makalah histologi.doc
TRANSCRIPT
MAKALAH
TUGAS HISTOLOGI
SISTEM URINALIS
Disusun oleh :
Nurul Laili 12820141
PROGRAM PENDIDIKAN S1 KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2013BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem yang dapat berubah-ubah
kinerjanya. Kemampuan berbagai organ didalam tubuh serta pengendalian setiap organ
secara terkoordinasi dalam suatu sistem, salah satu misalnya sistem urinaria atau
pengeluaran cairan. Sistem urinaria memiliki peranan penting bagi tubuh. Sistem ini
memberi sejuta fungsi tersendiri bagi manusia khususnya.
Melihat betapa penting kinerja dari sistem tersebut, maka menarik bagi penulis
untuk di bahas dan di diskusikan. Kebetulan penulis juga mendapat tugas dari mata kuliah
histologi yang berkaitan dengan sistem urinaria. Maka dalam penyusunan makalah ini
penulis langsung menyusun karya ilmiah dengan judul : Sistem urinaria atau
pengeluaran cairan.
II. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis merumuskan beberapa item yang akan dibahas
diantaranya sebagai berikur :
1. Pengertian
2. Susunan Sistem Urinaria
a. ginjal.
b. Ureter
c. vesika urinaria (kandung kemih)
d. uretra
3. Sistem Eksresi
III. TUJUAN
Untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa pada mata kuliah Histologi yang
diberikan oleh ibu. Drh. Olan Rahayu Puji, M.Vet.
IV. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam makalah, penulis sesuaikan dengan referensi yang ada
di dunia maya atau internet dan disesuaikan dengan buku-buku yang relevan.
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM URINARIA
I. PENGERTIAN
Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat – zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat – zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
II. SUSUNAN SISTEM URINARIA
A. Ginjal
Dua ginjal yang Anda miliki merupakan organ yang memiliki fungsi sangat vital,
seperti menyaring darah dan menjaga keseimbangan kimiawi dalam tubuh. Kerja organ
yang berbentuk seperti kacang merah dan berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan ini
dapat terganggu oleh berbagai hal, mulai dari infeksi saluran kemih hingga penyakit ginjal
kronik.
Jika ginjal sudah tidak bisa bekerja atau berfungsi seperti semula, terapi seperti
hemodialisis dan transplantasi ginjal dapat menjadi harapan baru bagi Anda yang
mengalami gangguan fungsi ginjal kronik.
1. Fungsi dan struktur ginjal
Ginjal adalah organ yang memiliki kemampuan yang luar biasa, diantaranya sebagai
penyaring zat-zat yang telah tidak terpakai (zat buangan atau sampah) yang merupakan sisa
metabolisme tubuh. Setiap harinya ginjal akan memproses sekitar 200 liter darah untuk
menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter ‘sampah’ dan ekstra (kelebihan) air. Sampah
dan esktra air ini akan menjadi urin, yang mengalir ke kandung kemih melalui saluran yang
dikenal sebagai ureter. Urin akan disimpan di dalam kandung kemih ini sebelum
dikeluarkan pada saat Anda berkemih.
Zat-zat yang sudah tidak terpakai lagi atau sampah tersebut diperoleh dari proses
normal pemecahan otot dan dari makanan yang dikonsumsi. Tubuh akan memakai makanan
tersebut sebagai energi dan untuk perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya
dari makanan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal. Jika
fungsi ginjal terganggu maka kemampuan menyaring zat sisa ini dapat terganggu pula dan
terjadi penumpukan dalam darah sehingga dapat menimbulkan berbagai manifestasi
gangguan terhadap tubuh.
Protein sangat dibutuhkan untuk membangun semua bagian tubuh, seperti otot,
tulang, rambut dan kuku. Protein-protein yang ada dalam darah dapat keluar ke urin (bocor)
bila unit penyaring ginjal – glomerulus – sudah mengalami kerusakan. Protein yang
terkandung di dalam urin, disebut dengan albumin.
2. Mengenal struktur ginjal
Ginjal memiliki struktur yang cukup unik, yaitu pembuluh darah dan unit penyaring.
Proses penyaringan terjadi pada bagian kecil dalam ginjal, yang disebut dengan nefron.
Setiap ginjal memiliki sekitar satu miliar nefron. Pada nefron ini terdapat pembuluh darah
kecil-kecil – kapiler – yang saling jalin menjalin dengan saluran-saluran yang kecil, yaitu
tubulus.
Tubulus-tubulus ini pertama kali menerima gabungan antara zat-zat buangan dan
berbagai kimia hasil metabolisme yang masih bisa digunakan tubuh. Ginjal akan ‘memilih’
zat-zat kimia yang masih berguna bagi tubuh (natrium, fosfor, dan kalium) dan
mengembalikannya ke peredaran darah dan mengeluarkan lagi kembali ke dalam tubuh.
Dengan cara demikian, ginjal turut mengatur kadar zat-zat kimia tersebut dalam tubuh.
2.1 Letak dan tampilan:
Terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritorium pada kedua
sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Berbentuk
seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal
kanan, dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Selain membuang sampah-sampah yang sudah tidak terpakai lagi, ginjal juga
berfungsi menjadi ‘pabrik’ penghasil tiga hormon penting, yaitu:
Eritropoietin (EPO), yang merangsang sumsum tulang membuat sel-sel darah merah
(eritrosit)
Renin, membantu mengatur tekanan darah
b. Struktur Ginjal
Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu
tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks, dan lapisan sebelah dalam bagian medulal
berbentuk kerucut yang disebut renal piramid, yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut
papila renalis. Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus
Nefron yang terdiri dari; Glomerulus, Tubulus proksimal, Gelung handle, Tubulus distal
dan Tubulus urinarius.
Bagian Ginjal:
1. Jaringan Ikat Pembungkus
Fasta Renal dan pembungkus terlur.
Lemak perirenal dan jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal
Kapsul Fibrinosa dan membran halus transparan yang langsung
membungkus giinjal.
2. Hilus adalah tingkat kecekungan tepi medial ginjal.
3. Kaliks adalah organ atau rongga berbentuk mangkok.
4. Papilla renalis adalah ujung pyramid ginjal yang tumpul.
5. Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.
6. Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.
7. Ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal, Medula
terdiri dari piramida ginjal dan papila. Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh
darah nefron.
8. Lobus ginjal terdiri dari satu piramipa ginjal.
9. Ureter adalah fibromuskuler yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
c. Fungsi Ginjal terdiri dari :
Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis.
Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan
amoniak.
Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.
Menghasilkan hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh.
Pengatur produksi sel darah merah.
Pengatur tekanan darah
B. URETER
Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung
kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga
pelvis. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung
kemih (vesika urinaria). Lapisan dinding ureter terdiri dari :
Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
Lapisan tengah lapisan otot polos
Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
C. VESIKA URINARIA (Kandung Kemih)
Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul.
Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis medius. Dapat mengembang dan mengempis seperti
balon karet. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
1. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3. Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
D. URETRA
Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung
kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate
kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis.
Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi. Uretra pada pria
terdiri dari : Uretra prostatia, Uretra membranosa, Uretra kavernosa, Lapisan uretra pria
terdiri dari :
Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
Lapisan submukosa
Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit
kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh.
Lapisan uretra wanita terdiri dari : Tunika muskularis (lapisan sebelah luar), Lapisan
spongeosa, Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
III. SISTEM EKSRESI
Ekskresi adalah proses pembuangan zat-zat metabolisme dari dalam tubuh yang
berupa gas, air, dan garam-garam mineral.
Fungsi : untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh
tubuh kita. Sisa tersebut dapat berupa air, garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat
racun lainnya.
1. Pembentukan Dan Ekskresi Kemih
1.1 Urine (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih terdiri dari :
a. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pemasukan
(intake) dan factor lainnya.
b. Warna : Bening kuning muda, tergantung dari kepekatan, diet, obat-obatan
dan sebagainya, dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
c. Bau : Khas air kemih, bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
d. Berat jenis : 1,015-1,020.
e. Reaksi : Asam, bila lama-lama menjadi alkalis juga tergantung dari pada
diet.
1.2 Miksi
Air kemih → distensi kandung kemih (±250 cc) → stress reseptors → reflek kontraksi
dinding kandung kemih, relaksasi spinter internus, dan relaksasi spinter eksternus →
pengosongan kandung kemih. Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih
dan relaksasi spinter internus dihantarkan melalui serabut-serabut saraf para simpatis.
1.3 Mikturisi
Kencing.
Peristiwa pembuangan urin yang mengalir melalui ureter ke dalam kandung kemih.
Keinginan untuk buang air kecil disebabkan penambahan tekanan di dalam kandung
kemih.
Merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat-pusat
persarafan yang lebih tinggi dari manusia.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Dari uraian yang penulis bahas dalam makalah diatas maka penulis menarik
beberapa kesimpulan diantaranya :
Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat – zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat –
zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Susunan Sistem Urinaria terdiri dari : ginjal, ureter, vesika urinaria (kandung kemih),
uretra.
Ekskresi adalah proses pembuangan zat-zat metabolisme dari dalam tubuh yang berupa
gas, air, dan garam-garam mineral.
Fungsi Urinaria adalah untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan
lagi oleh tubuh kita. Sisa tersebut dapat berupa air, garam-garam mineral, vitamin, urea,
dan zat-zat racun lainnya.
II. Saran dan Kritik
Dalam penyusunan makalah ini, mungkin pembahasanya masih terdapat
kekeliruan dan kesalahan, oleh karena itu input maupun berupa masukan dan saran sangat
penulis harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, William F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta
Drs. H. Syaifuddin, B.Ac. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC :
Jakarta
Kumala, Poppy dkk. 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. EGC : Jakarta
A. Aziz Alimul H. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta