makalah fisika kesehatan arrryyy
TRANSCRIPT
![Page 1: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/1.jpg)
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
![Page 2: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/2.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 3: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/3.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 4: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/4.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 5: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/5.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 6: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/6.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 7: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/7.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 8: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/8.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 9: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/9.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 10: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/10.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 11: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/11.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 12: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/12.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 13: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/13.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload
Log InSign up
BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload
of 91
![Page 14: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/14.jpg)
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang
Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH
![Page 15: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/15.jpg)
FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 16: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/16.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 17: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/17.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 18: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/18.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 19: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/19.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 20: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/20.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 21: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/21.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 22: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/22.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 23: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/23.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 24: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/24.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 25: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/25.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 26: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/26.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 27: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/27.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 28: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/28.jpg)
1.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 29: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/29.jpg)
ayu on twitter
Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
![Page 30: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/30.jpg)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 31: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/31.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 32: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/32.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 33: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/33.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 34: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/34.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 35: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/35.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 36: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/36.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 37: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/37.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 38: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/38.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 39: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/39.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 40: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/40.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 41: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/41.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 42: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/42.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 43: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/43.jpg)
1.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 44: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/44.jpg)
ayu on twitter
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap
![Page 45: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/45.jpg)
cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan
![Page 46: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/46.jpg)
yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan
![Page 47: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/47.jpg)
dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.
![Page 48: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/48.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.
![Page 49: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/49.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan
![Page 50: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/50.jpg)
jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik
![Page 51: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/51.jpg)
berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.
![Page 52: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/52.jpg)
Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan
![Page 53: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/53.jpg)
1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui
![Page 54: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/54.jpg)
Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak
2
BAB IIPEMBAHASANA.
![Page 55: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/55.jpg)
Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk
![Page 56: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/56.jpg)
suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu
![Page 57: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/57.jpg)
dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton
![Page 58: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/58.jpg)
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
![Page 59: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/59.jpg)
dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau
![Page 60: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/60.jpg)
disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan
![Page 61: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/61.jpg)
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
![Page 62: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/62.jpg)
system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
![Page 63: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/63.jpg)
Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
![Page 64: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/64.jpg)
prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
![Page 65: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/65.jpg)
kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi
![Page 66: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/66.jpg)
sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan
![Page 67: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/67.jpg)
siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,
![Page 68: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/68.jpg)
kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
3
B.
![Page 69: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/69.jpg)
BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa
![Page 70: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/70.jpg)
sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan
![Page 71: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/71.jpg)
teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas
![Page 72: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/72.jpg)
sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu
![Page 73: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/73.jpg)
meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan
![Page 74: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/74.jpg)
gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya
![Page 75: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/75.jpg)
atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.
![Page 76: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/76.jpg)
Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik
![Page 77: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/77.jpg)
amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
![Page 78: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/78.jpg)
diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya
![Page 79: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/79.jpg)
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.
![Page 80: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/80.jpg)
Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga
![Page 81: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/81.jpg)
terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia
![Page 82: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/82.jpg)
dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-
![Page 83: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/83.jpg)
segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
4
E.
![Page 84: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/84.jpg)
Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja
![Page 85: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/85.jpg)
misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.
![Page 86: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/86.jpg)
Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan
![Page 87: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/87.jpg)
biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat
![Page 88: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/88.jpg)
mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran
![Page 89: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/89.jpg)
energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri
![Page 90: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/90.jpg)
dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.
![Page 91: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/91.jpg)
Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.
![Page 92: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/92.jpg)
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint
![Page 93: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/93.jpg)
lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas
![Page 94: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/94.jpg)
bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan
![Page 95: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/95.jpg)
persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa
![Page 96: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/96.jpg)
tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi
![Page 97: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/97.jpg)
mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang
![Page 98: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/98.jpg)
diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja
![Page 99: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/99.jpg)
ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada
![Page 100: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/100.jpg)
sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada
5
![Page 101: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/101.jpg)
sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang
![Page 102: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/102.jpg)
tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan
![Page 103: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/103.jpg)
memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)
FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads
Marvind Faylay liked this
Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)
![Page 104: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/104.jpg)
makalah biomekanika cahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma
Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika
Biomekanika Dede Nana Zohari
BIOMEKANIKA Ochy Ar
Biofluida Adi Mahardika
Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma
Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha
More From This User
PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma
RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma
![Page 105: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/105.jpg)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma
COVER STIKESss.doc Alex Rahma
COVER KTI.doc Alex Rahma
Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma
lembar pengesahan.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas.docx Alex Rahma
woc Hiperplasia.docx Alex Rahma
askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma
woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma
![Page 106: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/106.jpg)
woc-iskb.docx Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATAN
ELECTRICITY WITHIN THE BOBY ( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah FISIKA KESEHATAN.Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata kuliah Fisika Kesehatan.Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret 2013 Penyusun
i Ayu Melati
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iBAB I PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Penulisan 21.4 Manfaat Penulisan 21.5 Tinjauan Pustaka 2BAB II PEMBAHASAN 32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik) 32.2 Sistem saraf dan Neuron 4
![Page 107: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/107.jpg)
2.3 Potensial listrik saraf 62.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram) 82.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram) 9BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan123.2 Saran 12DAFTAR PUSTAKA 13
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu electron.
Read More Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta potensial listrik saraf.1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
![Page 108: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/108.jpg)
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?4. Sebutkan macam-macam neuron ?5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ? 7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.1.4 Manfaat PenulisanDalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai kelistrikan dalam tubuh.1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan materi pelajaran.
1.5 Tinjauan PustakaDalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)• Pengertian BiolistrikBiolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.• Hukum dalam BiolistrikAda dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
![Page 109: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/109.jpg)
Hukum Ohm menyatakan bahwa :“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”. Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).2.2 Sistem saraf dan Neuron• SISTEM SARAFAdapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa yang ada di saraf pusat :
Otak Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
![Page 110: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/110.jpg)
• NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf (neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima, menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang terletak di dendrit atau pada tubuh sel.Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. a. Badan sel Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.b. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel. c. Akson (Neurit)Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf1. Potensial aksi selUrutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.b. Tahap DepolarisasiMembran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.c. Tahap RepolarisasiTahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal. Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel. Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi, repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial tersebut berupa impuls yang
![Page 111: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/111.jpg)
disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.Gambar 5. Potensial aksi selFase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3 adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.2. Potensial istirahat selDalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini, kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris.Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot, menyebabkan serat otot saling kontraksi. Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot, karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/ bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga terjadi denyut jantung.
![Page 112: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/112.jpg)
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri, menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum. Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi. Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon sehingga terjadi kontraksi atrium. Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi. Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –> BB mengalami depolarisasi. Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi kontraksi otot jantung. Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh. Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John R. Cameron, 1978: 199).Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda ukuran dan orientasi.Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:1. Electromiograf (EMG)2. Electroneurograf (ENG)3. Electroretionograf (ERG)4. Electrogastrograf (EGG)5. Electroensefalograf (EEG)6. Electrokardiograf (EKG)
![Page 113: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/113.jpg)
BAB IIIPENUTUP
3.1 KesimpulanDari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I. Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. 4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris (listrik).7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf (EKG).3.2 SaranDengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang UploadLog InSign up BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload of 9BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKeseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
![Page 114: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/114.jpg)
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATAN
ELECTRICITY WITHIN THE BOBY ( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATINIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKANUNIVERSITAS JAMBI2012/2013 KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah FISIKA KESEHATAN.Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata kuliah Fisika Kesehatan.Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret 2013 Penyusun
i Ayu Melati
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR i
![Page 115: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/115.jpg)
BAB I PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Penulisan 21.4 Manfaat Penulisan 21.5 Tinjauan Pustaka 2BAB II PEMBAHASAN 32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik) 32.2 Sistem saraf dan Neuron 42.3 Potensial listrik saraf 62.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram) 82.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram) 9BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan123.2 Saran 12DAFTAR PUSTAKA 13
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu electron.
Read More Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
![Page 116: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/116.jpg)
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta potensial listrik saraf.1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?4. Sebutkan macam-macam neuron ?5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ? 7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.1.4 Manfaat PenulisanDalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai kelistrikan dalam tubuh.1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan materi pelajaran.
1.5 Tinjauan PustakaDalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)• Pengertian BiolistrikBiolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui
![Page 117: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/117.jpg)
proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.• Hukum dalam BiolistrikAda dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.Hukum Ohm menyatakan bahwa :“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”. Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).2.2 Sistem saraf dan Neuron• SISTEM SARAFAdapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa yang ada di saraf pusat :
Otak Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
![Page 118: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/118.jpg)
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
• NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf (neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima, menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang terletak di dendrit atau pada tubuh sel.Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. a. Badan sel Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.b. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel. c. Akson (Neurit)Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf1. Potensial aksi selUrutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.b. Tahap DepolarisasiMembran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.c. Tahap RepolarisasiTahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal. Kemudian difusi ion
![Page 119: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/119.jpg)
K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel. Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi, repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.Gambar 5. Potensial aksi selFase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3 adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.2. Potensial istirahat selDalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini, kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris.Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot, menyebabkan serat otot saling kontraksi. Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot, karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/ bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik jantung dihasilkan oleh
![Page 120: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/120.jpg)
adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga terjadi denyut jantung.Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri, menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum. Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi. Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon sehingga terjadi kontraksi atrium. Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi. Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –> BB mengalami depolarisasi. Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi kontraksi otot jantung. Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh. Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John R. Cameron, 1978: 199).Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda ukuran dan orientasi.Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:1. Electromiograf (EMG)
![Page 121: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/121.jpg)
2. Electroneurograf (ENG)3. Electroretionograf (ERG)4. Electrogastrograf (EGG)5. Electroensefalograf (EEG)6. Electrokardiograf (EKG)
BAB IIIPENUTUP
3.1 KesimpulanDari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I. Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. 4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris (listrik).7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf (EKG).3.2 SaranDengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin TallahaseeRuslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha MedikaPurwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asp
![Page 122: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/122.jpg)
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest1 komentar:1. mery oktafiani20 November 2014 16.02trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapaBalasMuat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) About Me Ayu Melati Lihat profil lengkapku Arsip Blog• 2014 (16) o Maret (2) o Januari (14) Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa• 2013 (3) Pengikutayu on twitter Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATAN
![Page 123: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/123.jpg)
ELECTRICITY WITHIN THE BOBY ( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATINIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKANUNIVERSITAS JAMBI2012/2013 KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah FISIKA KESEHATAN.Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata kuliah Fisika Kesehatan.Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret 2013 Penyusun
i Ayu Melati
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iBAB I PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Penulisan 21.4 Manfaat Penulisan 2
![Page 124: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/124.jpg)
1.5 Tinjauan Pustaka 2BAB II PEMBAHASAN 32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik) 32.2 Sistem saraf dan Neuron 42.3 Potensial listrik saraf 62.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram) 82.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram) 9BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan123.2 Saran 12DAFTAR PUSTAKA 13
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu electron.
Read More Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta potensial listrik saraf.1.2 Rumusan Masalah
![Page 125: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/125.jpg)
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?4. Sebutkan macam-macam neuron ?5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ? 7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.1.4 Manfaat PenulisanDalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai kelistrikan dalam tubuh.1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan materi pelajaran.
1.5 Tinjauan PustakaDalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)• Pengertian BiolistrikBiolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
![Page 126: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/126.jpg)
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.• Hukum dalam BiolistrikAda dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.Hukum Ohm menyatakan bahwa :“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”. Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).2.2 Sistem saraf dan Neuron• SISTEM SARAFAdapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa yang ada di saraf pusat :
Otak Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
![Page 127: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/127.jpg)
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
• NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf (neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima, menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang terletak di dendrit atau pada tubuh sel.Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. a. Badan sel Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.b. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel. c. Akson (Neurit)Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf1. Potensial aksi selUrutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.b. Tahap DepolarisasiMembran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.c. Tahap RepolarisasiTahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal. Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
![Page 128: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/128.jpg)
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel. Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi, repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.Gambar 5. Potensial aksi selFase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3 adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.2. Potensial istirahat selDalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini, kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris.Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot, menyebabkan serat otot saling kontraksi. Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot, karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/ bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk ke
![Page 129: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/129.jpg)
dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga terjadi denyut jantung.Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri, menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum. Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi. Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon sehingga terjadi kontraksi atrium. Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi. Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –> BB mengalami depolarisasi. Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi kontraksi otot jantung. Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh. Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John R. Cameron, 1978: 199).Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda ukuran dan orientasi.Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:1. Electromiograf (EMG)2. Electroneurograf (ENG)3. Electroretionograf (ERG)
![Page 130: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/130.jpg)
4. Electrogastrograf (EGG)5. Electroensefalograf (EEG)6. Electrokardiograf (EKG)
BAB IIIPENUTUP
3.1 KesimpulanDari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I. Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung, usus dan kelenjar. 4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang dirangsang secara elektris (listrik).7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf (EKG).3.2 SaranDengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin TallahaseeRuslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha MedikaPurwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
![Page 131: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/131.jpg)
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest1 komentar:1. mery oktafiani20 November 2014 16.02trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapaBalasMuat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) About Me Ayu Melati Lihat profil lengkapku Arsip Blog• 2014 (16) o Maret (2) o Januari (14) Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa• 2013 (3) Pengikutayu on twitter Total Tayangan Laman 5,834 lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
Total Tayangan Laman
![Page 132: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/132.jpg)
5,834 lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger. dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2. Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3. Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8. Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak 2BAB IIPEMBAHASANA. Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen
![Page 133: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/133.jpg)
dalam ilmu dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini. 3B. BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika. Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetikamenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada. 4E. Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya. Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik
![Page 134: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/134.jpg)
manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2. Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada 5sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)FiltersAdd to collectionReview Add NoteLike1 thousand reads1 hundred reads
Marvind Faylay liked thisSimilar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)makalah biomekanika cahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi
![Page 135: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/135.jpg)
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma
Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika
Biomekanika Dede Nana Zohari
BIOMEKANIKA Ochy Ar
Biofluida Adi Mahardika
Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma
Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha
More From This UserPPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma
RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma
COVER STIKESss.doc Alex Rahma
COVER KTI.doc Alex Rahma
![Page 136: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/136.jpg)
Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma
lembar pengesahan.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas.docx Alex Rahma
woc Hiperplasia.docx Alex Rahma
askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma
woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma
woc-iskb.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma
![Page 137: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/137.jpg)
TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma
KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma
Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas Alex Rahma
Makalah KB Hormonal Alex Rahma
Makalah Infark miokard Alex Rahma
Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma
Download and print this document• Read and print without ads• Download to keep your version• Edit, email or read offlineChoose a format: .DOCX .PDFDownloadRecommended
makalah biomekanikacahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif NasrudinMakalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi
![Page 138: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/138.jpg)
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3 .DOCX .PDFDownloadAbout• Browse books• Browse documents• About Scribd• Team• Blog• Join our team!• Contact UsSubscriptions• Subscribe today• Your subscription• GiftsAdvertise with us• AdChoicesSupport• Help• FAQ• Press• Purchase helpPartners• Publishers• Developers / APILegal• Terms• Privacy• Copyright © Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin TallahaseeRuslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha MedikaPurwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
![Page 139: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/139.jpg)
Alex Rahma
PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma
TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma
KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma
Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas Alex Rahma
Makalah KB Hormonal Alex Rahma
Makalah Infark miokard Alex Rahma
Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline
Choose a format:
.DOCX .PDF
![Page 140: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/140.jpg)
Download
Recommended
makalah biomekanikacahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3
.DOCX .PDF
DownloadAbout
Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us
Subscriptions
Subscribe today Your subscription Gifts
Advertise with us
AdChoices
Support
Help
![Page 141: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/141.jpg)
FAQ Press Purchase help
Partners
Publishers Developers / API
Legal
Terms Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
![Page 142: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/142.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 143: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/143.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 144: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/144.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 145: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/145.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 146: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/146.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
2. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 147: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/147.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 148: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/148.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 149: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/149.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 150: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/150.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 151: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/151.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 152: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/152.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 153: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/153.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload
Log InSign up
BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload
of 91
![Page 154: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/154.jpg)
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang
Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH
![Page 155: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/155.jpg)
FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 156: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/156.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 157: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/157.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 158: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/158.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 159: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/159.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 160: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/160.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
2. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 161: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/161.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 162: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/162.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 163: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/163.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 164: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/164.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 165: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/165.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 166: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/166.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 167: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/167.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 168: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/168.jpg)
2.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 169: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/169.jpg)
ayu on twitter
Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
![Page 170: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/170.jpg)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 171: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/171.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 172: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/172.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 173: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/173.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 174: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/174.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 175: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/175.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
2. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 176: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/176.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 177: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/177.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 178: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/178.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 179: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/179.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 180: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/180.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 181: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/181.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 182: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/182.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 183: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/183.jpg)
2.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 184: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/184.jpg)
ayu on twitter
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap
![Page 185: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/185.jpg)
cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan
![Page 186: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/186.jpg)
yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan
![Page 187: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/187.jpg)
dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.
![Page 188: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/188.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.
![Page 189: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/189.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan
![Page 190: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/190.jpg)
jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik
![Page 191: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/191.jpg)
berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.
![Page 192: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/192.jpg)
Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan
![Page 193: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/193.jpg)
1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui
![Page 194: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/194.jpg)
Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak
2
BAB IIPEMBAHASANA.
![Page 195: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/195.jpg)
Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk
![Page 196: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/196.jpg)
suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu
![Page 197: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/197.jpg)
dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton
![Page 198: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/198.jpg)
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
![Page 199: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/199.jpg)
dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau
![Page 200: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/200.jpg)
disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan
![Page 201: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/201.jpg)
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
![Page 202: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/202.jpg)
system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
![Page 203: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/203.jpg)
Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
![Page 204: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/204.jpg)
prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
![Page 205: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/205.jpg)
kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi
![Page 206: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/206.jpg)
sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan
![Page 207: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/207.jpg)
siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,
![Page 208: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/208.jpg)
kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
3
B.
![Page 209: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/209.jpg)
BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa
![Page 210: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/210.jpg)
sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan
![Page 211: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/211.jpg)
teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas
![Page 212: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/212.jpg)
sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu
![Page 213: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/213.jpg)
meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan
![Page 214: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/214.jpg)
gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya
![Page 215: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/215.jpg)
atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.
![Page 216: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/216.jpg)
Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik
![Page 217: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/217.jpg)
amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
![Page 218: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/218.jpg)
diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya
![Page 219: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/219.jpg)
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.
![Page 220: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/220.jpg)
Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga
![Page 221: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/221.jpg)
terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia
![Page 222: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/222.jpg)
dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-
![Page 223: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/223.jpg)
segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
4
E.
![Page 224: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/224.jpg)
Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja
![Page 225: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/225.jpg)
misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.
![Page 226: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/226.jpg)
Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan
![Page 227: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/227.jpg)
biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat
![Page 228: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/228.jpg)
mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran
![Page 229: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/229.jpg)
energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri
![Page 230: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/230.jpg)
dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.
![Page 231: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/231.jpg)
Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.
![Page 232: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/232.jpg)
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint
![Page 233: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/233.jpg)
lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas
![Page 234: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/234.jpg)
bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan
![Page 235: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/235.jpg)
persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa
![Page 236: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/236.jpg)
tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi
![Page 237: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/237.jpg)
mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang
![Page 238: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/238.jpg)
diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja
![Page 239: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/239.jpg)
ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada
![Page 240: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/240.jpg)
sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada
5
![Page 241: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/241.jpg)
sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang
![Page 242: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/242.jpg)
tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan
![Page 243: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/243.jpg)
memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)
FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads
Marvind Faylay liked this
Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)
![Page 244: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/244.jpg)
makalah biomekanika cahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma
Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika
Biomekanika Dede Nana Zohari
BIOMEKANIKA Ochy Ar
Biofluida Adi Mahardika
Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma
Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha
More From This User
PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma
RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma
![Page 245: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/245.jpg)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma
COVER STIKESss.doc Alex Rahma
COVER KTI.doc Alex Rahma
Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma
lembar pengesahan.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas.docx Alex Rahma
woc Hiperplasia.docx Alex Rahma
askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma
woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma
![Page 246: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/246.jpg)
woc-iskb.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma
TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma
KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma
Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas Alex Rahma
Makalah KB Hormonal Alex Rahma
Makalah Infark miokard Alex Rahma
Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline
Choose a format:
![Page 247: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/247.jpg)
.DOCX .PDF
Download
Recommended
makalah biomekanikacahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3
.DOCX .PDF
DownloadAbout
Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us
Subscriptions
Subscribe today Your subscription Gifts
Advertise with us
AdChoices
Support
![Page 248: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/248.jpg)
Help FAQ Press Purchase help
Partners
Publishers Developers / API
Legal
Terms Privacy Copyright
© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English
membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDIC Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
![Page 249: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/249.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 250: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/250.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 251: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/251.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 252: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/252.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 253: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/253.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
3. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 254: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/254.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 255: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/255.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 256: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/256.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 257: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/257.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 258: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/258.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 259: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/259.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 260: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/260.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload
Log InSign up
BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload
of 91
![Page 261: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/261.jpg)
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang
Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH
![Page 262: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/262.jpg)
FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 263: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/263.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 264: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/264.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 265: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/265.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 266: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/266.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 267: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/267.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
3. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 268: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/268.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 269: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/269.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 270: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/270.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 271: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/271.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 272: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/272.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 273: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/273.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 274: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/274.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 275: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/275.jpg)
3.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 276: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/276.jpg)
ayu on twitter
Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
![Page 277: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/277.jpg)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 278: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/278.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 279: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/279.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 280: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/280.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 281: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/281.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 282: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/282.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
3. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 283: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/283.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 284: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/284.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 285: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/285.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 286: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/286.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 287: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/287.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 288: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/288.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 289: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/289.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 290: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/290.jpg)
3.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 291: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/291.jpg)
ayu on twitter
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap
![Page 292: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/292.jpg)
cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan
![Page 293: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/293.jpg)
yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan
![Page 294: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/294.jpg)
dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.
![Page 295: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/295.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.
![Page 296: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/296.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan
![Page 297: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/297.jpg)
jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik
![Page 298: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/298.jpg)
berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.
![Page 299: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/299.jpg)
Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan
![Page 300: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/300.jpg)
1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui
![Page 301: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/301.jpg)
Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak
2
BAB IIPEMBAHASANA.
![Page 302: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/302.jpg)
Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk
![Page 303: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/303.jpg)
suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu
![Page 304: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/304.jpg)
dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton
![Page 305: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/305.jpg)
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
![Page 306: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/306.jpg)
dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau
![Page 307: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/307.jpg)
disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan
![Page 308: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/308.jpg)
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
![Page 309: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/309.jpg)
system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
![Page 310: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/310.jpg)
Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
![Page 311: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/311.jpg)
prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
![Page 312: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/312.jpg)
kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi
![Page 313: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/313.jpg)
sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan
![Page 314: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/314.jpg)
siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,
![Page 315: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/315.jpg)
kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
3
B.
![Page 316: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/316.jpg)
BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa
![Page 317: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/317.jpg)
sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan
![Page 318: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/318.jpg)
teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas
![Page 319: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/319.jpg)
sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu
![Page 320: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/320.jpg)
meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan
![Page 321: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/321.jpg)
gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya
![Page 322: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/322.jpg)
atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.
![Page 323: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/323.jpg)
Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik
![Page 324: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/324.jpg)
amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
![Page 325: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/325.jpg)
diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya
![Page 326: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/326.jpg)
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.
![Page 327: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/327.jpg)
Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga
![Page 328: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/328.jpg)
terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia
![Page 329: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/329.jpg)
dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-
![Page 330: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/330.jpg)
segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
4
E.
![Page 331: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/331.jpg)
Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja
![Page 332: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/332.jpg)
misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.
![Page 333: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/333.jpg)
Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan
![Page 334: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/334.jpg)
biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat
![Page 335: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/335.jpg)
mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran
![Page 336: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/336.jpg)
energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri
![Page 337: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/337.jpg)
dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.
![Page 338: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/338.jpg)
Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.
![Page 339: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/339.jpg)
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint
![Page 340: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/340.jpg)
lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas
![Page 341: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/341.jpg)
bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan
![Page 342: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/342.jpg)
persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa
![Page 343: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/343.jpg)
tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi
![Page 344: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/344.jpg)
mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang
![Page 345: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/345.jpg)
diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja
![Page 346: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/346.jpg)
ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada
![Page 347: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/347.jpg)
sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada
5
![Page 348: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/348.jpg)
sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang
![Page 349: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/349.jpg)
tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan
![Page 350: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/350.jpg)
memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)
FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads
Marvind Faylay liked this
Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)
![Page 351: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/351.jpg)
makalah biomekanika cahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma
Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika
Biomekanika Dede Nana Zohari
BIOMEKANIKA Ochy Ar
Biofluida Adi Mahardika
Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma
Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha
More From This User
PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma
RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma
![Page 352: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/352.jpg)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma
COVER STIKESss.doc Alex Rahma
COVER KTI.doc Alex Rahma
Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma
lembar pengesahan.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas.docx Alex Rahma
woc Hiperplasia.docx Alex Rahma
askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma
woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma
![Page 353: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/353.jpg)
woc-iskb.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma
TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma
KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma
Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas Alex Rahma
Makalah KB Hormonal Alex Rahma
Makalah Infark miokard Alex Rahma
Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline
Choose a format:
![Page 354: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/354.jpg)
.DOCX .PDF
Download
Recommended
makalah biomekanikacahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...
Alex Rahma Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
![Page 355: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/355.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 356: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/356.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 357: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/357.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 358: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/358.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 359: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/359.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
4. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 360: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/360.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 361: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/361.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 362: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/362.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 363: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/363.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 364: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/364.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 365: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/365.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 366: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/366.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload
Log InSign up
BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload
of 91
![Page 367: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/367.jpg)
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang
Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH
![Page 368: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/368.jpg)
FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 369: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/369.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 370: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/370.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 371: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/371.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 372: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/372.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 373: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/373.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
4. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 374: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/374.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 375: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/375.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 376: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/376.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 377: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/377.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 378: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/378.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 379: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/379.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 380: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/380.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 381: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/381.jpg)
4.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 382: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/382.jpg)
ayu on twitter
Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
![Page 383: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/383.jpg)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 384: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/384.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 385: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/385.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 386: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/386.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 387: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/387.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 388: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/388.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
4. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 389: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/389.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 390: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/390.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 391: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/391.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 392: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/392.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 393: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/393.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 394: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/394.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 395: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/395.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 396: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/396.jpg)
4.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 397: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/397.jpg)
ayu on twitter
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap
![Page 398: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/398.jpg)
cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan
![Page 399: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/399.jpg)
yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan
![Page 400: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/400.jpg)
dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.
![Page 401: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/401.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.
![Page 402: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/402.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan
![Page 403: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/403.jpg)
jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik
![Page 404: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/404.jpg)
berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.
![Page 405: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/405.jpg)
Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan
![Page 406: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/406.jpg)
1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui
![Page 407: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/407.jpg)
Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak
2
BAB IIPEMBAHASANA.
![Page 408: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/408.jpg)
Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk
![Page 409: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/409.jpg)
suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu
![Page 410: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/410.jpg)
dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton
![Page 411: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/411.jpg)
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
![Page 412: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/412.jpg)
dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau
![Page 413: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/413.jpg)
disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan
![Page 414: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/414.jpg)
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
![Page 415: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/415.jpg)
system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
![Page 416: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/416.jpg)
Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
![Page 417: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/417.jpg)
prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
![Page 418: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/418.jpg)
kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi
![Page 419: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/419.jpg)
sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan
![Page 420: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/420.jpg)
siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,
![Page 421: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/421.jpg)
kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
3
B.
![Page 422: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/422.jpg)
BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa
![Page 423: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/423.jpg)
sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan
![Page 424: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/424.jpg)
teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas
![Page 425: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/425.jpg)
sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu
![Page 426: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/426.jpg)
meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan
![Page 427: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/427.jpg)
gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya
![Page 428: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/428.jpg)
atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.
![Page 429: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/429.jpg)
Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik
![Page 430: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/430.jpg)
amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
![Page 431: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/431.jpg)
diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya
![Page 432: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/432.jpg)
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.
![Page 433: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/433.jpg)
Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga
![Page 434: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/434.jpg)
terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia
![Page 435: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/435.jpg)
dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-
![Page 436: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/436.jpg)
segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
4
E.
![Page 437: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/437.jpg)
Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja
![Page 438: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/438.jpg)
misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.
![Page 439: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/439.jpg)
Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan
![Page 440: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/440.jpg)
biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat
![Page 441: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/441.jpg)
mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran
![Page 442: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/442.jpg)
energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri
![Page 443: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/443.jpg)
dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.
![Page 444: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/444.jpg)
Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.
![Page 445: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/445.jpg)
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint
![Page 446: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/446.jpg)
lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas
![Page 447: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/447.jpg)
bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan
![Page 448: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/448.jpg)
persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa
![Page 449: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/449.jpg)
tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi
![Page 450: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/450.jpg)
mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang
![Page 451: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/451.jpg)
diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja
![Page 452: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/452.jpg)
ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada
![Page 453: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/453.jpg)
sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada
5
![Page 454: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/454.jpg)
sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang
![Page 455: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/455.jpg)
tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan
![Page 456: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/456.jpg)
memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)
FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads
Marvind Faylay liked this
Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)
![Page 457: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/457.jpg)
makalah biomekanika cahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma
Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika
Biomekanika Dede Nana Zohari
BIOMEKANIKA Ochy Ar
Biofluida Adi Mahardika
Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma
Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha
More From This User
PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma
RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma
![Page 458: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/458.jpg)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma
COVER STIKESss.doc Alex Rahma
COVER KTI.doc Alex Rahma
Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma
lembar pengesahan.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas.docx Alex Rahma
woc Hiperplasia.docx Alex Rahma
askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma
woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma
![Page 459: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/459.jpg)
woc-iskb.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma
TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma
KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma
Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas Alex Rahma
Makalah KB Hormonal Alex Rahma
Makalah Infark miokard Alex Rahma
Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline
Choose a format:
![Page 460: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/460.jpg)
.DOCX .PDF
Download
Recommended
makalah biomekanikacahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3
.DOCX .PDF
DownloadAbout
Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us
Subscriptions
Subscribe today Your subscription Gifts
Advertise with us
AdChoices
Support
![Page 461: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/461.jpg)
Help FAQ Press Purchase help
Partners
Publishers Developers / API
Legal
Terms Privacy Copyright
© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:
English Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
![Page 462: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/462.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 463: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/463.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 464: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/464.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 465: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/465.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 466: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/466.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
5. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 467: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/467.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 468: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/468.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 469: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/469.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 470: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/470.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 471: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/471.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 472: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/472.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 473: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/473.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload
Log InSign up
BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload
of 91
![Page 474: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/474.jpg)
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang
Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH
![Page 475: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/475.jpg)
FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 476: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/476.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 477: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/477.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 478: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/478.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 479: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/479.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 480: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/480.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
5. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 481: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/481.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 482: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/482.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 483: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/483.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 484: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/484.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 485: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/485.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 486: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/486.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 487: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/487.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 488: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/488.jpg)
5.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 489: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/489.jpg)
ayu on twitter
Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
![Page 490: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/490.jpg)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 491: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/491.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 492: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/492.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 493: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/493.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 494: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/494.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 495: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/495.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
5. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 496: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/496.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 497: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/497.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 498: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/498.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 499: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/499.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 500: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/500.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 501: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/501.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 502: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/502.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 503: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/503.jpg)
5.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 504: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/504.jpg)
ayu on twitter
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap
![Page 505: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/505.jpg)
cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan
![Page 506: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/506.jpg)
yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan
![Page 507: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/507.jpg)
dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.
![Page 508: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/508.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.
![Page 509: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/509.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan
![Page 510: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/510.jpg)
jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik
![Page 511: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/511.jpg)
berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.
![Page 512: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/512.jpg)
Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan
![Page 513: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/513.jpg)
1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui
![Page 514: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/514.jpg)
Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak
2
BAB IIPEMBAHASANA.
![Page 515: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/515.jpg)
Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk
![Page 516: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/516.jpg)
suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu
![Page 517: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/517.jpg)
dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton
![Page 518: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/518.jpg)
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
![Page 519: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/519.jpg)
dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau
![Page 520: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/520.jpg)
disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan
![Page 521: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/521.jpg)
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
![Page 522: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/522.jpg)
system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
![Page 523: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/523.jpg)
Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
![Page 524: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/524.jpg)
prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
![Page 525: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/525.jpg)
kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi
![Page 526: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/526.jpg)
sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan
![Page 527: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/527.jpg)
siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,
![Page 528: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/528.jpg)
kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
3
B.
![Page 529: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/529.jpg)
BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa
![Page 530: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/530.jpg)
sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan
![Page 531: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/531.jpg)
teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas
![Page 532: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/532.jpg)
sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu
![Page 533: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/533.jpg)
meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan
![Page 534: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/534.jpg)
gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya
![Page 535: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/535.jpg)
atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.
![Page 536: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/536.jpg)
Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik
![Page 537: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/537.jpg)
amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
![Page 538: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/538.jpg)
diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya
![Page 539: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/539.jpg)
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.
![Page 540: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/540.jpg)
Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga
![Page 541: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/541.jpg)
terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia
![Page 542: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/542.jpg)
dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-
![Page 543: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/543.jpg)
segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
4
E.
![Page 544: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/544.jpg)
Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja
![Page 545: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/545.jpg)
misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.
![Page 546: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/546.jpg)
Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan
![Page 547: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/547.jpg)
biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat
![Page 548: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/548.jpg)
mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran
![Page 549: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/549.jpg)
energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri
![Page 550: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/550.jpg)
dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.
![Page 551: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/551.jpg)
Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.
![Page 552: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/552.jpg)
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint
![Page 553: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/553.jpg)
lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas
![Page 554: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/554.jpg)
bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan
![Page 555: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/555.jpg)
persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa
![Page 556: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/556.jpg)
tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi
![Page 557: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/557.jpg)
mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang
![Page 558: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/558.jpg)
diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja
![Page 559: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/559.jpg)
ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada
![Page 560: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/560.jpg)
sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada
5
![Page 561: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/561.jpg)
sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang
![Page 562: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/562.jpg)
tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan
![Page 563: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/563.jpg)
memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)
FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads
Marvind Faylay liked this
Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)
![Page 564: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/564.jpg)
makalah biomekanika cahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma
Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika
Biomekanika Dede Nana Zohari
BIOMEKANIKA Ochy Ar
Biofluida Adi Mahardika
Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma
Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha
More From This User
PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma
RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma
![Page 565: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/565.jpg)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma
COVER STIKESss.doc Alex Rahma
COVER KTI.doc Alex Rahma
Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma
lembar pengesahan.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas.docx Alex Rahma
woc Hiperplasia.docx Alex Rahma
askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma
woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma
![Page 566: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/566.jpg)
woc-iskb.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma
TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma
KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma
Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas Alex Rahma
Makalah KB Hormonal Alex Rahma
Makalah Infark miokard Alex Rahma
Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline
Choose a format:
![Page 567: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/567.jpg)
.DOCX .PDF
Download
Recommended
makalah biomekanikacahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3
.DOCX .PDF
DownloadAbout
Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us
Subscriptions
Subscribe today Your subscription Gifts
Advertise with us
AdChoices
Support
![Page 568: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/568.jpg)
Help FAQ Press Purchase help
Partners
Publishers Developers / API
Legal
Terms Privacy Copyright
© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English
membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
![Page 569: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/569.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 570: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/570.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 571: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/571.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 572: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/572.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 573: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/573.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
6. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 574: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/574.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 575: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/575.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 576: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/576.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 577: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/577.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 578: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/578.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 579: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/579.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 580: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/580.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload
Log InSign up
BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload
of 91
![Page 581: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/581.jpg)
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang
Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH
![Page 582: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/582.jpg)
FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 583: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/583.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 584: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/584.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 585: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/585.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 586: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/586.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 587: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/587.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
6. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 588: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/588.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 589: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/589.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 590: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/590.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 591: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/591.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 592: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/592.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 593: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/593.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 594: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/594.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 595: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/595.jpg)
6.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 596: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/596.jpg)
ayu on twitter
Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
![Page 597: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/597.jpg)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 598: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/598.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 599: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/599.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 600: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/600.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 601: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/601.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 602: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/602.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
6. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 603: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/603.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 604: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/604.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 605: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/605.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 606: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/606.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 607: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/607.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 608: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/608.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 609: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/609.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 610: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/610.jpg)
6.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 611: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/611.jpg)
ayu on twitter
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap
![Page 612: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/612.jpg)
cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan
![Page 613: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/613.jpg)
yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan
![Page 614: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/614.jpg)
dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.
![Page 615: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/615.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.
![Page 616: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/616.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan
![Page 617: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/617.jpg)
jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik
![Page 618: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/618.jpg)
berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.
![Page 619: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/619.jpg)
Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan
![Page 620: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/620.jpg)
1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui
![Page 621: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/621.jpg)
Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak
2
BAB IIPEMBAHASANA.
![Page 622: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/622.jpg)
Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk
![Page 623: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/623.jpg)
suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu
![Page 624: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/624.jpg)
dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton
![Page 625: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/625.jpg)
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
![Page 626: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/626.jpg)
dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau
![Page 627: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/627.jpg)
disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan
![Page 628: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/628.jpg)
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
![Page 629: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/629.jpg)
system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
![Page 630: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/630.jpg)
Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
![Page 631: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/631.jpg)
prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
![Page 632: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/632.jpg)
kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi
![Page 633: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/633.jpg)
sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan
![Page 634: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/634.jpg)
siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,
![Page 635: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/635.jpg)
kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
3
B.
![Page 636: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/636.jpg)
BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa
![Page 637: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/637.jpg)
sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan
![Page 638: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/638.jpg)
teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas
![Page 639: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/639.jpg)
sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu
![Page 640: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/640.jpg)
meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan
![Page 641: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/641.jpg)
gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya
![Page 642: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/642.jpg)
atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.
![Page 643: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/643.jpg)
Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik
![Page 644: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/644.jpg)
amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
![Page 645: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/645.jpg)
diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya
![Page 646: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/646.jpg)
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.
![Page 647: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/647.jpg)
Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga
![Page 648: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/648.jpg)
terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia
![Page 649: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/649.jpg)
dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-
![Page 650: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/650.jpg)
segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
4
E.
![Page 651: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/651.jpg)
Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja
![Page 652: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/652.jpg)
misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.
![Page 653: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/653.jpg)
Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan
![Page 654: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/654.jpg)
biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat
![Page 655: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/655.jpg)
mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran
![Page 656: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/656.jpg)
energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri
![Page 657: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/657.jpg)
dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.
![Page 658: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/658.jpg)
Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.
![Page 659: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/659.jpg)
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint
![Page 660: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/660.jpg)
lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas
![Page 661: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/661.jpg)
bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan
![Page 662: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/662.jpg)
persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa
![Page 663: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/663.jpg)
tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi
![Page 664: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/664.jpg)
mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang
![Page 665: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/665.jpg)
diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja
![Page 666: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/666.jpg)
ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada
![Page 667: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/667.jpg)
sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada
5
![Page 668: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/668.jpg)
sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang
![Page 669: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/669.jpg)
tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan
![Page 670: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/670.jpg)
memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)
FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads
Marvind Faylay liked this
Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)
![Page 671: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/671.jpg)
makalah biomekanika cahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma
Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika
Biomekanika Dede Nana Zohari
BIOMEKANIKA Ochy Ar
Biofluida Adi Mahardika
Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma
Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha
More From This User
PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma
RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma
![Page 672: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/672.jpg)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma
COVER STIKESss.doc Alex Rahma
COVER KTI.doc Alex Rahma
Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma
lembar pengesahan.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas.docx Alex Rahma
woc Hiperplasia.docx Alex Rahma
askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma
woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma
![Page 673: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/673.jpg)
woc-iskb.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma
TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma
KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma
Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas Alex Rahma
Makalah KB Hormonal Alex Rahma
Makalah Infark miokard Alex Rahma
Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline
Choose a format:
![Page 674: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/674.jpg)
.DOCX .PDF
Download
Recommended
makalah biomekanikacahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3
.DOCX .PDF
DownloadAbout
Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us
Subscriptions
Subscribe today Your subscription Gifts
Advertise with us
AdChoices
Support
![Page 675: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/675.jpg)
Help FAQ Press Purchase help
Partners
Publishers Developers / API
Legal
Terms Privacy Copyright
© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English
membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
DAFTAR PUSTAKA Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
![Page 676: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/676.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 677: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/677.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 678: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/678.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 679: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/679.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 680: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/680.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
7. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 681: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/681.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 682: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/682.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 683: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/683.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 684: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/684.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 685: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/685.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 686: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/686.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 687: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/687.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload
Log InSign up
BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload
of 91
![Page 688: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/688.jpg)
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang
Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH
![Page 689: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/689.jpg)
FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 690: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/690.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 691: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/691.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 692: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/692.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 693: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/693.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 694: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/694.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
7. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 695: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/695.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 696: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/696.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 697: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/697.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 698: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/698.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 699: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/699.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 700: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/700.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 701: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/701.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 702: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/702.jpg)
7.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 703: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/703.jpg)
ayu on twitter
Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
![Page 704: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/704.jpg)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 705: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/705.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 706: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/706.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 707: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/707.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 708: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/708.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 709: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/709.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
7. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 710: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/710.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 711: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/711.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 712: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/712.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 713: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/713.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 714: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/714.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 715: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/715.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 716: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/716.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 717: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/717.jpg)
7.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 718: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/718.jpg)
ayu on twitter
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap
![Page 719: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/719.jpg)
cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan
![Page 720: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/720.jpg)
yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan
![Page 721: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/721.jpg)
dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.
![Page 722: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/722.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.
![Page 723: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/723.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan
![Page 724: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/724.jpg)
jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik
![Page 725: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/725.jpg)
berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.
![Page 726: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/726.jpg)
Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan
![Page 727: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/727.jpg)
1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui
![Page 728: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/728.jpg)
Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak
2
BAB IIPEMBAHASANA.
![Page 729: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/729.jpg)
Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk
![Page 730: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/730.jpg)
suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu
![Page 731: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/731.jpg)
dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton
![Page 732: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/732.jpg)
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
![Page 733: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/733.jpg)
dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau
![Page 734: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/734.jpg)
disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan
![Page 735: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/735.jpg)
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
![Page 736: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/736.jpg)
system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
![Page 737: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/737.jpg)
Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
![Page 738: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/738.jpg)
prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
![Page 739: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/739.jpg)
kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi
![Page 740: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/740.jpg)
sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan
![Page 741: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/741.jpg)
siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,
![Page 742: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/742.jpg)
kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
3
B.
![Page 743: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/743.jpg)
BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa
![Page 744: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/744.jpg)
sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan
![Page 745: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/745.jpg)
teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas
![Page 746: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/746.jpg)
sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu
![Page 747: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/747.jpg)
meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan
![Page 748: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/748.jpg)
gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya
![Page 749: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/749.jpg)
atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.
![Page 750: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/750.jpg)
Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik
![Page 751: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/751.jpg)
amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
![Page 752: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/752.jpg)
diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya
![Page 753: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/753.jpg)
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.
![Page 754: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/754.jpg)
Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga
![Page 755: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/755.jpg)
terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia
![Page 756: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/756.jpg)
dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-
![Page 757: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/757.jpg)
segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
4
E.
![Page 758: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/758.jpg)
Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja
![Page 759: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/759.jpg)
misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.
![Page 760: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/760.jpg)
Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan
![Page 761: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/761.jpg)
biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat
![Page 762: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/762.jpg)
mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran
![Page 763: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/763.jpg)
energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri
![Page 764: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/764.jpg)
dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.
![Page 765: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/765.jpg)
Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.
![Page 766: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/766.jpg)
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint
![Page 767: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/767.jpg)
lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas
![Page 768: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/768.jpg)
bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan
![Page 769: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/769.jpg)
persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa
![Page 770: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/770.jpg)
tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi
![Page 771: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/771.jpg)
mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang
![Page 772: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/772.jpg)
diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja
![Page 773: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/773.jpg)
ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada
![Page 774: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/774.jpg)
sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada
5
![Page 775: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/775.jpg)
sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang
![Page 776: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/776.jpg)
tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan
![Page 777: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/777.jpg)
memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)
FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads
Marvind Faylay liked this
Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)
![Page 778: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/778.jpg)
makalah biomekanika cahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma
Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika
Biomekanika Dede Nana Zohari
BIOMEKANIKA Ochy Ar
Biofluida Adi Mahardika
Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma
Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha
More From This User
PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma
RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma
![Page 779: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/779.jpg)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma
COVER STIKESss.doc Alex Rahma
COVER KTI.doc Alex Rahma
Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
![Page 780: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/780.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 781: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/781.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 782: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/782.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 783: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/783.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 784: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/784.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
8. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 785: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/785.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 786: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/786.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 787: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/787.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 788: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/788.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 789: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/789.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 790: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/790.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 791: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/791.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang Upload
Log InSign up
BrowseWelcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See moreDownload
of 91
![Page 792: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/792.jpg)
BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang
Keseimbangan Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH
![Page 793: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/793.jpg)
FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 794: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/794.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 795: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/795.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 796: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/796.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 797: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/797.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 798: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/798.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
8. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 799: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/799.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 800: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/800.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 801: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/801.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 802: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/802.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 803: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/803.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 804: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/804.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 805: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/805.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 806: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/806.jpg)
8.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 807: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/807.jpg)
ayu on twitter
Ayu Melati Fisika 12 Hai Nama Saya Ayu Melati, saya kuliah di Universitas Jambi Selamat datang di blog saya. jangan lupa komentarnya ya... :)
Selasa, 07 Januari 2014
Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik
MAKALAH FISIKA KESEHATANELECTRICITY WITHIN THE BOBY
( LISTRIK DALAM TUBUH / BIOLISTRIK )
DISUSUN OLEH :NAMA : AYU MELATI
NIM : A1C312026
DOSEN PEMBIMBING :Dra. Astalini, MSi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
![Page 808: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/808.jpg)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
![Page 809: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/809.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah
FISIKA KESEHATAN.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang saya
susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik
berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata
kuliah Fisika Kesehatan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan saya
mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret
2013
Penyusun
i Ayu Melati
![Page 810: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/810.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iBAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................11.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................21.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................21.5 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................32.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)..................................................................................3
2.2 Sistem saraf dan Neuron........................................................................................................4
2.3 Potensial listrik saraf..............................................................................................................6
2.4 Sinyal listrik dari otot (elektromiogram)...............................................................................8
2.5 Sinyal listrik dari jantung (elektrokardiogram).....................................................................9
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan............................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik
listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti
jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
electron.
![Page 811: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/811.jpg)
Read More
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada
tubuh kita disebut dengan Biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada
makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.
Makalah ini membahas tentang sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh. Listrik yang
dihasilkan di dalam tubuh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan
berbagai organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit banyak melibatkan
listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik
yang berbeda. Kerja Otot, otak dan jantung pada dasarnya bersifat elektrik (listrik). Sistem
saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah
suatu komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respons yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik di sepanjang saraf-saraf. Saat
kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-
sinyal ini dihasilkan dari proses elektrokimiawi tertentu.
Oleh karena itu maka makalah ini akan membahas sebagian dari sinyal-sinyal listrik
dalam tubuh yaitu mengenai sistem saraf dan neuron, sinyal listrik dari otot dan jantung serta
potensial listrik saraf.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula ditemukan biolistrik serta pengertian biolistrik?
2. Apa saja bagian-bagian dari sistem saraf beserta dengan fungsinya ?
3. Sebutkan bagian-bagian dari neuron serta fungsinya ?
4. Sebutkan macam-macam neuron ?
5. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial aksi saraf ?
6. Jelaskan mengenai sistem kerja potensial istirahat saraf ?
7. Bagaimana sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)?
8. Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
1.3 Tujuan Penulisan
![Page 812: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/812.jpg)
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui asal mula dan pengertian dari biolistrik.
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari sistem saraf serta fungsinya.
3. Dapat menyebutkan bagian-bagian neuron dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan macam-macam neuron
5. Menjelaskan kerja potensial aksi saraf
6. Dapat menjelaskan kerja potensial istirahat saraf
7. Mengetahui bagaimana sinyal listrik dari otot dan sinyal listrik dari jantung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah, Dengan selesainya penulisan makalah ini serta pembahasan
makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai
kelistrikan dalam tubuh.
1. Sebagai penambah bahan acuan bagi kita sebagai calon guru Fisika dalam memberikan
materi pelajaran.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan materi pembahasan dengan
mencari ke media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut
dirangkum dengan memperhat ikan materi yang dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelistrikan di dalam tubuh (Biolistrik)
Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam
pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian
diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya.
Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu
supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
![Page 813: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/813.jpg)
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Hukum dalam Biolistrik
Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.
Hukum Ohm menyatakan bahwa :
“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.
Rumusnya yaitu : R ꞊ V/IDimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).Hukum joule menyatakan bahwa :“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”. Rumusnya yaitu : Q =V I tDimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I : arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second).
2.2 Sistem saraf dan Neuron SISTEM SARAF
Adapun bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Berikut penjelasannya:
8. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat ini terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf ferifer
ini adalah Serat saraf (neuron) yang menyalurkan informasi sensorik ke otak atau ke medulla
spinalis di sebut saraf afferent. Serat saraf yang menyalurkan atau menghantarkan informasi
dari otak atau medulla spinalis ke otot dan kelenjar yang di sebut saraf efferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
![Page 814: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/814.jpg)
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat
badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang
akan melakukan kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks.
2. Sistem saraf OtonomSistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar. Namun, pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c) Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari
![Page 815: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/815.jpg)
tubuh serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh
yang menerima aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang
terletak di dendrit atau pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu
alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum
tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan
sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1. Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
b. Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
![Page 816: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/816.jpg)
c. Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial
tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi
tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Gambar 5. Potensial aksi sel
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga
ion-ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal
potasium mulai membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal
sodium terpicu-tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal
lambat), dan membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3
adalah fase kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan
serta membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
2. Potensial istirahat sel
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Dalam keadaan
istirahat, di sisi dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
![Page 817: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/817.jpg)
2.4 Sinyal listrik dari otot (Elektromiogram)
Informasi diagnostik tentang otot dapat di peroleh dari aktivitas listriknya. Di bagian ini,
kita menelusuri transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut
menimbulkan kontraksi otot. EMG dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris.
Otot dimisalkan terdiri dari banyak unit motor. Sebuah unit motor terdiri dari sebuah
neuron bercabang tunggal dari batang otak atau kabel spinal dan 25-2000 serat otot (sel) yang
terhubung ke ujung pelat motor (Gambar 2.7). Potensial istirahat pada membran serat otot
mirip dengan potensial istirahat di serat saraf. Tindakan Otot dimulai oleh potensial aksi yang
bergerak sepanjang akson dan ditransmisikan melalui ujung pelat motorik ke serat otot,
menyebabkan serat otot saling kontraksi.
Gambar 2.7 Skema neuron dimulai dari spinal cord dan diakhiri beberapa sel Neuron dan sel otot penghubung membuat sebuah unit motorik. (John R. Cameron, 1978: 190).
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis, berakhirnya saraf pada sel otot atau
hubungan saraf otot disebut Neuromyal Juction. Baik sinapsis maupun Neuromial Junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot,
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan trigger/
bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel
otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.5 Sinyal listrik dari Jantung (Elektrokardiogram)Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler
Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG. Listrik
jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+. Sel membran otot jantung
(miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Saraf dan otot bergaris memerlukan
rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel, proses masuknya ion Na+ ke dalam sel
disebut proses depolarisasi. Sedangkan depolarisasi pada sel otot jantung, ion Na+ mudah
bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi komplit, ion Na+ akan
masuk lagi ke dalam sel yang disebut depolarisasi spontan. Depolarisasi spontan ini
menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot sehingga
terjadi denyut jantung.
Gerakan ritmis jantung dikendalikan oleh sebuah sinyal listrik yang diprakarsai oleh
rangsangan spontan dari sel-sel otot khusus yang terletak di atrium kanan. Sel-sel ini
![Page 818: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/818.jpg)
membentuk sinoatrial (SA) node, atau alat pacu jantung alami (Gambar. 2.9). SA node
berdetak secara berkala sekitar 72 kali per menit. Namun, laju detak dapat ditingkatkan atau
dikurangi dengan saraf eksternal untuk mengetahui respon jantung terhadap kebutuhan darah
tubuh serta rangsangan lainnya. Sinyal listrik dari SA node memulai depolarisasi saraf dan
otot dari kedua atrium, menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke dalam
ventrikel. Sehingga terjadilah repolarisasi dari atrium tersebut. Sinyal listrik kemudian lolos
ke atrioventrikular (AV) node, yang mengawali depolarisasi ventrikel kanan dan kiri,
menyebabkan mereka kontrak dan memaksa darah masuk ke dalam paru dan sirkulasi umum.
Saraf dan otot ventrikel kemudian mengalami repolarisasi dan siklus dimulai lagi.
Secara skema dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 2.9 Penjalaran Depolarisasi (John R. Cameron, 1978: 190).
Keterangan: SA node memulai gelombang depolarisasi dari atrium kanan ke atrium kiri dalam 70 sekon
sehingga terjadi kontraksi atrium.
Gelombang depolarisasi berlanjut ke AV node hingga AV node mengalami depolarisasi.
Gelombang dari AV node melalui bundle of his (BH) dan diteruskan ke bundle branch (BB) –
> BB mengalami depolarisasi.
Diteruskan ke jaringan purkinye –> endokardium –> berakhir di epikardium –> terjadi
kontraksi otot jantung.
Setelah repolarisasi, miokardium mengalami relaksasi.
Hubungan antara pemompaan jantung dengan potensi listrik pada kulit dapat
dipahami dengan mempertimbangkan perambatan potensial aksi di dalam jantung.
Gambar 2.10. Skema potensial aksi turun pada dinding jantung. Beberapa arus ion, diindikasikan oleh lingkaran, yang melalui torso diindikasikan sebagai resistor. Potensial
aktif. (John R. Cameron, 1978: 198).
Aliran arus yang dihasilkan tubuh memulai terjadinya penurunan potensi seperti yang
ditunjukkan skema pada resistor. Distribusi potensial untuk seluruh jantung ketika ventrikel
adalah satu-setengah kali depolarisasi yang ditunjukkan oleh garis ekuipotensial pada
Gambar 2.11. Perhatikan bahwa potensi diukur pada permukaan tubuh bergantung pada
lokasi elektroda. Bentuk garis potensial ditunjukkan pada Gambar 2.11 hampir sama dengan
yang diperoleh dari sebuah dipol listrik.
Gambar 2.11. Distribusi potensial bagian dada pada saat ventrikel depolarisasi separuh.
Electrode yang diletakkan di titik A, B, dan C mengindikasikan potensial pada saat itu. (John
R. Cameron, 1978: 199).
![Page 819: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/819.jpg)
Garis ekuipotensial pada waktu lain dalam siklus jantung juga bisa direpresentasikan
oleh dipol listrik, namun dipol untuk momentum yang berbeda dalam siklus akan berbeda
ukuran dan orientasi.
Pengukuran isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh
informasi klinik tentang fungsi tubuh dan gangguan pada organ-organ tertentu. Alat yang
digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah:
1. Electromiograf (EMG)
2. Electroneurograf (ENG)
3. Electroretionograf (ERG)
4. Electrogastrograf (EGG)
5. Electroensefalograf (EEG)
6. Electrokardiograf (EKG)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar
dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
2. Adapun hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm, rumusnya : R = V/I.
Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
3. Bagian-bagian dari sistem saraf di bagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat yang
berfungsi sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia dan sistem
![Page 820: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/820.jpg)
saraf otonom yang berfungsi mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal,
misalnya jantung, usus dan kelenjar.
4. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
5. Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan
suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat
saraf. Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).
6. Transmisi potensial aksi dari akson ke otot, tempat potensial aksi tersebut menimbulkan
kontraksi otot. Elektromiogram (EMG) dapat diperoleh dari otot atau unit motorik yang
dirangsang secara elektris (listrik).
7. Listrik jantung dihasilkan oleh adanya reaksi sel jantung dengan ion Na+ yang ada di dalam
tubuh. Alat yang digunakan untuk mengukur isyarat listrik tubuh adalah Electrokardiograf
(EKG).
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu
kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Diposkan oleh Ayu Melati di 00.49 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
![Page 821: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/821.jpg)
8.
mery oktafiani 20 November 2014 16.02
trimakasih teteh ayu, meri jadi bisa mudah membuat tugas meri, judul lagu nya apa dan penyanyonya siapa
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About Me
Ayu Melati Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (16) o Maret (2) o Januari (14)
Rahasia Di Balik Angka 7 Menurut Al-qur'an Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala Manfaat Dan Bahaya Sinar-X Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner Makalah Peningkatan Mutu Pendidikan Contoh Visi dan Misi Laboratorium Fisika SMA Contoh Tata Tertib Laboratorium Fisika Foto-Foto Pemandangan Indah Sakti Alam Kerinci Asal Usul Kerinci Makalah Fisika Kesehatan - Biolistrik Ppt Cermin Cekung Makalah Alat- Alat Ukur AC dan DC Dasar-Dasar PMIPA (Strategi Pembelajaran) Makalah Hakikat Mipa
2013 (3)
Pengikut
![Page 822: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/822.jpg)
ayu on twitter
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
Total Tayangan Laman
5,834
lucu
divine-music.info
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.
dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap
![Page 823: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/823.jpg)
cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan
![Page 824: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/824.jpg)
yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan
![Page 825: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/825.jpg)
dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu2.
![Page 826: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/826.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.
![Page 827: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/827.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4. Stabilitas berbanding terbalik dengan
![Page 828: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/828.jpg)
jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5. Untuk memperoleh stabilitas titik
![Page 829: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/829.jpg)
berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6. Gaya geser7. Letak segmen-segmen badan8.
![Page 830: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/830.jpg)
Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9. Faktor fisiologi.B. Tujuan
![Page 831: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/831.jpg)
1. Untuk mengetahui proses Biomekanika.2. Untuk Mengetahui
![Page 832: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/832.jpg)
Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak
2
BAB IIPEMBAHASANA.
![Page 833: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/833.jpg)
Definisi BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk
![Page 834: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/834.jpg)
suatu materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari semua cabang ilmu
![Page 835: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/835.jpg)
dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan IssacNewton
![Page 836: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/836.jpg)
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
![Page 837: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/837.jpg)
dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau
![Page 838: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/838.jpg)
disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan
![Page 839: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/839.jpg)
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
![Page 840: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/840.jpg)
system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
![Page 841: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/841.jpg)
Biomekanika menyangkut tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
![Page 842: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/842.jpg)
prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
![Page 843: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/843.jpg)
kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi
![Page 844: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/844.jpg)
sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan
![Page 845: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/845.jpg)
siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalambidang ilmu biologi,
![Page 846: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/846.jpg)
kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
3
B.
![Page 847: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/847.jpg)
BiomekanikaMenurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa
![Page 848: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/848.jpg)
sistem kerangka ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan
![Page 849: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/849.jpg)
teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada aktivitas
![Page 850: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/850.jpg)
sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu
![Page 851: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/851.jpg)
meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan
![Page 852: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/852.jpg)
gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya
![Page 853: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/853.jpg)
atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika.
![Page 854: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/854.jpg)
Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetik
![Page 855: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/855.jpg)
amenjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
![Page 856: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/856.jpg)
diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.C. Gerak dan Gaya
![Page 857: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/857.jpg)
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.
![Page 858: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/858.jpg)
Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga
![Page 859: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/859.jpg)
terjadi percepatan pada benda itu.D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia
![Page 860: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/860.jpg)
dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakilisegmen-
![Page 861: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/861.jpg)
segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
4
E.
![Page 862: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/862.jpg)
Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja
![Page 863: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/863.jpg)
misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya.
![Page 864: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/864.jpg)
Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan
![Page 865: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/865.jpg)
biomekanika seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan peralatan dapat
![Page 866: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/866.jpg)
mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran
![Page 867: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/867.jpg)
energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri
![Page 868: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/868.jpg)
dari enam link,yaitu:1. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.
![Page 869: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/869.jpg)
Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.3. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.
![Page 870: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/870.jpg)
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5. Link betis yang dibatasi oleh joint
![Page 871: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/871.jpg)
lutut dan mata kaki.6. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas
![Page 872: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/872.jpg)
bahwa manusia dapat disamakandengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan
![Page 873: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/873.jpg)
persentase tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa
![Page 874: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/874.jpg)
tiaplink didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi
![Page 875: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/875.jpg)
mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang
![Page 876: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/876.jpg)
diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelaja
![Page 877: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/877.jpg)
ri interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada
![Page 878: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/878.jpg)
sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada
5
![Page 879: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/879.jpg)
sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang
![Page 880: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/880.jpg)
tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan
![Page 881: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/881.jpg)
memperlihatkan bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)
FiltersAdd to collection Review Add Note Like 1 thousand reads1 hundred reads
Marvind Faylay liked this
Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)
![Page 882: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/882.jpg)
makalah biomekanika cahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika Afif Nasrudin
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan... Alex Rahma
Termodinamika Fisika Kesehatan Grhasta Dian Perestroika
Biomekanika Dede Nana Zohari
BIOMEKANIKA Ochy Ar
Biofluida Adi Mahardika
Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik) Alex Rahma
Hubungan Fisika Kesehatan Abrianto Nugraha
More From This User
PPT RAHMILA DEWI.pptx Alex Rahma
RINCIAN BIAYA.docx Alex Rahma
![Page 883: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/883.jpg)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx Alex Rahma
COVER STIKESss.doc Alex Rahma
COVER KTI.doc Alex Rahma
Lembar pengesahan Skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx Alex Rahma
LEMBAR KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTASI.docx Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTAS1.docx Alex Rahma
lembar pengesahan.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas.docx Alex Rahma
woc Hiperplasia.docx Alex Rahma
askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma
woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma
![Page 884: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/884.jpg)
woc-iskb.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma
TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma
KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma
Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas Alex Rahma
Makalah KB Hormonal Alex Rahma
Makalah Infark miokard Alex Rahma
Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline
Choose a format:
![Page 885: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/885.jpg)
.DOCX .PDF
Download
Recommended
makalah biomekanikacahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3
.DOCX .PDF
DownloadAbout
Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us
Subscriptions
Subscribe today Your subscription Gifts
Advertise with us
AdChoices
Support
![Page 886: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/886.jpg)
Help FAQ Press Purchase help
Partners
Publishers Developers / API
Legal
Terms Privacy Copyright
© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English
membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
Upload
Log In
Sign up
Browse
Welcome to Scribd, the world's digital library. Read, publish, and share books and documents. See more
Download
of 9
Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)Ratings: (0)|Views: 1,250 |Likes: 1
Published by Alex Rahma
1
![Page 887: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/887.jpg)
See more
1
BAB IPENDAHULUANA.
Latar Belakang
![Page 888: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/888.jpg)
Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yangmana setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang
![Page 889: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/889.jpg)
berbeda.Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkatkeseimbangan yang tinggi dan
![Page 890: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/890.jpg)
ada kalanya seorang atlet harus berada padatingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan
![Page 891: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/891.jpg)
dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu:1.
Stabilitas berbanding lurus dengan luas
![Page 892: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/892.jpg)
dasar menumpu2.
Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi
![Page 893: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/893.jpg)
jatuhnyatitik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan3.
![Page 894: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/894.jpg)
Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan4.
Stabilitas berbanding
![Page 895: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/895.jpg)
terbalik dengan jarak besarnya antara titik beratbadan dan dengan besarnya menumpu5.
![Page 896: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/896.jpg)
Untuk memperoleh stabilitas titik berat badan harus jatuh didalambidang dasar menumpu6.
![Page 897: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/897.jpg)
Gaya geser7.
Letak segmen-segmen badan8.
![Page 898: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/898.jpg)
Penglihatan dan faktor-faktor psikologis9.
Faktor fisiologi.
B.
![Page 899: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/899.jpg)
Tujuan
1.
Untuk mengetahui proses Biomekanika.2.
![Page 900: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/900.jpg)
Untuk Mengetahui Berapa Besar Biomekanika yang di butuh DalamGerak
![Page 901: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/901.jpg)
2
BAB IIPEMBAHASANA.
Definisi Biomekanika
![Page 902: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/902.jpg)
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu
![Page 903: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/903.jpg)
materi yang diakibatkanoleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmuyang tertua dari
![Page 904: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/904.jpg)
semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-namaseperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-
![Page 905: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/905.jpg)
1642), dan IssacNewton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileoadalah peletak dasar
![Page 906: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/906.jpg)
analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika.Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika
![Page 907: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/907.jpg)
dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang
![Page 908: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/908.jpg)
mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan mempelajari analisis dan disain dari sistem
![Page 909: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/909.jpg)
mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.Biomekanika merupakan
![Page 910: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/910.jpg)
kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut
![Page 911: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/911.jpg)
tubuh manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsipmekanika
![Page 912: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/912.jpg)
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
![Page 913: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/913.jpg)
kedoteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis.
![Page 914: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/914.jpg)
Akan tetapi sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519)
![Page 915: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/915.jpg)
membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari
![Page 916: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/916.jpg)
para peneliti dalambidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnaiperkembangan
![Page 917: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/917.jpg)
biomekanika akhir-akhir ini.
3
B.
Biomekanika
![Page 918: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/918.jpg)
Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanikamerupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka
![Page 919: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/919.jpg)
ototmanusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:Biomekanika menggunakan konsep fisika dan
![Page 920: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/920.jpg)
teknik untuk menjelaskangerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian
![Page 921: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/921.jpg)
tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihatdalam dua perspektif, yaitu kinematika yang
![Page 922: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/922.jpg)
lebih menjurus padakarakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yangdigunakan dalam waktu yang bersifat
![Page 923: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/923.jpg)
sementara tanpa melihat gaya yangmenyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan
![Page 924: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/924.jpg)
yangmenyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh obyek menjangkau
![Page 925: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/925.jpg)
jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebutmerupakan studi kinematika. Kajian kinetika menjelaskan
![Page 926: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/926.jpg)
tentang gaya yangbekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetikamenjelaskan
![Page 927: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/927.jpg)
gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajiankinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
![Page 928: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/928.jpg)
diamati, pada kajian kinetik yangterlihat adalah akibat dari gaya.
C.
![Page 929: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/929.jpg)
Gerak dan Gaya
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkaninteraksi fisik
![Page 930: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/930.jpg)
dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat
![Page 931: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/931.jpg)
menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga terjadi percepatan pada benda itu.
![Page 932: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/932.jpg)
D.
Biomekanika Kerja Tubuh
Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia
![Page 933: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/933.jpg)
dipandang sebagai sistemyang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link
![Page 934: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/934.jpg)
mewakilisegmen-segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
4
![Page 935: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/935.jpg)
E.
Biomekanik dan Perancangan Kerja
Penelitian aspek biomekanika
![Page 936: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/936.jpg)
akan sangat berkaitan dengan prosesperancangan peralatan kerja misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapatdigunakan
![Page 937: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/937.jpg)
untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerjalainnya. Peralatan yang digunakan secara
![Page 938: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/938.jpg)
langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan biomekanika
![Page 939: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/939.jpg)
seseorang.Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan ataumenggerakan
![Page 940: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/940.jpg)
peralatan dapat mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanikamenghindari hal tersebut, dan mengupayakan
![Page 941: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/941.jpg)
agar dengan pengeluaran energiyang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan
![Page 942: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/942.jpg)
Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link,yaitu:1.
Link lengan bawah yang
![Page 943: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/943.jpg)
dibatasi oleh joint telapak tangan dansiku.2.
Link lengan atas yang dibatasi
![Page 944: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/944.jpg)
oleh joint siku dan bahu.3.
Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.4.
![Page 945: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/945.jpg)
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.5.
![Page 946: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/946.jpg)
Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.6.
Link kaki yang dibatasi oleh
![Page 947: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/947.jpg)
joint mata kaki dan telapak kaki.Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat disamakandengan segmen
![Page 948: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/948.jpg)
benda jamak maka panjang setiap link dapat diukurberdasarkan persentase tertentu dari tinggi badan,
![Page 949: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/949.jpg)
sedangkan beratnyaberdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa tiaplink didasarkan pada
![Page 950: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/950.jpg)
persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiapsegmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi
![Page 951: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/951.jpg)
mengikuti hukumnewton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik padatubuh dan gaya otot yang
![Page 952: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/952.jpg)
diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yangterjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah
![Page 953: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/953.jpg)
untuk mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material danperalatan dengan tujuan untuk
![Page 954: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/954.jpg)
meminimumkan keluhan pada sistem kerangkaotot agar produktivitas kerja dapat meningkat.
![Page 955: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/955.jpg)
Menghindari keluhan pada
5
sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan
![Page 956: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/956.jpg)
melakukan pengendalianadministratif (pemilihan personel yang tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penangan
![Page 957: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/957.jpg)
an material). Pada gerakan jalan yang terpenting adalahkeseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan memperlihatkan
![Page 958: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/958.jpg)
bagaimanakedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah.Activity (3)
Filters
![Page 959: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/959.jpg)
Add to collection Review Add Note Like
1 thousand reads
1 hundred reads
Marvind Faylay liked this
Similar to Makalah Fisika Kesehatan (Biomekanika)
makalah biomekanika
cahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Afif Nasrudin
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Antropologi
Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fisika Terhadap Pelayan...
Alex Rahma
Termodinamika Fisika Kesehatan
Grhasta Dian Perestroika
![Page 960: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/960.jpg)
Biomekanika
Dede Nana Zohari
BIOMEKANIKA
Ochy Ar
Biofluida
Adi Mahardika
Makalah Fisika Kesehatan (Bioakustik)
Alex Rahma
Hubungan Fisika Kesehatan
Abrianto Nugraha
More From This User
PPT RAHMILA DEWI.pptx
Alex Rahma
RINCIAN BIAYA.docx
Alex Rahma
![Page 961: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/961.jpg)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.docx
Alex Rahma
COVER STIKESss.doc
Alex Rahma
COVER KTI.doc
Alex Rahma
Lembar pengesahan Skripsi.docx
Alex Rahma
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL skripsi.docx
Alex Rahma
LEMBAR KONSULTASI.docx
Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTASI.docx
![Page 962: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/962.jpg)
Alex Rahma
LEMBARAN KONSULTAS1.docx
Alex Rahma
lembar pengesahan.docx
Alex Rahma
Makalah Maternitas.docx
Alex Rahma
woc Hiperplasia.docx
Alex Rahma
askep_kanker_mamae.doc
Alex Rahma
woc-askep-gagal-jantung.docx
Alex Rahma
![Page 963: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/963.jpg)
woc-iskb.docx
Alex Rahma
PERNYATAAN PENGUJI.docx
Alex Rahma
PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx
Alex Rahma
TUGAS DOKBID KEL 4.docx
Alex Rahma
KATA PERSEMBAHAN Chin.docx
Alex Rahma
Kata-Mutiara Chin.docx
Alex Rahma
Makalah Maternitas
Alex Rahma
![Page 964: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/964.jpg)
Makalah KB Hormonal
Alex Rahma
Makalah Infark miokard
Alex Rahma
Makalah Hukum Mendel2
Alex Rahma
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline
Choose a format:
.DOCX .PDF
Download
Recommended
makalah biomekanika
cahayadihatie
![Page 965: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/965.jpg)
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Afif Nasrudin
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...
Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...
Alex Rahma
Page 1 of 3
.DOCX .PDF
Download
About
Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us
Subscriptions
Subscribe today Your subscription Gifts
Advertise with us
AdChoices
Support
Help
![Page 966: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/966.jpg)
FAQ Press Purchase help
Partners
Publishers Developers / API
Legal
Terms Privacy Copyright
© Copyright 2014 Scribd Inc.
Mobile Site
Language:
English
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
lembar pengesahan.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas.docx Alex Rahma
![Page 967: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/967.jpg)
woc Hiperplasia.docx Alex Rahma
askep_kanker_mamae.doc Alex Rahma
woc-askep-gagal-jantung.docx Alex Rahma
woc-iskb.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PENGUJI.docx Alex Rahma
PERNYATAAN PERSETUJUAN.docx Alex Rahma
TUGAS DOKBID KEL 4.docx Alex Rahma
KATA PERSEMBAHAN Chin.docx Alex Rahma
Kata-Mutiara Chin.docx Alex Rahma
Makalah Maternitas Alex Rahma
Makalah KB Hormonal Alex Rahma
Makalah Infark miokard Alex Rahma
Makalah Hukum Mendel2 Alex Rahma
![Page 968: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/968.jpg)
Download and print this document
Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline
Choose a format:
.DOCX .PDF
Download
Recommended
makalah biomekanikacahayadihatie
Makalah Fisika Kesehatan BiomekanikaAfif Nasrudin
Makalah Fisika Kesehatan Biomekanika
Perbedaan Antara Sosiologi Dengan Ant...Anis D' Lutfi
Makalah Fisika-Kesehatan (Peranan Fis...Alex RahmaPage 1 of 3
.DOCX .PDF
DownloadAbout
Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us
![Page 969: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/969.jpg)
Subscriptions
Subscribe today Your subscription Gifts
Advertise with us
AdChoices
Support
Help FAQ Press Purchase help
Partners
Publishers Developers / API
Legal
Terms Privacy Copyright
© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English
membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
![Page 970: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/970.jpg)
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
![Page 971: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/971.jpg)
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
Page 1 of 3
.DOCX .PDF
DownloadAbout
Browse books Browse documents About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us
Subscriptions
Subscribe today Your subscription Gifts
Advertise with us
AdChoices
Support
Help FAQ Press Purchase help
Partners
Publishers
![Page 972: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/972.jpg)
Developers / API
Legal
Terms Privacy Copyright
© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English
membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
AL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
![Page 973: Makalah fisika kesehatan arrryyy](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012303/55c6df37bb61ebc5078b45bc/html5/thumbnails/973.jpg)
Privacy Copyright
© Copyright 2014 Scribd Inc.Mobile SiteLanguage:English
membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika
Purwanto. 2007. Ensiklopedi fisika. Bandung : PT Kiblat Buku Utama.
http://reikinaqs.wapsite.me/Biolistrikhttp://www.news-medical.net/health/What-is-the-Nervous-System-%28Indonesian%29.asphttp://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram