makalah kwu

15
Upaya menjadi Orang Berkarakter dalam rangka Berwirausaha TUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN Oleh : RAHMATIKA LUTHFIANI SAFITRI 21030113120078

Upload: yulia-rachmawati

Post on 14-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tekim undip

TRANSCRIPT

Upaya menjadi Orang Berkarakter dalam rangka Berwirausaha

Upaya menjadi Orang Berkarakter dalam rangka BerwirausahaTUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Oleh : RAHMATIKA LUTHFIANI SAFITRI

21030113120078

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA2015

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dalam segala urusan sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.Penyusunan makalah dengan judul Tugas Makalah Kewirausahaan: Upaya menjadi Orang Berkarakter dalam rangka Wirausaha ini dimaksudkan guna menyelasaikan tugas mata kuliah kewirausahaan. Dalam penyusunan makalah ini penulis tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan petunjuk pembimbing dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkanterimakasih kepada :1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa, bimbingan, serta motivasi sampai penyelesaian karya tulis ini.2. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu.Makalah ini menjelaskan tentang upaya dalam menjadi seorang wirausahawan yang berkarakter. Hal ini penting dibahas dengan maksud untuk meningkatkan semangat berwirausaha dalam masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik.Tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca serta tugas ini menjadi awal kesuksesan penulis dalam tahap selanjutnya.

Semarang, Januari 2015Penulis

DAFTAR ISIii

Halaman JuduliKata PengantariiDaftar IsiiiiBAB I1BAB II2BAB III 7DAFTAR PUSTAKA 8

iii

BAB ILatar Belakang

Saat ini pengangguran masih menjadi salah satu masalah perekonomian yang kompleks di Indonesia, penyebabnya adalah meningkatnya pertumbuhan angkatan kerja secara pesat sedangkan jumlah lapangan kerja yang tersedia masih terbatas. Data dari BPS (2011) menunjukkan bahwa persentase tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2011 mencapai 6,80% dari total angkatan kerja sebanyak 117,4 juta orang, itu berarti jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,9 juta orang. Seyogyanya, diperlukan suatu usaha dari para angkatan kerja tersebut untuk mengurangi tingkat pengangguran itu sendiri, salah satunya adalah dengan berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Sebagai seorang wirausahawan, harus memiliki sikap dan karakter yang baik sehingga dapat bermanfaat tidak hanya bagi usahanya secara pribadi, namu juga bagi masyarakat luas.

BAB II1

ISI

A. Kurikulum Kewirausahaan pada Pendidikan FormalAgar seseorang mampu berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja sendiri, maka perlu dibekali dengan pendidikan dan mindset yang kuat mengenai kewirausahaan. Hal tersebut tidak dapat dilakukan secara instan namun harus dilakukan sejak dini. Para generasi muda harus dibekali dengan pendidikan kewirausahaan sejak dini agar ketika mereka menjadi angkatan kerja, mereka mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Tilaar (2012) menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan para siswa di Indonesia masuk dalam dunia kerja, pendidikan wirausaha (entrepreneur) diperlukan dalam kurikulum nasional. Tidak hanya itu, lembaga pendidikan juga melahirkan peserta didik yang kritis. Kreatif dan kritis, itulah dua elemen terpenting yang didapatkan setiap peserta begitu lepas dari lembaga pendidikan formal.Kurikulum wirausaha diharapkan menjadi instrumen untuk merestorasi sikap mental manusia Indonesia. Dengan menjadikan kewirausahaan sebagai pelajaran di lembaga pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, maka harapan terciptanya generasi muda yang memiliki kreativitas, sikap kritis, jujur, berkarakter, dan memiliki keahlian dan budaya wirausaha yang andal. Modal ini sangat penting untuk menjadi warga negara yang baik dan pengusaha yang sukses dan andal, bukan sekadar wirausaha kelas karbitan yang tiba-tiba menjadi pengusaha karena kolusi dan korupsi, namun menjadi wirausaha yang berkarakter. Suherman (2011) menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill). Tapi juga lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill.B. Konsep Kewirausahaan dan Wirausaha BerkarakterKewirausahaan berasal dari terjemahan Entrepreneurship, dapat diartikan sebagai the backbone of economy, yang adalah syaraf pusat perekonomian atau pengendali perekonomian suatu bangsa. Secara epistimologi, kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha atau suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha. Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing (Sudrajat, 2011). Nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:2

a. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)b. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)c. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products)d. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources)C. Hakekat Penting Kewirausahaan1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha.3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda.4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha.6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.D. 6 Karakter Kewirausahaan1. Percaya diri, yaitu bekerja penuh keyakinan dan tidak ketergantungan dalam melaksanakan pekerjaan.2. Berorientasi pada tugas dan hasil, yaitu memenuhi kebutuhan akan prestasi, orientasi pekerjaan berupa laba, tekun dan tabah, serta memiliki tekad kerja keras.3. Berani mengambil risiko, yaitu berani dan mampu mengambil risiko kerja serta menyukai pekerjaan yang menantang. 3

4. Berjiwa kepemimpinan, yaitu bertingkah laki sebagai pemimpin yang terbuka terhadap saran dan kritik, serta mudah bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.5. Berfikir ke arah hasil (manfaat), yaitu kreatif dan inovatif; ulet dalam melaksanakan pekerjaan; mempunyai banyak sumber daya; dan serba bisa serta berpengetahuan luas.6. Keorisnilan, yaitu berfikiran menatap ke depan dan perspektif.E. Prinsip Wirausaha yang Berkaraktera. AkuntabilitasAkuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Semua lembaga mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai aturan main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada level lembaga. Akuntabilitas harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan melalui mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan semua kegiatan.b. TransparansiTransparansi adalah prinsip yang mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh public. Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi seluruh proses usaha. Dalam bentuk yang sederhana, transparansi mengacu pada keterbukaan dan kejujuran untuk saling menjunjung tinggi kepercayaan.c. KeadilanPrinsip keadilan ditujukan untuk mencegah terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam penganggaran, baik dalam bentuk mark up maupun ketidakwajaran lainnya. Terdapat lima langkah penegakan keadilan: (1) Komprehensif dan disiplin, yaitu mempertimbangkan keseluruhan aspek, berkesinambungan, taat asas, prinsip pembebanan, dan pengeluaran yang tidak melampaui batas. (2) Fleksibilitas, yaitu adanya kebijakan untuk efisiensi dan efektivitas. (3) Terprediksi, yaitu ketetapan dalam perencanaan atas dasar asas value for money dan menghindari deficit dalam tahun anggaran berjalan. Anggaran yang terprediksi merupakan cerminan dari adanya prinsip keadilan di dalam proses perencanaan pembangunan. (4) Kejujuran, yaitu adanya bias perkiraan penerimaan maupun pengeluaran yang disengaja, yang berasal dari pertimbangan teknis maupun politis. Kejujuran ialah bagian pokok dari prinsip keadilan.4

F. Sikap yang Harus Dimiliki Wirausaha 1. Percaya DiriSeorang wirausaha adalah orang yang percaya bahwa mereka mampu mencapai hasil yang mereka inginkan. Sikap percaya diri ini bukan sikap yang sombong, karena dilandasi oleh kesadaran mereka ter- hadap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.2. Berorientasi Pada Tugas dan HasilAgar memperoleh keberha- silan dalam usahanya, seorang wirausaha harus bekerja pres- tatif. Apa maksudnya? Keberha- silan seorang dalam kehidupan- nya banyak ditentukan oleh usa- ha yang dilakukan sendiri dalam mengubah nasib. Orang ini biasanya lebih mengutamakan prestasinya baru kemudian setelah berhasil prestisnya akan naik.3. Berani Menanggung RisikoBerani menanggung risiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung risiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.4. KepemimpinanSeorang wirausaha merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mereka harus selalu mencari peluang, mengumpulkan dana, dan merekrut sumber daya manusia serta membimbingnya untuk mencapai tujuan. Dengan mengembangkan sikap, bakat, dan kemampuan akan mendorong dan memotivasi orang lain agar maju dan berhasil, serta memimpin orang lain dalam bentuk kerja sama.5. KeorisinalanSifat orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.6. Berorientasi ke Masa DepanSeseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan? Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk se- mentara, tetapi untuk selama- nya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.7. Kreativitas5

Kreativitas adalah suatu ide atau inovasi baru untuk mengembangkan suatu hal yang telah ada menjadi bernilai lebih.

6

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanUntuk menjadi wirausaha yang berkarakter dibutuhkan :1. Kurikulum pada pendidikan formal di sekolah untuk membentuk karakter dasar, mengenalkan, dan memacu semangat dalam berwirausaha2. Menerapkan karakter, sikap, dan prinsip berwirausaha dalam kehidupan sehari hari sehingga sikap dan karakter wirausaha dapat melekat dalam diri dan menularkannya pada orang lain. Sehingga jumlah wirausahawan Indonesia bertambah banyak dan meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia.

7

DAFTAR PUSTAKA

Dandy. 2013. Karakter Seorang Wirausaha.Marcel, Chella. 2013. Penerapan Pendidikan Kewirausahaan yang Berkarakter Sebagai Pendidikan Dasar.8