makalah etika
TRANSCRIPT
-
5/22/2018 MAKALAH etika
1/9
MAKALAHETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASIH
CYBERCRIME DAN CYBERLAW
http://1.bp.blogspot.com/-xGRNrO9Vu6k/UMw33CRC9UI/AAAAAAAAAC0/eT_8i7BJkDQ/s1600/10134910-color-light-and-word-of-cyber-crime-for-background.jpg -
5/22/2018 MAKALAH etika
2/9
Jurusan Manajemen InformatikaAkademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika
CIKARANG
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih sayang-nyakepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad
SAW, nabi akhir zaman teladan kita semua.
Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi adalah salah satu mata kuliah kami pada
semester IV selama menjalani kuliah di Bina Sarana Informatika. Mata kuliah ini begitu pentingbagi kami terutama dalam hal pengenalan etika dan estetika dalam berinteraksi dengan segala hal
yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw ini merupakan salah satu tugas atau syarat dalam memenuhinilai UAS pada mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi. Dengan
terselesaikannya makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada segala pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungan, terutama sekali kepada :
1. Orang tua kami tercinta yang telah mendukung langkah gerak kami menjalani kuliah.2. Dosen pengajar Mata Kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi yang telah
memberikan dukungan semangat kepada kami dalam hal penyusunan makalah ini.
3. Rekan-rekan seperjuangan kelas 12.4A.24 Jurusan Menegemen Informatika di Bina SaranaInformatika yang selama ini telah bahu membahu saling menolong dan saling memberi dorongan
semangat dalam berbagai hal.
Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja
yang membacanya, menambah wawasan dan pengetahuan terutama dalam hal cybercrime dancyberlaw.
Cikarang, Oktober 2013
Penyusuni
-
5/22/2018 MAKALAH etika
3/9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I
Pendahuluan................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Metode Penulisan.................................................................................. 1
BAB II
Pembahasan................................................................................................... 2
Jenis - Jenis Cybercrime................................................................................. 2Pengertian Cyber Law.................................................................................... 4
Sistem Perundangan Mengenai Cyber Crime................................................ 4
BAB III
Studi Kasus...................................................................................................... 6
Kasus Prita Mulyasari versus RS. Omni International.................................... 6
BAB IV
Penutup........................................................................................................... 7A. Kesimpulan.............................................................................................. 7
B. Saran...................................................................................................... 7C. Daftar Pustaka........................................................................................ 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
-
5/22/2018 MAKALAH etika
4/9
Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku
masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas (borderless) danmenyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung demikian
cepat. Teknologi Informasi saat ini menjadi pedang bermata dua karena selain memberikan
kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban manusia, sekaligus menjadisarana efektif perbuatan melawan hukum.
B. METODE PENULISAN
Blog ini adalah salah satu tugas Mata Kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi.Penyusunan Blog ini (khususnya artikel yang berkaitan dengan cybercrime dan cyberlaw) adalah
hasil dari apa yang telah aku pelajari dari kampus ataupun dari bantuan media internet maupun
buku-buku yang telah aku pelajari sebelumnya. Aku berharap semoga dengan adanya blog ini
dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat khususnya berkaitan dengan cybercrime dancyberlaw.
Dalam penyusunan makalah ini, aku menggunakan beberapa tahap. Pada tahap awal yaitupengumpulan data dan fakta yang aku lakukan dengan cara paralel, kemudian seluruh data dan
fakta yang kami dapat dihimpun untuk kemudian diseleksi, mana yang akan dibahas lebih lanjut
dalam makalah aku. Kemudian, segala data dan fakta yang telah lolos seleksi aku kelompokkan
dan aku urutkan berdasarkan tema pembahasan, kemudian penulisan makalah dilakukan denganmemperhatikan data dan fakta yang kami peroleh sebagai bahan referensi penulisan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cyber Crime adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer ataujaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam
-
5/22/2018 MAKALAH etika
5/9
kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan
kartu kredit, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak, dll.
Walaupun kejahatan dunia maya atau cybercrime umumnya mengacu kepada aktivitas kejahatandengan komputer atau jaringan komputer sebagai unsur utamanya, istilah ini juga digunakan
untuk kegiatan kejahatan tradisional di mana komputer atau jaringan komputer digunakan untuk
mempermudah atau memungkinkan kejahatan itu terjadi.Contoh kejahatan dunia maya di mana komputer sebagai alat adalah spamming dan kejahatanterhadap hak cipta dan kekayaan intelektual. Contoh kejahatan dunia maya di mana komputer
sebagai sasarannya adalah akses ilegal (mengelabui kontrol akses), malware dan serangan DoS.
Contoh kejahatan dunia maya di mana komputer sebagai tempatnya adalah penipuan identitas.Sedangkan contoh kejahatan tradisional dengan komputer sebagai alatnya adalah pornografi anak
dan judi online.
Jenis - Jenis Cybercrime :1. HACKING
Adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang
gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, danterobsesi mengamati keamanan (security)-nya.
2. CRACKINGSebutan untuk cracker adalah hacker bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan carder
yang hanya mengintip kartu kredit, cracker mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank
atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama meneroboskeamanan komputer orang lain, hacker lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan cracker lebih
fokus untuk menikmati hasilnya.
2
3. DEFACINGAdalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs
Marketiva malaysia, Partai Golkar, BI baru-baru ini dan situs KPU saat pemilu 2004 lalu.
Tindakan deface ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat
program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.
4. CARDING :
Adalah kegiatan berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yangdiperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah
carder. Caranya para carder menawarkan barang-barang seolah-olah hasil carding-nya dengan
harga murah di channel. Misalnya, laptop dijual seharga Rp 1.000.000. Setelah ada yangberminat, carder meminta pembeli mengirim uang ke rekeningnya. Uang didapat, tapi barang tak
pernah dikirimkan.
-
5/22/2018 MAKALAH etika
6/9
5. FRAUD
Merupakan kejahatan manipulasi informasi dengan tujuan mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Biasanya kejahatan yang dilakukan adalah memanipulasi informasi keuangan. Sebagai
contoh adanya situs lelang fiktif. Melibatkan berbagai macam aktivitas yang berkaitan dengan
Fraud kartu kredit. Carding muncul ketika seseorang yang bukan pemilik kartu kreditmenggunakan kartu kredit tersebut secara melawan hukum. contoh credit card fraud, moneylaundering
6. SPAMMINGAdalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam
sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail alias sampah. Meski demikian, banyak
yang terkena dan menjadi korbannya. Yang paling banyak adalah pengiriman e-mail dapat
hadiah, lotere, atau orang yang mengaku punya rekening di bank di Afrika atau Timur Tengah,minta bantuan netters untuk mencairkan, dengan janji bagi hasil. Kemudian korban diminta
nomor rekeningnya, dan mengirim uang/dana sebagai pemancing, tentunya dalam mata uang
dolar AS, dan belakangan tak ada kabarnya lagi. Seorang rector universitas swasta di Indonesiapernah diberitakan tertipu hingga Rp1 miliar dalam karena spaming seperti ini.
7. CYBER PORNOGRAPHY
Adalah Pornografi yang dilakukan di internet, dapat diakses secara bebas. Ada yang membayarterlebih dahulu melalui pendaftaran dan pembayaran dengan kartu kredit, namun ada juga yang
gratis. Situs ini dapat diakses dengan bebas, meskipun mereka yang mengakses ini masih belum
cukup umur. Kafe internet ataupun di penyedia layanan internet lainnya tidak ada aturanpembatasan umur, pembatasan akses, dan aturan lain yang membatasi akses negatif.
3
8. ONLINE GAMBLING
Biasa juga di sebut sebagai Internet gambling, kegiatan ini terjadi karena peletakan taruhan padakegiatan sport atau kasino melalui Internet. Kadang-kadang juga digunakan untuk tempat iklan
di Internet bagi taruhan sport lewat telepon. Online game yang sesungguhnya sebetulnya jika
seluruh proses baik itu taruhannya, permainannya maupun pengumpulan uangnya melaluiInternet.
Pengertian Cyber LawCyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya) yang umumnya diasosiasikan
dengan internet. Cyberlaw merupakan aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek
yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan
memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber
atau maya. Cyberlaw sendiri merupakan istilah yang berasal dari Cyberspace Law. Cyberlawakan memainkan peranannya dalam dunia masa depan, karena nyaris tidak ada lagi segi
kehidupan yang tidak tersentuh oleh keajaiban teknologi dewasa ini dimana kita perlu sebuahperangkat aturan main didalamnya (virtual world).
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik(UU ITE) adalah undang undang pertama di Indonesia yang secara khusus mengatur tindak pidana
cyber.
-
5/22/2018 MAKALAH etika
7/9
Berdasarkan surat Presiden RI. No.R./70/Pres/9/2005 tanggal 5 September 2005, naskah UU ITE
secara resmi disampaikan kepada DPR RI. Pada tanggal 21 April 2008,Undang-undang ini di sahkan
Dua muatan besar yang diatur dalam UU ITE adalah :1. Pengaturan transaksi elektronik2. Tindak pidana cyber
Sistem Perundangan Mengenai Cyber CrimeDi negara kita terkenal dengan Undang-Undang yang berlaku untuk semua masyarakat Indonesia
yang melakukan pelanggaran baik itu pemerintahan ataupun masyarakat umum. Untuk dunia
informasi teknologi dan elektronik dikenal dengan UU ITE. Undang-Undang ITE ini sendiridibuat berdasarkan keputusan anggota dewan yang menghasilkan undang-undang nomor 11
tahun 2008. Keputusan ini dibuat berdasarkan musyawarah mufakat untuk melakukan hukuman
bagi para pelanggar terutama di bidang informasi teknologi elektronik.
4Berikut sebagian inti dari undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi & Transaksi
Elektronik (ITE) mengenai hukuman dan denda untuk setiap pelanggarannya:
Pasal 27
Denda Rp 1 miliar dan enam tahun penjara bagi orang yang membuat, mendistribusikan,
mentransmisikan, materi yang melanggar kesusilaan, judi, menghina dan mencemari nama baik,memeras dan mengancam.
Pasal 28
Denda Rp 1 miliar dan enam tahun penjara bagi orang yang menyebarkan berita bohong danmenyesatkan, sehingga merugikan konsumen transaksi elektronik dan menimbulkan kebencian
dan permusuhan antarkelompok.
Pasal 30
Denda Rp 600-800 juta dan penjara 6-8 tahun bagi orang yang memasuki komputer atau sistem
elektronik orang lain, menerobos, sampai menjebol sistem pengamanan.
Pasal 31
Denda Rp 800 juta dan penjara 10 tahun bagi orang yang menyadap informasi elektronik atau
dokumen elektronik di komputer atau sistem elektronikmengubah maupun tidak dokumen itu.
Pasal 32
Denda Rp 2-5 miliar dan penjara 8-10 tahun bagi orang yang mengubah, merusak, memindahkan,dan menyembunyikan informasi atau dokumen elektronik.
Pasal 34
-
5/22/2018 MAKALAH etika
8/9
Denda Rp 10 miliar dan penjara 10 tahun bagi orang yang memproduksi, menjual, mengimpor,
mendistribusikan, atau memiliki perangkat keras dan lunak sebagaimana di Pasal 27-34(sumber :
http://teknoinfo.web.id/undang-undang-baru-di-indonesia/).
5
BAB III
STUDI KASUS
Kasus Prita Mulyasari versus RS. Omni InternationalSeperti yang kita ketahui, kasus Prita Mulyasari merupakan kasus pelanggaran terhadap UU ITE
yang mengemparkan Indonesia. Nyaris berbulan-bulan kasus ini mendapat sorotan masyarakat
lewat media elektronik, media cetak dan jaringan sosial seperti facebook dan twitter.
Prita Mulyasari adalah seorang ibu rumah tangga, mantan pasien Rumah Sakit Omni Internasional
Alam Sutra Tangerang. Saat dirawat di Rumah Sakit tersebut Prita tidak mendapat kesembuhannamun penyakitnya malah bertambah parah. Pihak rumah sakit tidak memberikan keterangan
yang pasti mengenai penyakit Prita, serta pihak Rumah Sakitpun tidak memberikan rekam medisyang diperlukan oleh Prita. Kemudian Prita Mulyasari mengeluhkan pelayanan rumah sakit
tersebut melalui surat elektronik yang kemudian menyebar ke berbagai mailing list di dunia
maya. Akibatnya, pihak Rumah Sakit Omni Internasional marah, dan merasa dicemarkan.
Lalu RS Omni International mengadukan Prita Mulyasari secara pidana. Sebelumnya Prita
Mulyasari sudah diputus bersalah dalam pengadilan perdata. Dan waktu itupun Prita sempat
ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang sejak 13 Mei 2009 karena dijerat pasalpencemaran nama baik dengan menggunakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE). Kasus ini kemudian banyak menyedot perhatian publik yang berimbasdengan munculnya gerakan solidaritas Koin Kepedulian untuk Prita. Pada tanggal 29Desember 2009, Ibu Prita Mulyasari divonis Bebas oleh Pengadilan Negeri Tangerang.
Contoh kasus di atas merupakan contoh kasus mengenai pelanggaran Undang-Undang Nomor 11pasal 27 ayat 3 tahun 2008 tentang UU ITE. Dalam pasal tersebut tertuliskan bahwa: Setiap
orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ atau mentransmisikan dan/ atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan /atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan penghinaan dan/ atau pencemaran nama baik. 6
-
5/22/2018 MAKALAH etika
9/9
6
BAB IV
PENUTUPA. KESIMPULAN
Di dunia ini banyak hal yang memiliki dualisme yang kedua sisinya saling berlawanan. Seperti
teknologi informasi dan komunikasi, hal ini diyakini sebagai hasil karya cipta peradabanmanusia tertinggi pada zaman ini. Namun karena keberadaannya yang bagai memiliki dua mata
pisau yang saling berlawanan, satu mata pisau dapat menjadi manfaat bagi banyak orang,
sedangkan mata pisau lainnya dapat menjadi sumber kerugian bagi yang lain, banyak pihak yangmemilih untuk tidak berinteraksi dengan teknologi informasi dan komunikasi. Sebagai manusia
yang beradab, dalam menyikapi dan menggunakan teknologi ini, mestinya kita dapat memilah
mana yang baik, benar dan bermanfaat bagi sesama, kemudian mengambilnya sebagai
penyambung mata rantai kebaikan terhadap sesama, kita juga mesti pandai melihat mana yangburuk dan merugikan bagi orang lain untuk selanjutnya kita menghindari atau memberantasnya
jika hal itu ada di hadapan kita.
B. SARAN
Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang mestinya kita hindari atau kita berantas keberadaannya.Cyberlaw adalah salah satu perangkat yang dipakai oleh suatu negara untuk melawan dan
mengendalikan kejahatan dunia maya (cybercrime) khususnya dalam hal kasus cybercrime yang
sedang tumbuh di wilayah negara tersebut. Seperti layaknya pelanggar hukum dan penegak
hukum.
Demikian makalah ini kami susun dengan usaha yang maksimal, Aku berusaha melakukan dalam
penyusunan makalah ini maupun bagi para pembaca semoga dapat mengambil manfaat denganbertambahnya wawasan dan pengetahuan baru setelah membaca tulisan yang ada pada makalah
ini. Namun demikian, sebagai manusia biasa aku menyadari keterbatasan aku dalam segala haltermasuk dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik atau saran
yang membangun demi terciptanya penyusunan makalah yang lebih sempurna di masa yang akandatang. Atas segala perhatiannya kami haturkan terimakasih.