makalah isi teknologi informasi
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dalam kehidupan kita sehari –hari sekarang ini
sangat pesat sekali, baik mencari informasi maupun menerima informasi sehingga dapat
membantu manusia memudahkan permasalahan yang sedang dihadapinya. Tetapi dibalik
perkembangan teknologi informasi itu apakah semua masyarakat tahu apa arti dari
teknologi informasi dan sistem informasi, adapun dampak dari kemajuan teknologi
informasi tidak hanya dampak positifnya saja yaitu dapat menunjang kegiatan manusia
melainkan juga terdapat dampak negatifnya, hal ini terjadi karena penyalahgunaan
teknologi informasi ini.
Teknologi informasi juga bisa membantu segala jenis bisnis yang dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan
manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif
mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi
digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk.
Akhir-akhir ini teknologi informasi telah menjadi isu penting dalam akuntansi
manajemen. Akuntansi manajemen secara tradisional difokuskan pada bagaimana tugas
dilakukan dengan baik, masalah mana yang seharusnya diperhatikan, dan alternative
mana yang seharusnya dipilih dalam tingkatan keputusan operasional manajemen.
Teknologi informasi digunakan oleh akuntan manajemen untuk menganalisis pemecahan
masalah (problem solving) dan laporan selanjutnya. Penggunaan komputer untuk problem
solving memungkinkan para manajer dapat memperoleh analisis secara spesifik tanpa
bergantung pada departemen pelayanan komputer sehingga proses pengambilan
keputusan yang dilakukan dapat lebih cepat.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan apa sistem informasi dan
teknologi informasi, mengapa sistem informasi diperlukan dalam pengambilan keputusan
serta bagaimana teknologi informasi dapat berdampak pada berbagai aktivitas akuntansi
manajemen.
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka munculah rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi dan teknologi informasi ?
2. Mengapa teknologi informasi berdampak pada berbagai aktivitas akuntansi
manajemen ?
3. Apa kegunaan data flow diagram dan flowchart pada sistem informasi
Akuntansi ?
4. Tingkatan apa saja pada level manajemen dan apa bagian – bagian arus sistem
informasi ?
5. Bagaimana cara untuk mengembangkan sistem informasi ?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi yakni meliputi :
1. Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi;
2. Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dan Manajemen;
3. Data Flow Diagram dan Flowchart;
4. Level Manajemen Dan Arus Informasi;
5. Pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.
Metode Penulisan
1. Ke perpustakaan, tim penulis mengambil data dari sumber-sumber yang
berkaitan dengan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.
2. Layanan internet, penulis mengakses materi-materi yang berkenaan dengan
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi melalui Web Server.
3. Deskripsi yaitu metode yang digunakan untuk melukiskan keadaan objek atau
persoalan dan tidak dimaksudkan mengambil kesimpulan yang berlaku umum.
4. Eksposisi yaitu menjelaskan tentang pengertian-pengertian yang terdapat dalam
makalah.
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
3
BAB 2
PEMBAHASAN
I. DEFINISI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
A. Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data,
jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan
meningkatkan operasi sehari – hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan
informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer. Ada
dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser. Sistem informasi personal adalah
sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi personal dari
seorang pengguna tunggal (single user). Sedangkan sistem informasi multiuser
didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja (departemen,
kantor, divisi, bagian) atau keseluruhan organisasi. Untuk membangun sistem
informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan secara efektif
komponen-komponen sistem informasi, yaitu: prosedur kerja, informasi (data), orang
dan teknologi informasi (hardware dan software).
Sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, sistem informasi yang
menggunakan komputer disebut sistem informasi berbasis komputer ( Computer –
Based Information System atau CBIS ).
Ada beragam definisi sistem informasi yaitu :
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan
teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi. ( Alter ; 1992 ).
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk yang lebih berguna.
(Bodnar dan Hopwood ; 1993).
Sebuah sistem informasi yang dapat mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. ( Turban,
McLean dan Wetherbe ; 1999 ).
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data di
kelompokan,di proses menjadi informasi dan di distribusikan kepada pemakai.
Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya
(manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran
(informasi), guna mencapai sasaran – sasaran perusahaan.
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
4
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi
informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi
informasi) , dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
B. Teknologi Informasi
Istilah TI ( Teknologi Informasi ) atau IT ( Information Technology ) yang
populer saat ini adalah bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah
dalam dunia SI ( Sistem Informasi ) atau IS ( Information System ). Istilah TI memang
lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun
mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah
sistem informasi itu sendiri.
TI merupakan bidang pengelolaan teknologi yang mencakup berbagai bidang
seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer,
bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi
atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap
mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI.
TI menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu
menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi,
menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas. TI memang secara
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
5
nota bene lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang
berbasis pada teknologi komputer yang tengah terus berkembang pesat. Berikut
beberapa definisi TI menurut ahli :
Kamus Oxford (1995) : TI adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika,
terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan
informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar
Alter (1992) : TI mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk
melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap,
mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, menampilkan data
TI tidak hanya terbatas pada teknologi komputer ( sofware and hardware )
yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. ( Martin ;
1999 )
TI adalah teknologi yang menggambarkan komputer dengan komunikasi path
berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. ( Williams &
Sawyer ; 2003)
Dapat dikatakan “Teknologi Informasi (TI) merupakan gabungan antara
teknologi komputer dengan teknologi telekomunikasi”. Dan peran yang dapat
diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk
kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani.
Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan
asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan
pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara,
ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar
pikiran.
Adapun dampak dari kemajuan teknologi informasi tidak hanya dampak
positifnya saja yaitu dapat menunjang kegiatan manusia melainkan juga terdapat
dampak negatifnya, hal ini terjadi karena penyalahgunaan teknologi informasi ini.
Dampak Positif
1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling
banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan
www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di
seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
6
3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat,
menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan
akurat.
4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia
tahu apa saja yang terjadi.
5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan,
kebudayaan, dan lain – lain.
6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga
tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran / penjualan.
Dampak Negatif
1. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi,
memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang
dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini,
para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan
untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses. Di internet terdapat
gambar – gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
2. Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi
pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan
segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan
menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
3. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari
serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau
mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi
tersebut.
4. Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ ( langsung ), cara belanja dengan
menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam
dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan
dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu
mendeteksi adanya transaksi ( yang menggunakan Kartu Kredit ) on-line dan
mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
7
menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan
mereka.
5. Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia,
para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena
umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan
dari pengunjungnya.
II. TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Teknologi informasi yang meliputi komputer dan telekomunikasi memampukan
(enable) suatu entitas mengumpulkan data, menyimpan, mengolah, dan melaporkan serta
mendistribusikan informasi kepada para pemakai dengan kos yang relatif rendah. Teknologi
informasi juga memampukan suatu entitas menangkap dan menangapi informasi eksternal
secara efektif (effective sensing radar). Teknologi informasi (TI) digunakan untuk
melaksanakan bisnis perusahaan (Wilkinson, 1991) dan menjadi mata rantai yang
menghubungkan bisnis perusahaan dengan pemasok, bisnis perusahaan dengan pelanggan,
dan antara pemasok dan pelanggan. Pihak-pihak yang terkait tersebut berhubungan karena
adanya value chain. Dengan demikian, TI merupakan penghubung value chain antara bisnis
perusahaan, pemasok, dan pelanggan. TI memicu adanya value system. Oleh karena itu,
sistem informasi suatu entitas dapat menjadi sistem informasi entitas lain, maka akan
menimbulkan share interest secara efisien.
EDI memberikan keuntungan efisiensi bagi pelanggan dan pemasok. Jika pelanggan
dapat melihat ke belakang melalui keseluruhan rantai sediaan dan pemasok dapat melihat ke
depan keseluruhan rantai pelanggan, maka kondisi ini akan menimbulkan keseluruhan rantai
hubunga. Bagi entitas, informasi yang terintegrasi melalui seluruh rantai hubungan bisnis
akan menimbulkan keuntungan strategik untuk memaksimumkan value bagi pelanggan.
Rantai hubungan bisnis ini akan mengarahkan perhatian utama setiap entitas pada kebutuhan
pelanggan customers focus), bukan pada kepentingan individu related entities.
Entitas dimungkinkan memiliki informasi secara real-time, dan beberapa bentuk
pelaporan real-time kepada investor, kreditor, dan pemakai lainnya menjadi suatu yang biasa.
Teknologi informasi masa depan akan menyebabkan model aliran informasi di atas menjadi
ketinggalan jaman. Informasi masa depan akan disajikan secara virtual atau merupakan
information-dual (Elliot, 1994).
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
8
Manajemen membutuhkan sistem informasi yang bersifat strategik sampai yang
bersifat operasional. Penerapan teknologi informasi (seperti EDI) dalam SIA akan menjadikan
SIA sebagai sistem informasi strategik (SIS) untuk menciptakan information-dual.
Information-dual akan dapat mempengaruhi semua organisasi yang menghasilkan output
secara virtual. Informasi ini dapat digunakan dalam pengukuran pertanggungjawaban internal
dan eksternal. Information-dual menyebabkan perubahan besar lingkungan manajemen dan
pertanggungjawaban.
Sistem informasi ini dapat dianalogikan dengan sistem sensor pemanas, kebakaran dan
banjir yang ditempatkan di setiap rumah. Untuk merealisasi information dual, alat sensor akan
memonitor dan menangkap sinyal suatu kejadian dan memrosesnya secara real-time. Dengan
demikian, manajemen dapat mencegah suatu proses menjadi semakin buruk dan mengubah
tindakannya secara cepat dengan memonitor proses-proses secara real-time. Sistem informasi
strategik akan didukung dengan terbentuknya sistem informasi operasi, sistem informasi
akuntansi manajemen, dan sistem informasi akuntansi keuangan, bahkan sistem informasi
tersebut menjadi sistem informasi strategik itu sendiri.
a. Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkordinasian
sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk
mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi
keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan
menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson,
1991). Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan
arsip dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas organisasi. Transaksi
akuntansi merupakan transaksi pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis. Tipe
transaksi dasar adalah: (1) Penjualan produk atau jasa, (2) Pembelian bahan baku,
barang dagangan, jasa, dan aset tetap dari suplier, (3) Penerimaan kas, (4) Pengeluaran
kas kepada suplier, (5) Pengeluaran kas gaji karyawan. Sebagai pengolah transaksi,
sistem informasi akuntansi berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua
aktivitas transaksi perusahaan. Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk
menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang
dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemrosesan informasi. Sebagian dari
keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh sistem pemrosesan
transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun sebagian
besar diperoleh dari sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
9
mempunyai tanggung jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan
dengan perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Pengguna output lainnya
adalah para karyawan penting seperti akuntan, insinyur serta pihak luar seperti
investor dan kreditor.
b. Data dan Informasi Akuntansi
Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu
pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data (termasuk
security), dan penghasil informasi.
1. Pengumpulan Data
Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaksi melalui formulir,
mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan ketepatan dan
kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum dicatat.
Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data harus ditransmisikan lebih dahulu.
2. Pemrosesan Data
Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi output. Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
Pengklasifikasian/menetapkan data berdasarkan kategori yang ditetapkan.
Menyalin data ke dokumen atau media lain.
Mengurutkan, atau menysusn data menurut karaktersitiknya.
Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis.
Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.
Melakukan penghitungan.
Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.
Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan/perbedaan yang ada.
3. Manajemen Data
Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: penyimpanan, pemutakhiran
dan pemunculan kembali (retrieving). Tahap penyimpanan merupakan penempatan
data dalam penyimpanan atau basis data yang disebut arsip. Pada tahap
pemutakhiran, data yang tersimpan diperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa
terbaru. Kemudian pada tahap retrieving, data yang tersimpan diakses dan diringkas
kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk keperluan pembuatan laporan.
Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai hubungan yang sangat erat.
Tahap pengelompokkan data dan pengurutan data dari fungsi pemrosesan data,
misalnya sering dilakukan sebagai pendahuluan sebelum dilakukan tahap
pemutakhiran dalam fungsi manajemen data. Manajemen data dapat dipandang
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
10
sebagai bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan menunjang pencapaian
efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan informasi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen terutama mengenai informasi aktivitas dan
informasi kebijakan manajemen.
4. Pengendalian Data
Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar: (1) untuk menjaga dan
menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data, dan (2) untuk menjamin
bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar.
Berbagai teknik dan prosedur dapat dipakai untuk menyelenggarakan pengendalian
dan keamanan yang memadai.
5. Penghasil Informasi Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan
informasi seperti penginterprestasian, pelaporan dan pengkomunikasian informasi.
c. Informasi Operasi, Informasi Akuntansi Manajemen dan Informasi Akuntansi
Keuangan
Informasi yang dihasilkan oleh SIA adalah informasi akuntansi yang dapat
berupa informasi operasi (IO), informasi akuntansi manajemen (IAM), dan informasi
akuntansi keuangan (IAK). IO disiapkan hampir mirip dengan IAM. Bedanya adalah
IO dikhususkan untuk membuat laporan yang memuat kegiatan operasi perusahaan.
Kegiatan operasi yang dimaksud adalah aktivitas utama dan aktivitas lain yang timbul
dalam peusahaan tersebut. Aktivitas utama biasanya berasal dari aktivitas pembelian
bahan mentah, pengolahan atau pemrosesan, dan penjualan produk hasil dari
pemrosesan sebelumnya. Aktivitas lain dapat berupa aktivitas akuntansi, administrasi
dan umum dan lain-lainnya.
Aktivitas operasi selain dapat menghasilkan informasi operasi, dapat pula
diolah untuk menghasilkan informasi akuntansi manajemen dan informasi akuntansi.
Informasi akuntansi manajemen disiapkan untuk kebutuhan pihak internal untuk
membantu manajemen dalam pembuatan keputusan. Informasi ini tidak dibatasi oleh
PABU, merupakan informasi inovatif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
situasi perusahaan tertentu.
Informasi akuntansi keuangan adalah informasi bertujuan umum (general
purposes) yang disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Informasi ini bertujuan umum sebab disiapkan untuk pihak internal dan eksternal. IAK
disajikan dengan asumsi bahwa informasi yang dibutuhkan investor, kreditor, calon
investor dan kreditor, manajemen, pemerintah, dan sebagainya dapat mewakili
kebutuhan informasi pihak lain selain investor dan kreditor. Dengan demikian
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
11
dibutuhkan satu informasi seragam untuk semua pihak yang berkepentingan dengan
bisnis perusahaan. Umumnya, IAK disusun dan dilaporkan secara periodik, sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen terhadap informasi yang tepat waktu.
Selain itu, IAK disajikan dengan format yang terlalu kaku, sehingga kurang mampu
memenuhi informasi yang dibutuhkan manajemen.
III. PENDEKATAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Sistem Informasi Akuntansi dengan pendekatan teknologi informasi seperti
halnya siklus pengembangan sistem yang lainnya, dimana hal ini mensyaratkan adanya
suatu metode daur hidup pengembangan sistem. Pola daur hidup pengembangan sistem
dapat menggunakan beberapa model. Adapun tahapan pengembangan sistem yang umum
digunakan sebagai berikut :
Dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Proyek baru
ditangani dalam bentuk tim, yang melibatkan pemakai, analis sistem, dan para
spesialis sistem informasi yang lain, serta barangkali juga auditor internal. Tujuan
utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detil tentang yang akan
dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Analisis
sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan. Analisis sistem mencakup
studi kelayakan dan analisis kebutuhan.
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
12
Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Berguna untuk
memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan
sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan
serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. Analis sistem melaksanakan
penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan
proyek pengembangan sistem. Tugas-tugas yang tercakup dalam studi kelayakan
meliputi:
Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem
Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan
Pengidentifikasian para pemakai sistem
Pembentukan lingkup sistem
Ukuran yang dipakai dalam studi kelayakan:
Tabel 1. Ukuran Studi Kelayakan
Aspek Pertimbangan
TeknologiApakah sistem dapat dikembangkan dan dioperasikan
dengan teknologi yang tersedia?
Ekonomi
Apakah manfaat sistem lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan (termasuk untuk memenuhi kebutuhan
personil)?
Non-EkonomiApakah sistem yang diusulkan memiliki keuntungan
yang tak dapat diukur dengan uang
Organisasi atau
Operasional
Apakah sistem yang diusulkan bisa cocok dengan
budaya organisasi?
Apakah level keahlian yang digunakan dalam sistem
baru
sesuai dengan pegawai yang akan mengoperasikannya?
JadwalMungkinkah menerapkan sistem tersebut sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan?
Kendala hukum, etika,
dan yang lain
Apakah sistem yang diusulkan tidak bertentangan
dengan etika atau hukum?
Apakah terdapat kendala-kendala yang berbahaya yang
dilanggar?
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
13
Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan
(disebut juga spesifikasi fungsional) . Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang
rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.
Spesifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepahaman antara pengembang
sistem, pemakai yang kelak menggunakan sistem, manajemen, dan mitra kerja yang
lain (misalnya auditor internal). Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk
menentukan:
Keluaran yang akan dihasilkan sistem,
Masukan yang diperlukan sistem,
Lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran,
Volume data yang akan ditangani sistem,
Jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta
Kontrol terhadap sistem
Jenis Sistem Informasi
Sub Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan
transaksi non keuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan. SIA (Sistem Informasi Akuntansi) terdiri dari 3 subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi ; Sistem ini mendukung proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan ; Menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan laba atau rugi, neraca, arus kas, dan pengembalian pajak.
Sistem pelaporan manajemen ; Yang menyediakan pihak manajemen internal
berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.
IV. DATA FLOW DIAGRAM
Data Flow Diagram bertujuan untuk mendiskripsikan interaksi antara data dan
pemrosesan dengan menggunakan Data Flow Diagram.
Overview : DFD (Data Flow Diagram) memberikan gambaran bagaimana data masuk
dari dalam dan keluar ke suatu entity/representasi dari sumber dan tujuan aliran data
tersebut, aturan dari pemrosesan data, penyimpanan data, dan entitas eksternal.
Adapun simbol yang digunakan adalah :
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
14
FLOWCHART
Bertujuan untuk mendiskripsikan aliran data baik masuk dan keluar antar entitas
berbasis aliran fisik dokumen yang menggunakan prosedur tertentu. Flowchart
merupakan representasi dari sistem pemrosesan dan aliran transaksi organisasi yang
memuat sistem dan prosedur pemrosesan transaksi. Kategori utama dari flowchart adalah:
a. Dokumen
b. Program
c. Proses
d. Sistem
Flowcart memberikan informasi mengenai :
Darimana input diterima dan dari siapa
Dalam bentuk an form apa output di generate
Langkah-langkah dan lanjutan dari proses transaksi
Data dan materi akuntansi yang terlibat dan terkena dampaknya
Prosedur akuntansi dan pengendalian organisasi yang terlibat
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
15
* flowchart *
Guidelines untuk flowchart
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
Pahami dan cermati diskripsi naratif prosedur
Pilih simbol flowchart yang digunakan
Siapkan draft / sketsa flowchart
Perhatikan aturan dasar dalam menggunakan flowchart
Gunakan teknik presentasi untuk memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur dan isi.
Lengkapi flowchart dengan mencantumkan judul, tanggal, nama yang mempersiapkan
16
V. TEKNOLOGI INFORMASI DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Istilah sistem informasi meliputi pemanfaatan teknologi informasi bagi para
manajer. Teknologi informasi itu sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk
menghasilkan informasi dan menyebarkannya baik yang bersifat finansial maupun non
finansial. Husein dan Wibowo (2000) meyatakan bahwa teknologi informasi berpengaruh
terhadap struktur organisasi, cara berbisnis, cakupn organisasi, pekerjaan dan karir dari
manajer organisasi. Teknologi informasi berdampak pada berbagai aktivitas manajemen
yang berhubungan dengan data dimana elemen utamanya meliputi input/perolehan data,
pemrosesan data, penyimpanan data dan perolehan kembali data yang menjadi hal yang
sangat penting bagi organisasi. King et al (1991) dalam Ashton (1991) menyatakan
bahwa kemajuan teknologi informasi memungkinkan lebih banyak data dapat
dikumpulkan dengan cepat dalam lokasi yang jauh sekalipun, memungkinkan
peningkatan jumlah data yang disimpan siap diakses, menyebabkan data yang dapat
diproses, dimodifikasi an ditampilkan kembali secara cepat serta memungkin manajemen
memperoleh kembali data dari lokasi yang jauh dengan cepat tanpa adanya perantara.
Teknologi informasi akhir-akhir ini telah menjadi isu penting dalam akuntansi
manajemen. Akuntansi manajemen secara tradisional difokuskan pada score keeping
(bagaimana tugas dilakukan dengan baik), attention-directing (masalah mana yang
seharusnya diperhatikan), problem solving (alternative mana yang seharusnya dipilih)
dalam tingkatan/hirarki keputusan operasional manajemen (Simon, 1954) dalam Ashton
(1991).Shield (1997) dalam Indriantoro (1999) menyatakan bahwa penelitian akuntansi
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
Contoh : Penyiapan JadwalPerkuliahan Mahasiswa
17
manajemen secara berkelanjutan hendaknya diarahkan pada teknologi informasi untuk
mengakomodasi perubahan organisasi dan lingkungan yang relevan. Penelitian tentang
akuntansi manajemen yang diarahkan pada teknologi informasi difokuskan pada empat
aspek (Ashton et al, 1991) yaitu: bagaimana dampak perkembangan teknologi pada aspek
score keeping; aspek attention-directing; aspek problem solving dalam akuntansi
manajemen dan dampak perkembangan teknologi informasi pada peran akuntan
manajemen. Keuntungan teknologi informasi untuk sistem score keeping adalah
peningkatan produktivitas pekerja pada semua tingkatan proses (input data, proses,
penyimpanan data dan perolehan kembali data), akun manajemen bulanan dapat
dihasilkan dengan cepat dan meningkatnya penyebaran informasi dan respon terhadap
laporan. Teknologi informasi dalam perusahaan digunakan untuk meningkatkan
perhatian-arahan (attention-directing) dalam penyediaan laporan.
Penggunaan teknologi informasi dibagi menjadi dua yaitu: digunakan untuk
menghasilkan laporan manajemen tentang trend dan penyimpangan secara otomatis dan
dapat digunakan untuk mengurangi waktu bagi akuntan manajemen dari fungsi score
keeping dan dapat digunakan aspek intepretasi dan analisis sehingga perkembangan
teknologi informasi memberikan keuntungan dalam perbaikan kualitas dan percepatan
informasi untuk keperluan penyediaan laporan dan analisisnya. Teknologi informasi
digunakan oleh akuntan manajemen untuk menganalisis pemecahan masalah (problem
solving) dan laporan selanjutnya. Penggunaan komputer untuk problem solving
memungkinkan para manajer dapat memperoleh analisis secara spesifik tanpa bergantung
pada departemen pelayanan komputer sehingga proses pengambilan keputusan yang
dilakukan dapat lebih cepat.
VI. LEVEL MANAJEMEN DAN ARUS INFORMASI
Sistem informasi akuntansi adalah Level manajemen dan arus informasi yang
pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, serta penyusunan staf namun
dari sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni :
1. Manajer Puncak (Top Manager)
Tanggung jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan
dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan
strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga
yang melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah.
2. Manajer Menegah (Middle Manager)
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
18
Manajer tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini
pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta
keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak.
3. Manajer Lini Pertama (First-Line Manager)
Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para
karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil
oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini
pertama juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian
strategi yang telah ditetapkan.
Tambahan Hierarki Manajemen :
Dari sisi jumlah, jumlah dari atas ke bawah berbentuk kerucut atau piramida, yaitu semakin
tinggi level atau tingkatan seorang manajer, maka semakin sedikit jumlah manajer pada
tingkatan tersebut.
Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan
– kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan
manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di
mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
19
Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula
dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi
karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer
area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management),
mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini
pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung
antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di
antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau
manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan
istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan
strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive
Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial
Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan
permintaan pekerjaan.
Arus Sistem Informasi Akuntansi
Bila dikaitkan dengan sistem yang memiliki arus input – proses – output,
maka sistem informasi akuntansi memiliki 2 (dua) bagian arus sistem
informasi akuntansi, yakni :
1. Siklus Operasional, merupakan siklus dari mulai terjadinya transaksi
sampai pencatatan transaksi kedalam bentuk dokumen (source
document). Siklus operasional ini dapat terbagi dalam :
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
20
a. Siklus pendapatan (revenue cycle), yang mencakup kegiatan
penjualan barang atau jasa, yang merupakan faktor output
atau produk perusahaan.
b. Siklus pengeluaran (expenditure cycle), mencakup kegiatan
pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembantu
termasuk biaya faktor input.
c. Siklus produksi (production cycle), mencakup kegiatan
(aktivitas) atau proses pemanufakturan yang mengubah bahan
mentah menjadi bahan jadi (produk).
d. Siklus Keuangan (Finance cycle), mencakup aktivitas
penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari
pendapatan, pengeluaran dan produksi.
2. Siklus Penyusunan Laporan, adalah siklus yang mengubah dokumen
dasar yang berasal dari siklus operasi menjadi laporan, baik dalam
bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal maupun untuk pihak
internal.
Dengan demikian maka siklus yang terdapat dalam suatu sistem
informasi akuntansi dapat dikelompokkan atas :
a) Subsistem Penjualan
b) Subsistem Pembelian
c) Subsistem Produksi
d) Subsistem Keuangan
e) Subsistem Penyusunan Laporan Keuangan
Jenis keputusan
Suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu
manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan
persoalan yang bersifat semi terstruktur dengan memiliki fasilitas untuk
menghasilkan berbagai alternatif yang secara interaktif dapat digunakan
oleh pemakai.
Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan
Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan
pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
Mengambil elemen-elemen informasi
Menganalisa seluruh file
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
21
Menyiapkan laporan dari berbagai file
Memperkirakan akibat dari keputusan
Mengusulkan keputusan
Membuat keputusan
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semi terstruktur dan tak
terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi.
Masalah-masalah tersebut tidak bisa dipecahkan oleh sistem komputer lain atau oleh
metode atau alat kuantitatif.
Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini.
Dukungan untuk semua individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur
sering memerlukan ketertiban individu dari departemen dan tingkat organisasional
yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.
Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial. Keputusan bisa di buat
satu kali, beberapa kali, atau berulang (dalam interval yang sama).
Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: Intelegensi, desain, pilihan,
dan implementasi.
Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif, bisa
menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan mengadaptasi Sistem Pendukung
Keputusan untuk memenuhi perubahan tersebut. Sistem Pendukung Keputusan
bersifat fleksibel. Oleh karena itu, pengguna bisa menambahkan, menghapus,
menggabungkan, mengubah, atau menyusun kembali elemen-elemen dasar. Sistem
Pendukung Keputusan juga fleksibel dalam hal ini bisa dimodifikasi untuk
memecahkan masalah lain yang sejenis.
Ramah pengguna, kapabilitas grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin
yang interaktif dengan satu bahasa alami bisa sangat meningkatkan efektivitas Sistem
Pendukung Keputusan.
Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akurasi, timelinnes, kualitas)
daripada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan). Ketika Sistem Pendukung
Keputusan disebarkan, pengambilan keputusan sering membutuhkan waktu yang lebih
lama, tetapi hasilnya lebih baik.
Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilan
keputusan dalam memecahkan suatu masalah. Sistem Pendukung Keputusan secara
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
22
khusus menekankan untuk mendukung pengambilan keputusan, bukannya
menggantikan.
Pengguna akhir bisa meengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana.
Sistem yang lebih besar bisa dibangun dengan bantuan ahli sistem informasi.
Perangkat lunak OLAP dalam kaitannya dengan data warehouse memperbolehkan
pengguna untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan yang cukup besar dan
komplek.
Biasanya, model-model di gunakan untuk menganalisis situasi pengambilan
keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai
strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda.
Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem
informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi objek.
Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang pengambil keputusan pada satu
lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan dan di beberapa
organisasi sepanjang rantai persediaan. dapat diintegrasikan dengan Sistem Pendukung
Keputusan lain dan atau aplikasi lain, serta bisa didistribusikan secara internal dan
eksternal menggunakan networking dan teknologi Web.
Mampu memberikan alternatif solusi bagi masalah semi/tidak terstruktur baik bagi
perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan
keputusan.
Menyediakan akses terhadap berbagai macam format dan tipe sumber data ( data
source ).
Manfaat yang dapat diambil dari Sistem Pendukung Keputusan adalah :
Memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data/informasi
bagi pemakainya.
Membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai
masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
Dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang
dihadapai oleh pengambil keputusan, namun SPK dapat dapat menjadi stimulan bagi
pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai
alternatif pemecahan. Disamping berbagai keuntungannya, SPK juga memiliki beberapa
keterbatasan, diantaranya adalah
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
23
Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan
persoalan sebenarnya.
Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimiliki
(pengetahuan dasar serta model dasar).
Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat
lunak yang digunakan.
SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini
dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan
tugasnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa SPK (Sistem Pendukung Keputusan) dapat memberikan
manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
terutama dalam proses pengambilan keputusan.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari beberapa subsistem, yaitu:
a. Subsistem Manajemen Data
b. Subsistem Manajemen Model
c. Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)
d. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base)
a) Subsistem Manajemen Data
Subsistem Manajemen Data memasukkan satu database yang berisi data yang
relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Sistem
Manajemen Database (DBMS/Data Management System). Subsistem manajemen data
bisa di interkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repository untuk data
perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan. Subsistem manajemen data
terdiri dari elemen – elemen berikut ini:
1) Sistem Pendukung Keputusan Database
Database adalah kumpulan data yang saling terkait dan diorganisasi untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan, dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang
dengan lebih dari satu aplikasi. Pada beberapa sistem pendukung keputusan data
ditempatkan pada data warehouse melalui sebuah web server database. Beberapa
database dapat digunakan pada satu aplikasi sistem pendukung keputusan dan
tergantung pada sumber data. Pengguna menggunakan sebuah browser web untuk
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
24
mengakses database. Data pada sistem pendukung keputusan diekstrak dari sumber
data internal dan data eksternal, juga dari data personal milik satu atau lebih
pengguna. Hasil ekstraksi ditempatkan pada database khusus atau pada data
warehouse perusahaan.
Data Internal ; Data yang sumbernya berasal terutama dari sistem
pemrosesan transaksi dari dalam organisasi. Contoh umum seperti upah/gaji
bulanan, jadwal pemeliharaan mesin, alokasi anggaran, perkiraan terhadap
penjualan yang akan datang, biaya produksi, rencana rekruitmen pegawai
baru masa mendatang, dan lain-lain.
Data Eksternal ; Data yang sumbernya dari luar sistem organisasi, seperti
data industri, data riset pemasaran, data sensus, data tenaga kerja regional,
regulasi pemerintah, jadwal tarif pajak, data ekonomi dalam negeri, dan lain-
lain. Data tersebut dapat berasal dari lembaga pemerintah, asosiasi
perdagangan, perusahaan riset pasar, dan lain-lain.
Data Privat ; Meliputi petunjuk-petunjuk yang digunakan oleh pengambil
keputusan khusus dan penilaian terhadap data dan atau situasi spesifik.
Data Ekstraksi ; Data ekstraksi merupakan hasil kombinasi data dari berbagai
sumber termasuk sumber internal dan eksternal
2) Sistem Manajemen Database
Database dibuat, diakses, dan diperbaharui oleh sebuah DBMS. Kebanyakan sistem
pendukung keputusan dibuat dengan sebuah DBMS relasional yang menyediakan
berbagai kapabilias.
Direktori Data ; Direktori data merupakan katalog dari semua data yang
berada di dalam database. Direktori ini digunakan untuk mendukung fase
intelegensi dari proses pengambilan keputusan karena membantu memindai
data dan menidentifikasi area masalah atau peluang – peluang. Direktori ini
sama seperti semua katalog lainnya, mendukung penambahan entri baru,
menghapus entri, dan mendapatkan kembali informasi mengenai objek –
objek khusus yang ada di dalam database.
Query Facility ; Membangun dan menggunakan sistem pendukung keputusan
sering memerlukan akses, manipulasi dan query data. Tugas – tugas tersebut
dilakukan oleh query facility, menerima permintaan untuk data dari
komponen sistem pendukung keputusan lain, menentukan bagaimana
permintaan dapat dipenuhi (konsultasi dengan direktori data jika perlu),
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
25
memformulasi permintaan dengan detail, dan mengembalikan hasilnya
kepada pemberi permintaan.
Elemen-elemen tersebut ditunjukkan secara skematis pada gambar di bawah ini
b) Subsistem Manajemen Model
Subsistem dari manajemen model dari Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari elemen-
elemen berikut ini:
Basis Model
Basis model berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu
manajemen, dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis
pada sebuah sistem pendukung keputusan. Kemampuan untuk invokasi,
menjalankan, mengubah, menggabungkan, dan menginspeksi model merupakan
suatu kapabilitas kunci dari sistem pendukung keputusan dan yang
membedakannya dengan CBIS (Computer Base Information System) lainnya.
Model dalam basis model dapat dibagi menjadi empat katagori utama, dan satu
kategori pendukung, yaitu:
1) Strategis ; Model strategis digunakan untuk mendukung manajemen puncak
untuk menjalankan tanggung jawab dalam perencanaan strategis.
2) Taktis ; Model Taktis digunakan terutama oleh manajemen tingkat menengah,
untuk membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi.
3) Operasional ; Model ini digunakan untuk mendukung aktivitas kerja harian
transaksi organisasi.
4) Analitik ; Model ini digunakan untuk menganalisis data, model ini meliputi
model statik, ilmu manajemen, algoritma data mining, model keuangan, dan
lainnya.
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
26
5) Blok Pembangunan Model dan Rutin ; Selain berisi model strategis, taktis,
dan operasional, basis model juga berisi blok pembangunan model dan rutin.
Contoh-contohnya meliputi satu rutin generator dengan jumlah acak, kurva,
atau line-fitting rutin, rutin komputasi present-value, dan analisis regresi.
Blok pembangunan ini dapat digunakan dalam beberapa cara. Dapat
disebarkan untuk aplikasi sebagai analisis data, dapat juga digunakan sebagai
komponen present-value, dan analisis regresi.
Sistem Manajemen Basis Model
Fungsi perangkat lunak sistem manajemen basis model (MBMS) adalah untuk
membuat model dengan menggunakan bahasa pemrograman, alat sistem
pendukung keputusan atau subrutin, dan blok pembangunan lainnya,
membangkitkan rutin baru dan laporan, pembaruan dan perubahan model, dan
manipulasi data model. MBMS mampu mengaitkan model-model dengan link yang
tepat melalui sebuah database. Peran direktori model yang terhubung ke MBMS
sama dengan direktori database. Direktori model adalah katalog dari semua model
dan perangkat lunak lainnya pada basis model. Yang berisi definisi model dan
fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kapabilitas
model. Sistem Manajemen Basis Model/Model Base Management System (MBMS)
berisi beberapa elemen antara lain, yaitu :
1) Eksekusi Model ; Eksekusi Model adalah proses mengontrol jalannya model.
2) Integrasi Model ; Model ini mencakup gabungan operasi dari beberapa model
saat diperlukan (misalnya mengarahkan output suatu model, katakanlah
perkiraan, untuk diproses model lain, misal model perencanaan pemrograman
linier).
3) Perintah (Comman Processor Model) ; Model ini digunakan untuk menerima
dan menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dari komponen
antarmuka pengguna dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau
fungsi-fungsi integrasi elemen-elemen tersebut beserta antarmukanya dengan
komponen sistem pendukung keputusan.
Definisi dan fungsi setiap elemennya ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
27
c) Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)
Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dan
sistem. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak, tapi juga faktor-faktor
yang berkaitan dengan kemudahan pengunaan, kemampuan untuk dapat diakses, dan interaksi
manusia-mesin. Beberapa ahli merasa bahwa antarmuka pengguna merupakan komponen
yang paling penting karena merupakan sumber dari berbagai power, fleksibilitas, dan
karakteristik easy-to-use (Sprague dan Watson, 1996). Ahli lainnya menyatakan bahwa
antarmuka pengguna merupakan sistem dari sisi pengguna karena antarmuka adalah satu-
satunya bagian dari sistem yang dilihat oleh pengguna (Whitten, Bentley, dan Dittman, 2001).
Subsistem antarmuka pengguna dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sebagai
sistem manajemen antarmuka pengguna/User Interface Management System (UIMS). UIMS
terdiri dari beberapa program yang memberikan kapabilitas. UIMS juga dikenal sebagai
generasi dialog dan sistem manajemen. Proses antarmuka pengguna untuk sebuah
Management Support System ditunjukkan secara skematis pada gambar dibawah ini
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
28
Skema sistem antarmuka pengguna (dialog)
Pengguna berinteraksi dengan komputer yang diproses oleh UIMS. Pada sistem
lanjutan, komponen antarmuka pengguna dapat menggunakan objek standar (misal menu pull-
down, button, browser internet) melalui UIMS. UIMS memberikan kapabilitas di bawah ini :
Memberikan antarmuka pengguna grafis
Mengakomodasi pengguna dengan berbagai format dan alat input
Menyajikan data dengan berbagai format dan alat output
Memberikan kepada pengguna kapabilitas bantuan, prompting, diagnostik, dan ruti-
rutin saran, atau semua dukungan feksibel lainnya
Memberikan interaksi dengan database dan basis model
Menyimpan data input dan output
Memberikan grafis berwarna, grafis tiga dimensi, dan plotting data
Memiliki window yang memungkinkan banyak fungsi untuk ditampilkan secara
konkuren
Dapat mendukung komunikasi diantara dan antarpengguna dan pembangunan
Management Support System
Memberikan pelatihan berdasarkan contoh (memandu pengguna melalui proses input
dan pemodelan)
Memberikan flesibilitas dan adaptivitas sehingga dapat mengakomodasi masalah-
masalah dan teknologi yang berbeda-beda
Berinteraksi dengan banyak gaya dialog yang berbeda-beda
Mengangkap, menyimpan, dan menganalisis pemakaian dialog (pelacakan) untuk
meningkatkan sistem dialog, pelacakan oleh pengguna juga disediakan
Memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan subsistem manajemen model dan
manajemen data.
d) Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base)
Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu
komponen independen yang memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si
pengambil keputusan. Subsistem ini dapat di interkoneksikan dengan repositori
pengetahuan perusahaan organisasional.
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
29
Banyak masalah tak terstruktur dan bahkan semi terstruktur yang sangat kompleks
sehingga solusinya memerlukan keahlian. Keahlian tersebut dapat diberikan oleh suatu
sistem pakar atau sistem cerdas lainnya. Oleh karena itu, makin banyak sistem
pendukung keputusan canggih yang dilengkapi dengan satu komponen yang disebut
dengan subsistem manajemen berbasis pengetahuan. Komponen ini dapat menyediakan
keahlian yang diperlukan untuk memecahkan beberapa aspek masalah dan memberikan
pengetahuan yang dapat meningkatkan operasi komponen sistem pendukung keputusan
yang lain.
Berdasarkan semua definisi-definisi diatas, sistem pendukung keputusan harus
mencakup tiga komponen utama yaitu DBMS (Database Management System), MBMS
(Model Base Management System) dan antarmuka pengguna, subsistem manajemen
pengetahuan adalah opsional, namun dapat memberikan banyak manfaat karena
memberikan intelegensi bagi tiga komponen utama tersebut.
VII. SISTEM ANTAR ORGANISASI
Suatu IOS ( Inter Organizational System / Sistem Antar –
Organisasi ), atau biasa disebut system informasi antar – organisasi,
adalah suatu kombinasi perusahaan – perusahaan yang terkait
sehingga mereka berfungsi sebagai suatu system tunggal, mereka
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan –
perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra
bisnis. Manfaat IOS terbagi kedalam dua kategori yaitu efisiensi
komparatif dan kekuatan tawar – menawar.
a. Efisiensi Komparatif ; Dengan bergabung Dalam IOS, para mitra
dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan
biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka
b. Kekuatan Tawar-menawar ; Kemampuan suatu perusahaan untuk
menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya
yang menguntungkan dirinya disebut kekuatan tawar menawar
(bargaining power). Kekuatan itu berasal dari tiga metode
dasar dengan menawarkan keistimewaan produk yang unik,
dengan mengurangi biaya yang berhubungan dengan pencarian,
dan dengan meningkatkan biaya peralihan .
maksud dari tiga metode dasar yakni :
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
30
Keistimewaan Produk yang unik ; hubungan elektronik IOS
memungkinkan perusahaan menawarkan pelayanan yang
lebih baik bagi pelanggan dalam bentuk pesanan yang lebih
rendah, yang lebih cepat, dan waktu respon atas
permintaan informasi yang lebih cepat
Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian ;
dengan menjadi bagian suatu IOS, perusahaan dapat
mengurangi biaya-biaya berbelanja yang dialami
pelanggannya dalam mencari pemasok.
Meningkatkan biaya peralihan ; Suatu perusahaan ingin agar
jika pelanggan beralih ke pesaing maka biayanya menjadi
mahal. IOS mencapai manfaat ini dengan memberikan bagi
pelanggan sumber daya informasi seperti perangkat keras.
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang/pendorong bagi
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Romney (2006) menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi didalam organisasi akan mempengaruhi aktivitas-
aktivitas/proses bisnis yang terdapat dalam organisasi tersebut. Adapun pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi dapat dilihat dari dampak
pemanfaatan teknologi informasi pada rantai nilai organisasi (value chain). Pemanfaatan
teknologi informasi dalam organisasi dapat meningkatkan akses atas informasi yang
akurat dan tepat waktu mengenai status pengiriman; memungkinakan organisasi untuk
mengurangi jumlah persedian penyangga (inventory buffer); meningkatkan efisiensi
operasi internal perusahaan, khususnya perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi
(misalnya industri perakitan mobil, komputer, elektronik dan lain-lain); dapat
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan penjualan dan pemasaran,
pembelian, sumber daya manusia serta dukungan layanan purna jual.
Dampak strategis pemanfaatan teknologi informasi bagi organisasi dapat dilihat
dari dapat tidaknya teknologi informasi menunjang dan membantu organisasi dalam
melaksanakan dan mencapai strategi organisasi secara keseluruhan. Hal tersebut sesuai
dengan apa yang dikemukan oleh Romney (2006) bahwa pemanfaaatan teknologi
informasi didalam organisasi bukan merupakan strategi dasar dari organisasi tersebut,
implementasi teknologi informasi digunakan untuk membantu dalam pencapaian
strategi organisasi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, akses terhadap proses
bisnis perusahaan dapat dilakukan denga cepat sehingga pengambilan keputusan dapat
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
31
dilakukan secara lebih cepat dan akurat dan pada akhirnya tujuan organisasi dapat
tercapai.
Contoh bagan struktur organisasi sistem informasi terpusat.
Contoh bagan struktur organisasi sistem informasi yang tersebar.
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
32
VIII. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Tujuan sistem informasi dan kebutuhan informasi yang didefinisikan secara
jelas adalah salah satu kunci untuk suksesnya sistem informasi. Kesuksesan suatu sistem
membutuhkan tujuan-tujuan yang terdefinisikan. Suatu sistem dengan tujuan tertentu
akan menyelesaikan lebih banyak untuk suatu organisasi, daripada sistem tanpa tujuan,
sedikit tujuan, atau tujuan yang ambisius (Calliueot and Lapayre, 1992). Calliueot and
Lapayre (1992) menyatakan bahwa penciptaan suatu informasi efektif membutuhkan
suatu pengorganisasian untuk mengembangkan sejumlah sistem-sistem pendukung.
Penarikan staf yang kompeten dan layak adalah suatu tindakan yang sangat penting.
Investasi yang besar dalam perangkat keras, perangkat lunak dan pendukung sistem
yang lain adalah sesuatu yang penting, namun tanpa manusia bersumber daya yang
kompeten untuk mengkoordinasikan sistem akan menghasilkan informasi yang tidak
layak, tidak tepat waktu atau tidak akurat. Ada beberapa cara dalam mengembangkan
sistem informasi, yakni :
1) Insoursing
2) Prototyping
3) Pemakaian Paket Perangkat Lunak
4) Selfsourcing
5) Outsourcing
1. Insourcing
Fitur Kelebihan Kelemahan
Proses Formal dilakukan
tahap demi tahap secara
berurutan
Spesifikasi dan
persetujuan dalam bentuk
tertulis
Peran pemakaian terbatas
Perlu untuk sistem dan
proyek yang kompleks
Pelan dan Mahal
Perubahan tidak
dapat dilakukan
dengan cepat
Banyak kertas yang
perlu dikelola
2. Prototyping
Fitur Kelebihan Kelemahan
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
33
Kebutuhan ditentukan
secara dinamis melalui
sistem percobaan
Proses cepat, tidak
formal dan berulang
Pemakaian secara
terus– menerus
berinteraksi dengan
prototipe
Cepat dan tak mahal
Berguna manakala
kebutuhan– kebutuhan tak
menentu dan jika
antarmuka pemakai– akhir
merupakan hal yang
penting
Meningkatkan partisipasi
pemakai
Tak cocok untuk sistem
yang kompleks dan
besar
3. Paket Perangkat Lunak
Fitur Kelebihan Kelemahan
Perangkat lunak
komersial mengurangi
kebutuhan internal
untuk
mengembangkan
program
Mengurangi kerja untuk
pemprograman, installasi
dan pemeliharaan
Dapat menghemat waktu
dan biaya jika yang
dikembangkan adalah
aplikasi bisnis yang umum
Mengurangi kebutuhan
sumber daya internal bidang
sistem informasi
Kemungkinan tidak
cocok dengan kebutuhan
organisasi yang unik
Kemungkinan tidak
dapat melakukan
beberapa fungsi bisnis
dengan baik
Pencocokan dengan
kebutuhan menaikkan
biaya pengembangan
4. Selfsourcing
Fitur Kelebihan Kelemahan
Sistem dibuat oleh
pemakai-akhir dengan
menggunakan perangkat
lunak generasi keempat
Cepat dan tidak formal
Peran spesialis sistem
informasi sangat sedikit
Pemakai mengendalikan
pembuatan sistem
Menghemat waktu dan
biaya pengembangan
Mengurangi
ketertiggalan aplikasi
yang dikehendaki
Dapat membuat sistem
informasi berkembang
biak tanpa dapat
dikendalikan
Sistem tidak selalu
memenuhi dengan
standar jaminan mutu
5. Outsourcing
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
34
Fitur Kelebihan Kelemahan
Sistem dibuat dan
seringkali dioperasikan
oleh pihak luar
Dapat mengurangi atau
mengenalikan biaya
Dapat menghasilkan sistem
sekalipun sumber daya
internal tidak tersedia atau
secara teknis kurang
Kehilangan kontrol
terhadap fungsi sistem
informasi
Tergantung sekali pada
vendor
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Mengenai teknologi informasi di atas, kami dapat menarik kesimpulan bahwa
Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi
informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) , dan
dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Dapat dikatakan “Teknologi
Informasi merupakan gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi
telekomunikasi”. Dan perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh dalam
semua bidang kehidupan manusia secara global. Walaupun menimbulkan dampak positif
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011
35
dan negatif, tetapi perkembangan teknologi dan informasi telah mengubah kehidupan
manusia. Hal ini akan berlangsung secara terus-menerus sampai terhentinya kehidupan di
muka bumi ini.
Teknologi informasi merupakan aspek penting dalam organisasi bisnis. Dan
memiliki peranan yang sangat penting karena dapat mendukung proses dan operasi
bisnisnya, pengambilan keputusan, dan strategi peningkatan competitive advantage.
Teknologi informasi akan bernilai pada saat digunakan dalam organisasi untuk mencapai
tujuan strategis dan operasional organisasi.
Sistem Informasi Akuntansi yang terkomputerisasi memungkinkan pemakai
laporan keuangan dapat melihat laporan keuangan setiap saat dengan lebih cepat dan
akurat. Selain itu juga sistem informasi akuntansi dapat menyediakan informasi yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut
pemrosesan informasi.
Data Flow Diagram dapat memberikan gambaran bagaimana data masuk dari
dalam dan keluar ke suatu entity/representasi dari sumber dan tujuan aliran data tersebut,
aturan dari pemrosesan data, penyimpanan data, dan entitas eksternal. Sistem Informasi
Akuntansi adalah Level manajemen dan arus informasi yang pada umumnya manajer
memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, serta penyusunan.
Sistem Pendukung Keputusan dapat memberikan manfaat bagi pengambil
keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses
pengambilan keputusan. Ada beberapa cara dalam mengembangkan sistem informasi,
yakni (Insoursing ; Prototyping ; Pemakaian Paket Perangkat Lunak ; Selfsourcing ;
dan Outsourcing).
DAFTAR PUSTAKA
AKU MASIH NYARI BUKUNYA BRO.. MASIH DIBAWA TEMEN KU
SITI NUR FA’IZAH * STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG * AKUNTANSI 2011