makalah masalah dan pemecahan masalah manajemen pendidikan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang
sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa
dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta
keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang
bersifat tidak rutin.
Sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Matematika Sekolah bahwa tujuan
diberikannya matematika antara lain agar siswa mampu menghadapi perubahan
keadaan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar
pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, dan efektif.
1.2 Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan masalah dan pemecahan-masalah ?
2. Dapatkah pemecahan-masalah diajarkan secara efektif ?
3. Strategi pemecahan-masalah apa yang harus diajarkan ?
4. Apa yang dimaksud dengan metakognisi ?
5. Contoh pembelajaran pemecahan-masalah ?
1.3 Tujuan
Agar guru bisa membantu siswa menenyelesaikan berbagai masalah dengan
spektrum yang luas yakni membuat mereka untuk dapat memehami makna kata-
kata atau istilah yang muncul dalam suatu masalah sehingga kemempuannya
dalam memahami konteks masalah bisa terus berkembang, menggunakan
keterampilan inkuiri dalam sain, menganalisa alasan mengapa suatu masalah itu
muncul dalam studi sosial, dan lain-lain.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masalah dan Pemecahan-Masalah
Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan
kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang
diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.
Pemecahan masalah adalah tindakan memberi terhadap masalah untuk
menekan akibat buruknya atau memenfaatkan peluang.
Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang
untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus
dikerjakan untuk menyelesaikannya. Jika suatu masalah diberikan kepada seorang
anak. Dan anak tersebut langsung mengetahui cara menyelesaikannya dengan
benar maka soal tesebut tidak dapat dikatakan sebagai masalah.
Contoh :
Pada hari Senin ada 7809 orang yang menonton televisi, 9072 orang menonton
pada hari Selasa san 9924 menonton pada hari Rabu. Berapa jumlah orang
yang menonton dalam tiga hari ?
Soal cerita tersebut, untuk dapat dipandang sebagai soal pemecahan masalah
masih perlu diperdebatkan. Permasalahan yang terkandung di dalamnya biasanya
merupakan permasalahan yang dikaitkan dengan operasi hitung yang baru di
pelajari. Dengan demikian bagi sebagian besar anak, memilih operasi hitung yang
sesuai merupakan hal yang mudah karena operasi tersebut biasanya berkaitan
dengan pelajaran sebelumnya. Jika pelajaran yang lalu tentang penjumlahan, maka
operasi yang digunakan adalah penjumlahan.
2
2.2 Cara Mengerjakan Pemecahan Masalah
Karena pemecahan masalah merupakan kegiatan matematika yang sangat sulit
baik mengerjakan maupun mempelajarinya, maka sejumlah besar penelitian telah
difokuskan pada pemecahan masalah matematika. Fokus penelitiannya antara lain
mencakup karakteristik permasalahan, karakteristik dari siswa-sukses atau siswa-
gagal dalam pemecahan-masalah pembelajaran strategi pemecahan-masalah yang
mungkin dapat membantu siswa menuju kelompok siswa sukses dalam
pemecahan-masalah. Dari berbagaai hasil penelitian, antara lain diperoleh
beberapa kesimpulan berikut :
1. Strategi pemecahan masalah dapat secara spesifik diajarkan.
2. Tidak ada satupun strategi yang dapat digunakan secara tepat untuk setiap
masalah yang dihadapi
3. Berbagai strategi pemecahan masalah dapat diajarkan pada siswa dengan
maksud untuk memberikan pengalaman agar mereka dapat memanfaatkannya
pada saat menghadapi berbagai variasi masalah.
4. Siswa perlu dihadapkan pada berbagai permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan secara cepat sehingga memerlukan uapaya mencoba berbagai
alternative pemecahan.
5. Kemampuan anak dalam pemecahan masalah sangat berkaitan dengan tingkat
perkembangan mereka. Dengan demikian masalah-masalah yang diberikan
pada anak, tingkat kesulitannya harus disesuaikan dengan perkembangan
mereka.
Untuk dapat mengerjakan pemecahan masalah dengan baik, ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan antara lain, waktu yang digunakan untuk pemecahan
masalah, perencanaan, sumber yang diperlukan, peran teknologi, dan manajemen
kelas.
3
2.3 Strategi Pemecahan Masalah
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang strategi pemecahan
masalah, berikut akan disajikan beberapa strategi pemecahan masalah yang
mungkin diperkenalkan pada anak sekolah dasar.
Strategi Act It Out
Strategi ini dapat membantu siswa dalam proses visualisasi masalah yang
tercangkup dalam soal yang dihadapi. Dalam pelaksanaannya, strategi ini
dilakukan dengan menggunakan gerakan-gerakan fiksi atau dengan menggerakan
benda-benda kongrit.
Membuat Gambar atau Diagram
Strategi ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang
terkandung dalam masalah sehuingga hubungan antara komponan dalam masalah
tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas.
Menentukan Pola
Kegiatan yang berkaitan dengan proses menemukan suatu pola dari sejumlah
data yang diberikan, dapat mulai dilakukan melalui sekumpulan gambar atau
bilangan.
Membuat Tabel
Mengorganisasi data kedalam sebuah table dapat membantu kita dalam
mengungkapkan suatu pola tertentu serta dalam mengidentifikasi informasi yang
tidak lengkap.
Memperhatikan Semua Kemungkinan Secara Sistematik
Stategi ini biasanya digunakan bersamaan dengan strategi mencari pola dan
menggambar tabel. Yang dimaksud sistemastik disini misalnya dengan
mengorganisasikan data berdasarkan kategori tertentu.
4
Tebak dan Periksa (Guess and Cheek)
Strategi menebak yang dimaksudkan disini adalah menebak yang didasarkan
pada alas an tertentu serta kehati-hatian.
Stategi Kerja Mundur
Suatu masalah kadang-kadang disajikan dalam suatu cara sehingga yang
diketahui sebenarnya merupakan hasil dari proses tertentu, sedangkan komponoen
yang ditanyakan merupakan komponen yang seharusnya muncul lebih awal.
Menentukan yang diketahui, yang ditanya, dan Informasi yang
diperlukan
Strategi ini merupakan cara penyelesaian yang sangat terkenal sehingga sering
kali muncul dalam buku-buku matematika sekolah.
Menggunakan Kalimat Terbuka
Strategi ini juga termasuk sering diberikan dalam buku-buku matematika
sekolah dasar. Walaupun strategi ini termasuk sering digunakan, akan tetapi pada
langkah awal anak sering kali mendapat kesulitan untuk menentukan kalimat
terbuka yang sesuai.
Menyelesaikan Masalah yang Mirip atau Masalah yang Lebih Mudah
Untuk menyelesaikan masalah seperti ini, dapat dilakukan dengan
menggunakan analogi melalui penyelesaian masalah yang mirip atau masalah
yang mudah.
Mengubah Sudut Pandang
Stategi sering kali digunakan setelah kita gagal untuk menyelesaikan masalah
dengan menggunakan strategi lainnya.
5
Pentingnya Pemeriksaan Kembali Hasil (Looking Back)
Salah satu cara terbaik untuk mempelajari pemecahan-masalah dapat
dilakukan setelah penyelesaian masalah relasi dilakukan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa diskusi dan mempertimbangkan kembali proses penyelesaian
yang telah dibuat merupakan faktor yang sangat signifikan untuk meningkatkan
kemempuan anak dalam pemecahan-masalah. Hal-hal penting yang bisa
dikembangkan dalam langkah terakhir dari strategi Polya dalam pemecahan
masalah tersebut adalah: mencari kemungkinan adanya generasi, melakukan
pengecekan terhadap hasil yang di peroleh, mencari cara lain untuk
menyelesaikan masalah yang sama, mencari kemungkinan adanya penyelesaian
lain, dan menelaah kembali proses penyelesaian masalah yangn teleh dibuat.
2.4 Metakognisi
Metakognisi adalah suatu kata yang berkaitan dengan apa yang dia ketahui
tentang dirinya sebagai individu yang belajar dan bagaimana dia mengontrol serta
menyesuaikan prilakunya dan merupakan suatu bentuk kemampuan untuk melihat
pada diri sendiri sehingga apa yang dia lakukan dapat terkontrol secara optimal.
Perkembangan metakognisi dapat diupayakan melalui cara dimana anak
dituntut untuk mengovservasi tentang apa yang mereka ketahui dan kerjakan, dan
untuk merefleksi tentang apa yang dia observasi. Beberapa hal yang dapat
dilakukan guru untuk menolong anak mengembangkan kesadaran
metakongnisinya antara lain melelui kegiatan-kegiatan berikut ini :
Ajukan pertanyaan yang berfokus pada apa dan mengapa seperti “Apa yang
kamu lakukan saat mengerjakan soal ini?”, “Kesalahan apa yang sering kamu
lakukan dalam mengerjakan soal seperti ini?”, “Apakah cara ini dapat
membantu kamu?”, “Mengapa kamu harus memeriksa kembali pekerjaan yang
sudah selesai?”, “Pemecahan masalah apa yang menurut kamu paling
mudah/sukar?”, “Mengapa?”.
6
Kembangkan berbagai aspek pemecahan masalah yang dapat meningkatkan
prestasi anak seperti: suatu masalah dapat diselesaikan dalam beberapa
alternative penyelesaian, masalah tertentu memerlukan waktu lama untuk
diselesaiaknan, dan tidak selamanya masalah itu memuat informasi yang
lengkap.
Dalam proses pemecahan suatu masalah, anak harus secara nyata
melakukannya secara mandiri atau berkelompok sehingga mereka merasakan
langsung liku-liku proses untuk menuju pada suatu penyelesaian.
2.5 Contoh Pembelajaran Pemecahan-Masalah
Susunlah bilangan-bilangan 1 sampai dengan 9 ke dalam tiap daerah
persegi pada gambar dibawah ini sehingga jumlah tiap baris, kolom, dan
diagonal utamanya adalah sama.
Meamahami Masalah.
Apa yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita harus menempatkan tiap
bilangan 1,2,3,…,9 dalam tiap daerah persegi (tiap bilangan hanya digunakan satu
kali), sedemikian sehingga jumlah bilangan-bilangan pada tiap baris, kolom, dan
diagonal utamanya adalah sama.
Merencanakan Penyelesaian Masalah.
Jika kita sudah tahu jumlah untuk tiap baris, kolom dan diagonal utamanya,
maka pekerjaan kita akan lebih mudah. Dengan demikian yang menjadi tujuan
bagian dari penyelesaian keseluruhan adalah bagaimana menentukan jumlah yang
diinginkan tersebut. Jumlah Sembilan bilangan 1+2+3+…+9 sama dengan tiga
kali jumlah dari satu kolom atau baris. Akibatnya, jumlah untuk satu baris atau
kolom adalah sepertiga dari jumlah keseluruahan atau 45/3 = 15. Dengan kata lain
jumlah untuk masing-masing baris, kolom, dan diagonal utama adalah 15.
7
Langkah selanjutnya adalah, bahwa kita harus menentukan kombinasi tiga
bilangan sedemikian hingga jumlahnya 15.
Menyelesaikan Masalah.
Jumlah 15 dapat diperoleh melalui kombinasi jumlah tiga bilangan seperti
berikut ini.
9 + 5 + 1
9 + 4 + 2
8 + 6 + 1
8 + 5 + 2
8 + 4 + 3
7 + 6 + 2
7 + 5 + 3
6 + 5 + 4
Jika kita perhatikan banyaknya kemunculan tiap angka, ternyata tidaklah sama.
Misalnya, 1 hanya muncul dua kali, sedangkan 2 muncul tiga kali. Frekuensi
kemunculan tiap angka dapat terlihat dalam table di bawah ini.
Angka 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Frekuensi Kemunculan 2 3 2 3 4 3 2 3 2
Dengan meliahat frekuensi kemunculan tiap angka pada table tersebut, maka
selanjutnya penempatan untuk tiap angka akan dengan mudah dilakukan. Sebagai
contoh, 5 pasti harus ditempatkan ditengah. Sedangkan 2,4,6, dan 8 harus
menempati daerah pojok. Dengan demikian, salah satu penyelesaian akhirnya
adalah sebagai berikut.
2 7 6
9 5 1
4 3 8
8
Pengecekan kembali.
Kita lihat bahwa 5 adalah satu-satunya bilangan diantara Sembilan bilangan
yang diberikan yang dapat ditempatkan ditengah. Akan tetapi, bilangan yang bisa
di tempatkan di daerah pojok bias beberapa pilihan. Jadi, penyelesaian yang
diberikan diatas hanyalah salah satu kemungkinan dari beberapa kemungkinan
yang ada.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan
kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang
diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.
Pemecahan masalah adalah tindakan memberi terhadap masalah untuk
menekan akibat buruknya atau memenfaatkan peluang.
Ada beberapa hal yang oerlu dipertimbangkan untuk dapat mengajarkan
pemecahan masalah dengan baik, yaitu: waktu yang digunakan untuk pemecahan
masalah, perencanaan, sumber yang diperlukan, peran teknologi, dan manajemen
kelas. Strategi yang bias digunakan dalam pemecahan masalah adalah Strategi Act
It Out, membuat gambar atau diagram, menemukan pola, membuat tabel,
memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik, tebak dan periksa, strategi
kerja mundur, menentukan yang diketahui, yang ditanyakan, dan informasi yang
diperlukan, menggunakan kalimat terbuka, menyelesaikan masalah yang mirip
atau masalah yang lebih muda, dan mengubah sudut pandang. Metakognisi adalah
suatu kata yang berkaitan dengan apa yang dia ketahui tentang dirinya sebagai
individu yang belajar dan bagaimana dia mengontrol serta menyesuaikan
prilakunya.
3.2 Saran
Kita sebagai calon guru sebaiknya menggunakan pendekatan pemecahan
masalah matematika yang tepat agar bisa membantu siswa dalam menyelesaikan
berbagai masalah sehingga dapat membantu mereka untuk memehami makna
kata-kata atau istilah yang muncul dalam suatu masalah.
10
DAFTAR RUJUKAN
1. Adam, Nuzul. “Pemecahan Masalah: Warta Warga ”warta warga.ac.id/
2010/ 01. (diakses tanggal 28 September 2010)
2. Budak Bangka. ”Pengertian Masalah”. id. Shvoong. com/ humanities/
theory. (diakses tanggal 28 September 2010)
3. Tim MKPBM. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: penerbit JICA.
11