makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

30
MAKALAH BAHASA INDONESIA Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah Kelompok Dua Amira Fadhila Aisyah Anindya Atma Zulatsari Ari Hafiz Alamsah Ach. Tsabit Falah Nur Annisa Eka Asri Nisrina Dyah Wulandari FAKULTAS ILMU BUDAYA

Upload: anindya-zulatsari

Post on 13-Jan-2015

7.073 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah

Kelompok Dua

Amira Fadhila Aisyah

Anindya Atma Zulatsari

Ari Hafiz Alamsah

Ach. Tsabit Falah

Nur Annisa Eka Asri

Nisrina Dyah Wulandari

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2013

Page 2: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

Forum ilmiah merupakan kegiatan yang umum dilakukan para akademisi dan

profesional. Berbeda dengan forum lainnya, forum ilmiah mempunyai ciri jelas yaitu topik

yang dibicarakan menyangkut suatu bidang ilmu tertentu. Itu artinya, segala pembahasan

dalam forum bernaung dalam suatu disiplin ilmu dan tidak keluar dari batas-batasnya. Itulah

sebabnya tidak semua forum merupakan forum ilmiah, karena terdapat forum yang

mendiskusikan topik tanpa didasari disiplin ilmu tertentu.

Forum ilmiah menjadi wadah pertukaran dan penyebarluasan informasi yang efisien

karena dapat mempertemukan berbagai pendapat dan cara pandang atas suatu topik. Topik

dapat dibahas, dikupas, dirumuskan bahkan dicari penyelesaiannya dalam suatu forum

ilmiah. Itulah sebabnya, forum ilmiah memiliki andil yang besar bagi masyarakat khususnya

kalangan intelektual.

Dalam berforum ilmiah, tentunya melibatkan banyak orang dari berbagai latar

belakang, sifat dan karakter. Dalam proses pertukaran informasi baik dalam penyampaian

materi, tanya jawab maupun diskusi, masing-masing individu akan dihadapkan dengan

perbedan pendapat. Kemungkinan terjadinya ketidaksepahaman antar pelaku forum ilmiah

sangatlah besar dan bahkan bisa berujung pada sanggahan-sanggahan tajam atau debat kusir

yang tidak berkesudahan. Hal-hal tersebut akan membuat suasana forum tidak kondusif dan

proses pertukaran informasi menjadi tidak sempurna. Akibat yang ditimbulkan mulai dari

materi yang disampaikan tidak bisa dipahami secara penuh dan menyeluruh, pembahasan

menjadi terlalu luas dan menjauh dari inti topik diskusi, dan pada akhirnya akan sulit

mencapai kesepakatan hasil diskusi.

Maka dari itu, diperlukan aturan dan tata tertib agar forum tetap kondusif sehingga

mampu menghasilkan diskusi yang baik dan bermutu. Faktor lain yang penting untuk

diperhatikan adalah penggunaan bahasa indonesia baku karena forum ilmiah merupakan

forum formal. Etika dalam berbahasa harus dijaga, termasuk didalamnya pemilihan diksi dan

intonasi dalam penyampaian pendapat, argumen, dan sanggahan agar tidak terjadi salah

paham yang memperuncing perbedaan pendapat.

Apabila pelaku forum telah memahami dan mematuhi etika berbahasa dan tata tertib

yang ada diharapkan forum ilmiah dapat berjalan dengan baik dan masing-masing pelaku

ilmiah dapat menyuarakan pendapatnya sehingga forum benar-benar menjadi wadah

Page 3: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

pertukaran informasi yang efektif. Jika forum ilmiah berhasil menjalankan fungsinya yaitu,

pelaku ilmiah dapat berkomunikasi secara baik dan benar.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Forum Ilmiah

Forum ilmiah merupakan kegiatan keilmuan yang lumrah dilakukan pada

lembaga pendidikan. Kegiatan seperti ini diadakan bertujuan untuk merangsang dan

mengembangkan kemampuan berkomunikasi pelakunya.

Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh

mahasiswa ataupun pelaku pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai sarana

penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural.

Ciri pokok suatu forum ilmiah, antara lain:

1. Informatif, yaitu suatu sifat komunikasi yang bertujuan memberikan informasi atau

penjelasan. Forum ilmiah dapat menjadi jembatan antara narasumber dan masyarakat

sehingga informasi yang dimiliki sumber dapat tersebar dan diketahui oleh orang

banyak.

2. Interaktif, yaitu bersifat saling melakukan aksi; antar-hubungan; saling aktif. Forum

ilmiah yang memberikan kesempatan pesertanya untuk mengikuti diskusi tentu akan

menghasilkan hubungan timbal-balik dan saling aktif ketika terjadi saling tukar

pendapat oleh pelaku forum.

Agar presentasi ilmiah dalam forum ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada

kiat-kiat yang perlu diterapkan, yaitu (Mussarafah, 2012):

1. Menarik perhatian dan minat perilaku ilmiah Perilaku ilmiah

Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas, seorang

penyaji dapat menggunakan media yang menarik misalnya media visual seperti

gambar dengan warna yang dan ilustrasi yang menarik, menunjukkan latar belakang

agar informasi bisa tersampaikkan dengan baik sehingga semakin memperjelas

pemahaman pendengar, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar

dengan jelas oleh seluruh peserta yang berada di suatu ruangan.

2. Menjaga minat dan perhatian peserta

Untuk menyampaikan pemikiran secara efektif, pembicara harus dapat

mempertahankan perhatian pendengar. Beberapa hal yang penting yang dapat

dipersiapkan adalah dengan menghubungkan subyek pembahasan dengan kebutuhan

Page 4: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

pendengar, karena pendengar tertarik dengan hal-hal yang mempengaruhi mereka

secara pribadi, bahasa yang digunakan sebaiknya jelas dan hidup agar pendengar

tidak bosan, hubungkan gagasan dengan subyek yang dikenal dengan luas, dan

melibatkan pendengar dengan memberi kesempatan dalam menanggapi. Selain itu,

dalam presentasi juga dapat diselipkan sedikit komentar ringan/humor, cerita

singkat, mengedarkan sampel, mengajukkan pertanyaan singkat dan

mengemukakkan data statistik (Purbasari, 2009).

3. Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas

Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada makalah yang dibahas, penyaji

harus menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat,

terhadap butir-butir inti.

4. Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah

Untuk menjaga etika dapat dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang dapat

merugikan (menyinggung perasaan) orang lain. Merupakan hal yang penting untuk

melatih dan mengontrol emosi serta ekspresi wajah agar penampilan penyaji tetap

pantas, sopan dan beretika sehingga tidak menyinggung perasaan salah satu pihak

(Haryanta, 2009).

B. Etika

Etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat

penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatuyang telah dilakukan. Etika dimulai

bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat- pendapat spontan kita.

Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita

tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu

untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai

etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.

Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah

tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga

tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat

dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia (Mussarafah, 2012).

C. Estetika

Kata estetika berasal dari kata aesthesis yang artinya perasaan atau sensitifitas,

karena memang pada awalnya pengertian itu berhubungan dengan lidah dan perasaan.

Dalam pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari

Page 5: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

keindahan, kecantikan secara umum. Pengertian ini berdasarkan kepada, bila kita

memandang sesuatu secara umum, maka obyek itu dapat memberikan rasa senang, puas

dan sebagainya yang sejalur dengan kata tersebut, maka dapat dikatakan obyek yang

dipandang itu mengandung keindahan. Estetika secara sederhana adalah ilmu yang

membahas keindahan bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa

merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang

mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap

sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi

seni (Mussarafah, 2012).

Page 6: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

BAB III

PEMBAHASAN

Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh

mahasiswa ataupun pelaku-pelaku ilmiah lainya, yang berfungsi sebagai sarana

penyebaran informasi ilmiah. Dalam forum ilmiah, ada beberapa pembicara ahli untuk

menyampaikan suatu materi serta ada beberapa peserta tertentu yang paham terhadap

bidang tertentu.

A. Jenis – jenis Forum Ilmiah

1. Diskusi Panel

Diskusi panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin,

sejumlah peserta dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk

diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan

seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan

pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian

mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari

waktu yang tersedia.

Biasanya dalam diskusi panel topik yang dibahas adalah topik khusus

misalnya: “perkembangan konsep tindak pidana terkait dengan agama dalam

pembaharuan KUHP”. Selain itu, pembicara dalam diskusi panel merupakn

pembicara tertentu yang ahli dalam suatu bidang. Peserta yang mengikuti diskusi

panel juga merupakan peserta khusus yang paham dan mengerti dengan pembahasan

yang diberikan pembicara.

Page 7: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

2. Seminar

Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok

mahasiswa dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya, umumnya di bawah

bimbingan seorang dosen atau ahli dan tidak untuk memutuskan sesuatu. Seminar

dapat bersifat tertutup atau terbuka dan juga dapat dihadiri oleh umum, tetapi

mereka tidak ikut berdiskusi, melainkan hanya bertindak sebagai peninjau.

Pembicara yang ditentukan sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau

topiknya dalam bentuk kertas kerja.

Seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pimbacar dengan kertas

kerja atau makalah masing-masing. Topik dalam seminar membahas suatu masalah

secara ilmiah. Namun ada juga seminar yang tidak membicarakan hal ilmiah, seperti

seminar bisnis, atau acara Mario Teguh misalnya.

Seminar yang topiknya tidak bernaung dalam suatu disiplin ilmu tertentu tentu

tidak bisa dikategorikan sebagai forum ilmiah.

Page 8: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

3. Simposium

Pertemuan ilmiah untuk membandingkan berbagai pendapat atau sikap

mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam

simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa

prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan. Orang yang

mengajukan prasaran, yang dinamakan pemrasaran, berkewajiban.

Topik yang biasanya diulas dalam symposium adalah topik tertentu yang

nantinya akan dibandingkan oleh para pembicara untuk masalah dalam topik.

Pembicara dalam symposium merupakan pembicara tertentu yang ahli dalam

bidangnya. Begitu pula dengan para peserta yang hadir dalam symposium, peserta

merupakan ahli dalam bidang tersebut.

Page 9: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

4. Konferensi

Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi

sehubungan dengan masalah tertentu yang mempunyai efek, misalnya konferensi

yang diadakan anggota G8 membahas perubahan iklim dan global warming. Topik

yang dibahas dalam konferensi biasanya mengenai kerjasama atau hubungan antara

Negara satu dengan Negara lain. Peserta yang ikut dalam konferensi adalah

perwakilan dari Negara-Negara yang mengikuti konferensi tersebut.

5. Lokakarya (academic workshop)

Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan dan

mencari solusi dari suatu rumusan masalah. Sebuah lokakarya adalah pertemuan

ilmiah yang kecil, dimana topik yang dibicarakan sangat khusus sehingga pesertanya

Page 10: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

terdiri dari para ahli di bidang tersebut. Hasil dari suatu lokakarya masih berbentuk

konsepsi dan teore.

6. Whole Group

Bentuk diskusi kelompok besar, contohnya : pleno, paripurna, dsb. Dalam

forum ini kelompoknya dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari sekitar lima belas

orang.

7. Buzz Group

Buzz group berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari kata buzz dan group.

Buzz yang berarti “dengung” dan Group yang berarti “kelompok”. Jadi bisa

dikatakan bahwa Buzz Group adalah kelompok dengung.

Page 11: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

Pola diskudi kelompok ini adalah: topik + peserta + audiens, maksudnya suatu

topik akan didiskusikan oleh para peserta yang tidak lain audiens dari suatu forum

ilmiah, misalnya pada suatu Loka Karya akan dibentuk beberapa Buzz Group untuk

membahas berbagai macam aspek permasalahan dengan bertukar pikiran hingga

diskusi dapat diperoleh suatu kesimpulan mengenai masalah yang dibahas

8. Syndicate Group

Metode diskusi Sindicate-Group merupakan salah satu jenis diskusi kelompok

kecil (3-6 orang), dimana setiap kelompok mengerjakan tugas yang berbeda antara

satu kelompok dengan kelompok lain.

9. Brain Storming

Metode Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam rangka

menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua

peserta. Namun berbeda dengan diskusi pada umumnya, dalam Brain Storming

gagasan dari seseorang tidak untuk ditanggapi oleh peserta lain.

Page 12: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

10. Santiaji

Pemberian petunjuk atau pengarahan mengenai strategi kerja (terkadang

disertai peragaan atau pelatihan oleh narasumber). Santiaji bersifat sangat praktikal,

sehingga diskusinya tidak hanya membahas konsep dan dasar suatu masalah.

11. Muktamar

Pertemuan para wakil organisasi (umumnya dalam lingkup agama islam)

untuk mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.

Seperti misalnya muktamar Nahdlatul Ulama, didalam muktamar tersebut akan

dibahas masalah yang tengah dihadapi tidak hanya oleh Nahdlatul Ulama tapi juga

penganut agama islam di indonesia pada umumnya.

Page 13: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

12. Bedah Buku

Sebuah kegiatan mengungkapkan kembali isi suatu buku secara ringkas

dengan memberikan saran terkait dengan kekurangan dan kelebihan buku tersebut

menurut aturan yang berlaku umum atau yang telah ditentukan. Bedah buku juga

berusaha menguak makna dari tulisan dalam buku tersebut menurut sang penulis

sendiri dan akan ditambahkan dengan tanggapan dari narasumber yang berkaitan

dengan genre, atau pembahasan buku tersebut.

Page 14: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

B. Tekhnis Forum Ilmiah

1. Persiapan penyelenggaraan diskusi

Persiapan sebelum diskusi

a. Merumuskan topik sesuai dengan sasaran yang akan dicapai

b. Topik dikhususkan agar tidak terlalu luas dan mempermudah jalannya diskusi

c. Merumuskan topik secara konkrit

d. Bahan-bahan diskusi diberikan kepada para peserta

Persiapan menjelang diskusi

a. Penulisan topik yang akan ditemakan

b. Pengumpulan bahan-bahan referensi

c. Menyiapkan undangan yang akan dibagikan

d. Mengecek kembali tempat diskusi termasuk semua sarana yang diperlukan

Selama diskusi berlangsung

a. Perlu dipantau jalannya diskusi agar tidak menyimpang dari metode yang

ditetapkan

b. Setiap diskusi harus dimulai dengan pendahuluan

c. Ketua diskusi harus menciptakan suasana diskusi yang harmonis sampai pada

akhir diskusi

d. Ketua harus pandai mengakrabkan peserta

2. Tata Krama

Tata Krama Penyaji

a. Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran yang

akurat

b. Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas

c. Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak

d. Menjawab pertanyaan dengan objektif

Tata Krama Peserta

a. Bersikap sopan

b. Menjaga kelancaran rapat / diskusi

c. Tidak berbicara pada waktu seminar/ diskusi

d. Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya tidak bertanya

sampai sesi pertanyaan

e. Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara

mengangkat tangan atau mengacungkan jari.

Page 15: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

f. Bila moderator sudah mempersilahkan barulah berbicara

g. Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas

3. Dalam forum ilmiah juga ada etika yang harus dijaga oleh peran-peran yang terlibat di

dalamnya:

Penyaji

Penyaji merupakan orang yang bertanggung jawab dalam penyajian materi

(pemakalah atau referator). Beberapa etika yang perlu diperhatikan penyaji:

pembagian makalah sebelum forum berlangsung, dalam menyampaikan materi

harus jujur , tulus dan sungguh-sungguh.

a. Menyajikan materi dengan bahasa yang santun

b. Jujur dalam pemberian dan penyampaian materi.

Moderator

Moderator atau Pemandu merupakan orang yang bertanggung jawab dalam

memimpin forum. Moderator atau pemandu harus bisa membawa suasana forum

lebih hidup, peserta lebih aktif dan kondusif. Beberapa etika yang perlu

diperhatikan moderator:

a. Objektif dan tidak memihak

b. Adil kepada seluruh peserta

c. Disiplin waktu

Notulen

Notulen atau Penulis merupakan orang yang bertanggung jawab dalam mencatat

informasi penting selama forum berlangsung. Catatan yang dibuat notulen

sebaiknya mampu meliputi keseluruhan diskusi dalam forum, kejadian dalam

forum, dan hasil akhir dari forum. Notulen juga sepatutnya mengembalikan hasil

catatan akhirnya kepada peserta forum.

Peserta

Peserta merupakan orang yang berhak aktif dalam forum dan memperoleh

informasi dari forum (audiens). Beberapa etika yang perlu diperhatikan peserta:

a. Menjadi pendengar dan pembicara yang baik

b. Mampu mengendalikan diri dalam berbicara

c. Memiliki rasa hormat kepada rekan peserta

d. Merasa ikut berperan dalam proses diskusi

Page 16: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

Teknisi

Merupakan orang yang mengatur jalannya forum dri segi kelengkapan dan

perlengkapan mulai daripengaturan suara (sound system), penataan ruangan (tata

panggung, meja, kursi,dll), dekorasi ruangan, periapan arsip dan berkas-berkas

selama forum ilmiah berlangsung.

C. Etika dan Estetika berbahasa dalam Forum Ilmiah

Dalam suatu forum ilmiah, kegiatan yang sangat ditonjolkan adalah kemampuan

berkomunikasi. Etika dan estetika dalam suatu presentasi akan terlihat dari cara dan

metode yang digunakan dalam berkomunikasi. Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah,

jika pelaku ilmiah dapat berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah

juga dapat tersampaikan secara optimal pula. Berikut adalah contoh teknik dan etika

komunikasi yang baik dalam forum ilmiah :

1. Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan.

2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara.

3. Menatap mata lawan bicara dengan lembut.

4. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum.

5. Menggunakan gerakan tubuh/gesture yang sopan dan wajar.

6. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara.

7. Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai dengan situasi.

8. Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara.

9. Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi.

10. Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan

karakteristik lawan bicara.

11. Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.

12. Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti

berjabat tangan, merunduk, hormat atau semacamnya.

Estetika dalam suatu presentasi dapat ditunjukkan dengan menguasai seni

penyampaian. Untuk menguasai seni penyampaian maka harus diperhatikan dan memilih

dahulu metode penyampaian presentasi yang akan digunakan. Metode presentasi yang

dapat digunakan antara lain menghafal, membaca, berbicara dari catatan, dan berbicara

tanpa persiapan. Setelah memilih metode yang dapat digunakan selama presentasi,

kemudian menfokuskan diri kepada usaha-usaha dalam menguasai seni penyampaian yang

Page 17: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

meliputi mempersiapkan diri untuk penyampaian presentasi, mengatasi kegelisahan,

menggunakan alat bantu visual secara efektif, dan menghadapi pertanyaan.

1. Menyiapkan diri untuk penyampaian presentasi:

a. Meningkatkan rasa percaya diri dengan berlatih.

b. Periksa lokasi untuk presentasi sebelum waktu yang ditentukan.

c. Pertimbangkan perbedaan budaya dengan pendengar.

2. Mengatasi kegelisahan:

a. Siapkan materi lebih banyak dari yang diperlukan.

b. Berlatih sampai benar-benar menguasai materi.

c. Berpikir positif mengenai pendengar, diri sendiri dan apa yang harus dikatakan.

d. Atur nafas sebelum berbicara.

e. Hafalkan kalimat pertama yang siap untuk diucapkan.

f. Kendalikan diri dan jangan panik.

3. Menghadapi pertanyaan:

a. Terima pertanyaan dengan ekspresi ramah dan menyenangkan.

b. Jangan terbawa emosi.

c. Jawab dengan tenang dan tegas untuk meyakinkan pendengar.

Dalam berforum ilmiah, akan terlihat lebih indah jika pelaku dalam forum tersebut,

baik moderator, pendengar maupun penyaji menyajikan karya ilmiah nya dengan

komunikasi yang baik. Diantaranya adalah, pemilihan kata-kata yang formal dan santun,

penyusunan kalimat yang baik dan teratur, juga penyajian kata-kata yang lembut namun

tetap tegas dan jelas. Penambahan senyuman dalam suatu forum ilmiah seperti halnya

suatu aksen yang dapat memperindah jalannya diskusi dalam forum ilmiah tersebut

(Mussarafah, 2012).

Untuk menjaga agar komunikasi dapat tetap fokus maka dapat dipersiapkan rancangan

alur yang dapat dipergunakan sebagai panduan selama berjalannya presentasi. Rancangan

alur tersebut terdiri dari beberapa bagian, antara lain:

1. Pengenalan/pendahuluan: menit pertama dalam pembicaraan sangat penting untuk

menangkap perhatian dan memupuk rasa percaya diri dan merupakan penyampaian

tinjauan awal isi. Dalam pendahuluan hal-hal penting yang dapat disampaikan antara

lain:

a. Membangkitkan minat pendengar. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan topik

dengan kebutuhan dan minat pendengar dan sesuaikan nada bicara yang ringan-

serius.

Page 18: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

b. Membangun kredibilitas. Hal ini dengan melakukan perkanalan untuk

menunjukkan reputasi pembicara.

c. Tinjauan awal presentasi. Tinjauan ini berisi kilasan singkat bahasan materi yang

akan dibicarakan.

2. Isi: sebagian besar isi pembicaraan dibatasi menjadi tiga atau empat butir utama yang

meliputi:

a. Menghubungkan gagasan kalimat dan paragraf, dan bagian-bagian utama.

Penekanan dapat diberikan dengan mengulang gagasan kunci, gerak tubuh, nada,

suara atau alat bantu visual.

b. Mempertahankan perhatian pendengar untuk menyampaikkan pemikiran secara

efektif.

3. Penutup: penutup pembicaraan sama pentingnya dengan bagian pendahuluan karena

perhatian pendengar memuncak disini. Penutup harus meninggalkan kesan yang kuat

dan bertahan lama dengan menyimpulkan pembicaraan yang telah dilakukan

4. Periode tanya jawab: pembicara harus mendorong pertanyaan sepanjang pembicaraan

(Purbasari, 2009).

D. Peran Etika dalam Forum Ilmiah

Kegagalan forum ilmiah dalam mencapai tujuan tidak hanya dipengaruhi oleh

kealpaan atau tidak berfungsi optimalnya peran tetapi juga oleh masalah etika. Tidak sedikit

forum ilmiah yang dilaksanakan dengan peran lengkap yang berakhir dengan kegagalan.

Tidak sedikit pula forum ilmiah terselenggara dengan penuh motivasi dan antusias karena

peran-peran yang terlibat di dalamnya berfungsi maksimal. Akan tetapi, perasaan dikalahkan,

dilecehkan, dan dipermalukan menjadi permasalahan yang berkepanjangan, bahkan setelah

forum berakhir. Masalah etika dalam forum ilmiah benar-benar memegang peran penting

dalam mencapai tujuan forum. Karena itu, masalah ini perlu dijaga. Jika etika forum ilmiah

senantiasa dijaga, bukan tidak mungkin suatu saat nanti perhatian dan penghargaan terhadap

etika berforum ilmiah akan menjadi sebuah tradisi yang melembaga dan membudaya.

Etika forum ilmiah pada dasarnya berkaitan dengan etika peran dalam forum ilmiah.

Bagaimana seharusnya  perilaku  benar dan berterima secara moral yang harus diterapkan

oleh peran-peran dalam forum. Sesuai perannya, moderator diharapkan bersikap moderat

selama forum berlangsung. Objektivitas dan ketidakberpihakan harus benar-benar dipegang

teguh oleh  moderator. Dalih apapun yang melanggar prinsip moderat adalah sikap yang tidak

berterima secara moral dan sudah barang tentu melanggar etika forum ilmiah.  Motif

Page 19: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

pertemanan, hubungan kekerabatan, kepentingan politis, atau kepentingan ideologis apapun

hendaknya dijauhkan. Perilaku prinsip lainnya yang harus diperhatikan  oleh moderator

adalah  keadilan, kedisiplinan, dan keberanian. Keadilan berkaitan dengan pemerataan

kesempatan berpartisipasi bagi seluruh forum. Kedisiplinan bersinggungan dengan

manajemen waktu dan  manajemen interaksi. Keberanian berhubungan dengan ketegasan

terhadap  segala hal yang kontraproduktif terhadap prinsip keadilan dan kedisiplinan.

Fokus forum seharusnya lebih mengarah pada permasalahan yang disajikan. Individu

atau kelompok yang bertanggung jawab dalam penyajian masalah/topik forum adalah

penyaji. Umumnya penyajian masalah diskusi dibakubukukan dalam paper, resume atau

makalah. Karena itulah penyaji disebut pula dengan referator atau pemakalah. Makalah yang

disajikan dalam forum ilmiah (misalnya diskusi, seminar, lokakarya) seharusnya  terdistribusi

sebelum forum digelar. Hal ini dilakukan agar forum tidak lagi disibukkan dengan aktivitas

membaca untuk memahami permasalahan dalam makalah. Dalam kenyataannya, peserta 

yang hadir dalam forum lebih memosisikan diri sebagai sekadar penerima informasi dan 

penanya atau pengonfirmasi  terhadap informasi yang belum mereka pahami. Tidak banyak

peserta yang hadir dengan pemahaman terhadap permasalahan supaya forum ilmiah yang

diikutinya lebih diintensifkan sebagai wacana  berbagi sudut pandang dan pemikiran serta 

berbagi solusi mengatasi permasalahan (Madya, 2006).

Pada etika penyaji dan peserta kejujuran menjadi nilai yang wajib ditegakkan oleh

keduannya. Bagi penyaji, segala informasi yang disampaikan secara lisan dan tulis harus

dapat dipertanggungjawabkan. Lebih-lebih menyangkut rujukan dari informasi akademik

yang disampaikan, apakah merupakan buah pemikiran penulis sendiri atau penulis lain harus

jelas disampaikan. Hal yang sama juga berlaku bagi peserta. Peserta seharusnya secara tulus

menyimak segala informasi yang disampaikan penyaji. Ketidaktulusan ini tampak dalam

sikap meminta ulang penjelasan, misalnya karena lupa menyimak bagian tertentu dalam

penyajian. Sebaliknya, ketidaktulusan tampak saat penyaji yang tidak menyimak pertanyaan,

kemudian meminta peserta untuk menyampaikan pertanyaan ulang. Menanyakan hal yang

telah ditanyakan oleh peserta sebelumnya juga wujud ketidaktulusan peserta. Berikutnya,

pertanyaan menguji dari peserta merupakan contoh lain ketidaktulusan dan ketidakjujuran.

Kemampuan menyimak dan menulis dengan efektif segala informasi yang ternyatakan

dalam forum merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang notulis. Tidak semua

informasi harus direkam secara tertulis karena hanya informasi penting yang ditulis.

Informasi penting dan utama dalam forum umumnya menyangkut kesepakatan penting,

rekomendasi forum, butir-butir pertanyaan dan tanggapan yang telah diikhtisarkan serta

Page 20: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

pemikiran dan wawasan baru sesuai topik yang mampu menajamkan dan memberi solusi

terhadap permasalahan. Catatan hasil forum yang telah ditata ringkas sebaiknya dibagikan

kembali kepada forum. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada pemilik

gagasan/konsep untuk meluruskan jika ada hal-hal yang kurang tepat.

Peran yang selama ini dipandang sebelah mata adalah teknisi. Hal-hal yang berkaitan

dengan pengoperasian teknologi dianggap dapat dilakukan atau dikerjakan oleh setiap orang.

Kenyataannya adalah banyak teknisi yang tidak memiliki kompetensi alias tidak profesional.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka menjadi pemandangan yang dianggap wajar jika

terdapat penyaji yang menata dan mempersiapkan sendiri perangkat teknologi LCD sebelum

presentasi atau penanya yang terlebih dahulu mengutak-atik mikroponnya sebelum

menyampaikan tanggapan. Seorang teknisi tetap dibutuhkan untuk mengontrol dan

menyelamatkan jalanya forum dari segi teknologi. Penguasaan teknologi informasi dengan

demikian menjadi ciri profesionalisme peran ini (Madya, 2006).

E. Etika Berbahasa dalam Forum Ilmiah

Penggunaan bahasa Indonesia yang taat asas sering tidak diimbangi dengan

kesesuaian konteks pemakaiannya. Sebaliknya, kesesuaian konteks penggunaan bahasa

Indonesia sering tidak disertai dengan kepatuhan pada kaidah.

Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan konteks

pemakaiannya. Konteks resmi umumnya melatarbelakangi forum ilmiah. Dalam konteks ini

penggunaan bahasa dikaitkan dengan masalah kedinasan, keilmuan, dan keakademisan.

Pada situasi seperti ini selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga sebagai alat untuk

menyampaikan gagasan. Karena itu, penggunaan bahasa baku merupakan suatu keharusan.

Kualitas pemakaian bahasa Indonesia dalam forum ilmiah sejauh ini belum memenuhi

harapan. Padahal, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi tolok ukur ada

tidaknya etika berbahasa Indonesia dalam forum ilmiah.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam forum ilmiah bermakna

memahami secara baik kaidah bahasa Indonesia dan memahami benar situasi dan

karakteristik forum yang dihadapi sehingga mampu merumuskan ungkapan kebahasaan yang

sesuai. Agar dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam forum

ilmiah, perlu adanya sikap positif peserta forum terhadap bahasa Indonesia.

Page 21: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

BAB IV

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa, forum ilmiah merupakan kegiatan penalaran yang

dilakukan pada lembaga pendidikan atau pelaku ilmiah yang bertujuan untuk merangsang dan

mengembangkan kemampuan berkomunikasi para akademisi serta penyebaran informasi

ilmiah. Berbeda dengan forum lainnya, forum ilmiah mempunyai ciri jelas yaitu topik yang

dibicarakan menyangkut suatu bidang ilmu tertentu. Itu artinya, segala pembahasan dalam

forum bernaung dalam suatu disiplin ilmu dan tidak keluar dari batas-batasnya. Itulah

sebabnya tidak semua forum merupakan forum ilmiah, karena terdapat forum yang

mendiskusikan topik tanpa didasari disiplin ilmu tertentu.

Dalam forum ilmiah terdapat beberapa peran yang saling berkontribusi antara satu

dengan yang lain. Peran-peran tersebut antara lain penyaji (pemakalah, referator),

pemandu/moderator (pemimpin forum), penulis/notulen, peserta (audien, partisipan), dan

teknisi. Melalui peran – peran tersebut , dapat diketahui bahwa forum ilmiah berkaitan

dengan etika berbahasa. Etika berbahasa dalam forum ilmiah adalah penggunaan bahasa

dengan baik dan benar dalam forum ilmiah, serta memahami secara baik kaidah bahasa

indonesia dan karakteristik forum yang dihadapi sehingga mampu menyampaikan dengan

baik dan benar. Secara tidak langsung etika berbahasa dalam forum ilmiah akan berhubungan

dengan estetika. Estetika dalam suatu forum ilmiah muncul karena adanya etika berbahasa

yang digunakan dalam penyajian penyampaian pendapat, sanggahan, penarikan kesepakatan

dari hasil tersebut.

Keberhasilan dalam suatu forum ilmiah dilandasi dari penyampaian etika dan estetika

berbahasa yang baik dan benar. Peran penyaji, moderator, notulen, peserta, dan teknisi dalam

bekerjasama dengan baik dan benar juga mendukung keberhasilan dalam suatu forum ilmiah.

Dalam forum ilmiah elemen satu dengan yang lainnya saling mendukung dan berhubungan.

Sehingga, diperlukan kerjasama yang baik dan benar agar forum ilmiah tersebut berhasil.

Page 22: Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Haryanta, Kasdi. 2009. Presentasi ilmiah. (online).

http://kasdiharyantakasdih.blogspot.com/2009/09/teknik-presentasi-ilmiah.html.

Madya, Suwarsih. 2006. Etika dalam Forum Ilmiah. Makalah, Disajikan dalam Lokakarya Nasional

Dosen MPK Bahasa Indoensia, 13-15 Mei di Jogjakarta.

Mussarafah, Arra. 2012. Jenis-jenis Forum Ilmiah. (online).

http://arramusyarrafah.blogspot.com/ 2012/03/jenis-jenis-forum-ilmiah.html.

Purbasari, Niken. 2009. Presentasi Bisnis 2. Pusat Perkembangan Bahan Ajar

Kurniawan, Fajar. 2013. Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah. (online).

http://karuniacahayafajar.blogspot.com/2013/06/etika-dan-estetika-dalam-forum-ilmiah.html