makalah ika

17
MEMBUKA DIRI SAAT BERKOMUNIKASI DISUSUN OLEH : IKA ANASTASYA PUTRI 065 2014 0055 MIRZA ST NABILA 065 2014 0049 SUKRIADI HALIM AHLUN NAZAR ABIDIN FAKULTAS SASTRA JURUSAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Upload: helmi-gracia

Post on 11-Dec-2015

70 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

bvvg

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ika

MEMBUKA DIRI SAAT BERKOMUNIKASI

DISUSUN OLEH :

IKA ANASTASYA PUTRI 065 2014 0055 MIRZA ST NABILA 065 2014 0049 SUKRIADI HALIM AHLUN NAZAR ABIDIN

FAKULTAS SASTRA JURUSAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2015

BAB I

Page 2: Makalah Ika

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling

banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai

tidur lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi

dengan manusia yang lain. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu

kemampuan yang paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering

mengalami perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang

terbuka yang disebabkan adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi. Menghadapi situasi

seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan pengetahuan mengenai

bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif.yang harus dimiliki seorang manusia.

Efektifitas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauhmana tujuan-tujuan

tersebut dicapai. Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah mendapat perhatian. Jika

pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut akan

gagal. Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman pesandan penerima. Jika

penerima tidak mengerti pesan tersebut,maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam

memberikan informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti,

penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun komunikator benar-

benar memberikan arti apa yang dikatakan.

Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat diperlukan

oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan lancar. Terutama ketika

seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal, misal dalam lingkungan kerja.

Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang adalah berhadapan langsung dengan orang

lain dimana sebagian besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.

Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam

berkomunikasi (communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki communication

skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari.

Mereka menganggap cara komunikasi yang mereka pakai sudah benar. Padahal kalau

dicermati masih banyak kesalahan dalam berkomunikas

BAB II

Page 3: Makalah Ika

PEMBAHASAN

Arti dan Pentingnya Membuka Diri

Sebagian besar kegiatan komunikasi antar pribadi selalu dimulai dengan kontak

disusul dengan interaksi, lalu komunikasi dan terakhir transaksi pesan. Membuka diri adalah

awal dari kontak antarpribadi (Alo Liliweri, 2002).

Pembukaan diri atau self-disclosure adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan

kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu

atau yang berguna untuk memahami tanggapan kita dimasa kini tersebut. Tanggapan terhadap

orang lain atau terhadap kejadian tertentu lebih melibatkan perasaan. Membuka diri berarti

membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap sesuatu yang telah dikatakan atau

dilakukannya, atau perasaan kita terhadap kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan.

Pembukaan diri memiliki dua sisi, yaitu bersikap terbuka terhadap orang lain dan

bersikap terbuka bagi yang lain. Kedua proses yang bisa berlangsung secara serentak itu

apabila terjadi pada kedua belah pihak akan membuahkan relasi yang terbuka antara kita dan

orang lain.

Manfaat Membuka Diri

Beberapa dampak dan manfaat pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi

adalah sebagai berikut: (Supratiknya, 1995)

1) Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang.

2) Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, semakin orang lain tersebut akan

menyukai diri kita. Akibatnya, Ia akan semakin membuka diri terhadap diri kita.

3) Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat :

terbuka, kompeten, ekstrover, fleksibel, adaptif dan intelegen.

4) Pembukaan diri merupakan dasar relasi komunikasi intim dengan diri sendiri dan orang

lain

5) Membuka diri berarti bersikap realistis. Maka pembukaan diri harus jujur, tulus, dan

autentik.

Sedangkan Nilam Widyarini mengemukakan keterbukaaan diri memiliki manfaat bagi

masing-masing individu maupun bagi hubungan antara kedua belah pihak. Dengan membuka

Page 4: Makalah Ika

diri dan membalas keterbukaan kita dapat meningkatkan hubungan dengan orang lain. Secara

rinci manfaatnya adalah:

1) Meringankan

Berbagi dengan orang lain mengenai diri atau persoalan yang kita hadapi, dapat

memberikan kondisi psikologis yang meringankan. Contohnya cerita tentang

ketidakmampuan menghadapi ujian atau berakhirnya hubungan dengan seseorang.

Bagaimana kita mengatasi hal itu? Bagaimana pandangan orang lain? Dengan membuka diri

kita memperolah tambahan perspektif yang membantu diri sendiri.

2) Membantu Validasi (menguji ketepatan) persepsi terhadap realita.

Dengan sudut pandang sendiri kita mungkin cendrung menggunakan ukuran yang

idealis menurut diri sendiri. Bila kita mengkomunikasikan hal tersebut dengan seseorang

yang tepat (yang memberikan simpati, suportif, dpat dipercaya, dan pendengar yang baik),

kita tidak hanya mendapatkan persetujuan, tetapi juga informasi yang diperlukan untuk lebih

memahami diri sendiri, yang kita perlukan agar memahami dunia secara lebih realistis.

3) Mengurangi ketegangan dan stress

Bila kita menghadapi tegangan dan stress karena suatu hal bila tidak diungkapkan

akan berkembang menjadi eksplosif (mudah meledak). Sebaliknya bila diungkapkan kepada

orang lain kita akan menemukan jalan keluar. Andaikan tidak mendapatkan jalan keluar,

setidaknya lebih ringan karena kita merasa tidak sendirian.

4) Meringankan Fisik

Terdapat keterkaitan antara pikiran dengan sistem tubuh kita. Adanya pengaruh

positif pada pikiran (akibat dari pengungkapan diri) berakibat pada fisik. Berbagi atau

mengungkapkan diri dengan orang lain, membuat stress kita berkurang, kecemasan

berkurang, dan meredakan pula detak jantung dan tekanan darah. Dengan kata lain

pengungkapan diri dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan fisik selain emosi.

5) Alur komunikasi yang lebih jelas

Dengan menunjukkan keinginan untuk membuka diri terhadap orang lain, dan

menghargai pengungkapan diri orang lain, berarti kita meningkatkan kemampuan untuk

memahami sudut pandang atau perspektif yang berbeda. Dengan demikian kita akan lebih

percaya diri untuk mengklarifikasi niat-niat atau makna-makna dari orang lain

Page 5: Makalah Ika

6) Mempererat hubungan

Keterbukaan mengembangkan rasa senang yang semakin meningkatkan keterbukaan

dan berakibat makin kuatnya rasa senang. Tanpa pengungkapan diri tingkat keeratan

hubungan dan kepercayaan berada pada level rendah. Dengan keterbukaan dihasilkan

kepercayaan, dan dengan kepercayaan dihasilakan kerja sama.

Kendala/Hambatan dalam Membuka Diri

Tidak semua orang memiliki keberanian membuka diri dalam menjalin sebuah

hubungan dengan orang lain atau pertemanan. Membuka diri merupakan langkah awal yang

sangat penting. Tanpa adanya keberanian membuka diri, tidak akan terjadi proses saling

berbicara-mendengarkan, yang merupakan tindakan nyata yang dilakukan oleh orang-orang

dalam menjalin hubungan dengan orang lain (persahabatan). Tanpa keterbukaan diri,

hubungan yang dikembangkan dengan orang lain merupakan hubungan superficial (Nilam

Widyarini, 2009).

Hubungan yang secara merupakan cirri khas yang ada dalam jalinan pertemanan atau

hubungan dengan orang lain. Apabila seseorang mengalami hambatan untuk membuka diri,

terdapat dua kemungkinan penyebab hambatan tersebut. Pertama, hambatan itu mungkin

sekali disebabkan perasaan tertekan, marasa tidak berharga, dan takut mendapatkan respon

yang kurang positif. Kedua, mingkin orang tersebut merasa berbeda dengan orang lain,

karena pola pikirnya yang berbeda, lebih canggih atau lebih rumit, sehingga orang lain

dianggap kurang memahami (Nilam Widyarini, 2009).

Ketrampilan Membuka Diri

Rambu-Rambu Dalam Pengungkapan Diri

Menurut Nilam Widyarini ada rambu-rambu dalam pengungkapan diri agar hubungan

menjadi efektif. Rambu-rambu tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1)      Lebih mengungkapkan perasaan dari pada fakta

Bila kita mengungkapkan perasaan kita terhadap orang lain, berate kita mengizinkan orang

lain mengenali siapa kita sebenarnya. Contoh informasi bagaimana kita mengembangkan

hubungan dengan sauadara-saudari kita membuat orang lain memahami kita dari pada

sekedar memberikan informasi bahwa kita memiliki saudara.

Page 6: Makalah Ika

2)      Semakin diperluas dan diperdalam

Mungkin kita masih mempunyai perasaan tidak nyaman berbagi pengalaman dengan

seseorang yang seharusnya dekat denga kita. Untuk itu diperlukan pegembangan hubungan

kearah yang lebih dalam (lebih mengungkapkan perasaan terhadap isu tertentu) dan diperluas

(dengan mendiskusikan berbagai isu seperti pekerjaan, keluarga, religious, dan sebagainya.

3)      Fokus pada masa kini bukan masa lampau

Bila berbagai pengalaman soal masa lalu menjelaskan kenapa dulu kita melakukan tindakan

tertentu adalah bersifat katarsis (melepaskan ketegangan) tetapi dapat meninggalkan perasaan

bahwa kita lemah. Hal ini terjadi terutama bila keterbukaan tidak berlangsung timbale balik.

Jadi lebih baik kita focus pada situasi sekarang.

4)      Timbal balik

Kita harus selalu mencocokkan tingkat keterbukaan kita dengan keterbukaan orang yang kita

jumpai. Hati-hati jangan terlalu dini membuka diri, sebelum melewati masa-masa

pengembangan hubungan yang familier. Disisi lain bila diperlukan, tidak perlu meninggu

orang membuka diri. Jangan takut memulai langkah penting menjalin hubungan. Berikan

contoh dan orang lain akan menyesuaikan diri . Bila orang tidak merespon secara seimbang

hentikan langkah tersebut.

Kiat Memberikan Umpan Balik

Menurut Johnson (1981) umpan balik dari orang lain yang kita percaya memang dapat

meningkatkan pemahaman diri kita,  yakni membuat kita sadar pada aspek-aspek diri serta

konsekuensi-konsekuensi perilaku kita yang tidak pernah kita sadari sebelumnya

(Supratiknya, 2004)

Tujuan umpan balik adalah memberikan informasi, konstruktif untuk menolong kita

menyadari bagaimana perilaku kita dipersepsikan oleh orang lain dan mempengaruhinya.

Umpan balik yang paling bermanfaat adalah umpan balik yang mampu menunjukkan kepada

kita bahwa perilaku kita tidak atau belum seefektif sebagaimana kita harapkan, sehingga kita

dapat mengubahnya agar lebih efektif. Sangat penting diperhatikan agar kita memberikan

umpan balik jangan sampai bersifat menyerang atau menyinggung perasaan si penerima,

sebab hal itu akan membuatnya defenisif, atau menutup diri.

Johnson memberikan beberapa kiat untuk memberikan umpan balik yang tidak

bersifat mengancam, sebagai berikut: (Supratiknya, 2004)

Page 7: Makalah Ika

Pertama, sebaiknya umpan balik kita arahkan pada perilaku, bukan pada pribadi perilakunya.

Kita menunjuk pada apa yang telah dilakukan seseorang, bukan menilaki kepribadiannya.

Kedua, sebaiknya umpan balik kita ungkapkan dalam bentuk deskripsi atau pelukisan, bukan

dalam bentuk penilaian. Kita menunjuk pada peristiwa pada nyata terjadi, bukan menilai baik

buruknya.

Ketiga, sebaiknya umpan balik kita pusatkan pada perilaku dalam situasi spesifik tertentu,

bukan pada perilaku yang abstrak. Perbuata orang senantiasa terkait pada saat dan tempat

tertantu. Hanya umpan balik yang mengkaitkan perilaku pada situasi pada situasi spesifik

tertentu dan diberikan segera sesudah perilaku yang dimaksud terjadi, akan meningkatkan

pemahaman diri perilakunya.

Keempat, sebaiknya umpan balik diberikan segera, tidak ditunda-tunda. Semakin ditunda

semakin kurang manfaatnya.

Kelima, sebaiknya umpan balik kita sampaikan dalam bentuk upaya berbagi perasaan, bukan

dalam bentuk nasehat atau petuah.

Keenam, sebaiknya kita tidak memaksakan umpan balik kepada orang lain. Umpan balik

harus mengabdi pada kepentingan penerima, buka kemauan si pemberi.

Ketujuh, sebaiknya umpan balik jangan di brondongkan sampai melebihi batas kemampuan

penerima untuk mencamkannya. Lewat umpan balik kita bermaksud menolong si penerima,

bukan memuaskan hasrat pribadikita untuk member petuah kepada orang lain.

Kedelapan, sebaiknya umpan balik kita arahkan pada perbuatan yang dapat diubah oleh

orang yang bersangkutan, bukan pada ciri sifat yang apa boleh buat, harus diterimanya.

Akhirnya harus disadari bahwa member dan menerima umpan balik menuntut

keberanian, keterampilan, pengertian, penghargaan baik terhadap diri sendiri baik terhadap

orang lain, serta rasa terlibat. Tujuan umpan balik adalah meningkatkan pemahaman diri

orang lain serat perasaan bahwa dirinya disintai, dihargai, bahwa dirinya mampu dan

berharga.

Membangun dan memelihara hubungan interpersonal

Page 8: Makalah Ika

Keterampilan komunikasi interpersonal yang efektif adalah sesuatu hal yang sangat

mendasar dalam interaksi sosial, dan dalam membangun dan memelihara semua hubungan.

Keterampilan komunikasi yang rendah dapat mengakibatkan kerusakan permanen dalam

suatu hubungan, mempengaruhi produktifitas, kepuasan, prestasi, semangat, kepercayaan,

rasa hormat, kepercayaan diri dan juga kesehatan pribadi. Banyak orang yang belum belajar

untuk secara efektif berkomunikasi dengan rasa hormat dan mendahulukan orang lain, dan

membuat kualitas hubungan menjadi rusak.

Hubungan memiliki dampak yang sangat besar dalam setiap aspek kehidupan.

Komunikasi adalah inti dari hubungan yang dalam dan berarti. Bahkan ketika ada rasa suka

yang besar dalam sebuah hubungan, komunikasi pun bisa terhalang, perasaan tidak bisa

ditaruh dalam kata-kata, atau juga tidak mendengarkan ketika orang lain berbicara. Kita

mungkin membiarkan terjadinya keheningan dengan menjauhkan diri dari hubungan, atau

membuat suatu jarak yang permanen dengan cara saling menyerang satu sama lain.

Keterampilan Komunikasi  yang baik akan menolong kita untuk menjembatani perbedaan ini.

Keterampilan komunikasi interpersonal membuat setiap pribadi dapat maju saat

berbicara, mengatasi rasa malu, bernegoisasi dan membereskan konflik, serta

mempengaruhi (namun tidak memanipulasi) keputusan dan tindakan orang lain. Komunikasi

yang buruk biasanya merupakan akar konflik dan kesalahpahaman, dan dapat dihindari atau

diminimalkan dengan menyatakan dengan jelas kehendak kita, dan juga memahami kehendak

orang lain. Perbedaan dapat diselesaikan melalui pembicaraan yang lunak, jujur, langsung

dan bukannya pertukaran bicara yang melecehkan, memusuhi atau mengganggu. Konflik

tidak akan dapat dihilangkan seluruhnya, namun ketika ada terjadi, komunikasi yang

membangun diperlukan untuk membereskan penyelesaian

Keterampilan komunikasi ini ditingkatkan dengan keterampilan sosial, dan

kemampuan untuk berempati dengan orang lain. Keterampilan sosial yang positif adalah

kemampuan untuk membangun tindakan konstruktif, tanpa memikirkan keuntungan pribadi.

Keterampilan prososial sangatlah penting dalam komunikasi karena mellibatkan

pertanggungjawaban pribadi dan rasa hormat akan pendapat orang lain. Empati adalah bentuk

ikatan emosional dengan orang lain, dan mengijinkan kita untuk hadir dalam situasi orang

lain, dan memahami alasan dibalik tindakan. Keterampilan sosial dan kemampuan untuk

berempati membuat kita mampu memonitor, memajukan, mengatur dorongan dan emosi kita.

Keterampilan ini biasanya berguna jika kita ingin meminta kenaikan gaji, melamar kerja,

membuat batasan, menghindari konfrontasi yang tidak perlu dan menjaga pengendalian diri

saat timbul konflik.

Page 9: Makalah Ika

Untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal, penting bagi kita

untuk mengenali pendengar, memahami tujuan pembicaraan, dan mengorganisir pikiran

sebelum bicara. Komunikasi interpersonal haruslah jujur. Pelaku komunikasi harus memberi

tanggapan yang sangat jujur, mengawasi bentuk suara, cara bicara dan bahasa tubuh.

Keterampilan mendengar yang baik haruslah diterapkan dengan cara terus berpusat,

menyatakan kembali detail, dan meminta penjelasan saat dibutuhkan.

Hubungan yang baik akan memenuhi kebutuhan mendasar akan kebersamaan dan

pemeliharaan; dukungan sosial yang diberikan oleh hubungan dapat menolong kita saat

mengalami dampak tekanan hidup. Keterampilan interpersonal dapat dikembangkan dan

ditingkatkan dalam hubungan dengan menyatakan perasaan secara efektif, membuat batasan

yang jelas, mendiskusikan perubahan yang diperlukan bagi transformasi hubungan.

Kebutuhan akan komunikasi yang efektif dan penuh pemikiran dalam tempat kerja

adalah sesuatu yang sangat penting. Jarang sekali seseorang bekerja dalam isolasi total,

biasanya mereka akan berinteraksi dengan pembeli, teman dan tim manajemen sehari-hari.

Hal ini akan membuat komunikasi antar pribadi menjadi suatu keterampilan yang sangat

penting bagi pekerja sekarang. Keterampilan Antar pribadi sangatlah relevan dalam

memelihara hubungan dengan pelanggan, misalnya ketika pelanggan memberikan keluhan

atau ada permintaan pelanggan yang perlu ditolak. Pengusaha saat ini mencari orang dengan

keterampilan tinggi dalam komunikasi antarpribadi, pemikiran kritis dan pemecahan masalah,

dan bukan sekedar kemampuan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan.

Komunikasi antar pribadi dapat menjadi sesuatu yang sangat berharga dalam

mengatasi pernikahan yang disfungsi ataupun hubungan pribadi lainnya. Masalah besar yang

mempengaruhi banyak pasangan yang dikonseling adalah tingkat komunikasi yang sangat

rendah. Pengalaman ini dinyatakan dengan kalimat “dia tidak mengerti saya”. Pasutri yang

tidak dapat berkomunikasi secara efektif dalam membicarakan perasaan dan pemikiran akan

melihat bahwa hubungan mereka, termasuk juga hubungan seksual, akan terancam. Ketika

masalah komunikasi timbul dalam hubungan, dan ada usaha untuk membagikan

perasaan, hasilnya justru adalah lebih banyak lagi luka, penolakan dan kesalahpahaman,

yang kemudian akan berakhir dengan ketiadaan komunikasi yang intim dan dibangunnya

penghalang emosional. Komunikasi antar pribadi dilakukan dengan membagikan

pengalaman, pencapaian, keinginan dan mimpi tiap pribadi.

Hal terpenting dalam memelihara hubungan yang berhasil, baik secara pribadi

maupun profesional adalah dengan menggunakan komunikasi yang empatik. Rasa hormat

didapatkan dengan memelihara komitmen untuk melaksanakan janji, bagaimana kita

Page 10: Makalah Ika

memperlakukan orang lain, dan cara kita menyikapi tantangan. Namun yang terbesar adalah

jika anda ingin dihormati, anda perlu menghormati orang lain. Aturan emas: Lakukan pada

orang lain apa yang kamu ingin mereka lakukan padamu” tidak akan salah. Semua orang

berhak untuk diperlakukan dengan rasa hormat, kesopanan dan kemuliaan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 11: Makalah Ika

Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan pesan

antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi seperti

mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal , dan banyak lagi. Sebuah

konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada

individu yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana

mungkin ada sejumlah besar individu yang terlibat dalam tindak komunikatif.

Konsep diri dan Persepsi interpersonal sangat dibutuhkan untuk pencapaian dalam

kelancaran komunikasi. Orang yang lancar dalam berkomunikasi berarti orang tersebut

mempunyai keahlian dalam berkomunikasi. Persepsi interpersonal besar pengaruhnya bukan

saja pada komunikasi interpersonal, tetapi juga pada hubungan interpersonal. Karena itu

kecermatan persepsi interpersonal akan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas

komunikasi interpersonal kita.

Orang yang mempunyai keahlian komunikasi maka komunikasi orang tersebut akan

berjalan efektif. Kita harus memupuk keahlian kita dalam komunikasi interpersonal melalui

konsep diri. Konsep diri seperti yang telah tertuang diatas sangat penting dilakukan agar kita

ahli dalam berkomunikasi. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal

yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, Alo. (2002). Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogjakarta: Lkis

Yogjakarta.

Page 12: Makalah Ika

Supratiknya, A. (2004). Komunikasi Antar Pribadi (Tinjaun Psikologis). Yogjakarta:

Kanisius

Widyarini, Nilam. (2009). Kunci Pengembangan Diri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Widyarini, Nilam. (2009). Membangun Hubungan dengan Manusia. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.