makalah perlintan

11
PENDAHULUAN Pisang adalah tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman buah ini kemudian menyebar luas ke kawasan Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia. Berdasarkan taksonominya, tanaman pisang diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Famili : Musaceae Genus : Musa Species : Musa sp. Dalam proses budidaya tanaman pisang(Musa sp.) sering kita dihadapi dengan berbagai masalah seperti faktor cuaca yang tidak mendukung, serangan penyakit, dan serangan organisme pengganggu tanaman atau hama. Hama adalah salah satu faktor penyebab menurunnya kualitas hasil panen pisang. Kehilangan hasil panen akibat serangan OPT, khususnya hama cukup berarti secara ekonomi, seperti ulat penggulung daun, kudis buah pisang, penggerek batang, thrips, nematota dan lainnya. Guna meningkatkan mutu produksi dan mencegah kehilangan hasil akibat serangan OPT khususnya hama kudis buah pisang, diperlukan informasi mengenai

Upload: muhammad-aprilian-sudrajat

Post on 04-Feb-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PERLINTANNacoleia ostasema

TRANSCRIPT

Page 1: makalah perlintan

PENDAHULUAN

Pisang adalah tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

(termasuk Indonesia). Tanaman buah ini kemudian menyebar luas ke kawasan

Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Penyebaran

tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia. Berdasarkan

taksonominya, tanaman pisang diklasifikasikan sebagai berikut.

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Famili : Musaceae

Genus : Musa

Species : Musa sp.

Dalam proses budidaya tanaman pisang(Musa sp.) sering kita dihadapi

dengan berbagai masalah seperti faktor cuaca yang tidak mendukung, serangan

penyakit, dan serangan organisme pengganggu tanaman atau hama. Hama adalah

salah satu faktor penyebab menurunnya kualitas hasil panen pisang. Kehilangan

hasil panen akibat serangan OPT, khususnya hama cukup berarti secara ekonomi,

seperti ulat penggulung daun, kudis buah pisang, penggerek batang, thrips,

nematota dan lainnya. Guna meningkatkan mutu produksi dan mencegah

kehilangan hasil akibat serangan OPT khususnya hama kudis buah pisang,

diperlukan informasi mengenai taksonomi, morfologi/bioekologi, stadia merusak,

gejala serangan, tanaman inang dan pengendaliannya.

Page 2: makalah perlintan

ISI

Ngengat Kudis Buah Pisang atau dengan nama ilmiah Nacoleia octasem,

merupakan salah satu dari sekian banyak jenis hama yang menyerang tanaman

pisang.

Taksonomi

Preferred Name : Omiodes indicata (Fabricius)

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Order : Lepidoptera

Family : Pyralidae

Subfamily : Pyraustinae

Species : Nacoleia ostasema

Morfologi

Nacoleia ostasema dikenal sebagai hama scab (kudis/burik) pada buah

pisang. Termasuk golongan kupu-kupu (Lepidoptera; Pyralidae). Ngengat betina

meletakkan telur dekat daun bendera secara berkelompok pada saat bunga pisang

masih muda (belum mekar). Jumlah telur tiap kelompok sekitar 15 butir. Larva

terdiri dari 5 instar, larva berkembang dari instar 1 sampai 5 hingga menjadi pupa

membutuhkan waktu selama 16–26 hari. Di dalam satu tandan pisang ditemukan

lebih dari 70 larva. Pupa terbentuk pada lapisan pisang yang sudah tua (masak).

Fase dewasa (ngengat) aktif pada malam hari dan lama hidup sekitar 4 hari.

Siklus Hidup

Nacoleia ostasema terdiri dari 4 stadia, yaitu telur, larva, pupa, dan imago

(ngengat). Siklus hidup berkisar 24-40 hari (rata-rata 29,35±0,42 hari), dengan

masing-masing stadia sebagai berikut, telur 1,10±0,06 hari, larva 12,15±0,56 hari,

pupa 9,45±0,21 hari, dan imago 5,40±0,25 hari.

Page 3: makalah perlintan

1. Telur

Ngengat meletakkan telurnya yang berwarna putih kekuning-kuningan yang

akan segera berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dalam bentuk kluster

pada bagian bawah permukaan daun yang muda pada cabang tanaman yang

dekat dengan permukaan tanah, jumlah telur yang dihasilkan per imago betina

berkisar antara 350-500. Telur akan menetas sekitar 10 hari. Telur berbentuk

bulat dengan ukuran 1,22±0,08 mm, larva terdiri dari lima instar dan

berbentuk silinder dengan ukuran (5,29±0,42 sampai 24,20±0,42) mm dengan

kapsul kepala hitam. Pupa berwarna coklat dengan ukuran 11,87±1,03 mm

(jantan) dan 12,69±0,13 mm (betina).

2. Larva/Ulat

Ulat Nacoleia ostasema pada instar pertama berwarna kuning pucat dan pada

in- star selanjutnya menjadi hijau kekuning-kuningan, ulat ini  terdiri dari 5

instar dan berlangsung selama  23 hari.  Larva instar terakhir pada  saat akan

berkepompong mulai berhenti makan dan ulat  turun ke permukaan tanah

untuk berkepompong.

3. Pupa

Larva Nacoleia ostasema instar terakhir sebelum berkepompong akan

berhenti makan dan turun ke permukaan tanah dengan bantuan be- nang

sutera   yang   dihasilkannya. Ulat akan membungkus dirinya dengan butir-

an-butiran tanah atau serpihan-serpihan serasah yang ada di permukaan

dengan bantuan benang-benang suteranya. Stadi- um pupa berkisar  8 hari.

4. Ngengat

Serangga dewasa berbentuk ngengat yang aktif pada waktu malam. Ngengat

betina  dapat  meletakkan  telur  sebanyak 350-500.  Stadium ngengat

berkisar sekitar 4 hari. Ngengat jantan memiliki rentang sayap 19,13±1,83

mm dan betina 20,02±0,47 mm, berwarna coklat dengan bintik hitam di tepi

sayap.

Page 4: makalah perlintan

Tempat Hidup

Umumnya habitat hidup Nacoleia ostasema atau dengan nama lokal

ngengat kudis buah pisang berada di sekitar areal pertanaman pisang. Namun pada

saat fase larva, larva hidup berkelompok dalam tandan bunga dan buah pisang dan

menyerang bunga pisang. Ngengat Nacoleia ostasema umumnya juga keluar pada

malam hari dan akan bersembunyi ketika di siang hari.

Stadia Merusak

Stadia merusak Nacoleia ostasema yaitu pada fase larva. Larva akan

menyerang dan memakan bagian luar bunga betina hingga bekas lukanya akan

kelihatan kasar seperti kudis pada buah pisang. Akibatnya, kualitas buah pisang

sangat menurun. Dalam satu tandan yang diserang hebat jumlah larvanya bisa

mencapai 70 ekor atau lebih. Bunga dan buah yang masih muda akan kelihatan

penuh kotoran dan bekas sisa makanannya. Biasanya bunga pisang(tuntut) pada

waktu mulai keluar sudah diserang.

Kisaran Tanaman Inang

Kisaran tanaman inang Nacoleia ostasema selain pisang, ada juga tanaman

lainnya antara lain Helicona sp, Nypa fruticans, dan Pandanus tectorius.

Bagian Tanaman yang Diserang

Bagian tanaman pisang yang diserang oleh Nacoleia ostasema antara lain

bunga dan buah. Nacoleia ostasema menyerang bunga dan buah pisang terjadi

pada saat stadia larva.

Gejala Serangan

Larva hidup berkelompok, makan dan berkembang pada bunga dan buah

pisang yang masih muda. Serangannya menyebabkan perkembangan buah

menjadi terlambat dan dapat menimbulkan terjadinya kudis pada kulit buah

pisang, terutama sering ditemukan pada sisir yang terakhir pada tandan pisang

yang terserang. Serangan berat akan menurunkan kualitas buah.

Page 5: makalah perlintan

Pengendalian

Dalam mengatasi serangan hama Nacoleia ostasema, terdapat beberapa

cara dalam menanggulangi serangannya yaitu antara lain:

a. Cara mekanisPengerodongan buah pisang dengan kantong plastik berwarna biru dan berlubang-lubang (sudah tersedia di pasaran). Kantong tersebut sudah mengandung pestisida.

b. Cara biologi

Parasitoid Cotesia (Apanteles) sp.

c. Cara kimiawi

Penggunaan insektisida berbahan aktif Monocrotophos dan Dimethoate.

Page 6: makalah perlintan

KESIMPULAN

Pisang(Musa sp.) adalah tanaman yang berasal dari kawasan Asia

Tenggara (termasuk Indonesia). Hama adalah salah satu faktor penyebab

menurunnya kualitas hasil panen pisang. Kehilangan hasil panen akibat serangan

OPT, khususnya hama cukup berarti secara ekonomi, seperti ulat penggulung

daun, kudis buah pisang, penggerek batang, thrips, nematota dan lainnya. Guna

meningkatkan mutu produksi dan mencegah kehilangan hasil akibat serangan

OPT khususnya hama kudis buah pisang, diperlukan informasi mengenai

taksonomi, morfologi/bioekologi, stadia merusak, gejala serangan, tanaman inang

dan pengendaliannya.

Hama Nacoleia ostasema memiliki kingdom animalia, filum Arthropoda,

kelas insecta, Ordo lepidoptera, famili pyralidae, dan genus pyraustinae. Siklus

hidup Nacoleia ostasema terdiri dari 4 stadia, yaitu telur, larva, pupa, dan imago

(ngengat). Umumnya habitat hidup Nacoleia ostasema atau dengan nama lokal

ngengat kudis buah pisang berada di sekitar areal pertanaman pisang. Stadia

merusak Nacoleia ostasema yaitu pada fase larva. Selain pisang, Nacoleia

ostasema juga menyerang tanaman Helicona sp, Nypa fruticans, dan Pandanus

tectorius. Biasanya, gejala serangan yang ditimbulkan Nacoleia ostasema pada

tanaman pisang menimbulkan terjadinya kudis pada kulit buah pisang, terutama

sering ditemukan pada sisir yang terakhir pada tandan pisang yang terserang.

Untuk pengendalian serangan hama Nacoleia ostasema dapat dilakukan dengan 3

cara yaitu dengan cara mekanis, biologis dan kimiawi.

Page 7: makalah perlintan

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Bambang. 2009. Pisang. Yogyakarta: Kanisius.

http://agrotamaindonesia.blogspot.co.id/2010/07/tanaman-hortikultura.html, diakses pada 1 Oktober 2015 pukul 20.15.

http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=127:ngengat-kudis&catid=32:pisang&Itemid=111, diakses pada 1 Oktober 2015 pukul 20.00.

Matnawy, Huda. 1989. Perlindungan Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.

Pracaya. 2008. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.

Satuhu S, Supriyadi H. 2008. Pisang: Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Pasar. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suryanto, Widada A. 2010. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Masalah dan Solusinya. Yogyakarta: Kanisius.