makalah mikrobiologi peptidoglikan
TRANSCRIPT
MAKALAH MIKROBIOLOGI
SINTESIS PEPTIDOGLIKAN
Kelompok 5
Disusunoleh:
1. TantriWidyaAstuti (13304241049)
2. Fransisca Kiki Fajarwati (13304244067)
3. NurhayatunNikmah (13304244007)
4. RahmayaniUswatun H (13304244023)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Sama halnya dengan tumbuhan dan jamur, bakteri juga memiliki dinding sel yang
berfungsi untuk melindungi sel dari tekanan turgor yang disebabkan tingginya konsentrasi
protein dan molekul lainnya dalam sel dibandingkan dengan lingkungan di luarnya. Bakteri
memiliki dinding sel yang terbuat dari lapisan peptidoglikan yang membuat sel kaku dan
memberikan bentuk. Hal ini berfungsi sebagai jangkar untuk pili dan flagella. Hal ini membantu
organel sel dan menjaga sel dari lisis karena perubahan tekanan osmotik yang besar. Pada bakteri
dan jamur patogen, dinding sel memainkan peran dalam pertahanan dengan menerima dan
pengolahan informasi dari permukaan patogen dan mengirimkan informasi tersebut untuk
membran plasma sel inang.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa dinding sel bakteri (terutama bakteri Gram Positif)
memiliki struktur dinding yang tersusun atas polisakarida yang disebut dengan murein atau yang
juga lazim disebut peptidoglikan. Murein terdiri atas rantai polisakarida panjang yang tersusun
atas residu asam N-asetilglukosamin (NAG) dan asam N-asetilmuramat yang tersusun secara
bergantian (berselang-seling). Rantai pentapeptida tertambat pada gugus NAM. Rantai
polisakarida terhubung ke rantai pentapeptida mereka melalui jembatan interpeptida. Untuk
dapat tumbuh dan membelah secara efisien sebuah sel bakteri harus menambahkan peptidoglikan
yang baru pada dinding selnya secara tepat dan diatur dengan baik ketika sedang
mempertahankan bentuk dinding dan kekompakan dalam keadaan tekanan osmotic yang begitu
tinggi.
Struktur dinding bakteri yang tersusun sebagian besar peptidoglikan ini merupakan
gabungan struktur senyawa kimia yang rumit sehingga tidak mengherankan suatu struktur yang
rumit memerlukan proses biosintesis yang juga sama rumitnya, terutama dikarenakan reaksi
sintesis yang terjadi sekaligus di luar dan di dalam membran sel. Sintesis peptidoglikan
merupakan proses multistep yang berhasil dipelajari dengan baik pada bakteri Gram Positif.
Untuk mempelajari proses multistep ini maka dalam makalah ini akan disajikan tahapan dari
sintesis peptidoglikan
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan dari sintesis peptidoglikan pada bakteri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tahapan dari sintesis peptidoglikan pada bakteri.
BAB III
PEMBAHASAN
Bakteri merupakan organisme prokariotik yang memiliki dinding sel yang tersusun dari
peptidoglikan. Hal ini berbeda dengan tumbuhan yang dinding selnya tersusun dari selulosa,
pektin, maupun lignin. Dinding sel bakteri memiliki struktur yang agak kaku yang terletak di luar
membran sel. Peranan dinding sel tersebut adalah untuk mempertahankan bentuk sel dan
mencegah sel mengalami lisis. Berdasarkan kandungan peptidoglikan dinding selnya bakteri
dibagi menjadi dua yaitu Gram positif dan Gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding
sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan yang lebih tebal, sedangkan bakteri gram negatif
memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan mempunyai struktur lipopolisakarida yang
tebal.
Pada dinding sel bakteri gram positif memiliki molekul tambahan berupa asam teikoat
yang terdiri atas gliserol, fosfat, dan ribitol gula alkohol dalam bentuk polimer dengan panjang
30 unit. Polimer-polimer tersebut terkadang memanjang sampai keluar dari dinding sel dan
kapsul (Gambar 3). Pada bakteri gram positif memiliki lapisan peptidoglikan yang relatif tebal
dengan ukuran 20-80 nm. Lapisan peptidoglikan tersebut menempel pada permukaan luar
membran sel. Bakteri jenis ini tidak memiliki membran luar maupun ruang periplasmik.
Sehingga dengan menggunakan pewarnaan gram (Hans Christian Gram), maka bakteri ini akan
nampak berwarna ungu.
Adapun pada bakteri gram negatif memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan
dengan bakteri gram positif. Komposisi peptidoglikan sekitar 10-20% dan sisanya berupa
polisakarida, protein, dan lipid. Dinding sel terdiri atas membran luar yang menyusun permukaan
luar dinding dan berbatasan dengan ruang periplasmik yang sangat sempit (Gambar 4). Pada
pewarnaan gram, bakteri ini tidak bisa mempertahankan warna kristal violet pada tahap
dekolorisasi. Hal ini dikarenakan dinding selnya sangat tipis dan jumlah lipoprotein serta
lipopolisakarida banyak pada dinding sel.
Peptidoglikan pada masing- masing bakteri bervariasi dalam komposisi kimiawinya.
Peptidoglikan terdapat dalam sel kering sekitar 2-4% dari berat keringnya. Suatu peptidoglikan
terdiri dari:
a. Asam amino yang berikatan (peptida)
b. Glukosa ( N-Asetil D-Glukosamin (NAG))
c. Asam muramat (N-Asetil D-Muramat (NAM))
Unit peptidoglikan terikat pada gugus karboksil asam laktat dari M ke ujung amino suatu tetra
peptida, sehingga membentuk hubungan lintas (cross linkied) yang berkesinambungan. Sebagian
besar bakteri gram positif memiliki asam amino ketiga berupa lisin sedangkan sebagian besar
bakteri negatif berupa asam diaminophimelat. Berikut strukttur dari peptidoglikan
Sintesis peptidoglikan merupakan proses pembentukan makromolekul yang kompleks
yang berhasil dipelajari dengan baik pada bakteri Gram Positif. Dua buah carrier terlibat antara
lain: uridin difosfat (UDP) dan Bactoprenol. Bactoprenol merupakan alcohol yang memiliki
panjang rantai karbon sebanyak 55 atom C karbon yang melekat pada NAM melalui sebuah
gugus pirofosfat dan memindahkan komponen peptidoglikan melewati membran hidrofobik.
Secara keseluruhan proses sintesis peptidolikan melibatkan delapan tahapan, yang antara lain
adalah :
a. Derivate UDP pada asam N-asetilglukosamin dan asam N-asetilmuramat disintesis di dalam
sitoplasma.
b. Asam amino secara berurutan ditambahkan ke UDP-NAM untuk membentuk rantai
pentapeptida (dua ujung D-alanin ditambahkan sebagai sebuah dipeptida).
c. NAM-pentapeptida ditransfer dari UDP ke sebuah bactoprenol fosfat pada permukaan
membran.
d. UDP-NAG menambahkan NAG ke NAM-pentapeptidauntuk membentuk unit peptidoglikan
yang berulang. Jika sebuah jembatran interpeptida pentaglisin diperlukan, glisin akan
ditambahkan dengan menggunakan molekul tRNA glisil yang khusus, bukannya ribosom.
e. Unit berulang Peptidoglikan NAM-NAG yang sudah lengkap kemudian ditransportasikan
melalui membran ke permukaan sebelah luarnya dengan carrier bactoprenol pirofosfat.
f. Unit peptidoglikan kemudian dilekatkan pada ujung rantai peptidoglikan yang sedang tumbuh
untuk memperpanjang dengan satu unit peptidoglikan yang berulang.
g. Carrier bactoprenol kembali ke dalam membran. Sebuah fosfat kemudian dilepaskan selama
proses ini untuk memberikan fosfat pada bactoprenol, yang nantinya akan mampu menerima
NAM-pentapeptida yang lain.
h. Akhirnya, hubungan silang peptida antara dua peptidoglikan terbentuk melalui tanspeptidasi.
ATP digunakan untuk membentuk ujung ikatan peptida di dalam membran. Tidak ada lagi ATP
yang diperlukan ketika transpeptidasi terjadi di luar. Proses yang sama terjadi ketika sebuah
jembatan dilibatkan ; hanya gugus yang bereaksi dengan sub terminal D-alanin yang
membedakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang terletak di luar membran
sitoplasmik yang juga berperan dalam memberikan bentuk sel. Peptidoglikan (murein)
adalah polisakarida yang terdiri dari dua gula turunan yaitu asam N-asetil glukosamin
(NAG) serta asam N-asetil muramat (NAM) yang dihubungkan ikatan β-1,4, dan sebuah
rantai peptida pendek yang terdiri dari asam amino l-alanin, d-alanin, d-asam glutamat
dan baik l-lisin atau asam diaminophimelat (DAP)-asam amino langka yang hanya
ditemukan pada sel prokariot. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tersusun
dari lapisan peptidoglikan yang lebih tebal, sedangkan bakteri gram negatif memiliki
lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan mempunyai struktur lipopolisakarida yang
tebal. Secara keseluruhan proses sintesis peptidolikan melibatkan delapan tahapan yang
melibatkan dua buah carrier yaitu uridin difosfat (UDP) dan bactoprenol (dolichol).