makalah karakteristik peserta didik
TRANSCRIPT
MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“KARAKTERISTIK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERBEDAAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK”
DOSEN PENGAMPU : Slamet Riyadi, M.Pd
Madiun, 19 Juni 2013
Disusun oleh :
Yudha Setyo Pratama (11.431.032) IV/B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI MADIUN
2013
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Rabb manusia dan
seluruh mahkluk, karena hanya dengan hidayah-Nya. Rahmat serta bimbingan dan
Ridlo-Nya,kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa adanya kendala
yang berarti dan semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca
tentang Karakteristik Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Karakteristik
Peserta Didik dan juga untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik.
Akhirnya atas segala kerendahan hati dan keterbatasan ilmu pengetahuan dan
informasi yang kami terima.kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna.untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini dapat memberikan informasi serta
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Madiun, 19 Juni 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Daftar Isi ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Karakteristik Peserta Didik ..............................................3
B. Karakteristik yang dimiliki Peserta Didik Berdasarkan Usianya...............6
C. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perbedaan Karakteristik
Peserta Didik ...........................................................................................15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................16
B. Saran ........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam proses pertumbuhan dan perkembanganya, manusia memiliki berbagai
kebutuhan. Kebutuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: kebutuhan primer dan
kebutuhan sekunder. Pada awal kehidupanya, seorang bayi mengutamakan
jasmaninya dan tidak perduli dengan apa yang terjadi dirinya. Ia sudah merasa
senang bila kebutuhan fisiknya, seperti makan, minum, dan kehangatan dapat
terpenuhi. Dalam pertumbuhan dan perkembanganya tingkat kebutuhanya terus
meningkat. Ia mulai membutuhkan teman, keamanan dan seterusnya. Semakin
bertambah usianya, kebutuhan nonfisiknya semakin banyak.
Setiap individu dikatakan sebagai peserta didik apabila ia memasuki usia
sekolah. Usia 4-6 tahun, di taman kanak-kanak. Usia 6-7 tahun di sekolah dasar. Usia
13-16 tahun di SMP, dan usia 16-19 tahun di SLTA. Jadi, peserta didik adalah anak,
individu, yang tergolong dan tercatat sebagai siswa didalam satuan pendidikan.
Karakteristik peserta didik sangat penting untuk diketahui oleh pendidik,
karena ini sangat penting untuk dijadikan acuan dalam merumuskan strategi serta
metode dalam pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran berguna untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Persoalan yang terjadi saat ini
adalah masih banyak pendidik yang masih belum dapat membedakan antara strategi
pembelajaran dengan metode pembelajaran. Bahkan masih ada juga pendidik yang
salah memperlakukan peserta didik karena kurang pahamnya dalam melihat
1
2
karakteristik yang dimiliki peserta didik, sebab karakteristik peserta didik
setiap tingkatannya berbeda-beda. Maka perlu bagi saya untuk membuat makalah ini
yang diharapkan mampu memberikan referensi bagi pendidik dalam membimbing
peserta didiknya.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik peserta didik?
2. Bagaimana karakteristik yang dimiliki peserta didik berdasarkan usianya?
3. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan karakteristik peserta didik?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari karakteristik peserta didik.
2. Untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki peserta didik berdasarkan usianya.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan
karakteristik peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh, khas, dan memiliki sifat-
sifat sebagai makhluk individu. Kebutuhan pribadi manusia meliputi kebutuhan fisik
dan kebutuhan sosiopsikologis. Setiap individu memiliki ciri, sifat bawaan (heredity)
dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan di sekitarnya. Selain itu
manusia juga memiliki ciri, sifat bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari
pengaruh lingkungan di sekitarnya. Karakteristik peserta didik sangat dipengaruhi oleh
perkembangan yang terjadi dalam diri peserta didik tersebut.
A. Pengertian Karakteristik Peserta Didik
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli
psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang
mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai
karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana
individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.
Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai
perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan
dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi
dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya).
3
4
Setiap peserta didik mempunyai kemampuan dan pembawaan yang berbeda.
Peserta didik juga berasal dari lingkungan sosial yang tidak sama. Kemampuan,
pembawaan, dan lingkungan sosial peserta didik membentuknya menjadi sebuah
karakter tersendiri yang mempunyai pola perilaku tertentu. Pola perilaku yang
terbentuk tersebut menentukan aktivitas yang dilakukan peserta didik baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Aktivitas-aktivitas diarahkan untuk mencapai cita-cita
peserta didik, tentunya dengan bimbingan guru.
Beberapa karakteristik anak didik yang perlu dipahami oleh pendidik terutama
dalam rangka melaksanakan praktek pendidikan, karakteristik tersebut antara lain:
1. Anak didik adalah subjek
Maksudnya yaitu pribadi yang memiliki kedirisendirian, dan kebebasan
dalam mewujudkan dirinya sendiri untuk mencapai kedewasaaannya. Jadi, tidak
dibenarkan jika anak didik sebagai “objek”, maksudnya sebagai sasaran yang
dapat diperlakukan dan dibentuk dengan semena-mena oleh pendidiknya.
2. Anak didik sedang berkembang
Setiap anak didik memiliki perkembangan, dalam setiap proses
perkembangan tersebut terdapat tahapan-tahapannya. Oleh karena itu setiap anak
didik yang berada dalam tahap perkembangan tertentu menuntut perlakuan
tertentu pula dari orang dewasa terhadapnya.
5
3. Anak didik hidup dalam “dunia” tertentu
Setiap anak didik hidup dalam “dunia” nya sesuai tahap perkembangannya,
jenis kelaminnya, dan lain-lain. Anak didik harus diperlakukan sesuai dengan
keanakannya atau sesuai dengan dunianya. Sebagai contoh adalah kehidupan anak
SD berbeda dengan anak, SMP atau SMA. Oleh karena itu perlakuan pendidik
terhadap anak SD, SMP dan SMA berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan
masanya.
4. Anak didik hidup dalam lingkungan tertentu
Anak didik adalah subjek yang berasal dari keluarga dengan latar belakang
lingkungan alam dan sosial budaya tertentu.oleh karena itu, anak didik akan
memiliki karakteristik tertentu yang berbeda – beda sebagai akibat pengaruh
lingkungan dimana ia dibesarkan atau dididik. Dalam praktek pendidikan,
pendidik perlu memeperhatikan dan memperlakukan anak didik dalam konteks
lingkungan dan sosial budayanya.
5. Anak didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa
Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan tertentu.dalam perjalanan
hidupnya, anak masih memerlukan perlindungan, anak masih perlu belajar
berbagai pengetahuan, perlu latihan dan keterampilan, anak belum tahu mana
yang benar dan salah, yang baik dan tidak baik, serta bagaimana mengantisipasi
kebutuhan dimasa depannya. Dibalik kebebasannya untuk mewujudkan dirinya
sendiri dalam rangka mencapai kedewasaan, anak masih memerlukan bantuan
orang dewasa.
6
6. Anak didik memiliki potensi dan dinamika
Bantuan orang dewasa berupa pendidikan agar anak didik menjadi dewasa
akan mungkin dicapai oleh anak didik. Hal ini disebabkan anak didik memiliki
potensi untuk menjadi manusia dewasa dan memiliki dinamika, yaitu aktif sedang
berkembang dan mengembangkan diri, serta aktif dalam menghadapi
lingkungannya dalam upaya mencapai kedewasaan.
Meninjau dari beberapa karakteristik peserta didik tersebut, tugas pendidik
adalah memberikan berbagai jenis bantuan secara positif agar anak mampu
mewujudkan diri sebagai manusia dewasa.
B. Karakteristik yang dimiliki Peserta Didik Berdasarkan Usianya
1. Karakteristik Perkembangan Masa Anak Awal (2–6 tahun)
Masa anak awal berlangsung dari usia 2 – 6 tahub, yaitu setelah anak
meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan
dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan perubahan
pola perilaku, minat, dan nilai pada diri anak.
Orang tua juga menganggap masa anak awal sebagai usia bermain karena
sebagian besar waktu anak digunakan untuk bermain. Sementara itu, para
pendidik menyebut bahwa masa ini sebagai usia prasekolah, dimana anak mulai
dititipkan pada tempat dititipkan pada Tempat Penitipan Anak (TPA) lalu
memasuki Taman Kanak-kanak (TK) yang menekankan pada kegiatan bermain
dalam pendidikan dan pembelajrannya untuk membantu perkembangan mereka
melalui belajar sambil bermain (learning by playing).
7
Pada masa prasekolah ini, anak dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan yang
akan diselenggarakan di sekolah formal (SD).
Para psikolog perkembangan anak menyebut masa anak awal sebagai usia
kelompok. Karena, anak mulai belajar dasar-dasar perilaku melalui interaksi
dengan anggota keluarga dengan anggota kelompok bermainnya. Selain itu, para
psikolog menyebut anak pada masa ini sebagai usia menjelajah dan usia bertanya.
Hal ini dikarenakan anka ini sudah mampu berjalan sehingga dapat menjelajah
dan ingin tahu sehingga selalu bertanya mengenai segala hal dilingkungan
sekitarnya. Masa ini disebut juga masa meniru karena anak senang belajar dengan
cara meniru, terutama menirukan pembicaraan dan tindkan orang lain.
Pada masa ini perkembangan fisik dan motorik anak sangat pesat. Demikian
juga kemampuan berbicaranya. Anak mulai tertarik pada diri sendiri (egosentris).
Emosi paling umum pada masa ini adalah marah, takut, cemburu, ingin tahu,
gembira, sedih, dan kasih sayang. Sosialisasi pada ,masa anak awaal terjadi
melaui interaksi dengan orang-orang disekitar anak, yaitu anggota keluarga, dan
teman bermain. Anak juga mulai belajar perilaku moral (baik-buruk) melalui
respon menyenangkan atau tidak menyenangkan dari orang tua atau orang dewasa
lainnya. Disiplin harus juga diterapkan pada anak ini. Sikapa orang tua dan teman-
teman berpengaruh pada pembentuka konsep diri dan inti perkembangan
kepribadian anak.
8
Bahaya potensial atau resiko pada masa ini dikelompokka atas fisiologis dan
bahaya psikologis.
a) Bahaya FISIOLOGIS antara lain penyakit, kecelakaan, kegemukan atau
kekurusan.
b) Bahaya PSIKOLOGIS antara lain kesulitan berbicara, keadaan, dan gangguan
emosi, kesulitan dalam sisoalisasi melalui kegiatan bermain, serta kebiasaan,
disisplin, dan konsep diri yang kurang positif.
Kebahagiaan anak pada masa ini antara lain dipengaruhi oleh kondisi
kesehatan yang baik, pengakuan orang lain akan perilaku kekanakannya, bebas
mengungkap ekspresi emosi, harapan sosial yang realitas, kesempatan untuk
melakuakn eksplorasi, suasana, gembira, serta dukungan keluarga.
2. Karakteristik Perkembangan Masa Anak Akhir (6–12 tahun)
Orang tua menyebut masa anak akhir sebagai usia yang menyulitkan karena
anak pada masa ini lebih banyak dipengaruhioleh teman-teman sebaya daripada
orang tuanya sehingga sulit bahkan tidak mau lagi menuruti perintah orang
tuanya. Kebanyakan anak pada masa ini juga kurang memperhatikan dan tidak
bertangguang jawab terhadap pakaian dan benda-benda miliknya, sehingga orang
tua menyebutnya usia tidak rapi.
Para pendidik memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentan
usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di sekolah dasar. Di SD anak diharapkan
memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting
untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya
kelak.
9
Para pendidik juga memandang periode ini memandang periode ini sebagai
usia kritis dalam dorongan berprestasi. Dorongan berprestasi membentuk
kebiasaan pada anak untuk mencapai sukses ini cenderung menetapa hingga
dewasa. Apbila anak mengembangkan kebiasaan untuk belajar atau bekerja sesuai
dibawah atau diatas kemampuannya maka kebiasaan ini akan menetap dan
cenderung mengenai semua bidang kehidupan anak, baik dalam bidang akademik
ataupun bidang lainnya.
Psikolog perkembangan anak memberi sebutan anak pada masa ini sebagai
usia berkelompok. Pada usia ini perhatian utama anak tertuju pada keinginan
diterima oleh teman-teman sebaya sebagai teman kelompoknya. Anak ini akan
berusaha menyesuaikan diri dengan standar yang disepakati oleh kelompok
sehingga masa ini disebut juga usia penyesuaian diri. Anak berusaha
menyesuaikan diri dengan standar yang berlaku dalam kelompok. Seperti dalam
berbicara, penampilan, berpakain, dan berprilaku.
Periode ini juga disebut usia kreatif sebagai lanjutan dan penyempurnaan
dari masa anak awal. Kecendrungan kreatif ini perlu mendapat bimbingan dan
dukungan dari guru maupun orang tua sehingga berkembang menjadi tindakan
kreatif yang positif dan orisinil, tidak negatif dan sekedar meniru tindakan kreatif
orang atau anak yang lain.
Pada masa anak akhir meliputi perkembangan berbagai aspek yaitu:
a) Pertumbuhan Fisik, pada masa ini periodenya berlanjut lambat dan relatif
seragam. Bentuk tubuh mempengaruhi tinggi dan berat badan anak yang
dipengaruhi oleh faktor genetik, kesehatan dan gizi, serta perbedaan jenis
10
b) kelamin. Keterampilan motorik seperti pilihan penggunaan tanga (kanan atau
kidal) dan keterampilan bermain.
c) Pertumbuhan Psikis, mempengaruhi perkembangan sosial, emosional,
berbicara, dan konsep diri anak.
Perkembangan bahasa terutama berbicara dan penguasaan kosa kata
mengalami peningkatan yang pesat. Sejalan denga perkembangan bahasa, terjadi
pila kemajuan dalam penegrtian, denga demikian, pada periode ini mulai
dikembangkan keterampilan dan kemamouan bersekolah (skolastik) seperti
kemampuan dalam membaca, menulis, dan berhitung serta pengetahuan dan
keterampilan hidup yang diperlukan sesuai denga usia dan lingkungan anak SD .
Perkembangan sosial mulai meluas dari lingkungan sosial disekitarnya.
Kelompok anak usia SD biasanya merupakan kelompok bermain yang terdiri atas
anggota dari jenis kelamin yang sama dan ada yg ditunjuk sebagai pemimpin.
Selain teman bermain pada masa anak SD ini pemilihan teman bukan sekedar
teman bermain melainkan menjadi teman yang akrab atau sahabat. Status sosial
anak yang diperoleh dari sosiometri mengenai kedudukan anak dalam
kelompoknya dapat dimanfaatkan untuk pembentukan kelompok belajar atau
kerja kelompoksehingga dapat mendorong anak untuk berprestasi.
3. Karakteristik Perkembangan pada Masa Puber atau Masa Remaja (12–16
tahun)
Masa puber adalah suatu periode tumpang tindih antara masa anak akhir dan
masa remaja awal. Periode ini terbagi atas tiga tahap, yaitu :
11
a) Tahap prapuber : bertumpang tindih dengan dua tahu terakhir masa anak
akhir.
b) Tahap puber : terjadi pada batas antara periode anak dan remaja, dimana ciri
kematangan seksual semakin jelas ( haid dan mimpi basah).
c) Tahap pascapuber : bertumpang tindih dengan dua tahun pertama masa
remaja.
Karakteristik puber antara lain : sikap menarik diri dan menyendiri,merasa
bosan melakukan kegiatan permainan pada masa anak, inkoordinasi gerakan yang
mengakibatkan kecanggungan, antagonisme sosial yang membuat anak sulit
bekerja sama dan sering membantah atau menentang, emosi meninggi sehingga
puber cenderung merasa sedih , marah, gelisah, khawatir, kurang percaya diri dan
ada juga yang cenderung berpenampilan sangat sederhana dan bersahaja.
Perubahan fisik ada kalanya berakibat pada menurunnya prestasi belajar,
permasalahan yang terkait dengan penerimaan dan konsep diri, serta persoalan
dalam berhubungan orang disekitarnya.
Sebaiknya anak puber perlu didampingi agar dapat menerima tubuhnya
yang berubah sangat pesat, demikian juga orang dewasa perlu memahami sikap
perilaku anak puber yang kadang menarik diri, emosional, dan perilaku negatif.
12
4. Karakteristik Perkembangan pada Masa Dewasa (21 tahun keatas)
Usia 21 tahun dipandang sebagai batas dewasa awal sehingga mereka telah
dianggap mempunyai tanggung jawab terhadap segala perbuatannya. Mereka sudah
dapat dikenai sangsi pidana bila melanggar peraturan hukum.
Secara psikologis kedewasaan diwarnai dengan aktualisasi diri yaitu
menunjukkan semua kemampuannya yang dimliki dalam rangka mandiri, bisa
mencari nafkah sendiri, dapat menentukan kehidupan sendiri, ingin merdeka.
Seperti halnya dengan remaja, untuk merumuskan sebuah definisi tentang
kedewasaan tidaklah mudah. Hal ini karena setiap kebudayaan berbeda-beda dalam
menentukan kapan seseorang mencapai status dewasa secara formal. Pada sebagian
besar kebudayaan kuno, status ini tercapai apabila pertumbuhan pubertas telah
selesai dan apabila organ kelamin anak telah mencapai kematangan serta mampu
berreproduksi.
Pada umumnya psikolog menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa
dewasa dan berlangsung sampai sekitar usia 40-45 tahun, dan pertengahan masa
dewasa berlangsung dari sekitar usia 40-45 tahun sampai sekitar 65 tahun, serta masa
dewasa lanjut atau masa tua berlangsung pada usia 65 tahun sampai meninggal
(Feldman, 1996).
Beberapa perubahan pada masa dewasa yaitu :
1. Perkembangan Fisik (21-25 tahun)
Pada awal masa dewasa kemampuan fisik mencapai puncaknya, dan
mengalami penurunan selama periode ini. Perkembangan fisik yang terjadi
selama masa dewasa yang meliputi: kesehatan badan, sensor dan otak.
13
2. Kesehatan Badan
Pada usia 18 hingga 25 tahun, individu memiliki kekuatan yang terbesar,
gerak-gerak reflek mereka sangat cepat. Kemampuan produktif mereka berada
di tingkat yang paling tinggi, namun selama periode ini penurunan keadaan
fisik juga terjadi. Sejak usia sekitar 25 tahun, perubahan-perubahan fisik mulai
terlihat. Perubahan-perubahan ini sebagian besar lebih bersifat kuantitatif
daripada kualitatif.
3. Perkembangan Sensori
Pada awal masa dewasa, penurunan fungsi pengelihatan dan pendengaran
mungkin belum begitu kelihatan. Akan tetapi, pada masa dewasa tengah
perubahan-perubahan dalam pengelihatan dan pendengaran merupakan dua
perubahan fisik yang paling menonjol. Pada usia antara 40 dan 59 tahun, daya
akomodasi mata mengalami penurunan paling tajam.
4. Perkembangan Otak
Mulai masa dewasa awal, sel-sel otak mulai berangsur-angsur berkurang.
Tetapi, perkembangbiakan koneksi neural, khususnya bagi orang-orang tetap
aktif, membantu mengganti sel-sel yang hilang. Orang dewasa yang tetap aktif,
baik secara fisik, seksual, maupun secara mental, menyimpan lebih banyak
kapasitas untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada tahun-tahun selanjutnya.
5. Perkembangan Kognitif
Proses kognitif-belajar, memori, dan intelegensi mengalami kemerosotan
bersamaan dengan terus bertambahnya usia. Kemerosotan proses kognitif ini
bersamaan dengan penurunan kemampuan fisik. Kemampuan kognitif terus
14
berkembang selama masa dewasa. Akan tetapi, bagaimanapun tidak semua
perubahan kognitif pada masa dewasa mengarah pada peningkatan potensi.
6. Perkembangan Memori
Kemerosotan dalam memori episodik, sering menimbulkan perubahan-
perubahan kehidupan orang tua. Untuk itu, latihan menggunakan bermacam-
macam strategi (strategi penghafalan bagi orang tua, tidak hanya
memungkinkan dapat mencegah memori jangka panjang, melainkan sekaligus
memungkinkan dapat meningkatkan kekuatan memori mereka.
7. Perkembangan Intelegensi
Pada masa dewasa berarti mengalami kemunduran intelektual dalam
intelegensi umum. Oleh karena itu, David Wechsler (1972), menyimpulkan
bahwa kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan
organisme secara umum. Hampir semua studi menunjukkan bahwa setelah
mencapai puncaknya pada usia antara 18 dan 25 tahun, kebanyakan
kemampuan terus menerus mengalami kemunduran.
8. Perkembangan Psikososial
Selama periode ini orang melibatkan diri secara khusu dalam karir, pernikahan
dan hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama
masa dewasa dan tua ini ditandai dengan tiga gelaja penting, yaitu : keintiman,
generatif, dan integritas.
15
B. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perbedaan Karakteristik Peserta
Didik
Sikap dapat terbentuk karena faktor subyektif seseorang namun juga karena
adanya interaksi sosial yang dilakukan oleh indpenden. Melalui interaksi sosial akan
terjadi hubungan antar independen sebagai anggota kelompok sosial. Menurut Azwar
(2002) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap seorang
yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting. Media
massa, instalasi atau lembaga pendidikan dan lembaga Agama serta Emisi dalam diri
indenpenden.
Perbedaan Karakteristik Peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
Faktor intern yang ada pada diri :
a) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).
b) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kesiapan).
Faktor ekstern yaitu pengaruh yang datangnya dari luar :
a) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang
kebudayaan).
b) Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah
c) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,
dan bentuk kehidupan masyarakat).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan
tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang
itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan
bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.
Beberapa karakteristik anak didik yang perlu dipahami oleh pendidik terutama
dalam rangka melaksanakan praktek pendidikan, karakteristik tersebut antara lain:
Anak didik adalah subjek, Anak didik sedang berkembang, Anak didik hidup dalam
dunia tertentu, Anak didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa, dan Anak
didik memiliki potensi dan dinamika.
Perbedaan Karakteristik Peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
Faktor intern yang ada pada diri :
1) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).
2) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kesiapan).
Faktor ekstern yaitu pengaruh yang datangnya dari luar, yaitu faktor keluarga,
faktor sekolah dan faktor masyarakat.
16
17
Karakter peserta didik sangat dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi
dalam diri peserta didik tersebut. Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor
pembawaan dan faktor lingkungan.
Selain itu perkembangan usia juga sangat mempengaruhi karateristik peserta
didik, untuk itu penting mengetahui karateristik dari setiap peserta didik berdasarkan
usianya. Dalam karateristik peserta didik berdasarkan usianya dibagi menjadi 4
kelompok yaitu, perkembangan masa anak awal (2-6 tahun), perkembangan masa
anak akhir (6-12 tahun), perkembangan masa pubertas atau masa remaja (12-16
tahun) dan perkembangan masa dewasa (21 tahun keatas).
Karakteristik peserta didik sangat penting diketahui oleh setiap guru untuk
dijadikan acuan dalam merumuskan strategi serta metode dalam pembelajaran.
Strategi dan metode pembelajaran berguna untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Karakteristik baik buruknya suatu anak tergantung oleh lingkungannya dan
sikap kedua orang tuanya. Didalam mengembangkan tugaspun dipengaruhi oleh hal
tersebut. Di lain hal juga sedini mungkinlah anak-anak terutama anak yang sudah
bisa mengerti sedikit demi sedikit yang namanya perilaku, mereka haruslah diberi
wawasan dan diajarkan seluas mungkin pelajaran-pelajaran agama baik dalam
bermain lebih dalam keadaan formal. Karena pelajaran paling pokok dan bisa
dikatakan sangat penting ialah tiada lain pelajaran agama. Semua agama
mengajarkan kebaikan karena didalam mencapai kebahagiaan yang hakiki yang
paling mujarabnya ialah berbuat kebaikan yang sesuai dengan pedoman Agama
Islam.
18
B. Saran
Sebagai pendidik sebaiknya harus memperhatikan dan peka terhadap anak
didiknya, karena setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
pada setiap masanya. Karakteristik ini nantinya akan membentuk suatu perilaku yang
menunjukkan ciri yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Apabila pada setiap tahap
perkembangannya, pendidik kurang peka dan tidak bisa menempatkan
pendidikannya menurut karakteristik peserta didik, maka akan timbul suatu konflik-
konflik yang nantinya akan mengganggu proses perkembangan peserta disik, bahkan
bisa jadi peserta didik akan sering melakukan perbuatan yang menyimpang.
DAFTAR PUSTAKA
Chasiyah.,Chadidjah,HA.,Edy Legowo.2009.Perkembangan Peserta Didik.Surakarta:Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Darmayanti Nefi M.Si.2009.Psikologi Belajar.Bandung.Cita Pustaka Media Perintis
Ikhsanudin. 2012. Karakteristik Peserta Didik. Http://karakteristik-peserta-didik.html Diakses pada tanggal 9 Juni 2013 pukul 10.20 WIB
Rudianto, Onny.2011.Beberapa Karakteristik Peserta didik.http://onnyrudianto.wordpress.com/2011/07/24/beberapa-karakter-peserta-didik.htmlDiakses pada tanggal 9 Juni 2013 pukul 13.30 WIB