makalah-desain-penelitian
DESCRIPTION
metodologi penelitianTRANSCRIPT
i
DESAIN PENELITIAN
MAKALAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAHMetodologi Penelitian
Yang dibina oleh Prof.Dra.Herawati Susilo, M.Sc.,Ph.D.
oleh:
Kelompok 4/Kelas A
Arei Laxmie Nur G. 140341605233
Arif Afandi 140341604048
Ayu Maitreya Ch. 140341605206
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JURUSAN BIOLOGI
Oktober 2015
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kelompok 4 panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul ”Desain Penelitian” dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini kelompok 4 mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Prof.Dra.Herawati Susilo, M.Sc.,Ph.D. selaku dosen pembimbing matakuliah
Metodologi Penelitian Universitas Negeri Malang dan seluruh anggota kelompok 4
yang telah berpartisipasi dalam menuntaskan makalah ini.
Kelompok 4 menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kelompok 4 mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata
kelompok 4 mengucapkan terima kasih.
Malang, Oktober 2015
Penyusun,
ii
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Desain Penelitian..........................................................................3
2.2 Desain Perencanaan dan Pelaksanaan Penelitian...........................................4
2.3 Jenis Desain Penelitian...................................................................................4
2.4 Bentuk dan Isi Desain Penelitian...................................................................6
2.5 Ruang Lingkup Desain Penelitian..................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan........................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................12
DAFTAR RUJUKAN................................................................................................13
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman yang begitu pesat seperti saat ini diikuti pula dengan pesatnya
perkembangan intelektual manusia. Banyak sekali pengetahuan yang perlu untuk
dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan
bagi kemaslahatan manusia. Berbagai cara digunakan untuk mengembangkan
pengetahuan ataupun mencari ilmu pengetahuan baru. Salah satu cara untuk
mengembangkan pengetahuan tersebut adalah penelitian. (Kurniawan, 2012)
Penelitian sendiri tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan
kehidupan manusia, khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal dalam kehidupan
mengakibatkan penelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan
berdasarkan etika kebenaran. Sehingga setiap pedoman yang sistematis menjadi
perhatian utama agar penelitian yang mandiri, subjekif, dan kritis dapat dilaksanakan
dengan baik. (Nazir, 2005)
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat
desain penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan
tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang
peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan
tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Manfaat desain penelitian akan dirasakan
oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena dapat digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. (Syaodih, 2010)
Selain itu, agar sebuah penelitian memiliki batasan-batasan dan dapat disusun
secara terstruktur dan terkonsep dengan baik, maka diperlukan sebuah metode
penelitian. Mengingat betapa pentingnya desain dan metode penelitian bagi sebuah
penelitian, maka kelompok kami akan membahas mengenai Desain dan Metode
Penelitian dalam Makalah ini
1
2
1.2 Rumusan Masalah
2. Bagaimanakah desain perencanaan dan pelaksanaan penelitian?
3. Apa sajakah jenis desain penelitian?
4. Bagaimanakah bentuk dan isi desain penelitian?
5. Bagaimanakah ruang lingkup desain penelitian?
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dari desain
perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis desain penelitian.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bentuk dan isi desain penelitian.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ruang lingkup desain penelitian.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Desain Penelitian
Ada banyak definisi pengertian, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat
sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
dalam penelitian. (Arikunto, 2010)
2. Desain penelitian adalah cetak biru (blue print) terhadap pengumpulan,
pengukuran dan penganalisisan data. (Sugiyono, 2010)
3. Desain penelitian adalah kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna
mengumpulkan, mengukur dan melakukan analisis data sehingga dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. (Sangadji & Sopiah, 2010)
Dari definisi-definisi desain penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa desain penelitiian adalah keseluruhan proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian, sehingga pertanyaan-pertanyaan yang ada
dapat dijawab.
Dari desain penelitian ini akan diperoleh jawaban mengenai:
1. teknik yang digunakan dalam pengumpulan data,
2. sampling yang akan digunakan dalam penelitian sampel (jika menggunakan
sampel),
3. cara mengatasi hambatan-hambatan yang terdapat dalam hal pembiayaan dan
waktu. (Nazir, 2005)
Dengan demikian, desain penelitian pada dasarnya adalah sebagai berikut.
1. Rencana memiliki sumber dan jenis informasi yang relevan dengan pertanyaan-
pertanyaan penelitian.
2. Kerangka kerja untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel penelitian.
3. Cetak biru yang menggambarkan seluruh prosedur dari hipotesis sampai analisis
data
3
4
4. Pemberi jaminan bahwa studi yang dilakukan sesuai dengan permasalahan yang
telah ditetapkan sebelumnya dan prosedur-prosedur yang dilaksanakan adalah yang
paling menguntungkan atau paling ekonomis. (Margono, 2005)
2.2 Desain Perencanaan Dan Pelaksanaan Penelitian
1. Desain Perencanaan Penelitian
Desain perencanaan penelitian bertujuan untuk melaksanakan penelitian
sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam
membuat kesimpulan. (Kurniawan, 2012)
Jadi, desain dalam perencanaan penelitian ini harus dapat menerjemahkan
model-model ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktis.
2. Desain Pelaksanaan Penelitian
Desain dalam pelaksanaan penelitian dapat dibedakan atas beberapa macam,
yaitu sebagai berikut :
a. Desain Sampel
Dalam hal ini desain sampling yang reperesentif sesuai dengan tujuan
penelitian maupun kesimpulan yang akan diambil. Pilihan teknik sampling dapat
berupa sampling probabilitas atan sampling non probabilitas.
b. Desain Instrumen
Dalam hal ini adalah desain alat untuk mengumpulkan data. Pilhannya dapat
berupa alat yang terstruktur atau kurang terstruktur. Pilihan ini, perlu evaluasi terlebih
dahulu sehingga data yang akan diperoleh sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
c. Desain analisis
Dalam hal ini adalah desain pilihan metode statik atau bukan sebagai alat
analisis didalam menganalisis data.
d. Desain Administratif
Desain administratif merupakan desain pelaporan secara tertulis hasil
penelitian dan disesuaikan degan standart yang berlaku umum. Runtutan penulisan
merupakan penjabaran dari langkah-langkah pemilihan tersebut. (Kurniawan, 2012)
2.3 Jenis Desain Penelitian
Jebis-jenis desain penelitian ini, mengikuti jenis penelitian yang akan dilakukan.
5
1. Desain Eksploratori
Desaij eksploratori berusaha mencari ide-ide atau hubungan-hubungan baru,
sehingga dapat dikatakan bahhwa desain ini bertitik tolak dari variabel, bukan dari
fakta. Desain eksploratori dapat dianggap sebagai langkah pertama untuk
merumuskan persoalan, dimana pemecahannya dapat memakai jenis penelitian yang
lain.
Dua bidang telaah studi dengan desain eksploratori yaitu sebagai berikut :
a. Litertur (literature survey ) yang bertujuan utuk menemukan teori, konsep variable
dan lain-lain.
b. Pengalaman (experience literature) yang bertujuan untuk menemukan informasi
dari pengalaman orang lain. (Syaodih, 2010)
2. Desain Deskriptip
Desain,bertujuan untuk mengurai sifat atau karakteristik dari suatu fenomena
tertentu . Dalam menggunakan desain ini, jangan melakukan kesimpulan yang terlalu
jauh atas data yang ada, karena tujuan dari desain ini hanya mengumpulkan fakta dan
menguraikan secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan
dipecahkan. Desain ini, kurang memerlukan teorisasi dan hipotesis serta datpat
bekerja pada suatu variabel. (Syaodih, 2010)
3. Desain Kausal
Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi
variabel lainnya. Sifat hubungan yang mungkin terjadi di antara variabel-variabel ini
dapat dibedakan atas tiga, yaitu simetri, asimetri dan timbal balik.
1. Hubungan simetri terjadi jika kedua variabel saling berfluktuasi secara bersama-
sama dan dianggap di antara keduanya tidak terdapat hubungan apa-apa.
2. Hubungan asimetri terjadi jika variabel bebas mempengaruhi variabel terikatnya.
Hubungan ini disebut hubungan kausal.
3. Hubungan timbal balik terjadi jika kedua variabel saling mempengaruhi variabel
dan saling memperkuat atau saling memperlemah. (Syaodih, 2010)
5
6
2.4 Bentuk Dan Isi Desain Penelitian
Di dalam desain penelitian, sekurang-kurangnya termuat hal-hal sebagai
berikut :
1. Identitas dan pemilihan masalah penelitian.
2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-
hubungan dengan penelitian sebelumnya.
3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan,
luas jangkauan (scope) dan hipotesa untuk diuji.
4. Membangun penyelidikan atau percobaan.
5. Memiliki serta memberi defenisi terhadap pengukuranvariabel-variabel.Memilih
prosedur dan teknik untuk mengumpulkan data.
6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan.
7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.
8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data.
9. Manganalisis data serta pemilihan prosedur statistic untuk mengadakan
generalisasi serta inferensi statistic.
10. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interpretasi
data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan serta menganjurkan
beberapa saran-saran dan kerja penelitian yang akan datang. (Kurniawan, 2012)
2.5 Ruang Lingkup Desain Penelitian
Ruang lingkup desain penelitian terdiri dari:
1. Penentuan Judul Penelitian
Judul penelitian merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh pemikiran
yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, judul penelitian bersifat
menjelaskan diri dan menarik. Judul itu dirumuskan dalam bentuk kalimat yang
singkat, dapat mengungkap tentang masalah yang diteliti, tujuan penelitian yang
diajukan dan metode penelitian yang digunakan. Judul penelitian harus menunjukkan
variabel (objek penelitian) atau variabel-variabel yang diteliti. Untuk merumuskan
judul yang baik, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Ditulis dalam kalimat pernyataan
7
b. Jelas, singkat, dan padat
c. Berisi variabel-variabel yang akan diteliti
d. Menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang akan dilakukan
e. Meliputi sifat/jenis penelitian
f. Untuk penelitian lapangan harus dilengkapi dengan lokasi penelitian dan tahun,
serta objek yang diteliti. (Sugiyono, 2010)
Ada beberapa petunjuk bagi seorang peneliti yang akan melakukan penelitian
dalam menentukan judul, yaitu:
a.Keterjangkauan
b. Ketersedian data
c.Signifikansi judul yang dipilih
2. Penentuan Masalah Penelitian
Masalah penelitian itu merupakan pedoman kegiatan penelitian. Dalam
penelitian, masalah berperan untuk mengarahkan kegiatan penelitian. Tanpa rumusan
masalah, peneliti akan kesulitan dalam pelaksanaan dan penulisan penelitiannya.
Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:
a. Berhubungan dengan judul;
b. Sesuai dengan tujuan penelitian;
c. Mengembangkan atau memperluas cara-cara pengujian suatu teori;
d. Memberikan sumbangan terhadap metodelogi penenelitian; dan
e. Menunjukan variabel-variabel yang diteliti. (Sugiyono, 2010)
3. Penentuan tujuan penelitian
Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan
target yang ingin dicapai. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan utama dan tujuan
pelengkap. Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul dan masalah penelitian,
sedangkan tujuan pelengkap atau sekunder sangat tergantung pada keinginan pribadi
seorang peneliti, dengan kata lain lebih bersifat subjektif bagi peneliti.
4. Penentuan Hipotesis
Menurut Suparmoko (1991) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
permasalahan yang akan diteliti dan harus diuji kebenarannya dalam penelitian. Ada
7
8
beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merumuskan hipotesis yang baik, antara
lain yaitu sebagai berikut:
a. Hipotesis yang baik harus searah dan mendukung judul, masalah, dan tujuan
penelitian;
b. Hipotesis harus dapat diuji dengan data empiris;
c. Hipotesis harus bersifat spesifik
Dalam statistik dikenal ada dua macam hipotesis yaitu:
a. Hipotesis nol (H0): hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan dan tidak ada
perbedaan atau tidak ada pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang
lain.
b. Hipotesis alternatif (Ha): hipotesis yang menyatakan adanya ketidaksamaan atau
adanya perbedaan dan saling mempengaruhi antara variabel satu dengan variabel
yang lain.
5. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian
Harus diperhatikan dalam menentukan populasi dan sampel penelitian adalah:
a. Tentukan populasi di daerah penelitian;
b. Tentukan jumlah sampel yang akan diteliti; dan
c. Tentukan metode pengambilan sampel. (Sugiyono, 2010)
6. Penentuan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data terdiri:
a. Observasi;
b. Wawancara;
c. Angket;
d. Studi dokumentasi; dan
e. Studi literatur. (Margono, 2007)
7. Penentuan Cara Menganalisis dan Menafsirkan Data
Pada dasarnya analisis dan penafsiran data merupakan penguraian
data melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Mengedit data (Editing);
b. Mengkode data (Coding);
9
c. Mentabulasi data (Tabulation);
d. Menganalisis data (Analysis)
e. Menafsirkan data (Data interpretation)
f. Pengambilan generalisasi dan kesimpulan (Generalization and
conclusion).
Mengedit data (Editing). Sebelum diolah, data perlu diedit terlebih dahulu.
Data yang terkumpul yang dikumpulkan dalam buku catatan (record book), atau
daftar pertanyaan (questionnaire), atau pedoman wawancara (interview guide), perlu
dibaca dengan teliti, dan jika ditemukan kesalahan atau hal-hal yang meragukan,
maka data tersebut perlu diedit, yakni diperbaiki kualitasnya dan menghilangkan
keraguraguan pada data. (Sugiyono, 2010)
Mengkode data (Coding). Mengkode data yang berupa jawaban
yang diberikan oleh responden, artinya memberikan angkaangka pada setiap jawaban
yang diberikan. Jawaban yang diberikan akan sangat bervariasi dari mulai kalimat
yang cukup panjang sampai kalimat yang pendek atau hanya berupa “ya” atau
“tidak”. Pemberian kode kepada setiap jawaban akan sangat penting jika data akan
dianalisis dengan menggunakan komputer. (Sugiyono, 2010)
Mentabulasi data (Tabulation). Mentabulasi data artinya memasukkan data
ke dalam tabel-tabel. Yang dimaksud dengan tabel di sini bukan tabel yang biasa
disajikan dalam karya ilmiah seperti skripsi, meskipun banyak kesamaannya. Dilihat
dari isinya, tabel yang dibuat pada waktu menganalisis data adalah data mentah,
sedangkan yang ada pada tabel yang disajikan pada laporan penelitian adalah data
yang sudah diproses. Guananya pentabulasian data dalam menganalisis data adalah
untuk mengelompokkan data sehingga memudahkan dalam menghitung jumlah kasus
termasuk kategori-kategorinya. (Sugiyono, 2010)
Menganalisis data (Analysis). Setelah diedit, diberi kode, dan ditabulasikan,
kemudian data dianalisis. Yang dimaksud dengan menganalisis data adalah mengatur
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola, kategori, dan satuan uraian
dasar sehingga data dapat berbicara atau dapat difahami dengan mudah. Langkah
awal dalam menganalisis data adalah membagi data ke dalam kelompok kategori.
9
10
Kategori adalah bagian dari bagian. Beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam
membuat kategori agar hasilnya tepat guna adalah sebagai berikut:
a. Kategori yang dibuat harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian;
b. Kategori harus lengkap;
c. Kategori harus bebas dan terpisah;
d. Setiap kategori harus berasal dari suatu kaidah klasifikasi; dan
e. Setiap kategori harus dalam satu level.
Apabila data yang terkumpul merupakan data kuantitatip, maka analisis data
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik analisis hubungan baik yang simetris,
asimetris, maupun timbal balik, teknik analisis silang, teknik analisis sosiometrik, dan
teknik analisis semantic differensial. (Sugiyono, 2010)
Menafsirkan data (Data interpretation). Setelah dianalisis, meskipun
menggunakan komputer, data tetap harus ditafsirkan agar hasil penelitian mudah
difahami oleh semua orang. Yang dimaksud dengan menafsirkan data adalah
memberikan arti yang signifikan terhadap data yang telah dianalisis, menjelaskan
pola uraiannya, dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian mengenai
data yang telah dianalisis tadi. (Sugiyono, 2010)
Pengambilan generalisasi dan kesimpulan (Generalization and
conclusion), Hasil penafsiran terhadap data yang sudah dinalisis akan berbetuk
kalimat-kalimat atau proposisi-proposisi yang penuh dengan makna. Proposisi
proposisi tersebut, kemudian dihubungkan satu sama lain dan kemudian melahirkan
proposisi baru yang merupakan proposisi yang berlaku umum. Proposisi yang berlaku
umum ini disebut dengan teori. Langkah inilah yang disebut dengan pembuatan
generalisasi dan kesimpulan dari data. Dalam usulan penelitian (proposal), semua hal
di atas disajikan serba ringkas, tetapi jelas. (Sugiyono, 2010)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan kajian teori diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Desain penelitian adalah keseluruhan proses yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan penelitian, sehingga pertanyaan-pertanyaan yang ada dapat
dijawab. Desain perencanaan penelitian digunakan untuk memperoleh suatu
logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan
sedangkan, desain pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan
ataupun pengamatan, pemilihan pengukuran-pengukuran variabel, pemilihan
prosedur dan teknik sampling, pemilihan alat-alat untuk mengumpulkan data
kemudian membuat coding, editing dan memproses data yang dikumpulkan
termasuk proses analisa data serta membuat laporan
2. Jebis-jenis desain penelitian mengikuti jenis penelitian yang akan dilakukan,
antara lain : desain eksploratori, desain deskriptip dan desain kausal
3. Desain penelitian berisi identitas dan pemilihan masalah, pemilihan kerangka
konseptual serta hubungan dengan penelitian sebelumnya, memformulasikan
masalah, membangun penyelidikan atau percobaan, memiliki serta memberi
definisi terhadap pengukuran variabel-variabel, Memilih prosedur, dan teknik
pengumpulan data, menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data,
membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data, menganalisis
data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi serta
inferensi statistik, dan pelaporan hasil penelitian.
4. Ruang lingkup desain penelitian antara lain penentuan judul, masalah, tujuan,
hipotesis, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan penentuan cara
menganalisis dan menafsirkan data.
11
12
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar sebelum
melakukan penelitian, peneliti harus memahami desain penelitian agar mampu
membuat desain penelitian tersebut yang memiliki peran penting dalam melakukan
penelitian.
13
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Asdi Mahastya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta
Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Kurniawan, Benny. 2012. Metodologi Penelitian. Tangerang: Jelajah Nusa
Sangadji, Etta M. & Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV Andi
Offset.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Gharlia Indonesia.
Suparmoko .1991. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
13