makalah analisa farmasi

Upload: nisaazar

Post on 01-Mar-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah anisa

TRANSCRIPT

MAKALAH ANALISA FARMASI Permanganometri

Disusun Oleh:Bagus Nugroho(0704015044)Nara Siamsari(0804015131)Nanis Nurhidayah(1204015292)Zahrotunisa(1304015567)

FAKULTAS FARMASI DAN SAINSUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKAJAKARTA2014

BAB IPENDAHULUAN

Teori DasarOksidasi dalah pelepasan satu atau lebih elektron dari suatu atom, ion atau molekul. Sedangkan reduksi adalah proses penangkapan satu atau lebih elektron oleh suatu atom, ion atau molekul. Tidak ada elektron bebas dalam sistem kimia, dan pelepasan elektron oleh suatu zat selalu disertai dnegan penangkapan elektron oleh bagian yang lain, dengan kata lain reaksi oksidasi selalu diikuti reaksi reduksi.Dalam reaksi oksidasi reduksi (redoks) terjadi perubahan valensi dari zat-zat yang mengadakan reaksi. Disini teerjadi transfer elektron dari pasangan pereduksi ke pasangan pengoksidasi. Kedua reaksi paro dari suatu reaksi redoks umumnya dapat ditulis sebagai berikut:Red Oks + neYang dimana Red menunjukan bentuk tereduksi (disebut juga reduktor atau zat pereduksi), Oks adalah bentuk teroksidasi (atau zat pengoksidasi), n adalah jumlah elektron yang ditransfer dan e adalah elektron.Reaksi redoks secara luas digunakan dalam analisa titrimetrik dari zat-zat anorganik maupun organik. Untuk menetapkan titik akhir pada titrasi redoks dapat dilakukan secara potensiometrik atau dengan bantuan indikator.Analisa volumetrik yang berdasarkan reaksi redoks diantaranya adalah bromometri, iodometri. iodimetri, iodatometri, Permaganometri dan serimetri.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

PermanganometriPermanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi redoks. Dalam reaksi ini, ion MnO4- bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4- akan berubah menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk menentukan kadar oksalat atau besi dalam suatu sampel. Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium permanganat. Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali larutan yang digunakan sangat encer. Pada proses titrasi permanganometri tidak perlu ditambahkan indicator untuk mengetahui terjadinya titik ekivalen, karena MnO4- yang berwarna ungu dapat berfungsi sebagai indicator sendiri (auto indikator).Satu tetes 0,1 N permanganate memberikan warna merah muda yang jelas pada volume dari larutan yang biasa dipergunakan dalam titrasi. Warna ini dipergunakan untuk mengidentifikasi kelebihan reagen tersebut. Permanganat menjalani beragam reaksi kimia, karea mangan dapat haddir dalam kondisi-kondisi oksidasi 2+, 3+, 4+, 6+, 7+. Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir titrasi cukup untuk mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah MnO2.