makala dpkp pak roso

9
MAKALAH DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN Peran Surat Kabar dalam Pembangunan Pertanian Disusun oleh : Agung Nugroho Satriyo W. 12569 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

Upload: rachel-anderson

Post on 02-Aug-2015

193 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makala Dpkp Pak Roso

MAKALAH

DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

Peran Surat Kabar dalam Pembangunan Pertanian

Disusun oleh :

Agung Nugroho Satriyo W.

12569

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Makala Dpkp Pak Roso

I. PENDAHULUAN

Pemerintah masih mempercayakan media cetak maupun elektronik yang

merupakan bagian dari komunikasi massa sebagai perpanjangan tangan mereka

dalam melakukan pembangunan pertanian. Pengertian dasar dari pembangunan

adalah suatu usaha perubahan untuk maju ke keadaan yang lebih baik berdasarkan

kepada norma-norma tertentu. Pelaku pembangunan pertanian meliputi departemen

teknis terkait, pemerintah daerah, petani, pihak swasta, masyarakat, dan pemangku

kepentingan (stakeholders) lainnya. Koordinasi di antara pelaku pembangunan

pertanian merupakan kerangka mendasar yang harus diwujudkan guna mencapai

tujuan dan sasaran yang ditetapkan (Budi cit. Muhammad, 2007).

Untuk mempermudah dan memperlancar dalam pembangunan pertanian

maka menggunakan alat bantu seperti media masa. Media sendiri berasal dari kata

medium (media : Jarak, medium : tunggal), artinya secara harfiah adalah perantara,

penyampaian atau penyaluran. Dalam hal ini, media adalah suatu alat atau benda

yang berperan sebagai perantara, penyampaian atau penyaluran (McQuaal, 1996).

Media yang dapat digunakanpun bermacam-macam, antara lain yaitu media cetak

(surat kabar), media elektronik (televisi, radio, internet), dsb.

Dalam pembangunan negara-negara berkembang yang sebagian besar

masyarakatnya adalah masyarakat pertanian, diperlukan paradigma pembangunan

baru yang memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah pemerataan penyebaran

informasi dan keuntungan sosial ekonomi. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 12/1992 tentang Sistem Budidaya Pertanian Bab VI pasal 57 ayat (2), bahwa

pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan informasi yang mendukung

pengembangan budidaya tanaman serta mendorong dan membina peran serta

masyarakat dalam pemberian pelayanan (DepartemenDalam Negeri,1982).

Sehubungan dengan hal tersebut, surat kabar dapat menjadi salah satu akses untuk

mencari informasi. Dalam kaitan dengan bidang pertanian, surat kabar dapat menjadi

penyalur inovasi dan teknologi tentang pertanian. Pembangunan pertanian diarahkan

kepada perubahan perilaku petani, perubahan proses-proses pertanian, dan juga

perubahancorak dari masing-masing usaha taninya.

Page 3: Makala Dpkp Pak Roso

II. ISI

Pemerintah masih mempercayakan media cetak maupun elektronik yang

merupakan bagian dari komunikasi massa sebagai perpanjangan tangan mereka

dalam melakukan pengembangan dan pemberdayaan pertanian. Salah satu media

yang masih sering digunakan adalah media cetak (surat kabar). Surat kabar sendiri

adalah suatu media massa cetak yang terbit harian yang ringan dan mudah untuk

disebar luaskan. Surat kabar ini biasanya berisi tentang berita atau liputan terbaru

yang sedang hangat-hangat untuk diberitakan. Isinyapun menganai berbagai topik

peristiwa yang sedang berlangsung atau masih hangat-hangatnya diperbincangkan

disekitar kehidupan kita sehari-hari. Terkadang isinya mengkritik pemerintahan,

entah itu baik-buruknya tetang sistem pemerintahan ataupun kinerja yang dijalankan

oleh pemerinta. Hal ini turut membawa perubahan masyarakat.

Melalui surat kabar, pesan-pesan pembangunan dari pusat ke daerah dan

sebaliknya dapat dengan mudah disiarkan. Saluran media massa dalam hal ini surat

kabar pada umumnya lebih banyak digunakan untuk komunikasi informatif. Dengan

saluran ini komunikator pembangunan berusaha untuk memperkenalkan dan

memberikan pengetahuan mengenai pesan-pesan pembangunan. Selanjutnya agar

penyajian berita tentang pertanian tidak ragu dalam menyuarakan kemauan petani

maupun kebijakan pemerintah terkait pembangunan pertanian. Tujuan dalam

pembangunan pertanian sendiri, antara lain yaitu:

1) Membantu untuk membangun sumber daya manusia yang aparatur

profesional, petani mandiri, dan kelembagaan pertanian yang kokoh,

2) Membantu untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya pertanian secara

berkelanjutan,

3) Membantu untuk memantapkan ketahanan dan keamanan pangan,

4) Membantu untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk

pertanian,

5) Membantu untuk menumbuhkembangkan usaha pertanian yang dapat

memacu aktivitas ekonomi pedesaan, dan

6) Membantu untuk membangun sistem ketatalaksanaan pembangunan

pertanian yang berpihak kepada petani.

Sementara itu, sasaran pembangunan pertaniannya yaitu:

Page 4: Makala Dpkp Pak Roso

1) Terwujudnya sistem pertanian industrial yang memiliki daya saing,

2) Mantapnya ketahanan pangan secara mandiri,

3) Terciptanya kesempatan kerja bagi masyarakat pertanian, dan

4) Terhapusnya kemiskinan di sektor pertanian serta meningkatnya pendapatan

petani (Departemen Pertanian 2004).

Pengkategorian berita tentang pertanian yang lainnya adalah mengenai ruang

lingkup berita. Subejo (1995) mengkategorikan ruang lingkup berita pertanian

menjadi dua yaitu berita pertanian lokal dan non-lokal. Berita pertanian lokal

mencakup desa, kecamatan, kabupatenatau propinsi. Berita pertanian non-lokal

mencakup mencakup Negara (skala nasional), antar negara dan internasional.

Pengkategorian sumber berita dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Berita pertanian yang bersumber dari pemerintah :

Pada berita yang materinya berasal dari pemerintah, dalam hal ini yang

termasuk dari sumber ini antara lain Departemen Pertanian, Dinas Pertanian,

lembaga pertanian (penyuluhan), lembaga penelitian atau BPTP, serta

perguruan tinggi.

2) Berita pertanian yang bersumber dari non-pemerintah :

Pada berita yang materinya berasal dari pihak non-pemerintah, diantaranya

adalah lembaga swasta, perusahaan pertanian atau perkebunan swasta,

pemimpin atau pemuka masyarakat, LSM dan pemerhati masalah pertanian.

Agar isi pesan dapat berjalan efektif dan seperti yang diharapkan, maka

isinya surat kabar harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, yaitu:

1) Pesan dirancang semenarik mungkin agar dapat menarik minat pembaca.

2) Sasaran dan tujuan yang ditulis dalam surat kabar haruslah jelas agar mudah

dimengerti oleh pembaca

3) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan

menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.

4) Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi,

yang layak bagi situasi kelompok dimana sasaran berada pada saat ia gerak

untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Page 5: Makala Dpkp Pak Roso

Dengan demikian, Pemuatan berita dalam surat kabar yang berisi tentang

pembangunan pertanian di Indonesia sangatlah penting. Adanya informasi-

informasi yang terdapat pada surat kabar, masyarakat umum akan lebih mengerti

bebagai hal dan kendala-kendala yang dialami dalam bidang pertanian sehingga

nantinya bisa membantu dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh

petani itu sendiri. Apabila semakin banyak pemberitaan yang menyangkut pertanian

di surat kabar maka akan bertambah pula informasi yang didapat. Untuk

meningkatkan peran surat kabar sebaiknya semua kalangan (masyrakat, pemerintah,

dsb) ikut berpartisispasi. Ini dilakukan agar surat kabar menjadi media yang

dipercaya oleh masyarakat sehingga surat kabar menjadi media yang dibutuhkan di

dalam masyarakat.

Page 6: Makala Dpkp Pak Roso

III. KESIMPULAN

Pesan yang disampaikan dalam surat kabar haruslah memiliki peran yang

besar dalam mendukung pembangunan pertanian. Melalui informasi yang dicetak

dalam surat kabar diharapkan mampu dan dapat memper mudah untuk

menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan memotivasi partisipasi masyarakat dalam

pembangunan daerah dan nasional, serta pengelolaan potensi konflik sosial dalam

proses pembangunan. Informasi yang ingin disampaikan dapat tersampaikan pada

masyarakat khususnya petani untuk meningkatkan pengetahuan mereka akan

perkembangan pengetahuan dibidang pertanian. Dengan demikian pembangunan

pertanian di Indonesia mencakup produksi pertanian, baik kuantitatif, maupun

kualitatif, melalui jalan intensifikasi, ekstensifikasi dan diverensikasi dapat tercapai.

 

Page 7: Makala Dpkp Pak Roso

DAFTAR PUSTAKA

Subejo. 1995. Perbandingan Berita Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Pada Rubrik Gema Desa SKH Wawasan dengan Mingguan Minggu Pagi. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Skripsi S-1.

Departemen Pertanian. 2004. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta.

Iqbal, Muhammad. 2007. Analisis peran pemangku kepentingan dan implementasinya dalam pembangunan pertanian. Jurnal Litbang Pertanian. 26:89-99.

Sulistiono, Budi. 1985. Peranan Komunikasi dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pertanian. Universitas Syirah Kuala, Aceh.

McQuail, D. 1996. Teori komunikasi Masa : Suatu pengantar. Erlangga, Jakarta.