makalah bahaya radiasi ponsel
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di sekeliling kita banyak telepon seluler (ponsel), mulai dari anak kecil hingga orang
tua menggunakan ponsel. Bahkan, tidak sedikit orang yang memilki ponsel lebih dari satu
buah. Semua orang senang dan tidak ada yang risau tentang bahaya yang timbul dari alat
tersebut. Namun, setelah orang mengetahui bahwa ponsel dapat memancarkan gelombang
elektromagnetik, berbagai negara maju melakukan riset di bawah koordinasi World
Health Organization (WHO). Sejumlah pusat penelitian dan perguruan tinggi juga
melakukan riset dengan hasil yang masih kontroversial.
Berbagai opini yang timbul membuat masyarakat menjadi bingung. Di satu sisi ponsel
dibutuhkan sebagai alat komunikasi yang penting. Di sisi lainnya masyarakat menjadi
ragu untuk menggunakan ponsel. Oleh karena itu, makalah ini disusun karena masyarakat
perlu mengetahui hal ini sejak awal. Diperlukannya pengetahuan yang jelas dan informasi
yang pasti mengenai hal ini.
1.2 Batasan Masalah
Peran ponsel di era globalisasi ini sangatlah penting. Banyak pengguna ponsel yang
hanya mengetahui kegunaannya saja tanpa menghiraukan dampak negatif dari radiasi
yang dipancarkan dari ponsel itu. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang
dampak-dampak negatif dari radiasi ponsel bagi kesehatan.
Dampak ponsel bagi kesehatan akan dibahas pada makalah ini karena sejauh ini para
peneliti baru menemukan dampak negatif dari radiasi ponsel dalam bidang kesehatan.
1.3 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi
a. dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel,
b. solusi yang bisa dilakukan untuk memperkecil dampak dari radiasi ponsel bagi
kesehatan.
1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini meliputi
a. menjelaskan berbagai dampak dari radiasi ponsel bagi kesehatan,
b. menjelaskan solusi yang tepat untuk memperkecil dampak dari radiasi ponsel bagi
kesehatan.
1.5 Manfaat Makalah
Setelah mengetahui informasi tentang dampak-dampak negatif dari radiasi ponsel,
pengguna dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan ponsel. Selain itu, para produsen
ponsel dapat menciptakan produk baru yang dampak negatif radiasinya lebih kecil dalam
bidang kesehatan.
1.6 Metode Penyusunan
Metode penyusunan ini memakai metode studi pustaka yang berpedoman pada buku
“Cepat Tua Akibat Radiasi”, karangan Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK. Buku ini
memberikan informasi tentang dampak-dampak dari radiasi barang-barang elektronik.
Selain itu, makalah ini juga berdoman pada website http://tutorialgratis.net dengan judul
“Apakah Radiasi Ponsel Berbahaya?”, karya Oka Mahendra, serta
http://healthzone,ca/health/article/459099 dengan judul “Bahaya Radiasi”, oleh Harmaya.
Kedua website tersebut menjelaskan tentang bahaya radiasi dan kurangnya pengetahuan
tentang hal tersebut.
1.7 Kajian Pustaka
Timbul kekhawatiran di kalangan pengguna ponsel karena adanya kontroversi tentang
efek ponsel terhadap kesehatan. Sebagaiman yang dikemukakan oleh Anies (2009:27-28)
”Masih terdapatnya pro dan kontra dalam penelitian tentang dampak radiasi ponsel.
Dalam beberapa penelitian diungkapkan pengguna ponsel rentan terhadap kanker otak
dan mempengaruhi produksi protein pada sel.Sementara itu, ICNIRP dan FCC
menyatakan ponsel masih aman asal penggunaannya sesuai prosedur”.
“Pada ponsel terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal
kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena dan gelombang ini
berfluktuasi melalui udara. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi
elektromagnetik”.Itulah pendapat Harmaya (2009) yang menguatkan pendapat Anies
sebelumnya.
Sementara itu berdasarkan pernyataan Mahendra (2008) “Ponsel memancarkan
gelombang elektromagnet agar dapat berkomunikasi dengan pemancar operator terdekat.
Dalam jumlah yang berlebihan, radiasi ini berbahaya, namun dalam jumlah kecil, radiasi
gelombang elektromagnet tidak berbahaya bagi manusia”.
Oleh karena itu, makalah ini akan mengambil intisari dari ketiga pendapat di atas karena
pendapat tersebut mengungkapkan dampak-dampak radiasi pada ponsel bagi
penggunannya. Makalah ini akan membahas permasalahan tersebut sebagai bahan bagi
pembaca.
Berdasarkan pada ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada radiasi ponsel
gangguan dating dari EMR ( Electro Magnetic Radiation) yang diduga menimbulkan
kanker. Dalam kronologi digital,signal modulasi amplitudo yang digunakan besarnya
seratus persen. Signal itulah yang dianggap menganngu pengguna ponsel.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Radiasi Elektromagnetik
Pada ponsel terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal
kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena dan berfluktuasi melalui udara.
Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau partikel. Sebagai gelombang, dicirikan
oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Sewaktu listrik
dialirkan melalui jaringan transmisi, distribusi, atau digunakan dalam berbagai peralatan
elektronik, saat itu juga muncul medan elektromagnetik di sekitar saluran dan peralatan.
Medan ini kemudian menyebar ke lingkungan dan berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan kepada menusia, meskipun tidak setiap radiasi elektromagnetik akan menimbulkan
ganguan kesehatan.
Terdapat dua jenis radiasi, yaitu radiasi pengion dan radiasi nonpengion. Radiasi pengion
adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya elektron dari atom sehingga
terbentuk pasangan ion. Radiasi pengion perlu diwaspadai, terutama mengenai sumber, jenis,
sifat, akibat, dan bagaimana cara menghindarinya. Tidak demikian dengan radiasi
nonpengion. Radiasi ini didefinisikan sebagai penyebaran atau emisi energi yang bila melalui
media dan terjadi proses penyerapan, berkas energi radiasi tersebut tidak akan mampu
menginduksi terjadinya proses ionisasi dalam media yang bersangkutan. Istilah radiasi
nonpengion mengacu kepada radiasi elektromagnetik yang meliputi sinar ultra violet, cahaya
tampak, infra merah, gelombang mikro (microwave) dan radiofrekuesi elektromagnetik.
Radiasi nonpengion inilah yang menjadi kekhawatiran masyarakat sejak akhir tahun 1960-an.
2.2 Dampak Radiasi Ponsel Terhadap Kesehatan
Gangguan kesehatan yang potensial akibat radiasi medan elektromagnetik telah menjadi
isu yang diteliti sampai sekarang. Penelitian pada manusia umumnya dilakukan terhadap
masyarakat yang tinggal di dekat instalasi pembangkit tenaga listrik serta jaringan
distribusinya, para pekerja industri elektronik serta pengguna peralatan elektronik. Seiring
dengan penelitian tersebut, ditemukanlah berbagai gangguan kesehatan akibat radiasi
elektromagnetik, khususnya eletromagnetik pada ponsel. Berdasarkan kuisioner yang telah
dilakukan, penyusun menyebarkan 50 lembar kuisioner. Di antara 48 pengguna ponsel
tersebut, 31 pengguna meletakkan ponsel di saku dan sisanya meletakkan di tas. Pengguna
ponsel tersebut 60% sering menggunakan ponsel untuk SMS, 20% untuk internet, 15 % untuk
menelpon, dan 5% untuk games. Pengguna rata-rata memakai ponsel selama 30 menit. Dari
data diketahui 69% pengguna mengetahui dampak dari radiasi ponsel dan 31% tidak
mengetahuinya. Dalam 69% pengguna ponsel tersebut menjawab pusing, gangguan
pendengaran , dan kanker sebagai bahaya radiasi ponsel.
2.2.1 Dampak Ringan dari Radiasi Ponsel
Dalam bab ini akan dibahas sekilas beberapa gangguan kesehatan akibat radiasi
elektromagnetik ponsel yang sering dirasakan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam jangka
pendek.
2.2.1.1 Vertigo
Vertigo adalah gejala yang dialami oleh individu yang merasa sekelilingnya berputar.
Ada yang menyebutnya sebagai “halusinasi gerakan” atau “ilusi bergerak”. Individu yang
bersangkutan merasakan adanya sensasi berputar-putar yang disertai dengan rasa mual,
muntah, telinga berdenging, sakit kepala, dan kelelahan. Kondisi yang terkadang
menimbulkan vertigo diantaranya pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis), gangguan
pada pembuluh otak, kafein, nikotin, dan alkohol. Namun, menurut teori terbaru tentang
melatonin, melatonin yang rendah dapat menimbulkan gejala ini. Salah satu penghambat
produksi hormon melatonin adalah radiasi elektromagnetik, termasuk berasal dari ponsel.
2.2.1.2 Keletihan Menahun (Chronic Fatigue Syndrome)
Tanda awal gangguan ini berupa keletihan yang kuat, terjadi secara tiba-tiba dan selalu
berulang. Pada umumnya penderita mula-mula menderita bronkhitis, pilik, hepatitis, atau
stres emosional. Namun, sebagian orang yang hipersensitif terhadap radiasi elektromagnetik
akan mengalaminya. Radiasi medan elektromagnetik akan menimbulkan penurunan produksi
hormon melatonin. Secara umum, keluhan pada keletihan menahun dapat berupa rasa lemah
pada otot yang menetap atau hilang timbul, rasa sakit pada otot yang menetap atau hilang
timbul, rasa lemah atau sakit pada otot dan persendian secara bersamaan yang menetap atau
hilang timbul.
2.2.2 Dampak Berat dari Radiasi Ponsel
Dampak ringan dari radiasi ponsel pada sub bab sebelumnya, menjadi pemacu timbulnya
penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan.
2.2.2.1 Insomnia
Insomnia adalah persepsi tentang kurangnya kualitas dan kuantitas tidur, dengan akibat
yang terkait pada siang hari. Keluhan yang dikemukakan, yaitu sulit memulai tidur, sering
terbangun dari tidur, sulit tidur lagi setelah terbangun malam hari, dan cepat bangun di pagi
hari.
Sesuai definisinya, gejala tersebut berhubungan dengan gangguan di siang hari, misalnya
keletihan, konsentrasi maupun memori terganggu, dan sebagainya. Namun, hormon
melatonin yang turun, antara lain karena rangsangan sinar yang terang serta radiasi
elektromagnetik ponsel, juga dapat menimbulkan gangguan ini.
Diagnosis lain tentang penyebab insomnia mencakup gangguan neuropsikiatri seperti depresi,
ansietas, demensia, juga penyalahgunaan obat, maupun gangguan irama sirkadian. ‘Salah satu
penyebab gangguan irama sirkadian yang menyebabkan orang sukar tidur adalah radiasi
elektromagnetik’. Itulah yang diucapkan oleh Anies (2009:65). Irama sirkadian yang
terganggu menyebabkan terganggunya irama bangun dan tidurnya seseorang. Jika hal
tersebut terjadi, maka orang yang bersangkutan akan mengantuk dan tidur siang hari,
sedangkan di malam hari ia justru akan terbangun dan sulit untuk tidur.
2.2.2.2 Leukemia
Leukemia dapat menyerang pria dan wanita, tetapi angka kejadian leukemia pada
umumnya menyerang lebih banyak pria daripada wanita. Faktor keturunan dan lingkungan
berperan dalam terjadinya leukemia. Faktor-faktor lingkungan berupa kontak dengan radiasi.
Radiasi di sini terutama berupa radiasi pegion, meskipun untuk kondisi tertentu juga berasal
dari radiasi nonpegion.
Tanda dan gejala leukemia akut adalah infeksi berat disertai timbulnya luka pada selaput
lendir, demam, napas cepat, mimisan, dan perdarahan saluran cerna dan sistem saluran
kemih. Dapat pula timbul gejala kurang darah seperti pusing, cepat lelah, susah bernapas
sewaktu bekerja fisik, dan pucat yang nyata. Sedangkan tanda dan gejala leukemia kronik
dapat berupa kelelahan, kehilangan berat badan, produksi keringat yang meningkat, tidak
tahan panas, cepat kenyang, dan buang air besar tidak teratur.
Semua tanda dan gejala pada leukemia, baik akut maupun kronik, dapat merupakan gejala
dan tanda khas dari tiap-tiap leukemia ataupun merupakan gejala dan tanda gabungan dari
kedua jenis leukemia.
2.2.2.3 Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat ditakuti oleh perempuan. Penyakit ini
tidak dapat disembuhkan dan angka kematiannya cukup tinggi. Penyebab pasti penyakit ini
belum diketahui, meskipun banyak dugaan-dugaan yang disimpulkan oleh para peneliti.
Ternyata lingkungan berhubungan berat dengan kanker payudara, dalam hal ini sebagai
pemicu timbulnya kanker tersebut. Paparan bahan-bahan radioaktif, sinar-Xserta bahan lain
yang termasuk radiasi pegion, beresiko menimbulkan kanker payudara. ‘Bukan hanya radiasi
pegion saja, bahkan radiasi seperti radiasi nonpegion seperti radiasi elektromagnetik yang
berasal dari berbagai peralatan elektronik, dalam taraf tertentu berisiko menimbulkan kanker
payudara’. Sebagaimana dikemukakan oleh Harmaya (2009) dan Mahendra (2008).
‘Keterkaitan radiasi elektromagnetik dengan kanker payudara tidak serta merta terjadi begitu
saja, melainkan melalui mekanisme hormonal, khususnya hormon melatonin. Hormon
melatonin bersifat menghambat tumorogenesis. Artinya hormon melatonin yang turun, salah
satunya adalah akibat radiasi elektromagnetik yang berpotensi menimbulkan kaker payudara’.
Itulah pendapat Anies (2009:74).
2.3 Teori Melatonin
‘Hormon melatonin adalah hormon yang sebagian besar dibuat oleh kelenjar pineal,
sebuah kelenjar sebesar kacang tanah yag terletak di antara kedua sisi otak’, Anies (2009:83).
Melatonin berfungsi mengatur hormon-hormon lainnya serta memelihara irama sirkadian.
Irama sirkadian adalah suatu sistem pemeliharaan waktu 24 jam yang berperan penting dalam
menentukan kapan kita tidur dan kapan kita bangun. Kadar melatonin dalam tubuh dapat
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, memengaruhi kinerja organ-organ reproduksi, juga
kesehatan psikologis serta proses penuaan tubuh.
Kelenjar pineal dalam memproduksi melatonin, sangat sensitif terhadap cahaya matahari dan
suhu lingkungan. Ketika kegelapan datang dalam bentuk malam hari, reseptor melatonin
diaktifkan dan kemudian menyebabkan efek-efek kimiawi dan biologis dalam bentuk rasa
kantuk serta penurunan suhu tubuh. Aktivitas organ-organ akan berkurang dan bersiap-siap
istirahat.
Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan
gelap sehingga menyebabkan orang mudah tidur. Namun, produksi hormon ini berkurang
oleh adanya rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan elektromagnetik.
Sebagaimana dikemukakan oleh Mahendra (2008) bahwa, ‘Cahaya maupun medan
elektromagnetik dapat menurunkan produksi hormon melatonin dan berpotensi menimbulkan
berbagai keluhan termasuk sakit kepala, pening, dan keletihan’.
Penggunaan peralatan elektronik maupun komunikasi pada malam hari yang menimbulkan
radiasi elektromagnetik, merupakan salah satu alasan gangguan sukar tidur pada malam hari.
Banyak orang kesal karena sukar tidur pada malam hari, tetapi tidak menyadari bahwa
sebelumnya telah berkomunikasi menggunakan ponsel dalam jangka waktu lama.
Anies (2009:86) menemukan bahwa, ‘Timbulnya berbagai keluhan seperti sakit kepala
banyak dijumpai pada para pemakai ponsel’. ‘Sensasi medan elektromagnetik dapat
menimbulkan keluhan sakit kepala dan pening’. Itulah yang dikatakan oleh Harmaya (2009)
maupun Mahendra (2008) .
2.4 Solusi Mengurangi Dampak dari Radiasi Ponsel Terhadap Kesehatan
Pakar kesehatan menemukan beberapa upaya untuk memperkecil pengaruh radiasi ponsel
terhadap kesehatan pengguna ponsel. Upaya tersebut meliputi
a. menjauhkan ponsel dari kepala. Kekuatan gelombang elektromagnetik akan berkurang
secara drastis dengan bertambahnya jarak,
b. pergunakan headset atau handsfree seefektif mungkin,
c. memanfaatkan layanan pesan singkat (SMS) dibanding telepon,
d. tidak menggunakan ponsel sewaktu sinyal lemah,
e. tunggulah sampai telepon sudah menyambung ke tempat tujuan, sebelum mendekatkan
ponsel ke telinga,
f. jangan menyimpan ponsel di saku atau ikat pinggang pada saat ponsel dalam kondisi on,
g. dalam buku manual ponsel selalu dianjurkan untuk mematikan ponsel pada saat berada di
dekat pompa bensin maupun tempat-tempat penyimpanan bahan kimia yang mudah meledak.
Ponsel dapat mengganggu operasi instalasi teknis dari tempat-tempat tersebut,
h. meminimalisir pemakaian ponsel di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja,
misalnya di dalam mobil,
i. memilih ponsel dengan level SAR (Spesific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR ini
biasanya dicantumkan dalam buku manual. ICNIRP (International Commission on Non-
Ionizing Radiation Protection) memberikan batas maksimal sebesar 2,0 W/kg.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan informasi yang telah didapatkan dari penyusunan makalah, ternyata ponsel
mempunyai dampak yang akan mengganggu kesehatan penggunanya. Dari penyakit ringan
seperti vertigo hingga penyakit berbahaya seperti kanker pun dapat membahayakan
penggunanya. Radiasi ponsel timbul tidak hanya saat digunakan, tetapi saat meletakkan
ponsel di saku juga dapat menyebabkan radiasi. Oleh karena itu, sebagai pengguna ponsel
kita harus menyadari hal tersebut dan lebih berhati-hati dalam menggunakan ponsel, dengan
cara meminimalisir waktu pemakaian ponsel serta memaksimalkan jarak ponsel dengan tubuh
kita (dalam kondisi menyala).
3.2 Saran
Dalam menggunakan ponsel sebaiknya pengguna mengetahui cara pemakaian yang baik.
Pengguna ponsel juga harus berhati-hati dalam memilih merk dan tipe ponsel yang akan
digunakan. Karena setiap ponsel memiliki level SAR yang berbeda. Lever SAR ini biasanya
dicantumkan dalam buku manual. Para produsen pun seharusnya memproduksi ponsel yang
tidak memilki jumlah radiasi elektromagnetik yang besar. Supaya ponsel tidak terlalu
berbahaya bagi penggunanya. Sebab ponsel dimilki setiap orang sebagai media komunikasi
yang penting.
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2009. Cepat Tua Akibat Radiasi. Jakarta:Elex Media Komputindo.
Harmaya. (2009). Apakah Radiasi Ponsel Berbahaya? [Online]. Tersedia:
http://healthzone,ca/health/article/459099.com. [ 28 September 2009].
Mahendra,Oka. (2009). Radiasi Ponsel Bagi Kesehatan. [Online]. Tersedia:
http://tutorialgratis.net. [28 September 2009].
TUGAS : FISIKA KESEHATAN
DOSEN : RITA ASTUTI
BAHAYA RADIASI PONSEL
BAGI KESEHATAN
OLEH:
NAMA : BIJALMIAH
NIM : 2013.1B.0059
KELAS : 1B
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KAB.MUNA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan untuk Allah yang telah memberikan karunia kepada kami dalam
menyelesaikan karya tulis ini. Terima kasih juga untuk Ibu E.Dyas Puspandari,S.S. yang
telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini. Selanjutnya kepada semua pihak yang
telah membantu secara langsung ataupun tidak dan itu semua tiada arti bila tidak ada kerja
keras dan kekompakan anggota kelompok. Karya tulis ini dibuat sebagai salah satu tugas
dalam rangka mengikuti mata kuliah Bahasa Indoesia program S1 Teknik Informatika Institut
Teknologi Telkom.
Disadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga karya tulis kami dapat menjadi referensi,
inspirasi, dan bahan renungan bagi semua kalangan.
Raha,20 mei 2014
Penyusun
ABSTRAK
Banyak pengguna ponsel di sekeliling kita, tetapi hanya sebagian yang risau tentang bahaya
dari ponsel tersebut. Makalah ini disusun untuk mengetahui dampak dan solusi dari radiasi
ponsel. Ponsel memancarkan gelombang elektromagnetik yang akan mempengaruhi
lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan informasi yang ada, radiasi ponsel diduga
menimbulkan kanker.
Gelombang yang dipancarkan ponsel melalui udara adalah yang menyebabkan radiasi
elektromagnetik. Ganguan kesehatan yang potensial akibat dari radiasi medan
elektromagnetik telah menjadi isu yang diteliti sampai sekarang, sehingga ditemukan
berbagai gangguan kesehatan akibat pengguna ponsel yang meliputi dampak ringan dan
dampak berat . Para pakar pun telah menemukan beberap upaya untuk memperkecil pengaruh
radiasi ponsel terhadap kesehatan pengguna ponsel.
Setiap pengguna harus mengetahui bahaya dari pengguna ponsel. Radiasi yang ditimbulkan
ponsel tidak hanya timbul saat digunakan, tetapi ketika meletakkan ponsel di saku pun juga
dapat terkena radiasi. Oleh karena itu, pengguna ponsel harus mengetahui cara menggunakan
ponsel yang baik. Pengguna harus memperhatikan level radiasi yang ditimbulkan oleh ponsel
yang dimilikinya, sehingga pengaruh radiasi elektromagnetik terhadap kesehatan dapat
diperkecil bagi pengguna ponsel.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................... i
Absrak........................................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Batasan Masalah .........................................................................1
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................1
1.4 Tujuan......................................................................................... 2
1.5 Manfaat Makalah........................................................................ 2
1.6 Metode Penyusunan ....................................................................2
1.7 Kajian Pustaka ............................................................................2-3
Bab 2 Dampak Radiasi Ponsel begi Kesehatan ........................................4-9
2.1 Pengertian Radiasi Eektromagnetik ............................................4
2.2 Dampak Radiasi Ponsel terhadap Kesehatan ..............................4-5
2.2.1 Dampak Ringan dari Radiasi Ponsel ........................................5
2.2.1.1 Vertigo ...................................................................................5
2.2.1.2 Kelatihan Menahun ...............................................................5-6
2.2.2 Dampak Berat dari Radiasi Ponsel ...........................................6
2.2.2.1 Insomnia ................................................................................6
2.2.2.2 Leukimia ................................................................................6-7
2.2.2.3 Kanker Payudara ....................................................................7
2.3 Teori Melatonin ...........................................................................7-8
2.4 Solusi Mengurangi Dampak Radiasi Ponsel terhadap Kesehatan 8-9
Bab 3 Penutup ...........................................................................................10
3.1 Kesimpulan ...................................................................................10
3.2 Saran .............................................................................................10
Daftar Pustaka ...........................................................................................11