makalah ktl h1d012065.docx

21
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu kota sangat dipengaruhi oleh perkembangan system transportasi di kota tersebut. Suatu sistem haruslah berjalan baik sepanjang waktu. Makin meningkatnya kegiatan penduduk suatu daerah, maka makin menungkat pula pergerakan manusia, barang dan jasa sehingga kebutuhan akan jasa transportasi akan meningkat pula. Karena itu pemenuhan kebutuhan transportasi perlu terus ditingkatkan untuk menunjang pergerakan manusia, barang maupun jasa. Suatu kota yang berpenduduk dalam jumlah besar dan mempunyai kegiatan perkotaan yang luas memerlukan pelayanan transportasi berkapasitas tinggi dan ditata secara terpadu Dewasa ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya dalam bidang Teknologi Informasi sangat pesat. Hampir seluruh bidang-bidang dalam kehidupan sehari-hari menggunakan Teknologi Informasi. Informasi sekarang ini berperan sangat penting karena dengan adanya informasi dapat mempermudah seseorang untuk mengambil suatu keputusan.Dengan hadirnya Teknologi Informasi dapat memudahkan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya atau dapat membantu memberikan solusi terhadap suatu permasalahan yan g ada dalam kehidupan nyata. Begitu juga dengan perkembangan image processing.

Upload: inazda-wildan

Post on 11-Dec-2015

96 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah KTL H1D012065.docx

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan suatu kota sangat dipengaruhi oleh perkembangan system transportasi di kota tersebut. Suatu sistem haruslah berjalan baik sepanjang waktu. Makin meningkatnya kegiatan penduduk suatu daerah, maka makin menungkat pula pergerakan manusia, barang dan jasa sehingga kebutuhan akan jasa transportasi akan meningkat pula. Karena itu pemenuhan kebutuhan transportasi perlu terus ditingkatkan untuk menunjang pergerakan manusia, barang maupun jasa.Suatu kota yang berpenduduk dalam jumlah besar dan mempunyai kegiatan perkotaan yang luas memerlukan pelayanan transportasi berkapasitas tinggi dan ditata secara terpadu

Dewasa ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya dalam bidang Teknologi Informasi sangat pesat. Hampir seluruh bidang-bidang dalam kehidupan sehari-hari menggunakan Teknologi Informasi. Informasi sekarang ini berperan sangat penting karena dengan adanya informasi dapat mempermudah seseorang untuk mengambil suatu keputusan.Dengan hadirnya Teknologi Informasi dapat memudahkan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya atau dapat membantu memberikan solusi terhadap suatu permasalahan yan g ada dalam kehidupan nyata. Begitu juga dengan perkembangan image processing.

Sebagai aplikasi inti untuk pengelolaan lalu lintas kota, ITS akan mengelola dan menggunakan sumberdaya data yang dibagikan antara berbagai sistem pengelolaan informasi. Sistem tersebut memadukan informasi dan fungsi manajemen lalu lintas untuk memudahkan kerjasama antara beberapa sistem. Untuk mendapatkan informasi yang berasal dari berbagai sumber diperlukan mekanisme pengumpulan dan pengelolaan informasi yang standard.

Dalam image processing , gambar yang ada diolah sedemikian rupa sehingga gambar tersebut lebih mudah untuk diproses. Pengenalan plat nomor kendaraan secara otomatis telah menjadi suatu aplikasi yang sangat penting dalam bidang image processing. Sistem pengenalan plat ini menerima input citra ( image ) selanjutnya akan dideteksi letak plat nomor serta dikenali secara otomatis karakter angka dan huruf pada plat nomor kendaraan roda empat tersebut, sehingga diharapkan aplikasi dapat mengenali plat nomor tersebut

Page 2: Makalah KTL H1D012065.docx

dengan tingkat akurasi yang cukup baik. Intelligent Transportation System (ITS) merupakan sistem yang dibangun untuk masalah transportasi yang mana inputan datanya diperoleh melalui visual surveillance.

Informasi atau data mengenai pengemudi dijalan dapat diperoleh melalui plat nomor kendaraan yang dimiliki oleh pengemudi tersebut.

B. Tujuan dan Sasarana.

a.Tujuan Adapun tujuan penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi persyaratan perkuliahan adalah untuk mencari dan mengetahuikebijakan terhadap system pelayanan transportasi khususnya dalam hal manajemen transportasi pada jalan raya didapat mengatasi permasalahan-permasalahan transportasi perkotaan.

b. Sasaran

Sasaran dari diadakannya penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan kebijakan dalam peningkatan kualitas dari pelayanan lalu lintas di wilayah studi.

C. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat dicapai dari makalah ini antara lain:

         Meminimalisir semakin tingginya kerugian yang diakibatkan oleh  salah satu masalah transportasi yaitu kemacetan.         System pelayanan transportasi yang makin efektif dan efisien serta tersistematis karena adanya kebijakan yang sistematis pula.

D. Sistematika Pebahasan

Sistematika penulisan dari laporan ini yang dipakai merupakan susunan, kerangka permasalahan teoritis dan penelaan dibagi dalam bentuk bab per bab, sehingga analisis dan pembahasannya terarah pada permasalahan sebagaimana dikemukakan pada rumusan masalah.

Untuk memperoleh gambaran umum, secara ringkas keseluruhan materi yang dibahas dalam laporan ini diuraikan dalam komposisi bab sebagai berikut:

Page 3: Makalah KTL H1D012065.docx

Bab I : Pendahuluan

Kemacetan lalu lintas saat ini merupakan problem utama yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia termasuk di DKI Jakarta. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada tahun 2010 besaran kerugian akibat kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta telah mencapai Rp. 45,2 trilyun per tahun.Penyebab utama terjadinya kemacetan lalu lintas adalah karena tidak seimbangnya demand danbsupply yaitu pertumbuhan jumlah kendaraan dengan kapasitas prasarana transportasi (jaringan jalan dan jaringan angkutan umum) yang ada. Sebagai contoh pertumbuhan panjang jalan di DKI Jakarta sebesar 0,01% per tahun sedangkan pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 9,5% per tahun. Pertambahan kendaraan bermotor sebesar 1.117 per hari (220 mobil dan 897 motor).

Upaya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas tersebut menurut Pola Transportasi Makro DKI Jakarta dapat di lakukan melalui 3 (tiga) strategi, yaitu: pengembangan sistem angkutan umum massal, pembatasan lalu lintas (seperti: 3-in-1,electronic road pricing, dll) dan peningkatan kapasitas jaringan (seperti: pengembangan jaringan jalan, ATCS, dll).Teknologi Intelligent Transportation System (ITS) merupakan teknologi yang baru berkembang beberapa tahun terakhir untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di beberapa negara maju. Aplikasi ITS di DKI Jakarta saat ini masih dilakukan secara parsial dan belum terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem yang utuh.Tujuan tulisan ini adalah menyampaikan beberapa prospek penerapan ITS di DKI Jakarta yang dapat dilakukan dalam jangka pendek untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Untuk tahap awal, usulan aplikasi ITS yang dapat dilakukan adalah melalui integrasi terhadap sistem yang telah ada.

Page 4: Makalah KTL H1D012065.docx

Bab II : Tinjauan Pustaka

Intelligent Transportation System (ITS) adalah kesatuan teknologi yang dibangun untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada transportasi (Wewengkang, Gunawan, Kusnandar, & Gunawan, 2012). Lebih jelasnya, intelligent transportation system adalah sistem yang mengintegrasikan transportasi dengan waktu yang akurat dan efisien dan di dalamnya diterapkan teknologi informasi, komputer, sensor, kontrol elektron, kontrol teori, sertai kecerdasan buatan (Zhou, Bus Passenger Recognition and Track of Video Sequence, 2013). Menurut Wewengkang (2012), Intelligent Transportation System umumnya membutuhkan teknologi semisal Automatic Visual Traffic Surveillance yang menggunakan kamera sebagai alat utama sebagai penerima sensor. Zhou (2013) di dalam penelitiannya yang berjudul, "Bus Passenger Recognition and Track of Video Sequence", mengatakan bahwa pengenalan deteksi dan pelacakan dari obyek-obyek yang bergerak menjadi salah satu fokus dalam penelitian dalam dunia komputer yang yang berhubungan dengan computer vision. Pada saat ini, penelitian mengenai pelacakan obyek menggunakan computer vision tersebut, umumnya digunakan pada traffic surveillance, pelayanan perbankan, homing guidancedan penerbangan 10 militer. Dari sinilah, studi mengenai deteksi dan trackingpergerakan obyek menjadi hal yang realistik dan signifikan (Sch'uldt & Laptev, 2004).

Intelligent Transport System dalam bahasa Indonesia berarti sistem transportasi cerdas. Sistem ini mempunyai tujuan dasar untuk membuat sistem transportasi yang mempunyai kecerdasan, sehingga dapat membantu pemakai transportasi dan pennguna transportasi untuk:

Mendapatkan informasi. Mempermudah transaksi. Meningkatkan kapasitas prasarana dan sarana transportasi. Mengurangi kemacetan atau antrian. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan. Mengurangi polusi lingkungan. Mengefisiensikan pengelolaan transportasi.

Intelligent Transport System atau biasa disingkat ITS pada prinsipnya adalah penerapan teknologi maju di bidang elektronika, komputer dan telekomunikasi untuk membuat prasarana dan sarana transportasi lebih informatif, lancar, aman

Page 5: Makalah KTL H1D012065.docx

dan nyaman sekaligus ramah lingkungan.

Penerapan ITS telah dilakukan dinegara-negara maju seperti : Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Korea Selatan dan sebagainya. Negara berkembang juga sudah mulai menerapkan ITS dalam skala terbatas, misalanya sistem pengempulan tol secara elektronis dan sistem informasi lalu lintas. Contoh beberapa negara tetangga yang telah menggunakan sistem pengumpulan tol adalah Malaysia dan Philipina.

Pengorganisasian ITS di negara-negara maju dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah, kepolisian, operator transportasi dan kalangan industri. Selain masalah kebijakan, industri-industri terkait mendukung dari segi riset dan pengembangan teknologi. Kalangan indurstri yang terkait umumnya dari industri automotive, elektronika, komputer, telekomunikasi, penerbangan, perhubungan dan jalan tol. Karena itu ITS menjadi primadona dan dianggap sebagai masa depan transportasi.

Lingkup ITS dapat berbeda pada masing-masing negara tergantung kepada kebijakan yang dibuat. Secara umum ITS mempunyai lingkup-lingkup sebagai berikut:

Advanced Traveller Information SystemSistem ini secara prinsip adalah sistem informasi yang menjadi panduan kendaraan untuk mendapatkan route jalan yang optimal. Pada pengembangan selanjutnya sistem ini bahkan diharapkan mampu untuk membantu pengemudi mengontrol kendaraan agar sampai ditujuan dengan aman, nyaman dan lancar.

Advanced Traveller Information System merupakan terminologi dari ITS America, sedangkan pada ITS Japan mengembangkan jenis Advances Navigation System. Teknologi yang digunakan adalah peta digital berbasis Geographic Information System (GIS), yang dipasang pada on board unit di kendaraan yang mirip dengan PDA (Personal Digital Assistant).

Advanced Traffic Management SystemAdvanced Traffic Managent System digunakan oleh pengelola jalan untuk memantau lalu lintas dan memberikan informasi real time kepada pengguna jalan. Tujuan sistem ini agar lalu lintas dapat dioptimalkan pada seluruh route alternatif yang ada, sehingga kemacetan dapat dihindari atau dikurangi dengan memberikan saran kepada pemakai jalan. Sistem ini juga memberikan informasi adanya hambatan atau kecelakaan pada route yang akan ditempuh, sehingga pengemudi dapat memakai alternatif route lain.

Input informasi di dapat dari sensor-sensor yang terpasang di ruas jalan,

Page 6: Makalah KTL H1D012065.docx

misalkan: digital camera video atau cctv, traffic analyzer, traffic counter dan sebagainya. Sedangkan untuk menyampaikan informasi kepada pemakai jalan, dapat digunakan berbagai alternatif media, misalkan: variable message sign atau electronic sign board, radio siaran khusus pemakai jalan dan sebagainya.

Incident Management System.Incident Management System adalah sistem informasi yang digunakan untuk berbagai kejadian darurat, misalkan kecelakaan, longsor atau bencana lainnya. Berdasarkan hasil pemantauan sensor-sensor pada Traffic Management System, pengelola jalan atau pihak yang berwenang dapat memperoleh informasi lebih awal. Informasi dapat berupa besarnya kecelakaan, fatalitas kecelakaan, jumlah ambulans yang diperlukan, tenaga medis yang harus dikirim, alat penolong yang harus didatangkan dan sebagainya.

Informasi ini juga dapat diteruskan ke pihak-pihak lain yang terkait, misalkan rumah sakit, pemadam kebakaran dan lainnya. Sistem ini juga dapat memberikan informasi ke rumah sakit mana yang harus dituju agar korban kecelakaan segra sampai dengan cepat. Selian itu kondisi korban dapat terlebih dahulu disampaikan ke rumah sakit tersebut sebelum korban sampai di tempat.

Electronic Toll Collection SystemPersoalan klasik pada jalan tol adalah lama waktu yang diperlukan untuk transaksi pelanggan di gerbang tol. Electronic Toll Collection diterapkan untuk mempersingkat waktu transaksi di gerbang tol dengan prinsip :

E-Payment atau Cashless Payment, yaitu pembayaran secara elektronis, tanpa menggunakan uang tunai.

Pemrosesan transaksi secara eletronis menggunakan jalur telekomunikasi antar gerbang tol.

Pada beberapa negara seperti Jepang, Australia dan Amerika Serikat, proses transaksi di gerbang tol dapat dilakukan tanpa kendaraan harus berhenti. Proses transaksi dilakukan secara wireless antara unit elektronis yang ada di kendaraan (on board unit) dengan computer network di jalan tol. Sedangkan sebagian negara seperti malaysia, menggunakan metoda yang masih memerlukan kendaraan untuk berhenti sebentar, karena pemakai jalan masih harus melakukan scanning kartu pembayaran pada reader yang tersedia di gardu tol.

Assistance For Safe DrivingAssistance for Safe Driving adalah bentuk dari ITS yang sangat maju.

Page 7: Makalah KTL H1D012065.docx

Kendaraan dilengkapi dengan sejumlah sensor yang dapat mengarahkan pengemudi unuk berkendara dengan aman. Sensor tersebut dihubungkan dengan sebuah komputer yang terpasang pada kendaraan.Manfaat dari sensor dan komputer pada kendaraaan adalah memberitahukan kepada pengemudi jika tanpa sengaja sang pengemudi melakukan hal-hal:

Jarak dengan kendaraan lain terlalu dekat. Berada di lajur jalan yang salah. Kecepatan terlalu tinggi. Terlalu dekat dengan tepi jalan, dsb.

Support for Public TransportationITS jenis ini diterapkan pada moda transpotasi umum, misalnya: pesawat terbang, bus, kapal laut, ferri, monorail dan kereta api. Selain diterapkan pada wahana transportasi publik, sistem ini juga diterapkan pada pada prasarana transportasi publik seperti: stasiun kereta api, terminal bus, shelter bus, pelabuhan dan bandara.

Tujuan penerapan ini agar pemakai transportasi umum mendapatkan informasi dan proses transaksi yang nyaman dan cepat.

Bab III : Pembahasan

Page 8: Makalah KTL H1D012065.docx

IMPLEMENTASI ” INTELLIGENT TRANSPORTATION SYSTEM (ITS)” UNTUK MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DI DKI JAKARTA

Secara umum, teknologi ITS yang telah berkembang di dunia terdiri dari:

1. Advance Navigation System/Advanced Traveller Information System

Tujuannya adalah untuk panduan kendaraan untuk mendapatkan rute jalan yang optimal.Umumnya berbentuk peta digital berbasis Geographic Information System(GIS). Beberapa contoh aplikasi adalah sebagai berikut:On Board GPSBus Information System2. Advance Traffic Management SystemAplikasi ini memberikan informasi real time tentang lalu lintas kepada pengguna jalan. Disamping itu juga memberi informasi jika terjadi hambatan/kecelakaan pada rute yang ditempuh. Input data diperoleh dari: CCTV,traffic analyzer, traffic counter,dsb. Sedangkan outputnya melalui: Variable Message Sign(VMS), radio,call centre, dsb.

3. Incident Management SystemAplikasi ini digunakan untuk mendeteksi kejadian darurat seperti kecelakaan, longsor/bencana lainnya. Sensor pada traffic management systemakan memberikan informasi berupa tingkat kecelakaan, jumlah ambulan yang diperlukan, tenaga medis yang harus dikirim, dsb. Informasi duteruskan otomatis ke rumah sakit, pemadam kebakaran,dsb. Contoh aplikasi adalah sebagai berikut:Aplikasi ini bertujuan untuk mempersingkat waktu transaksi pembayaran pengguna sarana transportasi. Pembayaran secara elektronis tanpa menggunakan uang tunai. Contoh aplikasi adalah sebagai berikut:

5. Advance For Save drivingPada aplikasi ini kendaraan dilengkapi sejumlah sensor yang mengarahkan pengemudi berkendara dengan aman. Manfaat dari sensor dan komputer pada

Page 9: Makalah KTL H1D012065.docx

kendaraan adalah memberitahukan kepada pengemudi apabila tanpa sengaja pengemudi melakukan hal-hal: jarak dengan kendaraan lain terlalu dekat, berada di lajur jalan yang salah, kecepatan terlalu tinggi.

6. Advanced Bus Information SystemAplikasi ini dapat memberikan informasi waktu kedatangan bus. Disamping itu juga dapat mengendalikan sistem angkutan umum secara terpusat (fleet management).

Rencana pengembangan transportasi di DKI Jakarta telah dituangkan dalam Peraturan Gubernur(Pergub)DKI Jakarta Nomer 103 Tahun 2007 tentang Pola Transportasi Makro.Didalam Pergub tersebut disebutkan bahwa perencanaan pengembangan sistem transportasi terdiri dari:

a. Pengembangan sistem angkutan umum bus;b. Pengembangan sistem angkutan umum massal;

c. Pengembangan sistem jaringan jalan; d. Pengembangan sistem angkutan jalan rel; e. Pengembangan sistem transportasi alternatif berupa pengembangan angkutan sungai; f. Pengembangan kebijakan pendukung.Pelaksanaan pengembangan kebijakan pendukung dilakukan melalui kegiatan - kegiatan sebagai berikut:

a. Penerapan Transportation Demand Management (manajemen permintaan lalu

lintas); b. Pengembangan sistem informasi dan kendali lalu lintas; c. Pengembangan fasilitas pejalan kaki (pedestrianisasi).Didalam Pergub tersebut tidak disebutkan secara khusus penanganan transportasi di DKI Jakarta melalui pendekatan Intelligent Transportation System (ITS). Penerapan Transportation Demand Management dan sistem informasi lalu lintas memang merupakan bagian dari ITS, tetapi sebaiknya pengembangan ITS harus dilakukan secara terintegrasi dalam suatu sistem. Sehingga perlu dibuat secara khusus tentang road map dan grand strategy pengembangan ITS yang merupakan kebijakan pendukung bagi pola transportasi makro di DKI Jakarta.

Page 10: Makalah KTL H1D012065.docx

Aplikasi ITS selain berkaitan dengan aspek supply (sistem jaringan transportasi) juga terkait dengan aspek demand (TDM).

ITS DI DKI JAKARTABeberapa aplikasi ITS telah dilakukan di wilayah DKI Jakarta meskipun baru secara parsial dan belum terintegrasi dalam suatu sistem. Aplikasi - aplikasi tersebut diantaranya adalah:

1.Sistem GPS pada Taksi

Sistem GPS pada taksi telah dioperasikan oleh beberapa operator taksi di DKI Jakarta. Salah satu diantaranya adalah oleh perusahaan taksi blue bird. Aplikasi sistem GPS untuk blue bird dilakukan untuk keperluan taxi dispatch dan taxi distribution. Proses taxi dispatch dapat dilakukan melalui telepon seluler untuk melihat posisi pengguna jasa dan ketersedian taxi yang berada di sekitar lokasi.

Aplikasi Sistem GPS Pada Taxi Dispatching dan Taxi Distribution Sistem informasi taksi tersebut dapat dikembangkan aplikasinya menjadi sistem informasi kecepatan lalu lintas rata - rata pada suatu ruas jalan. Informasi yang bisa didapat pada sistem GPS adalah data kecepatan, dengan data posisi taksi yang tersebar ke seluruh wilayah kota, maka bisa diperoleh kecepatan rata - rata pada tiap ruas jalan di wilayah kota tersebut.

2.Sistem GPS

Pada Bus TransJakarta Sebagian besar Bus Transjakarta yang beroperasi di DKI Jakarta saat ini sudah dilengkapi dengan sistem GPS. Hanya saja pemanfaatan GPS tersebut belum optimal digunakan dalam meningkatkan pelayanan bus TransJakarta. Sistem GPS yang ada belum dimanfaatkan untuk fleet management bus transjakarta.

3.Area Traffic Control System (ATCS)Pada beberapa Simpang ATCS digunakan sebagai sistem kendali lalu

lintas dipersimpangan yang mengintegrasikan waktu siklus pada beberapa persimpangan di suatu wilayah perkotaan sehingga dapat menghasilkan delay yang minimum. ATCS sudah dioperasikan di DKI hanya saja masih terdapat kendala diantaranya input lalu lintas masih berupa manual dan belum melihat kondisi lalu lintas secara real time.

4.Traffic Management Centre

Page 11: Makalah KTL H1D012065.docx

Di Kepolisian dan Instansi Terkait Lainnya Saat ini beberapa instansi di DKI Jakarta telah menerapkan sistem pemantau lalu lintas, seperti: Kepolisian, Bappeda DKI, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, PT. Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol serta pihak swasta lainnya.Kondisi saat ini sistem tersebut belum terintegrasi satu sama lain. Disamping itu fungsi yang digunaka hanya sebagai kamera pemantau (CCTV) kondisi lalu lintas. Seharusnya sistem itu dapat dikembangkan menjadi suatu sistem informasi kondisi arus lalu lintas real time yang terintegrasi antar instansi terkait.

5.E - toll cardUntuk transaksi pembayaran di jalan tol E-toll card saat ini juga sudah

diimplementasikan oleh PT. Jasa Marga pada beberapa ruas jalan tol di Jabodetabek. Sistem ini bertujuan mempercepat transaksi pembayaran di gardu tol dengan menggunakan sistem touch and go yang tanpa menggunakan bantuan petugas pengumpul tol.

Kondisi saat ini sistem tersebut sering rusak sehingga tujuan utamanya untuk mengurangi waktu transaksi pembayaran belum sepenuhnya tercapai.

Bab 4 : Kesimpulan

Page 12: Makalah KTL H1D012065.docx

Ada tiga hal penting yang dapat disimpulkan yang emudian  bisadijadikan sebagai substasnsi permasalahan maupun untuk tujuan pencapaian kita bersama. Untuk pemecahan solusi berbagai masalahpelayanan transportasi adalah:.

Pertama, perencanaan dan implementasiserta evaluasi kebijakan yang berbasis partisipasi masyarakat luas.

Kedua, sustainable effort  dalam upaya membangun kesadaran publik dalam penggunaan jalan secara bermartabat dan beradab.

Ketiga, penegakan aturan hukum secara berkeadilan, transparan dan tegas.Agar semakin menurunnya tingkat kerugian yang diakibatkan oleh  salah satu masalah transportasi yaitu kemacetan. System pelayanan transportasi yang makin efektif dan efisien serta tersistematis karena adanya kebijakan yang sistematis pula.

Page 13: Makalah KTL H1D012065.docx

Bab 5 : Saran Berdasarkan kendala yang dihadapi serta kondisi aplikasi yang sudah ada

saat ini, maka penulis mengusulkan beberapa aplikasi ITS yang mungkin bisa diterapkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta. Penerapan teknologi ini tidak memerlukan biaya yang mahal karena aplikasi dasarnya sudah diterapkan saat ini.

Beberapa aplikasi ITS yang direkomendasikan di DKI Jakarta adalah meliputi:1.Real-Time Traffic Information System (RTTIST)

Teknologi RTTIS memanfaatkan data dari ATCS yang saat ini sudah ada untuk di olah menjadi suatu sistem informasi kondisi lalu lintas bagi pengguna jalan. Dengan sistem ini pengguna jalan akan dapat mengetahui rute mana yang terbaik untuk dilalui sepanjang perjalanannya.

Proses diseminasi dapat dilakukan dalam bentuk Variable Message Sign (VMS), melalui mobile tv, telpon seluler maupun lewat call centre dan sms. Aplikasi ini disajikan dalam Website yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan (baik numerik maupun grafis) sehingga dapat langsung diakses dan digunakan oleh para pengguna (Bappeda, DLLAJ, Konsultan, Bina Marga, Departemen Perhubungan, Polantas, dan instansi terkait lainnya) melalui fasilitas internet

2.Advanced Bus Information System

Page 14: Makalah KTL H1D012065.docx

Aplikasi advanced bus information systemdilakukan melalui integrasi terhadap sistem GPS pada bus transjakarta yang saat ini sudah diinstall di sebagian besar bus. Sistem GPS tersebut perlu dihubungkan satu sama lain dan bermuara pada suatu public transport control centre. Aplikasi yang bisa dilakukan adalah berupa fleet managementterhadap bus transjakarta, informasi lama waktu kedatangan bus berikutnya baik melalui papan pengumuman / display pada halte atau melalui telepon seluler.

3.Parking Space Information System

Beberapa pengelola gedung parkir khususnya di pusat perbelanjaan / mall saat ini sudah menggunakan sistem informasi ketersediaan ruang parkir. Hanya saja saat ini sistem informasi tersebut saat ini belum terintegrasi antara satu gedung dengan gedung lainnya. Dengan menyusun sistem informasi ketersediaan ruang parkir yang terintegrasi, ada beberapa manfaat yang diperoleh, yaitu:

- mengurangi panjang perjalanan pengguna jalan, mengurangi kemacetan lalu lintas pada ruas

- ruas jalan di sekitar lokasi pusat perbelanjaan.

4.Electronic - Law Enforcement

Aplikasi ini dapat digunakan diantaranya untuk melakukan penindakan secara elektronik bagi pelanggaran lampu lalu lintas, pelanggaran jalur busway, pelanggaran yellow box, dsb. Proses ini juga mengurangi terjadinya transaksi ”damai” dalam proses penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas karena prosesnya dilakukan secara elektronik.

DAFTAR PUSTAKASuyuti, R. (2006) Estimasi Model Kebutuhan Transportasi Berdasarkan Informasi Data Arus Lalu Lintas Pada Kondisi Pemilihan Rute Keseimbangan. Disertasi Doktor Institut Teknologi Bandung (ITB).

Page 15: Makalah KTL H1D012065.docx

Tamin, O.Z. (1988)The Estimation of Transport Demand Models From Traffic Implementasi “Intelligent Transportation System (ITS)” Untuk Mengatasi Kemacetan(Rusmadi S.)21

Tamin, O.Z. and Willumsen, L.G. (1988) Transport Demand Model Estimation From Traffic Counts. Journal of Transportation, UK.

Tamin, O.Z., Sjafruddin, A. dan Hidayat, H (1999)Dynamic Origin-Destination (O-D) Matrices Estimation From Real Traffic Count Information.3rd EASTS Conference Proceeding, Taipe

Tamin, O.Z. (2005) Pengembangan Sistem Informasi Arus Lalu Lintas Sebagai Upaya Pemecahan Masalah Transportasi di Kota Bandung, Laporan Akhir Program Riset ITB