makalah lk ii hmi

30
Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalisme BAB I PENDAHLUAN A. LATAR BELAKANG Dinamika berbangsa dan bernegara di Indonesia selama satu dekade terakhir tampak mengalami banyak perubahan yang mendasar. Yang paling kasat mata adalah adanya peningkatan kebebasan berpendapat dan berpartisipasi dalam hampir semua aspek penting dari pengelolaan negara. Sebagian orang menyebutnya sebagai fenomena penguatan proses demokrasi. Proses ini pula yang antara lain diyakini bisa membawa perbaikan pada kehidupan ekonomi rakyat kebanyakan yang amat terpuruk akibat krisis. Namun sayangnya hal ini belum sepenuhnya terjadi, nyatanya perbaikan ekonomi tak kunjung terwujud seperti yang diharapkan. Misalnya kemiskinan di Indonesia yang tak kunjung juga ‘reda’, mengutip pernyataan Mansuour Fakih dalam buku terakhirnya “Bebas dari Neoliberalisme” Kemiskinan terjadi bukan semata-mata karena kebodohan, kemalasan, atau karena lemahnya sumberdaya manusia. Kita, menurut Mansour, “dimiskinkan” oleh sebuah kebijakan sistematik. Kebijakan yang membuat kita miskin itu adalah “Neoliberalisme”. Neoliberalisme telah menjadi sebuah paham kolonialisme dan imperialisme modern yang semakin menancapkan kekuasaannya terhadap Negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Hegemoni 1

Upload: megathink26

Post on 03-Jul-2015

2.030 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeBAB I PENDAHLUAN

A. LATAR BELAKANG

Dinamika berbangsa dan bernegara di Indonesia selama satu dekade terakhir tampak

mengalami banyak perubahan yang mendasar. Yang paling kasat mata adalah adanya

peningkatan kebebasan berpendapat dan berpartisipasi dalam hampir semua aspek penting

dari pengelolaan negara. Sebagian orang menyebutnya sebagai fenomena penguatan proses

demokrasi. Proses ini pula yang antara lain diyakini bisa membawa perbaikan pada

kehidupan ekonomi rakyat kebanyakan yang amat terpuruk akibat krisis. Namun sayangnya

hal ini belum sepenuhnya terjadi, nyatanya perbaikan ekonomi tak kunjung terwujud seperti

yang diharapkan. Misalnya kemiskinan di Indonesia yang tak kunjung juga ‘reda’, mengutip

pernyataan Mansuour Fakih dalam buku terakhirnya “Bebas dari Neoliberalisme”

Kemiskinan terjadi bukan semata-mata karena kebodohan, kemalasan, atau karena lemahnya

sumberdaya manusia. Kita, menurut Mansour, “dimiskinkan” oleh sebuah kebijakan

sistematik. Kebijakan yang membuat kita miskin itu adalah “Neoliberalisme”.

Neoliberalisme telah menjadi sebuah paham kolonialisme dan imperialisme modern yang

semakin menancapkan kekuasaannya terhadap Negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

Hegemoni neoliberalisme terhadap Negara-negara berkembang ini telah menyingkirkan

semua semua paham-paham ‘kecil’ yang lebih berpihak terhadap kesejahteraan golongan

kecil menengah. Sebagaimana diketahui, dalam paham ekonomi pasar liberal, pasar diyakini

memiliki kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri. Karena pasar dapat mengurus dirinya

sendiri, maka campur tangan negara dalam mengurus perekonomian tidak diperlukan sama

sekali akibatnya para pengusaha atau golongan kelas atas akan mempunyai kendalai penuh

terhadap perekonomian bangsa.

Mengenai hegemoni neoliberalisme ini perlu adanya sebuah kajian bersama untuk

merumuskan apa sih ‘musuh’ kita sebenarnya ? untuk itu penulis akan memberikan sedikit

gambaran akan hal ini melalui maklaah yang penuis beri judul “Kehidupan Berbangsa

dalam Hegemoni Neo Liberalisme”.

1

Page 2: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalisme

B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi persyaratan mengikuti Latihan Kader II (LK

II) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Selain itu tujuan penulisan makalah ini adalah

sebagai berikut :

1) Sebagai bahan kajian bersama untul mengenal lebih jauh tentang neoliberalisme dan

hegemoni yang dilakukannya

2) Memberikan sedikit gambaran bagaimana kehidupan berbangsa masyarakat Indonesia

dalam hegemoni neoliberalisme.

3) Salah satu sumbangan Konsep pemikiran terhadap kemajuan perkembangan

kehidupan berbangsa dalam menghadapi hegemoni neoliberalisme

4) Analisis dan kritik terhadap kebijakan neoliberalisme

2

Page 3: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeBAB II

LANDASAN TEORI

1. Teori Kritis dalam Hubungan Internasional

Nilai teori kritis pertama kali muncul pada abad pencerahan melalui tulisan Kant dan Hegel.

Kant dan Hegel mengeluarkan tulisan yang memuat tinjauan kritis seputar refleksi

perkembangan sosial dan masyarakat saat itu. Masyarakat Eropa pada abad pencerahan

merupakan hasil dari pergolakan melawan batasan-batasan gereja terhadap perkembangan ilmu

(alam) saat itu yang dinilai menyalahi doktrin gereja. Selain itu, masyarakat Eropa berada dalam

suatu kekacauan sosial dan politik karena distribusi power yang tidak simetris. Sehingga Kant

beranggapan persoalan power tersebut akan teratasi apabila terdapat hukum (internasional) yang

mengatur (Devetak, 2004: 146).

Adapun karakteristik nilai-nilai teori kritis meliputi penjelasan yang bersifat “emancipatory“ atau

menawarkan kebebasan berpikir dalam menafsirkan suatu peristiwa. Sebagaimana dijelaskan

sebelumnya, bahwa teori kritis bertujuan untuk membuka segala kemungkinan penafsiran yang

terbebas dari segala prasyarat-prasayarat utama yang terdapat dalam teori mainstream.

Karakteristik ini berasal dari kebebasan berpikir oleh Kant dan Hegel. Kebebasan tersebut

membuka peluang bahwa suatu teori hadir untuk kemudian dikritisi supaya perkembangannya

bersifat berkelanjutan sebagaimana dialektika Hegel. Dialektika Hegel mengungkapkan bahwa

suatu ide akan terus menerus berkembang tanpa henti. Yang menjadi ciri pertama, teori kritis ini

banyak ditemukan dalam ranah ekonomi politik internasional pada era terjadinya Great

Depression sebagai suatu simbol kegagalan kapitalisme dan liberalisasi ekonomi yang

mendatangkan keterpurukan sistem ekonomi dan politik internasional. Saat itu banyak negara

berlomba-lomba mencari pengganti tatanan ekonomi liberal sehingga beberapa negara kemudian

menemukan alternatif yakni Marxisme sebagai suatu jawaban permasalahan ekonomi liberal

yang cenderung menciptakan dua kelas yakni pemilik modal dan proletar. Negara-negara core

menjadi semakin kaya dengan terus menerus mengeruk keuntungan negara-negara pinggiran

yang secara ekonomi terbelakang tapi kaya sumber daya alam. Eksploitasi kapital dan modal

sehingga terpusat pada negara-negara inti inliah yang disinyalir mengakibatkan depresi ekonomi.

3

Page 4: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeKarakteristik kedua ialah menolak teori tradisional (mainstream) yang cenderung memisahkan

antara pendekatan subjek dan objektif. Menurut teori kritis, tidak ada teori yang benar-benar

bersifat objektif. Menurut teori kritis, penjelasan itu pada akhirnya tidak bersifat bebas nilai. Hal

ini berasal dari kecenderungan teori mainstream dalam menolak jika teorinya mengandung nilai-

nilai tertentu yang sudah pasti dipengaruhi oleh suatu kelompok individu dengan tujuan spesial.

Sedangkan bebas nilai menurut teori kritis adalah, teori itu tidak bisa semata-mata dilepaskan

dari subjeknya. Artinya, teori penjelasan terhadap suatu peristiwa mesti merupakan refleksi apa

yang terjadi di masyarakatnya meliputi sosial, budaya, politik dan ideologinya.

Karakteristik ketiga menyatakan meskipun teori kritis seolah tidak pernah melibatkan level

internasional secara langsung, bukan berarti wacana internasional kemudian berada di luar

perhatiannya. Kant secara jelas mengungkapkan bahwa apa yang terjadi di lingkup internasional

adalah signifikasi luas terhadap pencapaian emansipasi universal (Devetak, 2004: 140).

Terdapat dua pendekatan dalam memahami teori kritis sebagaimana yang ditulis oleh Robert

Cox (1981), yakni pendekatan problem-solving dan pendekatan kritis. Pendekatan problem

solving atau disebut pula pendekatan tradisional lebih memfokuskan pada solusi yang diperoleh

melalui pemisahan subjek terhadap objek sehingga dihasilkan suatu solusi yang benar-benar

objektif. Berlawanan dengan itu, pendekatan kritis memfokuskan pada solusi yang diperoleh

melalui konsolidasi subjek dan objek karena menurutnya tidak ada solusi yang benar-benar

objektif dan bebas nilai dari subjeknya, seperti masyarakat yang dipengaruhi oleh budaya sosial,

politik, ekonomi bahkan ideologi yang melekat sebagai atribut natural society. Menurut

pendekatan ini, teori hubungan internasioanl selalu disituasikan oleh pengaruh sosial, ekonomi,

politik, dan ideologi (Devetak, 2004: 142). Kehadiran pendekatan ini adalah untuk menjelaskan

yang sebelumnya luput dari evaluasi dan bila mungkin melakukan perubahan (transformation).

2. Karl Marx (Das Kapitalis)

Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah seorang

filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia. Walaupun Marx menulis

tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah,

terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai

4

Page 5: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismemasyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas",

sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.

Karl mark terlahir dari keluarga rabi yang relative liberal, Marx sering dijuluki sebagai bapak

dari komunisme yang berasal dari kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa

analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan

berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme.

Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi

dari kelas kerja internasional. “Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh

negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari pergerakan ini

kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis. Komunisme adalah pergerakan yang

akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini. Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan

hasil dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – Ideologi Jerman-

Hubungan antara Marx dan Marxism adalah titik kontroversi. Marxism tetap berpengaruh dan

kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya Marx, Das

Kapital (2006), penulis biografi Francis Wheen mengulangi penelitian David McLellan yang

menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan

Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah

untuk dipelajari

3. Gramsci

Gramsci dipandang banyak pihak sebagai pemikir Marxis paling penting di abad ke-20,

khususnya sebagai pemikir kunci dalam perkembangan Marxisme Barat. Ia menulis lebih dari 30

buku catatan dan 3000 halaman sejarah dan analisa selama dipenjara. Tulisan-tulisan ini, yang

kemudian dikenal luas sebagai Buku Catatan Penjara (Prison Notebooks), berisi penelusuran

Gramsci terhadap sejarah dan nasionalisme Italia, selain pemikiran mengenai teori Marxis, teori

kritis dan teori pendidikan yang berkaitan dengan dirinya seperti:

5

Page 6: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalisme Hegemoni Budaya sebagai cara untuk menjaga keberlangsungan negara kapitalis.

Pentingnya pendidikan buruh populer untuk mendorong perkembangan intelektual dari

kelas pekerja.

Pemisahan antara masyarakat politis (polisi, tentara, sistem legal, dsb) yang mendominasi

secara langsung dan koersif, dan masyarakat sipil (keluarga, sistem pendidikan, serikat

perdagangan, dsb) di mana kepemimpinan dikonstitusionalisasi melalui ideologi.

'Historisisme Absolut'

Kritik determinisme ekonomi.

Kritik materialisme filosofis.

6

Page 7: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeBAB III

KEHIDUPAN BERBANGSA

DALAM

HEGEMONI NEOLIBERALISME

A. PENGERTIAN KEHIDUPAN BERBANGSA, HEGEMONI DAN

NEOLIBERALISME

1. Pengertian Kehidupan Berbangsa

Kehidupan berbangsa yang penulis maksud dlam maklah ini adalah semua kegiatan

atau komponen-komponen bangsa mulai dari perekonomian,social,budaya masyarakat

sampai proses meraih kesejahteraan dan keadilan masyarakat.

Dalam makalah ini penulis membagi kehidupan berbangsa di Indonesia dalam tiga

bagian yakni :

gaya hidup (life style)

prilaku social Masyarakat

paradigm berfikir

2. Pengertian Hegemoni

Istilah hegemoni berasal dari istilah yunani, hegeisthai (“to lead?). Konsep

hegemoni banyak digunakan oleh sosiolog untuk menjelaskan fenomena terjadinya usaha

untuk mempertahankan kekuasaan oleh pihak penguasa. Penguasa disini memiliki arti

luas, tidak hanya terbatas pada penguasa negara (pemerintah).

Hegemoni bisa didefinisikan sebagai: dominasi oleh satu kelompok terhadap kelompok

lainnya, dengan atau tanpa ancaman kekerasan, sehingga ide-ide yang didiktekan oleh

kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang

wajar (common sense).

7

Page 8: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeDalam hegemoni, kelompok yang mendominasi berhasil mempengaruhi

kelompok yang didominasi untuk menerima nilai-nilai moral, politik, dan budaya dari

kelompok dominan (the ruling party, kelompok yang berkuasa). Hegemoni diterima

sebagai sesuatu yang wajar, sehingga ideologi kelompok dominan dapat menyebar dan

dipraktekkan.

Nilai-nilai dan ideologi hegemoni ini diperjuangkan dan dipertahankan oleh pihak

dominan sedemikian sehingga pihak yang didominasi tetap diam dan taat terhadap

kepemimpinan kelompok penguasa. Hegemoni bisa dilihat sebagai strategi untuk

mempertahankan kekuasaan.

Jika dilihat sebagai strategi, maka konsep hegemoni bukanlah strategi eksklusif

milik penguasa. Maksudnya, kelompok manapun bisa menerapkan konsep hegemoni dan

menjadi penguasa. Sebagai contoh hegemoni, adalah kekuasaan dolar amerika terhadap

ekonomi global. Kebanyakan transaksi internasional dilakukan dengan dolar amerika.

Pembentukan Hegemoni

Gramsci (1891-1937) merupakan tokoh yang terkenal dengan analisa

hegemoninya. Analisa Gramsci merupakan usaha perbaikan terhadap konsep

determinisme ekonomi dan dialektika sejarah Karl Marx (lihat Das Capital Marx). Dalam

dialektika sejarah Marx, sistem kapitalisme akan menghasilkan kelas buruh dalam jumlah

yang besar dan terjadi resesi ekonomi. Pada akhirnya, akan terjadi revolusi kaum buruh

(proletar) yang akan melahirkan sistem sosialisme. Dengan kata lain, kapitalisme akan

melahirkan sosialisme. Namun, hal ini tidak terjadi. Gramsci mengeluarkan argumen

bahwa kegagalan tersebut disebabkan oleh ideologi, nilai, kesadaran diri, dan organisasi

kaum buruh tenggelam oleh hegemoni kaum penguasa (borjuis). Hegemoni ini terjadi

melalui media massa, sekolah-sekolah, bahkan melalui khotbah atau dakwah kaum

religius, yang melakukan indoktrinasi sehingga menimbulkan kesadaran baru bagi kaum

buruh. Daripada melakukan revolusi, kaum buruh malah berpikir untuk meningkatkan

statusnya ke kelas menengah, mampu mengikuti budaya populer, dan meniru perilaku

atau gaya hidup kelas borjuis. Ini semua adalah ilusi yang diciptakan kaum penguasa agar

8

Page 9: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismekaum yang didominasi kehilangan ideologi serta jatidiri sebagai manusia merdeka.

Agar kaum buruh dapat menciptakan hegemoninya, Gramsci memberikan 2 cara (Strinati,

1995), yaitu melalui “war of position?(perang posisi) dan “war of movement?(perang

pergerakan). Perang posisi dilakukan dengan cara memperoleh dukungan melalui

propaganda media massa, membangun aliansi strategis dengan barisan sakit hati,

pendidikan pembebasan melalui sekolah-sekolah yang meningkatkan kesadaran diri dan

sosial. Karakteristiknya:

Perjuangan panjang

Mengutamakan perjuangan dalam system

Perjuangan diarahkan kepada dominasi budaya dan ideology Perang pergerakan

dilakukan dengan serangan langsung(frontal), tentunya dengan dukungan massa.

Perang pergerakan bisa dilakukan setelah perang posisi dilakukan, bisa juga tidak.

3. Pengertian Neoliberalisme

Neoliberalisme yang juga dikenal sebagai paham ekonomi neoliberal mengacu pada

filosofi ekonomi-politik akhir-abad keduapuluhan, sebenarnya merupakan redefinisi dan

kelanjutan dari liberalisme klasik yang dipengaruhi oleh teori perekonomian neoklasik yang

mengurangi atau menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi domestik karena

akan mengarah pada penciptaan Distorsi dan High Cost Economy yang kemudian akan

berujung pada tindakan koruptif. Paham ini memfokuskan pada pasar bebas dan perdagangan

bebas merobohkan hambatan untuk perdagangan internasional dan investasi agar semua

negara bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatkan standar hidup masyarakat atau

rakyat sebuah negara dan modernisasi melalui peningkatan efisiensi perdagangan dan

mengalirnya investasi.

Dalam kebijakan luar negeri, neoliberalisme erat kaitannya dengan pembukaan pasar luar

negeri melalui cara-cara politis, menggunakan tekanan ekonomi, diplomasi, dan/atau

9

Page 10: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeintervensi militer. Pembukaan pasar yang merujuk pada perdagangan bebas.

B. SISTEM EKONOMI DI INDONESIA

Sejak Soeharto berkuasa sampai dengan pertengahan tahun 1997, perkembangan

perekonomian Indonesia secara keseluruhan terlihat mengesankan. Secara umum, indikator

makroekonomi menunjukkan perkembangan angka dan kondisi mutakhir yang sangat baik.

Tidak ada pertanda yang membuat khawatir bagi banyak pihak, terutama bagi pemerintah

dan otoritas moneter. Indikator makroekonomi yang dimaksud antara lain adalah:

pertumbuhan ekonomi, angka inflasi, nilai tukar rupiah, cadangan devisa dan neraca

pembayaran. Keadaan itu kemudian berubah secara drastis hanya dalam waktu setahun,

mulai pertengahan tahun 1997 hingga tahun 1998. Perkembangan indikator makroekonomi

berbalik arah, menjadi amat buruk. Nilai tukar rupiah merosot sangat tajam, pertumbuhan

ekonomi menjadi negatif, inflasi sangat tinggi, neraca pembayaran mengalami defisit yang

besar, serta cadangan devisa terkuras hampir habis. Semua pihak baru menjadi sadar bahwa

telah terjadi krisis, krisis moneter sekaligus krisis ekonomi. Krisis yang terjadi memenuhi

hampir semua kriteria atau ciri suatu krisis yang dikenal dalam wacana ekonomi. Peristiwa

tersebut bisa dikatakan sebagai krisis nilai tukar, krisis perbankan, krisis moneter, ataupun

krisis ekonomi. Selain cakupannya yang sangat luas yang melanda hampir semua sektor

ekonomi, kejadian dan kondisi buruk berlangsung dalam kurun waktu berkepanjangan.

Setelah satu dekade berlalu, rangkaian peristiwa yang begitu dramatis tersebut tetap

menyisakan suatu persoalan teoritis. Masih terdapat perbedaan pandangan mengenai

penyebab utama dari krisis, terutama berkenaan dengan bobot dari masing-masing faktor

yang diidentifikasi. Sebagai contoh, apakah goncangan eksternal, khususnya efek penularan

dari krisis regional, yang menjadi faktor penyebab terpenting. Ataukah, soal lain yang lebih

bersifat internal, yakni rapuhnya fundamental ekonomi. Jika keduanya dikedepankan secara

bersama, maka perdebatan mengarah pada seberapa proporsi masing-masingnya. Kontroversi

lain adalah mengenai upaya penanganan krisis yang tidak tepat. Mulai dari soal

keterlambatan, kesalahan tindakan, sampai dengan biaya yang terlampau besar.

10

Page 11: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeKesepakatan umum hanya kepada hal yang telah jelas dengan sendirinya, yaitu urutan dan

rangkaian peristiwa yang disebut krisis. Padahal, urutan peristiwa tidak selalu berarti

kausalitas atau hubungan sebab akibat. Sementara itu, dinamika berikutnya pun berlangsung

secara susul menyusul atau terjadi secara bersamaan. Depresiasi kurs rupiah terhadap dolar

AS secara amat tajam, memulai krisis moneter yang terjadi tak lama kemudian. Suku bunga

menjadi tinggi dan laju inflasi semakin tak terkendali, diiringi dengan defisit neraca

pembayaran yang semakin besar. Krisis moneter diikuti oleh krisis perbankan, hanya dalam

hitungan bulan, oleh karena industri perbankan tidak mampu menanggung kondisi moneter

dan keuangan yang sedemikian berat. Secara simultan, dan dalam waktu yang amat singkat,

krisis tersebut membuat sektor riil terpukul hebat, sehingga secara keseluruhan menciptakan

krisis ekonomi. Krisis ekonomi membawa kepada krisis politik, yang berujung pada jatuhnya

rezim Soeharto. Upaya memulihkan kondisi ekonomi kemudian dilakukan oleh pemerintahan

pasca Soeharto, dengan bantuan dana dan “bantuan teknis” dari International Monetary

Funds (IMF). Pemerintahan pasca Soeharto, terutama era Habibie, menjalankan program

stabilisasi makroekonomi melalui kebijakan moneter dan fiskal. Program awal difokuskan

untuk mengatasi permasalahan yang sangat mendesak pada saat krisis, yaitu: meredam

tekanan laju inflasi dan gejolak nilai tukar. Mereka berupaya agar keadaan moneter menjadi

stabil dengan pertanda suku bunga yang normal dan nilai tukar rupiah yang realistis,

sehingga dapat membantu kebangkitan kembali dunia usaha. Secara bersamaan, pemerintah

melakukan berbagai langkah konsolidasi di bidang fiskal yang berintikan upaya peningkatan

disiplin anggaran. Upayanya antara lain : penghematan atas berbagai pengeluaran

pemerintah, penjadwalan dan penyesuaian terhadap beberapa proyek pembangunan, serta

pengurangan subsidi. Sebenarnya, pemerintahan Soeharto sendiri telah dibantu oleh IMF

untuk mengatasi keadaan perekonomian yang mulai memburuk pada masa awal krisis.

Sebagian pihak yang kritis menilai bantuan, khususnya berupa advis IMF yang dituruti oleh

pemerintah dalam menangani masalah perbankan, justeru menambah parah situasi pada

waktu itu. Sebagai contoh, penutupan 16 bank pada tanggal 1 November 1997, yang

dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan terhadap bank, mengakibatkan keadaan

yang sebaliknya.

11

Page 12: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeSaat ini keadaan ekonomi kita ada dibawah bayang-bayang IMF dan World bank. Hal ini

juga semakin mencuat manakala muncul nama Boediono sebagai wakil Presiden RI, banyak

kalangan menilai bahwa dia adalah penganut Neoloberalisme, ekonomi indonesia saat ini

memiliki corak Neoliberalisme.

C. SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA

Kehidupan social budaya masyarakat indonesia memiliki berbagai corak yang berbeda

dan memiliki sebuah ciri khas masing-masing. Hal ini tentu didasari dari kemajukan

masyarakat indonesia namun perbedaan tersebut tidak mempengaruhi kesatuan kesatuan dan

kerukunan antar masyarakat mereka disatukan dalam sebuah ideologi untuk pencapaian

tujuan yang sama yakni hidup damai bebas dari segala bentuk imperialisme.

Pola interaksi sosial masyarakat kita memang sangatlah unik, dengan sebuah perbedaan

yang mereka miliki selalu ada sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Norma susila dan tatakrama sangat dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia.

Ibarat air jernih yang telah terkontaminasi dengan limbah, sampah serta bahan kimia

lainnya sehingga keruh, kehidupan social budaya masyarakat kita telah mulai mengalami

sebuah erosi besar. Masyarakat kita sebagian besar menjadi para penganut individualism,

hedonism sampai westernisasi, budaya ketimuran yang dimiliki bangsa ini tertindih oleh

sebuah paham-paham untuk mempertahankan neoimperialisme colonial melalui

Neoliberalisme.

D. KESEJAHTERAAN YANG TAK KUNJUNG DATANG

64 tahun setelah kemerdekaan bangsa ini, ia telah melalui berbagai fase kehidupan mulai

dari serangan peluru Belanda (sekutu) sampai seranngan peluru ideology ‘kekuasaan’ saat ini.

Satu hal yang menjadi sebuah nilai yang dicari bangsa ini adalah kesejahteraan yang bisa

dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia, yakni tidak ada lagi masyarakat kita

yang putus sekolah karena alas an ekonomi, tidak ada lagi anak bangsa kita yang berhenti

bekerja karena di PHK atau tidak mendapatkan pekerjaan, tidak ada lagi kemiskinan yang

12

Page 13: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismemampu menrenggut kehidupan masyarakat kita. Itulah harapan yang selalu ingin diraih oleh

bangsa ini.

Berkembangnya informasi dan teknologi yang begitu cepat tidak memberikan jaminan

semua harapan itu bisa terwujud dan memberikan sebuah solusi cerdas untuk mengatasi

permasalahan kebangsaan kita. Sebenarnya inti dari permasalahan tersebut bukanlah karena

kebodohan atau kemalasan masyarakat bangsa kita banyak para anak bangsa yang cerdas

contohnya saja menjadi juara dalam olimpiade Matematika atau juara lomba Robot dan lain

sebagainya. Namun alas an utama permasalahan negeri ini dan Negara-negara berkembang

lainnya adalah sebuah system kebijakan yang sangat merugikan dan hanya menguntungkan

kaum borjuis (golongan atas seperti pengusaha besar) sebuah system besar yang mencengkran

bangsa Indonesia dan Negara-negara berkembang lainnya yakni paham Neoliberalisme.

Hutang luar negeri yang begitu besar mengikat kita dengan IMF (International Monetary

Fund) yakni sebuah organisasi internasional yang bertanggungjawab dalam mengatur sistem

finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu

masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya

adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai

imbalannya, negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya

privatisasi badan usaha milik negara.

IMF sendiri adalah akar adari sebuah permasalah Negara kita melalui paham

neoliberalismenya ia terus mencengkram dan ‘menghisap’ kekayaan dan penghasilan negeri

ini, pendapatan Negara habis dipakai untuk membayar hutang kepada IMF sehingga intensif

dan pengembangan ekonomi rakyat menjadi berkurang, akibatnya kesejahteraan akan sulit

diperoleh.

Kesimpulannya kesejahteraan bangsa ini tidak tercapai selama masih ada hegemoni dari

paham besar yang mencengkram bangsa ini, paham Neoimperialis yakni paham

Neoliberalisme.

E. DAMPAK DAN PENGARUH HEGEMONI NEOLIBERALISME

13

Page 14: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeSejak jatuhnya rezim orde baru dan besarnya hutang luar negeri Indonesia IMF

memegang peranan yang sangat dominan dalam pembangunan bangsa dan turut menentukan

nasib bangsa ini. Keadaan yang demikian membawa dampak bagi terbukanya pasar dalam

negeri dan ekonomi nasional terhadap ekonomi internsional. Akibatnya kebijakan ekonomi

nasional harus menyesuaikan dengan tujuan dan tekanan ekonomi internasional.

Diberlakukannya pasar bebas misalnya AFTA (Asia free Trade Area) yang merupakan

pintu masuk paham neoliberalisme dan akan memperkokoh paham ini, membawa sebuah

persaingan ketat antara pengusaha atau perusahaan internasional dengan perusahaan atau

pengusaha kecil dan menenganh dalam negeri. Selama ini untuk produk luar negeri masih

diberlakukannya bead an cukai sehingga sedikit mampu menekan pergerakan hasil produksi

luar negeri, namun setelah berlakunya pasar bebas hal ini tidak akan berlaku lagi. Produk-

produk luar negeri akan dengan bebasnya ‘berkeliaran’ di negeri ini dengan harga yang

relative murah dan kualitas yang lebih bagus dari produk local. Tanpa adanya peningkatan

kualitas produksi dalam negeri dan pola piker masyarakat atau common sense masyarakat

yang cenderung memilih produk luar negeri ketimbang produk local tentu akan banyak

merugikan para pengusaha dan produsen local.

IMF yang mempunyai peran besar dalam pembangunan bangsa ini jelas hanya ingin

menancapkan paham kapitalis-imperialistiknya yakni neoliberalisme. Hegemoni

neoliberalisme melalui IMF dan World bank menjauhkan kita dari kesejahteraan

(kesejahteraan ekonomi, social, budaya, ideology dan paradigma berfikir).

Secara terperinci kita bisa menyebutkan dampak dari hegemoni Neoliberalisme ini adalah

sebagai berikut :

1. Kesejahteraan yang tak kunjung datang

2. Sistem ekonomi yang tidak memihk rakyat

3. Sulitnya mengembangkan potensi

4. Lahirnya paham-paham Hedonisme, Individualisme, dan westernisme atau idolaisme

5. Tumbuh dan berkembangnya produsen asing yang “mencekik” produsen dalam

negeri

6. Perlahan tapi pasti Dipotongnya subsidi untuk mayarakat kecil

14

Page 15: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalisme7. Pemerintah sangat tergantung terhadap IMF dan World Bank

8. Lahirnya paradigma berfikir bahwa produk-produk luar negeri mempunyai kualitas

yang lebih dibandingkan dengan produk-produk dalam negeri, masyarakat kita lebih

bangga memakai produk impor ketimbang produk hasil negeri sendiri.

9. Yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, kelompok pengusaha besar

akan lebih diuntungkan dengan adanya paham ini mereka juga bisa dengan mudah

memberhentikan pegawainya, karena capur tangan pemerintah nyaris tidak ada.

10. Diberlakukannya pasar bebas dunia dan asia akan membuat produsen daloam negeri

‘kucar-kacir’ menghadapinya karena intensif serta pemberdayaan dari pemerintah

sendiri kurang terhadap kelompok pengusaha kecil menengah ini.

F. ANALISIS TERHADAP NEOLIBERALISME

Para penganut paham ekonomi Neo Liberalisme, percaya bahwa pertumbuhan ekonomi

dicapai sebagai hasil normal dari “kompetisi bebas.” Kompetisi yang agresif adalah akibat

dari kepercayaan bahwa “pasar Bebas” itu efisien, dan itulah cara yang tepat untuk

mengalokasikan suber daya alam rakyat yang langka untuk mmenuhi kebutuhan manusia.

Harga barang dan jasa selanjutnya menjadi indikator apkah sumber daya telah habis atau

masih banyak. Kalau harga murah itu berarti persediaan memadai. Harga mahal artinya

artinya produknya mulai langka. Harga tinggi maka orang akan mennam modal kesna. Oleh

sebab itu harga menjadi tanda apa yang harus diproduksi. Itulah alassan mengapa Neo-

Liberal ekonomi tidak ingin pmerintah ikut campur, serahkan saja pada mekanisme dan

hukum pasar untuk bekerja. Keputusan individual atas interest pribadi diharapkan mendapat

bimbingan dari “invisible hand” sehingga masyarakat akan mendapat berkah dari ribuan

keputusan individual tersebut. Dan pada akhirnya kekayaan yang dikuasai oleh segelintir

orang tersebut akan “trickle down” kepada anggota masarakat yang lain. Oleh karena itu

sedikit orang tersebut perlu difasilitasi dan dilindungi. Kalau perlu jangan dipajaki. Pendirian

Neo-Liberal ini pada prinsipnya tidak bergeser dari paham Liberalisme yang dipikirkan

Adam Smith dalam “The Wealth of Nations (1776).” Akan tetapi krisis yang berkepanjangan

yang menimpa Kapitalisme abad awal 19, yang berdampak depresi ekonomi tahun 30an

berakibat tenggelamnya paham Liberalisme, dan akibatnya pendulum beralih memperbear

15

Page 16: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeperan pemerintah sejak Roosevelt yang dengan “New Dealnya” tahun 1935. Tetapi dalam

perjalanan Kapitalisme selanjutnya di awal akhir abad 20 terakhir pertumbuhan dan

akumulasi Kapital dari golongan kapitalis menjadi lambat dan salah satu sebabnya adalah

hambatnnya adalah proteksi, paham keadilan sosial, kesejahteraan bagi rakyat dan berbagai

tradisi adat penglolaan sumberdaya alam berbasis rakyat dan sebagainya. Untuk itu

Kapitalisme memerlukan suatu strategi baru untuk mempercepat pertumbuhan

dan .”akumulai Kapital” dan strategi yang ditempuh adalah menyingkirkan segenap

rintangan investasi, pasar bebas, perlindungan hak Milik intelektual, “good governance,

Penghapusan subsidi dan program proteksi pada rakyat, Deregulasi, dan penguatan “civil

society” dan anti korupsi dan lain sebagainya, yang kesemuanya dianggap sebagai

penghambat pertumbuhan ekonomi. Untuk itu diperlukan suatu tatanan perdagangan global,

dan sejak itulah gagasan Globalisasi dimunculkan. Dengan demikian Globalisasi pada

dasarnya perpijak pada kebangkitan kembali paham Liberalisme, suatu paham yang dikenal

sebagai Neo-Liberalisme.

Apa yang menjadi pendirian Neo-Liberalisme sesungguhnya ditandai atau dengan karakter

sebagai: kebijakan Pasar bebas, yang mendorong perusahaan perushaaan swasta dan pilihan

konsumen, penghargaan atas tanggung jawab personal dan inisiatif kewiraswastaan, serta

menyingkirkan birokrat dan “parasit” pemerintah, yang tidak akan pernah mampu meskipun

dikembangkan. Aturan dasar kaum Neo-Libral adalah, “Liberalisasikan perdagangan dan

finance. “Biarkan pasar menentukan harga”, akhiri inflasi, (Stabilisasi Ekonomi-makro, dan

Privatisasi. Pemerintah haruslah “menyingkir dari menghalangi jalan.” (Chomsky, 1999).

Paham inilah yang saat ini mengglobal dengan mengembangkan “konsesus” yang dipksaakan

yang dikenal dengn Globalisasi, sehingga terciptalah suatu tata dunia. Arsitek dari tatadunia

ini adalah dittetapkan dalam apa yang dikenal sebagai “The Noeliberal “Washington

Consensus,” yang terdiri dari para pembela Ekonomi privat terutama wakil dari perusahaan

perusahaan besar yang mengontrol dan menguasai ekonomi internsional dan memiliki

kekuasaan untuk mendominasi informsi kebijakan dalam membentuk opini publik.

Ada sepuluh ajaran yang dilahirkan dari the Washington concensus terebut. Apa yang

mereka sebut sebagai “reformasi” itu poada dasarnya berpijak pada ketentuan yang

16

Page 17: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeditetapkan mereka. Ktentuan reformasi inilah yang juga disebut sebagai Kebijakan Pasar

Bebas dan neo Liberal tersebut. Ke sepuluh ajaran Neoliberal terebut adalah sebagai berikut.

Pertama, adalah yang disebut sebagai “Disiplin Fiskal”. Kebijakan ini intinya adalah

memerangi defisit perdagangan. Yang kedua adalah Public expenditure atau anggran

pengeluaran untuk publik. Kebijakan ini berupa memprioritaskan anggaran belanja

pemerintah melalui pemotongan segala subsidi; ketiga Pembaharuan Pajak, seringkali berupa

pemberian kelonggaran bagi para pengusaha untuk kmduhan pembayaran pajak, keempat

yakni liberalisasi keuangan , yakni berupa kebijakan bunga bank yang ditentukan oleh

mekanisme pasar. Kelima, Nilai tukar uang yang kompetitif, yakni berupa kebijakan untuk

melepaskan nilai tukar uang tanpa kontrol pemerintah. Kenam Trade Liberalisastion barrier,

yakni kebijakan untuk menyingkirkan segenap yang menganggu perdagangan bebas, seperti

kebijkan untuk mengganti segenap bentuk lisensi perdagangan dengfan tariff dan

pengurangan bea tariffs. Ketujuh, Foreign direct investment, yakni berupa kenbijakan untuk

menyingkirkan segenap aturan pemerintah yang menghambat pemasukan modal asing.

Kedelapan, Privatisasi, yakni kebijakan untuk memberikan pengelolaaan semua perusahaan

negara kepada pihak swasta,Kesembilan Deregulasi kompetisi. Kesepuluh dan intellectual

property rights. Atau paten.

Secara lebih spesifik, pokok pokok pendirian neoliberal meliputi: Pertama, Bebaskan

perusahaan swasta dari campur tangan pmerintah, misalnya jauhkan pemerintah dari campur

tangan dibidang dibidang perburuhan, investasi, harga serta biarkan mereka mempunyai

ruang untuk mengatur diri sendiri, untuk tumbuh dengan menyediakan kawasan

pertumbuhan, seperti Otorita Batam, NAFTA, SIJORI dan lain sebagainya. Kedua, hentikan

subsidi negara kepada rakyat karena hal itu selain bertentangan dengan prinsip Neoliberal

tentang j”auhkan campur tangan pemerintah juga bertentangan dengan prinsip pasar dan

persaingan bebas. Oleh karena itu pemerintah juga harus melakukan privatisasi semua

perusahaan milik negara, karena perusahaan negara pada dasarnya dibuat untuk

melaksanakan subsidi negara pada rakyat, dan itupun menghambat persaingan bebas. Ketiga,

hapuskan ideologi ”kesejahteraan bersama” dan pemilikan komunal seperti yang masih

banyak dianut oleh masyarakat “tradisional”. Paham kesejahteraaan dan pemilikan bersama

mereka yakini menghalangi pertumbuhan. Akibat dari prinsip tersebut adalah serahkan

17

Page 18: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalisme“management” sumber daya alam pada ahlinya, dan bukan kepada masyarakat “tradisional”

(sebutan bagi masyarakat adat) yang tidak mampu mengelola Sumber daya Alam secara

effisien dan efektif.

BAB IV KESIMPULAN

Setelah pembahasan panjang di atas tentu lahirlah sebuah bentuk pandangan umum

kehidupan berbangsa dalam hegemoni neoliberalisme. Seperti yang telah dijelaskan diatas

bahwa neoliberalisme telah memberikan sebuah dampak besar dalam proses kehidupan

bangsa berikut adalah analisis dan kesimpulan makalah kehidupan berbangsa dalam

hegemoni neoliberalisme.

Sebelum berkembangnya informasi dan teknologi dunia yang ditandai dengan lahirnya

globalisasi, pola Kehidupan social budaya masyarakat indonesia memiliki berbagai corak

yang berbeda dan memiliki sebuah ciri khas masing-masing. Hal ini tentu didasari dari

kemajukan masyarakat indonesia namun perbedaan tersebut tidak mempengaruhi kesatuan

kesatuan dan kerukunan antar masyarakat mereka disatukan dalam sebuah ideologi untuk

pencapaian tujuan yang sama yakni hidup damai bebas dari segala bentuk imperialisme.

Pola interaksi sosial masyarakat kita memang sangatlah unik, dengan sebuah perbedaan

yang mereka miliki selalu ada sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Norma susila dan tatakrama sangat dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia.

Berbanding terbalik dengan kondisi setelah masuknya paham neoliberalisme ini Ibarat air

jernih yang telah terkontaminasi dengan limbah, sampah serta bahan kimia lainnya sehingga

keruh, kehidupan social budaya masyarakat kita telah mulai mengalami sebuah erosi besar.

Masyarakat kita sebagian besar menjadi para penganut individualism, hedonism sampai

westernisasi, budaya ketimuran yang dimiliki bangsa ini tertindih oleh sebuah paham-paham

untuk mempertahankan neoimperialisme colonial melalui Neoliberalisme.

18

Page 19: makalah LK II HMI

Kehidupan Berbangsa dalam hegemoni neoliberalismeIndividualisme, hedonisme dan westernisasi menjadi sebuah warna dalam pola hidup

masyarakat Indonesia saat ini.berikut ini adalah dampak dari hegemoni neoliberalisme

terhadap negara kita :

1. Kesejahteraan yang tak kunjung datang

2. Sistem ekonomi yang tidak memihk rakyat

3. Sulitnya mengembangkan potensi

4. Lahirnya paham-paham Hedonisme, Individualisme, dan westernisme atau idolaisme

5. Tumbuh dan berkembangnya produsen asing yang “mencekik” produsen dalam

negeri

6. Perlahan tapi pasti Dipotongnya subsidi untuk mayarakat kecil

7. Pemerintah sangat tergantung terhadap IMF dan World Bank

8. Lahirnya paradigma berfikir bahwa produk-produk luar negeri mempunyai kualitas

yang lebih dibandingkan dengan produk-produk dalam negeri, masyarakat kita lebih

bangga memakai produk impor ketimbang produk hasil negeri sendiri.

9. Yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, kelompok pengusaha besar

akan lebih diuntungkan dengan adanya paham ini mereka juga bisa dengan mudah

memberhentikan pegawainya, karena capur tangan pemerintah nyaris tidak ada.

10. Diberlakukannya pasar bebas dunia dan asia akan membuat produsen daloam negeri

‘kucar-kacir’ menghadapinya karena intensif serta pemberdayaan dari pemerintah

sendiri kurang terhadap kelompok pengusaha kecil menengah ini.

Bagaimana pun juga hegemoni neoliberalisme telah banyak mempengaruhi bahkan

merubah Kehidupan berbangsa negara kita, inilah sebuah tugas besar yng harus kita

selesaikan bagaimana menghentikan hegemoni Neoliberalisme tersebut ?

19