia melihat ruang bagi apresiasi rupiah, sejalan dengan dukungan Neraca

Pembayaran Indonesia (NPI)", tambah Boediono.

Inflasi IHK Mei 2008 secara bulanan berada jauh di atas pola historisnya dan

meningkat menjadi 1,41% dari 0,57% di bulan sebelumnya. Sementara itu, secara tahunan,

inflasi Mei 2008 tercatat sebesar 10,38% atau meningkat signifikan dibanding inflasi tahunan

bulan sebelumnya ( 8,96% ). Dengan perkembangan tersebut, inflasi year-to-date sampai

dengan bulan Mei 2008 telah mencapai 5,47%.

Kenaikan harga BBM bersubsidi di akhir bulan memberi dampak yang

signifikan pada peningkatan laju inflasi Mei 2008. Aksi menaikkan harga berbagai komoditas

menjelang kenaikan harga BBM berkontribusi terhadap tingginya inflasi Mei 2008.

Mengingat bahwa dampak kenaikan BBM diperkirakan belum sepenuhnya terefleksi pada

inflasi di bulan Mei 2008 maka tekanan inflasi akibat kenaikan harga BBM diperkirakan

masih akan berlanjut kembali di bulan-bulan selanjutnya.

Dampak Peningkatan Inflasi Terhadap Dunia Perbankan

(Vibiznews – Banking) – Bagaimana dampak atas kenaikan inflasi yang diumumkan oleh

BPS kemarin ? Apakah hal ini berpengaruh signifikan terhadap dunia perbankan? Tentunya

pertanyaan ini menjadi pertanyaan besar dalam benak kita semua. NPL perbankan asing

mengalami peningkatan dalam kuartal pertama ini disertai dengan turunnya asset serta laba

perbankan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Sebagai contoh : Citibank, mencatatkan peningkatan NPL gross menjadi 7,33%

dari posisi sebelumnya 4,75%. NPL net meningkat menjadi 0,99% dari sebelumnya 0%.

Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga bank tersebut juga menurun menjadi 73,60% dari

semula 81,43%, demikian juga net interest margin (NIM) menjadi 7,95% dari 8,85%. Nilai

Page 8: MAKALAH PKn

8

aset Citibank dari posisi akhir tahun lalu Rp45,02 triliun menurun pada akhir kuartal pertama

menjadi Rp43,14 triliun. Namun, secara year-on-year aset mengalami kenaikan dibandingkan

dengan Maret 2007 sebesar Rp37,92 triliun.

HSBC mencatatkan kenaikan NPL gross dari posisi semula 10% menjadi

11%. Namun, indikator keuangan lainnya, seperti DPK, realisasi kredit dan laba mengalami

kenaikan. Sedangkan. kenaikan NPL terbesar kategori bank asing dialami Standard Chartered

dari posisi Maret 2007 pada level 4,2% menjadi 6,29% (y-o-y). Sementara itu, ABN Amro

meski mengalami penurunan NPL gross, rasio kredit bermasalah net-nya mengalami

kenaikan dari 0,51% menjadi 0,58%.

Hal ini menandakan rendahnya kemampuan masyarakat dalam membayarkan

kredit. Hal ini ditopang oleh nilai uang yang semakin tidak berarti dalam era modern ini

dikarenakan inflasi telah menggerogoti nilai mata uang Indonesia. Ditambah lagi, semakin

banyak pengannguran yang tercipta akibat inflasi

Pihak Bank Indonesia sedang mempertimbangkan sebuah kebjakan moneter

sebagai aksi atas efek dari kenaikan harga BBM Bersubsidi 28,7 persen pada 23 Mei lalu.

Beberapa pilihannya antara lain adalah instrument suku bunga dan likuiditas. Kebijakan ini

diambil agar kenaikan harga BBM tidak akan merembet kemana-mana. Tentunya hal ini

harus diimbangi dengan tindakan bantuan dari pemerintah sehingga tidak hanya

menggunakan instrument moneter guna mengatasi inflasi. Mungkin instrument fiskal

tepat untuk dilakukan.

Tindakan BI jika menaikan suku bunga akan membuat dunia pasar modal

menjadi semakin terkoreksi menuju titik terendah. Hal ini dibuktikan dengan pengumuman

tingkat inflasi yang telah merendahkan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan

kemarin. Kebijakan Bank Indonesia dalam menaikan suku bunga akan menambah beban

yang akan ditanggung oleh Bank Indonesia dalam membayarkan bunga sehingga posisi ini

akan membuat Bank Indonesia mengalami defisit dalam laporan keuangan yang mereka

laporkan.

Page 9: MAKALAH PKn

9

2.2 Penyebab Terjadinya Pembobolan bank di Indonesia

Kasus pembobolan dana nasabah di bank kembali menggegerkan masyarakat.

Setelah dana nasabah Citibank, ada juga kasus sama di Bank Mandiri dan BNI. Jauh

sebelum ini, kasus pembobolan dana nasabah di bank pernah terjadi. Modus ini sudah

menjadi trik kejahatan model lama.

Sebut saja kasus pembobolan dana nasabah Bank Mega dan BNI pada 2004.

Modusnya masih sama, yaitu dengan melibatkan orang dalam bank.modus pembobolan bank

bisa dikatakan canggih jika melibatkan oknum luar dan kombinasi instrumen moneter lain,

seperti pajak dan pencucian uang.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengatakan bahwa

beberapa kasus pembobolan bank belakangan ini disebabkan lemahnya pengawasan internal

terutama oleh para atasan.

Halim mengakui ada beberapa kelemahan terkait internal proses. Dari hasil

pengawasan, pengamatan, ada tidak optimalnya supervisi atasan.Selain itu, BI melihat kasus

pembobolan bank itu muncul karena adanya kolusi antar pegawai, serta adanya nasabah yang

cepat percaya pada pegawai secara berlebihan sehinga merugikan nasabah itu sendiri.

Perlu aturan di bank dan di BI sendiri. Seperti menetapkan cek dan ricek

dalam proses hubungan antar nasabah dengan pegawai bank. Kedua, harus ada batasan

maksimal misalnya satu pegawai menangani satu nasabah. Kepala Biro Humas BI Difi A

Johansyah menambahkan bahwa persoalan pembobolan bank bisa dihindari jika ada internal

control yang baik dalam bank itu. Ia mencontohkan tindakan BNI yang berhasil mencegah

upaya pembobolan beberapa bulan lalu yang berpotensi merugikan sekitar Rp4,5 miliar.

Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri Arief

Sulistianto mengatakan selama 2010 ada 8 perkara pidana perbankan, dengan 24 tersangka

diantaranya 11 pegawai bank dan 13 pihak lain.

Page 10: MAKALAH PKn

10

2.3 Modus yang digunakan dalam pembobolan bank

Ada beberapa modus terkait dengan bobolnya dana nasabah bank yang sering

terjadi belakangan ini. Berdasarkan analisa, ada empat kemungkinan modus operandi di

belakangnya yang memungkinkan keterlibatan orang dalam bank.

Pertama, penipuan melalui SMS. Dimana dikatakan penerima SMS menerima

hadiah undian dan diminta segera menghubungi pengirim SMS. Pengirim SMS biasanya

membawa - bawa nama operator telekomunikasi.Meski, dari nomor pengirim ternyata nomor

individu yang berasal dari kartu prabayar. Pelaku kejahatan biasanya meminta penerima SMS

mengirim sejumlah dana ke pelaku melalui ATMKedua, terjadinya duplikasi kartu ATM. Ini

bisa terjadi karena adanya ATM yang disisipi alat untuk membaca ATM konsumen dan

adanya spy camera di tempat-tempat ATM. Data konsumen kemudian dikloning, dan ATM

palsu itulah yang kemudian dipakai untuk menguras uang nasabah.

Ketiga, terjadinya penggunaan kartu kredit orang lain. Dan keempat,

pencurian data melalui internet banking.Modus ini bisa dilakukan secara individu, kelompok

bahkan sindikat terorganisir. Bukan tidak mungkin pula orang dalam terlibat dalam hal

pembocoran data nasabah.

2.4 Cara mengatasi pembobolan bank

Pembobolan bank tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga pernah terjadi di

banyak negara. Bank besar seperti Bank of America pernah dibobol pada 2008 oleh direktur

utamanya, yaitu Kenneth D Lewis. Pembobolan Citibank juga pernah terjadi di India pada

2010 dan dilakukan oleh Shivraj Puri, relationship manager. Tahun 2011 European Bank for

Reconstruction and Development yang berkedudukan di London juga mengalami kesialan,

dibobol oleh mafia Rusia.

Menghadapi berbagai pembobolan bank di Indonesia, Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas

perbankan, pemerintah, dan kepolisian sebagai penegak hukum harus menyikapinya secara

serius. Apabila masyarakat tidak memperoleh kesan bahwa instansi tersebut bersikap serius,

kepercayaan masyarakat kepada perbankan akan tererosi.

Sebagian besar bank bekerja dengan dana masyarakat (deposito, giro, tabungan, atau bentuk

lain). Sekali terjadi keruntuhan suatu bank karena sebab apa pun, keruntuhan tersebut akan

Page 11: MAKALAH PKn

11

menular ke bank-bank lain. Nasabah dari bank-bank lain akan ramai-ramai menarik dana

simpanannya. Karena perbankan merupakan bagian dari sistem moneter, kehancuran suatu

bank yang menular ke bank-bank lain (berdampak domino) pada gilirannya akan

menghancurkan sistem moneter negara.

Setiap bank pasti memiliki sistem pengamanan. Namun, secanggih dan seketat apa pun

sistem pengamanan, tetap saja bank rentan terhadap pembobolan karena bank yang secara

teknologi telah menggunakan sistem komputer mungkin saja masih bisa dibobol oleh para

peretas (hacker). Pembobolan bank sudah terjadi sejak dunia mengenal bank. Kasus

pembobolan bank mungkin saja dapat ditekan, tetapi tidak mungkin dapat dihilangkan.

Sekalipun banyak manusia yang baik, selalu saja ada yang memiliki kecenderungan berbuat

jahat dan tergoda membobol bank.

Para pembobol tersebut dapat terdiri atas orang dalam saja (tanpa melibatkan orang luar),

orang luar saja (tanpa melibatkan orang dalam), orang luar bekerja sama dengan orang dalam,

atau sebaliknya. Pembobolan bank di Indonesia yang dilakukan oleh satu saja orang dalam

biasanya tidak bernilai besar. Contohnya adalah pembobolan rekening tabungan.

Pembobolan oleh orang luar sejauh ini belum kedapatan dilakukan oleh orang-orang yang

tergabung dalam organisasi kejahatan canggih seperti di luar negeri (mafia Amerika, Triad,

Yakuza, mafia Rusia). Meski demikian, biasanya pembobolan tersebut tidak dilakukan oleh

satu orang saja dan biasanya juga melibatkan orang dalam.

2.4.1 Kelemahan UU

Undang-Undang Perbankan telah memuat berbagai ketentuan pidana yang mengkriminalisasi

berbagai perbuatan yang dilakukan oleh pegawai bank. Namun, masih banyak perilaku

pidana oleh orang dalam yang belum diatur. UU Perbankan juga belum banyak

mengkriminalisasi kejahatan terhadap bank yang dilakukan oleh orang luar. Seyogianya

kejahatan terhadap bank, baik yang dilakukan oleh orang dalam maupun orang luar, dapat

diatur pula dalam UU Perbankan. Di Amerika Serikat, misalnya, hal tersebut diatur secara

khusus dalam Bank Fraud Statute di Title 18 of The US Code.

Disarankan agar ketentuan pidana dalam UU Perbankan baru, yang saat ini sedang disusun

oleh BI, diatur lebih luas ketimbang UU Perbankan yang sekarang berlaku. Berbagai perilaku

Page 12: MAKALAH PKn

12

pidana, baik oleh orang dalam maupun orang luar, dapat pula dipertimbangkan untuk dikenai

pidana berdasarkan UU Tipikor No 31/1999 juncto UU 20/2001 atau UU Pencucian Uang No

8/2010.

2.4.2 Sistem pencegahan

Ada beberapa cara untuk memperkecil terjadinya pembobolan bank di Indonesia. Pertama, BI

menetapkan secara seragam sistem pengamanan yang harus dimiliki dan diaplikasikan setiap

bank. BI hendaknya menyewa konsultan teknologi pengamanan bank dan konsultan tersebut

mampu menciptakan serta menerapkan teknologi itu. Setiap tahun setiap bank menyisihkan

dana dengan persentase tertentu, misalnya 5 persen dari keuntungannya, untuk membiayai

penciptaan dan penerapan sistem pengamanan tersebut.

Kedua, BI setiap tahun harus melaksanakan pemeriksaan (audit) secara intensif terhadap

setiap kantor cabang bank. Mengingat dalam pelaksanaannya BI mungkin tidak memiliki

auditor yang cukup, hendaknya BI segera menggunakan kewenangannya yang ditentukan

dalam Pasal 31A UU Perbankan No 7/1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No

10/1998 (UUPB). Ketentuan serupa juga disebutkan dalam Pasal 30 Ayat (1) UU BI No

23/1999. Ketentuan tersebut menentukan bahwa BI dapat menugasi akuntan publik untuk dan

atas nama BI melaksanakan pemeriksaan terhadap bank.

Ketiga, setiap bank wajib secara intensif melakukan audit intern yang dilakukan oleh satuan

pemeriksa intern (SPI) bank tersebut. Hasil pemeriksaan SPI wajib disampaikan kepada BI di

samping kepada dewan komisaris bank masing-masing. Pelaksanaan audit oleh SPI wajib

dipastikan oleh BI dengan audit oleh BI. Keempat, semua calon karyawan bank wajib

menjalani tes psikologis untuk memastikan bahwa calon pegawai tidak memiliki watak yang

cenderung jahat.

Terhadap karyawan lama, setiap lima tahun sekali harus pula dilakukan tes psikologis untuk

memastikan apakah setelah bekerja beberapa tahun kepribadiannya berubah sebagai akibat

lingkungan. Contohnya adalah MD yang membobol Citibank Jakarta setelah bekerja di bank

tersebut selama 17 tahun. Di samping itu, bank yang belum pernah melaksanakan tes

psikologis harus melaksanakan tes tersebut terhadap semua pegawainya. Untuk keseragaman,

BI bisa menetapkan psychogram lengkap dengan map dari tes psikologis tersebut.

Page 13: MAKALAH PKn

13

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kasus pembobolan bank di Indonesia terjadi karena kurangnya pengawasan

dari pihak bank. Oleh sebab itu terjadilah pembobolan bank yang dilakukan oleh

pihak dalam dari bank itu sendiri. Selain karena kurangnya pengawasan kasus

pembobolan bank ini juga terjadi karena gampang percayanya para nasabah terhadap

pihak bank.

Untuk mengatasi masalah ini harus di adakan pengawasan yang lebih ketat

oleh pihak bank dan juga nasabah harus mengantisipasi yaitu dengan cara tidak

mudah percaya pada pegawai bank dan selalu berhati – hati.

3.2 Saran

Penanganan tentang masalah pembobolan tidak hanya dilakukan oleh pihak

bank saja namun masyarakat harus ikut serta dalam menangani masalah ini. Bank

harus lebih meningkatkan pengawasannya terhadap pihak dalam sedangkan

masyarakat harus lebih berhati – hati dan tidak cepat percaya pada pegawai bank

secara berlebihan karena itu akan merugikan diri sendiri.