makalah enzim urease rini

Upload: rianipratama

Post on 19-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

done

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    1/13

    Makalah Enzim UreaseBAB I

    PENDAHULUAN

    Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis

    oleh enzim. Jika tidak ada enzim atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolismesel akan terhambat sehingga pertumbuhan sel juga terganggu. Enzim mengatur kecepatandan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat

    di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksiyang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan perkembangan,kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan. Secara garis besar sumber

    enzim dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu hewan, tanaman dan mikroba.

    Salah satu enzim yang akan dibahas dalam makalah kali ini adalah enzim urease.Enzim urease merupakan enzim yang menguraikan urea menjadi ammonia dan

    karbondioksida. Peran utama urease adalah menyediakan energi internal dan eksternal bagi

    organisme untuk menggunakan urea atau hidroksiurea sebagai sumber nitrogen. Faktoryang mempengaruhi aktivitas urease adalah konsentrasi, suhu, dan pH. Aktivitas urease

    meningkat sebanding dengan peningkatan suhu.

    Urease adalah sebuah protein yang ditemukan dalam bakteri, kapang, dan beberapatanaman tingkat tinggi. Karakteristiknya yaitu pH optimum 7,4 suhu optimum 60C denganspesifikasi enzimatis: urea dan hidroksi urea. Beberapa tanaman memanfaatkan urease

    untuk keperluan yang sama. Urease penting dalam sejarah enzimologi sebagai enzimpertama yang dimurnikan dan dikristalkan.

    BAB II

    ENZIM UREASE

    2.1 Sifat dan Fungsi Enzim Urease

    Ureases disebut juga urea amidohidrolases. Ureases merupakan enzim yangmengkatalis hidrolisis dari urea menjadi karbon dioksida dan ammonia.

    Ureases adalah sebuah protein yang ditemukan dalam bakteri, kapang, dan

    beberapa tanaman tingkat tinggi. Karakteristiknya yaitu pH optimum 7,4 suhu optimum 64celcius dengan spesifikasi enzimatis : urea dan hidroksi urea. Beberapa tanaman

    memanfaatkan ureases untuk keperluan yang sama. Ureases ditemukan dalam jumlah yang

    besar padajack bean, kacang kedelai dan beberapa biji tanaman lainnya. Ureases jugaterdapat pada beberapa jaringan binatang dan pencernaan mikroorganisme. Ureasespenting dalam sejarah enzimologi sebagai enzim pertama yang dimurnikan dan

    dikristalakan (Sumner, 1926).

    Karakteristik enzim urease yaitu :1. Tempat aktifnya metal : nikel (II)

    2. Berat molekul : 480kDaatau 545kDadari Jack Bean Urease (kalkulasi

    massa dari rangkaian asam amino).

    3. Ph Optimum : 7.4

    http://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unit
  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    2/13

    4. Temperatur optimum : 60 0C

    5. spesifik enzim : urea dan Hydroxyurea

    6. Inhibitor : Logam berat

    Peran utama urease adalah menyediakan energi internal dan eksternal bagi organismeuntuk menggunakan urea atau hidroksiurea sebagai sumber N.(Suhartono, 1989).

    2.2 Struktur KimiaUrease adalah enzim Metallo nikel yang mengkatalisis degradasi urea menjadi

    amonia dan asam carbamine. Senyawa yang terakhir terurai untuk menghasilkan molekulkedua dari amonia dan karbon dioksida.

    Struktur kristal dari pusat aktif dari urease berisi mungkin dua molekul airsederhanaterkoordinasi dan kelompok OH bridging. Situs pengikatan substrat urease sangatcocokdibangun. Kekhasan enzim berkaitan erat dengan bentuk pusat aktif.

    Fig.1: Active centre of urease(Anonymous. 2012)

    2.3 Reaksi Kimia

    Urease merupakan enzim yang menghidrolisis urea menjadi CO2dan NH3. :(NH2)2CO+H2OCO2+2NH3

    Urea + Water urease> Ammonium Carbonate(Sumner, J.B. 1926)

    III. KESIMPULAN

    Jadi Enzim urease merupakan enzim yang mengkatalis hidrolisis dari ureamenjadi karbon dioksida dan ammonia.Enzim ini banyak ditemukanpadajack bean,kacang kedelai dan beberapa biji tanaman lainnya,yang memiliki peran yaitu menyediakanenergi internal dan eksternal bagi organisme untuk menggunakan urea atau hidroksiurea

    sebagai sumber N.Enzim urease merupakan protei murni yang bisa hidup hingga suhu60,lebih dari suhu tersebut enzim akan rusak.

    http://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ureahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ureahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ureahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ureahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ureahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Carbon_dioxidehttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Carbon_dioxidehttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ammoniahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ammoniahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ammoniahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ammoniahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Carbon_dioxidehttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Urea
  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    3/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonymous. 2012.http://www.demochem.de/D-Urease-e.htm.Diakses tanggal 3 Maret

    2012

    Suhartono, M. T. 1989. Enzim dan Bioteknologi. Departemen Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian

    Bogor.

    Sumner, J.B. 1926. Urease. http://www.britannica.com/eb/article-9074458/urease#74436.hook

    http://www.demochem.de/D-Urease-e.htmhttp://www.demochem.de/D-Urease-e.htmhttp://www.demochem.de/D-Urease-e.htmhttp://www.demochem.de/D-Urease-e.htm
  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    4/13

    Latar belakang

    Enzim adalah senyawa protein yang dapat mempercepat atau mengkatalis reaksi kimia. Enzim

    berperan dalam mengubah laju reaksi, sehingga kecepatan reaksi yang dihasilkan dapat dijadikan

    keukuran keaktifan enzim. Enzim hanya dapat bereaksi pada pH dan temperature tertentu. Karena

    enzim adalah protein, maka enzim dalam pakan rentan terdenaturasi atau rusak oleh enzimpencernaan atau sesuatu yang dapat mengubah struktur enzim.

    Enzim adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel hidup. Katalisator adalah substansi yang

    dapat merubah kecepatan reaksi kimiawi tetapi tidak merubah hasil reaksi. Ciri yang khas dari enzim

    ditandai oleh adanya spesifikasi untuk substrat yang mirip secara biologis. Cara kerja dari enzim ini

    sendiri sangat tergantung dari suhu serta lamanya waktu reaksi yang diberikan.

    Adanya enzim dalam proses pencernaan dalam tubuh ternak sangat membantu dalam proses

    anabolishme maupun katabolihsme dari bahan makanan. Dengan adanya bantuan dari enzimamylase ternak mampu memecah rangkaian pati menjadi molekul-molekul gula yang lebih

    sederhana.

    Tujuan

    Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim, khususnya enzim urease dan untuk

    mengetahui pengaruh jenis kacang-kacangan terhadap aktivitas enzim urease.

    TINJAUAN PUSTAKA

    EnzimEnzim adalah senyawa probiotik yang dapat mempercepat atau mengkatalis reaksi kimia. Enzim

    berperan dalam mengubah laju reaksi, sehingga kecepatan reaksi yang dihasilkan dapat dijadikan

    ukuran keaktifan enzim (Applegate dan Angel, 2004). Enzim yang dapat bereaksi pada pH dan

    temperatur tertentu. Enzim phytace bekerja optimum pada pH 5,3 dan suhu 550C. Namun reaki

    tercepat pada pH 5,3 dan terjadi pada suhu 370C (Sugiura et al, 2001).

    Karena enzim adalah probiotik maka enzim dalam pakan rentan terdenaturasi atau rusak oleh enzim

    pencernaan atau seseuatu yang dapat merubah struktur enzim (Applegate dan Angel, 2004). Enzim

    adalah senyawa protein yang dapat mempercepat atau mengkatalis reaksi kimia. Enzim berperan

    dalam mengubah laju reaksi, sehingga kecepatan reaksi yang dihasilkan dapat dijadikan keukuran

    keaktifan enzim (Gaman dan Sherington, 1992). Enzim hanya dapat bereaksi pada pH dan

    temperature tertentu. Karena enzim adalah protein, maka enzim dalam pakan rentan terdenaturasi

    atau rusak oleh enzim pencernaan atau sesuatu yang dapat mengubah struktur enzim (Yangel,

    2004).

  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    5/13

    Enzim adalah biokatalis yang diproduksi oleh jaringan hidup dan mampu meningkatkan laju reaksi

    dalam jaringan (Montgomery, 1993). Enzim mampu meningkatkan reaksi kimia tetap tidak diubah

    oleh reaksi yang dikatalisnya serta tidak mengubah oleh reaksi yang dikatalisnya serta tidak

    mengubah kedudukan normal dari kesetimbangan kimia. pH dan temperatur mempengaruhi

    aktivitas enzim (Toha, 1993).

    Enzim adalah senyawa organik yang tersusun atas protein yang peristiwa metabolisme bertindak

    sebagai katalisator, artinya zat yang mampu mempercepat reaksi kimia tetapi zat tersebut tidak ikut

    bereaksi. Menurut Shahib (1992), enzim adalah katalisator yang mempercepat reaksi kimia dalam

    makhluk hidup atau badan system biological. Lakitan (2001) menyatakan, enzim merupakan salah

    satu lintasan metabolisme yang dapat mempercepat laju reaksi dan berkemampuan sebagai

    katalisator, artinya ion-ion dan senyawa organik yang diserap dari dalam tanah oleh tumbuhan.

    Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa enzim merupakan katalis yang lebih khas dan lebih

    kuat dibandingkan dengan ion-ion logam atau senyawa lainnya yang diserap tumbuhan dari tanah.

    Anti-enzim

    Zat anti-enzim merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang dapat menghalangi atau

    mencegah bekerjanya suatu enzim. Inhibitor ini tidak hanya mengurangi penyerapan protein.

    Aktivitas anti enzim ini akan hilang dengan adanya pemanasan. Contoh dari anti enzim ini antara

    lain terdapat pada kacang kedelai mentah dimana terdapat suatu globulin dengan berat molekul

    besar, yang dapat berikatan dengan tripsin, sehingga menjadi suatu kompleks yang tidak

    mempunyai kekuatan sebagai enzim. Anti enzim ini dinamakan tripsin inhibitor. Inhibitor ini juga

    ditemukan pada kacang-kacangan yang lain, kentang, dan putih telur. Pada kacang kedelai juga

    ditemukan chymotrisin inhibitor. Protein inhibitoryang ditemukan terutama pada kacang-kacangan

    (leguminosa) menghalangi bekerjanya enzim proteolitik. Pada kacang kedelai, perebusan

    (pemanasan) menghalangi atau mencegah aktivitas trysin inhibitortergantung temperatur dan

    lamanya pemanasan (Liener, 1969).

    Ureases

    Ureases disebut juga urea amidohidrolases. Ureases merupakan enzim yang mengkatalis hidrolisis

    dari urea menjadi karbon dioksida dan ammonia :

    (NH2)2CO+H2OCO2+2NH3

    Urea + Water urease

    > Ammonium Carbonate

    Ureases adalah sebuah protein yang ditemukan dalam bakteri, kapang, dan beberapa tanaman

    tingkat tinggi. Karakteristiknya yaitu pH optimum 7,4 suhu optimum 64 celcius dengan spesifikasi

    enzimatis : urea dan hidroksi urea. Beberapa tanaman memanfaatkan ureases untuk keperluan

    yang sama. Ureases ditemukan dalam jumlah yang besar padajack bean, kacang kedelai dan

    beberapa biji tanaman lainnya. Ureases juga terdapat pada beberapa jaringan binatang dan

    pencernaan mikroorganisme. Ureases penting dalam sejarah enzimologi sebagai enzim pertama

    yang dimurnikan dan dikristalakan (Sumner, 1926).

    http://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ureahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ureahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ureahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ureahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ureahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Carbon_dioxidehttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Carbon_dioxidehttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ammoniahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ammoniahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ammoniahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Ammoniahttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Carbon_dioxidehttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Urea
  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    6/13

    Karakteristik enzim urease yaitu :

    1. Tempat aktifnya metal : nikel (II)

    2. Berat molekul : 480kDaatau 545kDadari Jack Bean Urease (kalkulasi massa dari rangkaian

    asam amino).3. Ph Optimum : 7.4

    4. Temperatur optimum : 600C

    5. spesifik enzim : urea dan Hydroxyurea

    6. Inhibitor : Logam berat

    Urea

    Salah satu sumber nitrogen non-protein (NPN) yang umum digunakan adalah urea. Urea dibuat

    dengan jalan mereaksikan ammonia dan karbondioksida (Fardiaz, 1992). Urea merupakan sumber

    amoniak dari senyawa spesifik, kandungan urea yang tinggi akan dirombak menjadi basa menguap

    oleh aktivitas bakteri. Tingginya kandungan urea akan membentuk sejumlah besar amoniak yang

    mempengaruhi kenormalan kandungan total volatile basa.Selama penyimpanan, jumlah amoniak

    yang terbentuk relatif tidak dipengaruhi oleh suhu (Simidu, 1961).

    Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan merupakan salah satu sumber protein nabati.

    Komposisi gizi beberapa jenis kacang per 100 gr berat kurang

    Komponen Satuan Kacangkedelai Kacangtanah Kacang ijo

    Kalori Kkal 477,6 595 391

    Protein G 37,7 26,4 24,7

    Lemak G 19,6 44,6 1,4

    Karbohidrat G 36,3 19,5 69,9

    Kalsium Mg 245,4 60,4 138,9

    Fosfor Mg 632,4 348,9 355,5

    Besi Mg 8,6 1,4 7,4

    Vitamin A Iu 118,9 0 174,4

    Vitamin B Mg 1,2 0,3 0,7

    Air G 7,5 4,0 10

    http://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unithttp://intannursiam.wordpress.com/wiki/Atomic_mass_unit
  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    7/13

    (Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 1992)

    Kacang Kedelai

    Protein kedelai mempunyai sifat-sifat khusus, yaitu mempunyai kemampuan untuk mengikat air,

    punya daya emulsi, pembentuk gel, pembentuk lapisan film, pembentuk adonan, pengental(Somadtja, 1964). Kandungan amino lisinnya tinggi. Asam amino lisin dibutuhkan untuk membantu

    produksi antibodi, hormon dan enzim (Flodin, 1997). Protein kedelai mempunyai sifat-sifat khusus

    yaitu mempunyai kemampuan untuk mengikat air punya daya emulsi, pembentuk gel, pembentuk

    lapisan film, pembentuk adonan dan pengental. Kandungan amino lisinnya tinggi. Asam amino

    dibutuhkan untuk membantu produksi antibody hormonedan enzim (Flodin 1997). Kacang kedelai

    mempunyai rasa langu karena keberadaan enzim lipoksigenase. Enzim ini umumnya terdapat pada

    bagian lembaga pada kacang-kacangan. Pada kacang kedelai aktivitas enzim lipoksigenase lebih

    aktif daripada kacang tanah dan kacang hijau (Ketaren 1998). Enzim lipoksigenase mengkatalis

    oksidasi asam lemak tak jenuh sehingga menjadi tengik dan tidak stabil selama penyimpanan.

    Kacang kedelai asam lemak tak jenuh sebesar 85% (Somatmadja, 1964). Pembentukan bau langu

    pada kacang kedelai mungkin terjadi akibat adanya aktivitas enzimatik dari lipokgenase (Wolf,

    1975). Kacang kedelai mempunyai kandungan protein sebesar 35% (Suprapto, 1997).

    Kacang kedelai mempunyai rasa langu karena keberadaan enzim lipoksigenase. Enzim ini

    umumnya terdapat pada bagian lembaga pada kacang-kacangan. Kacang kedelai aktivitas enzim

    lipoksinage paling aktif daripada kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau (Ketaren, 1986). Enzim

    lipoksinage mengkatalis oksida asam lemak tidak jenuh sehingga menjadi tengik dan tidak stabil

    selama penyimpanan. Kacang kedelai mengandung asam lemak tidak jenuh sebesar 85 % (Somdat

    madza, 1964). Pembentukan bau langu pada kacang kedelai kemungkinan terjadi akibat aktivitas

    enzimatik dari enzim lipoksigenase (Wolf, 1975)

    Kacang tanah

    Divisi :Spermatophyta

    Sub-divisi :Angiospermae

    Class :Dicotyledoneae

    Ordo :Rosales

    Famili :Papilionaceae

    Genus :Arachis

  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    8/13

    Spesies :Arachis hypogaea

    (Suprapto, 2004)

    Pengolahan kacang tanah dengan panas akan memperbaiki aroma, flavour, dan tekstur kacang

    tanah tetapi menurunkan daya tahan komponen minyak akibat rusaknya antioksidan alami. Sebagaibesar ketengikan yang terjadi pada kacang tanah disebabkan karena minyak yang dikandungnya.

    Pengeluaran sebagian atau seluruh minyak akan membuat kacang tanah lebih tahan lama (Woodrof

    1983).

    Kacang tanah mengandung vitamin A hingga 26/Iu/100gr dan vitamin E (tokoferol) hingga 0,05%

    dan terdiri dari a-, b-, dan d- tokoferol (Woodrof, 1983). Sebagian besar ketengikan yang terjadi

    pada kacang tanah ini, terutama disebabkan minyak yang dikandungnya. Pengeluaran sebagian

    atau seluruh minyak akan membuat kacang tanah lebih tahan.

    Kacang hijau

    Divisi :Spermatophyta

    Sub-divisi :Angiospermae

    Class :Dicotyledoneae

    Ordo :Rosales

    Famili :Papilionaceae

    Genus :Vigna

    Spesies :Vigna radiateatau Phaseolus radiatus

    Kacang hijau mempunyai daya cerna protein yang cukup tinggi yang dipengaruhi oleh cara

    pengolahanya. Penggorengan dan perkecambahan akan menurunkan PER sedangkan perebusan

    akan meningkatkan PER (Anonim, 1973). Kulit pada kacang hijau melindungi biji dari ketengikan,

    kekeringan, kerusakan fisik, kerusakan mekanik, serangan kapang dan serangga.

    Kacang hijau mempunyai daya cerna protein yang cukup tinggi, sebesar 81%, yang dipengaruhi

    cara pengolahannya. Penggorengan dan perkecambahan menurunkan PER sedangkan perebusan

    meningkatkan PER (Anonim, 1973). Buah polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih

    dengan ujng runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau tua atau hijau kelam dan setelah tua

  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    9/13

    polong berwarna hitam atau coklat jerami dengan panjang 6-15 cm dan tiap polong berisi 6-16 biji

    bulat agak memanjang.

    Polong umumnya lebih kecil dibanding kacang-kacang lain (Kay, 1979). Warna kebanyakan hijau

    kusam atau hijau mengkilat, beberapa ada yang berwarn kuning, coklat, dan hitam (Soeprapto,1993). Biji kacang hijau secara umum terdiri dari 3 bagian yaitu kulit, endosperma, dan lembaga.

    Kulit melindungi biji dari ketengikan, kekeringan, kerusakan fisik, mekanik, serangan kapang, dan

    serangga, Endosperma merupakan biji yang mengandung cadangan makanan untuk pertumbuhan

    lembaga. Lembaga akan membesar saat pertumbuhan biji tinggi (Soeprapto dan Sutarmin, 1990).

    Komposisi gizi kacang hijau per 100 gr bahan mentah: energi (323 kal). Air (15,59 g), protein (22,9

    g), lemak (1,5 g), karbohidrat (56,80 g), serat (7,5 g), abu (3,3 g), kalsium (223 mg), fosfor (319 mg),

    besi (7,5 mg), vitamin B1 (0,46 mg), vitamin C (16 mg), karoten total (223 mkg) (Slamet dan

    Parwodjo, 1980). Zat anti gizi pada kacang hijau antara lain tripsin inhibitor, hemaglutinin, dan asamfitat (Matthew, 1989). Kerusakan zat anti gizi terjadi melalui proses pemanasan tergantung pada

    suhu, lama pemanasan, ukuran partikel, dan kadar air bahan yang dipanaskan (Astawan, 2004).

    Perendaman kacang-kacangan dalam air, proses perkecambahan, dan fermentasi mencegah

    timbulnya flatulensi. Proses perendaman dalam air panas dan fermentasi karena terjadi hidrolisis

    asam fitat menjadi inositol dan asam fosfat oleh enzim phytase yang diaktifkan selama perendaman

    dan fermentasi (Koswra, 1995).

    MATERI DAN METODE

    Materi

    Bahan yang digunakan dalam praktikum uji aktivitas enzim urease adalah, Kacang kedelai, kacang

    tanah, kacang kedelai sangria, kacang hijau, kacang dadap, cairan rumen dan Urea 2%.

    Alat yang digunakan dalam praktikum uji aktivitas enzim urease adalah, timbangan, Freezer, Lemari

    es, tabung reaksi, Wadah film , dan Shaker Waterbath.

    Metode

    Pengaruh suhu terhadap enzim urease

    Ditimbang (gr tepung kacang kedelai ) kedalam wadah, ditutup, biarkan 15 menit pada suhu

    yang diinginkan (00C, 4

    0C, 25

    0C,50

    0C, 75

    0C)

    Pipet larutan 2 mL Urea 2% kedalam wadah yang lain, tutup dan biarkan 15 menit (00C, 40C,

    250C,500C, 750C)

    Seteah 15 menit campurlah kedua tabung tesebut dan amati perubahan yang terjadi ( bau

    Amoniak) pada waktu 0, 5, 10, 15 menit

    Pengaruh jenis kacang-kacangan terhadap aktivitas enzim urease.

  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    10/13

    Timbang masing-masing 1gr kacang kedelai, kacang kedelai sangria, kacang ijo, dan

    kacang tanah pada wadah film yang berbeda, tutup dan biarkan 15 menit pada suhu

    ruang

    Pipet larutan urea 2 ml 2% kedalam wadah film, tutup dan biarkan 15 menit pada suhu

    ruang Campurkan larutan urea kedalam tiap wadah film (kacang kedelai, Kacang ijo, dan

    kacang tanah

    Amati perubahan yng terjadi pada 0, 5, 10, 15 menit

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil pengamatan

    Tabel 1.Hasil pengamatan bau amonia pada kacang kedelai

    Waktu

    (menit)

    Suhu ( C)

    0 4 25 50 70

    0 - - + + -

    5 - + ++ ++ +

    10 - ++ +++ +++ ++

    15 + +++ ++++ ++++ +++

    Tabel 2. Hasil pengamatan bau amonia pada berbagai substrat kacang

    Substrat

    Waktu (menit)

    0 5 10 15

    Kedelai sangrai - - - -

    Kacang Dadap - - - -

    Cairan rumen - - + ++

    Kacang hijau - - - +

    Keterangan :

    - : Tidak berbau amoniak +++ : Bau sekali amoniak

    + : Agak berbau amoniak ++++ : Sangat bau amoniak

    ++ : Bau amoniak

  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    11/13

    Pembahasan

    Berdasarkan hasil pengamatan aktifitas enzim terhadap suhu, bau amoniak yang menjadi indicator

    aktifitas dari enzim urease tercium pertama kali pada suhu 250C dan pada suhu 50

    0C. Pada suhu

    00C bau dari amoniak baru tercium setelah menit ke 15. Suhu 4

    0C menimbulkan bau amoniak mulai

    dari menit ke 5 sampai menit ke 15 yang makin lama makin pekat baunya. Bau dari amoniakditemukan mulai dari menit ke 0 sampai menit ke 25 dengan intensitas bau yang makin meningkat

    pada suhu 250C dan suhu 50

    0C. pada suhu 70

    0C bau amoniak muncul sama seperti pada suhu

    40C. Disini terlihat bahwa enzim hanya bisa bekerja optimal pada suhu tertentu. Dari pengamatan

    ini enzim bekerja optimal pada kiasaran suhu 250C dan 50

    0C.

    Pengujian selanjutnya dilakukan terhadap pengaruh substrat terhadap aktifitas enzim. Substrat yang

    dipakai disini adalah family kacang-kacangan dan enzim yang diujikan adalah enzim urease. Pada

    pengujian ini baik kacang kedelai yang disangarai maupun kacang dadap tidak ditemukan adanya

    bau dari amoniak yang menjadi indicator dari aktifitas enzim urease. Berbeda halnya pada kacang

    hijau, pada menit ke 15 bau amoniak mulai tercium. Pada pengujian substrat lainnya berupa cairan

    rumen, bau amoniak tercium mulai dari menit ke 10 dan naik intensitasnya pada menit ke 15. Jenis

    dari substrat yang dipakai menentukan seberapa banyak amoniak yang dihasilkan.

    KESIMPULAN

    Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas kerja enzim sangat dipengaruhi oleh faktor suhu

    dan waktu. Semakin tinggi suhu dan lamanya waktu penyimpanan, maka aktivitas enzim semakin

    meningkat. Dari hasil pengamatan di atas diketahui bahwa enzim bekerja optimal pada suhu 250C

    dan 500C yang ditandai dengan adanya bau dari amoniak. Jenis substrat yang berbeda akan

    menghasilkan bau amoniak yang berbeda pula, hal ini terkait dengan banyaknya urea yang

    terkandung dalam substrat tersebut.

    DAFTAR PUSTAKA

    [Anonim]. 1973. Bean. The First Internasional Mung Bean Symposium. PAG Bull, New York.

    Astawan, M.2004. Sehat bersama aneka serat pangan alami.Tiga Serangkai, Solo.

    Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pengolahan Pangan Lanjut. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

    Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    Flodin, N.W. 1997. The Metabolic Rolos, Pharmacology, and Toxicology of Lysine. J. Amcoll Nutr.

    16:7-12.

    Gaman, P.M. dan Sherington. 1992. Ilmu Pangan. PAU Institut Pertanian Bogor, Bogor.

  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    12/13

    http://www.bioinf.manchester.ac.uk/cgbin/dbbrowser/PRINTS/DoPRINTS.pl?cmd_a =Display&qua_a

    =/Full&fun_a=Code&qst_a=UREASE

    Kay De. 1979.Food legume. Tropical Product Institute, London.

    Ketaren, K.S. 1998. Teknologi Pengolahan Kedelai. Pustaka Sinar Utama, Jakarta.

    Koswara, S. 1995. Teknologi pengolahan kedelai. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

    Lakitan, B. 2001. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Cetakan Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada,

    Jakarta.

    Liener, I.E. 1969. Toxic Constituents of Plant Foodstuffs. Academic Press, New York.

    Matthihews, R.H. 1989. Legumes. Chemistry, Technology and Human Nutrition. New York andBassel : Marcel Dekker, Inc.235

    Motgomery, A. 1993. Bertanam Kacang Kedelai. Penebar Swadaya, Jakarta.

    Salisbury, F.B. dan C.W. Roos.1995. Fisiologi Tumbuhan. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit ITB,

    Bandung. 241 hal.

    Shahib, M.N. 1992. Pemahaman Seluk Beluk Biokimia dan Penerapan Enzim. PT. Citra Aditya

    Bakti, Bandung.

    Simidu, W. 1961. Non Protein. Academic Press, New York.

    Slamet, D.S., Taswatjo. 1980. Komposisi zat gizi makanan. Jilid 4. Badan Penelitian dan

    Pengembangan Depkes RI.

    Soepardi, G., S. Sabiham dan S. Djokosudarjo.1980. Pupuk dan pemupukan. Departemen Ilmu

    Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    Soeprapto, A.S., Sutarman. 1990. Bertanam kacang hijau. Penebar Swadaya, Jakarta.

    Somaatmadja. 1964. Kedelai. Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor.

    Stansby, M.E. dan Torrie J.H. 1989. Prinsip dan Prosedur Enzim. Gramedia, Jakarta.

    http://www.bioinf.manchester.ac.uk/cgbin/dbbrowser/PRINTS/DoPRINTS.pl?cmd_ahttp://www.bioinf.manchester.ac.uk/cgbin/dbbrowser/PRINTS/DoPRINTS.pl?cmd_a
  • 5/28/2018 Makalah Enzim Urease Rini

    13/13

    Sumner, J.B. 1926. Urease.http://www.britannica.com/eb/article-9074458/urease#74436.hook

    Suprapto. 1997. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya, Jakarta.

    Toha, M.R.H. 1993. Legumes : Chemistry, Technology, and Human Nutrition. Marcel Dekker, Inc.,

    New York.

    Wolf, W.J. 1975. Lipoxygenase and Flavour of Soybean Protein Product. J. Agr. Food Chem 23:136-

    139.

    Woodrof, J.G. 1983. Peanut. The AVI Publishing Company, Inc., Connecticut.

    Yangel, O. 2004. Food Legume. Tropical Product Institut, Lodon.

    http://www.britannica.com/eb/article-9074458/urease#74436.hookhttp://www.britannica.com/eb/article-9074458/urease#74436.hookhttp://www.britannica.com/eb/article-9074458/urease#74436.hookhttp://www.britannica.com/eb/article-9074458/urease#74436.hook