makalah analisis anion halogen

28
Tugas Kelompok Kimia Unsur ANALISIS ANION GOLONGAN HALOGEN Di Susun Oleh: Widiarsih 24030111120018 M. Fachrizal Sukmana 24030111130028 Abdillah Faiz Naim 24030111130038 Rosihan Azwar 24030111130048 Antonius Tulus M 24030111120004 Riki Mara Sandy J2C008056 Riky Auliawan 24030111150012 Heru Witoyo Putra 24030111150016

Upload: diah-apriliani-amaliah

Post on 25-Jul-2015

552 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Analisis Anion Halogen

Tugas Kelompok Kimia Unsur

ANALISIS ANION GOLONGAN HALOGEN

Di Susun Oleh:

Widiarsih 24030111120018

M. Fachrizal Sukmana 24030111130028

Abdillah Faiz Naim 24030111130038

Rosihan Azwar 24030111130048

Antonius Tulus M 24030111120004

Riki Mara Sandy J2C008056

Riky Auliawan 24030111150012

Heru Witoyo Putra 24030111150016

Tahun Ajaran 2011/2012

Jurusan Kimia FMIPA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jl. Prof. Soedharto, SH., Tembalang Semarang

Page 2: Makalah Analisis Anion Halogen

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Salah satu ciri masyarakat dan Negara yang sedang berkembang adalah dengan

adanya kemajuan dibidang pembangunan baik pembangunan materil maupun pembangunan

spiritual. Pembangunan spiritual salah satunnya adalah dengan meningkatkan kualitas sumber

daya manusianya.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat di lihat dari penggunaan teknologi,

kemajuan di bidang industri, dan banyaknya masyarakat yang mengenyam pendidikan. Saat

ini ilmu pengetahuan yang sedang berkembang adalah ilmu-ilmu di bidang MIPA terutama

ilmu kimia.

Di sadari ataupun tidak ilmu kimia memilki peranan yang sangat penting dalam

kehidupan kita. Dimulai dari penyusun kromosom, pakaian kita, lingkungan kita, bahkan diri

kita merupakan materi kimia.

Salah satu materi kimia yang sering kali di gunakan dalam kehidupan manusia adalah

unsur-unsur halogen. baik di bidang industri, pengobatan, dan lain sebagainya. Hal inilah

yang mendorong penulis untuk mencoba mengungkapkan mengenai unsur halogen dalam

kehidupan.

2. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Memenuhi tugas mata kuliah Kimia Unsur

b. Meningkatkan pengetahuan dengan memperdalam pengetahuan mengenai

unsur halogen dan penggunaannya,

c. Membantu pembaca dalam membangun kepekaan terhadap penerapan ilmu

kimia dalam kehidupan, dan

d. Memperdalam pengetahuan tentang unsur-unsur halogen.

Page 3: Makalah Analisis Anion Halogen

BAB II

ISI

1. Halogen dan Penemunya

Istilah halogen adalah unsur yang menghasilkan garam, bila bergabung dengan logam.

Kata halogen berasal dari tatanama saintifik Perancis pada abad ke-18.

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 7 (17 atau VIIA

pada sistem lama) di tabel periodik. Halogen merupakan golongan yang sangat reaktif dalam

menerima elektron dan bertindak sebagai elektron kuat.

Halogen tidak menunjukan sifat logam. Jumlah electron pada kulit terluarnya adalah 7

elektron, mampu menerima sebuah electron dalam membentuk ion Halida, atau membentuk

pasangan elektron dengan atom lain membentuk ikatan kovalen tunggal.

Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka

membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga

cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan

garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, sehingga unsur-

unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas. Pada umumnya ditemukan dialam dalam

bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Halida. Flourin ditemukan

dalam mineral-mineral pada kulit bumi: fluorspar (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6). Klorin,

Bromin, dan Iodin terkandung pada air laut dalam bentuk garam-garam halida dari natrium,

magnesium, kalium, dan kalsium. Garam halida yang paling banyak adalah NaCl 2,8% berat

air laut. Banyaknya ion halida pada air laut : 0,53 M Cl - ; 8x10-4 M Br- ; 5x10-7 M I-. Selain

itu, klorin ditemukan di alam sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit.

Iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah sebagai garan (NaIO3) di daerah Chili,

Amerika Serikat. Iodin yang ditemukan dalam senyawa NaI banyak terdapat pada sumber air

diwatudakon ( Mojokerto).

Selain di alam, ion halida juga terdapat dalam tubuh manusia. Ion clorida merupakan

anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan

cairan ekskresi. Ion iodida terdapat dalam kelenjar tiroid. Ion flourida merupakan komponen

pembuat bahan perekat flouroaptit [Ca5(PO4)3F] yang terdapat pada lapisan email gigi.

Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam

bentuk garamnya. Oleh karena itu unsur-unsur nonlogam ini dinamakan HALOGEN, yang

berasal dari kata halos: garam; genes: pembentuk jadi artinya pembentuk garam. Unsur

Page 4: Makalah Analisis Anion Halogen

nonlogam yang termasuk ke dalam golongan Halogen yaitu Fluor (F2), Klor (Cl2), Brom

(Br2), Iodium (I2), dan Astatin (At2).

a. Fluor

Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada tahun

1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling

reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning

mudan dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam

fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm

dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.

b. Klor

Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810.

Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral

seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah

bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan

dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.

c. Brom

Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat

kemerahan, agak mudah menguap pada temperatur kamar, uapnya berwarna merah, berbau

tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan. Bromin mudah

larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat kurang aktif

dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.

d. Iodium

Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam. Padatan

mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas

berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan dalam air laut (air asin)

garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali

larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan

di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput

lendir.

e. Astatin

Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth

dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan

E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3

jam (terpanjang). Astatin lebih logam dibanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat

Page 5: Makalah Analisis Anion Halogen

membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At

dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil

dideteksi adalah HAt dan CH3At.

2. Sifat-Sifat Halogen

X2

Fluor

(F2)

Klor

(Cl2)Brom (Br2)

Iodium

(I2)

1. Molekulnya Diatom

2.Wujud zat (suhu kamar) Gas Gas Cair Padat

3. Warna gas/uap Kuning muda Kuning hijauCoklat

merahUngu

4. Pelarutnya (organik) CCl4, CS2

5. Warna larutan (terhadap

pelarut 4)

Tak

berwarnaTak berwarna Coklat Ungu

6. Kelarutan oksidator

(makin besar sesuai dengan arah panah)7. Kereaktifan terhadap gas

H2

8. Reaksi pengusiran pada

senyawa halogenida

X = Cl, Br, I

F2 + 2KX 2KF

X2

X= Br & I

Cl2 + 2KX

2KCl + X2

X= I

Br2 + KX

2KBr + X2

Tidak dapat

mengusir F, Cl, Br

9. Reaksi dengan logam (M) 2 M + nX2 2MXn (n = valensi logam tertinggi)

10. Dengan basa kuat MOH

(dingin)X2 + 2MOH MX + MXO + H2O (auto redoks)

11. Dengan basa kuat

(panas)3X2 + 6MOH 5MX + MXO3 + 3H2O (auto redoks)

12. Pembentukan asam oksi Membentuk asam oksi kecuali F

Page 6: Makalah Analisis Anion Halogen

3. Sifat Fisika dan Kimia Halogen

a. Sifat Fisik

Sifat-sifat fisik halogen berubah secara berangsur-angsur apabila menuruni kumpulan.

Beberapa sifat fisik halogen ialah seperti:

Semua halogen adalah bukan logam.

Semua halogen wujud sebagai molekul dwiatom pada suhu bilik.

Warna elemen-elemen kumpulan VII semakin gelap apabila menuruni kumpulan.

F = gas kuning pucat

Cl= gas kuning kehijauan

Br= cair merah gelap (dengan asap merah)

I = pejal kelabu kehitaman (menjalani pemejalapan kepada asap ungu)

Ukuran atom (jari-jari atom) halogen semakin bertambah.

Sangat reaktif dan senang menjadi garam. Kereaktifan berkurang menuruni kumpulan.

Semua halogen mempunyai kekuatan yang rendah. Walau bagaimanapun, kekuatan

halogen semakin bertambah apabila semakin menurun dalam sistem periodik unsur.

Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah kerana molekul-

molekul halogen ditarik bersama oleh gaya Van der Waals yang lemah dan hanya

sedikit tenaga diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik

didih halogen meningkat.

Kekuatan pengoksidaan halogen berkurang menuruni kumpulan.

Semua halogen tidak boleh mengalirkan listrik.

Unsur

F Cl Br I

Jari-iari atom (nm) 0.071 0.099 0.144 0.133

Jari-jari ion (nm) 0.133 0.180 0.195 0.215

Keelektronegatifan 4.0 3.0 2.8 2.5

Titik lebur (oC) -220 -220 -7 114

Titik didih (oC) -188 -35 59 184

No atom 9 17 35 53

Konfigurasi

electron

[He],2S2,2P5 [Ne],3S23P5 [Ar],4S2,4P5 [Kr],5S2,5P5

Potensial pengion 17,42 18,01 11,84 11,84

Potensial reduksi +2,87 +2,86 +1,09 +0,54

Page 7: Makalah Analisis Anion Halogen

Bilok -1;0 -1;0;1;3;5;7 -1;0;1;5 -1;0;1;5

Afinitas electron 19,5 83,4 77,3 70,5

Massa atom relatif 18,9984 35,453 79,904 126,9045

Kerapatan cairan (g

cm-3)

1,1 1,5 3,2 4,9

Entalpi

penguapan(kJmol-1)

3,3 10 15 21

Energi ionisasi 1686 1266 1146 1016

Keelektronegatifan 4 3 2,8 2,5

Jari-jari kovalen/pm 72 99 114 133

Entalpi hidrasi X-

(kJmol-1)

401 279 243 201

Daya hantar

molarion X-

44,4 76,4 78,3 76,8

Kalor disosiasi

(kJ/mol)

158 242 193 151

b. Sifat Kimia

Dalam membincangkan sifat kimia halogen, kadangkala fluorin dan astatin diabaikan.

Hal ini demikian kerana semua isotop astatin adalah bahan radioaktif. Fluorin juga

mempunyai sifat-sifat anomali karena ukurannya yang kecil dan keelektronegatifannya yang

tinggi.

4. Oksida Halogen

Beberapa oksida halogen:

a. Oksida dari fluor: O2F2, OF2

b. Oksida dari klor : Cl2O2, ClO2, Cl2O6, Cl2O7

c. Oksida dari brom : Br2O, BrO2. BrO3

d. Oksida dari yod : I2O4, I4O8, I2O5

Kecuali yod (V) oksida semua senyawa diatas tidak stabil jika dipanaskan. I2O5 hanya

dapat terurai diatas suhu 300oC.

e. Monooksida OF2, Cl2O, dan Br2O.

f. Dioksida , ClO2, BrO2, dan I2O4.

Page 8: Makalah Analisis Anion Halogen

5. Auto Oksidasi Reduksi atau Disdroporsionasi

Auto oksidasi reduksi atau disproporsionasi adalah senyawa halogen yang reaksinya

berlawanan dilingkungan asam dan basa. Iod stabil dilingkungan asam akan tetapi dapat

berubah menjadi iodat dalam suasana basa.

6I2 +12OH 2IO3- + 10I- + 6H2O

Pada reaksi ini iod (I2) dengan bilok= 0 teroksidasi menjadi iodat dengan bilok +5 dan

tereduksi menjadi iodida (I-) dengan bilok = -1.

6. Reaksi Halogen dalam Larutan Air

Semua halogen larut dalam air dan membentuk asam halida dan asam hipohalida.

Fluor bereaksi sempurna dengan air. Berbeda dari Cl2, Br2, dan I2, fluor sangat cepat bereaksi

dengan air menghasilkan O2 dan HF.

Air khlor: Cl2 + H2O HCL + HClO

Air Brom: Br2 +H2O HBr + HBrO

Garam halida larut dalam air kecuali Ag+, Pb+, dan Hg2+.

Bila diteteskan NH4OH, AgCl akan larut , AgBr sedikit larut, tetapi AgI tidak larut.

Brom dan iod dapat larut dalam pelarut non polar, seperti alkohol CCl4, CHCl3, dan CS2.

Salah satu sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk gas atau larutan akan

bereaksi dengan SiO2 sehingga dalam penyimpanannya harus disimpan dalam plastik teflon

dan tidak dalam kaca.

4 HF +SiO3 SiF4 + 2H2O

Karena itu HF dipakai untuk mengetes kaca.

No UNSUR HF HCl HBr HI

1 Wujud zat Gas

Air2 Pelarut

3 Sifat reduktor Makin kuat

Makin kuat4 Keasaman

7. SENYAWA ANTAR HALOGEN

Halogen dapat membentuk empat macam senyawa antar halogen. XX1, XX13, XX15,

XX17. senyawa ini dapat dibuat dengan mereaksikan langsung unsur-unsur tersebut dalam

tabung nikel. Contoh senyawa anatar halogen:

Page 9: Makalah Analisis Anion Halogen

CIF gas tidak berwarna,

CIF3 gas tidak berwarna,

CIF5 gas tidak berwarna,

BrF gas berwarna merah,

BrF3 cairan tidak berwarna, dll.

8. HUBUNGAN PERIODIK ANTAR HALOGEN

Hubungan periodik antar halogen dapat dilihat pada tabel berikut.

Energi ionisasi (EI)

(kj/mol)

X(g) X+(g)

+ e

F(1686)>Cl(1262)> Br(1146)>I(1016)

Potensial elektroda

(V)

X2(aq)+2e

2X-(aq)

F2(+2,87)> Cl2(+1,36)> Br2(+1,07)> I(+0,54)

Kereaktifan

terhadap unsur lain

F2> Cl2> Br2> I2

Kebebasan X- F-> Cl-> Br-> I-

Keelektronegatifan F(4)>Cl(3)> Br(2,8)> I(2,5)

9. ASAM OKSI

Asam oksi adalah halogen yang mengandung oksigen. Hanya fluor yang tidak bisa

membentuk asam oksi. Misalnya HClO, HClO2,HClO3, HClO4. Makin banyak atom oksigen

yang terikat pada atom Cl, makin lemah ikatan H-O makin kuat asam tersebut. HClO<

HClO2< HClO3< HClO4

Ion Cl mempunyai bilok yang cukup banyak (hal ini di sebabkan oleh afinitas elektron dari

atom Cl yang sangat tinggi.

10. SENYAWA FLUORIDA

Senyawa fluorida banyak digunakan dalam industri. Fluorospar, CaF2 digunakan

dalam jumlah yang besar di industri baja. Sebagai fluks fluorida dapat berfungsi dengan baik

Page 10: Makalah Analisis Anion Halogen

sehingga oksida leburan lebih efisiensi dan dapat memecah terak polimer yang kental.

Fluorida seperti CaF2 dapat menimbulkan polusi. Polusi udara dari partikel fliorida biasanya

berasal dari industri alumunium, bata, genteng dan bubuk fosfat.

Jika terus menerus untuk waktu yang lama seseorang menyentuh ion F-di atas 6 ppm,

dapat menderita keracunan fluorosis yang merusak tulang dan gigi. Di beberapa Negara ion

F- di tambah kedalam air PAM sehingga ion F- mencapai 1 ppm. Fluorida yang digunakan

adalahNaF, HF, CaF2 (dengan Al3+). Untuk meningkatkan kualitas email gigi pasta gigi di

tambah SnF2, atau NaF. Email gigi mengandung hidroksi apatit 3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2 dan

sebagian melindungi karbonat. Sisa makanan yang membusuk dapat menghasilkan asam

yang dapat merusak OH- dari apatit. Dengan adanya ion F- pada gigi anak-anak terbentuk

fluorapatit yang tahan asam dan kuat. Daun teh dapat mengandung ion F- , sampai 100 ppm,

dan satu cangkir teh dapat mangandung 1 ppm F-.

11. IKATAN OKSIDA

Dalam ikatan pengoksidaan, halogen bertukar dari X2 kepada X-(aq). Oleh kerana

kekuatan pengoksidaan berkurang semakin ke bawah, satu halogen bisa memberikan halogen

yang berada dibawahnya. Sebagai contoh, apabila Cl2 ditambah dalam larutan kalium

bromida, KBr, dan kalium iodida, KI, berikatan yang berlaku adalah seperti berikut:

Cl2(aq) + 2Br-(aq) → 2Cl-(aq) + Br2(aq)

Cl2(aq) + 2I-(aq) → 2Cl-(aq) + I2(aq)

Terdapat satu masalah larutan halida tidak berwarna (larutan halogen yang cair juga

kadang-kadang tidak berwarna). Untuk memudahkan pemerhatian dijalankan, biasanya

sikloheksana ditambahkan. Halogen larut dengan lebih mudah dalam pelarut organik

berbanding dalam bentuk akueus (larutan). dalam sikloheksana, bromin berwarna jingga

terang manakala iodin ungu.

Sebagai contoh, apabila air bromin dilarutkan dalam sikloheksana, warna jingga

terang dapat dilihat. Apabila KI ditambahkan, warna jingga terang bertukar kepada ungu,

tanda bahawa tindak balas penyesaran berlaku.

12. IKATAN DENGAN HIDROGEN

Halogen berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida.

H2 + X2 → 2HX (X mewakili satu-satu halogen)

Kereaktifan ikatan berkurang apabila semakin menurun karena ukuran atom yang semakin

besar. Hidrogen klorida meletup jika terkena sinar ultraviolet tetapi H dan Br hanya akan

Page 11: Makalah Analisis Anion Halogen

berikatan dengan perlahan . Iodin juga akan berikatan dengan H jika diberikan energi, namun

ikatan ini tidak lengkap.

Corak kereaktifan ini dapat diterangkan dengan dua cara. Pertama, melalui ukuran

atom halogen. Oleh kerana semua halogen berikatan dengan hidrogen, maka ukuran hidrogen

adalah tetap. Semakin ke bawah, ukuran atom semakin besar dengan pertambahan petala. Hal

ini menyusahkan inti hidrogen berinteraksi dengan inti halogen untuk membentuk ikatan

kovalen.

13. REAKSI PENDESAKAN

Berlangsungnya suatu reaksi tidak hanya ditentukan oleh potensial sel. Tetapi,

berlangsung tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakkan halogen. Halogen

yang terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion

halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya.

Contoh: F2 + 2KCl → 2KF + Cl2

Br- + Cl2 → Br2 + Cl-

Br2 + 2I- → Br- + I2

Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)

I2 + Br- → (tidak bereaksi)

14. DAYA PENGOKSIDASI

Data potensial reduksi:

F2 + 2e- → 2F- Eo= +2,87 Volt

Cl2 + 2e- → 2Cl- Eo= +1,36 Volt

Br2 + 2e- → 2Br- Eo= +1,06 Volt

I2 + 2e- → 2I- Eo= +0,54 Volt

Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akn mudah mengalami reduksi dan disebut

oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.

Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2

Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-

Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida

paling mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.

Page 12: Makalah Analisis Anion Halogen

15. SIFAT ASAM

Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida, dan

oksilhalida.

a. Asam halida (HX)

Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida

(HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara

HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.

Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan

kekuatan asam : HF < HCl < HBr < HI

b. Titik didih Asam Halida

Titik didih dipengaruhi oleh massa atom relatif (Mr) dan ikatan antar molekul :

Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.

Semakin kuat ikatan antar molekul maka titik didih semakin tinggi.

Pengurutan titik didih asam halida:

HF > Hi > HBr > HCl

Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar

molekul yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.

16. REAKSI DENGAN LOGAM

Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa garam/halida

logam.

2Na + Cl2 → NaCl

2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3

Sn + 2Cl2 → SnCl4

Mg + Cl2 → MgCl2

2Al + 3Cl2 → 2AlCl3

Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasinya rendah dan

logamnya memiliki biloks rendah. Hampir semua halida bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+,

Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionik adalah AlCl3.

Page 13: Makalah Analisis Anion Halogen

17. REAKSI DENGAN NON LOGAM

Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halida.

Halogen dapat bereaksi dengan oksigen, fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh :

Xe + F2 → XeF2

2Kr + 2F2 → KrF4

2P + 3Cl2 → 2PCl3

18. Pembuatan Halogen

Di laboratorium, zat-zat kimia dibuat dalam jumlah seperlunya untuk digunakan

eksperimen/praktikum dengan cara yang cepat dan alat yang sederhana. Klorin, bromin, dan

iodin dapat dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa halida dengan oksidator MnO2 atau

KMnO2 dalam lingkungan asam. Senyawa halida dicampurkan dengan MnO2 atau KMnO2

ditambahkan H2SO4 pekat, kemudian dipanaskan. Reaksi yang berlangsung secara umum :

2X- + MnO2 + 4H+ → X2 + Mn2+ + 2H2O

10X- + 2MnO4- + 16H+ → 5X2 + 2Mn2+ + 8H2O

a. Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala labooratorium dengan cara :

Proses Weldon

Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl

Reaksi : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2

Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4

CaOCl2 + H2SO4 → CaSO4 + H2O + Cl2

Mereaksikan KMnO4 dan HCl

KMnO4 + HCl → 2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2

b. Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :

Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.

CaOCl2 + H2SO4 → CaSO4 + H2O + Cl2

Cl2 + 2Br- → Br2 + 2Cl-

Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.

Mencampurkan bromida, H2SO4, dan MnO2.

c. Unsur iodin dapat dibuat dengan cara.

Dengan mereaksikan NaIO3 dan natrium bisilfit.

2NaIO3 + 5N4H2SO3 → 3NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O + I2

Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan bromin, hanya

saja bromida diganti dengan iodida.

Page 14: Makalah Analisis Anion Halogen

Senyawa HF dan HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam

halida (NaF dan CaCl2) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan

reaksiberikut :

2NaF + H2SO4 → Na2SO4 + 2HF

CaCl2 + H2SO4 → CaSO4 +2HCl

Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat seperti itu karena Br- atau I- akan dioksidasi oleh

H2SO4.

2NaBr + H2SO4 → Na2SO3 + Br2 + H2O

MgI2 + H2SO4 → MgSO3 + I2 + H2O

HBr dan HI biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4.

3NaBr +H3PO4 → Na3PO4 + 3HBr

3MgI2 + 2H3PO4 → Mg3(PO4)2 + 6HI

Cl2, Br2 dan I2 dapat di buat dengan mereaksikan suatu halida alkali dengan asam sulfat encer

dan MnO2.

MnO2 + 4 H+ + 2X- Mn2+ + 2 H2O + X2

d. Klor dapat di buat juga dengan reaksi

2 MnO-4 + 10 Cl- + 16 H+ 2 Mn2+ + 8 H2O + Cl2

e. Brom dan yod dapat di buat dengan cara oksidasi bromida dan yodida dengan gas klor.

Cl2 + 2 Br- 2 Cl- + Br2

Cl2 + 2 I- 2 Cl- + I2

19. Pengolahan Halogen

A. Alat dan Bahan

Alat :

- Tabung Reaksi 9 Buah

- Pipet Tetes 7 Buah

- Rak tabung

Bahan :

- Perak Nitrat 0,1 M

- Natrium Klorida 0,1 M

- Natrium Iodida 0,1 M

- Amonia 0,1 M

- Amonia Pekat

- Timbal Nitrat 0,1 M

Page 15: Makalah Analisis Anion Halogen

- Natrium Bromida 0,1 M

B. Langkah Kerja

1. Ambil 1 ml Larutan A, B, C masukkan masing – masing kedalam tabung reaksi 1,2 dan 3

2. Tambahkan masing-masing 1 ml larutan perak nitrat ( AgNO3 )

3. Amati apa yang terjadi

4. Kemudian ambil kembali larutan A, B, C masukkan masing-masing kedalam tabung

reaksi.

5. Tetapi, tambahkan masing-masing 1 ml, menggunakan perekasi timbale nitrat (Pb(NO3)2

6. Amati perubahan yang terjadi.

7. Endapan hasil / hasil reaksi dari penambahan larutan perak nitrat ( AgNO3 ) pada larutan

A, B, C , pisahkan kemudian uji dengan larutan ammonia 0,5 m dan laritan ammonia pekat.

Catat apa yang terjadi.

C. Pengamatan

Zat dan Pereaksi Pengamatan

A + AgNO3 Terdapat endapan putih.

B + AgNO3 Terdapat endapan kuning keabu-abuan

C + AgNO3 Terdapat endapan kuning

A + Pb(NO3)2 Warna berubah menjadi keputih-putihan dan terdapat endapan putih.

B + Pb(NO3)2 Terdapat endapan berwarna kuning muda keabu-abuan dan warna larutan

agak keruh

C + Pb(NO3)2 Warna berubah menjadi kuning dan terdapat endapan berwarna kuning.

Endapan dan Pereaksi Pengamatan

Ag A + Amonia encer Larut

Ag B + Amonia encer Tidak Larut

Ag C + Amonia encer Tidak Larut

Ag A + Amonia pekat Larut

Ag B + Amonia pekat Larut

Ag C + Amonia pekat Tidak Larut

Kesimpulan dan Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan diatas, dan dicocokkan dengan cirri-ciri larutan A, B, dan C dapat

Page 16: Makalah Analisis Anion Halogen

diidentifikasikan sebagai :

Larutan A adalah Cl- (Klorin)

Larutan B adalah Br- (Bromium)

Larutan C adalah I- (Iodium)

20. KEGUNAAN HALOGEN

a. Penggunaan fluor

1. Pembuatan UF6 agar dapat memisahkan 235U dan 238U dengan cara difusi atau

sentrifugasi.

2. Pembuatan Teflon (-CF2-CF-)n , freon (CCl2F2), dan insektisida (CCl3F)

3. Pembuatan sulfur heksafluorida

4. Asam flourida digunakan untuk mengukir (mengetsa) gelas.

Reaksi : CaSiO3 + 8HF → H2SiF6 + CaF2 + 3H2O

5. Natrium heksafluoroksilikat ( Na2SiF6 ) digunakan untuk bahan campuran pasta gigi.

6. Natrium fluorida ( NaF ) untuk mengawetkan kayu.

7. Belerang hexafluorida ( SF6 ) sebagai insulator.

8. Kriolit ( Na3AlF6 ) sebagai bahan pelarut dalam pengolahan bahan alumunium.

9. Freon-12 ( CF2Cl2 ) sebagai zat pendingin pada kulkas dan AC.

10. Teflon digunakan sebagai pada peralatan mesin.

b. Penggunaan klor

1. Pembuatan plastic (PVC)

2. Pembuatan pelarut untuk cat, untuk membersihkan logan dari lemak, dry cleaning,

3. Pembuatan unsur (Mg, Ti, Br2)

4. Pembuatan senyawa organic, insektisida

5. Klorinasi kaleng bekas untuk mendapatkan kembali (recovery) timah.

6. Pembuatan klorat (V) dan klorat (VII) di pakai sebagai bahan peledak dan bahan bajar

roket.

7. Asam klorida ( HCl ) digunakan pada industri logam. Untuk mengekstraksi logam

tersebut.

8. Natrium klorida ( NaCl ) digunakan sebagai garam dapur.

9. Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk tanaman.

10. Amoniumklorida ( NH4Cl ) sebagai bahan pengisi batu baterai.

Page 17: Makalah Analisis Anion Halogen

11. Natrium hipoklorit ( NaClO ) digunakan sebagai pengelantang ( breaching agent )

untuk kain dan kertas.

ClO- + zat pewarna → Cl- + zat tak berwarna

12. CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelantang atau kapur klor.

13. Kalsium hipoklorit [(Ca( OCl2 )2 ] sebagai zat disenfektan pada air ledeng.

14. Kalium klorat (KCl) bahan pembuat mercon dan korek api.

15. Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).

c. Penggunaan Brom

1. Pembuatan 1-2 dibromometna untuk ditambah kedalam bensin

2. Pembuatan senyawa organik

3. Obat-obatan

4. Natrium bromida (NaBr )sebagai obat penenang saraf

5. Perak bromida (AgBr) disuspensikan dalam gelatin untuk film fotografi

6. Metil bromida (CH3Br) zat pemadam kebakaran

7. Etilen dibromida(C2H4Br2) ditambahkan pada bensin untuk mengubah Pb menjadi

PbBr2

d. Penggunaan Iod

1. Obat-obatan

2. Pembuatan zat warna

3. Quartz-Yod untuk bola lampu, NH4I untuk lensa Polaroid, AgI intuk fotografi.

4. Mengidentifikasi amilum

5. Kalium Iodat(KIO3)ditambahkan pada garam dapur.

6. Odoform(CHI3)merupakan zat organic

7. Perak Iodida(AgI)digunakan dalam film fotografi.

Page 18: Makalah Analisis Anion Halogen

BAB III

PENUTUP

Istilah halogen adalah unsur yang menghasilkan garam, bila bergabung dengan logam.

Kata halogen berasal dari tatanama saintifik Perancis pada abad ke-18.

Semua halogen wujud sebagai molekul-molekul diatom. Halogen lebih elektronegatif

karena mempunyai 7 elektrovalensi - dua dalam subpetala s dan lima dalam subpetala p. Oleh

karena satu saja lagi elektron diperlukan untuk mencapai susunan oktet, maka halogen

cenderung untuk menerima elektron dari unsur lain untuk memenuhkan petala elektron

luarnya. Ini akan menghasilkan ion bertanda negatif satu, dan dipanggil ion halida; garam

yang mengandungi ion ini dipanggil halida. Namun, klorin mampu menunjukkan nomor

pengoksidaan dari -1 sehingga +7. Halogen boleh membentuk ikatan kovalen maupun ionik

untuk mencapai susunan oktet.

Ion halida juga bisa bereaksi dengan atom hidrogen/air untuk menghasilkan acid.

Contoh reaksinya ialah klorin bereaksi dengan air menghasilkan asid hidroklorik dan asid

hipoklorus (agen peluntur).

Unsur-unsur halogen mempunyai konfigurasi ns2 np5. unsur halogen merupakan

unsur yang paling reaktif diantara unsur non logam. Titik leleh dan titik didih pada halogen

bertambah jika nomor atom bertambah., halogen mempunyai sifat-sifat fisika dan sifat kimia.

Page 19: Makalah Analisis Anion Halogen

DAFTAR PUSTAKA

http://lidengals.blogspot.com/2009/06/makalah-kimia.html

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-unsur-

non-logam/halogen-dan-halida/

file://kim%20sur/duniaku%20%20Analisis%20Anion.html