makalah enterpreneur 4
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajer atau pemimpin adalah orang-orang yang mencapai hasil melalui orang
lain. Orang lain itu adalah para bawahan. Berhubung dengan itu menjadi kewajiban dari
setiap pemimpin agar para bawahannya berprestasi. Prestasi bawahan, terutama
disebabkan oleh dua hal yaitu: kemampuan dan daya dorong. Kemampuan dan sifat-
sifat pribadi, sedangan itu daya dorong dipengaruhi oleh sesuatu yang ada dalam diri
seseorang dan hal-hal lain diluar dirinya.
Daya dorong yang ada dalam diri seseorang disebut dengan motivasi, daya dorong
diluar diri seseorang harus ditimbulkan pemimpin dan agar diluar dari diri seseorang itu
turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih berbagai sarana atau alat yang sesuai
dengan orang itu.
Dalam sejarahnya teori motivasi berkembang di era tahun 1950-an. Mula-mula
orang menganggap bahwadaya dorong itu adalah ketakutan, pada akhirnya ternyata
bukan demikian. Diadakan percobaan dengan penerapan perbaikan cara kerja sebagai
hasil penelitian “time and motion studies”, ternyata bahwa hal ini bukan sepenuhnya
benar. Pengertian yang mendalam kepada manusia ternyata menjadi kunci
ditemukannya daya pendorong manusia untuk bertindak.
2.1. Tujuan
. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu
memahami tentang enterpreneurship utamanya dalam bidang keperawatan
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode seminar dengan
judul “Peningkatan Produktivitas Usaha melalui Motivasi”. Diharapkan
mahasiswa memahami:
1. Definisi Produktivitas
2. Definisi Wiraswasta
3. Definisi Wirausaha
4. Definisi Wirausaha Pemerintah
5. Macam Tipe Wirausaha
6. Macam Profil Wirausaha
7. Definisi Motivasi Kerja
8. Dasar – dasar Motivasi Kerja
9. Teori – teori Motivasi Kerja
10. Bentuk – bentuk Motivasi
11. Sumber – sumber Motivasi Kerja
12. Strategi untuk Menimgkatkan Kepuasan dan Motivasi Kerja.
1.3. Manfaat
1. Penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
2. Dengan adanya pembahasan ini pembaca menjadi lebih memahami
tentang bagaimana memberikan penjelasan mengenai peningkatan
produktivitas usaha melalui motivasi
3. Menambah pengetahuan dalam ilmu keperawatan profesional.
4. Dengan adanya makalah ini semoga dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
LANDASAN TEORI
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA MELALUI MOTIVASI
2.1. Pengertian Produktivitas
Produktivitas adalah suatu kuantitas atau volume dari produk atau jasa yang
dihasilkan. Akan tetapi banyak yang menyatakan bahwa produktivitas bukan hanya
kuantitas, tapi juga kualitas produk yang dihasilkan, yang harus juga dipakai sebagai
pertimbangan mengukur tingkat produktivitas. Dalam menentukan produktivitas tidak
hanya dilihat faktor kuantitas saja, tapi juga faktor kualitasnya. Melihat definisi diatas
maka produktivitas ini dapat diukur menurut tiga tingkatan, yaitu:
- Individu
- Kelompok
- Organisasi
Tiga ukuran produktivitas yang harus dipertimbangkan dalam mengelola organisasi,
yaitu:
a. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar sesuai dengan apa yang telah
digariskan.
b. Effektivitas, sampai tingkat manakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas
dan kuantitas.
c. Effisiensi, bagaimana perbandingan output dibagi input, dimana pengukuran output
termasuk di dalamnya.
2.2. Pengertian Wiraswasta
Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan wirausaha. Di dalam
berbagai literature dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha,
demikian pula penggunaan istilah wirausaha seperti sama dengan wiraswasta.
Wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi
kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri
sendiri. Manusia wiraswasta mempunyai kekuatan mental yang tinggi
Pernyataan DR. DAOED YOUSOEF menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:
1. Memimpin usaha, baik secara teknis dan atau ekonomis, dengan berbagai aspek
fungsional sebagai berikut:
a. Memiliki, dipandang dari sudut permodalan
b. Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau manager.
c. Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung ekonomi
yang sulit diukur secara kuantitatip dan kualitatip.
d. Mempelopori usaha baru, merupakan kombinasi-kombinasi baru.
e. Penemu, peniru dan yang berhubungan dengan ini penyalur memindahkan
teknologi.
2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal
3. Membawa usaha kearah kemajuan, perluasan, perkembangan melalui jalan
kepemimpinan ekonomi. Ada liama pokok wiraswasta:
a. Wiraswasta sebagai orang vak, “captain of industry” di suatu bidang
tertentu, dimana dia membaktikan prestasi teknik dan mengadakan
penemuan ataupun peniruan
b. Wiraswasta sebagai seorang bisnis, yang terus-menerus secara tekun
menganalisis kebutuhan dan selera masyarakat, menimbulkan kebutuhan-
kebutuhan baru melalui reklame.
c. Wiraswasta sebagai orang uang, yang mengumpulkan dan menyalurkan
dana, mendirikan concern, yang pada pokoknya bergerak di pasaran uang
dan modal.
d. Wiraswasta sebagai social engginer, pengusaha yang berusaha mengikat
para pekerjanya melalui berbagai karya sosial baik diatas pertimbangan
moral ataupun berdasarkan perhimpunan mengelakkan kerugian yang
diakibatkan pertukaran personil yang terlalu sering dan cepat.
e. Wiraswasta sebagai manajer, yang memajukan usahanya menggunakan
pengetahuan-pengetahuan bisnis moderen dan memperhitungkan
sepenuhnya asas effisiensi.
Kewiraswastaan terdiri atas tiga bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
lainya yaitu;
1. Sikap mental wiraswasta
2. Kewaspadaan wiraswasta
3. Keahlian dan ketrampilan wiraswasta
DR. Soeparman menyatakan ciri manusia wiraswata sebagai berikut:
1. Tahu apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upayanya, dan
menentukan program batas waktu untuk mencapainya.
2. Berfikir teliti dan berpandangan kreatip dengan imajinasi konstruktip
3. Siap mental untuk menyerap dan menciptakan kesmpatan serta siap mental dan
kompetensi untuk memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang
positip.
4. Membiasakan diri bersikap mental yang positip maju dan selalu bergairah dalam
setiap pekerjaan.
5. Mempunyai daya penggerak diri yang selalu menimbulkan inisiatip.
6. Tau mensyukuri dirinya, waktu, dan mensyukuri lingkungannya.
7. Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah
8. Memajukann lingkungan dengan menolong orang lain, agar orang lain dapat
menolong dirinya sendiri.
9. Membiasakan membangun disiplin diri, bersedia menabung dan membuat anggaran
waktu dan uang.
10. Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan dan pengalaman pahit, serta
berprihatin selalu.
11. Menguasai kemampuan jual, memiliki kepemimpinan, dan kemampuan
memperhitungkan resiko.
12. Mereka berwatak maju dan cerdik serta percaya diri.
13. Mampu memusatkan perhatianya terhadap setiap tujuannya.
14. Berkepribadian yang menarik memahami seni bicara dan bergaul.
15. Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah.
16. Memperhatikan kesehatan diri, tidak suka bergadang, tidak menjadi perokok berat,
tidak minum alcohol dan narkotika.
17. Menjauhkan diri dari sikap iri, dengki, rakus, dendam, takut disaingi dan ragu-ragu.
18. Tunduk dan bersyukur kepada TYME
2.3. Pengertian Wirausaha
Menurut josephs chumpetter wirausaha adalah orang yang mendobrak sistim
ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahanbakubaru. Dalam definisi ini
ditekankan bahwa seorang Wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang
kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
2.4. Pengertian Wirausaha Pemerintah
Wirausaha Pemerintah berpijak pada pengertian wirausaha yang dikemukakan oleh
Jean B. Say sekitar tahun 1800. Wirausaha adalah memindahkan berbagai sumber
ekonomi dari berbagai suatu wilayah dengan produktipitas rendah ke wilayah dengan
produktipitas tinggi dan hasil yang lebih besar. Seorang wirausahawan menggunakan
sumber daya dengan cara baru untuk memaksimalkan produktipitas dan efektipitas.
Pemerintah wirausaha akan mendekatkan diri pada pelanggan. Pemerintah wirausaha
berorientasi pada pelanggan akan mendorong karyawan bertanggung jawab dan
berprilaku yang fokus pada kepuasan pelanggan, berusaha mendepolitisasi, tidak
melibatkan pandangan politik tertentu dalam memberikan layanan, merangsang lebih
banyak inovasi, memberi kesempatan memilih alternatip bagi pelanggan.
2.5. Macam Tipe Wirausaha
a. Dari pengamatan prilaku wirausaha maka dapat dikemukakan tiga tipe
wirausaha:
b. Wirausaha yang memiliki inisiatip
c. Wirausaha yang mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk
menghasilkan sesuatu.
d. Yang menerima resiko atau kegagalan.
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa
dan kepuasan serta kebebasab pribadi.
2.6. Macam Profil Wirausaha
a. Women Enterpreneur
Banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis, alasan mereka menekuni bidang
bisnis ini didorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemempuan
prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhada pekerjaan
sebelumnya, dan sebagainya.
b. Minority Enterpreneur
Kaum minoritas terutama di Negara kitaIndonesia kurang memiliki kesempatsan
kerja di lapangan pemerintahan sebagaimana layaknya warga Negara pada
umumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Immigrant Enterpreneur
Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh
pekerjaan formal. Oleh sebab itu mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang
bersifat non formal yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan hingga berkembang
menjadi pedagang tingkat menengah.
d. Part Time Enterpreneur
Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong merupakan gerbang untuk berkembang
menjadi usaha besar.
e. Home-Based Enterpreneur
Adapula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari rumah tangga
misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue dan aneka masakan yang akhirnya
semakin lama usaha tersebut semakin maju.
f. Family-Owned Business
Sebuah keluarga dapat membuka berbagai jenis dan cabang usaha yang mungkin saja
usaha ini dimulai lebih dulu oleh bapak setelah usaha bapak maju dikelola oleh ibu.
Kedua usaha ini maju membuka cabang-cabang baru.
g. Copreneurs
Orang-orang yang ahli diangkat menjadi penanggung jawab divisi-divisi tertentu dari
bisnis yang sudah ada.
2.7. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya
penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan
atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk
mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut, maka yang dimaksud
dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja
bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003).
Sementara menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif,
penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi,
Drs. The Liang Gie CS, memberikan perumusan akan motivating atau pendorong
kegiatan sebagai berikut: “pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam
memberikan insprasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini
karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan
untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat
mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari
sejumlah penulis sebagai berikut:
George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan
keseluruhan proses pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa
sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis.
Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis
yang mencerminkan interaksi antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang
terjadi pada diri seseorang
G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya
seseorang dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin
melaksanakannya”.
M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan
oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang
lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian
dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang karyawan agar mereka
bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang-orang
tersebut.
2.8. Dasar-Dasar Pokok Motivasi Kerja
Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga
dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja
karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan. Sumber
motivasi ada tiga faktor, yaitu:
1. Kemungkinana untuk berkembang,
2. Jenis pekerjaan ,dan
3. Apakah mereka dapat merasa bagga menjadi bagian dari perusahaan tempat
mereka bekerja.
Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi
kerja karyawan, yakni: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan
kompetitif. Lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja
dan perlakuan yang adil dari manajemen. Dengan melibatkan karyawan dalam
pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik menantang, kelompok dan rekan-
rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan, output yang
diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor
pemicu kerja karyawan.
Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan
mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan
untuk memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah
sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu
di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini
sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja
atau target kerja.
2.9. Teori-Teori Motivasi Kerja
1. Teori A. H. Maslow
Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan yang dikemukakan oleh
Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas
lima kebutuhan, yaitu: kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, social, penghargan
dan aktualisasi diri.
a. Aktualisasi diri
Kebutuhan untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan
mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap Sesuatu
b. Penghargaan diri
Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain
c. Kepemilikan sosial
Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok,
berafiliasi,berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
d. Rasa aman
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan
dan lingkungan hidup
e. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai
kebutuhan terendah
Di atas menjelaskan bahwa urutan dan rangkaian kebutuhan seseorang selalu mengikuti
alur yang dijelaskan oleh teori Maslow. Semakin ke atas kebutuhan seseorang semakin
sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria kebutuhannya, contohnya
kebutuhan kategori self actualization atau kebutuhan kebebasan diri untuk merealisasikan
cita-cita atau harapan individu untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Jika
dilihat dari struktur dan keadaan masyarakat Indonesia, sumber daya manusia kita masih
banyak pada peringkat kebutuhan fisiologis.
2. Teori David Mc ClellandDavid Mc Clelland direktur pusat penelitian kepribadian di universitas Harvard
menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi
tentang motivasi mereka. Mc Clelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal,
yaitu:
a. Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan
untuk mencapai hubungan kepada standar perusaahn yang telah ditentukan juga
perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan.
b. Kebutuhan dalam kekuasaan/otoritas kerja (need for power), kebutuhan untuk
membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana dalam
tugasnya masing-masing.
c. Kebutuhan untk berafiliasi (need for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan
mengenal lebik dekat rekan kerja dalam organisasi.
3. Toeri Douglas Mc Gregor
Dogles Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia negative
dengan tanda X dan positif dengan tanda Y.
a. Teori X adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang
sesungguhnya tidak mau bekerjasama.
b. Teori Y adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang
sesungguhnya energik, berorientasi kepada perkembangan motivasi diri sendri
dan tertarik untuk menjadi produktif.
Tabel 2.1. Perbedaan teori X dan teori Y.
Teori X Teori Y
Orang-orang malas
Orang-orang kurang berambisi dan tidak
mengakui tanggung jawab
Orang-orang yang berpusat pada dirinya.
Orang-orang tidak mau berubah.
Orang-orang mudah tertipu dan tidak
telalu pintar.
Orang-orang energetik
Orang-orang ambisius dan mencari tanggung
jawab.
Orang-orang dapat tidak mementingkan diri
sendiri.
Orang-orang ingin berkontribusi pada
pertumbuhan dan mau berubah.
Orang-orang pintar.
4. Toeri Frederick Herzberg
Menurut teori Herzberg, faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai,
yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik terjadi dari:
Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka pemimpin harus
mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan agar
bawahan dapat berusaha mencapai hasil. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat
pada para pegawainya sehingga pegawai telah berhasil mengerjakan pekerjaannya,
pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.
Recognition (pengakuan)
Pengakuan terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:
- Memberi surat penghargaan
- Memberi hadiah berupa uang tunai
- Memberi medali, surat penghargaan, dan hadiah uang tunai
- Memberi kenaikan gaji dan promosi
The work it self (pekerjaan itu sendiri)
Pemimpin membuat usaha-usaha yang riil dan meyakinkan, sehingga pegawai mengerti
akan pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan
dalam pekerjaan pegawai serta mengusahakan agar pegawai sudah tepat dalam
pekerjaannya.
Responsibilities (tanggung jawab)
Agar responsibilities benar-benar menjadi motivator bagi pegawai, pemimpin harus
menghindari supervise yang ketat, dengan memberikan pegawai bekerja sendiri
sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.
Advancement (pengembangan)
Agar faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat
memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung
jawab. Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap untuk
mengembangkan, untuk menaikkan pangkatnya atau dikirim mengikuti pendidikan atau
latihan lanjutan.
2.10. Bentuk-Bentuk Motivasi
Motivasi mempunya dua bentuk yaitu sebagai beriku:
Motivasi Positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara
memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu , misalanya dengan
memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan penghasilan,
menciptakan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka merasa aman dalam
bekerja, dan sebagainya.
Motivasi Negatif
Motivasi negativ merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara
menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara
terpaksa. Misalnya menakut-nakuti bawahan dengan memberikan gambaran seolah-
olah mereka akan kehilangan jabatan, diturunkan pangkat , dipotong gajinya dan
sebagainya.
2.11. Sumber-Sumber Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja adalah perasaan senang/puas ka-rena pekerjaan yang
dilakukannya.Kepuasan kerja ini berkaitan dengan motivasi kerja.
Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja ? Perbaikan kondisi kerja
yang menaikkan peluasan pekerja cenderung meningkatkan produktivitas (kinerja).
Tetapi hubungan itu tidak begitu kuat. ( korelasinya rata-rata hanya 0,14). Pekerjaan
yang untuk mengerjakannya memerlukan pengetahuan dan keterampilan dirasa
bernilai oleh yang mengerjakan, akan menghasilkan kepuasan. Sebaliknya jenis
pekerjaan yang hanya memerlu-kan pengetahuan dan keterampilan yang dinilai
rendah tidak akan menghasilkan kepuasan tetapi justru akan menghasilkan ketidak
puasan.
Ketidak puasan kerja berakibat menurunnya motivasi kerja. Sumber-sumber
ketidak-puasan antara lain : Kebosanan, penugasan yang tidak sesuai, adanya
gangguan-gangguan selama kerja, kekurangan fasilitas kerja dan lain sebagainya.
Sumber-sumber kepuasan kerja antara lain :
Mengetahui dirinya telah berhasil dalam kerjanya;
Merasa senang telah dapat menggunakan pengeta-huan/keterampilannya;
Mendapatkan pengembangan keterampilan pribadi secara mental dan fisik;
Kegiatan itu sendiri;
Perkawanan dan kebersamaan;
Kesempatan mempengaruhi orang lain;
Penghargaan (respect) dari orang lain;
Waktu untuk bepergian dan liburan;
Keamanan dalam penghasilan dan kedudukan;
2.12. Strategi Untuk Meningkatkan Kepuasan Dan Motivasi Kerja
1. Reinforcement atau teori modifikasi prilaku
Menyatakan bahwa prilaku dapat didoraong atau dikurangi memberikan secara
berturut-turut imbalan dan hukuman.
2. Manajemen berdasarkan sasaran (MBO/Management by objective)
Serangkain prosedur yang mencangkup manajer dan bawahannya dalam menetapkan
tujuan dan mengevaluasi kemajuan.
3. Manajemen partisipatif dan pemberdayaan.
Metode meningkatkan kepuasan kerja dengan cara memberi kesempatan kepada
karyawan untuk memberi suara dalam manajemen pekerjaan perusahaan.
4. Persaingan, partisipasi dan kebanggaan Pada umumnya, setiap orang sering bersaing secara sehat dan jujur. Sikap dasar
ini bisa di manfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan motivasi persaingan
yang sehat dalam menjalankan tugasnya. Pemberian hadiah untuk yang menang
merupakan bentuk motivasi postif. Dengan dijalankannya partisipasi ini bisa di
peroleh manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik karena banyak
sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang
diberikan dan adanya perasaan diperlukan. Kebanggan disini sebagai alat motivasi
dengan persaingan dan pemberian penghargaan.
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah kita memahami berbagai teori yang telah disajikan pada bab sebelumnnya
maka ada beberapa hal yang perlu dibahas. Ada 4 karakteristik pebisnis dengan sikap piker
wirausaha.
1. Rajin dan semangat dalam mencari peluang baru.
2. Mengejar peluang dengan disiplin ketat. Kegigihan wirausaha memang luar biasa.
Tidak ada kata tidak bisa dalam kamus wirausaha. Kemunduran atau kegagalan
dalam bisnis tidak membuat mereka putus asa dan berhenti.
3. Wirausahawan hanya mengejar peluang paling baik dan hanya menghindari
mengejar semua peluang tidak pandang bulu. Wirausahawan sadar bahwa problem
mereka bukanlah kekurangan gagasan bisnis melainkan terlalu berlimpah gagasan.
Dengan demikian, tidak mungkin bagi mereka untuk mengejar semua peluang bagus.
Prioritas adalah kata kuncinyaWirausahawan berfokus pada tindakan secara adaptif.
Mereka tidak menunggu segala sesuatu sempurna sebelum memulai suatu bisnis.
Lakukan dulu dengan persiapan secukupnya, tak perlu mendekati sempurna. Dalam
bertindak, mereka selalu waspada dalam menghadapi situasi-situasi, dan fleksibel
untuk menyesuaikan tindakan mereka bila dirasa salah.
4. Wirausahawan melibatkan dan memanfaatkan energi disekitar mereka didalam
maupun diluar organisasi mereka. Mereka sadar bahwa mereka bukan orang super
segalanya.
Untuk sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri.
Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa
melihat sisi baik dari kejadian tersebut
Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk,
yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang
tidak berujung.
Dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:
1. Hidup di saat ini.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas.
Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda
terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya
masa kini yang dapat kita kontrol.
2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-
menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri
sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun
Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.
3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan
terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa
Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran
energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding
dengan hasil yang bisa Anda petik.
4. Fokus pada hal-hal positif
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita
miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur.
Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari
tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti ‘hari
ini cerah’ atau ‘makan sore hari ini menakjubkan’. Selama Anda tetap konsisten melakukan
kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran
positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.
5. Hadapi rasa takut
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak
pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa
takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa
takut menghentikan kita.
Ada banyak sifat yang dirujukkan pada seorang wirausahawan, misal, pemberani,
pembuka jalan, pengambil resiko, bahkan serakah, rakus, dan macam-macam lainnya.
Manusia-manusia langka yang berani menghadapi resiko dan berspekulasi dipandang
sebagai pengusaha yang tega melakukan apa pun untuk meraih kekayaan sehingga merusak
kesehatan dirinya sendiri. Yang jelas, semua image tersebut sudah seharusnya dibuang ke
dalam keranjang sampah mistik dan kesalahpahaman.
Ada tiga sifat dan hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan sejati.Yaitu:
1. Visioner. Wirausahawan model lama biasanya suka melawan sesuatu. Karena, mereka
menginginkan kebebasan dan melakukan segala sesuatu menurut cara mereka sendiri,serta
percaya bahwa mereka bisa melakukannya jauh lebih baik ketimbang orang lain. Tetapi,
bagi seorang wirausahawan sejati, jiwa yang memberontak hanyalah sebagian kecil saja.
Bagaimana pun, seorang wirausahawan sejati lebih merupakan seorang yang visioner.
2. Pencipta nasibnya sendiri. Wirausahawan tradisional menciptakan bisnis, dan ini
merupakan motivator terbesar mereka. Namun, ketika bisnis telah diciptakan, kemana lagi
mereka akan melangkah? Wirausahawan sejati bergerak menuju nasib dan takdir mereka.
Mereka mendapat inspirasi dari sesuatu yang lebih luas daripada sekedar apa yang bisa
mereka usahakan. Mereka pun menggali kekuatan batin dalam mereka dan melangkah penuh
percaya diri. Mereka bisa tetap melangkah meski hambatan tampaknya mustahil dilalui.
3. Menarik perhatian. Semua wirausahawan mempunyai mimpi. Sebagian dari mereka
berkeinginan untuk mencapai tujuan yang jelas, sedangkan yang lain hanya berkeinginan
untuk menjadi seorang wirausahawan yang terkenal dan pertama.Mereka mendorong ide dan
bisnis untuk melakukan sesuatu yang mungkin sulit dicapai orang lain.
Mereka tahu bahwa memenuhi kebutuhan orang-orang lebih baik bagi klien dan
rekan bisnis mereka. Dan, sebagai akibatnya bisnis mereka pun tumbuh.Tak peduli apakah
anda sekarang ini adalah seorang wirausahawan atau sedang bermimpi menjadi seorang
wirausahawan, memahami bagaimana menjadi seorang wirausahawan sejati tentu
mempunyai banyak keuntungan bagi anda.
Dengan demikian, ada tiga hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yangdijadikan sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, prosesdan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulaisebuah usaha dan
mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
• Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yangbaru (kreatif) dan
berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalammemberikan nilai lebih.
Sehingga adapun beberapa mindset yang harus dimiliki seorang pengusaha adalah
sebagai berikut :
1. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba ketekunan dan ketabahan,
tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
2. Keberanian Mengambil Resiko
Kemauan dan kemampuan mengambil resiko merupakan salah satu nilai utama dalam
kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambila resiko akan sukar memulai atau
berinisiatif. (Yuyun Wirasasmita, 1994: 2), Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada
usaha yang kurang menantang. Dengan demikian, keberanian untuk menanggung yang
menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko tang penuh dengan perhitungan dan
realistis. Wirausaha situasi, resiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi
situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil. Jadi, pengambilan resiko lebih menyukai
tantangan dan peluang. Oleh sebab itu, pengambil resiko ditemukan pada orang-orang yang
inovatif dan kreatif yang merupakan bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan.
3. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan
keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih menonjol.
Dengan menggunakan kemampuan kreatifitas dan inovasi, Ia selalu menampilkan barang
dan jasa-jasa yang duhasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu, dan segera berada dipasar.
Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga menjadi pelopor
dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai
sesuatu yang menambah nilai.
4. Berorientasi ke Masa Depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah
ada saat ini. Meskipun terdapat rersiko yang mungkin terjadi, Ia tetap tabah untuk mencari
peluang dan tantangan demi pembaruan masa depan.
Disamping hal-hal tersebut diatas, bersadarkan pengalaman dan pendapat para
praktisi bisnis/wirausaha dapat disarikan pula sifat-sifat terpenting wirausaha.
Sifat-sifat terpenting dari wirausahawan dikenal dengan Ten-D :
1. Dream (mimpi) : Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut.
2. Decisiveness (ketegasan) : Tidak menangguhkan waktu dan membuat keputusan
dengan cepat.
3. Dors (pelaku) : Melaksanakan secepat mungkin.
4. Determination (ketetapan hati) : Komitmen total, pantang menyerah.
5. Dedication (dedication) : Berdedikasi total, tak kenal lelah.
6. Devotion (kesetiaan) : Mencintai apa yang dikerjakan.
Sifat-sifat penting lain dari Seorang Wirausahawan :
1. Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut
2. Percaya diri
3. Memiliki Ketrampilan
4. Berkarya, kreatif dan innovatif
5. Mencintai apa yang dikerjakan
6. Kalau entrepreneur berani memiliki visi, maka akan lebih dapat menciptakan
kekuatan positif di dalam pikirannya. Sehingga nantinya akan lebih mampu
meningkatkan kemampuan kerja dan kualitas hidup kita. “Hati-hatilah dengan angan-
anganmu, karena angan-anganmu itu akan menjadi kenyataan”Presiden RI pertama,
Ir. Soekamo, pernah bilang, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.” Visi itu
memang bisa mensugesti orang. Dan, semua langkah kita akan kita arahkan kesana.
Apalagi entrepreneur ini biasanya seorang pemimpi. Maka mimpi tentang
perusahaan, mimpi tentang masa depan, tentu akan dapat mempengaruhi para
pengikut yang dipimpinnya.Anda “juru penerang”, mengusir gelapnya pikiran orang
lain yang Anda pimpin. Ini prinsip kepemimpinan. Wirausahawan yang memiliki
visi, adalah penerangan bagi para bawahannya, anggota “tim sukses”nya dalam
bisnis.
7. Wirausahawan dengan visi besar, merangsang terbangunnya atmosfir bisnis penuh
kreativitas dan inovasi. Bahkan orang meyakini, jiwa wirausahawan itu, dekat sekali
dengan dunia pengkhayal. Apa susahnya, berkhayal? Berkhayal adalah aktivitas
yang “murah”. Bagaimaan tidak, karena berkhayal tidak memerlukan fasilitas
khusus, apalagi ongkos. Sekarang juga, Anda pun bisa berkhayal. Tentu saja,
khayalan seorang wirausahawan, bukan sembarang berkhayal. Bahkan, di zaman
susah, dengan tumpukan persoalan hidup yang harus dipikul, bisa membuat orang
pun tidak berani berhkayal. Anda akan tercenung, kalau kami katakan, “Berkhayal
pun, perlu keberanian!”Mengapa? Khayalan yang memicu keberhasilan, atau
minimal, keberanian berbuat dan berkreativitas, dihambat pandangan lama yang
cuku berurat-akar dalam benak kita, bahwa orang sukses harus ditopang pendidikan
dan gelar formal. Sebetulnya, keyakinan ini bisa dipatahkan dengan mudah.
Misalnya, hadirkan saja, beberapa nama orang sukses yang lulus SMA pun, tidak.
Sejumlah wirausahawan, memulai dari khayalan. Dan ia mulai kembangkan
khayalannya, dari nol sampai akhirnya terwujud.Bill Gates mengimpikan, personal
computer akan tersedia di rumah setiap orang. Untuk merealisasikan mimpinya, ia
drop out dari studinya, memilih menekuni Microsoft-nya.
8. Tak bergantung pada keluarga, berarti mulai melangkah menjadi dewasa. Di rantau,
apalagi di lingkungan yang tak tahu siapa kita sebelumnya, Anda bisa menjadi
pribadi yang baru. Kebaruan ini, sarat tantangan. Merantau, menyadarkan kita apa
kelebihan dan kekurangan kita karena kita dihadapkan pada kenyataan-kenyataan
baru. Merantau, membuat seseorang relatif tangguh, karena diterjunkan dalam situasi
serba baru. Perantau, umumnya segan minta tolong. Di situlah, kemauan menjadi
lebih termotivasi. Perantau, rata-rata enggan berutang budi. Justru, karena ia orang
baru, seorang perantau cenderung menanam jasa untuk banyak orang. “Investasi
sosial” ini, pada saatnya berbuah kebaikan. Siapa sangka, banyak orang yang
menyukai kepribadian kita, bernagsur-angsur, menjadi pendukung setia langkah kita
menganyam kesuksesan. Jadi? Cobalah merantau, temukan jati diri Anda yang
tangguh, kreatif, dan cerdik menangkap peluang Berani Gagal Hanya orang yaug
berani gagal total, akan meraih keberhasilan total.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
a. Motivasi artinya dorongan, bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau
karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana
dikehendaki dari orang-orang tersebut.
b. Sumber motivasi ada 3 yakni kemungkinan untuk berkembang, jenis
pekerjaan dan apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari
peusahaan tempat mereka bekerja.
c. Teori-teori motivasi kerja ini dikemukakan oleh beberapa orang seperti A.H.
Maslow, David Mc Clelland, Mc Gregor, Frederick Herzberg
d. Setiap pemimpin itu harus mempelajari setiap prilaku karyawan agar bisa
menggunakan motivasi yang tepat dan cocok-seperti penghargaan terhadap
pekerjaan, komunikasi dan informasi, pesaingan peristiwa dan kebanggaan.
4.2. Saran
a. Bagi Mahasiswa
Selain mahasiswa mampu memahami materi peningkatan produktivitas usaha melalui
motivasi, mahasiswa juga diharapkan mampu memiliki usaha lain selain dalam bidang
keperawatan.
b. Bagi Perawat
Perlunya peningkatan pendidikan selain bidang keperawatan juga bidang
entrepeneurship yang akhirnya mampu mengembangkan usaha lain selain dalam bidang
keperawatan.