makalah agama islam

Upload: maftakhur-rizqi-ahmadi

Post on 19-Oct-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

esensi ajaran agama islam

TRANSCRIPT

MAKALAH AGAMA ISLAM

MAKALAH AGAMA ISLAMMASYARAKAT MADANI

DISUSUN OLEH :

1. BITOK KASDIK K

( I0407027 )

2. BRAMANTYO G K

( I0407028 )

3. DWI PRASETYO

( I0407

4. KESTAN F

( I00407

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET2007A. Konsep Masyarakat Madani

Kata madani diambil dari kata arab madinah, artinya kota, yaitu kota madinah tempat nabi Muhammad saw dari Makkah dalam melaksanakan dakwahnya. Masyarakat madani adalah masyarakat yang identik dengan masyarakat madinah pada waktu itu.

Sebelum nabi Muhammad datang ke Madinah, disitu sudah ada tatanan masyarakat yang berlaku, namun demikian berbagai suku yang tinggal disitu nasih sering terjadi permusuhan dan pertikaian. Pada saat beliau datang maka beliau mulai membenahi tatanan social politik yang ada di madinah, langkah pertama yang diambil nabi Muhammad adalah membagun masjid Nabawi yang fungsinya tidak hanya sebagai tempat sholat, tetapi juga sebagai sekolahan orang-oran muslim, sebagai tempat pertemuan dan tempat untuk merpersatukan berbagai unsur kesukuan dan sisa-sisa dari pengaruh perselisihan semasa jahiliyah. Langah kedua adalah mempersatukan dan mempersaudarakan diantara sesame orang muslim yang diikat dengan sebuah perjanjian.Setelah berhasil menegakkan tatanan atau fondasi masyarakat islam yang baru dangan kesatuan aqidah, politik dan system kehidupan diantara orang-orang muslim, maka beliau merasa perlu mengatur hubungan dangan selain golongan orang muslim. Untuk itu beliau menawarkan perjanjian dengan orang yahudi sebagai tenaga paling dekat, yang intinya memeberikan kebebasan mejalankan agama dan memutar kekayaan, serta tidak boleh saling menyerang dan memusuhi.

Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarkat atau Negara yang dipimpin oleh orang yang adail dan bijaksana sehingga mempunyai undang-undang untuk mengatut mereka sehingga kehidupan, keamanan dan ketentraman masyarakat bisa terjamin.B. Kareteristik masyarakat madani

Isi perjanjian umat islam dengan orang yahudi pada waktu itu adalah

a. Butir-butir perjanjian Islam

1. Mereka adalah umat yang satu diluar golongan yang lain

2. Muhajirin dan Quraisy dengan adapt yang berlaku dengan adat kebiasaan yang berlaku diantara mereka harus bekerjasama dalam menerima atau membayar suatu tebusan.

3. Orang-orang mukmin tidak boleh miinggalkan seseorang yang menanggung beban hidup diantara sesame mereka dan memberinya dangan cara yang maruf dalam membayar tebusan atau membebaskan tawanan.

4. Orang-orang yang bertaqwa harus melawan orang-orang yang bebuat zhalim atau jahat dan membuat kerusakan

5. Secara bersama-sama mereka harus melawan orang yang seperti itu, sekalipun dia anak orang diantara mereka sendiri

6. Seorang mukmin tidak boleh membunuh orang mukmin lainnya karena membela orang kafir

7. Seorang mukmin tidak boleh membantu orang kafir dan mengabaikan orang mukmin lainnya

8. Jaminan Alloh Cuma satu. Orang yang paling lemah diantara mereka berhak mendapatkan perlindungan

9. Jika ada orang Yahudi yang mengikuti kita, maka mereka berhak mendapatkan pertolongan dan persamaan hak, tidak boleh dizhalimi dan ditelantarkan

10. Perdamaian yang dikukuhkan orang mukmin harus Satu

11. Sebagian orang mukmin harus menampung orang mukmin lainnya12. Orang musyrik tidak boleh melindungi harta atau orang Quraisy dan tidak boleh merintangi orang mukmin

13. Siapa pun yang membunuh orang mukmin yang tidak besalah, maka ia akan mendapatkan hukuman yang setimpal, kecuali jika wali orang terbunuh mau memaafkannya

14. Semua orang mikmin harus bangkit dan membela, tidak boleh diam saja

15. Orang mikmin tidak boleh membantu dan memampung orang yang jahat

16. Perkara apapun yang diperselisihkan, maka harus dikembalikan kepada Alloh dan Muhammad

b. Perjanjian dengan pihak Yahudi1. Orang-orang Yahudi Bani Auf adalah satu umat dengan orang mukmin.

2. Orang-orang Yahudi berkewajiban menanggung nafkah mereka sediri, begitu juga dengan orang mukmin

3. Mereka harus bahu-membahu dalam meghadapi musuh yang hendak membatalkan piagam perjanjian ini

4. Mereka harus saling menasehati, berbuat kebajikan dan tidak boleh bebuat jahat

5. Tidak boleh berbuat jahat dengan orang yang sudah terikat dengan perjanjian ini

6. Wajib membantu orang yang Dizhalimi

7. Orang-orang Yahudi harus berjalan seiring dangan orang mikmin selagi mereka terjun dalam kancah peperangan

8. Yastrib adalah kota yang dianggap suci oleh setiap orang yang menyutujui perjanjian ini

9. Jika terjadi sesuatu atau perselisihan diantara orang-orang yang menyetujui perjanjian ini, yang dikawatirkan akan menimbulkan kerusakan, maka tempat kembalinya adalah Alloh swt dan nabi Muhammad saw10. Orang-orang Quraisy tidak boleh mendapatkan perlindungan da tidak boleh ditolong11. Mereka harus saling tolong-menolong dengan orang yang hendak menyerang Yastrib

12. Perjanjian ini tidak boleh dilanggar oleh semua yang telah menyepakati perjanjian kecuali orang-orang yang zhalim atau jahat.

Berdasarkan uraian diatas, ciri-ciri masyarakat madani adalah1. Bertuhan atau beragama, yaitu masyarakat yang hidup dan brtingkah laku berdasarkan moal agama

2. Damai, tidak bermusuhan dan tidak saling menyerang antar suku maupun agama yang berbeda

3. Tolong-menolong, yaitu saling membantu dalam mempertahankan wilayah dan menolong serta membantu orang yang dizhalimi

4. Toleran, tidak saling memcampuri urusan kepercayaan orang lain

5. Keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu terlindunginya hak asasi warga masyarakat dan setiap masyarakat wajib membela tanah air apabila diserang musuh

6. Berjiwa tinggi, tidak boleh berbuat jahat, aniaya dan melanggar hak asasi warga masyarakat

7. Berakhlak mulia, hidup berdasrkan aturan moral, saling menasehati, berlaku bijak, dan tolong-menolong.

Dalam bukunya Fiqih Negara Dr. Yuusuf Qordhowi menjelaskan bahwa masyarakat madani harus memiliki rambu-rambu sebagai berikut :

1. Non Rasisme ( Negara Internsional )

Negara islam adalah Negara internasional karena risalah islam adalah risalah internasional. Negara islam dibangun berdasarkan aqidah dan pemikiran. Semua rakyat disatukan oleh keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Rosul dan kitab yang satu.2. Konstitusi Negara berdasarkan Syariat

Nagara islam adalah Negara konstitusional berdasarkan syariat. Negara ini mempunyai kontitusi sebagai landasan dan hokum sebagai pedoman. Konstitusi Negara islam adalah berbagai prinsip dan hokum syariat yang dibawa oleh Al-Quran dan dijelaskan oleh sunnah Rosululloh yang berkaitan dengan aqidah, ibadah, moral, dan pergaulan social.3. Negara berdasarkan musyawarah

Negara islam memberikan hak kepada setiap individu untuk memberikan nasehat kepada penguasa, menyuruhnya untuk berbuat maruf dan melarangnya berbuat mungkar.

4. Negara sebgai sarana dakwah

Negar islam seperti yang siungkapkan oleh Abu Hasan An-Nadwi adalah Negara petunjuk bukan Negara pengumpul harta benda. Artinya tuuan Negara ini adalah dakwah Islamiyah ke seluruh penjuru dunia. Tugas dari Negara islam adalah membimbing kejalan Alloh, menghilangkan rintangan yang merintangi dakwah islamiyah, mendakwahi umat manusia sesui dengan zaman dan alam mereka, sehingga mereka mengerti islam.

5. Negara sebagai pelindung kaum lemahNegara islam adalah Negara untuk melindungi hak-hak kaum lemah, bukan untuk melindungi berbagai kepentingan orang kuat. Negar islam mewajibkan zakat atas orang kaya, untuk diberikan kepada orang miskin. Disamping itu Negara islam juga menyisihkan berbagai sumber Negara lainnya seperti harta rampasn perang, orang miskin dan orang dalam perjalanan.

6. Negara sebagai penjamin hak asasi dan kebebasan

Negara islam adalah Negara hak asasi dan kebebasan, hak untuk hidup, hak untuk memiliki, hak berkecukupan, hak perlindungan agama, jiwa, kehormatan, harta dan keturunan, menurut islam merupakan persoalan yang mendasar yang Alloh menurunkan syariat untuk melindunginya.7. Negara sebagai peletak dasar-dasar moral bangsa

Negara islam adalah Negara moral dan prinsip, Negara ini selalu berpegang dan tidak menimpang darinya, baik didalam ataupun diluar wilayahnya, baik dengan orang yang dicintai atau dengan orang yang dibenci, dalam keadaan damai atau perang. Negara islam tidak memperbolehkan menggunakan cara yang batil untuk mmbuktikan kebenaran dan tudak memperbolehkan merealisir kebaikan dengan menggunakan sarana yang keji. Negara islam selalu berusaha mewujudkan tujuan yang mulia dengan cara yang bersih.

C. Peran umat islam dalam membentuk masyarakat madani

Untuk mendirikan masyarakat madani dibutuhkan beberapa unsure antara lain, pemimpin yang adil dan bijiksana, undang-undang yang nengatur masyarakat, hartawan yang mau peduli dengan orang miskin, pejuang yang mau membela tanah air dan pemimipin yang setia kepada rakyatnya. Setiap manusia tidak mempunyai SDM yang sama, oleh karena itu untuk membentuk masyarakat madani dibutukan kerja sama antara beberapa unsure yang ada dalam masyarakat. Dengan menempatkan diri pada posisi masing-masing sesuai dengan kemampuannya, maka akan terjadi sebuah hubungan timbale balik yang baik dan terbentuklah sebuah masyarakat yang damai, adil, makmur, dan sejahtera.D. Nilai-nilai dasar siasah dalam islam

Terjemahan surat An-nisa ayat 58-59

58.Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan ( menyuruh kamu ) apabila menetapkan hokum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.

59.Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rosul(Nya), dan Ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kebalilakanlah ia kepada Allah ( Al-Quran ) dan Rosul ( sunahnya ), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama ( bagimu ) dan lebih baik akibatnya.Ayat diatas berhubungan dengan prinsip-prinsip pengunaan kekuasaan politik, yaitu :

1. Perintah menunaikan amanatMenunaikan amanat adalah kewajiban bagi seluruh orang muslim. Bagi orang yang mempunyai atau memegang jabatan maka ia berkewajiban menunaikan amanat, yaitu menjalankan seluruh kewajiban yang diberikan oleh Negara sesuai dengan aturan yang ada.

2. Perintah berlaku adil dalam menetapkan hukum

Seorang pejabat harus berlaku adil jika menetapkan suatu keputusan terhadap sesuatu perkara yang akan diselesaikan. Ia harus memutuskan perkara yang dihadapinya berdasarkan hokum atau undang-undang yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rosul-Nya.3. Perintah taat kepada Allah, Rosul, dan Ulil Amri (pemimpin)

Alloh memerintahkan kepada seluruh orang mukmin untuk taat kepada Alloh, Rosul, dan Ulil Amri. Bahwa pemegang kekuasaan harus amanah dan berlaku adil, artinya menggunakan kekuasaan yang dipegang unuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

4. Perintah kembali kepada Al-Quran dan Sunnah

Jika ada persoalan yang dihadapi, baik yang dihadapi oleh pemegang pemerintahan ataupun rakyat, semua harus dikembalikan pada sumber hokum pokok yaitu Al-Quran dan Sunnah. Barang siapa yang berpegang teguh kepada keduanya, maka meeka akan selamat baik didunia ataupun diakhirat. Dan barang siapa meningalka keduanya maka yang diperoleh adalah kesesatan dan kecelakaan baik didunia maupun diakhirat.