makalah ilmu sosial budaya dasar
TRANSCRIPT
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)
ADAT PESTA PONAN MASYARAKAT POTO,BEKAT DAN MALILI
KECAMATAN MOYO HILIR KABUPATEN SUMBAWA BESAR
OLEH :
LAELY FITRI HANDAYANI
J1A012065
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN AJARAN 2012/1013
2
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT., karena telah melimpahkan rahmatNya
sehingga makalah ilmu social budaya dasar yang berjudul “Adat Pesta Ponan Masyarakat
Poto,Bekat Dan Malili Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa Besar” bias dilaksanakan
dan diselesaikan tepat pada waktunya.
Disamping itu, saya juga mengucapkan terima kasih pada semua kalangan dan orang-
orang yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, Karena tanpa mereka, mungkin
makalah ini tidak dapat selasai tepat pada waktunya.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata Sempurna. Sehingga kritik dan saran
yang membangun sangat diperlukan agar dapat menjadi pembelajaran dan koreksi . semoga
makalah ini bermanfaat untuk masyarakat terlebih lagi untuk diri saya sendiri.
Mataram , Mei 2013
Laely Fitri Handayani
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................... 4
C. TUJUAN PENULISAN ...................................................................................................................... 4
D. METODE PENULISAN ..................................................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................................................. 5
LANDASAN TEORI ...................................................................................................................................... 5
BAB III ............................................................................................................................................................ 6
PENJELASAN .............................................................................................................................................. 6
1. SEJARAH PONAN ........................................................................................................................... 6
2. PROSES PELAKSANAAN PESTA PONAN ......................................................................................... 9
3. MANFAAT PONAN BAGI MASYARAKAT ...................................................................................... 13
BAB IV .......................................................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................................................. 14
1. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 14
2. SARAN ......................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 15
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan adat dan kebudayaan . Indonesia terdiri
dari beberapa kepulauan dengan adat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Karena keadaan
tersebut terkadang masyarakat sering mengabaikan adat dan kebudayaannya sendiri dan
cenderung mengarah ke kebudayaan barat. Karena kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya adat dan kebudayaan untuk dilestarikan, maka hal ini yang mengundang bangsa lain
untuk mengakui adat serta kebudayaan yang ada di Negara kita .
Tentu hal seperti itu tidak kita inginkan. Maka dari itu, agar hal seperti itu tidak terulang
kembali, maka harus adanya kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai adat yang ada di
masyarakat itu sendiri. Dan untyk adat dan kebudayaan yang belum terlalu dikenal masyarakat
luas maka perlu adanya promosi yang nyata dari masyarakan itu sendiri.
Seperti halnya Ponan. Ponan adalah adat tahunan yang dilakukan oleh masyarakat di
Poto,Lengas dan malili secara turun temurun. Mungkin di Indonesia sendiri adat ini masih
belum terlalu dikketahui maka dari ini , kita berusaha untuk mempublikasikan tentang adat ini
melalui tulisan yang dibuat ini agar orang-orang mengetahui bahwa masih banyak sekali adat
dari nenek moyang di Indonesia yang patut untuk dilestarikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah awal pesta Ponan ?
2. Bagaimana Proses pelaksanaan pesta Ponan ?
3. Apa saja manfaat pesta Ponan bagi masyarakat sekitar ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan sejarah pesta Ponan
2. Menjelaskan proses pelaksanaan pesta Ponan
3. Menjelaskan manfaat pesta Ponan bagi masyarakat
D. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan adalah metode wawancara. Metode wawancara adalah metode
dimana pewawancara menanyakan langsung apa yang ingin diketahuinya kepada orang yang
diwawancarai atau narasumber.
Metode ini diambil karena kurangnya buku referensi tentang kebudayaan yang ingin
diangkat dalam tulisan , sehingga metode wawancara ini adaalah salah satu cara untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang ingin dituliskan.
Selain itu juga menggunakan metode study literatul yakni mencari informasi yang berkaitan
dengan materi di buku dan juga internet.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Pesta Ponan merupakan pesta tahunan yang sudah dijalani masyarakat Poto,Lengas dan
Malili secara turun-temurun. Upacara ini sebagai wujud syukur masyarakat pascatanam padi
sekaligus ajang silaturahmi antarwarga. Pesta Ponan juga memberikan pelajaran kepada kita
tentang pengelolaan alam dan lingkungan sekitar agar tetap lestari. Selain itu, ada beberapa
pendapat dari beberapa tokoh masyarakat setempat tentang ponan, yaitu :
1. Menurut Abu Bakar, SH ( Camat Moyo Hilir ). “Pesta Ponan merupakan pesta
tahunan yang sudah dijalani masyarakat setempat secara turun-temurun.
Upacara ini sebagai wujud syukur masyarakat pascatanam padi sekaligus
ajang silaturahmi antarwarga”.
(http://www.pulausumbawanews.com/daerah/pesta-ponan-wujud-syukur-pada-
allah/)
2. Menurut Hatta Jamal ( ketua adat ponan) “Pesta Ponan merupakan upacara
tradisi yang sarat dengan makna berupa pelajaran hidup bagi masyarakatnya.
Warga percaya, bersikap bijak dalam mengelola lingkungan dan lestari,
diyakini akan mendukung terciptanya keberlanjutan hidup manusia itu sendiri.
“(http://www.sumbawakab.go.id/berita/3569/Pesta-Adat-Ponan-Digelar-10-
Februari-.html)
3. Menurut Drs. Abdullah( tokoh masyarakat) “ Ponan adalah syukuran yang
dilakukan masyarakat sebagai tanda syukur kepada Allah SWT., saat setelah
musim tanam berakhir.”(wawancara)
4. Menurut Ariffianto(ketua sanggar seni di Lengas ) “Ponan adalah syukuran
yang dilaksakan oleh masyarakat setempat sebagai tanda syukur kepada
Tuhan dan Sebagai ajang silaturrahmi sesame masyarakat.” (wawancara)
Pesta ponan yang dilaksanakan dilakukan di bukit yang di sebut sebagai bukit ponan .
Bukit Ponan adalah bukit yang berada di Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Bukit seluas 82 are ini dikelilingi tiga dusun, yakni Dusun
Poto, Dusun Malili dan Dusun Lengas. Bukit Ponan berada sekitar 11 kilometer arah Tenggara
Kota Sumbawa. (http://www.sumbawakab.go.id/berita/3569/Pesta-Adat-Ponan-Digelar-10-
Februari-.html)
6
BAB III
PENJELASAN
1. SEJARAH PONAN
Syahan hikayat lama, kisah seorang keturunanAdam yang dilahirkan pada abad ke-14.
Tahunnya wallahhualam, apalagi bulan dan tanggalnya terlebih-lebih harinya, karena ceritanya
diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan, putra dari pasangan Zulkifli dan Khalifah yang
diberi nama Gafar.
Gafar tumbuh dalam keluarga yang tergolong miskin. Tetapi , dia tumbuh sebagai pribadi
yang sangat baik,jujur,sopan santun,pandai,taat kepada Allah,patuh kepada orang
tuanya,ulet,rajin dan pekerja keras sehingga sangat disegani di kampungnya. Dia tumbuh dan
hidup di Desa Bekat.
Bekat adalah sebuah desa yang dikelilingi hamparan dataran luas. Pada zaman dahulu,
orang bekat sangat makmur. Kemakmuran Bekat dan umumnya Orong Rea ( sebutan untuk
sawah garapan orang di sekitaran desa Bekat ) menjadi tolok ukur dari kemakmuran kerajaan
Sumbawa. Jika terjadi kemarau panjang dan kekurangan makanan di Bekat, maka itu tandanya
seluruh wilayah Sumbawa di landa kelaparan. Bagaimana tidak Bekat dijadika tolok ukur
kemakmuran wilayah Sumbawa , sebuah keluarga disana sekurang-kurangnnya memiliki 30-40
ekor kerbau,belum lagi sapi,kuda,kambing dan ternak lainnya ditambah lagi lahan yang
berhektar-hektar.
Meskipun berada dalam keadaan yang kurang mampu, Gafar tidak pernah sedikitpun
berkecil hati,justru itu yang menginspirasinya untuk bekerja lebih keras lagi. Dalam keadaan
ekonomi yang seperti itu, Gafar memiliki keinginan yang mulia yaitu ingin melaksanakan rukun
Islam yang ke-5 yaitu “pergi haji bagi orang yang mampu” serta mengenyam pendidikan di
Mekkah. Dengan keinginannya yang seperti itu tidak sedikit orang-orang yang menganggapnya
aneh dan bermimpi. Tetapi dia hanya membalasnya dengan senyum dan bertawakkal kepada
Allah.
Seiring berjalannya waktu, Gafar tumbuh menjadi dewasa dan bertanggung jawab. Ia
sangat rajin bersawah. Suatu ketika musim tanam pun tiba, Gafar bertugas membajak
sawahnya,karena dulu belum ada teknologi yang seperti sekarang maka orang-orang membajak
sawa menggunakan kerbau. Karena membajak dalam keadaan hujan lebar, kerbau Gafar berulah
sehingga alat bajaknya atau dalam bahasa Sumbawa disebut “Rengala” itupun patah, rasa takut,
kecewa,gundah dan kecewa menghampirinya. Dengan perasaan putus asa, Gafar melepas semua
peralatan membajaknya. Melihat hal itu, ayahnya dating sambil berlalu dengan maksud
membantu sambir menjinjing parang yang sudah terhunus. Melihat gelagat ayahnya Gafar pun
berlalu ke utara sekuat-kuatnya, dan ayahnya tetap mengejarnya dengan maksud
7
menghentikannya sambil mengangkat parangnya. Ayahnya terus berlari dan menjarinya tetapi
tidak bias menemukannya.
Seluruh warga dan tetanggapun sepakat untuk mencari Gafar. Akan tetapi tidak
membuahkan hasil. Akhirnya, warga Bekar sepakat bahwa Gafar telah meninggal. Kepergian
Gafar menyisakan luka mendalamuntuk orang tuanya bahkan tidak berselang lama dengan
kejadian itu orang tua Gafar pun meninggal.
Setelah belasan tahun berlalu, tibalah waktu kepulangan jamaah haji dari tanah suci.
Seorang kerabat bernama karim ( tetapi beliau tinggal di Kerongkeng ) menyempatkan diri
mampir di Bekat dan membawa kabar yang mengejutkan , dia menceritakan bahwa dirinya
bertemu Gafar di tanah Suci. Maka antara percaya dan tidak percaya masyarakat di sekitar yang
mendengar berita itu berbondong-bondong dating ke Bekat untuk memastikan kabar tersebut.
Dan benar sajar, seorang laki-laki berpakain dan penampilan seperti orang arab dan berparas
mirip Gafar dating dan menyapa orang-orang disana.
Orang itu berjalan menuju rumah lama Gafar dan kebetulan rumah tersebut ditinggali
oleh keluarga dekatnya. Kelarga dan orang-orang disana tidak bias membengung tangis melihat
kejadian itu. Orang yang selama belasan tahun dikira meninggal ternyata masih hidup dan
sekarang berada di depannya dengan keadaan sehat, bahkan dia kembali dengan membawa ilmu
agama yang sangat bagus.
Diantara masyarakat yang berdatangan ada juga yang tidak percaya dengan kejadian
tersebut, tetapi Gafar menjelaskan dengan fasih apa yang dialaminya beberapa belas tahun lalu.
Dan kemudian, masyarakat disan mengiyakan dengan mantab cerita Gafar. Beerita tentang
kepulangan Gafar begitu cepat menyebar keselur penjuru dan orang-orang dengan ramai dating
ke Bekat untuk bertemu dengan Gafar.
Gafar menjelaskan tentang perjalanan hidupnya selama belasan tahun ini, dan bagaiman
ia bias sampai di Mekkah. Disana beliau mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang agama dari
pemuka-pemuka agama disana dan menjadi penanggung jawab kebersihan di Masjidil Haram..
meskipun kepergian dan kepulangannya dari Mekkah ke Tanah Air tidak diterima akal sehat
manusia, karena menurut cerita beliau sampai di Mekkah karena terbawa Oleh Burung yang
Sangat besardan melakukan perjalanan melewati hutan,rawa-rawa,dan banyak hewan buas
berhari-hari tanpa bekal makanan dan minuman. Akan tetapi , beliau menjelaskan bahwa tidak
ada yang tidak mungkin jika Allah SWT. Sudah berhendak, asalkan kita selalu percaya ,berihtiar
daan merendah serta menjalankan perintah agama sebagaiman mestinya maka semua out
bukanlah hal yang mustahil.
Seiring berjalannya waktu , orang-orang berdatangan kerumah haji Gafar. Beliau lebih
suka dipanggil dengan nama Haji Batu`. Setelah beberapa tahun, beliaupun semakin tua dan
beliau sadar akan ajal. Beliau berkata pada keluarganya begini : “ Aku akan pergi pada musim
tanam, kurang lebih pukul enam. Biarlah di bukit itu tetap menjadi penam (pekuburan). Bukit
8
yang dimaksud adalah bukit pekuburan orang-orang bekat zaman dahulu. Kemuadian
keluarganya menanyakan di bagian mana beliau ingin dimakamkan ?. dengan pasti beliau
menjawab : di dekat pohon manga itu”. Manga yang dimaksud adalah manga Po`, jenis local
yang tumbuh besar dan rindang di puncak bukit penam.
Setelah benar-benar beliau wafat, benarlah ucapan beliau bahwa beliau wafat pada musim
tanam, pada hari jum`at pukul enam pagi. Semua orang berusaha memenuhi keinginan beliau
untuk dimakamkan di dekat pohon manga Po`. Sehingga jika orang menanyakan dimana makam
Haji Batu`, maka penduduk menunjukkan dengan menyebut dengan bahasa samawa dekat Po
nan yang berarti manga itu.
Sepeninggal Haji Batu` desa Bekat benar-benar menjadi sepi karena orang-orang pergi
bersiarah ke Po nan . akibatnya beberapa keluarga yang masih bermukim disana memutuskan
untuk pindah ke Poto,Lengas dam Malili.
Gambar makam Haji Batu` di bukit Ponan
Meskipun hahi Batu telah meninggal tetapi tidak dengan petuah-petuah yang telah ia
berikan kepada masyarakat di kampungnya, karena petuah dan apa-apa yang disampaikannya
berdasarkan kepada Al-Qur`an dan Hadits . Ada beberapa petuah yang dimasih melekat kuat
dalam ingatan orang-orang tua kita, yaitu :
a. “Ruang dab waktu adalah ciptaan Allah SWT., maka denga takdir-Nya Allah
menghendaki suatu terjadi, maka terjadilah. Tiada yang dapat melawan takdir
maupun mempercepatnya. Kehendak Allah-lahyang berlaku, tempat meminta dan
dan berlindung dari segala sesuatu.”
b. “Bertaubat secara murni,beramallah secara ikhlas maka kita akan diterima oleh
Allah SWT.sebagaimana bayi yang baru lahir. Suci tanpa dosa.”
9
c. “Jangan aduk imanmu dengan nafsumu, dan jangan pula memaksa nafsumu
kepada takwamu.”
d. “Jika kalian mengenangku, jangan aku yang kalian kenang, maka kenanglah apa-
apa pesanku. Janganlah pesanku kenang , maka kenangkanlah dirimu dalam hidup
dan kehidupanmu. Jika kamu mengenang hidupmu, maka sesungguhnya yang
dikenang akan mengenang. Berkunjunglah kepada orang lain sesudah engkau
mengunjungi dirimu sendiri. Dan berkunjunglah kepada dirimu setelah engkau
mengunjungi orang lain, maka dirimu akan mengunjungimu .”
Sehingga petuah-petuah itulah yang tetap dipegang teguh oleh anak keturunan Haji Batu`
, sehingga setiap musim tanam, tepatnya saat musim tanam saat musim hujan masyarakan
Poto,Lenga,dan malili selalu berkumpul di bukit Ponan guna saling bersilaturrahmi dan
mendo`akan Haji Batu` serta memohon kepada Allah SWT. Agar apa-apa yang ditanam di
lahannya dapat tumbuh, dan hasilnya melimpah serta diridhai oleh-Nya.
2. PROSES PELAKSANAAN PESTA PONAN
Pesta Posan merupakan moment yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di ke-3 desa
tersebut kerena merupakan adat yang sangat berarti untuk mereka. Terlihat 3 hari sebelum acara
di lakukan warga masyarakat mulai sibuk mempersiapkan diri . hampir tidak orang yang berdiam
diri , semua sibuk mencari bahan untuk keperluan ponan seperti buah kelapa, daun pisang, daun
kelapa yang muda ( atau dalam bahasa samaw adisebit “bomong” ). Bukan hanya orang tua tapi
remaja bahkan anak-anak pun ikut sibuk mempersiapkan acara tersebut. Biasanya kaum
perempuan sibuk dir rumah mempersiapka aneka jajan dan pangan yang akan disajikan di hari
ponan , sedangkan kaum pria sibuk bergotong royong untuk membersihkan bukit ponan dan
sekitarnya serta mengatur segala yang akan diperlukan diacara ponan tersebut.
Dalam memperingati pesta ponan ada dua acara penting yang menjadi daya tarik
tersendiri bagi masyarakat sekitar , yaitu :
1. Malam pesta ponan
2. Acara inti pesta ponan.
1. Malam pesta ponan
Malam pesta ponan adalah acara yang dilaksanakan pada malam sebelum pesta ponan
dilaksanakan. Pesta ponan berlangsung tidak kalah meriah dari acara ponan tersebut. Biasanya
pesta ini dilaksanakan pada salah satu dari ke-3 esa tersebut secara bergantian setiap tahunnya.
Pada acara ini, biasanya yang paling banyak dilibatkan adalah remajanya. Mulai panitia
pelaksanan, koordinasi,panitia acara dan lain sebagainya dan orang-orang tua biasanya hanya
membantu dengan dana.
10
Pada acara ini biasanya ditampilkan banyak sekali pertunjukan budaya mulai dari Tarian
Daerah Sumbawa, Rabalas Lawas1,Ngumang2,Bakilung,3Pementasan Drama,Dialog Adat .
semua acara itu biasanya mengandung makna tentang asal usul terjadinya ponan . acara ini selain
menjadi ajang silaturrahmi tetapi juga menjadi wadah pembelajaran budaya bagi anak-anak dan
generasi muda agar lebih mencantai budaya dan adatnya sendiri.
Gambar salah satu pertunjukan pada malam pesta ponan.
2. Acara inti pesta ponan
Acara puncak dari pesta ponan biasanya dilaksanankan pada pagi hari biasanya
dilaksanakan pada hari minggu . hal ini diharapkan agar semua lapisan masyarakat bias
mengikutinya karena merupakan hari libur. Acaranya biasanya dimulai pada pukul 08.00 WITA
agar cuacanya tidak terlalu panas.acara ini dilaksanankan disebuah bukit ditengah-tengah
persawahan warga Poto,Lengas dan Malili. Orang dinana lebih mengenalnya dengan sebutan
bukit ponan.
Pada acara ini setiap kepala keluarga wajib membawa satu nampan yang berisi berbagai
kue dan jajanan khas ponan tersebut, orang Sumbawa menyebutnya “dulang”. Dulang dibawa
oleh ibu-ibu ke cara ponan. Semua isi dulang tersebut adalah kue-kue atau panganannya tidak
boleh ada yang digoreng karena menurut masyaral=kat setempat, makanan yang digoren tidak
baik untuk keseharan. Makanan tersebut biasanya direbus misalnya untuk buras,petikal,lepat
dan di panggang utuk danged an kiping. Didalam dulang tersebut harus ada kue-kue seperti :
1. Buras adalah kue khas Sumbawa yang terbuat dari beras yang di bungkus daun
pisang.
1 Rabalas lawas adalah suatu adat Sumbawa yang berbentuk seperti orang berbalas pantun biasanya yang berlakon itu muda mudi. 2 Ngumang adalah adat yang berbentuk seperti orang yang menyampaikan sajak dan dengan ekspresi yang lantang, biasanya dilakoni oleh seorang pria. 3 Bakilong adalah adat Sumbawa yang penyampaiannya melalui syair-syair yang berirama seperti seseorang yang sedang bernyanyi, biasnya dilakoni oleh pria dan wanita.
11
2. Petikal adalah kue Khas Sumbawa yang terbuat dari beras ketan yang dibalut dengan
bomong
3. Lepat adalah kue khas Sumbawa yang terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun
pisang yang masih muda
4. Dange adalah kue yang dibuat dari kelapa yang diparut dan dibuat dengan alat khusus
5. Kiping adalah kue yang dibuat dari tepung ketan dan dibentuk gepeng yang
dipanggang diatas alat khusus.
6. Sanggar ai adalah kue yang mirip dengan pisang goring hanya saja sanggar ai ini
tidak digoreng dalam minyak tetapi digoreng dengan air yang mendidih.
7. Pisang
8. Bulu brai adalah sejenis kue bolu yang diberi air dan rasanya sangat manis dan
menyegarkan
9. Tupat biasanya dibuat dalam 7 bentuk yang berbeda-beda.
10. Serapat adalah kue yang terbuat dari beras dan dibungkus dengan daun bamboo yang
dibuat seperti segitiga.
Menurut orang tua kue-kue tersebut memiliki makna masing-masing. Masyarakat disana
mempercayai bahwa bungkusan dari kue-kue tersebut dapat menjadi obat tersendiri bagi padi
mereka sehingga ibu-ibu biasanya mengambil bungkusan-bungkusan bekas kue-kue tersebut
dan dibawa ke sawannya masing-masing.
Pesta Ponan diawali dengan dzikir dan doa bersama yang dipimpin oleh pemuka adat dan
pemuka agamayang bertujuan meminta perlindungan dan kebaikan dunia dan akhirat bagi
seluruh tana samawa kepada Allah SWT. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembagian makanan
keseluruh warga dan akhir acara ditandai dengan makan bersama.
1. Gambar salah satu kue yang menjadi isi dulang
2. Gambar ibu-ibu dan dulang yang mereka bawa
12
3. Gambar warga setelah berdzikir dan do`a bersama
4. Suasana di bukit ponan saat acar ponan berlangsung
13
3. MANFAAT PONAN BAGI MASYARAKAT
Pesta Ponan yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Poto,Lengas dan Malili sangat
bermanfaat dan sangat bagus untuk tetap dilaksanakan, diantara manfaatnya adalah sebagai
berikut :
Meningkatkan rasa persaudaraan antar ke-3 kampung dengan masyarakat luar
yang ikut merasakan dan menghadiri acara pesta Ponan.
Saling bersilaturrahmi antar sesama.
Mempertahankan adat dan budaya yang dari masyarakat terdahulu.
Mengajarkan masyarakat untuk saling mengasihi,saling memberi dan berbagi
secara iklas.
Ajang untung memperkenalkan adat serta tradisi kepada masyarakat dari luar.
Meningkatkan kesadaran masyarakat disana untuk selalu menanam tanaman yang
di gunakan dalam perta Ponan seperti kelapa,pisang dll. Sehingga buah dari
tananman tersebut bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri tapi juga bermanfaat
bagi orang lain.
Mengajarkan kepada remaja-remaja di ke-3 kampung untuk saling tolong-
menolong dan bergotong royong, karena biasanya akan selalu ada acara yang
melibatkan remaja-remaja ke-3 kampung tersebut.
Menurut masyarakat dulu tradisi ini sejatinya diperingati sebanyak 2 hingga 3 kali dalam
setahun. Namun dalam 6 tahun terakhir, lazimnya diperingati sekali dalam setahun di minggu
kedua atau ketiga bulan Februari. Suatu musim tokoh adat setempat tidak merayakan tradisi
Ponan. Hal tersebut ternyata berakibat pada menurunnya produksi tanaman padi petani setempat.
Tanaman padi dirusak hama bahkan gagal panen. Percaya atau tidak perayaan tersebut
berpengaruh pada hasil tanam masyarakat setempat. Sehingga masyarakat disana enggan
melepas tradisi tersebut.
14
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Adat Ponan yang dilaksanakan di Bekat sangat bagus dan patut dilestarikan
karena adat tersebut dapat melatih masyarakat disana terutama kaum muda untuk tetap
menjaga hubungan baik sebagai saudara , saling memberi dan saling menghargai.
Disamping itu ada banyak sekali nilai-nilai yang baik yang terdapat dalam adat tersebut.
Dari sejarah Ponan tersebut juga kita dapa mengambil banyak seali pelajaran yang
bermanfaat dari kisah hidup Gafar ( Haji Batu` ) dari dia lahir hingga meninggal dunia.
Ada banyak pelajaran hidup yang dapat menginspirasi kita untuk menjadi lebih baik lagi.
Meskipun terlahir dalam keluarga yang tergolong miskin tapi tidak pernah mengeluh,
akan tetapi selalu berusaha melakukan yang terbaik dan selalu berusaha untuk selalu
membahagiakan kedua orang tuannya. Meskipun akhirnya Gafar terpisah dengan orang
tuanya saat ia remaja , ia tetap tumbuh menjadi pribadi yang sangat baik, dan itu sangat
bagus untuk dicontoh.
Kisah dari Gafar mengingatkan kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia
ini , karena ketika Allah telah berkehendak maka sesuatu itu akan terjadi meskipun itu
tidak bias dijangkau oleh akal sehat manusia. Kisah Haji Batu` hanyalah sepenggal dari
cerita orang-orang yang mendapat karamah dari Allah, dan semoga kita dapat mengambil
pelajaran yang berharga dari kehidupan beliau.
2. SARAN
Semoga saja acara Ponan itu tetap dilaksanakan oleh generasi-generasi selanjutnya
hingga akhir zaman . asalkan tetap menjaga keaslian nilai-nilai yang terkandung dalam adat
tersebut tanpa ada keingina atau niat yang mengarah ke syirik. Ingat Haji Batu` hanyalah
manusia biasya yang diberikan Karamah oleh Allah SWT., jangan sampai karena terpukau
dengan kisah hidupnya malah masyarakat akan menjadi menyembah-nyembah makam
beliau, karena itu sungguh dilarang oleh agama. Kita harus selalu ingat bahwa segala sesuatu
yang ada di dunia ini hanyalah sementara dan kita akan kempali kepada sang pencipta. Dan
tetap menjalankan serta ingat dengan petuah-petuah dari Haji Batu` untuk selalu meningat
Allah agar kehidupan kita selamat di dunia dan akhirat.
15
DAFTAR PUSTAKA A.W.Syahabudin Z. 2012. Hikayat Haji Batu. Ombak, Yogyakarta .
http://www.pulausumbawanews.com/daerah/pesta-ponan-wujud-syukur-pada-allah/
(diakses pada senin, 20 mei 2013, pukul 21.43 WITA)
http://www.sumbawakab.go.id/berita/3569/Pesta-Adat-Ponan-Digelar-10-Februari-.html
(diakses pada senin, 20 mei 2013, pukul 21.45 WITA)