makalah agama 2

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini program bayi tabung menjadi salah satu masalah yang cukup serius. Hal ini terjadi karena keinginan pasangan suami- istri yang tidak bias memiliki keturunan secara alamiah untuk memiliki anak tanpa melakukan adopsi. Dan juga menolong suami- istri yang memiliki penyakit atau kelainan yang menyebakan kemungkinan tidak memperoleh keturunan. Tetapi dalam hal ini menjadi suatu tantangan bagi norma agama. Metode bayi tabung yang dipelopori sejumlah dokter Inggris ini untuk pertama kali berhasil menghadirkan bayi perempuan bernama Louise Brown pada tahun 1978. Sebelum ditemukannya teknik bayi tabung, untuk menolong pasutri tak subur digunakan teknik inseminasi buatan, yakni dengan cara penyemprotan sejumlah cairan semen suami ke dalam rahim dengan bantuan alat suntik. Dengan cara ini diharapkan sperma lebih mudah bertemu dengan sel telur. Sayang, tingkat keberhasilannya hanya 15%. Pada teknik bayi 1

Upload: deviana-gayatri

Post on 29-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

history

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini program bayi tabung menjadi salah satu masalah yang cukup serius. Hal ini

terjadi karena keinginan pasangan suami-istri yang tidak bias memiliki keturunan secara alamiah

untuk memiliki anak tanpa melakukan adopsi.  Dan juga menolong suami-istri yang memiliki

penyakit atau kelainan yang menyebakan kemungkinan tidak memperoleh keturunan. Tetapi

dalam hal ini menjadi suatu tantangan bagi norma agama.

Metode bayi tabung yang dipelopori sejumlah dokter Inggris ini untuk pertama kali

berhasil menghadirkan bayi perempuan bernama Louise Brown pada tahun 1978. Sebelum

ditemukannya teknik bayi tabung, untuk menolong pasutri tak subur digunakan teknik inseminasi

buatan, yakni dengan cara penyemprotan sejumlah cairan semen suami ke dalam rahim dengan

bantuan alat suntik. Dengan cara ini diharapkan sperma lebih mudah bertemu dengan sel telur.

Sayang, tingkat keberhasilannya hanya 15%. Pada teknik bayi tabung atau in vitro fertilization

yang melahirkan Louis Brown, pertama-tama dilakukan perangsangan indung telur sang istri

dengan hormon khusus untuk menumbuhkan lebih dari satu sel telur. Perangsangan berlangsung

5 - 6 minggu sampai sel telur dianggap cukup matang dan sudah saatnya diambil. Selanjutnya,

folikel atau gelembung sel telur diambil tanpa operasi, melainkan dengan tuntunan alat

ultrasonografi transvaginal (melalui vagina). Sementara semua sel telur yang berhasil diangkat

dieramkan dalam inkubator, air mani suami dikeluarkan dengan cara masturbasi, dibersihkan,

kemudian diambil sekitar 50.000 - 100.000 sel sperma. Sperma itu ditebarkan di sekitar sel telur

dalam sebuah wadah khusus di dalam laboratorium. Sel telur yang terbuahi normal, ditandai

1

Page 2: Makalah Agama 2

dengan adanya dua sel inti, segera membelah menjadi embrio. Sampai dengan hari ketiga,

maksimal empat embrio yang sudah berkembang ditanamkan ke rahim istri. Dua minggu

kemudian dilakukan pemeriksaan hormon Beta-HCG dan urine untuk meyakinkan bahwa

kehamilan memang terjadi.

Sejak kelahiran Louise Brown, teknik bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF)

semakin populer saja di dunia. Di Indonesia, teknik bayi tabung (IVF) ini pertama kali

diterapkan di Rumah Sakit Anak-Ibu (RSAB) Harapan Kita, Jakarta, pada 1987. Teknik bayi

tabung yang kini disebut IVF konvensional itu berhasil melahirkan bayi tabung pertama,

Nugroho Karyanto, pada 2 Mei 1988. Setelah itu lahir sekitar 300 "adik" Nugroho, di antaranya

dua kelahiran kembar empat.

Sukses besar teknik bayi tabung (IVF) konvensional ternyata masih belum memuaskan

dunia kedokteran, apalagi kalau mutu dan jumlah sperma yang hendak digunakan kurang. Maka

dikembangkanlah teknik lain seperti PZD (Partial Zona Dessection) dan SUZI (Subzonal Sperm

Intersection). Pada teknik PZD, sperma disemprotkan ke sel telur setelah dinding sel telur dibuat

celah untuk mempermudah kontak sperma dengan sel telur. Sedangkan pada SUZI sperma

disuntikkan langsung ke dalam sel telur. Namun,teknik pembuahan mikromanipulasi di luar

tubuh ini pun masih dianggap kurang memuaskan hasilnya.

Pada program bayi tabung proses pembuahan terjadi secara tidak alami. Artinya, proses

pembuahan dilakukan secara buatan. Metode pembuahan buatan ini tidak menutup kemungkinan

menimbulkan risiko.  Adanya dugaan cacat bawaan sebagai dampak bayi tabung  maupun

pembuahan buatan lain dengan metode intra-cytoplasma telah mendorong Prof. Bertelsmann

menghimbau komisi kedokteran di Jerman untuk melakukan penelitian terpadu maupun

penelitian data secara sistimatis.

2

Page 3: Makalah Agama 2

Secara etika dan moral sebagian masyarakat menolak karena proses pembuahan pada bayi

tabung dilakukan dengan menggunakan dengan cawan petri sehingga embrio yang diperlukan

yang dimasukkan kembali kerahim, sedangkan sisanya “dibuang”.  Hak hidup embrio yang

dibuang inilah yang dipermasalahkan, sebab banyak yang memandang hal ini sebagai tindakan

pembunuhan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Bayi Tabung?

2. Bagaimana pandangan Agama Hindu terhadap Bayi Tabung?

3

Page 4: Makalah Agama 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bayi Tabung

Bayi tabung adalah upaya pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita. Teknologi

ini telah dirintis oleh PC Steptoe dan RG Edwards pada 1977. Hingga kini, banyak pasangan

yang kesulitan memperoleh anak, mencoba menggunakan teknologi bayi tabung. Prosedur

bayi tabung ini dimulai dengan perangsangan indung telur istri dengan hormon. Ini untuk

memacu perkembangan sejumlah folikel. Folikel adalah gelembung yang berisi sel telur.

Perkembangan folikel dipantau secara teratur dengan alat ultrasonografi dan pengukuran

kadar hormon estradional dalam darah.

Pengambilan sel telur dilakukan tanpa operasi, tetapi lewat pengisapan cairan folikel

dengan tuntunan alat ultrasonografi transvaginal. Cairan folikel tersebut kemudian segera

dibawa ke laboratorium. Seluruh sel telur yang diperoleh selanjutnya dieramkan dalam

inkubator.

Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya ( dari pertemuan antara sel telur dan sperma)

yang dilakukan dalam sebuah tabung yang dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium.

Didalam laboratorium tabung tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai dengan

tempat pembuahannya yang asli yaitu rahim ibu atau wanita. Dibuat sedemikian rupa sehingga

temperatur dan situasinya persis sama dengan aslinya. Prosenya mula-mula dengan suatu alat

khusus semacam alat untuk laparoskopi dilakukan pengambilan sel telur dari wanita yang baru

saja mengalami ovulasi. Kemudian sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma yang

4

Page 5: Makalah Agama 2

sudah dipersiapkan dalam tabung yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim. Setelah

pembuahan hasil konsepsi tersebut dipelihara beberapa saat dalam tabung tadi sampai pada

suatu saat tertentu akan dicangkokan ke dalam rahim wanita tersebut. Selanjutnya diharapkan

embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya di dalam rahim wanita. Sudah tentu wanita tsb

akan mengalami kehamilan, perkembangan selama kehamilan seperti biasa.

2.2 Tujuan Penemuan Bayi Tabung

Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri

yang tidak mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopii istrinya

mengalami kerusakan yang permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana

kemudian program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya

yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan.

2.3 Pandangan Agama Hindu Terhadap Bayi Tabung

Menurut Ketut Wilamurti, S.Ag dari Parisada Hindu Dharma Indonesia

(PDHI) dan Bhikku Dhammasubho Mahathera dari Konferensi Sangha Agung

Indonesia  (KASI).

Embrio adalah mahluk hidup. Sejak bersatunya sel telur dan sperma, ruh Brahman sudah

ada didalamnya, tanda-tanda kehidupan ini jelas terlihat. Karena itu, embrio yang dihasilkan baik

secara alarm" (hamil karena hubungan seks/tanpa menggunakan teknologi fertilisasi), dan

kehamilan non alami (hamil karena menggunakan teknologi fertilisasi; Bayi tabung) merupakan

suatu hasil ciptaan Tuhan dan hasil ciptaan manusia.

5

Page 6: Makalah Agama 2

Menurut agama Hindu program bayi tabung tidak disetujui karena sudah melanggar

ketentuan. Diartikan melanggar ketentuan karena sudah melanggar kewajaran Tuhan (Tuhan)

untuk menciptakan manusia.

Bayi Tabung:

1. Inseminasi atau pembuahan secara suntik bagi umat hindu dipandang tidak sesuai

dengan tata kehidupan agama hindu, karena tidak melalui ciptaan Tuhan.

Walaupun bayi tabung bisa dilakukan oleh pasangan suami isteri yang siap dan

mengingini anak, Agama hindu kaharingan tidak mengizinkan atau memperbolehkan

teknologi fertilisasi ini. Karena perbuatan ini sudah melanggar hak cipta yang yang

dilakukan oleh Tuhan.

Seperti yang diakui oleh umat hindu bahwa Ranying Hatala Katamparan yaitu

Tuhan yang telah menciptakan manusia. Pada mulanya Tuhan menciptakan nenek

moyang (disebut Raja Bunu) di Pantai danum Sangiang, sebelum diturunkan ke

Pantai Danum Kalunen Tuhan terlebih dahulu membekali Raja Bunu dengan segala

aturan, tata cara, bahkan pengalaman langsung untuk menuju ke kehidupan sempurna

yang abadi.

6

Page 7: Makalah Agama 2

BAB III

PENUTUP

2.4 Kesimpulan

Menurut agama Hindu program bayi tabung tidak disetujui karena sudah melanggar hak

cipta Tuhan.

2.5 Saran

Dari segi positif, Kita perlu mencintai dan menghargai semua ciptaan Tuhan baik itu

berupa bayi tabung dan sebagainya sebab karena manusia adalah ciptaan Tuhan. Tuhan

menciptakan manusia dengan akal dan budi dan dapat mengembangkan diri ke arah

penemuan baru tetapi tanpa meleset dari aturan dari Keagamaan.

7

Page 8: Makalah Agama 2

DAFTAR PUSTAKA

http://www.antaranews.com/view/?i=1217079979&c=TEKS

1988. Pesan–Pesan Baku Program Kesehatan Menurut Agama. Jakarta : Departemen

Kesehatan.

Harfanto, hanafi. 2004.  Keluarga Beralih Kontrasepsi. Jakarta : Sinar Harapan.

8